BAB II
DINAMIKA HUBUNGAN ISLAM DAN BARAT
DALAM RENTANG SEJARAH
25
26
negara.
Diasumsikan
bahwa
pelakunya
adalah
kaum
Tujuan Al-Qaeda adalah menegakkan kembali sistem Khilafah Islamiyah untuk menggantikan
sistem negara bangsa yang dianggap impor dari Barat. Pendirian Al-Qaeda itu bisa dilihat dari
sikap politik Al-Jihad pimpinan Ayman Al-Zawahiri yang mengecam sikap Al-Ikhwan AlMuslimun karena menerima sistem demokrasi Barat dengan bersedia ikut pemilu di Mesir dan
duduk di parlemen. Mengenai sepak terjang Al-Qaeda dan Osama bin Laden. Selengkapnya baca
Negara Tuhan: the Thematic Encyclopaedia, 2004: 583).
2
Virtual Universities For Future Islamic Radicalism adalah perkumpulan para mujahidin yang
direkrut oleh Amerika Serikat terkait dengan upaya memerangi komunisme. Amerika Serikat
memandang bahwa komunisme yang direpresentasikan Uni Soviet merupakan musuh bersama
yang harus diperangi. Dinas intelijen Amerika Serikat, Inggris dan Pakistan (CIA, M16 dan ISI)
melakukan perekrutan mujahidin yang siap berperang melawan Uni Soviet. Antara tahun 19821992 tercatat sebanyak 35.000 muslim militan direkrut untuk misi ini. mereka notabene muslim
militan dan radikal dari 43 negara muslim yang berasal dari Timur Tengah, Afrika Utara dan
Timur, Asia Tengah dan Asia Timur termasuk Indonesia. Semua anggota ini didaulat untuk
melakukan peperangan dengan semangat jihad yang tinggi melawan Uni Soviet yang dianggap
sebagai Atheism State di mata mujahidin dan Communism Peril di mata Amerika Serikat
(Maftuh, 2004: 566).
3
27
Kontroversi tentang profil Al-Qaeda pun bermunculan. Apakah benar bahwa Al-Qaeda muncul
dari kalangan garis keras di Timur-Tengah? Apakah gerakan Al-Qaeda lahir dengan latarbelakang
agama atau semata-mata karena ketersinggungan anak bangsa? Pertanyaan tersebut perlu diungkap
karena berkaitan dengan profil Osama bin Laden yang sangat dikenal sebagai pembenci Amerika
Serikat nomer wahid yang selalu meneriakkan pembunuhan massal terhadap rakyat Amerika baik
sipil atau militer. Mengapa Osama bin Laden berubah pendirian begitu cepat setelah sekian lama
menjalin pertemanan dengan Amerika dalam menghabisi the same enemy, Uni Soviet? (Maftuh,
2004: 558)
28
29
1.
30
Perang Salib adalah istilah yang dipakai oleh umat Kristiani. Perang Salib ini menjadi simbol
loyalitas umat Kristiani untuk merebut kembali daerah suci bernama Yerusalem dari tangan umat
Islam. Perang Salib ini dalam bahasa umat Islam- dipopulerkan menjadi Perang Sabil atau
Sabilillah yang berarti perang di jalan Allah Swt. Jika melihat istilah yang dipakai, keduanya
bertemu di titik kulminasi, yaitu perjuangan membela agama Tuhan. Jika umat Kristiani berjuang
merebut tanah suci yang dirampas umat Islam, maka umat Islam pun menganggap sedang
berjuang untuk mempertahankan tanah suci Umat Islam.
6
Dalam perkembangannya, istilah Perang Salib inipun lazim dipakai untuk mengartikan ragam
gerakan atau aktifitas yang mengandung arti upaya menentang kejahatan dan kemungkaran.
Dengan kata lain, istilah ini dipakai sebagai simbol yang menandai kebaikan.
31
32
umum,
penyebab
pecahnya
Perang
Salib
dapat
a.
33
Secara umum, Reformasi Cluny mengajarkan penataan batin, sebagaimana dimiliki rahib, kepada
masyarakat Kristen hingga meliputi persoalan seks. Senggama dilarang ketika masa Adven, praPaskah, menstruasi, hamil, menyusui bayi, serta hari-hari suci seperti Senin, Rabu, Jumat, dan
Minggu. Hidup kerahiban adalah hidup monastikisme, yaitu membujang sebagaimana yang
dilakukan Yesus di muka bumi. Selain itu, mereka juga harus hidup sederhana dan tidak
menggemari kenikmatan keduniawian. Anjuran ini berlangsung sebagai usaha memaknai
kehidupan mereka yang saat itu serba miskin, penuh derita dan dirundung kesedihan meskipun
pada saat bersamaan para pendeta justru hidup serba kecukupan dan hidup mewah. Suatu cara
paling populer dalam meneladani monastikisme, sebagaimana diajarkan Cluny adalah dengan
mengadakan Ziarah Pertobatan (Bakar, 2008: 150).
8
Tempat-tempat tersebut menjadi obyek Ziarah Pertobatan ini meskipun di sisi lain mereka
meyakini bahwa tempat-tempat tersebut belum bisa menandingi kesucian Yerusalem; tempat
Yesus dimakamkan pasca disalib. Tempat itu semakin sakral karena diyakini mengandung
kekuatan Tuhan. Dalam keyakinan Kristen, Yerusalem sejatinya Kota Suci yang diperuntukkan
untuk umat Kristiani, bukan umat Islam. Jadi, jika umat Kristen merampas dari tangan umat
Islam, itu semata-mata mengambil haknya. Tidak hanya umat Islam, kaum Kristen juga
beranggapan bahwa Yahudi pun tidak berhak mengklaim Yerusalem sebagai Tanah Suci bagi
mereka (Bakar, 2008: 151).
34
Berawal dari Mitologi-Apokalipstik inilah lahirlah semangat untuk menguasai Yerusalem dan
melenyapkan semua umat Anti-Kristus yang ada di sana. Kesakralan Yerusalem di hati para umat
Kristiani pun semakin mengkristal. Mereka mempersiapkan diri untuk turut serta dalam Perang
Suci (Holy War) yang kemudian populer dengan nama Perang Salib (Crusade) yang sangat
melegenda. Mereka hanya menunggu waktu saja karena meskipun kondisi Timur-Tengah sedang
labil, namun umat Kristiani harus merampungkan urusan internalnya dimana Gereja Ortodoks
Timur masih bersitegang dengan Kekaisaran Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel.
10
Yerusalem memiliki magnet yang luar biasa bagi tiga agama besar, yaitu Islam, Kristen dan
Yahudi. Sebagaimana disebutkan dalam sejarah, ketiga agama ini pernah terlibat polemik perihal
status Kota Suci Yerusalem. Umat Islam mengklaim Yerusalem sebagai tempat suci karena pernah
disinggahi Nabi Muhammad saw dalam rangkaian perjalanan Isra dan Miraj. Umat Kristen
mensakralkan tempat itu karena disanalah Yesus dimakamkan. Sementara umat Yahudi
mengklaim bahwa Yerusalem adalah negeri asal nenek moyang Yahudi dan tempat itu disinyalirmenjadi kawasan yang dijanjikan Tuhan (Promised Land) untuk mereka tempati. Premis-premis
inilah yang menyebabkan masing-masing penganut tiga agama besar tersebut mempertahankan
keberpihakannya terhadap Yerusalem. Tak ayal, sentimen antar kelompok pun terjadi, misalnya
kaum Kristen menyebut kaum Yahudi sebagai Christ-Killers dan klaim Yahudi atas kepemilikan
35
Perang Salib dinilai sebagai bentuk kecintaan kepada Tuhan (to slay
for Gods love). Nilai-nilai ini efektif membangkitkan semangat
perang demi Yerusalem (Daniel, 1960: 109).
b.
Yerusalem dianggap tidak berdasar. Namun dalam perkembangannya, Yahudi melunak dan
memilih berkompromi dengan Kristen untuk menjalin kerjasama merebut Yerusalem dari tangan
umat Islam (Armour, 2002: 64). Yahudi mempunyai kalkulasi politis bahwa umat Kristen lebih
kompromistis dalam masalah Yerusalem dibandingkan dengan umat Islam.
36
37
2 Chronicles 6 : 6
Zechariah 1 : 17
and the lord shall yet comfort Zion and shall yet
choose Jerusalem
38
c.
waktu
memasuki
Yerusalem,
mereka
mendapatkan
39
40
dituduh
telah menodai
misi
Perang Salib.
Paus
pun
41
42
dengan
umat
Islam,
misalnya
kerjasama
di
bidang
keluarga
Dinasti
Ayubiyah.
Akibat
perseteruan
yang
43
muncul
sebagai
sejumlah
pahlawan.
pasukan
Dengan
muslim,
kelihaiannya
Baibars
berhasil
44
Tripoli.
Mereka
merencanakan
penyerangan
demi
45
juga sangat besar. Perang Salib menjadi mimpi buruk bagi kedua
agama (Armour, 2002: 180-181).
Setelah menyimak pasang surut pecahnya Perang Salib yang
berlangsung lebih dari 4 abad tersebut, ada beberapa hal yang bisa
disimpulkan, yaitu:
a.
b.
c.
46
47
2.
11
Umat Islam berkeyakinan bahwa Yerusalem adalah kota suci umat Islam karena disanalah Nabi
Muhammad saw singgah dalam perjalanan Isra dan Miraj. Di pihak lain, umat Kristiani
mengklaim bahwa Yerusalem adalah kota suci umat Kristiani dimana Yesus dimakamkan pasca
disalib. Di sana pula Yesus turun untuk membuat kerajaan Tuhan untuk memusnahkan kelompok
Anti-Kristus. Bukan hanya Islam dan Kristen yang berpolemik tentang kepemilikan Palestina,
melainkan Yahudi juga merasa berhak memiliki kawasan tersebut. Yahudi beranggapan bahwa
Palestina termasuk Yerusalem- adalah pulau yang dijanjikan (Promised Land) bagi kaum Yahudi
meskipun beberapa literatur menyebutkan ada tanah lain yang juga disinyalir menjadi Promised
Land, yaitu tanah Nubia yang terletak di dekat perbatasan antara Mesir dan Sudan.
48
Pada tesis ini tidak dibahas tentang latar belakang bangsa Israel.12
Peneliti memfokuskan kajian pada implikasi politik, ekonomi dan agama
yang terjadi dalam rentang pendirian negara Israel. Implikasi-implikasi
tersebut akan menjadi bahan kajian peneliti untuk mencari titik
kulminasi antara kontroversi pendirian negara Israel dengan kebijakan
luar negeri Barack Obama.
Disebutkan dalam sejarah bahwa pada tahun 1600 SM, keluarga
Nabi Ya'kub as pindah ke Mesir. Perpindahan ini sering disebut sebagai
gerakan pertama bangsa Israel. Sepeninggal Nabi Ya'kub as, anak
keturunannya hidup dari sebidang area yang dihadiahkan Nabi Yusuf as.
Mereka mulai membangun hegemoni di Mesir. Hegemoni tersebut
pelan-pelan merapuh seiring meninggalnya Nabi Yusuf as. Dalam
perkembangannya, bangsa Israel mulai terlibat konflik politik internal
Mesir, yaitu ketika mereka memberikan dukungan terhadap Amaliqoh
Heksos Babilonia yang sedang berseteru dengan Mesir. Ketegangan ini
mencapai klimaks saat Mesir dibawah kekuasaan Ramses II. Karena
termarginalkan dan sering dirundung masalah, mereka pun kembali ke
Palestina.
12
Bangsa Israel merupakan cabang rumpun keluarga Semit. Rumpun lain keluarga Semit adalah
bangsa Babilonia, Abissinia, Kaldea, Assiria, Aramia, Phoenesia dan Arab. Semit adalah saudara
dari Ham, leluhur bangsa-bangsa Afrika yang juga bersaudara dengan Yephet, anak tertua Nabi
Nuh as yang menjadi leluhur bangsa Eropa. Para ahli sejarah juga bersepakat bahwa bangsa Israel
disebut juga dengan bangsa Ibrani. Ibrani berasal dari bahasa Arab abara yang berarti melakukan
perjalanan melalui lembah atau sungai. Kata abara juga berarti aktifitas berpindah-pindah
(nomaden) dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata ini relevan disematkan kepada bangsa Israel
yang sebelum menetap di Kanan, mereka hidup mengembara dan berpindah dari satu tempat ke
tempat yang lain.
49
Israel
membangun
sebuah
negara
harus
dimulai
dari
13
Beberapa ahli mengatakan bahwa Israel adalah bangsa yang eksklusif, sombong dan suka
meremehkan pihak lain. Hal ini membuat beberapa negara merasa benci negara pun tidak
menginginkan Israel ada.
14
Zionisme adalah sebagai sebuah ideologi mengalami perkembangan dan bentuk nyata pada abad
ke-19 M di Eropa. Theodore Herzl (1860-1904) merupakan tokoh utama penggagas dan perumus
gerakan Zionisme. Hal ini lahir sebagai pengaruh tidak langsung dari munculnya semangat
nasionalisme di tengah bangsa Eropa. Dalam setiap pidatonya ia selalu mengatakan, "Kami akan
berusaha sekuat tenaga mengusir orang-orang Arab ke negeri tetangga dan akan menutup pintu
masuk dan pekerjaan bagi mereka di negeri kami ini. Kamu sekalian tidak akan menemukan
kebahagiaan bila masih ada penduduk selain Yahudi di tanah Palestina".
15
Theodore Herzl merupakan arsitek munculnya ide pendirian negara-bangsa bagi Yahudi
Diaspora. Sebelum munculnya ide tersebut, di Rusia telah berlangsung gerakan Progrom yang
melibatkan seorang Yahudi dalam aksi gerakan revolusioner dan memicu terjadinya aksi
50
pembunuhan Tsar Alexander II di tahun 1881 M. Kesalahan satu orang Yahudi tersebut tanpa
diduga menyulut amarah Rusia kepada bangsa Israel. Mereka diusir dari Rusia. Pasca insiden,
sebagian melarikan diri ke Eropa Barat dan Amerika, dan sebagian yang lain memilih pindah ke
Palestina. Dengan keadaan ini, Herzl mengurungkan diri untuk mencari dukungan di Rusia.
Kehadiran mereka di Eropa Barat juga kurang mendapatkan sambutan. Puncaknya adalah
munculnya gerakan anti-Semit (Anti-Yahudi) yang mengakibatkan terjadinya pembantaian kaum
Yahudi yang dikenal dengan Holocaust (Bakar, 2008: 227).
16
Dua tahun sebelum Herzl mengunjungi Palestina, Yahudi menjadi penduduk mayoritas di
Yerusalem dengan total 28.110 orang. Penduduk Kristen berjumlah 8.750 orang dan Islam
berjumlah 8.560 orang. Namun, kuasa perpolitikan dipegang kaum muslim seiring dengan
pendudukan Turki Utsmani. Turki Utsmani mempunyai kebijakan bahwa status penduduk Yahudi
dan Kristen dianggap sebagai turis (foreign passport). Jadi mereka belum diakui sebagai penduduk
Yerusalem (Dockser, 2007: 41).
51
52
17
Bangsa Israel mempunyai landasan ideologis berupa Taurat. Dari tinjauan akidah muslim, kitab
Taurat yang dalam tradisi agama Kristen dikenal sebagai Kitab Perjanjian Lama- harus diimani
sebagai firman Allah pada Nabi Musa. Namun pada perkembangannya, kitab Taurat-Yahudi
sekarang ini penuh kedustaan. Bahkan sekedar mencerminkan pikiran para rabi masa lalu. Tentang
klaim Palestina, dalam al-Quran tidak terdapat teks janji Allah untuk memberikan kepada
keturunan Nabi Ibrahim tanah Palestina. Allah telah berfirman kepada nabi Musa agar
menyelamatkan bangsa Israel, memerintahkan kepada mereka lari dari Mesir menuju Palestina.
Berdasarkan firman ini, berarti bangsa Israel diperkenankan untuk mendiami Palestina, tapi sejauh
mereka masih dalam ketaatan. Kenyataannya justru mereka berdusta (Bakar 2008). Mengomentari
penjelasan dalam Kitab Kejadian 15: 18, Dewey Beegle, seorang doktor dari Wesley Theological
Seminary, mengatakan, Bangsa Israel kuno telah gagal mematuhi perintah Tuhan sehingga
mereka telah kehilangan janji atas tanah Palestina.
53
Dalam hubungan jarak jauh ini, Herzl dan Yusuf Khalidi terlibat
komunikasi politik terkait masa depan pendirian negara Israel di
kawasan Palestina. Di Viena, Herzl menulis sebuah novel futuristikimajinatif yang berjudul Old-New Land. Dalam novel tersebut, Herzl
mengungkapkan ketidakpuasannya atas komunikasi politiknya dengan
Yusuf Khalidi. Novel imajiner itu berisi rencana Herzl terhadap masa
depan Palestina. Dalam novel tersebut, tokoh Reschid Bey berperan
sebagai Yusuf Khalidi. Hanya saja, Reschid Bey diceritakan sebagai
Walikota Yerusalem yang menyambut gembira rencana pendirian negara
Yahudi di Palestina karena negara tersebut akan menciptakan stabilitas
politik di Palestina. Selain itu, negara ini berpotensi meningkatkan
kualitas perdagangan di Palestina, terutama di Yerusalem. Pertimbangan
inilah sebagaimana diceritakan novel imajiner tersebut- yang membuat
Reschid Bey mendukung penuh berdirinya negara Israel di Yahudi.
Inilah mimpi besar Herzl. Ia dikenal sebagai tokoh pragmatis. Dengan
cara apapun Herzl tetap berkeinginan mewujudkan berdirinya negara
Yahudi.
54
55
18
Teodore Herzl pernah menegaskan kepada Yusuf Khalidi bahwa Yahudi di kawasan TinurTengah akan membawa kemajuan di pelbagai bidang, utamanya perdagangan. Selain itu, Herzl
juga menjamin keamanan dan kerukunan antar umat beragama yang ada di sana. Hal ini
ditegaskan oleh Herzl demi menarik simpati Yusuf Khalidi agar memperkenankan berdirinya
negara Yahudi di Palestina.
56
yang
siap
hidup
dan
menetap
di
Palestina.
Pada
19
Pada waktu yang sama Inggris memiliki kesepakatan dengan Syarif Husain di Hijaz terkait
dengan masa depan Timur-Tengah. Jadi langkah yang diambil pihak Inggris dinilai kurang
proporsional.
57
58
59
Mereka yang dituduh sebagai pelaku dilabeli sebagai teroris. Istilah terror yang pertama kali
digunakan pada masa Revolusi Perancis pun semakin sering digunakan sebagai ekspresi
permusuhan yang melibatkan kedua belah pihak (Elshtain, 2003: 18).
60
pandangan
Pipes
(2002:
136),
tragedi
9/11
sekaligus
Dalam isu kontemporer, tragedi 9/11 ini memberikan efek yang begitu cepat terhadap perubahan
iklim perpolitikan terutama yang berkaitan dengan hubungan antara Islam dan Barat. Kaum Islam
Militan menjadi tema perbincangan pelbagai media di dunia. Mereka dituduh telah membunuh
ribuan jiwa tak berdosa (Amstrong, 2001: vii).
61
yang menorehkan daftar panjang perilaku kaum militan yang dirilis oleh
pemerintah Amerika Serikat.
Selain hal di atas, tuduhan terhadap Osama bin Laden pun melahirkan
teka-teki. Beberapa sumber menyatakan, Osama bin Laden merupakan
mantan anak didik Amerika Serikat yang dilatih perang guna membantu
Amerika Serikat menghadapi Uni Soviet. Osama membelot dan balik
melakukan serangkaian ancaman terhadap Amerika Serikat. Menurut
Huggler, (2002: 5) Osama bin Laden adalah anak didik Amerika Serikat. CIA
bahkan disebut-sebut membantu Osama bin Laden membangun camp-camp
tempat latihan para teroris. Data-data ini mengarah pada kesimpulan bahwa
Amerika Serikat diduga menjadi designer terbentuknya jaringan Al-Qaeda
(Bergen, 2001: 63).
Pasca tragedi, hubungan Islam dan Barat mencapai titik klimaks. Pada
bagian ini, peneliti akan mengangkat polemik antara Amerika Serikat dan
empat negara, yaitu Afghanistan, Irak, Iran dan Palestina dengan tanpa
bermaksud menegasikan konflik lainnya. Hal ini demi memudahkan peneliti
dalam merunut akar persoalan yang terjadi antara Islam dan Barat kaitannya
dengan strategi Obama dalam mengharmoniskan hubungan antara Islam dan
Barat. Pertimbangan lain, polemik yang terjadi di empat negara ini telah
memproduksi ragam fenomena yang menarik untuk diangkat dalam konteks
kekinian dan kaitannya dengan masa lalu hubungan Islam dan Barat.
62
1.
Konflik Afganistan
Pasca Tragedi 9/11 Afghanistan termasuk negara yang paling
menyita perhatian dunia. Ia disebut-sebut sebagai tempat persembunyian
sekawanan teroris yang berada dalam naungan rezim Taliban22 dan
jaringan Al-Qaeda. Serangan itu sangat menghentakkan publik Amerika
Serikat. George W. Bush, Dick Cheney, Condoleza Rice dan beberapa
pejabat penting Gedung Putih melakukan koordinasi guna mengambil
langkah-langkah strategis terkait tindak terorisme itu. Hasilnya, secara
mufakat
dan
langkah-langkah
strategis.
Tujuannya
tidak
hanya
Taliban adalah gerakan nasionalis Islam Sunni yang menguasai Afganistan sejak tahun 1996
hingga tahun 2001. Kelompok ini hanya mendapatkan pengakuan diplomatik dari tiga negara,
yaitu Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Pakistan. Rezim Taliban dikenal dengan berhaluan keras
dalam mengejawantahkan nilai-nilai Islam. Pemberlakukan ajaran Islam di Afganistan dalam
perspektif beberapa pihak- dirasakan sangat memberatkan, terutama kebijakan yang berkaitan
dengan kaum hawa. Fakta menarik yang perlu diungkap adalah mengenai alasan ketatnya
pemberlakukan ajaran Islam. Pihak Taliban menegaskan bahwa ketatnya pemberlakuan ajaran
Islam tidak lain merupakan upaya menyadarkan masyarakat Afganistan yang dipimpin oleh rezim
yang semakin jauh dari tuntunan agama Islam dengan membawa jargon Peace and Security
(Perdamaian dan Keamanan). Menurut salah seorang tokoh penting dalam pemerintahan Taliban,
Arsala Rahmani, sikap yang diambil oleh rezim Taliban semtaa-mata demi perlawanan terhadap
pemerintahan Afganistan yang didukung penuh oleh pemerintahan Amerika Serikat (Herlinger,
2006: 11).
63
64
65
66
2.
Konflik Irak
Tahun 2003 adalah tahun bersejarah bagi negara Irak dan Amerika
Serikat. Tahun itu merupakan masa dimana sejarah tirani di Irak telah
berakhir seiring dengan invasi pasukan koalisi Amerika Serikat dan
Inggris ke Irak.
Pada hari Kamis 20 Maret 2003 pukul 05.30 Waktu Baghdad,
pasukan gabungan Amerika Serikat-Inggris melancarkan serangkaian
serangan ke Baghdad. Target pertama serangan tersebut adalah
menangkap Saddam Husein. Serangan tersebut selanjutnya dikenal
dengan nama Decapitation Attack. Serangan Amerika Serikat ke Irak
melahirkan paradigma baru. Pertanyaan; apa yang diinginkan Amerika
Serikat dari negeri Irak ini? pun mengemuka. Benarkah Amerika Serikat
hendak menegakkan demokrasi di Irak dengan meruntuhkan tirani
Saddam Husein? Apakah Irak dibawah Amerika Serikat akan menjadi
67
68
2000,
Irak
melakukan
transaksi
minyaknya
dengan
69
70
71
72
23
Sebagaimana dilansir dalam percakapan antara jurnalis kenamaan Inggris Robert Fisk dengan
Amy Goodman yang bertajuk An Anti-Colonial War Against the Americans May Have Already
Begun dalam situs Znet tanggal 22 April 2003, bahwa perang besar akan berkecamuk antara
Syiah dengan Amerika. Perang ini merupakan bagian terpenting setelah pasukan koalisi
menghadapai perlawanan dari Al-Qaedah, sisa-sisa rezim dan rakyat sipil.
73
problem
internal
negara-negara
Arab.
Jika
dunia
74
bertanggungjawab
terhadap
derita
masyarakat
Irak
dan
yang
dihasilkan
pasca
perang
karena
siaran-siarannya
3.
Konflik Iran
Sejak lebih dari satu dasawarsa Iran mewakili bentuk ancaman
terhadap Barat, terutama dengan figur Ayatullah Khomeini yang tidak
lain merupakan lambang revolusi Islam yang agresif dan produktif.
Khomeini disebut-sebut sebagai tokoh Islam bernyali kuat yang secara
lantang meneriakkan perlawanan terhadap Amerika Serikat. Di pelbagai
forum, Khomeini menyebut Amerika Serikat dengan Great Satan (Setan
Besar). Sikap Khomeini ternyata menjadi inspirasi bagi presiden Iran,
Mahmud Ahmadinejad. Ahmadinejad juga dikenal anti Amerika. Sikapsikap inilah yang membuat keduanyanya masuk dalam daftar orang
paling dibenci Amerika Serikat.
Fenomena terkini, Iran terlibat ketegangan dengan Amerika Serikat
terkait program pengayaan uranium. Meski telah diberi peringatan oleh
75
76
penguasa. Muhammad dianggap tidak peka dengan problematika sosialekonomi yang melilit rakyatnya. Pesta yang menghabiskan dana ratusan
juta dolar tersebut justru semakin melengkapi penderitaan rakyat yang
sebelumnya ditekan dengan kebijakan impor (Ervand, 1982: 448).
Para pengkritik Muhammad termasuk Jalali Ahmad, Mahdi
Bazargan, Ali Syariati dan Ayatullah Khomeini mulai merancang ide
perubahan. Ide ini menjadi inspirasi bagi kaum muda untuk menciptakan
perubahan di negeri Iran. Tidak hanya kaum muda, kalangan profesional
sampai dengan grassroot pun terbawa oleh ide perubahan yang digagas
oleh tokoh-tokoh tersebut (Esposito, 1995: 105).
Ide perubahan menjadi titik kulminasi pelbagai elemen. Perbedaan
paham ataupun ideologi tidak lagi penting. Mereka satu kata untuk
melakukan melawan Muhammad. Eskalasi politik Iran memanas.
Demonstrasi pun mulai dilakukan. Puncaknya terjadi pada tahun 1978.
Ketika Muhammad tidak kuasa menahan arus para demonstran, ia
melakukan tindakan represif. Puncaknya, pada hari Jumat, 8 September
1978, para tentara dan polisi menembaki kerumunan para demonstran
yang jumlahnya mencapai 75.000 orang. Pelbagai lapisan masyarakat
bersiap-siap untuk melakukan perlawanan yang lebih besar. Para kaum
wanita yang menjadi korban busana modern melepaskannya dan
menggantinya dengan jilbab dan cadar dan kemudian bergabung
bersama para oposisi.
77
yang
besar
dan
berwibawa
yang
sewaktu-waktu
bisa
24
Rezim Reza Syah Pahlevi (1925-1941) dan putranya, Muhammad Reza Syah Pahlevi (19411978) membawa perubahan yang sangat dramatis bagi Iran. Dalam rangka mewujudkan ambisinya
untuk memodernkan Iran, Pahlevi menempuh pelbagai cara meskipun harus bertabrakan dengan
norma-norma keislaman. Ia menjadikan Barat sebagai kiblat dalam semua aspek, mulai dari
pakaian, pendidikan, hukum sampai perdagangan. Pada tahun 1920-an rezim ini bahkan
mengeluarkan peraturan larangan penggunaan cadar dan membatasi penggunaan jubah. Bagi lakilaki mereka diharuskan memakai pakaian-pakaian a la Barat. dalam aspek perdagangan,
pedagang-pedagang kecil yang dikenal dengan nama Bazari juga terancam oleh masuknya pemainpemain kelas kakap dari Barat yang mendapatkan angin segar dan prioritas dari Pahlevi.
Sebagaimana Anwar Sadat, Pahlevi merupakan sekutu baik Amerika Serikat. Ia berbicara Bahasa
Inggris dan sering muncul di televisi-televisi Amerika Serikat (Esposito, 1995: 103).
78
Internationally, the Islamic state has not necessarily let to the strengthening of
bonds of unity or to a Pan-Islamic threat. Sadat, the believer president had no
qualms about supporting the Shah and denouncing the Ayatollah Khomeini as a
madman. Egypts turn to Islam did not prevent the Organization of the Islamic
Conference or the Arab League and most Arab and Muslim governments from
beaking diplomatic relations after Egypt signed the Camp David Accords.
Qaddafis Islamic period paralleled his cool relations both with Sadats Egypt
and Nimeiris Sudan. A lesson to be learned is that while Islam can influence a
Muslim nations attitude toward greater cooperation or foreign aid, in most cases
the overriding determinant will be national interest (Esposito, 1995: 117).
Masa lalu Iran dan manuver para tokoh reformis inilah yang
memberikan pengaruh besar terhadap pola pikir presiden Mahmud
Ahmadinejad, terutama yang berkaitan dengan sikap terhadap Amerika
Serikat. Pokok-pokok pikirannya dikenal keras, tegas dan provokatif.
Dalam sebuah seminar, Ahmadinejad pernah menyampaikan statemen
yang sangat kontroversial di hadapan lebih kurang 4000 mahasiswa Iran.
Ia menegaskan, Israel harus dihapuskan dari peta dunia. Zionisme harus
dimusnahkan dari muka bumi. Tidak lama setelah menyampaikan
statemen tersebut, Ahmadinejad ikut serta dalam parade Anti-Israel
bersama 30.000 warga Iran.
Sejak resmi menjabat Presiden Iran ke-6 pada 3 Agustus 2005,
Ahmadinejad terus menata strategi untuk memperkuat stabilitas politik
Iran, diantaranya adalah memberdayakan potensi nuklir. Sebagaimana
Brazil dan Argentina, pemberdayaan ini dimaksudkan untuk tujuan
damai. Sebagaimana dikutip Andrew Purvis dalam kolomnya yang
berjudul Next Steps in the Iran Nuclear Standoff pada majalah Time edisi
10 Agustus 2005, Ahmadinejad mengharapkan semua pihak agar tidak
melihat program pengayaan uranium ini dari perspektif politik.
79
80
Namun
Ahmadinejad
semakin
melawan.
Ahmadinejad
dengan
konflik
Afganistan.
Amerika
Serikat
4.
Konflik Palestina
Palestina adalah negara yang sangat fenomenal. Jika merunut
sejarah, jelas bahwa Palestina adalah negara yang diperebutkan,
terutama kota Yerusalem yang diyakini sebagai Kota Suci (The Holy
City) bagi tiga agama besar, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi. Bahasan
ini juga berkaitan erat dengan bab terdahulu yang membahas tentang
kontroversi berdirinya negara Israel di Palestina. Pemicunya adalah
81
25
Pada bulan November 1917 Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur James Balfour melalui
persetujuan sidang kabinet mengeluarkan sebuah surat resmi yang berisi sebuah janji kepada
bangsa Israel. Surat tersebut diberikan kepada L. Rothschild , Presiden Federasi Zionis Inggris.
Intinya, pemerintah Inggris menyetujui dan mendukung sepenuhnya berdirinya negara bagi bangsa
Yahudi di Palestina (Bakar, 2008: 223-224).
26
Resolusi ini berisi bahwa Palestina dibagi menjadi tiga daerah. Pertama, daerah untuk bangsa
Israel seluas 57 % dari wilayah Palestina yang mayoritas bertanah subur. Kedua, daerah untuk
Arab-Palestina seluas 42 % yang mayoritas bertanah tandus. Ketiga, kota Yerusalem sebagai Zona
Internasional (Hikmah, 2008: 226).
27
Inggris tidak punya hak apapun untuk atas tanah Palestina karena saat itu Palestina di bawah
kekuasaan Turki Utsmani di Istambul. Sementara Resolusi PBB tersebut menunjukkan egoisme
Amerika Serikat dalam membela kepentingan Israel. Selain itu, sidang ini sama sekali tidak
memberikan ruang bagi warga Palestina untuk menyampaikan aspirasinya.
28
Meskipun di Palestina ada dua kekuatan besar, yaitu Hamas dan Fatah, namun Fatah disinyalir
bersikap lunak dengan kebijakan-kebijakan Amerika Serikat. Hal ini dengan tanpa mengatakan
bahwa Fatah adalah kroni Amerika Serikat. Juga, antara Hamas dan Fatah selama ini terlibat
konflik berkepanjangan karena ada opsi yang sulit dikompromikan. Hamas beranggapan bahwa
Fatah adalah kroni Amerika Serikat. Sementara di pihak lain, Fatah menuduh Hamas menjadi
biang kerusuhan di pelbagai wilayah Palestina. Disinyalir, karena kerusuhan inilah, jalan untuk
menuju perdamaian semakin suram.
82
Dalam surat yang ditulis kepada Yusuf Khalidi bahwa ia ingin menciptakan perdamaian sesama
dan menjadikan Palestina sebagai kawasan yang maju, utamanya di bidang perdagangan (Dockser,
2007: 46).
83
84
Tengah tersebut ikut pula dirasakan oleh negara muslim lainnya. Maka
dalam hemat peneliti- wajar jika pelbagai polemik yang terjadi memberikan
kontribusi besar terhadap munculnya ragam polemik yang bersifat wacana
politik-keagamaan.30
Meskipun masih dengan setengah hati, polemik ini turut menyita
perhatian PBB.31 PBB merasa perlu melakukan intervensi atas polemik ini
karena diduga banyak terjadi pelanggaran HAM dan hal-hal lain yang
inkonstitusional.
Sejarah telah mencatat beberapa pertikaian di Timur-Tengah yang
memberikan implikasi luas di dunia muslim, misalnya Perang Arab-Israel
1967, kericuhan Cina-Malaysia 1969, perang sipil antara PakistanBangladesh 1971 dan perang sipil Lebanon pertengahan tahun 1970. Perang
Arab-Israel tahun 1967 bahkan dianggap sebagai bencana besar yang tidak
hanya mempertaruhkan negara Mesir, tapi juga mempertaruhkan citra dunia
30
Masih segar dalam memori peneliti bahwa terhitung sejak invasi duet militer Amerika Serikat
dan Inggris ke Afghanistan pasca tragedi 9/11, pelbagai wacana keagamaan muncul. Secara umum
wacana tersebut berorientasi kepada perlawanan rezim Amerika Serikat yang diposisikan sebagai
negara kafir yang menjajah kawasan muslim. Wacana jihad pun semakin santer diperbincangkan.
Pada perkembangannya, topik jihad ini meluas pada kajian lain dengan subtansi yang sama,
misalnya perlawanan terhadap kaum kafir (intifadah), boikot produk Amerika dan Israel dan bom
bunuh diri. Semuanya berorientasi terhadap perlawanan terhadap Amerika dan sekutunya. Bahkan
tidak sedikit organisasi-organisasi keislaman yang memberangkatkan para relawannya ke kawasan
perang.
31
PBB tidak cukup kuat untuk memberikan keadilan atas pelanggaran yang telah dilakukan
Amerika Serikat dan sekutunya. Misalnya pada konflik Israel dan Palestina. Bukankah landasan
berdirinya Israel berupa Deklarasi Balfour- inkonstitusional? Apakah PBB masih memberikan
toleransi berlebih kepada Amerika yang telah memporakporandakan masa depan Irak yang diduga
menyimpan Senjata Pemusnah Massal? Amerika seharusnya menyerah karena tidak bisa
membuktikan kepemilikan Senjata Pemusnah Massal tersebut. Peneliti sepakat bahwa terorisme
harus dimusnahkan; Senjata Pemusnah Massal harus dihancurkan; HAM harus dihormati. Namun
tidak arif jika upaya memerangi itu semua hanya berhenti pada level wacana dan tidak lebih
sebagai alat untuk mencapai kepentingan politik lainnya.
85
86