Anda di halaman 1dari 2

Salma Nabila Putri (181424027)

Praktikum Aliran fluida dilakukan untuk menentukan laju aliran fluida dengan
bilangan Reynolds (NRe), konstanta bilangan koefisien hambatan (K), pressure drop
serta head loss friction pada berbagai macam pipa. Pada praktikum ini kamu
melakukan percobaan pada pipa orifuice dan elbow 90°. Dilakukan percobaan sebanyak
5 titik pengukuran di masing-masing pipa. Bukaan valve menjadi variable yang
divariasikan oleh kami, bukaan valve ini akan mempengaruhi laju alir yang masuk ke
pipa. Selain itu adapula bukaan valve pada pompa fluida yang mengatur banyaknya
fluida yang dikembalikan ke bak penampung, sehingga aliran dari pompa menjadi dua
yaitu aliran fluida yang masuk ke pipa dan aliran fluida yang dikembalikan ke bak
penampung fluida. Fluida yang kami gunakan yaitu air. Tujuan dengan adanya sebagian
fluida yang dikembalikan ke bak penampung yaitu supaya aliran yang masuk ke pipa
tidak terlalu besar, karena jika terlalu besar bisa saja merusak pipa.
Untuk mengukur perbedaan tekanan upstream dan downstream digunakan
tabung U dengan isian raksa dan TCE. Raksa untuk mengukur perbedaan tekanan pada
pipa orifice sedangkan TCE untuk mengukur perbedaan tekanan pada pipa elbow 90°.
Tahap awal dari proses yang dilakukan yaitu mengatur bukaan valve yang
ditentukan pada 5 titik yaitu 1, 2, 3, 4, 5 putaran valve. Setelah itu atur bukaan valve
yang mengatur banyaknya fluida dikembalikan ke bak penampung fluida, valve ini
tidak boleh diubah-ubah bukaannya. Tahap pertama yaitu pada variasi bukaan valve 1
putaran, setelah semua siap mulai proses dengan menekan tombol on. Perhatikan
volume yang terbaca pada pembaca volume dan catat waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai volume tertentu. Untuk pengukuran tperbedaan tekanan, tunggu dulu proses
hingga steady setidaknya 1 menit setelah proses dijalankan. Lalu ukur perbedaan
tekanan pada pipa orifice dengan menggunakan tabung U yang berisi raksa. Idealnya
tekanan pada upstream akan lebih besar daripada tekanan pada downstream.
Dari hasil praktikum aliran fluida diperoleh data laju alir pada pipa elbow 90°
yaitu (0,223; 0,3066; 0,3358; 0,3654; 0,2659) x 10-3 m3/s. Sedangkan untuk data laju
alir pada pipa orifice yaitu (0,2228; 0,2731; 0,2698; 0,2940; 0,3519) x 10-3 m3/s. Pada
laju alir pipa elbow 90° di titik pengukuran 5 seharusnya nilai laju alir lebih besar
daripada laju alir di titik pengukuran 1,2,3,4. Hal ini disebabkan karena bukaan pada
valve sudah loss, sehingga putaran pada valve tidak benar-benar 5 putaran.
Perbedaan tekanan yang diperoleh dari hasil perhitungan pada pipa elbow 90°
yaitu (179,4; 372,6; 92; 280,6; 372,6) Pa. Sedangkan hasil perhitungan perbedaan
tekanan pada pipa orifice yaitu (1764, 1008, 1386, 1764, 1008) Pa. Idealnya semakin
tinggi laju alir maka tekanan akan semakin besar. Sehingga seharusnya perbedaan
tekanan juga semakin besar jika laju alir semakin besar. Namun pada hasil perhitungan
diperoleh nilai perbedaan tekanan yang naik-turun, hal ini disebabkan karena pada saat
awal pengukuran tinggi raksa dan TCE pada tabung U tidak sejajar sehingga sulit untuk
mengukur beda tekanan, selain itu hal ini juga disebabkan karena valve yang dibuka
bukan valve pengatur laju alir (valve laju alir loss).
Dari grafik hubungan hc vs Qa, Co vs Qa, K vs Qa diperoleh grafik yang cukup
rumit dibaca karena tidak beraturan.

Anda mungkin juga menyukai