Oleh:
Muhammad Darmawan Ardiansyah (1112113000007)
Muhammad Ismail (
Devi Hapsari (1112113000020)
Dosen Pengampu
Rahmi Fitriyanti, S. Sos., M. Si.
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI...................................................................................................
.........
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah.....................................................................
B. Rumusan
Masalah........................................................................
......
C. Tujuan
Penelitian.....................................................................
..........
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Level
Analisis.........................................................................
...........
B. Teori Politik Luar
Negeri...................................................................
BAB III
PEMBAHASAN
A. Koridor Politik Luar Negeri
AS.........................................................
B. Visi dan Misi
Obama.........................................................................
C. Dibalik Visi dan Misi
Obama............................................................
D. Perubahan di Masa
Obama................................................................
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................. ..
...
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................
........
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Berakhirnya
perang
dunia
kedua
menjadikan
Amerika
itu.
Kemenangan
AS
dan
sekutunya
bahwa
kontrol
politik
internasional
berada
dalam
dikeluarkannya
doktrin
tersebut
secara
tidak
di
dunia
dipaksa
untuk
membuat
sebuah
dijadikan
sebagai
alat
politik
untuk
mencapai
di
masa
yang
akan
datang
untuk
butuh
usaha
yang
besar
dalam
mengembalikan
berubah
di
bawah
pimpinan
Obama
yang
lebih
pengaruh
presiden
Brrack
Obama
kebijakan
politik
luar
negeri
AS
di
era
kepemimpinan Obama.
3) Untuk memenuhi tugas kelompok Politik Luar Negeri
Amerika Serikat.
BAB II
Landasan Teori
A. Level Analisis
Untuk memahami serta menganalisis perubahan sifat politik
luar negeri Amerika Serikat pada masa pemerintahan Barrack
Obama,
kami
menggunakan
level
analisis
individu
untuk
dalam
hal
tersebut.
Dalam
hal
ini
diperlukan
pemahaman
mengenai
beragam
faktor
yang
dapat
dasar
alami
organisasional
manusia
(organizational
(human
nature),
behaviour),
dan
perilaku
perilaku
luar
negeri.
Rosenau
menyebutkan
beberapa
ketentuan
yang
mempengaruhi proses pembentukan politik luar negeri yang berasal dari proses
idiosinkratik, yaitu :
a) Personality
b) Experience (pengalaman)
c) Leadership Style (GayaKepemimpinan)
Sehingga tindakan luar negeri mengacu pada perilaku politik. Secara umum
perilaku politik luar negeri suatu negara dapat berbentuk pernyataan-pernyataan
politik luar negeri pemerintah, dan juga tindakan-tindakan politik luar negeri yang
dilakukan pemerintah. (Holsti, 1992: 26).
B. Teori Politik Luar Negeri
Politik luar negeri merupakan suatu studi yang kompleks
karena pada kenyataannya tidak saja melibatkan faktor-faktor
eksternal negara, akan tetapi juga aspek-aspek internal negara
tersebut (Rosenau, 1976: 15). Seperti istilah yang dikemukakan
oleh Henry Kissinger menyatakan bahwa,foreign policy begins
when domestic policy ends(Wolfram, 1971: 22). Negara yang
merupakan aktor dalam melakukan politik luar negeri, tetap
menjadi aktor utama dalam sistem internasional, walaupun telah
banyak sekali aktor-aktor non-negara yang bermunculan.
Kajian teori politik luar negeri diartikan sebagai sebuah
rangsangan
dari
lingkungan
eksternal
dan
domestik
yang
Politik
luar
negeri
ditujukan
untuk
mencapai
dan
negara lain (Plano & Olton, 1999: 5), walaupun pada prakteknya
kepentingan nasional suatu bangsa bergantung pada aktor yang
berkuasa pada saat itu (Masoed, 1994: 184).
Pengertian dari politik luar negeri itu sendiri adalah upaya
yang dilakukan oleh suatu negara melalui keseluruhan sikap dan
aktivitasnya dalam mengatasi dan memperoleh keuntungan dari
lingkungan eksternalnya. Dalam hal ini politik luar negeri
ditujukan untuk memelihara dan mempertahankan kelangsungan
hidup suatu negara (Rosenau, 1976: 27). Sehingga negara akan
selalu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan eksternalnya
untung mencapai kepentingan nasional negara tersebut.
Tujuan dari politik luar negeri itu sendiri sebenarnya adalah
manifestasi dari kepentingan nasional sebuah negara. Tujuan
tersebut juga dipengaruhi oleh masa lalu dan keinginan yang
dicapai di masa yang akan datang. Dalam hal ini tujuan dari
politik luar negeri dibedakan dalam tiga kategori yaitu, tujuan
jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Pada
dasarnya hampir seluruh tujuan jangka panjang politik luar
negeri
negara-negara
di
dunia
adalah
untuk
mencapai
dan
kondisi
masa
depan
suatu
negara,
dimana
BAB III
Pembahasan
A. Koridor Politik Luar Negeri AS
Pada
konteks
politik
luar
negeri
AS,
dalam
menjalin
kepentingan
nasional
terdiri
dari
power,
peace,
terancam
seluruh
maka
power
dia
nya
akan
demi
kepentingan
bagi
bangsanya,
yaitu
kemakmuran.
negeri
AS
adalah
menyebarkan
dan
koridor
bagi
para
pemimpin
AS
agar
dalam
mengontrol
menyediakan
batasan
kebutuhan
teritorinya
pokok
atau
rakyatnya
lemah
dalam
sehingga
timbul
kelompok ancaman bagi AS. Hal ini dapat terlihat dari konflik
yang melanda negara-negara Timur Tengah karena rakyat
menuntut kebebasan berekspresi melalui sistem demokrasi.
Obama juga menekankan bahwa dalam menghadapi
ancaman terkini, seorang pemimpin tidak seharusnya bersikap
pesimis, namun harus dihadapi dengan aksi nyata (Obama,
2008: 3). Aksi nyata dalam penyelesaian ancaman di abad ke-21
tidak boleh disamakan dengan penyelesaian masalah seperti di
masa lalu. Obama secara terang-terangan mengkritik respons
pemerintahan George W. Bush dalam menghadapi serangan 9/11
dengan pemikiran konvensional, yaitu dengan cara melihat
keseluruhan masalah berorientasikan negara dan satu-satunya
solusi adalah dengan cara militer (Obama, 2008: 4).
Enam visi-misi utama Barack Obama dalam kampanyenya
menuju kursi presiden Amerika Serikat yang mencakup beberapa
topik penting permasalahan dalam dan luar negeri AS adalah
sebagai berikut (Obama, 2008: 4-15):
1. Untuk memperbaharui kepemimpinan Amerika di dunia,
Obama harus mengakhiri Perang Iraq dengan cara yang
bertanggung jawab dan akan membuat ulang fokus
Amerika terhadap wilayah Timur Tengah secara lebih
luas dan tidak terpaku hanya pada satu wilayah saja.
2. Untuk memperbaharui kepemimpinan Amerika di dunia,
Obama harus segera menghidupkan kembali militer AS
Dengan
pergantian
kepemimpinan,
nantinya
keamanan
Amerika
dan
dunia,
yaitu
teroris.
Obama
sendiri
sudah
menyiapkan
pemerintahan
Obama
nantinya
akan
harus
membina
dan
menempa
respos
pembentukan
menghadapinya.
Obama
sekutu
juga
akan
dalam
memusatkan
Al-Qaeda,
Obama
akan
membangun
keamanan
tanah
air
dan
menjaga
penumpang
dalam
segala
hal,
serta
dan
institusi
yang
dibutuhkan
untuk
persekutuan
relevan.
Sebagai
membuat
tersebut
ingin
tetap
efektif
contoh,
yaitu
NATO
yang
langkah
hebat
dengan
dan
telah
melakukan
persekutuan
yang
memperjuangkan
Korsel
internasional.
yang
menonjolkan
Obama
juga
diri
di
nantinya
kancah
akan
terus
dana
pada
bidang
kemanusiaan.
dimana
pun
harus
bisa
dan
diberi
berkomitmen
untuk
memperkuat
pilar
dari
kita
bagaimana
serta
lebih
mengedepankan
diplomasi
untuk
Singkatnya
presiden
Obama
akan
lebih
citra
tersebut
dengan
lebih
mengedepankan
dilakukannya
dalam
menghadapi
fenomena
politik
internasional pada saat itu. Kelima belas orang itu dibagi menjadi
tiga tim, yaitu tim penasehat keamanan, tim kebijakan luar
negeri, serta tim kebijakan ekonomi.
Penasehat keamanan yang berada di lingkaran utama
Obama
disebut-sebut
sebagai
orang-orang
yang
menolak
Ada
enam
orang
yang
menjadi
penasehat
keamanannya, yaitu:
1) Denis McDonough: Dia merupakan seorang penasehat
keamanan Obama yang sangat lantang bersuara mengenai
global warming serta sangat aktif bersuara mengenai
penarikan pasukan AS dari Irak demi menyelamatkan
perekonomian negara yang porak-poranda akibat perang.
2) Richard Danzig: Merupakan seorang mantan menteri
angkatan laut dan pakar di CSIS Washington yang bersuara
keras untuk mengakhiri konflik-konflik di seluruh dunia.
3) Jonathan Scott Gration: Seorang veteran perang teluk yang
aktif berkampanye mengenai anti kemiskinan global, dia
juga menjadi salah satu orang yang bersuara keras dalam
penarikan pasukan AS di Irak.
4) Sam Nunn: Merupakan pakar perlucutan senjata yang
diharapkan
mampu
menjadi
negosiator
ulung
dalam
6) Sarah
Sewall:
Merupakan
seorang
mantan
Deputi
menjadi
orang
terdepan
yang
selalu
Craig:
Adalah
orang
yang
menginginkan
Goolsbee:
Adalah
seorang
ekonom
lulusan
untuk
mencegah
konflik,
membina
dan
strategis
yang
dikeluarkan
oleh
Departemen
rangka
mempromosikan
stabilitas
dan
menjaga
BAB IV
Kesimpulan
Barack Obama sebagai presiden AS yang ke-44 dan menjadi
orang kulit hitam pertama yang menjabat sebagai presiden telah
membawa perubahan yang sangat signifikan di awal masa
kepemimpinannya. Hal tersebut tidak terlepas dari faktor-faktor
individu yang dimilikinya, yang tentunya sangat berbeda sekali
dengan faktor individu yang dimiliki oleh G. W. Bush.
Walaupun
terdapat
perbedaan
yang
sangat
signifikan
adidaya
serta
mengamankan
kepentingan-
tidak
lain
dan
tidak
bukan
adalah
untuk
oleh
presiden-presiden
sebelumnya.
Akan
tetapi
Douglas,
http://www.washingtontimes.com/news/2014/aug/28/signific
ant-increase-in-terror-chatter-as-911-near/,
diakses
pada
Achmad,
http://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2009/04/090
414-obama-muslim-.shtml,
diakses
pada
tanggal
Eugene,
http://www.washingtonpost.com/opinions/eugene-robinsonpaying-for-bushs-2003-invasion-ofiraq/2014/08/11/2eee77ac-218a-11e4-86ca6f03cbd15c1a_story.html,
diakses
pada
tanggal