ABSTRAK
Artikel ini mengulas tentang pelanggaran hukum yang terjadi dalam politik
internasional. Politik internasional itu sendiri mempelajari tentang bagaimana
menghadapi permasalahan global maupun lokal, serta mencari solusi atas
permasalahan yang terjadi. Ada banyak permasalahan yang dikaji dalam politik
internasional. Salah satu pelanggaran hukum dalam politik internasional adalah
terorisme. Terorisme merupakan sebuah tindakan yang dilakukan oleh individu
ataupun sekelompok orang yang mengakibatkan kerusuhan dan kehancuran, tidak
ada yang boleh mendukung perbuatan terorisme ini dalam bentuk apapun. Pada
Artikel ini, penulis mengambil kasus yaitu serangan 11 September yang terjadi di
New York Amerika Serikat tepatnya yang menyerang gedung Worl Trade Center
atau WTC dan serangan ini merupakan serangan terorisme paling buruk sepanjang
pemerintahan Amerika Serikat.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1
Hendropriyono, Terorisme: Fundamentalis Kristen, Yahudi, Islam, (Jakarta: Penerbit Buku
Kompas, 2009), 3.
2
Susi Pesta R, Pengaruh Kebjakan Maritim Australia, (Bandung: Unikom, 2011), 41.
hubungan antar negara dengan kesatuan politik lainnya (Wiraatmadja, 1970:33).
Sehubungan dengan itu, Dahlan berpendapat bahwa politik internasional
merupakan suatu tindakan negara atau beberapa negara yang lebih ditekankan
pada politik internasional sebagai reaksi dari politik luar negeri suatu negara. 3
Namun menurut K.J. Holsti, politik Internasional adalah studi mengenai pola
tindakan suatu negara pada lingkungan luar sebagai respon terhadap negara lain.
(Perwita & Intan, 2005: 40). Dalam bahasan mengenai politik intrnasional
terdapat isu mengenai terorisme, salah satu bentuk terorisme yang cukup
fenomenal adalah kejadian 11 september 2001
Kronologi Kejadian
(Subuh hari, Pukul 5.45) Para pembajak melewati keamanan di Portland, Maine
dan menaiki penerbangan ke Boston, dimana mereka sudah terhubungan ke
pesawat American Airlanes nomor penerbangan 11.
(Pagi, Pukul 6.00) TPS dibuka, tepat pada saat 11 September 2001 merupakan
hari pemilihan umum di New York.
3
Dahlan Nasution, Politik Internasional : Konsep dan Teori, ( Bandung: Erlangga, 1991).
4
Suwardi, Peristiwa 11 September 2001 dan Penyerangan Amerika Serikat di Afghanistan
Ditinjau dari Segi Hukum Internasional, Jurnal Hukum & Pembangunan, (Jakarta: Universitas
Indonesia, 2002), 8.
(Pagi, Pukul 7.59) Pesawat dengan nomor penerbangan 11 lepas landas dari
Boston menuju ke Los Angeles. Pesawat ini berisikan 11 orang awak kabin dan
juga 76 penumpang serta 5 orang pembajak.
(Pagi, Pukul 8.15) Pesawat dengan nomor penerbangan 175 lepas landas dari
Boston menuju ke Los Angeles. Pesawat ini berisikan 9 orang awak kabin dan
juga 51 Penumpang dan juga 5 orang pembajak.
(Pagi, Pukul 8.42) Pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan 93 lepas
landas dari Newark dengan tujuan ke San Fransisco. Berisikan 7 orang awak dan
33 penumpang serta 4 orang pembajak.
(Pagi, Pukul 8.46) Pesawat dengan nomor penerbangan 11 jatuh ke lantai 93
sampai 99 di menara sebelah utara gedung WTC.
(Pagi, Pukul 9.03) Pesawat nomor penerbangan 175 jatuh ke lantai 77 hingga 85
di gedung WTC pada menara bagian selatan.
(Pagi, Pukul 9.59) Gedung WTC di menara selatan runtuh dalam 10 detik setelah
terbakar selama 56 menit. Lebih dari 800 orang didalamnya tewas.
(Pagi, Pukul 10.28) Gedung WTC di menara Utara runtuh setelah terbakar selama
102 menit dan lebih dari 1.600 orang didalamnya tewas.
Analisa Kasus
Resolusi Dewan Keamanan 1368 th 2001 dan juga pasal 51 piagam PBB,
adanya syarat “armed attack” untuk bisa membela diri diperluas dengan adanya
terorisme, perang. Hingga saat ini PBB belym pernah menentukan batasan tentang
terorisme, namun pada tahun 1985 Majelis Umum pernah mengeluarkan Resolusi
yaitu Resolusi NO 4061 tahun 1985 yang menyatakan bahwa terorisme adalah
kejahatan baik itu dari tindakan-tindakannya, cara-caranya, praktek-prakteknya
yang dapat dilakukan kapan saja dan juga dimana saja. Masyarakat internasional
juga telah mengakui bahwa terorisme ini merupakan sebuah tindakan yang harus
diberantas dan juga harus dicegah dan tidak dibantu ataupun disetujui diam diam.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA