Nim : 6211201233
Kelas : C
negara-negara sekutu seperti Uni Eropa terhadap ancaman China. Namun, ada
ketidakselarasan antara kebijakan luar negeri Amerika dengan tindakannya sehingga topik
tersebut penting untuk dibahas untuk mengetahui ketidakselarasan perilaku Amerika Serikat
terhadap kebijakan luar negerinya, berbeda dengan masa liberal new order yang dimana
kebijakan luar negeri Amerika untuk menahan ancaman ideologi komunisme sesuai dengan
masa Joe Biden tidak selaras dengan kebijakan luar negerinya?” Menggunakan sudut
Amerika dan China menjadi sebuah ancaman bagi Amerika sehingga sulit bagi Amerika
bertindak sesuai kebijakan luar negerinya untuk menahan ancaman China karena perbedaan
kemungkinan perang sangat kecil dan tidak ada ancaman bagi Amerika.
1
PENDAHULUAN
Pada Rabu, 20 Januari 2021 merupakan saat dimana Joe Biden serta Kamala Haris
dilantik sebagai pemimpin yaitu Presiden dan Wakil Presiden Amerika yang ke-46.1 Saat
terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden yang menggantikan Donald Trump banyak analis
kebijakan luar negeri Amerika merasa tenang karena kebijakan luar negeri Amerika akan
kembali terarah sehingga Amerika dapat kembali menjadi kekuatan penstabil.2 Joe Biden
juga menyatakan bahwa kombinasi tirani, kekuasaan serta permusuhan merupakan sebuah
ancaman bagi Amerika dan tatanan internasional yang telah dibangunnya sehingga Biden
mengeluarkan sebuah konsep mengenai dunia bebas yang telah berlangsung pada tiga tahap
(1) Tahapan pertama menekankan pada hubungan serta membangun koneksi Amerika dengan
sekutu hal tersebut bertujuan untuk menenangkan aliansi yang tegang pada masa Trump.
Seperti pada QUAD (Australia, India, Jepang dan Amerika), AUKUS (Australia, Inggris dan
Amerika) terutama sekutunya di Eropa yaitu NATO dengan memfokuskan ancaman China.
(2) Tahapan kedua ini menekankan bahwa tidak semua negara demokrasi selaras dan
konsisten terhadap Amerika. Banyak negara demokrasi yang bekerjasama dengan Amerika
namun juga bekerjasama dengan negara otokrasi sehingga negara-negara tersebut memilih
untuk netral ketika terjadi konflik dan harus memilih karena ada kepentingan negara tersebut
dengan negara otokrasi. (3) Tahap ketiga menekankan pada perbedaan negara otokrasi baik
dan buruk.3
ancaman China dengan negara sekutunya yaitu NATO. Namun, pada kenyataannya kebijakan
luar negeri Biden tidak sesuai dengan perilakunya yaitu pada dua tahun masa
1
CNBCIndonesia. (2021). Kapan Pelantikan Resmi Presiden AS Terpilih Joe Biden? Pada
https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20210118112543-33-216766/kapan-pelantikan-resmi-preside
n-as-terpilih-joe-biden#:~:text=Presiden%20terpilih%20Joe%20Biden%20dan,di%20The%20Capitol%
20Washington%20DC.
2
Kori Schake. (2023). Biden’s Foreign Policy Is a Mess.
3
Hal Brands. (2022). How to Make Biden's Free World Strategy Work.
2
kepemimpinannya berfokus untuk melindungi pekerja Amerika serta meningkatkan industri
yang berbasis Amerika yang bertentangan dengan sekutu untuk menahan ancaman China.4
Berbeda dengan masa liberal new order, Amerika yang membantu Eropa untuk
bangkit dari kekacauan perang dunia kedua yang memberikan bantuan pada bidang militer
dengan mengambil tanggung jawab pertahanan darat Eropa lalu menciptakan NATO (North
Atlantic Treaty Organization) yang bertujuan untuk mengusir Uni Soviet, jerman turun dan
pusat-pusat kekuasaan di Eropa dengan memulihkan ekonomi serta kekuatan masyarakat hal
tersebut sebenarnya dilandasi untuk memerangi komunis, bahkan menjadikan Eropa sebagai
dunia kekuatan ketiga untuk sama-sama mengatur keteraturan serta menjaga perdamaian
dunia.5 Sehingga ideologi komunisme yang saat itu menjadi menjadi ancaman bagi Amerika,
melahirkan sebuah kebijakan luar negeri untuk menahan ancaman tersebut yang sesuai
menjadi kontradiksi jika melihat kebijakan luar negeri di masa liberal new order yang selaras
antara kebijakannya untuk menahan ancaman ideologi komunisme dengan perilaku Amerika
saat itu. Sehingga melahirkan sebuah pertanyaan “Mengapa perilaku pemerintah Joe Biden
tidak sesuai dengan kebijakan luar negerinya untuk menahan ancaman dari China?”
LITERATUR
Literatur yang pertama yaitu “Hal Brands : How to Make Biden’s Free World
Strategy Work.”6 Berisi mengenai konsep dunia bebas yang sudah memasuki tahap ketiga.
Tahap pertamanya adalah memperkuat hubungan dan ketahanan negara demokrasi dengan
4
Kori Schake. (2023). Biden’s Foreign Policy Is a Mess.
5
Ikenberry, G. J. (2001). After victory: Institutions, strategic restraint, and the rebuilding of order after
major wars. Princeton University Press.
6
Hal Brands. (2022). How to Make Biden's Free World Strategy Work.
3
pemerintah menenangkan sekutu yang telah tegang selama era Trump salah satunya dengan
memfokuskan NATO pada tantangan China. Tahap kedua menjelaskan bahwa tidak semua
negara demokrasi selaras dan konsisten pada Amerika karena banyak negara demokrasi,
banyak negara demokrasi yang bekerjasama dengan Amerika dan negara otokrasi. Tahap
ketiga menekankan pada perbedaan negara otokrasi baik dan buruk. Namun konsep tersebut
pada tahap dua dan tiga kondisinya buruk serta akibat konsep ini adanya saling
ketergantungan dalam dunia yang terpecah-pecah dan membuat hubungan Amerika dengan
mitra otokrasi canggung. Namun dengan konsep dunia bebas ini tidak perlu merubah rezim
sebab Demokrasi dapat meredakan ketegangan dengan otokrasi yang bermusuhan. Hubungan
literatur dengan paper bahwa literatur dapat menjelaskan kebijakan luar negeri Amerika pada
masa Joe Biden yang menjadi bahasan paper ini. Kekurangan dari literatur ini yaitu tidak
dapat menjelaskan praktik dari kebijakan luar negeri yang dibuat apakah sesuai dengan
perilakunya.
Literatur yang kedua yaitu “Kori Schake : Biden’s Foreign Policy Is a Mess.”7
pemerintahannya yang telah dijanjikan pada sekutu bahwa Amerika telah kembali untuk
menjadi kekuatan penstabil dengan memfokuskan ancaman China bersama negara sekutunya
yaitu ancaman China. Hubungan literatur dengan paper ini yaitu literatur dapat menjelaskan
ketidak sesuai perilaku Amerika dengan kebijakan luar negerinya. Namun, kekurangan pada
literatur ini tidak dapat menjelaskan mengapa perilaku Amerika pada masa Biden tidak sesuai
Literatur yang ketiga yaitu “G. John Ikenberry : After Victory (Institutions,
Strategic Restraint, and The Rebuilding of Order After Major Wars) Chapter 6.”8
Berisi mengenai bagaimana Amerika pada akhir perang dunia kedua yang mencoba
7
Kori Schake. (2023). Biden’s Foreign Policy Is a Mess.
8
Ikenberry, G. J. (2001). After victory: Institutions, strategic restraint, and the rebuilding of order after
major wars. Princeton University Press.
4
menyebarkan demokrasi serta membantu Eropa yang terpuruk akibat peperangan lalu dengan
menawarkan sistem pasar bebas sehingga Eropa tertarik karena merasa diuntungkan dengan
pasar bebas tersebut dan Amerika berhasil menarik Eropa untuk berada ke blok barat dengan
ideologi demokrasi yang dahulu Eropa komunis akibat jajahan dari Uni Soviet. Disisi lain,
Amerika juga khawatir jika kondisi Eropa tidak segera pulih dan miskin maka Eropa akan
kembali menjadi komunisme. Amerika juga berharap Eropa dapat menjadi kekuatan ketiga
literatur dengan paper bahwa literatur ini dapat membandingkan bagaimana kebijakan luar
negeri Amerika pada masa liberal new order yang sesuai dengan perilakunya untuk menahan
ancaman Uni Soviet dengan ideologi komunisnya. Namun, kekurangan pada literatur ini
tidak menjelaskan kondisi Amerika di masa depan yang banyak mengalami perubahan baik
ARGUMENTASI
Amerika terhadap kebijakan luar negerinya dengan teori perdamaian demokratis dari liberal
yang menyatakan bahwa kemungkinan berperang antara negara demokratis sangatlah kecil
dan demokratis saling memandang sah serta tidak mengancam sehingga memiliki kapasitas
dan probabilitas yang lebih tinggi untuk bekerjasama dibandingkan dengan negara non
sementara bahwa hubungan antara Amerika dan China menjadi sebuah ancaman bagi
Amerika sehingga sulit bagi Amerika bertindak sesuai kebijakan luar negerinya untuk
menahan ancaman China karena perbedaan ideologi. Berbeda ketika Amerika bekerjasama
9
Mukti, T. A. (2020). Dasar-dasar kajian teori Hubungan Internasional.
5
dengan negara-negara demokratis maka kemungkinan perang sangat kecil dan tidak ada
Sejak tahun 1979 Deng Xiaoping yaitu pemimpin China melakukan reformasi
ekonomi dengan membuka kawasan-kawasan SEZ (Special Economic Zone) hingga pada
tahun 1990 perekonomian China terus mengalami pertumbuhan, memasuki tahun 2001
perekonomian global serta perpolitikan mulai dipengaruhi oleh China bahkan China mampu
menandingi Amerika pada segi ekspor dalam kurun waktu 10 tahun seperti yang diketahui
bahwa Amerika saat perang dingin merupakan negara dengan kekuatan yang paling dominan
salah satunya perekonomian.10 Hingga pada tahun 2011 laporan IMF menyatakan bahwa
pertumbuhan perekonomian China telah berdampak pada global supply chain hingga China
menjadi pemasok utama pada produk komoditas, barang setengah jadi, barang modal bahkan
barang jadi di tatanan internasional.11 Banyak negara yang terkena dampak dari global supply
chain sehingga negara-negara tersebut memiliki hubungan dagang dan bergantung terhadap
perekonomian China.
Disisi lain pada awal pemerintahan Biden bertepatan dengan masa pemulihan
mengharuskan Biden untuk fokus dan berusaha menguatkan kembali ekonomi Amerika.12
Akibat dari Covid-19 juga terjadi perubahan perilaku masyarakat yang membuat permintaan
barang lebih besar daripada jasa.13 Banyaknya permintaan barang dari masyarakat
10
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pada
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/12841/BAB%20IV.pdf?sequence=8&isAllowed
=y
11
Ibid.
12
Falah, M. H. Titik Balik Reabilitas Ekonomi Politik Internasional dalam Pemilu AS (Donald Trump
dan Joe Biden) Tahun 2020.
13
Mirahandani, M., Ginting, E. B., Harefa, R. M., Sinabutar, V. A., Puspita, W., & Adlina, H. (2023).
Politik Ekonomi As dan Kondisi Perdagangan Internasional Pasca Pandemi Global. Madani: Jurnal
Ilmiah Multidisiplin, 1(5).
6
pasokan dari China. Gangguan rantai pasok (supply chain) ini mengakibat inflasi di
menjadi ketergantungan terhadap supply bahan pokok dari China karena gangguan rantai
pasok menjadi sebuah konflik bagi Amerika yang menyebabkan inflasi dan Amerika tidak
dapat berperilaku sesuai dengan kebijakan luar negerinya untuk menahan atau menghadapi
ancaman China dengan negara sekutu. Maka dapat dinyatakan tidak ada komitmen Amerika
terhadap negara sekutu atas kebijakan luar negerinya karena ketergantungan negaranya
terhadap China. Disisi lain juga, tidak ada kebijakan ekonomi yang Amerika tawarkan oleh
Biden saat negara-negara demokrasi lain yang juga bergantung terhadap China.
Berbeda kondisi yang dikutip dari buku Ikenberry yang berjudul : After Victory saat
perang dunia kedua berakhir bahwa yang ditandai dengan dua negara pemenang yaitu
Amerika dan Uni soviet. Pada masa liberal new order, saat itu Uni Soviet lah dengan
ideologinya yaitu komunisme yang menjadi ancaman bagi Amerika. Sehingga, Amerika
Eropa, Amerika membantu negara-negara di kawasan Uni Eropa untuk bangkit dari
kekacauan setelah perang dunia kedua dengan menawarkan sebuah konsep pasar bebas yang
membuat Eropa tertarik karena dianggap menguntungkan bagi Eropa untuk memperbaiki
wilayahnya yang hancur. Disisi lain juga Immanuel Kant dengan konsep Kantian Peace
menyatakan bahwa perdamaian akan tercipta jika demokrasi, organisasi internasional serta
pasar bebas saling berhubungan. Atas dasar itu juga Eropa tertarik dengan demokrasi yang
Amerika tawarkan. Perilaku Amerika terhadap Eropa merupakan sebuah strategi bagi
Amerika untuk menahan ancaman Uni Soviet karena jika Eropa kembali menjadi negara
miskin maka Eropa mungkin akan kembali kembali menjadi kawasan Komunisme di bawah
14
Ibid.
7
jajahan Uni Soviet. Bantuan Amerika juga sebuah strategi bagi Amerika agar Eropa dapat
menjadi kawasan kekuatan dunia ketiga sehingga Amerika sebagai pemimpin dunia atau
polisi dunia yang harus menjaga perdamaian dunia dapat melakukan hal tersebut bersama
Eropa yang dipimpin oleh Amerika. Di sisi lain juga Amerika sadar bahwa powernya dapat
Pada masa liberal new order ini, tidak ada hubungan atau kerjasama antara Amerika
dengan Uni Soviet sehingga tidak ada ketergantungan antara Amerika dengan negara yang
menjadi ancaman yaitu Uni Soviet sehingga Amerika dapat menahan ancaman yang ada serta
kondisi Amerika sebagai pemenang perang dunia kedua ini memiliki power yang besar untuk
KESIMPULAN
ekonomi terhadap supply pasokan dari China lalu dengan perubahan perilaku masyarakat
akibat Covid-19 menyebabkan permintaan barang lebih besar. Hubungan dagang Amerika
dengan China menyebabkan Amerika tidak dapat menahan ancaman dari China sebagai
kebijakan luar negerinya. Berbeda dengan masa liberal new order tidak ada hubungan antara
Amerika dengan negara ancaman sehingga perilaku Amerika dapat sesuai dengan kebijakan
luar negerinya.
8
DAFTAR PUSTAKA
CNBCIndonesia. (2021). Kapan Pelantikan Resmi Presiden AS Terpilih Joe Biden? Pada
https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20210118112543-33-216766/kapan-pelantik
an-resmi-presiden-as-terpilih-joe-biden#:~:text=Presiden%20terpilih%20Joe%20Bid
en%20dan,di%20The%20Capitol%20Washington%20DC
Falah, M. H. Titik Balik Reabilitas Ekonomi Politik Internasional dalam Pemilu AS (Donald
Hal Brands. (2022). How to Make Biden's Free World Strategy Work.
Ikenberry, G. J. (2001). After victory: Institutions, strategic restraint, and the rebuilding of
Mirahandani, M., Ginting, E. B., Harefa, R. M., Sinabutar, V. A., Puspita, W., & Adlina, H.
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/12841/BAB%20IV.pdf?seque
nce=8&isAllowed=y