Anda di halaman 1dari 4

Alam Syamsidar Mutu Manikam_071511233074_Week 8

Kode Geopolitik sebagai Representasi Praktik Geopolitik

Pada jurnal kali ini, penulis akan mencoba menjawab post class question yang diberikan oleh
pada mata kuliah geopolitik dan geostrategi. Pada minggu ini, mata kuliah geopolitik dan
geostrategi itu sendiri membahas mengenai kode geopolitik. Kode gepolitik itu sendiri dapat
ditentukan atau dipengaruhi oleh kondisi global atau pemikiran domestik. Hal tersebut
sekaligus menjadi pertanyaan minggu ini apakah kode geopolitik ini lebih dipengaruhi oleh
kondisi global atau pemikiran domestik atau justru keduanya. Penulis disini menjawab bahwa
kode geopolitik itu sendiri lebih dipengaruhi oleh kondisi global. Salah satunya ditunjukkan
dengan adanya kode geopolitik Amerika Serikat yang menyusun ulang kebijakan luar
negerinya terutama setelah berakhirnya Perang Dingin dibawah era kepemimpinan George
W. Bush. Pada saat itu, kode geopolitik Amerika Serikat lebih ditargetkan ke suatu wilayah
tertentu dan pada rentang waktu tertentu. Selain itu, kode geopolitik Amerika Serikat pada
tahun 2001 adalah perang melawan terorisme. Jadi disini sangat jelas musuh dari Amerika
adalah para terorisme. Hal tersebut tidak terlepas dari adanya serangan terhadap gedung
World Trade Center (WTC) pada 9 September 2001. Justifikasi yang dilakukan oleh Amerika
Serikat disini dapat dilihat dengan menteapkan wilayah Timur Tengah sebagai tempat
berkumpulnya para terorisme yang diduga dikomandoi oleh Al Qaeda yang dipimpin oleh
Osama Bin Laden. Dalam proses justifikasi itu sendiri, biasanya seringkali dipengaruhi oleh
hal-hal yang sering dibicarakan terkait suatu negara tertentu. Kemudian dalam salah satu
pidatonya yang terkenal terkait dengan kebijakan war on terror, Bush menggunakan istilah
axis of evil bagi negara-negara yang dianggap membantu terorisme dan terkesan enggan
untuk melawan terorisme. Selain itu, Amerika Serikat menggangap negara yang dirasa
membantu terorisme tersebut adalah Iran, Irak, dan Korea Utara. Selain itu, Bush (2002) juga
mengatakan bahwa Iran secara agresif mengejar senjata-senjata dan juga mengekspor teror.
Selain itu, Bush juga mengatakan bahwa teman dari Amerika Serikat saat melawan terorisme
adalah Inggris. Lalu pidato dari Presiden Amerika Serikat George W. Bush dapat dikatakan
adalah suatu tindakan geopolitik yang dapat dianalisis untuk menjelaskan dan mengeksplorasi
fokus geopolitik Amerika Serikat. Kode geopolitik yang digunakan Amerika Serikat itu
sendiri, merupakan kombinasi antara praktik dan representasi dalam konteks peristiwa
geopolitik global yang dinamis dan lebih luas jangkauannya (Flint et al, 2009: 606).

Kode geopolitik itu sendiri dapat dikatakan merupakan perpanjangan dari kritikal geopolitik.
Dikatakan demikian karena dalam kritikal geopolitik tersebut terdapat salah satu dari empat
tipe geopolitik yaitu practical geopolitics. Hal ini tidak terlepas karena kode geopolitik ini
Alam Syamsidar Mutu Manikam_071511233074_Week 8

merupakan representasi dari practical geopolitics. Kemudian definisi dari kode geopolitik
adalah cara sebuah negara memandang atau berorientasi terhadap dunia (Flint, 2006: 55).
Setiap negara di dunia ini, memiliki interpretasi dalam setiap memandang dunia yang hal
tersebut berdampak pada cara bagaimana mereka mendefinisikan kode geopolitiknya. Hal
tersebut dapat dilihat pada contoh kasus pada Amerika yang telah penulis sebutkan diatas.
Kode geopolitik itu sendiri memiliki lima perhitungan utama yang sebagaimana dijelaskan
oleh Flint dan Taylor (2000: 62). Perhitungan yang pertama adalah siapa saja yang
berpotensial dapat menjadi kawan. Dalam contoh yang diberikan penulis, pihak yang
berpotensial menjadi kawan dari Amerika Serikat adalah Inggris yang bahu-membahu
berjuang melawan terorisme. Kedua adalah siapa yang berpotensial dapat menjadi lawan.
Jika dikaitkan dengan contoh yang diberi penulis, lawan dari Amerika Serikat adalah
terorisme dan negara-negara yang mendukung terorisme. Perhitungan yang berikutnya adalah
bagaimana cara menjaga hubungan dengan teman yang ada dan menjalin hubungan dengan
teman yang potensial. Berikutnya yaitu bagaimana suatu negara melawan musuh dan
merespon ancaman yang ada. Perhitungan yang terakhir adalah bagaimana suatu negara dapat
menjustifikasi posisi mereka terhadap masyarakat global.

Hampir setiap negara memiliki kode geopolitiknya masing-masing. Kemudian setiap negara
tersebut, pada umumnya memiliki kekhawatiran utama yaitu terhadap negara tetangga atau
negara terdekat dari territorial mereka (Flint, 2006: 58). Hal tersebut banyak kemungkinan
yang terjadi dengan hubungan suatu negara dengan negara terdekat mereka. Negara tetangga
mereka dapat menjadi mitra atau teman yang potensial karena didukung dengan teritorial
mereka yang tidak terlalu jauh, sehingga dapat menguntungkan. Akan tetapi di sisi lain,
mereka juga dapat menjadi lawan yang berpotensial mendatangkan ancaman karena hampir
mengetahui segala aspek dari negara terdekat mereka. Meskipun dipengaruhi oleh negara
tetangga, tidak menutup kemungkinan kode geopolitik suatu negara dapat mempengaruhi
dunia secara keseluruhan (Flint, 2006: 58). Lingkup dari kode geopolitik itu terdiri dari tiga
aspek, aspek yang pertama adalah seperti yang telah penulis sebutkan sebelumnya, yaitu
tetangga. Aspek yang berikutnya adalah isu-isu di regional negara tersebut. Jadi bagaimana
isu-isu regional yang terdapat di suatu negara tertentu dapat member pengaruh terhadap kode
geopolitik negara itu sendiri. Kemudian aspek yang terakhir adalah berhubungan dengan
konteks geopolitik global. Konteks geopolitik global ini dapat mempengaruhi kode geopolitik
menjadi lebih kompleks. Seperti yang telah dicontohkan penulis diatas bahwa kode geopolitik
Amerika Serikat dapat memberi pengaruh yang signifikan terhadap Negara baik di region
Amerika maupun di luar region Amerika. Selain itu, kode geopolitik ini harus diungkapkan
Alam Syamsidar Mutu Manikam_071511233074_Week 8

secara implisit dan spesifik. Jadi harus jelas dalam mengidentifikasi lawan dan kawan. Lalu
kode geopolitik itu sendiri dapat dikatakan merupakan hasil dari suatu konstruksi. Lebih jauh,
konstruksi terhadap kode geopolitik itu sendiri adalah suatu hasil dari perubahan hubungan
antara suatu Negara dengan aktor geopolitik lainnya (Flint et al, 2009: 608). Maka dari itu,
kode geopolitik yang lebih dihasilkan lebih spesifik karena hal tersebut merupakan hasil
terhadap tindakan aktor geopolitik yang lain. Kemudian kode geopolitik itu sendiri memiliki
subjek yang dihasilkan dari pengamatan atau representasi yang dapat dimasukkan ke dalam
kategori foreign policy belief systems atau bahkan ke dalam kategori psikologi politik yang
lebih luas, seperti framing, cognitive maps, etc (Dijkink, 1998: 297).

Melalui penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa kritikal geopolitik memegang peranan
penting terhadap perkembangan geopolitik. Hal tersebut salah satunya dibuktikan oleh
adanya representasi dari salah satu aspek kritikal geopolitik yaitu practical geopolitics.
Representasi tersebut, kemudian menjadi kode geopolitik. Kode geopolitik itu sendiri adalah
bagaimana cara pandang suatu negara terhadap negara lain. Jadi perilaku suatu negara dapat
menjadi salah satu sumber dari kode geopolitik. Kemudian, kode geopolitik ini memiliki lima
kalkulasi dalam perumusannya. Kalkulasinya yaitu, pembahasan mengenai kawan, lawan,
bagaimana menjalin hubungan dengan kawan, lalu bagaimana cara mengatasi lawan, dan
yang terakhir adalah bagaimana suatu negara dapat menjustifikasi posisi mereka di dunia
global. Penulis disini beropini bahwa kode geopolitik ini perkembangannya akan dinamis.
Hal tersebut tidak terlepas dari salah satu faktor kondisi sistem politik internasional serta
rezim yang berkuasa di suatu negara.

Referensi :

Bush, G. W. (2002). “State of the Union” [online]. Tersedia dalam


http://www.gpoaccess.gov/sou/index.html [diakses pada 6 Mei 2017].

Dijkink, G. (1998). “Geopolitical codes and popular representations”, GeoJournal, 46 (4):


293-299.

Flint, C. (2006). “Geopolitical Codes: Agents Define Their Geopolitical Options” and
“Representations of Geopolitical Codes”, in Introduction to Geopolitics, Ch. 3-4.
Oxon: Routledge.
Alam Syamsidar Mutu Manikam_071511233074_Week 8

Flint, C. et al. (2009). “Mapping the Dynamism of the United States’ Geopolitical Code: The
Geography of the State of the Union Speeches, 1988–2008”, Geopolitics, 14 (4):
604-629.

Anda mungkin juga menyukai