Anda di halaman 1dari 7

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Perseteruan antara dunia barat dan Islam telah lama terjadi. Pada awal abad ke 11 M,
peperangan umat Islam melawan Nasrani dan Yahudi telah terjadi. Contohnya pada perang
mujahid Islam dengan tentara Kristen, Jerman dan Yahudi, perang itu lebih dikenal dengan
perang salib. Perang itu banyak menumpahkan darah dan pembantaian keji oleh kaum
Nasrani dan Yahudi terhadap mujahid-mujahid Islam. Walau Perang yang dikenal Perang
salib itu telah bergejolak hingga Perang Salib IV, namun titik terang perdamaian tiga agama
itu tak kunjung usai. Sampai saat ini, konflik dunia Islam dengan Barat terus meradang.
Konflik tersebut banyak menuai protes dan perang dingin antara dunia Islam dan Barat. Hal
ini terbukti, adanya konflik Negara Islam di Timur Tengah yang masih belum terselesaikan.
Seperti Konflik di Afghanistan, Irak, Iran dan Palestina. Oleh sebab itu, sebagai muslim yang
peduli terhadap agama Islam, penulis mengharapkan pembaca agar lebih kritis dalam
menanggapi isu-isu yang berkembang saat ini, terutama masalah pandangan negatif dunia
Barat terhadap Islam. Selain itu, pembaca dapat merespon pandangan negatif tersebut dengan
melakukan hal-hal positif untuk mengubah pandangan dunia Barat terhadap Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pandangan dunia barat terhadap Islam?
2. Bagaimana sikap masyarakat menanggapi pandangan negatif barat terhadap
Islam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pandangan dunia barat terhadap islam
2. Untuk mengetahui sikap masyarakat menanggapi pandangan negatif barat
terhadap islam

1
BAB II

Pembahasan

Pandangan Dunia Barat Terhadap Islam

A. Pandangan Dunia Barat Terhadap Islam

Islam merupakan rohmatan lil ‘alamin. Islam adalah agama yang cinta perdamaian,
memahami sesama dan tidak jumud. Namun, semenjak konflik dunia Barat dan Islam
memuncak, pandangan negatif tentang Islam mulai berkembang. Serangkaian tuduhan dan
celaan tentang Islam tidak henti-hentinya melesat seiring aksi pengeboman dan aksi terror
yang dituduhkan kepada masyarakat muslim. Padahal, kekacauan yang terjadi bukan dimulai
dari orang muslim.

Tuduhan dan celaan bahwa Islam adalah agama teroris semakin berkembang, saat
terjadi tragedi WTC pada tanggal 11 September 2001 yang cukup banyak menewaskan warga
Amerika pada umumnya. Tragedi itu banyak memberi dampak negatif terhadap Islam, karena
bangsa Barat menuduh kelompok Al-Qaeda yang melakukan aksi teror tersebut. Padahal
tidak ada bukti nyata yang mendasari bahwa Islamlah yang melakukan pengeboman di WTC.
Sampai saat ini, kasus dan misteri tragedi pengeboman WTC belum terungkap, namun segala
kecaman terhadap Islam masih dilakukan di Negara Barat. Akibatnya, seluruh dunia
mempercayai kalau Islam lah yang paling bertanggung jawab atas pengeboman di WTC dan
Pentagon.

Setelah kejadian 11 September itu, banyak kaum muslim yang teraniaya. Contohnya
di negara Afghanistan, Amerika membumi hanguskan kawasan penduduk sipil yang tidak
berdosa. Kekerasan dan teror banyak dialami oleh kaum muslim. Kaum muslim dikucilkan,
dibatasi ruang geraknya hingga hak-haknya tidak terpenuhi. Banyak orang menganggap Al-
Qaeda lah yang bertanggung jawab atas tragedi WTC. Mengapa tidak berpikiran bahwa biasa
jadi serangan itu bukanlah dilakukan oleh orang Islam namun dirancang oleh Amerika
Serikat (AS) sendiri untuk menghancurkan umat Islam dan citra Islam? Banyak bukti yang
menyatakan, bahwa tragedi di WTC bukanlah aksi teror dari umat muslim, melainkan adanya
konspirasi dan taktik bangsa Barat untuk menjatuhkan Islam.

2
Hasil penelitian dari Dave von Kleist, penyiar TV dan radio, dan William Lewis,
sutradara film documenter, peristiwa WTC banyak keganjilan yang tidak masuk akal. Saksi
mata dalam peristiwa itu juga menyebutkan, bahwa keterangan para penyidik tidak berdasar.
Sehingga, tuduhan terhadap Islam sebagai agama teroris merupakan taktik yang diciptakan
Barat untuk menjatuhkan nama Islam dimata dunia. (Sumber: 911 Video and Photographic
Evidence dari 911 In Plane Site).

Walaupun fakta-fakta telah diungkapkan, bahwa Islam bukan agama teroris, namun
isu tersebut masih tetap berkembang. Banyak media yang justru menyudutkan Islam sebagai
pihak yang bersalah. Akibatnya, Islam dianggap menjadi agama yang paling keras dan kejam.
Beberapa surat kabar Amerika menyatakan serangan 11 September 2001 merupakan ancaman
hegemoni mereka. Setelah peristiwa itu, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap
terorisme. (Dari Penjara Taliban Menuju Iman: 41). Walau Amerika menyatakan menumpas
terorisme, namun mereka sebenarnya yang mempelopori aksi terorisme tersebut. Contohnya
saja pengeboman yang terjadi di Afghanistan, awalnya semua orang mengira Amerika
menjatuhkan bom di desa Kama akibat salah sasaran. Kenyataannya, Amerika terus-menerus
menjatuhkan bom di desa itu selama tiga hari berturut-turut, jadi tidak mungkin itu tidak
disengaja. Padahal desa tersebut merupakan daerah penduduk sipil. (Dari Penjara Taliban
Menuju Iman:118) Kalau tragedi WTC itu disebut terorisme, lalu bagaimana pengeboman
yang terjadi di Afghanistan tersebut?

Bukan hanya konflik Afghanistan, ketidakadilan yang dilakukan bangsa Barat


terhadap Islam terlihat pada konflik lain seperti perang Amerika-Irak. Setelah Amerika
membumi hanguskan daerah Irak, tuduhan tentang Irak yang memproduksi senjata nuklir
tidak terbukti. Ironisnya, Amerika tidak mengakui kesalahannya dan justru masih bertahan
untuk mempertahankan kekuasaannya di Irak. Konflik yang paling mencolok adalah konflik
antara Palestina-Israel. Bila bangsa barat berkeinginan menumpas terorisme, lalu kenapa
tidak ada tindakan untuk menumpas kekerasan Israel yang merampas hak-hak Palestina?

Hal ini membuktikan, isu negatif itu merupakan tuduhan bangsa barat yang ingin
menjatuhkan Islam di mata dunia. Segala opini dan berita dari media selalu menyudutkan
Islam sebagai pihak yang bersalah. Padahal kekerasan yang terjadi, justru dimulai dari bangsa
barat. Sehingga, berita miring yang berkembang saat ini tidak lain merupakan taktik barat
untuk menghancurkan Islam.

3
B. Sikap Masyarakat Menanggapi Pandangan Negatif Barat terhadap Islam

Telah dijelaskan pada Bab sebelumnya, Islam telah lama memiliki konflik yang cukup
rumit dengan bangsa barat. Konflik tersebut melahirkan pandangan negatif barat terhadap
Islam. Kini, pandangan negatif tentang Islam semakin berkembang. Hal itu dipengaruhi dari
berbagai media yang selalu menyudutkan Islam sebagai pihak yang bersalah. Bila lebih kritis,
justru bangsa barat yang memulai konflik yang terjadi di dunia. Namun, ironisnya dunia telah
menghakimi bahwa Islamlah yang paling keras dan kejam.

Etika Islam mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan
menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
2. Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik buruknya
perbuatan adalah ajaran Allah SWT.
3. Etika Islam bersifat universal dan komprehensif dapat diterima dan dijadikan
pedoman oleh seluruh umat manusia di segala waktu dan tempat.
4. Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia ke jenjang akhlak yang luhur
dan meluruskan perbuatan manusia. (Studi Islam Kontekstual:45)

Islam mengajarkan etika-etika dan sikap yang tidak keras namun tegas. Bila ada
pandangan negatif yang menganggap Islam adalah agama yang kejam dan keras, hal itu
merupakan opini miring yang ingin menjatuhkan Islam. Untuk itu, perlu ada sikap kritis dan
cerdas menyikapi opini miring tersebut, agar tidak merugikan salah satu pihak.
Kalaupun ada serangan dari sebagian kecil orang Islam garis keras, hal itu dikarenakan rasa
kekecewaannya terhadap kaum Nasrani dan Yahudi yang menindas mereka. Bisa diibaratkan,
bila seseorang disakiti, dan dia merasa kecewa dan sakit hati, apakah dia akan diam saja? Bila
kita dilempar batu, apakah kita diam saja? Paling tidak, kita menangis atau menasehati yang
melempar batu tersebut.

Begitulah perasaan orang-orang di Afghanistan, Irak dan Palestina. Mereka


menyerang bukan karena tanpa sebab, melainkan Negara mereka telah dibumi hanguskan dan
direnggut hak-haknya. Bila terjadi demikian, apakah mereka hanya diam saja? Kenyataannya,
lokasi pengeboman yang dilakukan bangsa Barat adalah tempat masyarakat sipil yang tidak
berdosa. Sangat ironis, bila pembelaan orang-orang yang teraniaya itu disebut teroris. Namun
cara-cara seperti pengeboman memang bukanlah solusi terbaik.

4
Selain media telah memberitakan hal-hal yang negatif tentang Islam, Barat telah
berhasil memberi kesan setelah melempar batu, mereka sembunyi tangan. Oleh karena itu,
sikap yang perlu dilakukan masyarakat adalah lebih kritis dan cerdas dalam menanggapi isu
isu dan pandangan negatif yang berkembang tentang Islam saat ini. Kita perlu meningkatkan
atau mensosialisasikan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil`alamin ini di berbagai kesempatan,
seperti yang baru-baru ini diadakan di Jerman.

5
Bab III

Penutup

A. Kesimpulan
Islam merupakan rohmatan lil‘alamin yang cinta perdamaian, memahami sesama dan
tidak jumud. Namun, sejak adanya konflik dengan dunia barat, Islam selalu disudutkan. Islam
dianggap agama yang kejam dan keras. Padahal, pandangan negatif itu merupakan tuduhan
dunia barat yang bertujuan untuk menjatuhkan Islam di mata dunia.

6
Daftar Pustaka

Al-sa’adani, Syaikh Ahmad. 2005. Sajian Ruhani Penyejuk Iman. Bandung: Al-Bayan

Assegaf, Abd. Rachman. 2006. Studi Islam Kontekstual. Yogyakarta: Gama Media

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. 2002.Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT Ichtiar Baru van
Hoeve

Anda mungkin juga menyukai