Review Buku : Amerika Mengobarkan Perang (20 Intervensi Militer & Upaya
Penggulingan Mulai dari Bung Karno sampai Saddam Hussein)”
Okka Nirawan
NPM : 170820150502
Program Studi : Ilmu Politik
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015
Judul Buku : Amerika Mengobarkan Perang (20 Intervensi Militer & Upaya
Penggulingan Mulai dari Bung Karno sampai Saddam Hussein)”
ISBN : 979-794-075-6
Tanggal Terbit : -
Perang ideologi diantara dua negara penguasa ini, merupakan sebuah perang urat saraf
tanpa adanya tindakan militer secara langsung. Dampak yang paling terlihat dari keadaan ini
terjadi kepada negara-negara boneka atau satelit (negara penganut ideologi) yang dijadikan
sebagai alat tolak ukur kekuatan dua negara tersebut. Intervensi yang dilakukan dari dua
negara beda paham ini terhadap negara-negara yang dianggap tidak sejalan dengan mereka,
memang tidak terlihat secara langsung, tetapi melalui konspirasi yang mereka lakukan
dibelakang layar. Kemampuan retorika dari Amerika dan Uni-soviet merupakan sarana paling
ampuh untuk melakukan intervensi terhadap negara-negara yang mereka anggap perlu
dibenahi menurut hematnya. Keadaan ini terus berulang dan mulai berubah ketika kejatuhan
Uni-soviet dibawah pimpinan Gorbachev mengalami krisi ekonomi yang membuat
berahirnya imperium Uni-soviet. Dengan situasi seperti ini berdampak pada pengaruh negara
tersebut, dan menguntungkan lawan politiknya, yaitu Amerika. Dengan mudah Amerika
melakukan intervensi-intervensi secara langsung dan masif terhadap negara-negara komunis.
Dengan kekuatan dan pengaruhnya, Amerika mulai melakukan invasi militer dan
intervensi terhadap negara-negara komunis, dan mendasarkan doktrin kepada dunia bahwa
komunis harus dilenyapkan dengan segala bentuk kekejamannya. Celakanya Amerika tidak
hanya melakukan invasi terhadap negara komunis, tetapi juga terhadap negara netral (non-
blok) ysng tidak memihak kepada siapapun. Dengan melakukan retorika yang hebat kepada
masyarakat dunia, mereka meyakinkan bahwa didalam negara netral terdapat sumber
kehadiran komunis yang akan lahir dan membesar. Kekhawatiran Amerika ini tentu sangat
berlebihan, terutama bila kita melihat dari dampat invasi yang mereka lakukan terhadap
negara-negara ini, melahirkan kesengsaraan terhadap warga negara yang sebelumnya tidak
mengalami problematika internal dan kerusuhan didalam negaranya.
A. Ringkasan
Buku yang berjudul “Amerika Mengobarkan Perang (20 Intervensi Militer & Upaya
Penggulingan Mulai dari Bung Karno sampai Saddam Hussein)” merupakan sebuah buku
yang menggambarkan situasi politik dunia secara nyata. Buku karya Pandu Setia ini
menggambarkan suatu konspirasi doktrinasi AS dengan nama besar ideologi demokrasinya,
untuk memproklamirkan propaganda ideologi mereka dengan cara-cara yang dapat dikatakan
tidak bermoral dan berasumsikan buruk. Mengapa demikian, buku ini menggambarkan dan
mencerikakan bagaimana intervensi dan invasi-invasi militer Amerika terhadap negara-
negara yang dianggap tidak sejalan dengan mereka, lebih parahnya lagi mereka melakukan
konspirasi-konspirasi terselubung dengan beberapa negara-negera besar didunia untuk
memuluskan ambisi dan tujuan mereka. Istilah-istilah terorisme yang dikembangkan oleh
Amerika dalam buku ini dibahas menjadi sebuah topik yang sangat menarik dan lebih dalam
dapat memutar balikan sebuah istilah terorisme yang berkonotasikan sebuah kelompok
pemberontakan yang berasal dari timur tengah, rata-rata merujuk pada suatu golongan agama
yaitu Islam. Buku ini juga memberikan suatu bukti propaganda Amerika dalam tujuan
menyebarluaskan ideologi mereka ke beberapa negara di seluruh benua dan betapa kuat dan
hebatnya politik amerika dengan kekuatan Intelejensi dan begitu kuat serta canggihnya
armada militer mereka. Yang lebih menarik lagi, buku ini menjelaskan tentang propaganda
Amerika terhadap Indonesia di bawah pimpinan Presiden Soekarno, sampai kejatuhannya
yang merupakan salah satu campur tangan Amerika dalam melakukan politik luar negerinya.
Secara tidak langsung penulis mencerikan sentimentil pribadinya terhadap politik Amerika
dan membawa pembaca untuk dapat memahami kekuatan Amerika sebagai bentuk yang
disalahgunakan dan secara gamblang bahwa membawa konotasi terorisme adalah Amerika
itu sendiri.
B. Isi review
Isu-isu yang dikemukakan oleh Amerika Serikat sebagian besar hanyalah omong
kosong semata, mereka berupaya untuk membangun sebuah topeng dunia yang menilai
positif keberadaan mereka dibelahan dunia manapun. Aksi sepihak yang dilakukan oleh
kekaisaran Amerika terhadap negara-negara belahan dunia ketiga, seperti Grenada, El-
Salvador Nikaragua dan lainya, dengan mengembangkan kasus-kasus dan intervensi di
negara tersebut sekalipun tidak ada dampak ekonomi yang menjanjikan dan berlimpah
baginya, mereka merasa wajib untuk untuk ikut campur dalam pergolakan negara-negara
tersebut dengan menurunkan tiga pilar mereka, yaitu Militer, Industri dan Intelejen yang
selalu memerlukan musuh sebagai anti-tesis mereka. Selian itu ketundukan media
menjadikan sebuah kekuatan yang amat luar biasa bagi Amerika untuk menggulingkan
seorang pemimpin dan membuat informasi-informasi yang sudah di set sebelumnya untuk
konsumsi masyarakat dunia.
Perdebatan-perdebatan dan fakta menarik juga muncul terhadap watak rasis politik
luar negeri AS, intervensi-intervensi yang mereka lakukan terhadap negara-negera dunia
ketiga tidak sama halnya dilakukan terhadap negara di bagian Eropa Barat. Kemunculan
pemimpin berhalauan kiri di negara Eropa Barat seperti Italia, Spanyol, Francis dan Portugis
yang biasanya dapat membuat Departemen Luar Negeri AS waspada, tidak terjadi penekanan
seperi halnya yang mereka lakukan kepada negara-negara dunia ketiga. Dalam perjalanan
sejarahnya, pergoalakan-pergolakan yang didalangi oleh AS dalam pemerintahan negara
dunia ketiga malah menimbulkan kerusakan dan instabilitas pada negara tersebut. Lahirnya
diktaktor-diktaktor biadab dyang menimbulkan permasalahan sosial merupakan bentuk dari
kebijakan yang dibuat oleh Amerika terhadap negara itu. Sebagai contoh dalam kasus
pengeboman oleh Portugis terhadap desa-desa di Angola yang diungkapkan oleh Jhon
Marcum, seorang sarjana Amerika menuliskan: “Pada Januari 1962 para pengamat diluar bisa
melihat pesawat-pesawat Portugis mengebom dan memberondong desa-desa Afrika,
mengunjungi sisa-sisa kota yang hangus seperti Mbanza, Mpangu, dan Mpangala, dan
mengkopi data 750 titik jatuhan bom napalm yang dijatuhkan oleh Portugis tanpa
menghilangkan label “milik angkatan udara AS”.
Yang menarik dari berbagai propaganda yang dilakukan oleh AS bagi bangsa
Indonesia adalah campur tangan mereka, dalam intervensinya menjatuhkan sang proklamator
Indonesia, Bung Karno presiden pertama Republik Indonesia. Sikap Soekarno yang dianggap
kurang ajar dengan mengatakan “Go to hell with your aid” kepada amerika, dan
menyinggung ini. Reaksi Amerika untuk melengserkan pemimpin flamboyan ini dimulai
dengan manuver militer dan isu-isu skandal sex. Soekarno pemimpin dunia ketiga yang
dirasa bersebrangan dengan kebijakan luar negeri Amerika ini, merupakan seorang nasionalis
dan soekarnois. Pada masa pemerintahannya PKI mendapat posisi kuat dengan anggota satu
juta orang, yang dianggap oleh Amerika sebagai ancaman dan tidak dapat ditolerir. Bagi
Amerika keberadaan sarang komunis dalam bentuk apapun dan seberapa besar mereka, tetap
harus dimusnahkan. Penggelontoran dana sebesar satu juta dollar dari Amerika terhadap
Masjumi merupakan bentuk perlawanan untuk menghalangi pergerakan PKI dan PNI,
menariknya tidak banyak orang Indonesia mengetahui bahwa Masjumi merupakan kaki
tangan Amerika di Indonesia. Selain melalui jalur politik, Amerika juga melakukan
kerjasama dan dan membangun kolega dengan para perwira militer yang kontra dengan
Sokearno dan PKInya. Propaganda Amerika berlanjut dengan merilis film porno antara
Soekarno dengan salah satu pramugari Uni Soviet yang mengantarkannya pada saat
berkunjung ke negara tersebut. Amerika menyewa bintang film porno yang mirip dengan
Soekarno lengkap dengan pakaian khas yang biasa digunakan oleh Soekarno.
Upaya yang dilakukan oleh Amerika untuk menumbangkan Soekarno semakin lama
semakin agresif, puncaknya pada malam 30 September 1965 terjadi pembunuhan terhadap
enam jenderal ABRI yang berujung pada penumpasan PKI yang dituduh dan dianggap
bertanggung jawab sebagai dalang peristiwa tersebut. Penumpasan terhadap seluruh anggota
PKI dilakukan oleh angkatan bersenjata sampai akar-akrnya dan mengambil alih kekuasaan
Soekarno, segera setelah peristiwa itu Soekarno kehilangan kekuasaannya. Pembantaian
terhadap orang-orang yang dianggap pro komunis mencapai 500 ribu sampai satu juta orang,
majalah New York Times menyebut pristiwa tahun 1965 sebagai penjagalan massal yang
paling brutal dalam sejarah politik modern. Keterlibatan Amerika dalam pembantaian itu
cukup jelas dan lagi-lagi melalui badan intelejennya (CIA), ini dibuktikan dengan pernyataan
diplomas AS bahwa mereka secara sistematis telah membuat daftar nama “orang-orang kunci
komunis” dari berbagai tingkatan dan menyerahkannya kepada angkatan darat. Hal ini
dianggap bantuan terhadap militer Indonesia dan sampai saat ini Amerika tetap menolak
keterlibatannya dalam peristiwa bersejarah itu.
Yang paling menarik dari setiap propaganda yang dilakukan oleh Amerika terhadap
negara-negara yang di anggap sebagai pelindung komunis adalah intelejensi mereka, secara
gamblang mereka sudah mengetahui berbagai informasi-informasi penting yang ada di negara
tersebut melebihi para otoritas pemerintah internal negara itu. Semua rencana telah di susun
secara rapih dan sistematis sebelumnya dan bahkan jauh-jauh hari sebelum orang-orang
berpikir akan sebuah peristiwa yang akan terjadi dihadapannya. Keterlibatan pihak barat
(negara-negara Eropa) dalam invasi-invasi yang dilakukan oleh Amerika juga menjadi
persoalan penting. Selain sebagai pendamping setia, pihak barat merupakan sebuah kekuatan
besar yang bisa disandingkan sejajar dengan Amerika, logikanya bagaimana mungkin negara-
negara di dunia ketiga untuk menandingi kekuatan mereka dan bagaimana bisa negara
berkembang untuk menggali dan memaksimalkan potensinya dari berbagai sumber daya
tetapi selalu terganjal oleh kebijakan Amerika dan barat yang menghalangi mereka.
Kebijakan luar negeri Amerika yang selalu dipengaruhi oleh CIA merupakan sebuah
bentuk pertahanan yang memang sudah dirancang sedemikian rupa. AS tidak ingin
mengeluarkan kebijakan yang dapat merugikan mereka apalagi bersentuhan dengan
ideologinya. Demokrasi yang selalu mereka perjuangkan dan berkoar keseleuruh dunia dapat
dikatakan hanya sebagai ambisi politik semata. Prinsip-prinsip dasar dai demokrasi yang
seharusnya di perjuangkan dan dijalankan, kenyataannya tidak dapat AS wujudkan dengan
setiap bentuk propaganda yang mereka lancarkan. Ini hanya sebuah teori baik itu demokrasi
maupun komunis, ambisi dan keserakahan manusia lah yang dapat menciptakan sebuah
genosida yang bahkan tuhan pun tidak mungkin mengkehandikanya dengan alasan apapun.
Peperangan yang berlangsung dalam konteks fisik merupakan bentuk dari kelanjutan perang
ideologi yang sebenarnya lebih merugikan terhadap negara-negara yang ingin
meimplementasikan ideologinya, terutama negara dunia ketiga. Kolonialisme yang di
lakukan oleh Amerika memang tidak dilakukan secara terbuka, tetapi peran Amerika untuk
ikut campur dalam kekisruhan negara-negara lain malah bisa membuat dampak lebih keruh.
C. Kesimpulan
Akhir dari pembahasan buku berjudul “Amerika Mengobarkan Perang (20 Intervensi
Militer & Upaya Penggulingan Mulai dari Bung Karno sampai Saddam Hussein)”
menerangkan segala bentuk keburukan Amerika untuk menguasai negara-negara khususnya
negara berkembang (dunia ketiga) dengan dibantu oleh sekutu kuatnya Inggris. Buku ini
menggambarkan bagaimana Amerika menggunakan isu-isu sebagai informasi strategis untuk
mempengaruhi dunia, dan hal ini yang nyatanya malah membuat peperangan baru di
beberapa belahan dunia. Secaral rill dan lugas penulis buku mengangkat bagaimana lihainya
Amerika dalam mempropagandakan sebuah isu yang bermuatan politik mereka. Menariknya
lagi buku ini juga mengangkat sejarah politik Indonesia sebagai salah satu negara tujuan
invasi dari Amerika. Kalimat-kalimat bernuansa sentimentil dalam buku ini, secara tidak
lansung juga menggambarkan bagaimana buku ini juga dapat dijadikan salah satu literatur
perlawanan terhadap buku-buku propaganda yang diterbitkan oleh Amerika. Para pembaca
dituntut untuk mencari jalan keluar sendiri setelah membaca buku ini, dalam arti kekurangan
dari buku ini penulisnya tidak memberikan cerita tentang kekurangan dan kelamahan dari
Amerika itu sendiri. Sebagai pembaca juga dapat menilai bahwa alur dari buku ini merupakan
sebuah propaganda, tetapi penilaian positif dan negatifnya kembali terhadap pemahaman
sang pembaca. Keseluruhan buku ini sangat menarik untuk dibaca dan dijadikan sebuah
referensi tentang perpolitikan dunia, keterbatasan buku-buku yang mengangkat cerita
propaganda sebuah negara adikuasa memang sangat jarang diterbitkan. Khususnya hal ini
sangat bermanfaat untuk para akademisi di bidang politik yang fokus mempelajari tentang
ideologi.
D. Penutup
Dalam setiap tulisan merupakan bentuk sebuah karya pemikiran, baik secara ilmiah
yang perlu untuk di apresiasi. Termasuk dalam buku “Amerika Mengobarkan Perang (20
Intervensi Militer & Upaya Penggulingan Mulai dari Bung Karno sampai Saddam
Hussein)”. Kalimat-kalimat dalam buku ini sangat mudah untuk dicerna oleh para pembaca,
begitupun untuk orang yang tidak terlalu paham situasi politik dunia. Dari mulai gambar
cover yang mencolok, buku ini sangat menarik perhatian dengan pemberian judul buku yang
mencolok dan sedikit radikal. Sebagai pembaca berharap untuk adanya edisi lanjutan dari
tulisan yang bertema sama, ini salah satu buku yang menarik untuk dibaca dan dipahami
mengingat begitu sempitnya wawasan dan pemberitaan mengenai situasi politik dunia,
khususnya yang berbau konspirasi. Memang sangat sulit untuk membuat sebuah dialektika
mengenai negara-negara adikuasa yang mempunyai kewenangan tak terbatas dalam setiap
akses mengenai negaranya.