Anda di halaman 1dari 18

Dinamika Politik Ekonomi dan Hubugan Diplomatik

Amerika Serikat: Tantangan dan Prospek


Rizka Indah Setyohadi
10040221096/C

Dinamika Politik Amerika Serikat

A. 2000-2008: Era George W. Bush


Dinamika politik Amerika Serikat selama pemerintahan George W. Bush (2000-2008)
sangat dipengaruhi oleh tragedi 11 September 2001 yang menelan korban hampir tiga ribu
jiwa. Sebagai respons terhadap serangan tersebut, pemerintahan Bush memulai perang
global melawan terorisme. George W. Bush, yang merupakan putra dari mantan presiden
George H. W. Bush, terpilih sebagai presiden AS dalam pemilihan tahun 2000. Selama
masa kepresidenannya, Amerika Serikat menghadapi peningkatan defisit anggaran dan
terlibat dalam perang di Irak yang kontroversial.1 Masa pemerintahan Bush ditandai oleh
serangkaian peristiwa yang berdampak besar pada dinamika politik AS, termasuk:
• Selama masa pemerintahan George W. Bush, Amerika Serikat mengalami sejumlah
peristiwa yang memiliki dampak besar terhadap politiknya. Salah satunya adalah
kontroversi terkait invasi Irak pada tahun 2003 yang didasarkan pada klaim senjata
pemusnah massal yang akhirnya terbukti tidak benar. Hal ini mengakibatkan penurunan
hubungan AS dengan sekutunya dan memperkuat sentimen anti-AS secara global.2
• Pembentukan Departemen Keamanan Dalam Negeri pada tahun 2002, sebagai respons
terhadap serangan 9/11 memberikan lebih banyak kekuasaan kepada pemerintah
federal untuk mengawasi warga.3 Meskipun dianggap sebagai langkah keamanan,
keputusan ini menuai kritik karena dianggap melanggar privasi dan berpotensi
memunculkan pemerintahan yang otoriter.

1
Ashri, N. (2020). Desakan Kelompok Neokonservatif Amerika Di Masa Pemerintahan George W. Bush Untuk
Melaksanakan Kebijakan Radikal Terhadap Iran. Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 1(1), 30-06.
2
Anwar, K. (2013). Perbandingan Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Terhadap Irak-Iran Dalam
Penyelesaian Dugaan Kepemilikan Senjata Pemusnah Massal (Weapon of Mass Destruction) Pada Masa George
W. Bush (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).
3
Jackson. 2021. “Serangan 11 September: Apa yang terjadi hari itu dan setelahnya?”. BBC News.
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-58084150
• Selain itu, paham neokonservatif semakin memengaruhi kebijakan luar negeri AS,
menekankan kekuatan militer dan intervensi di luar negeri.4 Dampak dari kebijakan dan
tindakan selama masa pemerintahan Bush termasuk peningkatan perpecahan politik di
dalam negeri, meningkatnya polarisasi sosial, dan sentimen anti-AS yang semakin
meningkat di seluruh dunia.
B. 2008-2016: Era Barack Obama
Selama masa pemerintahan Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun
2008, terjadi sejumlah pencapaian yang signifikan.
• Obama berhasil menyelesaikan krisis keuangan global dengan mengesahkan Undang-
Undang Tindakan Darurat Ekonomi 2008, yang secara efektif mencegah keruntuhan
sistem keuangan AS dan mengurangi dampak resesi yang lebih parah.5
• Salah satu pencapaian terbesar lainnya adalah melalui penyelenggaraan Undang-
Undang Perawatan Terjangkau pada tahun 2010. Undang-undang ini memberikan
asuransi kesehatan kepada jutaan warga AS yang sebelumnya tidak memiliki akses ke
layanan kesehatan. Hal ini membantu mengurangi kesenjangan dalam akses kesehatan
dan meningkatkan stabilitas sosial.6
• Obama juga memperjuangkan pembentukan Undang-Undang Kebijakan Iklim dan
Energi Bersih pada tahun 2010. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi emisi gas
rumah kaca dan mendorong penggunaan energi terbarukan. Upaya ini diarahkan untuk
mengurangi dampak perubahan iklim serta meningkatkan stabilitas lingkungan.7
Namun, masa kepresidenan Obama juga dihadapkan pada beberapa tantangan yang
signifikan.
• Gagalnya meratifikasi Perjanjian Perubahan Iklim Paris pada tahun 2016, yang
bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara global, menjadi salah satu
kegagalan terbesar.8

4
Ball, T. and Dagger, . Richard (2023, September 29). neoconservatism. Encyclopedia Britannica.
https://www.britannica.com/topic/neoconservatism
5
Dewi, R. K. (2014). Kerjasama G20 Dalam Mengatasi Krisis Keuangan Global (Doctoral dissertation,
Universitas Gadjah Mada).
6
https://www.worldhistoryedu.com/barack-obama-accomplishments/
7
https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/08/150804_dunia_obama_iklim
8
Milkoreit, M. (2019). The Paris agreement on climate change—made in USA?. Perspectives on Politics, 17(4),
1019-1037.
• Selain itu, masalah kemiskinan yang belum terselesaikan dan meningkatnya
ketimpangan pendapatan terus menjadi perhatian serius,
• Perpecahan politik yang semakin dalam antara Partai Demokrat dan Partai Republik
juga menjadi isu penting selama masa kepresidenan Obama.
Dampak kebijakan dan langkah-langkah yang diambil oleh Obama terhadap stabilitas
politik sangat terasa. Penanganan krisis keuangan global, penyelenggaraan Undang-
Undang Perawatan Terjangkau, dan pembentukan Undang-Undang Kebijakan Iklim dan
Energi Bersih, semuanya membawa dampak positif dalam menjaga stabilitas ekonomi,
kesehatan, dan lingkungan.
C. 2016-2020: Era Donald Trump
Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden 2016 menjadi titik penting dalam
sejarah politik Amerika dan dunia. Seorang pengusaha dan bintang reality show tanpa
pengalaman politik sebelumnya, Trump mengalahkan Hillary Clinton, kandidat dari Partai
Demokrat dan mantan Menteri Luar Negeri, dalam kemenangan yang mengejutkan banyak
orang. Masa pemerintahan Trump ditandai oleh serangkaian kebijakan dan pernyataan
kontroversial, termasuk:
• Kebijakan imigrasi yang tegas: Kebijakan baru yang diumumkan oleh Trump adalah
penerapan larangan masuk selama 90 hari bagi warga dari enam negara dengan
mayoritas Muslim dan larangan masuk selama 120 hari bagi pengungsi.Kebijakan
perdagangan yang protektif: Trump memulai konflik perdagangan dengan China dan
mitra dagang lainnya.9
• Kebijakan lingkungan: Trump mengeluarkan AS dari Perjanjian Paris mengenai
Perubahan Iklim dan mencabut sejumlah regulasi lingkungan.10
• Kebijakan Luar Negeri: Mengimplementasikan kebijakan "Americann First" dengan
menarik diri dari perjanjian internasional seperti Perjanjian Iklim Paris dan perjanjian
nuklir Iran, sambil mengadopsi pendekatan yang lebih agresif terhadap Korea Utara. 11
Era kepresidenan Donald Trump menghasilkan polarisasi politik yang mendalam di
Amerika Serikat, memperdalam kesenjangan antara pendukung dan penentangnya serta

9
Siregar. 2017. “Kebijakan Imigrasi Trump Membuat Umat Muslim Asal Indonesia Khawatir”
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-38792125
10
Tollefson, J. (2017). Trump pulls United States out of Paris climate agreement. Nature, 546(7657).
11
Taufik, T., & Pratiwi, S. A. (2021). American First: Kebijakan Donald Trump dalam Pembatasan Kaum Imigran
ke Amerika Serikat. Intermestic: Journal of International Studies, 6(1), 221-241.
menghambat kesepakatan dalam pemerintahan. Kesuksesannya memperkuat gerakan
populis dengan mewakili aspirasi rakyat dan menantang otoritas politik konvensional.
Namun, serangan Trump terhadap media, lembaga kehakiman, dan institusi lainnya
mengancam fondasi nilai-nilai demokrasi. Ini menciptakan kekhawatiran akan penurunan
nilai-nilai demokrasi, menegaskan perlunya melindungi lembaga-lembaga demokratis guna
menjaga keseimbangan kekuasaan yang sehat.
D. 2020-Sekarang: Era Joe Biden
Joe Biden menjadi presiden AS pada tahun 2020, menggantikan Trump. Pemerintahan
Biden ditandai dengan usaha untuk membatalkan kebijakan kontroversial yang diterapkan
oleh Trump, di antaranya:
• Kebijakan imigrasi yang lebih inklusif: Biden mencabut larangan perjalanan Trump dan
aktif dalam upaya reunifikasi keluarga imigran.12
• Pendekatan perdagangan yang lebih kooperatif: Biden berusaha untuk memperbaiki
hubungan perdagangan dengan sekutu AS.13 Salah satu langkah yang bisa
dipertimbangkan adalah kembali bergabung dengan Trans-Pacific Partnership (TPP)
yang diinisiasi pada masa pemerintahan Obama.
• Fokus pada kebijakan lingkungan yang lebih ambisius: Biden bergabung kembali
dengan Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim serta menetapkan target konkrit untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca.
E. Dampak

Dinamika politik AS sejak tahun 2000 telah memberikan dampak besar pada stabilitas
politik di dalam negeri maupun di dunia. Beberapa dampak signifikan antara lain:

• Perpecahan politik yang semakin dalam: Perbedaan pandangan antara Partai Demokrat
dan Partai Republik semakin melebar selama periode ini, mengakibatkan pemerintahan
yang kurang efisien dan peningkatan polarisasi sosial.
• Peningkatan polarisasi sosial: Perpecahan politik telah memperkuat polarisasi sosial di
AS, menyulitkan tercapainya kesepakatan dalam isu-isu penting.

12
BBC News. 2021. “Biden langsung batalkan kebijakan Trump melalui perintah eksekutif usai dilantik”
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-55743316.
13
Intan. 2020. “Kemenangan Joe Biden Bawa Angin Segar Bagi Ekonomi Indonesia?”
https://www.voaindonesia.com/a/kemenangan-joe-biden-bawa-angin-segar-bagi-ekonomi-indonesia-
/5655300.html
• Meningkatnya sentimen anti-AS: Invasi ke Irak dan kebijakan kontroversial Trump
telah meningkatkan sentimen anti-AS di berbagai belahan dunia.

Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat

Kebijakan luar negeri AS merupakan pijakan penting dalam interaksi dengan negara-negara
berkembang dan para investor asing. Dibangun di atas prinsip-prinsip seperti demokrasi,
kebebasan, perdagangan bebas, dan keamanan global, Amerika Serikat bertekad untuk
mempromosikan nilai-nilai tersebut di tingkat internasional.

1. AS menekankan pentingnya demokrasi dan kebebasan dengan mendukung lembaga-


lembaga demokratis dan hak berekspresi. Upaya ini bertujuan memperkuat fondasi bagi
negara-negara berkembang guna mendukung pertumbuhan demokrasi dan ekonomi yang
berkelanjutan.
2. AS fokus pada perdagangan bebas dan investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
secara global. Melalui kerjasama perdagangan yang sehat, AS berupaya mendorong inovasi
dan pertumbuhan yang menguntungkan bersama negara-negara berkembang.
3. AS berkolaborasi dengan negara-negara lain dalam menanggapi tantangan keamanan
global seperti terorisme, penyebaran senjata nuklir, dan konflik regional. Kerjasama ini
bertujuan menciptakan lingkungan global yang lebih aman dan stabil.

Dalam kaitannya dengan negara-negara berkembang, AS mengutamakan dukungan terhadap


demokrasi, pertumbuhan ekonomi, dan keamanan. Program bantuan luar negeri, kerjasama
perdagangan bebas, dan keterlibatan dengan lembaga keuangan internasional adalah bagian
dari usaha ini untuk mendukung pembangunan dan mengurangi kesenjangan di negara-negara
tersebut. Selain itu, AS menciptakan lingkungan investasi yang menarik bagi investor asing
dengan menawarkan insentif seperti pajak yang kompetitif, akses pasar yang luas, dan
perlindungan hukum yang kuat.

Perkembangan AS Dalam Konteks Geostrategis Dan Politik Regional

A. Politik
Secara umum, perkembangan politik AS dalam aspek geostrategis dan politik regional
menunjukkan beberapa hal penting:
• Persaingan dengan Tiongkok: Persaingan antara Amerika Serikat dan Tiongkok
berdampak besar pada hubungan internasional di kawasan Asia-Pasifik. Tiongkok,
dengan klaim wilayah yang luas, memiliki posisi geografis yang sangat penting dalam
persaingan ini. Kedua negara saling berkompetisi untuk memengaruhi negara-negara
di kawasan Indo-Pasifik agar mendukung pihak mereka dalam persaingan ini. Mereka
menggunakan diplomasi, teknologi, investasi, serta pengaruh politik untuk
mengembangkan jejak mereka dan memperoleh keunggulan strategis di wilayah
tersebut.
• Peran AS di Asia-Pasifik: AS memperkuat kehadiran militer di kawasan Asia-Pasifik
sebagai respons terhadap pengaruh Tiongkok dan berupaya membangun aliansi
ekonomi dan keamanan di sana. Persaingan ini berkaitan erat dengan kepentingan
terkait wilayah laut yang kaya sumber daya, jalur perdagangan vital, dan keamanan
wilayah. AS telah membangun aliansi bilateral yang kuat dengan beberapa negara di
kawasan ini, seperti Jepang, Korea Selatan, Filipina, Thailand, dan Australia. Selain itu,
AS juga mendorong peningkatan kerja sama di bidang penanganan perubahan iklim,
ekonomi ramah lingkungan, energi terbarukan, dan pembangunan yang berkelanjutan
di kawasan Asia Tenggara.14
• Kepentingan AS di Timur Tengah: Wilayah ini memiliki kekayaan sumber daya alam,
terutama minyak dan gas bumi, yang menjadi kunci kepentingan AS di kawasan
tersebut. Selain itu, letaknya yang strategis, bertemu di antara tiga benua, menjadikan
Timur Tengah sebagai jalur perdagangan penting bagi AS dan negara-negara lainnya.
AS memiliki beberapa kepentingan strategis di Timur Tengah:
1. Kendali Sumber Daya Alam: AS tertarik untuk mengelola sumber daya alam,
khususnya minyak dan gas bumi, guna memenuhi kebutuhan energi bagi dirinya
dan negara lain yang bergantung pada pasokan dari kawasan ini.
2. Pengaruh di Jalur Perdagangan: Wilayah ini memegang peran vital dalam jalur
perdagangan global. AS memiliki kepentingan untuk mempertahankan kendali atas
jalur perdagangan ini, memperkuat pengaruhnya di kawasan tersebut.
3. Keamanan Regional: AS menginginkan stabilitas dan keamanan di Timur Tengah
untuk menjaga kepentingannya di sana serta mencegah konflik yang dapat
mengganggu stabilitas regional.
Sumber daya alam yang melimpah, pentingnya jalur perdagangan, dan stabilitas
keamanan menjadi sorotan utama dalam kepentingan AS di Timur Tengah. Selain itu,

14
Al Syahrin, M. N. (2018). China versus Amerika Serikat: Interpretasi rivalitas keamanan negara adidaya di
kawasan Asia Pasifik. Jurnal Global dan Strategis, 12(1), 145-160.
aspek politik, ekonomi, dan militer juga berperan penting dalam menentukan
kepentingan AS di wilayah ini.

Di sisi politik regional:

• Amerika Latin: Amerika Serikat sedang meningkatkan kerja sama dengan negara-
negara di Amerika Latin. Berdasarkan laporan dari Center for Strategic and
International Studies (CSIS), AS mungkin akan memberikan prioritas pada isu-isu
seperti migrasi, supremasi hukum, tata kelola, penanggulangan narkotika, dan krisis di
Venezuela dalam hubungannya dengan wilayah Amerika Latin. Laporan tersebut
menyoroti kebutuhan akan perubahan paradigma positif dalam hubungan hemisferis
pasca-pandemi, yang dapat menempatkan hubungan AS-Amerika Latin pada posisi
yang lebih strategis untuk mengatasi tantangan abad ke-21. Laporan tersebut juga
menyarankan bahwa pemerintahan Biden memiliki kesempatan untuk menyajikan visi
baru dalam KTT Amerika yang akan diselenggarakan oleh AS pada tahun mendatang.15
Selain itu, Council on Foreign Relations (CFR) melaporkan bahwa AS tetap menjadi
mitra ekonomi terbesar dan paling signifikan bagi wilayah tersebut. Melalui perjanjian
perdagangan bebas dengan Meksiko (NAFTA), Amerika Tengah (CAFTA), Peru,
Kolombia, Cile, dan Panama selama dua dekade terakhir, hubungan ini semakin
diperkuat. CFR juga menyarankan bahwa dengan fokus pada area kepentingan
bersama, AS dan negara-negara Amerika Latin dapat membangun kemitraan yang
mendukung inisiatif regional dan kemajuan negara-negara tersebut. Kemitraan
semacam itu juga akan mendukung tujuan AS dalam mendorong stabilitas,
kemakmuran, dan demokrasi di seluruh wilayah tersebut.16
• Eropa: Amerika Serikat telah lama menjaga hubungan yang erat dengan sekutu-sekutu
di Eropa. Namun, saat ini menghadapi tantangan besar, termasuk invasi Rusia ke
Ukraina dan persaingan yang semakin meningkat dengan Tiongkok. Situasinya rumit,
dan AS berusaha mengelola penurunan pengaruh Rusia dan peningkatan kekuatan
Tiongkok dalam skala global. Tiongkok melihat aksi agresi Rusia terhadap Ukraina
sebagai pertarungan kekuatan besar antara dirinya dan AS. AS berusaha mendukung
Ukraina untuk melawan agresi Rusia yang melanggar norma-norma internasional dan

15
McKinley. 2021. “The Case for a Positive U.S. Agenda with Latin America” Center For Strategic and
Internationnal Studies. https://www.csis.org/analysis/case-positive-us-agenda-latin-america.
16
Neil. 2012. “U.S.–Latin America Economic Ties”. https://www.cfr.org/blog/us-latin-america-economic-ties.
mencegah potensi penggunaan senjata nuklir oleh Rusia. Di samping itu, para
pemimpin Amerika harus mewaspadai dua skenario yang berpotensi merugikan
kepentingan strategis AS: keruntuhan Rusia yang cepat atau Tiongkok memperoleh
sumber daya, teknologi, atau akses wilayah penting Rusia sebagai imbalan untuk
mendukung pemerintahan Putin. AS sebaiknya belajar dari pengalaman persaingan
kekuatan besar di masa lalu yang melibatkan beberapa negara dan mengelola penurunan
kekuatan relatif Moskow akibat kegagalan militer di Ukraina.17
• Afrika: Amerika Serikat telah memberikan bantuan kemanusiaan sebesar $2 miliar
untuk mendukung masyarakat yang terkena dampak krisis di Afrika, sesuai dengan
ketersediaan dana. Bantuan tersebut mencakup bantuan makanan darurat, tempat
tinggal, perawatan kesehatan penting, dukungan air, sanitasi, kebersihan, layanan bagi
korban kekerasan berbasis gender, dukungan perlindungan lainnya, serta layanan gizi
yang penting.18 AS menjadi donatur terbesar bantuan kemanusiaan untuk Afrika,
memimpin komunitas internasional dalam mendukung negara-negara Afrika dengan
komitmen-komitmen baru yang kuat guna memperkuat bantuan kemanusiaan yang
dapat menyelamatkan nyawa masyarakat yang paling rentan.19 Selain itu, U.S.
International Development Finance Corporation (DFC) dan U.S. African Development
Foundation (USADF) meluncurkan inisiatif baru untuk mempercepat pertumbuhan
bisnis kecil di Afrika. Inisiatif ini memberikan dana awal dan bantuan manajemen
proyek lokal bagi perusahaan dan pengusaha awal di Afrika yang berupaya mengatasi
tantangan besar seperti ketidakamanan pangan, akses energi yang tidak memadai, dan
pengangguran, terutama di kalangan perempuan dan pemuda. Pada tahun fiskal 2021,
USAID dan Departemen Luar Negeri AS memberikan bantuan sebesar $8,5 miliar
kepada 47 negara dan 8 program regional di wilayah sub-Sahara Afrika.20

17
Lynch. 2022. “America’s Great-Power Challenge: Managing Russia’s Decline and China’s Rise”. Foreign
Policy Research Institute. https://www.fpri.org/article/2022/12/americas-great-power-challenge-managing-
russias-decline-and-chinas-rise/
18
Kantor Hubungan Pers. 2022. “United States to Provide $2 Billion in Humanitarian Assistance for the People
of Africa”. https://www.usaid.gov/news-information/press-releases/dec-15-2022-united-states-provide-2-billion-
humanitarian-assistance-people-africa.
19
Ibid
20
“Bureau for Africa”. https://www.usaid.gov/about-us/organization/bureau-africa
Tantangan utama yang dihadapi AS termasuk persaingan dengan Tiongkok yang semakin kuat,
ketegangan dengan Rusia, dan perpecahan politik internal. Untuk menghadapi tantangan ini,
AS memerlukan strategi yang koheren dan kerja sama yang kuat, baik di tingkat domestik
maupun internasional. Meskipun demikian, posisi AS sebagai pemain kunci dalam politik
global tetap terjaga, tetapi menghadapi kebutuhan adaptasi dalam kebijakan luar negerinya.

B. Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi AS dalam aspek geostrategis dan politik regional bisa dianalisis dari
beberapa sudut pandang yang penting:
Aspek Geostrategis:
• Kekuatan Ekonomi AS Sebagai Kekuatan Global: Ekonomi AS adalah yang terbesar di
dunia, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai $25,04 triliun pada tahun 2022.
Kondisi ekonomi yang tangguh memperkuat posisi AS dalam mempengaruhi dinamika
global.21
• Ketegangan Geopolitik dan Dampaknya: Ketegangan geopolitik seperti invasi Rusia ke
Ukraina telah mengganggu aliran perdagangan dan investasi, berdampak negatif
terhadap ekonomi AS.
Aspek Politik Regional:
• Pemanfaatan Kekuatan Ekonomi untuk Tujuan Regional: Kekuatan ekonomi AS
digunakan untuk mendukung kepentingan di wilayah regional melalui bantuan
pembangunan dan upaya perdagangan yang mempromosikan nilai-nilai demokrasi dan
kesejahteraan.
• Ketegangan Politik dan Dampaknya: Ketegangan politik di kawasan seperti Asia-
Pasifik dapat mengganggu perdagangan dan investasi AS di wilayah tersebut.
Maka, pertumbuhan ekonomi AS dalam konteks geostrategis dan politik regional
menunjukkan bahwa kekuatan ekonomi yang kuat mendukung peran AS sebagai kekuatan
global. Akan tetapi, ketegangan geopolitik berpotensi mengganggu perdagangan dan
investasi, yang dapat berdampak negatif pada perekonomian AS. AS juga dihadapkan pada
beberapa tantangan ekonomi, antara lain:

21
Mutiaa. 2022. “Daftar 20 Negara dengan PDB Terbesar di Dunia (Per 2 November 2022)”. Databoks.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/11/02/daftar-20-negara-ekonomi-terkuat-di-dunia-2022-
indonesia-masuk-daftar.
• Kemiskinan dan Kesenjangan Ekonomi: Masalah kemiskinan dan kesenjangan
ekonomi tetap signifikan, dengan 10,5% penduduk AS hidup di bawah garis
kemiskinan pada tahun 2022. Keselisihan kekayaan juga semakin melebar.22
• Utang Nasional yang Meningkat: Pada bulan Oktober 2023, utang publik Amerika
Serikat mencapai sekitar 33,7 triliun dolar AS, naik sekitar dua triliun dolar dari tahun
sebelumnya yang sekitar 30,93 triliun dolar AS. Isu batas atas utang publik AS telah
menjadi salah satu perdebatan politik paling mencolok di Amerika dalam beberapa
tahun terakhir. Perbincangan mengenai strategi penanganannya telah menciptakan
ketegangan politik antara Partai Demokrat dan Republik.23
• Tingkat Inflasi yang Meningkat: Inflasi di AS mencapai 9,1% pada Juni 2023,
mencapai level tertinggi dalam empat dekade terakhir.24 Inflasi tinggi berpotensi
mengurangi daya beli masyarakat dan aktivitas bisnis.
C. Hubungan Diplomatik
Perkembangan hubungan diplomatik Amerika Serikat (AS) dalam konteks strategi
geopolitik menampilkan fakta bahwa AS masih merupakan kekuatan global yang sangat
berpengaruh. AS telah memperkuat kemitraan dengan sekutu dan negara mitra untuk
menghadapi berbagai tantangan, baik yang bersumber dari dalam negeri maupun dari luar
negeri.
Secara khusus, dalam konteks geostrategi:
• Persaingan dengan Tiongkok dan Peran AS di Asia Pasifik: AS telah meningkatkan
kerjasama regional, membentuk aliansi Indo-Pasifik, dan mendalamkan kolaborasi
dengan negara-negara Asia-Pasifik untuk menanggapi pengaruh Tiongkok. Strategi ini
berasal dari gagasan “Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka” yang pertama kali
diumumkan oleh mantan Presiden Donald Trump pada tahun 2017.25 Kerjasama ini

22
Denis. 2020. “Kemiskinan dan Ketimpangan di Amerika Serikat”. https://www.greelane.com/id/sains-
teknologi-matematika/ilmu-sosial/poverty-and-inequality-in-the-united-states-1147548/#google_vignette
23
Statista Research Department. Dec 4, 2023. “Public debt of the United States from January 2013 to October
2023, by month” https://www.statista.com/statistics/273294/public-debt-of-the-united-states-by-month/.
24
Agustiyanti. 2022. “Inflasi AS Juni 2022 Capai Level Tertinggi dalam 41 Tahun Terakhir” Databoks.
https://katadata.co.id/agustiyanti/finansial/62cfa227e9c04/inflasi-tembus-9-ekonomi-amerika-di-ambang-
resesi#google_vignette
25
Zhang. 2022. “US–China rivalry intensifies in the Pacific”. EASTASIAFORUM.
https://www.eastasiaforum.org/2022/04/16/us-china-rivalry-intensifies-in-the-pacific/
juga terlihat melalui kerangka kerjasama Quad dengan Jepang, Korea Selatan, dan
Australia.
• Kepentingan AS di Timur Tengah: Dalam sebuah laporan dari VOA Indonesia
disebutkan bahwa Presiden AS Joe Biden bersama dengan para pemimpin Timur
Tengah menekankan pentingnya bekerja sama dalam bidang keamanan untuk
mengatasi berbagai ancaman, termasuk aktivitas militer dan nuklir yang dilakukan oleh
Iran. Negara-negara di kawasan, seperti Arab Saudi, juga menawarkan peningkatan
produksi minyak guna membantu menstabilkan pasar energi yang mengalami
ketegangan akibat konflik di Ukraina.26
Dalam konteks politik regional:
• Amerika Latin: AS mempertahankan perannya di Amerika Latin dengan meningkatkan
kerja sama untuk menangani isu-isu seperti perubahan iklim dan perdagangan ilegal.
Beberapa contoh kerjasama ekonomi melibatkan perjanjian-perjanjian seperti North
American Free Trade Agreement (NAFTA), Central America Free Trade Agreement
(CAFTA), dan Free Trade Area of the Americas (FTAA).27 Sementara itu, contoh
kerjasama keamanan meliputi inisiatif seperti Plan Colombia, Merida Initiative, dan
Caribbean Basin Security Initiative (CBSI). Di samping itu, beberapa contoh kerjasama
sosial melibatkan program-program seperti Fulbright Program, Peace Corps, dan
Partners of the Americas.
• Eropa: AS tetap menjadi sekutu utama di Eropa. Upaya peningkatan kerja sama
dilakukan untuk menanggapi isu-isu krusial seperti invasi Rusia ke Ukraina dan
persaingan dengan Tiongkok. Kerjasama juga dilakukan di sektor ekonomi dan
keamanan.
• Afrika: AS memperluas kolaborasi dengan negara-negara di Afrika melalui bantuan
pembangunan, dukungan ekonomi, dan upaya peningkatan keamanan serta
perdagangan. Amerika Serikat telah memberikan bantuan kemanusiaan sebesar $2
miliar untuk mendukung masyarakat yang terkena dampak krisis di Afrika, sesuai
dengan ketersediaan dana. Bantuan tersebut mencakup bantuan makanan darurat,
tempat tinggal, perawatan kesehatan penting, dukungan air, sanitasi, kebersihan,

26
VOA Indonesia. 2022. “KTT AS dan Timur Tengah Bahas Kerjasama Masa Depan”
https://www.voaindonesia.com/a/ktt-as-dan-timur-tengah-bahas-kerjasama-masa-depan/6662526.html
27
Salazar-Xirinachs, J. M., & Granados, J. (2004). The US-Central América free trade agreement: opportunities
and challenges. Free trade agreements: US strategies and priorities, 225-75.
layanan bagi korban kekerasan berbasis gender, dukungan perlindungan lainnya, serta
layanan gizi yang penting.28
Seluruh perkembangan ini menandakan bahwa AS terus berusaha mempertahankan
posisinya sebagai kekuatan global yang signifikan dengan melibatkan diri dalam berbagai
kerjasama strategis dengan sekutu dan mitra internasional.
Apakah Kondisi AS dapat Merepresentasikan Post-Liberalism?
A. Politik
Menurut penulis, pandangan post-liberalisme yang menentang ideologi liberal semakin
menonjol dalam politik Amerika Serikat saat ini. Banyak aspek yang menunjukkan
perubahan cukup signifikan menuju pandangan yang lebih mempertimbangkan
kekhawatiran akan kegagalan ideologi liberal dalam menanggapi masalah-masalah sosial,
ekonomi, dan politik.
Pertama, semakin meningkatnya polarisasi politik adalah salah satu tanda yang jelas
dari perubahan ini. Adanya ketegangan yang tajam antara kedua kubu partai politik di
Amerika, yaitu Partai Demokrat dan Partai Liberal menunjukkan ketidakpuasan
masyarakat terhadap pendekatan liberal. Kehilangan keyakinan pada lembaga-lembaga
yang mewakili prinsip liberalisme, seperti pemerintah dan media, mencerminkan
pergeseran pandangan masyarakat terhadap ideologi liberal. Kedua, popularitas populisme
yang semakin meningkat juga menunjukkan keinginan untuk perubahan yang substansial
dalam politik dan ekonomi. Populisme menekankan penolakan terhadap elit politik dan
ekonomi yang dianggap mengendalikan struktur kekuasaan, yang sering dihubungkan
dengan prinsip liberal. Ketiga, peningkatan sentimen nasionalisme juga menunjukkan
perubahan dari nilai-nilai liberal. Fokus pada kepentingan nasional dengan kurangnya
perhatian terhadap kesetaraan dan hak asasi manusia menunjukkan pergeseran pandangan
masyarakat Amerika Serikat dari prinsip-prinsip liberal.
Adapun contoh nyatanya seperti kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden
Amerika Serikat pada tahun 2016 menjadi pendorong utama bagi pandangan post-
liberalisme di negara tersebut. Sebagai seorang populis nasionalis, Trump secara teratur
mengecam lembaga-lembaga liberal, menunjukkan perpecahan dalam sokongan dan
keyakinan terhadap ideologi liberal. Kemudian, penyebaran teori konspirasi di Amerika

28
Kantor Hubungan Pers. 2022. “United States to Provide $2 Billion in Humanitarian Assistance for the People
of Africa”. https://www.usaid.gov/news-information/press-releases/dec-15-2022-united-states-provide-2-billion-
humanitarian-assistance-people-africa.
Serikat, yang menunjukkan tingkat ketidakpercayaan yang tinggi terhadap informasi dari
pemerintah dan media massa, memperkuat pandangan skeptis terhadap lembaga-lembaga
liberal dalam masyarakat. Sementara peningkatan dukungan terhadap supremasi kulit
putih, yang meyakini superioritas ras kulit putih, menandai kurangnya perhatian terhadap
nilai-nilai liberal seperti kesetaraan dan hak asasi manusia, mencerminkan perubahan
pandangan di kalangan masyarakat Amerika Serikat.
B. Ekonomi
Dalam aspek ekonomi, menurut pandangan post-liberalisme, pasar bebas memerlukan
regulasi untuk melindungi kepentingan masyarakat umum, termasuk pekerja, lingkungan,
dan konsumen. Beberapa aspek kondisi ekonomi di Amerika Serikat dapat
diinterpretasikan sebagai pandangan post-liberalisme. Salah satunya adalah peningkatan
kesenjangan ekonomi yang signifikan. Data dari Biro Sensus pada tahun 2018
menunjukkan bahwa rumah tangga kelompok teratas (dengan pendapatan lebih dari
$130.001) menyumbang 52% dari total pendapatan nasional, melebihi gabungan
pendapatan dari empat kelompok terbawah. Di antara 5% rumah tangga teratas, yang
memiliki pendapatan minimal sekitar $248.729, mereka menyumbang 23% dari total
pendapatan nasional AS. Selain itu, kesenjangan pendapatan antara orang kulit hitam dan
kulit putih terus berlanjut, meskipun mengalami peningkatan sedikit dari sebelumnya.29
Krisis keuangan global pada tahun 2008 juga dianggap sebagai bukti bahwa pasar bebas
dapat menjadi tidak stabil dan menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat.30
Pandangan post-liberalisme telah meningkat popularitasnya di Amerika Serikat,
tercermin dalam kebijakan pemerintah seperti peningkatan pajak untuk orang kaya,
regulasi ketat di sektor keuangan, dan komitmen untuk menghadapi perubahan iklim.
Meski demikian, pandangan ini juga dihadapkan pada tantangan, dengan beberapa orang
berpendapat bahwa pasar bebas tetap menjadi cara terbaik untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan, serta bahwa intervensi pemerintah bisa
membawa dampak negatif seperti inefisiensi dan korupsi.
C. Hubungan Diplomatik
Kondisi hubungan diplomatik Amerika Serikat saat ini mencerminkan pandangan post-
liberalisme yang menolak konsep liberalisme tradisional yang menekankan

29
https://katadata.co.id/muhammadridhoi/analisisdata/600ae1cc246d2/ketimpangan-ekonomi-indonesia-ada-di-
berbagai-sisi
30
Santoso, Y. W. “Penyebab Krisis Finansial Global tahun 2008: Kegagalan Financial Development dalam.”
multilateralisme dan kerja sama internasional yang erat dalam tatanan dunia yang
berdasarkan hukum. Pandangan post-liberalisme menegaskan bahwa dalam dunia yang
semakin kompleks dan multipolar, pendekatan yang lebih fleksibel dan pragmatis
diperlukan.
Sejumlah contoh menunjukkan bagaimana kondisi hubungan diplomatik Amerika
Serikat merefleksikan pandangan post-liberalisme. Pertama, persaingan dengan Tiongkok,
telah mendorong AS untuk meningkatkan kerja sama dengan sekutu dan mitra, namun juga
mengambil langkah-langkah unilateral seperti peningkatan kehadiran militer di Asia-
Pasifik, menunjukkan bahwa AS tidak hanya mengandalkan kerja sama multilateral.
Kedua, ketegangan dengan Rusia juga memperlihatkan pola serupa di mana Amerika
Serikat meningkatkan kerja sama dengan sekutu namun juga mengambil tindakan tunggal
seperti memberlakukan sanksi terhadap Rusia. Tindakan-tindakan ini mengindikasikan
bahwa AS tidak sepenuhnya mengikuti aturan tatanan dunia yang berbasis hukum. Ketiga,
perpecahan politik internal di AS juga mempengaruhi kemampuan AS dalam merespons
tantangan global, menunjukkan bahwa negara tersebut mungkin tidak lagi memiliki
kemampuan penuh untuk memimpin berdasarkan nilai-nilai liberal.
Secara garis besar, kondisi hubungan diplomatik Amerika Serikat menunjukkan
pergeseran dari pandangan liberalisme tradisional ke arah pandangan post-liberalisme.
Meskipun AS masih mempertahankan komitmen pada kerja sama internasional, negara ini
juga lebih cenderung mengambil tindakan sendiri untuk melindungi kepentingannya.
Kondisi Politik Amerika Serika Saat Ini
A. Gambaran Umum
Sistem politik Amerika Serikat adalah federal republik konstitusional, di mana
kekuasaan terbagi antara Presiden, Kongres, dan lembaga peradilan. Ada dua partai
dominan, yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik, namun partai lain juga ada.
Amerika Serikat dikenal sebagai negara demokratis maju, meski partai-partai ketiga
memiliki pengaruh yang terbatas. Polaritas politik di Amerika telah meningkat, dengan
pola dukungan yang tetap konsisten terhadap partai politik. Misalnya, mayoritas warga
kulit putih mendukung Partai Republik, sementara minoritas cenderung mendukung
Partai Demokrat. Perbedaan pandangan politik juga tercermin dalam preferensi gender
dan opini terkait isu seperti kepemilikan senjata. Polarisasi politik ini semakin nyata ke
dalam kehidupan sehari-hari rakyat Amerika, terutama selama masa pemerintahan
Presiden Donald Trump yang dianggap memperbesar polarisasi ini. Masyarakat
Amerika saat ini hidup dalam dua realitas yang berbeda dalam berbagai isu, mulai dari
konflik internasional hingga isu domestik seperti pandemi Covid-19, kekerasan polisi,
aborsi, dan konflik antara kelompok yang berseberangan.
B. Kritik
Terdapat beberapa kritik terhadap kondisi politik Amerika Serikat saat ini:
1. Polarisasi politik yang semakin mendalam: Kondisi polarisasi politik yang semakin
memburuk telah membuat sulit bagi pemerintah untuk mencapai kesepakatan yang
menyeluruh dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
2. Ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah: Tingkat ketidakpercayaan yang
meningkat di kalangan masyarakat terhadap pemerintah telah menciptakan
hambatan bagi pemerintah untuk menjalankan tugas-tugasnya dengan efektif.
3. Peningkatan ekstremisme: Polaritas politik yang semakin dalam juga dapat
mengakibatkan meningkatnya ekstremisme baik dari spektrum kanan maupun kiri
politik yang pada akhirnya dapat membahayakan stabilitas sosial dan politik.
C. Solusi
Beberapa solusi yang bisa dipertimbangkan untuk mengatasi masalah politik di
Amerika Serikat meliputi:

1. Mendorong dialog dan kerja sama lintas partai: Inisiatif yang mendorong dialog
serta kerja sama antara partai politik bisa membantu mengurangi polarisasi politik
dan membangun kesepakatan yang lebih inklusif.
2. Peningkatan pendidikan politik: Fokus pada pendidikan politik dapat meningkatkan
pemahaman masyarakat terhadap politik dan mendorong partisipasi yang lebih aktif
dalam proses politik.
3. Memperkuat lembaga-lembaga demokrasi: Penguatan lembaga-lembaga
demokratis seperti sistem peradilan dan media sangat penting untuk melindungi
demokrasi dari dampak negatif polarisasi politik serta memperkuat tata kelola yang
sehat dalam sistem politik.
Penyelesaian atas tantangan politik yang dihadapi tentu tidaklah sederhana.
Namun, diperlukan komitmen serta upaya sungguh-sungguh dari seluruh pihak untuk
mengatasi permasalahan politik di Amerika Serikat, dan mengembangkan fondasi yang
lebih kokoh serta demokratis bagi negara tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Ashri, N. (2020). Desakan Kelompok Neokonservatif Amerika Di Masa Pemerintahan George


W. Bush Untuk Melaksanakan Kebijakan Radikal Terhadap Iran. Jurnal Inovasi Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, 1(1), 30-06.

Anwar, K. (2013). Perbandingan Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Terhadap Irak-Iran
Dalam Penyelesaian Dugaan Kepemilikan Senjata Pemusnah Massal (Weapon of Mass
Destruction) Pada Masa George W. Bush (Doctoral dissertation, University of
Muhammadiyah Malang).

Jackson. 2021. “Serangan 11 September: Apa yang terjadi hari itu dan setelahnya?”. BBC
News. https://www.bbc.com/indonesia/dunia-58084150

Ball, T. and Dagger, . Richard (2023, September 29). neoconservatism. Encyclopedia


Britannica. https://www.britannica.com/topic/neoconservatism

Dewi, R. K. (2014). Kerjasama G20 Dalam Mengatasi Krisis Keuangan Global (Doctoral
dissertation, Universitas Gadjah Mada).

https://www.worldhistoryedu.com/barack-obama-accomplishments/

https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/08/150804_dunia_obama_iklim

Milkoreit, M. (2019). The Paris agreement on climate change—made in USA?. Perspectives


on Politics, 17(4), 1019-1037.

Siregar. 2017. “Kebijakan Imigrasi Trump Membuat Umat Muslim Asal Indonesia Khawatir”
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-38792125

Tollefson, J. (2017). Trump pulls United States out of Paris climate


agreement. Nature, 546(7657).

Taufik, T., & Pratiwi, S. A. (2021). American First: Kebijakan Donald Trump dalam
Pembatasan Kaum Imigran ke Amerika Serikat. Intermestic: Journal of International
Studies, 6(1), 221-241.

BBC News. 2021. “Biden langsung batalkan kebijakan Trump melalui perintah eksekutif usai
dilantik” https://www.bbc.com/indonesia/dunia-55743316.
Intan. 2020. “Kemenangan Joe Biden Bawa Angin Segar Bagi Ekonomi Indonesia?”
https://www.voaindonesia.com/a/kemenangan-joe-biden-bawa-angin-segar-bagi-
ekonomi-indonesia-/5655300.html

Al Syahrin, M. N. (2018). China versus Amerika Serikat: Interpretasi rivalitas keamanan


negara adidaya di kawasan Asia Pasifik. Jurnal Global dan Strategis, 12(1), 145-160.

McKinley. 2021. “The Case for a Positive U.S. Agenda with Latin America” Center For
Strategic and Internationnal Studies. https://www.csis.org/analysis/case-positive-us-
agenda-latin-america.

Neil. 2012. “U.S.–Latin America Economic Ties”. https://www.cfr.org/blog/us-latin-america-


economic-ties.

Lynch. 2022. “America’s Great-Power Challenge: Managing Russia’s Decline and China’s
Rise”. Foreign Policy Research Institute.
https://www.fpri.org/article/2022/12/americas-great-power-challenge-managing-
russias-decline-and-chinas-rise/

Kantor Hubungan Pers. 2022. “United States to Provide $2 Billion in Humanitarian Assistance
for the People of Africa”. https://www.usaid.gov/news-information/press-releases/dec-
15-2022-united-states-provide-2-billion-humanitarian-assistance-people-africa.

“Bureau for Africa”. https://www.usaid.gov/about-us/organization/bureau-africa

Mutiaa. 2022. “Daftar 20 Negara dengan PDB Terbesar di Dunia (Per 2 November 2022)”.
Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/11/02/daftar-20-negara-
ekonomi-terkuat-di-dunia-2022-indonesia-masuk-daftar.

Denis. 2020. “Kemiskinan dan Ketimpangan di Amerika Serikat”.


https://www.greelane.com/id/sains-teknologi-matematika/ilmu-sosial/poverty-and-
inequality-in-the-united-states-1147548/#google_vignette

Statista Research Department. Dec 4, 2023. “Public debt of the United States from January
2013 to October 2023, by month” https://www.statista.com/statistics/273294/public-
debt-of-the-united-states-by-month/.
Agustiyanti. 2022. “Inflasi AS Juni 2022 Capai Level Tertinggi dalam 41 Tahun Terakhir”
Databoks. https://katadata.co.id/agustiyanti/finansial/62cfa227e9c04/inflasi-tembus-9-
ekonomi-amerika-di-ambang-resesi#google_vignette

Zhang. 2022. “US–China rivalry intensifies in the Pacific”. EASTASIAFORUM.


https://www.eastasiaforum.org/2022/04/16/us-china-rivalry-intensifies-in-the-pacific/

VOA Indonesia. 2022. “KTT AS dan Timur Tengah Bahas Kerjasama Masa Depan”
https://www.voaindonesia.com/a/ktt-as-dan-timur-tengah-bahas-kerjasama-masa-
depan/6662526.html

Salazar-Xirinachs, J. M., & Granados, J. (2004). The US-Central América free trade
agreement: opportunities and challenges. Free trade agreements: US strategies and
priorities, 225-75.

Kantor Hubungan Pers. 2022. “United States to Provide $2 Billion in Humanitarian Assistance
for the People of Africa”. https://www.usaid.gov/news-information/press-releases/dec-
15-2022-united-states-provide-2-billion-humanitarian-assistance-people-africa.

https://katadata.co.id/muhammadridhoi/analisisdata/600ae1cc246d2/ketimpangan-ekonomi-
indonesia-ada-di-berbagai-sisi

Santoso, Y. W. “Penyebab Krisis Finansial Global tahun 2008: Kegagalan Financial


Development dalam.”

Anda mungkin juga menyukai