One Island One Voice beberapa spesies laut, salah satunya yang sering terkena dampak dari polusi ini ialah
Mewaspadai Ancaman Sampah Plastik di Laut Indonesia penyu laut.
Plastik yang hanyut di laut bagi penyu terlihat seperti ubur-ubur yang lezat, begitu
juga dengan tali jarring, bagi mereka itu terlihat seperti makanannya juga yaitu
rumput laut.
Apabila bahan itu sampai terkonsumsi penyu tentu bisa sangat mematikan, bahkan
menurut para peneliti dari University of Exeter, Inggris, setidaknya ada 1.000 penyu
laut terbunuh akibat memakan plastik. Survei ini diambil dari seluruh samudera di
dunia yang banyak menjadi rumah penyu, hasilnya 91 persen penyu yang mereka
temukan terjerat alat tangkap dan telah mati.Tak hanya itu dalam penelitian ini
banyak ditemukan penyu yang kehilangan tungkai, melukai diri sendiri, atau ketika
Foto:antara ditemukan hewan laut ini mati dengan perut penuh dengan sampah. Plastik yang
Sampah plastik berserakan di suatu perairan di Indonesia. Sampah plastik terkonsumsi itu secara teknis dapat menyumbat perut penyu sehingga ia mati
merupakan momok bagi spesies penyu di seluruh perairan di dunia yang harus kelaparan.
diatasi demi kelangsungan hidup penyu.
Setidaknya ada tujuh spesies penyu laut dan semuanya terdampak polusi plastik.
Pemerintah bersama masyarakat bergerak bersama dalam kampanye ‘Satu Menurut International Union for the Conservation of Nature (IUCN), semua spesies
Pulau satu Suara’ (One Island One Voice) untuk menghentikan pencemaran penyu rentan, terancam punah, atau sangat terancam punah. IUCN bahkan secara
sampah plastik di laut. Aksi bersih pulau ini secara simbolis akan digelar di khusus mencatat bahwa polusi plastik merupakan ancaman utama bagi kelangsungan
Bali 24 Februari mendatang. hidup beberapa spesies penyu laut.Tak hanya penyu, para peneliti ini juga meminta
Indonesia menempati peringkat ke-2 dalam hal pembuangan sampah plastik ke laut, bantuan para ahli yang melintasi Samudera Atlantik, Pasifik, India, dan Mediterania
dengan jumlah 187,2 juta ton. Sedangkan Tiongkok di posisi teratas dengan 262,9 untuk melihat apakah ada kura-kura terbunuh oleh plastik. Dari 106 orang yang
juta ton sampah plastik. Data itu diperoleh berdasarkan laporan Jenna Jambeck, menanggapi, 84 persen mengatakan mereka telah melihatnya.
profesor teknik lingkungan dari University of Georgia, AS pada 2015. Lebih lanjut Polusi plastik dihamparan biru lautan, nyatanya kini telah menjadi masalah besar,
setelah Tiongkok dan Indonesia, posisi ketiga dalam pencemaran sampah plastik ke karena para ahli yang juga disurvei mengungkapkan plastik dan polusi lainnya dapat
laut adalah Filipina dengan 83,4 juta ton. Mirisnya sampah laut 90 persen di menimbulkan dampak jangka panjang pada kelangsungan hidup penyu dan hewan
dominasi plastik yang datangnya 80 persen dari daratan. laut lainnya, bahkan polusi plastik ini dinyatakan lebih berbahaya ketimbang
dampak dari tumpahan minyak.
Aksi Edukasi
Untuk menanggulangi masalah ini, selain direkomendasikan untuk menggunakan
plastik ramah lingkungan yang mudah terurai, sosialisasi dan edukasi untuk
meningkatkan kesadaran publik dalam mengatasi masalah sampah juga perlu terus
digulirkan. Setidaknya hal inilah yang coba diangkat dalam Kampanye Satu Pulau
Satu Suara (One Island One Voice) yang diselengarakan pada 24 Februari 2018
mendatang di Pulai Bali.
Merusak Keindahan
Sementara itu, aktivis lingkungan, Suzy Hutomo, dalam keterangannya mengatakan
permasalahan sampah menjadi momok Pulau Dewata dan sejumlah pulau di
Indonesia. Setiap musim penghujan pulau indah di Indonesia akan ‘panen’ sampah
plastik dari lautan.
Bersih-bersih pulau ini merupakan bentuk tindakan nyata, Melati Wijsen, Co-
Founder of Bye Bye Plastic Bags & Satu Pulau Satu Suara mengatakan tahun ini
aksi bersih-bersih pulau tidak hanya diadakan di Bali, namun aksi ini juga mengajak
seluruh masyarakat untuk melakukan bersih-bersih di pulaunya masing-masing.
Melati melanjutkan bahwa setiap musim penghujan, Bali dipenuhi sampah dan
bahkan baru-baru ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten
Badung mendeklarasikan ‘keadaan darurat sampah’ di sepanjang enam kilometer Akibatnya habitat sekaligus biota laut akan terancam, begitu pun juga masyarakat
garis pantai yang mencakup pantai populer seperti Jimbaran, Kuta, dan Seminyak. Bali dalam hal ini yang langung merasakan dampaknya terhadap sampah yang
Hal ini membuat daya tarik wisata Bali menurun, berjuta ton sampah plastik tersebut bertumpuk di pinggiran pantai. Padahal, pantai merupakan salah satu aset utama
juga dapat membahayakan kehidupan laut dan manusia. Pulau Bali yang mengandalkan sektor pariwisata. Hal ini bertentangan dengan
Melalui kampanye Satu Pulau Satu Suara pada Febuari tahun lalu, berhasil prinsip sustainable tourism di mana merawat sumber daya alam, khususnya pantai,
memobilisasi 12.000 orang di 55 lokasi di sekitar Bali dan mengumpulkan 40 ton adalah kunci untuk menarik minat wisatawan untuk datang kembali ke Bali.
sampah hanya dalam satu hari. “Tahun ini, kami memperluas dan mengorganisir
bersih-bersih pulau dengan melakukan aksi bersih-bersih terbesar yng akan “Pemerintah saat ini telah memiliki berbagai kebijakan namun sayangnya belum
dilakukan di seluruh pulau di setiap wilayah, meliputi garis pantai, sungai, desa dan dapat mengatasi permasalahan sampah plastik yang makin mengkhawatirkan,
ruang publik,” terang Melati. saatnya pemerintah memperkuat komitmen dalam hal penanganan masalah sampah
Paola Cannucciari, Founder Eco Bali menambahkan kita memerlukan pendekatan ini dengan kebijakan yang dapat mengubah perilaku masyarakat dan perusahaan
yang lebih sistematis untuk mengatur pemisahan sampah pada setiap rumah tangga demi kehidupan Indonesia yang lebih baik,” tandas Suzy.
dan di setiap industry. “Pengumpulan yang tepat, daur ulang, tetapi juga perlu
pencegahan sampah yang dilaksanakan secara besar-besaran. Tanggung jawab
individu dan kolektif adalah kunci untuk mengurangi sampah plastik yang merusak Sumber : www.koran-jakarta.com
lingkungan dan lautan kita,” terangnya.
Devi menjelaskan Usaha budidaya ikan tawar terus mengalami peningkatan seiring
dengan meningkatnya konsumsi ikan dunia maupun nasional. Menurut laporan
Senin, 23 Mei 2016 | 19:12 WIB Kementerian Kelautan dan Perikan tahun 2015 konsumsi ikan nasional sebesar 31,5
kg per kapita per tahun lebih rendah dibandingkan tingkat konsumsi ikan di
Koperasi Bisa Atasi Masalah Petani Ikan Air Tawar Malaysia 55,4 kg per kapita per tahun.
"Akan tetapi pertumbuhan rata-rata konsumsi ikan di Indinesia cukup tinggi yaitu
5,04 % per tahun, jauh di atas Malaysia hanya 1,26 % per tahun," katanya.
Dari segi produksi pada 2011 produksi perikanan nasional mencapai mencapai 12,39
juta ton. Dari jumlah tersebut produksi perikanan tangkap sebanyak 5,41 juta ton dan
produksi perikanan budidaya 6,98 juta ton, dimana produksi perikanan budidaya ijan
air tawar menyumbang sekitar 1,1 juta ton, sisanya dari perikanan budidaya ikan laut
dan payau.
Lebih dari 70% produksi ikan air tawar diserap oleh pasar dalam negeri, khususnya
Pulau Jawa sebagai pangsa pasar terbesar mengingat jumlah penduduk yang padat.
INILAHCOM, Yogyakarta - Usaha budidaya ikan saat ini sangat menjanjikan Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Aris Riyanta Provinsi DI Yogyakarta mengatakan
mengingat produksi dari perikanan tangkap terus menurun. menghadapi daya saing produk saat ini, mau tidak mau suka tidak suka pelaku usaha
dalam hal ini pembudidaya ikan air tawar selaku usaha mikro harus mau melakukan
Namun usaha ini menghadapi banyak kesulitan, antara lain mahalnya harga pakan perubahan.
ikan, sulit memperoleh benih berkualitas, keterbatasan lahan, keterbatasan modal
usaha dan kurangnya pengetahuan pembudidaya dalam manajemen usaha. "Kita bersyukur Kementerian KUKM mengajak kita untuk mau melakukan
perubahan tersebut melalui kegiatan seperti ini dan saya berharap para peserta temu
Asisten Deputi Bidang Perikanan dan Peternakan, Kementerian Koperasi dan UKM, konsultasi untuk sebanyak-banyak menggali ilmu dari para pakar/nara sumber yang
Devi Rimayanti mengatakan permasalahan yang dihadapi para pembudidaya ikan ada agar permasalahan yang saudara-saudara hadapi dalam usaha budidaya ikan air
bisa diatasi dengan keberadaan koperasi. tawar dapat teratasi," kata Aris.
"Sebaiknya para pembudidaya ikan air tawar dapat bergabung dalam suatu badan
usaha yang memiliki legalitas hukum, seperti Koperasi. Saat ini usaha budidaya ikan
air tawar dilakukan secara individu atau berkelompok yang tidak memiliki kekuatan Sumber : www.ekonomi.inilah.com
secara hukum," kata Devi dalam Temu Konsultasi di Bidang Perikanan Nasional,
yang berlangsung 19 21 Mei di Yogyakarta.