Kampus merupakan salah satu area pembentukan bagi para agen perubahan yang berkarakter dan
profesional. Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian,
serta Pengabdian pada Masyarakat, merupakan dasar perilaku serta tanggung jawab setiap mahasiswa
dan komponen perguruan tinggi. Sebagai praktisi, mereka tidak hanya memberikan sumbangsih sesuai
dengan teori ilmu pengetahuan yang mereka tekuni serta idealisme yang kuat, namun lebih dari itu,
mereka dapat memberikan kontribusi dan mendapatkan pengalaman di berbagai aspek sosial agar
nantinya dapat mengabdi kepada masyarakat.
Dalam konteks PRB, Tri Dharma Perguruan Tinggi dilaksanakan untuk mendorong terciptanya
kampus dan masyarakat yang aman dan tangguh terhadap bencana. Mahasiswa dan warga kampus
sebagai agen perubahan, dapat berperan aktif di lingkungan internal kampus dan masyarakat untuk
melakukan upaya PRB secara terpadu dan berkelanjutan. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan untuk
tiap poin Tri Dharma Perguruan Tinggi yang telah maupun yang akan dilaksanakan oleh kampus akan
saling berkaitan dan saling berkontribusi untuk pencapaian tujuan pengurangan risiko bencana.
Contoh nyata keterkaitan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam mendukung upaya PRB adalah:
1. Pendidikan dan Pengajaran
a. Integrasi PRB ke dalam kegiatan pendidikan
b. Pelatihan dan Simulasi
c. Sarana dan prasarana yang mendukung upaya PRB
2. Penelitian
a. Kampus sebagai pusat penelitian kebencanaan
Peran kampus dalam pengurangan risiko bencana, juga sejalan dengan peran kampus dalam
pencapaian Millennium Development Goals (MDGs). Upaya mahasiswa yang tertuang dalam
Deklarasi Youth Millennium Drive pada tanggal 24 Oktober 2011, yang isinya antara lain
memasyarakatkan pola hidup sehat sedini mungkin, menyeimbangkan peranan pria dan wanita dalam
masyarakat dan pemerintahan, membantu memaksimalkan fungsi puskesmas dan posyandu sebagai
lini pertama dalam pelayanan kesehatan terutama dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Serta meningkatkan mutu pendidikan bagi generasi muda bangsa Indonesia, akan memberikan
kontribusi dan bersinergi dengan upaya PRB.
Isu Lintas Sektora KSB MGDs
Pelaksanaan Tri Dharma yang berkaitan dengan topik kesehatan, lingkungan, gender, maupun
pendidikan yang dikelola oleh berbagai disiplin ilmu, intra maupun kegiatan kemahasiswaan (Unit
Kegiatan Mahasiswa) juga akan memberikan pengayaan pada kegiatan-kegiatan PRB, yang sekaligus
mendukung pencapaian MDGs.
C. Sasaran Tersier
Sasaran tersier adalah individu atau kelompok dan organisasi yang memiliki kewenangan untuk
membuat kebijakan dan keputusan PRB di kampus. Dengan demikian para pemangku kebijakan
di kampus, pihak yayasan, KOPERTIS, Rektorat, Dekanat, Direktorat Perguruan Tinggi, serta
instansi yang menangani kegiatan PRB menjadi bagian dari sasaran tersier.
F. Komponen Kampus Siaga Bencana
Komponen KSB, yang juga dapat disebut sebagai tim Kelompok Kerja (Pokja) terdiri dari tim
pengarah, tim pelaksana, dan dapat melibatkan mitra.
3. Mitra KSB
Berikut ini beberapa mitra potensial yang dapat terlibat sebagai anggota tim Kelompok Kerja
(Pokja):
a. Yayasan
b. Kopertis
c. PMI
d. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
e. Media massa
f. Dinas terkait
g. LSM/NGO terkait