Intervensi Militer Arab Saudi Dalam Konflik Sipil Di Yaman
Intervensi Militer Arab Saudi Dalam Konflik Sipil Di Yaman
DI YAMAN
oleh
NIM: 1112113000007
JAKARTA
2015/2016
1 | Page
Pendahuluan
2 Kareem Shaheen, ”Yemen edges towards all out civil war as rebels advance on
city of Aden,” http://www.theguardian.com/. Diakses pada tanggal 28 April 2015,
pukul 19:10.
2 | Page
wilayah Yaman.3 Operasi militer yang dilakukan oleh Arab Saudi bertujuan
untuk mengembalikan pemerintahan Yaman yang sah.
3 | Page
Yaman. Kebijakan luar negeri Arab Saudi untuk menyerang Yaman
menyebabkan eskalasi konflik di wilayah tersebut. Secara garis besar
konflik ini meluas menjadi pertarungan antara negara-negara muslim
Sunni yang dipimpin oleh Arab Saudi dan negara-negara muslim Syiah
yang dipimpin oleh Iran.7
4 | Page
tidak mungkin akan terjadi eskalasi konflik antara Sunni dan Syiah di
negara-negara muslim lainnya.
5 | Page
yang diberikan kepada Arab Saudi selama operasi militer di Yaman juga
meninggalkan pertanyaan. Kenapa AS mendukung, padahal jelas-jelas
telah terjadi pelanggaran perang yang sangat bertentangan dengan nilai-
nilai HAM yang dikumandangkan oleh AS sendiri.
6 | Page
sebagai tujuan awal yang harus dikejar oleh sebuah negara sebelum
mengejar tujuan lainnya.13
Sifat negara yang dipengaruhi oleh sistem internasional menjadi
pendorong bagi pembentukan kepentingan nasional itu sendiri. Di lain sisi,
kepentingan nasional dijadikan sebagai instrumen untuk mencapai tujuan
dalam sistem internasional yang bersifat anarki. Maka dari itu, survival
dan power yang menjadi perilaku negara menjadikannya unit analisis
yang tepat dalam teori politik internasional.14
Di samping itu, untuk menguatkan asumsi penelitian, penulis juga
menggunakan teori keamanan. Menurut Bary Buzan keamanan
merupakan aspek yang paling utama daripada kekuatan maupun
perdamaian. Buzan juga menekankan bahwa aspek keamanan harus
menjadi perhatian utama dari sebuah negara. Hal ini ditujukan agar
negara mampu untuk menanggulangi bahaya yang datang dari dalam
maupun luar negeri.15 Dari kerangka teori di atas penulis akan
menjelaskan tentang kepentingan apa saja yang dimiliki oleh Arab Saudi
terhadap konflik Yaman.
IV. Metode Penelitian.
15 Bary Buzan, “People State & Fear; An Agenda for International Security in the
Post Cold War Era”, London: Harvester Wheaf Sheaf, 1991, hlm. 2-3.
7 | Page
V. Asumsi Penelitian.
Selain itu, ideologi Sunni dan Syiah bukanlah unit analisis yang harus
diutamakan, karena identitas hanya dijadikan sebagai alat mobilisasi
massa untuk mengumpulkan dukungan sebanyak-banyaknya. Amerika
Serikat sebagai sekutu Arab Saudi di kawasan Timur Tengah pastinya
memiliki kepentingan yang sangat besar terhadap konflik tersebut. Hal ini
dapat dilihat dari bantuan yang diberikan AS terhadap Arab Saudi selama
konflik Yaman berlangsung sampai saat ini.
PEMBAHASAN
8 | Page
negara yang berbatasan langsung dengan negara tersebut. Dampak
tersebut dapat berupa ledakan pengungsi maupun pemahaman revolusi
politik dari negara yang sedang berkonflik. Pemahaman revolusi politik
merupakan hal yang sangat ditakuti oleh sebuah negara. Karena
pemahaman ini dapat dengan mudah memobilisasi massa untuk
melakukan revolusi terhadap pemerintah yang sah.
Merupakan hal yang wajar bagi Arab Saudi untuk takut terhadap
pemahaman revolusi politik ini. Sebagai negara yang menganut sistem
pemerintahan monarki absolut di tengah arus demokratisasi yang sangat
deras, Arab Saudi harus mengambil langkah yang tepat untuk
mengantisipasi kemungkinan tersebut sedini mungkin. Karena jika tidak
ditangani dengan segera, akan memberikan dampak yang sangat besar
bagi kejatuhan rezim monarki absolut mereka. Banyaknya rezim otoriter
yang jatuh pada saat terjadinya Arab Spring patut dijadikan contoh oleh
Arab Saudi untuk menguatkan stabilitas keamanan mereka agar hal
tersebut tidak terjadi di kemudian hari.
Merupakan hal yang wajar bagi Arab Saudi untuk segera melakukan
intervensi militer ke negara tetangganya tersebut. Seperti yang telah kita
ketahui, wilayah selatan Arab Saudi berbatasan langsung dengan wilayah
Yaman bagian utara. Dapat diibaratkan bahwa Yaman adalah halaman
belakang dari Arab Saudi. Tentunya jika kita memiliki halaman belakang
rumah, kita akan memberikan pagar atau penanda untuk menjaga
halaman belakang kita agar tidak dimanfaatkan oleh orang lain. Konflik
Yaman ibarat halaman yang telah dikuasai oleh orang lain, mau tidak mau
9 | Page
kita harus menjaga semaksimal mungkin rumah kita agar tidak dikuasai
juga. Mungkin kurang lebih seperti inilah logika Arab Saudi melakukan
intervensi militer ke Yaman.
10 | P a g e
Sebagai negara terbesar penghasil dan pengekspor minyak, Arab
Saudi harus menjamin agar jalur supply ekspor minyak mereka aman dari
ancaman. Ekspor minyak Arab Saudi mayoritas dilakukan melalui jalur
laut. Stabilitas wilayah perairan harus dipastikan aman agar ekspor
minyak yang mereka lakukan tidak terganggu. Jika supply ekspor minyak
terganggu, hal ini akan berimplikasi pada menurunnya pendapatan Arab
Saudi yang sebagian besar berasal dari ekspor minyak. Jika hal ini terjadi,
dapat diartikan bahwa stabilitas keamanan ekonomi Arab Saudi sedang
terganggu.
Eskalasi konflik akibat adanya salah pengertian dari pihak Iran akan
memberikan efek yang sangat besar jika Iran dapat mencapai
kepentingannya dan Arab Saudi tidak. Jika pihak pemberontak menang
melawan pemerintah akan berimplikasi pada goyahnya stabilitas
keamanan politik dan ekonomi Arab Saudi. Tentu dapat ditebak jika
peristiwa ini benar-benar terjadi kemungkinan terjadinya revolusi
11 | P a g e
pemerintahan Arab Saudi sangat tinggi. Jika Iran berhasil mencapai
kepentingannya, maka dapat dikatakan bahwa terdapat peningkatan
kapabilitas politik Iran terhadap kawasan. Jika hal ini terjadi, mungkin Iran
akan bertindak lebih agresif lagi untuk meningkatkan influnce dan power-
nya di kawasan.
12 | P a g e
rupa untuk menyamarkan motif utama dari kepentingan tersebut. Jika kita
perhatikan lebih lanjut, pemberitaan media ini juga pasti memiliki
kepentingan terhadap konflik ini. Mungkin media (terutama media Barat,
terutama AS) memiliki kepentingan untuk menjaga agar konflik ini tetap
lestari di wilayah Timur Tengah.
Hal ini ditujukan untuk memecah belah umat Islam agar tidak
bersatu seperti dulu. Jika umat Islam bersatu seperti dulu kala, bukan
tidak mungkin seluruh kepentingan Barat di kawasan Timur Tengah akan
terancam. Selain itu kepentingan negara-negara Barat di kawasan ini
sangat banyak sekali, terutama minyak. Jika supply minyak terganggu hal
ini bisa menyebabkan kerugian bagi industri-industri di Barat karena tidak
bisa melakukan aktivitas produksi sebagaimana mestinya.
KESIMPULAN
13 | P a g e
Iran sebagai rival Arab Saudi tentunya akan langsung merespon
tindakan Arab Saudi. Hal ini diakibatkan oleh ambisi masing-masing
negara untuk menjadi hegemon di kawasan Timur Tengah. Seharusnya
sebagai sesama negara yang memiliki power dan influence yang kuat di
kawasan, memberikan solusi terbaik bagi konflik tersebut. Akan tetapi,
yang dilakukan malah sebaliknya, meningkatkan eskalasi konflik di Yaman.
14 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Buzan Bary, “People State & Fear; An Agenda for International Security in
the Post Cold War Era”, London: Harvester Wheaf Sheaf, 1991, hlm.
2-3.
Internet:
pukul 19:43.
15 | P a g e
Harazi Eal, “Yemen Overview”, http://www.worldbank.org/. Diakses pada
pukul 18:44.
Shaheen Kareem, ”Yemen edges towards all out civil war as rebels
21:44.
pukul 21:12.
pukul 21:01.
16 | P a g e
Zenko Micah, “The United States is at war in Yemen”,
22:26.
17 | P a g e