Anda di halaman 1dari 4

Muna Azzahra / D0419039

UTS STUDI KAWASAN AMERIKA DAN KANADA


Jurnal yang berjudul 9/11 Restropect George W. Bush’s Grand Strategy,
Reconsidered karya Melyfn P. Leffler membahas mengenai perbedaan strategi kebijakan
George W Bush selama menjabat sebagai presiden Amerika pada masa setelah peristiwa 9/11
dan sebelum 9/11. Pada tahun 2001 peristiwa 11 September menjadi tragedy yang kelam bagi
negara Amerika Serikat pada saat itu, karena menewaskan ribuan orang akibat runtuhnya
gedung menara kembar yaitu World Trade Center yang merupakan ulah teroris yaitu Osman
bin Laden sebagai pemimpinnya yang menggunakan empat pesawat bajakan untuk
melangsungkan aksinya. Peristiwa ini tentu saja memberikan dampak yang sangat besar bagi
Amerika Serikat terutama pada kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan. Sebelum peristiwa
9/11, kebijakan presiden Amerika Serikat pada saat itu yaitu George W Bush memusatkan
perhatiannya kepada negara China dan Rusia tentang menentukan penyelesaian perdamaian
timur, dan merenungkan bagaimana cara untuk menghadapi negara-negara yang dianggap
Amerika pada saat tersebut bermasalah seperti Irak, Iran, Libya, dan Korea Utara.
Lebih lanjut, pertemuan dewan keamanan nasional pada saat tersebut juga
memperdebatkan pro dan kontra terkait sanksi terhadap pemerintahan dictator yaitu Saddam
Hussein di Baghdad. Berdasarkan focus pemerintahan, baik berasal dewan keamanan
nasional dan presiden Amerika Serikat pada saat tersebut tidak menganggap ancaman
terrorisme atau islamisme radikal sebagai prioritas utama kebijakan di Amerika Serikat. Oleh
karena itu, ketika peristiwa 9/11 terjadi di Amerika Serikat, presiden George Bush langsung
berfokus pada permasalahan ini dengan menyatakan “perang global melawan terror” dan
berfokus pada ancaman teroris di seluruh dunia secara umum. Atas kejadian ini presiden
George Bush juga akan mengambil tindakan untuk mencegah tidak hanya ancaman namun
juga akan mengumpulkannya sehingga dari pernyataan ini akhirnya menyebabkan perang di
Afghanistan dan Irak.1
Berdasarkan pembahasan jurnal tersebut, langkah-langkah yang dilakukan dapat
disebut sebagai Bush Doctrine yang muncul setelah serangan 11 September dimana presiden
George W Bush mengajukan strategi keamanan yang baru bagi Amerika Serikat untuk
mencegah teroris dan rezim berbahaya yang mampu mengembangkan, memperoleh, atau
menggunakan senjata pemusnah massal. Bush Doctrine berisi mengenai pandangan lama
Wolfowitz, Libby, dan pemikir neo-konservatif lainnya yang memuat tiga poin utama yaitu:
1
Leffer, M. (2022). 9/11 Restrospect George W. Bush's Grand Strategy, Reconsidered. Council on
Foreign Relation, 34-44.
1. Pre-emption.
Doktrin Bush sangat menghindari pencegahan dan penahanan yang dimana hal ini bearti
bahwa negara Amerika Serikat perlu menyerang terlebih dahulu terhadap organisasi teroris,
rezim berbahaya, dan senjata pemusnah massal. Hal ini juga sesuai dengan isi dokumen
Strategi Keamanan Nasional dimana dikatakan bahwa Amerika Serikat tidak bisa
membiarkan musuh menyerang terlebih dahulu. Lebih lanjut, menurut Doktrin Bush, negara-
negara jahat mengancam keamanan Amerika dengan memusuhi Amerika Serikat dan sedang
mengembangkan senjata kimia, biologi, dan nuklir pemusnah massal sehingga Amerika
Serikat harus mampu untuk menghentikan negara-negara yang dianggap jahat sebelum
negara tersebut dapat mengancam atau melawan Amerika menggunakan senjata tersebut.
2. Bertindak Sendiri, Jika Perlu.
Munculnya doktrin bush memunculkan sebuah tujuan baru dimana Amerika Serikat mulai
mendirikan pangkalan militer baru di dunia, mengembangkan teknologi pertahanan, dan
memperluas pengumpulan intelijen. Selain itu, Doktrin Bush juga mendukung Amerika
Serikat bertindak dalam kerja sama dengan sekutu dan lembaga internasional seperti PBB
untuk menghadapi ancaman terhadap perdamaian dunia. Akan tetapi, di dalam strategi
keamanan juga perlu digaris bawahi bahwa Amerika Serikat akan bertindak sendiri pada
kondisi yang diperlukan.
3. Memperluas Kebebasan.
Doktrin bush juga menyerukan agar Amerika Serikat mampu memperluas manfaat
penerapan kebebasan di seluruh dunia untuk membangun keseimbangan kekuatan yang
mendukung sebuah kebebasan. Strategi keamanan menyatakan bahwa Amerika Serikat harus
memperjuangkan tuntutan martabat manusia yang tidak dapat dinegosiasikan seperti
supremasi hukum, kebebasan beribadah, dan menghormati perempuan. Selain itu, strategi
tersebut juga membuat Amerika Serikat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dunia
melalui pasar bebas kapitalis dan perdagangan bebas.2
Doktrin Bush dan peristiwa 9/11 membuktikan bahwa kebijakan presiden George Bush
pada masa setelah peristiwa 9/11 memberikan berbagai perubahan terutama terkait keamanan
di Amerika Serikat maupun dunia. Teror yang menggemparkan seluruh warga dunia tentu
memiliki berbagai respon yang berbeda, namun satu yang pasti bahwa sejak terjadinya
peristiwa tersebut keamanan Amerika Serikat telah diperkuat. Pendirian markas baru,

2
Constitutional Right Foundation. (t.thn.). BRIA 19 3 c The Bush Doctrine. Diambil kembali dari
Constitutional Right Foundation: https://www.crf-usa.org/bill-of-rights-in-action/bria-19-3-c-the-bush-
doctrine
pembelian alat-alat tempur bahkan pesawat tempur yang terbaru telah dilakukan oleh
Amerika yang berarti menandakan bahwa negara ini siap untuk melawan siapapun baik itu
rezim atau individu atau kelompok yang dianggap membahayakan nyawa dan keamanan
warga negara Amerika Serikat. Doktrin dan pemikiran terkait hal ini juga terus disebar
luaskan oleh Amerika kepada negara lain mengingat negara Amerika ingin terus berusaha
menjadi negara adidaya yang pada akhirnya diharapkan bahwa Amerika mampu memberikan
pengaruh kepada negara lain. Namun sayangnya dari berbagai usaha yang telah dilakukan
Amerika terdapat juga berbagai permasalahan yang muncul dimana banyak negara-negara
dengan mayoritas muslim dan timur tengah yang pada awalnya tidak terdampak akan 9/11
menjadi timbul sebuah kebencian kepada negara Amerika. Hal ini disebabkan karena
kebijakan Amerika yang cenderung menganggap bahwa agama Islam merupakan agama yang
mampu membuat munculnya terrorisme, meskipun hal ini tidak dikatakan secara langsung,
namun kita dapat melihat bagaimana kebijakan yang dibuat oleh presiden Amerika yaitu
George Bush sangat mengintimidasi umat muslim. Atas kejadian tersebut dan berbagai
ketakutan yang dimunculkan oleh George maka tentu saja efek dari peristiwa 9/11 ini
berlangsung sangat panjang. 3
Di zaman sekarang pada abad 21, hampir masyarakat dunia mengetahui apa itu
"islamophobia" istilah ini muncul setelah berbagai serangan terror yang mulai terjadi di
beberapa negara. Tentu saja munculnya istilah ini sangat merugikan umat muslim dimana
terrorisme yang cenderung ke islam radikal dan agama islam yang sebenarnya adalah dua hal
yang berbeda. Perbedaan antara kedua pandangan ini seharusnya dipahami lebih baik oleh
presiden George Bush dan presiden Amerika di periode berikutnya dalam melakukan aksi
pencegahan kepada seluruh teroris di dunia. Pemberian informasi dimana adanya islam
radikal yang diutarakan oleh presiden George tanpa melihat secara jelas apa arti radikal
dalam islam menjadikan banyak muslim terus menjadi sasaran, kebencian, penindasan, dan
diskriminasi dari media selama bertahun tahun setelah peristiwa 9/11.4
Berbagai pro dan kontra yang telah terjadi setelah peristiwa 9/11 memberikan sebuah
kesimpulan bahwa kebijakan yang diberikan presiden George W Bush tentu memperkuat
keamanan Amerika Serikat mengingat hingga saat ini belum terjadi peristiwa terrorisme yang
lebih besar atau sama dengan peristiwa 9/11. Akan tetapi, kebijakan tersebut tidak
3
Pandith, F. (2021, September 1). Council on Foreign Relation. Diambil kembali dari The U.S.,
Muslims, and a Turbulent Post-9/11 World: https://www.cfr.org/article/us-muslims-and-turbulent-post-
911-world
4
Al Jazeera. (2022, September 1). Decades after 9/11, Muslims battle Islamophobia in US. Diambil
kembali dari Al Jazeera: https://www.aljazeera.com/news/2022/9/11/decades-after-9-11-muslims-
battle-islamophobia-in
sepenuhnya benar mengingat doktrin beliau yang justru menimbulkan kebencian dan
diskriminasi kepada umat muslim di seluruh dunia, padahal Islam tidak dapat disamakan
seperti paham Nazisme Jerman yang memang harus dimusnahkan. Selain itu, doktrin tersebut
juga tentu membawa dampak negatif bagi keadaan negara Amerika Serikat mengingat dana
yang dialokasikan sepenuhnya untuk militer saja sehingga banyak bidang-bidang yang
tertinggal seperti ekonomi dan lain-lain yang pada akhirnya juga menyebabkan utang negara
Amerika terus bertambah dan membengkak.

Referensi
Constitutional Right Foundation. (t.thn.). BRIA 19 3 c The Bush Doctrine. Diambil kembali
dari Constitutional Right Foundation: https://www.crf-usa.org/bill-of-rights-in-
action/bria-19-3-c-the-bush-doctrine
Pandith, F. (2021, September 1). Council on Foreign Relation. Diambil kembali dari The
U.S., Muslims, and a Turbulent Post-9/11 World: https://www.cfr.org/article/us-
muslims-and-turbulent-post-911-world
Al Jazeera. (2022, September 1). Decades after 9/11, Muslims battle Islamophobia in US.
Diambil kembali dari Al Jazeera:
https://www.aljazeera.com/news/2022/9/11/decades-after-9-11-muslims-battle-
islamophobia-in
Leffer, M. (2022). 9/11 Restrospect George W. Bush's Grand Strategy, Reconsidered.
Council on Foreign Relation, 34-44.

Anda mungkin juga menyukai