Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISA PROSES INTERAKSI 1

Minggu 1 – Praktik Residensi 3


Di Unit Komunitas RW XI Kelurahan Ciparigi Bogor Utara

Disusun oleh:
B. ANTONELDA M. WAWO
1406522696

PROGRAM PENDIDIKAN SPESIALIS KEPERAWATAN JIWA


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2017
ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Tn. MC (60 tahun)


Status interaksi perawat-klien : Pertemuan ke 1 ; Fase Orientasi-Terminasi
Lingkungan : Perawat dan Klien duduk berhadapan
Deskripsi klien : Klien mengalami diagnosa gangguan isi pikir waham kebesaran dan agama dan risiko perilaku
kekerasan
Tujuan : Terapi AT sesi 1

VERBAL DAN NON VERBAL VERBAL DAN NON VERBAL ANALISA PERAWAT (Justifikasi dan KOMENTAR
PERAWAT PASIEN Rasional) SUPERVISOR
Selamat siang Pak M. Selamat siang bu Perawat memulai percakapan dengan sikap
terbuka.
(Duduk berhadapan dengan klien, tersenyum, (Memandang perawat, membalas jabat Klien tampak menerima kehadiran perawat
tubuh sikap terbuka, mengulurkan tangan tangan perawat, menjawab dengan dan bisa mempertahankan kontak mata
untuk bersalaman) cepat dan tersenyum) dengan perawat.

Rasional:
Klien telah bersedia melakukan interaksi
pertemuan ke 1, hal ini menunjukkan bahwa
antara klien dan perawat mulai terbina
hubungan saling percaya. Sesuai dengan
teori bahwa keberhasilan membina hubungan
saling percaya sangat dipengaruhi oleh
komunikasi verbal dan non verbal yang
disampaikan oleh perawat
Perkenalkan ini adalah kader kesehatan jiwa Ooo iya,...boleh-boleh saja tapi Perawat mencoba membuka diri kepada klien
RT 3 yaitu ibu EL, dan saya adalah Nelda, keadaannya seadanya saja. Kebetulan dan keluarga, melakukan kontrak tujuan dan
perawat kesehatan jiwa yang sedang saya sering disangka orang sakit jiwa tempat
berpraktik di RW ini. Tujuan saya dan Bu EL tapi sebenarnya saya ini tekanan batin Klien berespon positif dengan menceritakan
ke rumah bapak ingin berbincang tentang bu keadaan kesehatannya saat ini
kondisi kesehatan bapak selama ini. Jika
bersedia kita boleh ngobrol di sini pak (rumah (Ekspresi wajah biasa, menjelaskan Rasional:
klien)? keadaannya, ada kontak mata, bicara Bina hubungan saling percaya dengan klien
cepat dan berlebihan) waham dan RPK tidak dapat dilakukan
(Suara jelas, tetap tersenyum, dalam waktu singkat, Perawat harus
mempertahankan sikap terbuka, memandang mempertahankan teknik komunikasi terbuka.
klien dengan bersahabat) diharapkan bina hubungan saling percaya
akan terjalin
Baik, sepertinya bapak bersedia ngobrol Boleh ibu,..saya senang ibu mau ke Perawat medengarkan klien dengan seksama
dengan kami, bagaimana kalau kita sepakati rumah saya. Sebenarnya saya ini
waktunya antara 45 sampai 60 menit, adalah nabi titisan peri (dst....) saya Rasional:
bagaimana pak? juga bisa membawa pak karno ke Dengan mempertahankan sikap mendengar
depan ibu (sambil mengubah suara yang baik, klien akan merasa dihargai dan
(mempertahankan sikap terbuka, memandang meenyerupai tokoh yang dibicarakan). membuat klien dapat mengeksplorasi
klien dengan bersahabat) Saya kecewa ibu kenapa saya bisa perasaannya
dihajar sama keamanan nangkap saya,
padahal saya ini adalah orang asli
kampung sini, masa saya tidak punya
rumah sama sekali, ini gubuk
saya...semua ini karena ayah tiri saya.
Saya disiksa dari kecil sampai saya
tidak sekolah (ekspresi klien tegang,
kadang menangis sesuai topik
pembicaraan)

(Memandang perawat sebentar


kemudian melihat ke tempat yang lain,
bicara cepat dengan topik yang
berbeda-beda, flight of idea)
Apa yang menyebabkan bapak dihajar sama Saya marah-marah karena saya Klien menunjukkan sikap percaya teradap
pihak keamanan? kecewa, tekanan batin saya, saya perawat dengan menceritakan riwayat
tinggal di gubuk, anak-anak tidak pada kesehatan jiwanya
(suara jelas, tetap tersenyum, mempertahankan sekolah padahal dulu bapak saya kaya
sikap terbuka, memandang klien dengan semenjak bapak meninggal, ibu Rasional:
bersahabat) dipaksa menikah lagi akhirnya saya Membina hubungan saling percaya sangat
disiksa sama ayah tiri. Saya tidak penting dilakukan bersama klien agar
disekolahkan, saya tidur dijalanan mendapatkan riwayat kondisi kesehatan jiwa
klien
(klien bicara cepat, berlebihan,
ekspresi nonverbal berganti-ganti)
Seberapa sering bapak marah? Apakah sampai Masih bu, kecewa saya tekanan batin Klien secara berulang menceritakan kondisi
sekarang masih marah-marah juga? saya. Kalau saya mengingat ayah tiri marah yang dialami sehingga bisa diangkat
saya, anak saya, istri saya saya kasian sebagai stresor
(Tetap memandang klien, mempertahankan bu karena mereka hidup di rumah
sikap terbuka, memandang klien dengan seperti ini Rasional:
bersahabat.) Perawat mengidentifikasi faktor predisposisi
(bicara cepat, berlebihan, sukar dijeda, dan presipitasi klien marah, dan menetapkan
kadang menangis) sebagai stresor yang dapat dikelompokkan
menjadi diagnosa keperawatan
Apa yang ada dipikiran bapak saat bapak Marah saja karena saya orang asli Perawat menilai respon kognitif pasien
marah-marah? kampung sini masa saya tidak punya
rumah, anak-anak tidak sekolah, hidup Rasional : dengan mengetahui respon
(Suara jelas, tenang, duduk berhadapan tegak melarat, saya itu tekanan batin dengan kognitif klien menentukan diagnosa
lurus, mempertahankan kontak mata dengan ayah tiri saya, pingin pindah rumah keperawatan dan intervensi yang harus
klien) saja tapi istri tidak mau diberikan (terapi ners spesialis)

(Menatap perawat, bicara cepat dan


berlebihan, sukar dijeda)
Selain marah-marah, ada tidak perasaan lain Ya tadi tekanan batin kadang saya Perawat menilai respon afektif klien
yang ikut bapa rasakan ketika bapak ingat menangis tapi saya pasrahkan saja
masa lalu bapak tadi? karena saya ini adalah nabi yang akan Rasional:
ke surga Dengan mengetahui respon afektif klien
(Suara jelas, perlahan-lahan, mempraktikkan menentukan diagnosa dan intervensi ners
setiap gerakan dengan benar dan santai) (bicara cepat dan berlebihan, flight of spesialis keperawatan yang sesuai
idea)
Saat bapak marah-marah apakah perasaan itu Iya bu, ada sih...saya biasanya pusing, Perawat menilai respon fisiologis dan
ikut berpengaruh ke badan bapak merokok sama ngopi saja, jarang saya perilaku klien
makan, keluyuran saja, ke kebun
(Membungkukkan badan ke arah klien, kadang ngojek, tidur di pangkalan Rasional:
mempertahankan kontak mata.) juga sering Dengan menilai respon fisiologis dan
perilaku klien menentukan diagnosa dan
(menjelaskan gejala fisiologis yang intervensi ners spesialis keperawatan yang
dirasakan dengan jelas) sesuai
Oooo begitu, na kalau sudah begitu bagaimana Saya diam saja di rumah atau Perawat menilai respon sosial klien
hubungan bapak dengan orang lain atau pangkalan
tetangga sekitar? Rasional:
(Mempraktikan latihan seperti yang Dengan menilai respon sosial klien dapat
(Mengacungkan jempol kepada klien, dicontohkan, pandangan mata sesekali menentukan diagnosa dan intervensi ners
tersenyum, bicara pelan, jelas, selalu kontak melihat kebawah, sikap tubuh sesekali spesialis keperawatan yang sesuai
mata) membungkuk)
Ok baik...bisa saya simpulkan masalah bapak Saya ngerokok saja bu,...ke kebun saja Perawat menilai sumber koping klien
saat ini yang bisa tangkap adalah bapak sering
marah-marah dan suatu saat beresiko untuk (bicara agak keras, memandang ke Rasional:
marah kembali. Na...apa yang sudah bapak arah perawat) Sumber koping klien khususnya personal
lakukan untuk mengendalikan perasaan marah ability dapat menentukan kemampuan yang
bapak? sudah dimiliki klien dalam menghadapi
masalah
(Bicara pelan, jelas, selalu kontak mata)
Ooo apakah bapak sudah pernah tahu tentang Belum bu Memvalidasi kemampuan klien dalam
tarik napas dalam dan mengungkapkan marah . menyelasaikan masalah perilaku kekerasan
dengan cara bicara atau ngobrol dengan orang (memandang perawat, mendengarkan,
lain dan bukan memendam dalam hati dan ekspresi wajah serius, kontak mata Rasional:
pikiran? mudah beralih) Validasi kemampuan klien merupakan hal
yang penting dilakukan oleh perawat agar
(Bicara pelan, suara jelas, memandang klien) tidak dobel dalam intervensi keperawatan
Ok kalau begitu saya akan jelaskan ya pak Iya bu. Menentukan intervensi generalis dalam
bagaimana caranya mengendalikan emosi atau mengendalikan emosi
perasaan marah bapak...jadi dalam (memandang perawat, mendengarkan
mengendalikan perasaan marah itu bisa namun mudah mengalihkan Rasional:
dengan tarik nafas dalam dan latihan fisik, pembicaraan) Intervensi generalis diperlukan sebelum
minum obat, secara verbal, dan berdoa. melatih intervensi ners spesialis
Bagaimana kalau kita latihan satu persatu pak?

(Bicara pelan, suara jelas, memandang klien)


Baik...kita lakukan yang pertama adalah tarik Baik bu. Perawat menjelaskan kemudian
napas dalam dan latihan fisik ya pak. Na mempraktikkan, bersama-sama klien
bapak bisa mengambil posisi yang nyaman (Ekspresi wajah serius, melakukan mendemonstrasikan latihan, dan memberikan
buat latihan dan siapkan bantal atau bahan latihan bersama) kesempatan klien mempraktikkan sendiri
yang lunak yang tidak menyakiti tangan
bapak, tarik napas dimulai dari menghirup Rasional:
udara sekuat-kuatnya melalui hidung...ditahan Memberikan contoh merupakan tahap awal
kurang lebih 3 detik lalu pukul bantal sekuat- untuk memberikan pemahaman pada praktik
kuatnya sambil menghembuskan udara psikomotor
melalui mulut sampai benar-benar kosong.
Lakukan selama 4 kali berturut-turut. Bapak
perhatikan contoh dari saya dan selanjutnya
kita lakukan bersama ya pak

(Memandang klien dan memberikan latihan)


Ok bagus. Nah latihan yang kedua adalah Ok baik bu. Perawat menjelaskan intervensi generalis
ungkapkan secara verbal atau dengan bahasa. secara verbal
Jadi jika bapak ada keinginan untuk marah (Ekspresi wajah serius, tersenyum)
bapak bisa sampaikan kepada orang lain yang Rasional:
ada di sekitar bapak secara baik-baik perasaan Klien sepakat akan melanjutkan latihan
yang bapak rasakan. Tujuannya agar perasaan dalam mengendalikan emosi
emosi bapak itu tidak hanya dipendam di
dalam hati saja yang merugikan diri bapak.
Bagaimana pak bisa?

(tersenyum, memandang klien dengan senang,


menjelaskan dengan nada suara yang lemah
lembut, suara jelas dan memotivasi klien)
Ok bapak masih ada 20 menit,...kalau boleh Baik ibu Perawat memberikan penjelasan tentang
kita lanjutkan dengan 1 terapi lagi pak prosedur melakukan intervensi ners spesialis
namanya adalah asertif terapi. Latihan asertif (memandang perawat dengan
ini adalah latihan untuk mengungkapkan seksama) Rasional :
emosi atau marah kita kepada orang lain Penjelasan yang lengkap dan jelas dapat
secara baik-baik tanpa melukai perasaan orang memberikan gambaran tujuan dilakukannya
lain. Latihan asertif ini ada 5 tahap bapak, na terapi ners spesialis sesuai kebutuhan klien
pada pertemuan ini kita lakukan tahap yang
pertama saja yaitu pengalaman yang membuat
bapak marah, kita bisa kelompokkan kedalam
kebutuhan atau keinginan alasan kenapa bapak
marah. Kita bisa lakukan tahap pertama ini
selama kurang lebih 10 menit. Bagaimana
bapak?

(tersenyum, menjelaskan kepada klien dengan


pelan dan jelas)
Ok bapa kita mulai saja...na berdasarkan data Iya bu Perawat menevaluasi pengalaman yang
yang sudah bepak ceritakan kepada menyebabkan klien marah
saya...dapat saya simpulkan pengalaman atau (mendengarkan perawat)
alasan bapak menjadi marah adalah 1 kejadian Rasional :
masa kecil bapak dengan ayah tiri, 2 melihat Evaluasi merupakan tahap penting sebelum
rumah saudara yang bagus, 3 melihat melanjutkan intervensi keperawatan
kehidupan orang lain yang enak...benar begitu
pak? Jika saya salah mohon dikoreksi atau
ditambahkan

(menjelaskan kepada klien dengan pelan dan


jelas)
Baik kalau begitu kita bisa kelompokkan Kejadian masa kecil itu bisa dibilang Perawat memberikan kesempatan kepada
terlebih dahulu mana yang bisa dibilang kebutuhan bu karena sampai saat ini klien untuk memutuskan alasan marah
kebutuhan dan mana yang bisa dibilang saya masih kecewa dengan keluarga sebagai kebutuhan atau keinginan
keinginan. Silahkan pak saya. Kalau yang rumah bagus itu
keinginan saya buat bahagiakan Rasional :
(meminta kepada klien untuk menganalisa keluarga saya bu. Sama juga dengan Klien yang memiliki hak menentukan
alasan mengapa klien marah? ingin hidup enak juga adalah kebutuhan atau keinginan yang
keinginan saya dan keluarga. menyebabkan marah sehingga jelas dalam
menetukan prioritas penyelasaian penyebab
(menjelaskan kepada perawat sebagai
umpan balik)
Ok...menurut bapa kebutuhan itu Bagi saya kebutuha itu penting kalau Perawat memberikan kesempatan kepada
bagaimana...dan keinginan itu yang bagaimana keinginan itu tidak terlalu penting. klien mengutarakan pendapat

(mempertahankan sikap terbuka dan (menjelaskan kepada perawat sebagai Rasional :


tersenyum kepada klien) umpan balik) Penentuan kebutuhan dan keinginan dapat
membantu klien menentukan prioritas
penyelasaian
Menurut bapak mana yang harus diselesaikan Kebutuhan bu Perawat memberikan kesempatan kepada
terlebih dahulu antara kebutuha dan klien menentukan pilihan sesuai
keinginan? (memberikan umpan balik yang pemahamannya sendiri
sesuai)
(mempertahankan sikap terbuka dan Rasional :
tersenyum) Otonomi klien dalam mengambil keputusan
sangat diperlukan dalam pelayanan
keperawatan
Baik..jadi kita selesaikan yang menjadi Senang bu Evaluasi perasaan klien
kebutuhan dulu ya pak yaitu bagaimana
mengendalikan perasaan emosi bapak ketika (tersenyum) Rasional :
kejadian masa lampau bapak muncul kembali Evaluasi perasaan sebagai bentuk evaluasi
di pikiran bapak. Na untuk tahap yang pertama subjektif setelah berinteraksi dengan klien
ini sudah selesai pak. Bagaimana perasaan
bapak setelah kita melakukan latihan ini?

(mempertahankan sikap terbuka dan


tersenyum)
Bagus pak (mengacungkan jempol kepada Ya ada tarik napas dalam dan pukul Validasi kemampuan klien
klien) bantal, ngobrol dengan orang lain,
Kira kira apa yang sudah didapatkan bapak sama yang ini bedakan kebutuhan dan Rasional :
selama latihan tadi? keinginan. Validasi kemampuan sebagai evaluasi
objektif setelah berinteraksi dengan klien
(memberikan umpan balik yang
sesuai)
Kalau begitu kita lanjutkan lusa pak Baik bu Kontrak waktu dan topik selanjutnya
bagaimana dengan jam 10 sampai jam 11
tentang sikap verbal maupun nonverbal yang (tersenyum sebagai umpan balik Rasional :
bapak tunjukkan dalam keadaan marah atau positif) Pentingnya kontrak waktu dan topik
emosi. Bagaimana pak? selanjutnya mengindikasikan keberlanjutan
intervensi keperawatan
(mempertahankan sikap terbuka dan
tersenyum)
Baik pak saya pamit dulu, sampai ketemu lusa. Siang bu Terminasi akhir
Semangat dan salam sehat. Selamat siang
(tersenyum kepada perawat) Rasional :
(mempertahankan sikap terbuka dan Kualitas terminasi menentukan hubungan
tersenyum) terapeutik selanjutnya

KESAN PERAWAT :
Perawat menganalisis bahwa dalam pertemuan ke 1 ini menunjukkan klien telah mampu melaksanakan AT sesi 1 yang ditunjukkan dengan klien
telah mampu memilah antara kebutuhan dan keinginan yang membuat marah

Anda mungkin juga menyukai