Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Adhi Darmala

NIM : 20180510069

Kelas :F

Assigment 4 US to World War II

1. Please explain the relation between US and Middle east in the Arab Spring case!

Bila ditelaah lebih dalam, sebetulnya bahwa peristiwa Arab Spring pun tidak hanya
disebabkan oleh peristiwa perlawanan di Tunisia saja, tetapi juga memiliki kaitan
tersendiri dengan kebijakan intervensi militer yang dijalankan Amerika Serikat (AS) dan
aliansinya di Timur Tengah. Berbagai intervensi militer di Timur Tengah memiliki
berbagai macam dalih, dari misi untuk menyita WMD (Weapon of Mass Destruction),
anti-terorisme, hingga melakukan demokratisasi dengan menjatuhkan kekuasaan rezim
otoriter. Hal ini tercermin dalam kebijakan luar negeri AS yang bertajuk Forward
Strategy of Freedom in the Middle East. Sebagaimana disebutkan dalam pidato mantan
presiden AS George W. Bush pada 6 November 2003 yang menyatakan bahwa selama
kebebasan (berdemokrasi) belum bisa diwujudkan di Timur Tengah, maka wilayah
tersebut akan mengalami stagnasi, kebencian dan kekerasan yang siap diekspor dan
membahayakan keamanan nasional AS dan negara-negara rekannya.

Kebijakan dengan dalih kebebasan dan demokrasi ini nantinya digunakan sebagai
justifikasi Bush untuk melakukan intervensi militer di Irak. Fenomena upaya
demokratisasi di Timur Tengah dengan menggunakan hard power/kekuatan militer oleh
AS sesungguhnya sesuai dengan konsep offensive liberalism dalam perspektif Benjamin
Miller. Berbeda dengan defensive liberalism yang mengedepankan kerjasama dan
integrasi global/regional dalam mempromosikan demokrasi, maka upaya demokratisasi
secara offensive liberalism adalah di mana perdamaian ‘hangat’ akan
tercapai tetapi dengan syarat utama hanya bila pemerintahan semua negara bersifat
demokratis . Betul, upaya demokratisasi AS terhadap beberapa negara di Timur Tengah
sarat akan kepentingan tertentu dan bersifat koersif. Walaupun demikian, offensive
liberalism tetap menjadi salah satu pemicu utama gelombang demokratisasi di Timur
Tengah karena nilai-nilai demokrasi seperti kebebasan individu dan human
security  memberikan alternatif dari pemerintahan otoriter yang umum ditemukan di
Timur Tengah. Maka dari itu, dari segi masyarakat Timur Tengah, upaya offensive
liberalism telah membantu mereka lebih percaya diri dalam membangun perspektif baru
untuk melakukan perlawanan atas nama demokrasi terhadap pemerintahan otoriter yang
berkuasa, meskipun dengan konsekuensi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai