Anda di halaman 1dari 4

7.

Holothuris leucospilota

a.Klasifikasi
Filum : Echinodermata
Kelas : Holothuroidea
Ordo : aspidochirotida
Family : holothuriidae
Genus : holothuria
Spesies: Holothuris leucospilota

b. karakteristik dan morfologi


Holothuris leucospilota atau biasa disebut dengan tripang yang ditemukan di Pantai
Karapyak merupakan salah satu anggota Kelas Holothuroidea yang bentuk tubuhnya berduri dan
berwarna merah
c. cara makan
d. reproduksi
e. habitat
f. distribusi
8. Ophiuroidea brevispinum

A.Klasifikasi
Filum : Echinodermata
Kelas : Ophiuroidea
Ordo : Valvatida
Family : Ophiuridae
Genus : Ophiolepsis
Spesies: Ophiuroidea brevispinum
b. karakteristik dan morfologi
Dikenal dengan sebutan bintang ular yang ditemukan dipantai Karapyak mempunyai
tubuhnya seperti bintang tetapi memiliki lengan yang panjang dan jika lengan ini bergerak
menyerupai gerakan ular. Menurut Rusyana (2011, h. 123), Sturktur tubuh bintang ular laut
seperti bola cakral kecil dengan 5 buah lengan bulat panjang. Tiap-tiap lengan terdiri atas ruas-
ruas yang sama. Pada masing-masing ruasnya terdapat 2 garis tempat menempelnya osikel.
Bintang ular laut memiliki duri di bagian lateral, sedangkan pada bagian dorsal dan ventralnya
tidak berduri. Terdapat kaki tabung tanpa penghisap. Kaki tabung tersebut tidak berfungsi untuk
berjalan tetapi sebagai alat sensor dan membantu proses respirasi. Bintang ular laut tidak
memiliki pediselaria dan anus. Mulutnya terletak di pusat tubuh dan dikelilingi oleh lima
kelompok lempeng kapur yang berfungsi sebagai rahang.
c. cara makan
Terdapat bola cakram, dimulai dari mulut yang terletak di pusat tubuh kemudian lambung
yang berbentuk kantong. Hewan ini tidak memiliki anus, di sekeliling mulut terdapat rahang
yang berupa 5 kelompok lempeng kapur. Makanan dipegang dengan satu atau lebih lengannya,
kemudian dihentakkan dan dengan bantuan tentakel dimasukkan ke mulut. Sesudah dicerna,
bahan-bahan yang tidak tercerna dibuang ke luar melalui mulutnya
d. reproduksi
Ophiuroidea memiliki jenis kelamin yang terpisah. Pada jantan biasanya berukuran lebih
kecil daripada betina dan gonad terkait pada setiap bursa. Telur-telur akan dilepaskan ke dalam
bursa. Embrio dilindungi di dalam bursa dan terkadang dipelihara oleh induknya. Pada tahap
larva disebut dengan ophiopluteus. Kemudian mengalami metamorfosis sebelum tenggelam ke
substrat (Miller, 2001, h. 247).
e. habitat
Habitat bintang ular laut yaitu di laut tenang atau dangkal terutama pada kubangan
pasang surut serta bersembunyi di bawah batu-batu karang atau rumput laut, serta
membenamkan diri dalam pada dasar yang lunak (Hendrik, 2005, h. 29).
f. distribusi
Bintang ular dapat ditemukan pada perairan besar, dari kutub sampai tropis.

9. Stichodacyla gigantea

a.Klasifikasi
Filum : Cnidaria
Kelas : Anthozoa
Ordo : Actinaria
Famili : Stichodactylidae
Genus : Stichodactyla
Spesies : Stichodactyla gigantea
b. karakteristik dan morfologi
Stichodactyla gigantea yang ditemukan di Pantai Krapyak merupakan salah satu anggota
Kelas Anthozoa yang bentuk tubuhnya bervariasi dengan kombinasi warna yang indah
dipandang. Hidupnya soliter dan tidak mempunyai percabangan. mempunyai tentakel yang berisi
udara (hollow tentacle). Biasanya disela-sela tentakel itu merupakan tempat yang ideal bagi ikan-
ikan hias (Hadi dan Sumadiyo 1992). Secara garis besar struktur tubuhnya terdiri atas oral disc,
coloum dan pedal disk. Oral disc adalah bagian teratas Stichodactyla gigantea. Pada oral disc
terdapat mulut yang juga berfungsi sebagai anus. Di sekeliling mulut terdapat tentakel yang
berfungsi untuk menangkap makanan. Di tentakel terdapat sel knidosit atau sel penyengat yang
menjadi ciri khas Filum Cnidaria. Sel knidosit berfungsi untuk menyengat mangsa. Pencernaan
dimulai dari mulut kemudian dilanjutkan dengan stomodaeum yang langsung
menghubungkannya dengan coelenteron atau rongga perut. Di dalam rongga perut terdapat
mesenteri filament yang berfungsi sebagai usus. Basal disk merupakan bagian yang menempel
pada substrat (Fautin dan Mariscal 1991).
c. Cara makan
Berdasarkan makanannya dikelompokkan menjadi dua, yaitu fishers dan particle feeders.
Kelompok pertama biasanya memakan ikan-ikan kecil, crustacea dan plankton. Mangsa akan
disengat oleh nematoksis kemudian dijerat oleh tentakel kemudian dibawa ke mulut. Pada yang
Stichodactyla gigantea bersimbiosis dengan ikan Amphiprion, ikan ini akan membantu
Stichodactyla gigantea memotong-motong makanannya dan membantu Stichodactyla gigantea
untuk memasukan makanannya ke mulut. Sedangkan kelompok kedua memperoleh makanan
menggunakan mucus. Partikel akan menempel pada mucus kemudian akan dibawa ke mulut
dengan menggunakan silia yang ada di seluruh permukaan tubuhnya (Haefelfinger dan Thenius
1974).
d. reproduksi
Reproduksi Stichodactyla gigantea terjadi secara seksual dan aseksual. Nybakken (1988)
menyatakan bahwa proses reproduksi seksual dimulai dengan gametogenesis, yaitu pembentukan
calon gamet sampai gamet matang sedangkan reproduksi aseksual dilakukan dengan cara
membentuk tunas.
e. Habitat
f. Distribusi

Anda mungkin juga menyukai