PR Badel
PR Badel
K-27/201620401011079
Pembimbing: dr. Badrul Munir, Sp.PD
SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Bhayangkara Kediri
2. Limfoma Non-Hodgkins
Manifestasi klinis limfoma non-Hodgkin (NHL) bervariasi dengan
faktor-faktor seperti lokasi proses limfomatosa, tingkat pertumbuhan tumor, dan
fungsi organ yang terganggu atau digantikan oleh proses keganasan.
The Working Formulation mengelompokkan subtipe NHL berdasarkan
perilaku dan gejala klinis - yaitu kelas rendah, kelas menengah, dan kelas tinggi.
Karena formulasi terbatas pada klasifikasi berdasarkan morfologi, ia tidak dapat
mencakup spektrum kompleks penyakit NHL, tidak termasuk subtipe penting
seperti limfoma mantle atau sel T / natural killer limfoma. Namun, ini terus
dijadikan sebagai dasar untuk memahami perilaku klinis pada kelompok NHL.
Pemeriksaan fisik
- Limfoma tingkat rendah dapat menyebabkan adenopati perifer, splenomegali,
dan hepatomegali. Splenomegali diamati pada sekitar 40% pasien.
- Limfoma tingkat menengah dan tinggi dapat menghasilkan temuan pemeriksaan
fisik berikut:
o Limfadenopati yang cepat tumbuh dan besar
o Splenomegali
o Hepatomegali
o Massa perut besar: ini biasanya terjadi pada limfoma Burkitt
o Massa testis
o Lesi kulit: lesi dikaitkan dengan limfoma sel T kulit (mikosis fungoides),
limfoma sel besar anaplastik, dan limfoma angioimmunoblastic.
3. Limfadenitis
Pasien dengan salah satu dari klinis berikut ini mungkin berisiko memiliki
limfadenitis:
- Gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas, sakit tenggorokan, sakit telinga,
konjungtivitis, atau impetigo.
- Demam, rewel, atau anoreksia
- Kontak dengan hewan, terutama anak kucing atau ternak
- Perawatan gigi terbaru atau kesehatan gigi yang buruk
- Penggunaan hydantoin dan / atau mesantoin terkini
Pemeriksaan Fisik
- Pembesaran kelenjar getah bening bisa asimtomatik, atau bisa menyebabkan rasa
sakit akibat nyeri tekan dan nyeri lokal. Kulit di atasnya mungkin tidak
terpengaruh atau eritematosa.
- Limfadenitis servikalis dapat menyebabkan kekakuan leher dan torticollis.
- Adenopati preauricular dikaitkan dengan beberapa bentuk konjungtivitis,
termasuk konjungtivitis granulomatosa unilocular (penyakit katscratch,
konjungtivitis klamidia, listeriosis, tularemia, atau tuberkulosis), demam
konjungtiva faring (infeksi adenovirus tipe 3) dan keratokonjungtivitis (infeksi
adenovirus tipe 8).
- Peradangan nodus retropharyngeal dapat menyebabkan disfagia atau dyspnea.
- Limfadenitis mediastinum dapat menyebabkan batuk, dyspnea, stridor, disfagia,
efusi pleura, atau kongesti vena.
- Adenopati intra-abdomen (mesenterika dan retroperitoneal) dapat bermanifestasi
sebagai nyeri perut.
- Keterlibatan kelenjar getah bening Iliac dapat menyebabkan sakit perut dan
pincang.
Aspek pemeriksaan fisik yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Lokasi - Bergantung pada etiologi yang mendasarinya.
- Jumlah – tunggal, pengelompokan lokal / bergerombol (regional), atau umum
(yaitu beberapa tempat lain).
- Ukuran / bentuk - Kelenjar getah bening normal berkisar dalam ukuran dari
beberapa milimeter sampai 2 cm. Biasanya kelenjar yang membesar lebih besar
dari 2-3 cm dengan bentuk teratur / tidak beraturan.
- Konsistensi - lunak, tegas, kenyal, keras, berfluktuasi, hangat
- Nyeri tekan – Biasanya proses infeksi tapi tidak menutup kemungkinan
penyebabnya keganasan.
Palpasi KGB pada limfoma hodgkins : pembesaran KGB yang tidak menimbulkan rasa
nyeri, lunak, berbatas tegas atau mobile. Bisa terlihat di daerah servikalis, ketiak
(axillaris), dan biasanya jarang terjadi di inguinalis.
Palpasi KGB pada limfoma non hodgkins : biasanya tumor cenderung lebih ganas,
pembesaran KGB konsistensi keras, sulit digerakkan, berbatas tidak tegas atau tidak
mobile, tidak nyeri tekan.
Palpasi KGB pada limfadenitis : benjolan teraba lunak, mudah digerakkan / mobile,
kadang bisa disertai nyeri tekan maupun tidak nyeri, teraba hangat, kadang terdapat
kemerahan, ada tanda-tanda inflamasi.
Palpasi KGB pada Ca Nasofaring : biasanya pembesaran KGB terjadi saat kanker sudah
fase lanjut. Tumor menetap pada jaringan sekitarnya, pembesaran bisa homolateral atau
bilateral, tidak bisa digerakkan atau tidak mobile saat digerakkanm, berbentuk padat.
DAFTAR PUSTAKA
3. Lash. W. Bradley. et al. Hodgkin Lymphoma Clinical Presentation. Update Jul 06, 2017.
Diakses tanggal 15 November 2015 jam 20.15
https://emedicine.medscape.com/article/201886-clinical#b1
4. Lash. W. Bradley. et al. Hodgkin Lymphoma Clinical Presentation. Update Jul 06, 2017.
Diakses tanggal 15 November 2015 jam 20.17
https://emedicine.medscape.com/article/201886-clinical#b3
5. Partridge, Elizabeth. et al. Lymphadenitis Clinical Presentation. Updated Nov 01, 2016.
Diakses tanggal 15 November 2017 jam 20.30
https://emedicine.medscape.com/article/960858-
clinical?pa=PVDnCoy%2BFCfxexPUlVVvFJYiM5c6Dvo2U6BnC9QKbjDwto5h3QAQnA
1nyxO6k2tnX8MwC0EECwzp432Skuf9qw%3D%3D#b1
6. Partridge, Elizabeth. et al. Lymphadenitis Clinical Presentation. Updated Nov 01, 2016.
Diakses tanggal 15 November 2017 jam 20.35
https://emedicine.medscape.com/article/960858-
clinical?pa=PVDnCoy%2BFCfxexPUlVVvFJYiM5c6Dvo2U6BnC9QKbjDwto5h3QAQnA
1nyxO6k2tnX8MwC0EECwzp432Skuf9qw%3D%3D#b4
10. Vinjamaram, Sanjay. et al. Non-Hodgkin Lymphoma Clinical Presentation Updated : Oct
21, 201. Diakses pada tanggal 15 November 2017 jam 21.00
https://emedicine.medscape.com/article/203399-clinical#b2
11. Dunleavy. M. Kieron. et al. Lymphomas of the Head and Neck Clinical Presentation
Updated: Jul 17, 2017 Diakses pada tanggal 15 November 2017 jam 21.10
https://emedicine.medscape.com/article/854110-clinical#b1
12. Dunleavy. M. Kieron. et al. Lymphomas of the Head and Neck Clinical Presentation
Updated: Jul 17, 2017 Diakses pada tanggal 15 November 2017 jam 21.15
https://emedicine.medscape.com/article/854110-clinical#b4