Anda di halaman 1dari 2

Metode Sintesis Nanomaterial Buttom-Up

Salah satu metode sintesis nanomaterial dan fabrikasi struktur nano adalah
metode buttom-up. Metode ini memiliki cara sintesis dengan membangun atom
demi atom atau molekul demi molekul untuk membentuk struktur nano dalam
skala besar. Jenis-jenis metode buttom-up dikelompokkan berdasarkan perlakuan
pada tekniknya, yaitu secara fisika dan secara kimia.

Secara fisika sintesis metode buttom-up dapat dilakukan dengan physical


vapour deposition (PVD), yaitu teknik sintesis yang memanfaatkan proses
penguapan. PVD merupakan metode penguapan secara vakum yang
memanfaatkan kondensasi uap pada permukaan substrat. Prosesnya tidak
melibatkan reaksi kimia. Secara umum, metode ini melibatkan substrat, yang
dapat dipanaskan atau dibiaskan untuk kontrol proses yang lebih baik (seperti
keseragaman); target target yang mengandung material yang akan disimpan ke
substrat; dan sumber energi untuk mengubah material target menjadi uap. Proses
ini biasanya terjadi dalam vakum tinggi.

Sintesis buttom-up secara kimia dapat dilakukan dengan self-assembled


monolayer. Salah satu metode dengan self-assembled monolayer adalah metode
sol gel (sol gel method). Metode sol gel merupakan proses pembentukan senyawa
anorganik melalui reaksi kimia dalam larutan pada suhu rendah, dimana dalam
proses tersebut terjadi perubahan fasa dari suspensi koloid (sol) membentuk fasa
cair kontinu (gel). Keunggulan dari metode ini adalah memiliki kemurnian tinggi,
suhu relaif rendah, homogenitas baik, tidak terjadi reaksi dengan sennyawa sisa,
mengurangi pencemaran udara, fase pemisahan cepat, dan hemat energi.
Sementara keterbatasan dari metode ini adalah biayanya mahal, penggunaan
pelarut organik berbahaya untuk kesehatan, waktu proses relatif lama, dan terjadi
penyusutan volume saat pengeringan. Selain sol gel, terdapat juga metode lain
yang termasuk pada self-assembled monolayer, yaitu electrolytic deposition,
metode hidrotermal, kopresipitasi, presipitasi, mikroemulsi, templated synthesis,
dll.

Dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan, metode-metode yang


dianggap baik untuk sintesis nanomaterial dengan buttom-up adalah metode
kopresipitasi, sol-gel, mikroemulsi, hidrotermal/solvoterma, dan templated
synthesis. Keunggulan dari metode buttom-up adalah mengurangi cacat pada
struktur nanomaterial, komposisi kimia yang lebih homogen, dan pemesanan jarak
pendek dan panjang yang lebih baik. Hal ini karena pendekatan buttom-up
didorong terutama oleh pengurangan energi bebas Gibbs, sehingga struktur nano
dan nanomaterial yang dihasilkan dalam keadaan lebih dekat ke keadaan
ekuilibrium termodinamika.
Pertanyaan :

1. Umumnya, sifat material seperti apa yang dihasilkan dari sintesis


buttom-up dan bagaimana perbandingannya dengan sintesis top-down?
Menurut Anda, metode sintesis mana yang lebih baik?

Daftar Pustaka

[1] Farhani, Arlin Nissa, 2014, Kombinasi Teknik Top Down dan Bottom Up
Dalam Pembuatan Nanokristalin Hidroksipatit Dari Batu Gamping-Skripsi,
Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut
Pertanian Bogor.
[2] Guozhong Cao, 2004, Nanostructures & Nanomaterials Syntesis, Properties
And Nanomaterials , University of Washington USA, Imperial College Press
ISBN 1-86094-4159.
[3] Guo, Zhen dan Li Tan, 2009, Fundamentals and Applications of
Nanomaterials, Norwood, ARTECH HOUSE ISBN-13: 978-1-59693-262-3.
[4] Fernandez, Benny Rio, 2011, Sintesis Nanopartikel, Padang, Program Studi
Kimia Pascasarjana Universitas Andalas.

Anda mungkin juga menyukai