Anda di halaman 1dari 4

CONTOH DESAIN PROJECT SISWA

KD : 4.4. Mengajukan ide/gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya


korosi
IPK : 1. Siswa mampu menghimpun informasi yang tepat tentang pencegahan
korosi dari berbagai sumber terpercaya
2. Siswa mampu menyampaikan gagasan secara tertulis tentang cara
mengatasi terjadinya korosi pada logam
3. Siswa mampu berargumen secara ilmiah pada saat mempertahankan
gagasannya
4. Siswa menunjukkan kedisiplinan pada saat pelaksanaan proyek
terpilih
5. Siswa mampu menggunakan sumber yang tersedia di sekitar mereka
untuk membuktikan kebenaran gagasan yang diajukan
6. Siswa mampu mendisain percobaan untuk membuktikan kebenaran
gagasan.
7. Siswa terampil melaksanakan percobaan sesuai dengan desain yang
diajukan sebelumnya.
8. Siswa mampu mengumpulkan data yang menunjang pembuktian
kebenaran gagasan
9. Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan secara tepat
10. Siswa mampu menyusun kesimpulan berdasarkan hasil analisa data
11. Siswa terampil mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas
Kelompok : 1 (nama anggota)
Durasi : 4 pekan
Judul : Proteksi Logam Besi
Tujuan : Menemukan cara terbaik untuk melindungi logam besi dari proses korosi
Hipotesis : Jenis cat dan jenis logam pelindung berpengaruh terhadap kemampuan
proteksi logam besi terhadap korosi
Dasar teori : Korosi adalah proses alami yang mengubah logam secara kimiawi
menjadi senyawa yang lebih stabil seperti oksida, hidroksida, atau sulfida.
Peristiwa korosi merupakan penghancuran material secara bertahap
(biasanya logam) oleh reaksi kimia dan/atau elektrokimia. Contoh proses
korosi yang paling populer adalah perkaratan besi. Perkaratan besi adalah
proses reaksi antara besi, oksigen, dan uap air. Menurut Moore et al.,
(2011:946) reaksi perkaratan besi adalah sebagai berikut.
Adanya oksigen dan uap air/air dari udara, maka Fe(OH)2(s) akan teroksidasi
menjadi hidrat besi(III) oksida yang berwarna merah-kecokelatan.

Fakta, konsep, dan prosedur yang terlibat pada proteksi logam besi dari perkaratan.
Fakta Konsep Prosedur
1. Badan kapal 1. Redoks, 1. Cara pelapisan besi
selalu dicat 2. Korosi dengan cat
2. Jembatan yang 3. Perkaratan 2. Cara perlindungan
terbuat dari besi 4. Reaksi perkaratan besi katodik
selalu dicat 5. Perlindungan katodik
3. Adanya
perlindungan
katodik pada
logam

Jadwal
Proyek ini diperkirakan memakan waktu sekitar 4 pekan atau 1 bulan. Rincian aktivitas
yang dilakukan selama durasi tersebut dirinci sebagai berikut.
Pekan ke-
Aktivitas
I II III IV
1. Studi literatur
2. Pengajuan draft gagasan
3. Revisi draft gagasan
4. Finalisasi draft gagasan
5. Pengumpulan bahan dan alat
6. Pelaksanaan percobaan
7. Analisis data
8. Penyusunan laporan
9. Presentasi
10. Revisi laporan

Desain Percobaan
Alat:
Botol air minum mineral 600 mL 10 buah

Bahan:
1. Kertas amplas 1 lembar
2. Paku 2 inchi 9 batang
3. Cat minyak dari 3 merek/dari 3 produsen 1 kaleng kecil
4. Logam pelindung Zn, Cu, Mg Masing-masing 5 cm
5. Lilin 1 batang
6. Oli bekas 1 ml

Prosedur
1. Disiapkan 10 botol air mineral 600 mL, potong setinggi sekitar 10 cm dari bagian
bawah. Hasil pemotongan tersebut akan dijadikan sebagai wadah meletakkan paku pada
percobaan ini.
2. Masing-masing wadah tersebut dilabel sesuai dengan cara perlindungan terhadap paku
(misal: No. 1: pembanding; 2: cat A..dst)
3. Paku yang digunakan sebagai sampel diamplas dengan kertas amplas secara merata
hingga terlihat bersih dari pengotor. Catatan: paku dipilih harus terlihat belum
mengalami perkaratan
4. Satu batang paku diletakkan dalam wadah sebagai pembanding.
5. Diambil tiga batang paku, lalu masing-masing paku dicelupkan ke dalam masing-
masing tiga jenis cat dan tempatkan ke dalam masing-masing wadah sesuai label.
6. Diambila tiga batang paku, lalu masing-masing paku dililit dengan logam Zn, Cu, dam
Mg. Lilitan dilakukan setinggi sekitar 1 cm di bagian tengah masing-masing paku.
Ketiga paku yang sudah terlilit oleh masing-masing logam diletakan pada wadah sesuai
label
7. Sebagai tambahan: lilin dicairkan lalu celupkan sebatang paku sehingga seluruh bagian
paku terlapisi oleh lilin, lalu diangkat dan dibiarkan lilin yang melapisi paku menjadi
dingin. Tempatkan paku tersebut pada wadah sesuai label.
8. Celupkan sebatang paku ke dalam oli bekas, lalu diletakkan pada wadah sesuai label.
9. Seluruh wadah diletakkan di tempat terbuka dan selama pengamatan paku tidak disentuh
Desain pengamatan
1. Pengamatan dilakukan terhadap paku pada masing-masing wadah setiap harinya
2. Fenomena yang muncul difoto/divideokan dan dicatat
3. Ditentukan hari pertama munculnya karat dan kecepatan kerusakan paku.
4. Pengamatan dihentikan pada hari ke-14.

Anda mungkin juga menyukai