Anda di halaman 1dari 44

PENGKAJIAN KELUARGA

Tanggal :19 April 2012


Tempat : RW 12 Kelurahan Pasir Gunung Selatan
Pengkaji : Galia W Alvita
Anggota yang hadir : Ibu. To, An. Ya
Nama Lansia : Ibu To
Masalah Kesehatan dan Rujukan : Diabetes Mellitus (DM)

A. DATA UMUM
1. Identitas Keluarga

Nama Kepala Keluarga : Bp. To


Umur : 65 tahun
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku : Betawi
Pekerjaan : Pensiunan Purnawirwan
Alamat : RW 12 Pasir Gunung Selatan

2. Komposisi Keluarga
a. Susunan Anggota Keluarga :

No Nama Umur Sex Agama Pendidika Pekerjaan Hub Ket


(L/P) n KK
1. Tn To 65 thn L Islam SMP - KK
2. Ibu To 58 thn P Islam SMP - Istri
b. Tipe keluarga : Keluarga inti
c. Genogram :
65 58
th th

Hipertensi DM

3 28 24
3
5 th th
0
T th
h
n
Ket:
Bapak To dan ibu To tinggal berdua serumah, mereka mempunyai 4 orang anak,
keempat anaknya sudah meninggalkan rumah, bapak T dan ibu To juga memiliki 4
orang cucu. Bapak To memiliki riwayat hipertensi, sedangkan ibu To menderita
DM.
d. Latar Belakang Budaya
Suku Bangsa : Betawi
Bahasa yang digunakan khususnya kepada lansia: Bahasa Indonesia dan
sunda, budaya yang mempengaruhi kehiduan sehari-hari keluarga adalah
budaya orang betawi yaitu dalam makan suka makan-makanan yang gurih-
gurih selain itu keluarga tuan To juga suka makan-makanan yang manis-manis
dan tersedia cemilan berupa kue-kue kering di rumah.
e. Agama
Agama yang dianut: Islam
Aktivitas Keagamaan yang dilakukan lansia: Ibu To rutin mengikuti pengajian
di daerahnya setiap hari Rabu. Ibu To dan keluarga juga rutin melaksanakan
sholat lima waktu. Ibu To rutin melaksanakan puasa senin- kamis.
f. Sosial dan ekonomi
Siapa Pencari nafkah : Ibu To dan Bpk To hidup dari pengsiunan dan suami
memiliki usaha kecil-kecilan. Pendapatan rata-rata perbulan: ± 1.500.000, Ibu
To dan Bpk To terkadang mendapat bantuan dari anaknya yang pertama tetapi
dengan jumlah yang tidak pasti. Ibu To mengatakan cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Keluarga ibu To memiliki tabungan yang cukup untuk
persediaan masa tua. Ibu To juga memiliki Asuransi Kesehatan namun jarang
digunakan.
B. TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA
1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini: keluarga tuan To saat ini
masuk pada tahap Lansia, mereka sudah menikah ±35 tahun,
memiliki 4 anak dan semua telah meninggalkan rumah.
2. Tugas perkembangan keluarga saat ini yang belum terselesaikan:
Menyiapkan diri terhadap kondisi yang semakin menurun
(degeratif). Kurang pengetahuan terhadap pencegahan timbulnya
penyakit-penyakit degenerative.

C. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik Pemukiman
a. Gambaran Struktur Lingkungan
Rumah yang dihuni oleh Bpk To dan ibu. To adalah milik
sendiri. Rumah dalam kondisi bersih dan rapi, tatanan ruangan
sesuai, dimana terdapat 2 kamar tidur, ruang tamu, dapur dan
kamar mandi semuanya dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
Pencahayaan cukup baik, setiap ruangan terdapat lampu yang
terang. Model bangunan permanen, lantai terbuat dari porselain
Denah:

Dapur K.mandi

R. makan

Km. Tidur 2

Km. Tidur 1

R. Tamu
Pembungan limbah: limbah rumah tangga disalurkan ke septi
tank melalui pipa.
Penyediaan air bersih: keluarga Bpk To menggunakan air minum
mineral kemasan untuk minum sehari-hari sedangkan untuk
masak menggunakan PDAM

b. Keamanan:
Dari segi keamanan tidak ada yang sesuatu yang berbahaya yang
dapat menimbulkan jatuh dll. Lantai bersih tidak licin, tidak ada
barang yang berserakan, tapi di dalam kamar mandi tidak
terdapat pengamanan khusus seperti pegangan dll, yang
membersihkan kamar mandi adalah Ibu To sendiri terkadang
anaknya datang untuk membantu bersih-bersih rumah.
dibersihkan kalau kondisi kamar mandi sudah kotor
Di depan rumah Bpk To tidak memiliki pagar.

2. Karakteristik Lingkungan Sekitar


a. Tipe lingkungan
Kepadatan Penduduk:
Jarak antara rumah satu dengan yang lain sangat berdekatan.
Kondisi jalan di depan rumah Bpk To berbentuk tanah biasa jika
hujan maka jalan tersebut becek. tidak terdapat polusi udara
maupun suara karena lokasi rumah Bpk To jauh dari jalan raya

b. Demografi Lingkungan
Karakteristik kelas social:
Rata-rata tetangga/lingkungan social Bpk To memiliki tingkat
kesejahteraan yang cukup baik
Karakteristik Etnik:
Etnik atau suku masayarakat bercampu-campur karena
merupakan daerah pendatang ada dari suku jawa, aceh, padang
namun mayoritas bersuku betawi.
Pekerjaan mayoritas penduduk:
Mayoritas pebduduk pekerjaannya berwiraswasta dan anggota
purnawirawan
c. Lembaga Pelayanan
Fasilitas yang tersedia di sekitar rumah Bp To yaitu terdapat
kegiatan posbindu yang dilaksanakan sebulan sekali, ibu TO
aktif mengunjungi kegiatan posbindu untuk mengecek ksehatan.
Terdapat satu puskesmas dan beberapa pelayanan dokter swasta
Untuk akses ke posbindu dekat dengan rumah ibu To yaitu
sekitar 500 meter sehingga bisa dijangkau dengan jalan kaki,
tetapi kalau di puskesmas dengan jarak yang cukup jauh maka
memerlukan kendaraan bermotor.
Insiden kejahatan:
Tidak ditemukan insiden kejahatan karena kondisi lokasi
terltetak di sekitar perumahan Hankam
Aktivitas perkumpulan:
Terdapat aktivitas posbindu, jalan santai sebulan sekali, senam,
dan pengajian namun ibu TO hanya mengikuti kegiatan posbindu
saja dan pengajian.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
a. Lama Tinggal
Keluarga Tuan TO sudah lama bertempat tinggal di daerah
tersebut sejak masih kecil.
b. Riwayat Mobilitas
Keluarga merupakan penduduk asli daerah setempat sehingga
tidak pernah melakukan mobilisasi atau berpindah daerah.
c. Transaksi keluarga dengan komunitas
Sikap ibu TO terhadap tetangga sangat baik, sering duduk-duduk
ngobrol-ngobrol bersama bahkan sering mengadakan rekreasi
bersama
D. STRUKTUR KELUARGA

1. Pola Komunikasi

Kalau ada masalah dalam keluarga khususnya jika terjadi sakit


ibu To lebih banyak mengkomunikasikannya kepada anak
pertamanya yaitu Ank Sa demikian pula dengan Bpk TO,
permasalahan jarang didiskusikan oleh kesemua anak-anaknya
dikarenakan memiliki kesibukan masing-masing dan jarang
pulang. Sedangkan Ank. Sa adalah anak yang rumahnya plaing
dekat dengan Ibu To dan ibu To mengatakan lebih nyaman dan
percaya kepada An Sa
2. Struktur Kekuasaan
Hasil akhir kekuasaan
Dalam pengambilan keputusan dipegang oleh Bpk To tetapi atas
dasar dimusyawarahkan terlebih dahulu.
Di dalam keluarga bpk To tidak ada istilah paling dominan
semuanya sama dan berhak untuk mengajukan pendapat.
3. Struktur Nilai
Dalam keluarga Bp To memiliki nilai bahwa yang bertanggung awab
atas orang tua adalah anak pertama.
4. Struktur Peran
Ibu To berperan sebagai ibu rumah tangga menyiapkan keperluan
rumah sendiri. Terkadang juga membantu dalam merawat cucu mulai
memandikan, megantar sekolah, menyuapi dll. Itu dilakukan karena
ibu To merasa tidak ada kerjaan di rumah. Bapak To walaupun sudah
pengsiun tapi masih bekerja berwiraswasta untuk memenuhi
kebutuhan di rumah karena bp To beranggapan masih memiliki
tanggungjawab untuk mencarikan nafkah.

E. FUNGSI KELUARGA.
1. Fungsi Afektif
a. Saling Asuh dan ikatan keakraban
Terlihat hubungan yang sangat dekat antara ibu To dan anaknya
yang pertama yaitu Ank Sa, An. Sa yang merawat dan memantau
kesehatan ibu. To. Kalau terjadi apa-apa maka an. Sa yang
langsung merujuk dan membawa ke pelayanan kesehatan.

b. Keterpisahan dan keterikatan


Bp. To dan ibu. Sa tinggal berdua, keempat anaknya telah pergi
meninggalkan rumah dan memiliki kehidupan masing-masing.
Untuk tetap terpelihara keterikatan biasanya komunikasi
diadakan via telpon, dan jika ada libur maka anak-anaknya pasti
datang berkunjung ke rumah ibu.To kecuali anak yang terakhir
yang berada di padang yang hanya pulang setahun sekali.

c. Kebutuhan respon keluarga


An. Sa sangat memperhatikan kebutuhan ibu.To. An.Sa setiap
hari menyiapkan obat yang mau diminum oleh Ibu.To,
memeriksa pola makanya serta menyediakan suplemen untuk Ibu.
To.

2. Fungsi Sosialisasi
Yang bertanggungjawab dalam merawat Ibu.To adalah An. Sa karena
anak pertama dan rumahnya paling dekat. Anak-anak yang lain
jarang pulang ke rumah sehingga kurang dalam hal pemberian
perawatan kepada An.Sa,

3. Fungsi Perawatan kesehatan


a. Perilaku kesehatan
Ibu. To maupun An.Sa tidak begitu faham dengan penyakit gula
yang di derita oleh Ibu To. Tidak faham dengan penyebab
diabetes, tanda dan gejala dan juga perawatan, yang diketahui
hanya penyakit diabetes itu dikarenakan terlalu makan yang
manis-manis dan juga nasi. Sehingga dilakukan pengurangan
porsi makan namun pembatasan itu dikira-kira dan hanya
dilakukan kalau kadar gula darahnya lagi tinggi.
Keluarga Ibu To tidak pernah mendapatkan promosi kesehatan
atau penjelasan tentang penyakit yang di derita Ibu To.

b. Definisi dan pengetahuan tentang sehat sakit


Ibu To mengatakan penyakit dabetes dsebabkan oleh banyaknya
mengkonsumsi gula. Bila Ibu To merasa ujung-ujung kakinya
kesemutan pusing dan lemas maka itu tandanya gulanya lagi naik
dan meminta An. Sa untuk mengantar berobat ke puskesmas.
Sedangkan An. Sa mengatakan bahwa usia ibunya yang sudah
beranjak tua paasti akan timbul banyak penyakit oleh sebab itu
perlu pencegahan sejak dini.

c. Status kesehatan keluarga


Masalah kesehatan yang saat ini penting dirasa oleh keluarga
yaitu kadar gula yang dimiliki oleh Ibu To yang idak stabil yaitu
naik-turun

d. Praktik diit keluarga


Ibu To makan 3 kali sehari dengan porsi satu piring penuh
dengan menu lengkap ada ikan dan sayur. Porsi itu dikurangi
menjadi setengahnya tatkala kadar gula darah Ibu To sedang
naik. Dalam penyiapan makanan Ibu To menyiapkan sendiri,
masak sendiri dan belanja sendiri. Jika Ibu To lagi malas masak
bisanya An. Sa akan mengirimkan makanan. Ibu To memiliki
kebiasaan nyemil di luar jam-jam makan.nyemil tersebut tidak
diatur jamnya. Terkadang setelah makan nasi Ibu To masih
makan ubi-ubian bahkan pisang serta kue-kue dan itu sudah
menjadi kebiasaan. Ibu To juga sering minum es manis atau
minuman manis yang dijual warung-warung.

e. Kebiasaan tidur lansia


tidak ada gangguan tidur yang dirasakan Ibu To. Ibu To tidur dari
jam 9 malam dan bangun jam 4 pagi. kalau siang Ibu. Sa jarang
untuk tidur.
f. Aktivitas fisik dan rekreasi
Aktivitas sehari-hari Ibu To adalah bersih-bersih rumah,
memasak, menyiapkan makanan, jika pekerjaan rumah telah
selesai Ibu To kumpul-kumpul dengan tetangga atau berkunjung
ke rumah An. Sa dan bermain dengan cucu. Ibu To jarang
melaksanakan olah raga rutin dikarenakan malas.
Ibu To sering mengadakan rekreasi dengan tetangga-tetangganya
misalnya makan bersama di kebun binatang, di danau UI atau
rujakan bersama di teras rumah

g. Praktik penggunaan obat terapeutik


Saat ini Ibu To mengkonsumsi obat penurun gula darah
(Glibencamid dan metformin 1x sehari). Tidak ada pengobatan
tradisional seperti herbal yang difahami maupun yang
dikonsumsi oleh Ibu To.

h. Peran keluarga dalam praktik perawatan diri


Peran Keluarga baik itu An. Sa maupun Bpk To adalah memantau
kondisi dari Ibu To. Namun kurang dalam hal perawatan
misalnya mengatur pola diet Ibu To memotivasi untuk melakukan
latihan fisik dll.

i. Riwayat kesehatan keluarga


Keluarga maupun Ibu To mengetahui kondisi Ibu To memiliki
kadar gula yang tinggi setelah dilakukan cek up darah lengkap
pada saat mau dilakukan tindakan operasi pengambilan spiral.
Saat itu diketahui bahwa kadar gula darah Ibu To 240 mg/dl.
Oleh dokter hanya menyarankan untuk melakukan control gula
darah melalui makanan namun tidak dijelaskan secara rinci
pengontrolan yang bagaimana. Kemudian Ibu To sering
memeriksakan gula darah di Posbindu. Terakhir gula darah yang
diperiksa di posbindu yaitu 340 mg/dl kemudian diberi obat
penurun gula darah yaitu glibencamid satu kali setiap pagi
sebelum makan dan metformin 1 kali siang hari sebelum makan.
Namun pada saat minum gliben Ibu To merasakan badannya
gemetaran dan lemas sehingga sampai saat ini obat tersebut tidak
diminum. Ibu To juga mengeluh malam hari sering buang air
kecil, mudah haus dan sering lapar sehingga dia sering nyemil
diantara waktu makan. Ibu To juga mengeluh kakinya sering
kesemutan dan terasa tebal.
Bpk To memiliki kecenderungan darah tinggi, terakhir
pemeriksaan tekanan darahnya yaitu 150/90 mm/hg namun tidak
ada keluhan yang dirasa baik itu sakit kepala, pusing atau yang
lain
An. Sa memiliki kecenderungan darah rendah terakhir
pemeriksaan tekanan darahnya yaitu 100/60 mmHg dan tidak ada
keluhan yang dirasakan
Orang tua Ibu To memiliki riwayat gula darah tinggi.

j. Pelayanan kesehatan
Kalau sakit keluarga memeriksakan ke puskesmas atau ke dokter
praktik terdekat.untuk Ibu To selalu mengikuti kegiatan posbindu
yng diadakan sebulan sekali.

F. STRESS KOPING DAN ADAPTASI KELUARGA


1. Stress
Tidak ada stressor yang dihadapi keluarga saat ini.
2. Koping
Jika terdapat masalah atau konflik biasanya hal tersebut
dikomunikasikan lewat diskusi atau musyawarah anggota keluarga.
3. Adaptasi
Tidak ada pola koping disfungsional di dalam keluarga misalnya
tidak ada pengkambing hitaman, otoriter, perpecahan dll. Dalam
keluarga Tn To jika ada masalah maka masalah tersebut tidak
dibesar-besarkan.
4. Problem Solving
G. PENGKAJIAN FISIK
PEMERIKSAAN
FISIK Ibu To An. Sa Ibu To
UMUM
1. Penampilan
Umum
Kesadaran Compos mentis Compos mentis Compos mentis
Cara berpakaian Rapi Rapi
Rapi

Kebersihan Bersih Bersih


personal Bersih
Postur dan cara Postur tubuh Postur tubuh Postur tubuh
berjalan simetris. Berjalan simetris. Berjalan simetris. Berjalan
tanpa bantuan tanpa bantuan tanpa bantuan
Bentuk dan Terlihat gemuk tidak Proporsional proporsional
ukuran tubuh proporsional dengan sesuai dengan dengan tinggi
tinggi badan tinggi badan badan
TB : 145 cm, BB : TB : 155cm, BB : TB : 165 cm,
65 kg 51 kg BB : 70 kg
Tanda-tanda vital Tgl : 19 April Tgl : 19 April Tgl : 25 April
2012 2012 2012
TD : 120/80 TD : 100/60 TD : 150/90
mmHg, GDS: 220 mmHg mmHg,
mg/dl
Nadi : 80 x/menit Nadi : 80 x/menit Nadi : 80
x/menit
Suhu : 36.6 O C Suhu : 36.4 O C Suhu : 36.2 O C
RR : 20 x/menit RR : 20 x/menit RR : 20
x/menit
2. Status mental
dan cara
berbicara :
Status emosi Stabil Stabil Stabil
Orientasi Dapat mengenal Dapat mengenal Dapat mengenal
waktu, tempat, dan waktu, tempat, dan waktu, tempat,
orang orang dan orang
Proses berfikir Tidak loncat-loncat Tidak loncat- Tidak loncat-
dalam berbicara, loncat dalam loncat dalam
cepat tanggap dalam berbicara, cepat berbicara, cepat
berkomunikasi tanggap dalam tanggap dalam
berkomunikasi berkomunikasi
Gaya bicara Bicara dengan Bicara dengan Bicara dengan
gerakan dan lancar gerakan dan gerakan dan
lancar lancar
PEMERIKASAA Kulit terlihat bersih, Kulit terlihat Kulit terlihat
N KULIT bebas dari bau, bersih, bebas dari bersih, bebas dari
warna sawo matang, bau, warna sawo bau, warna sawo
elastis, tidak ada matang, elastis, matang, elastis,
lesi, senstifitas tidak ada lesi, tidak ada lesi,
terhadap benda senstifitas senstifitas
tumpul, tajam baik terhadap benda terhadap benda
tumpul, tajam baik tumpul, tajam
baik
Kuku Terlihat bersih Terlihat bersih Terlihat bersih
terawat, rata, terawat, rata, terawat, rata,
capilary refill < 2 capilary refill < 2 capilary refill < 2
detik detik detik
PEMERIKSAAN
KEPALA
Bentuk & sensori Muka simetris, Muka simetris, Muka simetris,
sensasi normal, sensasi normal, sensasi normal,
klien merasakan klien merasakan klien merasakan
benda tumpul, benda tumpul, benda tumpul,
tajam(N V), gerakan tajam(N V), tajam(N V),
pipi, rahang,alis gerakan pipi, gerakan pipi,
simetris (NVI,VII) rahang,alis rahang,alis
simetris (NVI,VII) simetris
(NVI,VII)
Rambut Rambut dan kulit Rambut terlihat Rambut dan kulit
kepala bersih, warna bersih, warna kepala bersih,
hitam. Distribusi hitam, distribusi warna hitam.
menyebar rata, tidak merata, tebal, Distribusi
mudah dicabut tidak mudah menyebar rata,
dicabut tidak mudah
dicabut
Mata Isokor, bola mata Isokor, bola mata penglihatan jelas
dapat mengikuti dapat mengikuti tidak kabur
arah gerakkan arah gerakkan
tangan pemeriksa, tangan pemeriksa,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan, diameter tekan, diameter
pupil+ 2 mm, reaksi pupil + 2 mm,
cahaya +/+, reaksi cahaya +/+,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak
anemis, kornea anemis, kornea
tidak ikhterik, tidak ikhterik,
conjuncjitva tidak conjuncjitva tidak
anemis tidak anemis tidak
memakai kacamata, memakai kacamata
penglihatan sedikit
kabur yang mata
sebelah kiri
Hidung Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
warna kulit sama warna kulit sama warna kulit sama
dengan kulit dengan kulit dengan kulit
sekitarnya, tidak sekitarnya, tidak sekitarnya, tidak
terdapat lesi atau terdapat lesi atau terdapat lesi atau
cairan, mukosa cairan, mukosa cairan, mukosa
hidung lembab, hidung lembab, hidung lembab,
terdapat bulu terdapat bulu terdapat bulu
hidung, uji hidung, uji hidung, uji
penciuman baik(N I) penciuman baik(N penciuman
I) baik(N I)

Telinga Daun telinga Daun telinga Daun telinga


simetris kiri dan simetris kiri dan simetris kiri dan
kanan,bersih, tidak kanan,bersih, tidak kanan,bersih,
ada benjolan , tidak ada benjolan , tidak ada
bengkak, tidak ada tidak bengkak, benjolan , tidak
nyeri tekan pada tidak ada nyeri bengkak, tidak
masteudeus, tidak tekan pada ada nyeri tekan
ada serumen. Klien masteudeus, tidak pada
dapat mendengar ada serumen. Klien masteudeus,.
dapat mendengar Klien dapat
mendengar
Mulut Bibir simetris, Bibir simetris, Bibir simetris,
mukosa lembab, mukosa lembab, mukosa lembab,
lidah simetris, dapat lidah simetris, lidah simetris,
bergerak ke kiri dan dapat bergerak ke dapat bergerak ke
kekanan (N XII), kiri dan kekanan kiri dan kekanan
tidak pucat, lidah (N XII), tidak (N XII), tidak
dapat merasakan pucat, lidah dapat pucat, lidah dapat
asam, asin, dan merasakan asam, merasakan asam,
manis dengan baik asin, dan manis asin, dan manis
dengan baik dengan baik
Leher Simetris,warna sama Simetris,warna Simetris,warna
dengan kulit, tidak sama dengan kulit, sama dengan
terdapat pembesaran tidak terdapat kulit, tidak
JVP, tiroid.Dapat pembesaran JVP, terdapat
bergerak tiroid.Dapat pembesaran JVP,
proposional ke kiri, bergerak tiroid.Dapat
kanan, atas, dan proposional ke bergerak
bawah. kiri, kanan, atas, proposional ke
dan bawah. kiri, kanan, atas,
dan bawah.
Dada Simetris, warna Simetris, warna Tidak terkaji
(Pernafasan) sama dengan kulit, sama dengan kulit,
tidak terdapat tidak terdapat
tonjolan abnormal tonjolan abnormal
dapat bergerak dapat bergerak
seimbang ke atas, seimbang ke atas,
nafas 20 X/i, tactil nafas 20 X/i, tactil
fremitus sama kiri fremitus sama kiri
dan kanan, dan kanan,
vesikuler, tidak vesikuler, tidak
terdapat suara terdapat suara
tambahan tambahan
Dada Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
(Cardiovaskuler) tonjolan dan massa, tonjolan dan tonjolan dan
interkostae rata, massa, interkostae massa,
dulness, BJ 1 dan BJ rata, dulness, BJ 1 interkostae rata,
2 normal, tidak dan BJ 2 normal, dulness, BJ 1 dan
terdapat mur-mur tidak terdapat mur- BJ 2 normal,
mur tidak terdapat
mur-mur
PERUT Inspeksi : terdapat Inspeksi : Perut tidak terkaji.
lipatan lemak di datar, warna sama
perut, warna sama dengan kulit.
dengan kulit.
Palpasi : Perut Palpasi : Perut Tidak Terkaji
terasa lemas, tidak terasa lemas,
terdapat nyeri tekan, tidak terdapat
tidak teraba massa, nyeri tekan, tidak
hepar tidak teraba. teraba massa,
hepar tidak teraba.
Auskultasi : Bising Auskultasi : Bising Tidak terjadi.
usus 10 x/menit. usus 10 x/menit.
Perkusi : suara Perkusi : suara Tidak terkaji.
timpani. timpani.
GENETALIA tidak dikaji tidak dikaji tidak dikaji
DAN ANUS
EKSTREMITAS
Ektremitas Atas Bahu simetris, Bahu simetris, Bahu simetris,
dan bawah warna sama dengan warna sama dengan warna sama
kulit, tidak terdapat kulit, tidak dengan kulit,
tonjolan dapat terdapat tonjolan tidak terdapat
mengangkat dan dapat mengangkat tonjolan dapat
menahan beban dan menahan mengangkat dan
dengan baik, refleks beban dengan baik, menahan beban
brachioradialis refleks dengan baik,
normal kiri dan brachioradialis refleks
kanan, refleks patela normal kiri dan brachioradialis
normal kiri dan kanan, refleks normal kiri dan
Kekuatan otot kanan, kekuatan otot patela normal kiri kanan, refleks
; dan kanan, patela normal
kekuatan otot ; kiri dan kanan,
kekuatan otot ;

5555 5555 5555 5555 5555


5555
5555 5555 5555 5555 5555
5555
PENJAJAKAN TAHAP II
1. Data Umum
Keluhan utama: Ibu To mengeluh kakinya sering kesemutan, terasa
tebal
Riwayat Penyakit: Ibu To dan keluarga baru mengetahui bahwa Ibu
To memiliki kadar gula yang tinggi sejak pemeriksaan darah
lengkap yang digunakan untuk operasi pengambilan spiral sekitar
satu tahun yang lalu. Pada saat itu gula darah Ibu To 220 g/dl
setelah itu Ibu To rutin memeriksakan ke posbindu dan kadarnya
naik turun. Terakhir pemeriksaan di posbindu tgl 17 april 2012
kadar gula Ibu To 340 g/dl kemudian oleh petugas pobindu di beri
obat penurun gula darah. Ibu To juga mengeluh sering kencing
khususnya pada malam hari, mudah lapar dan sering minum.
2. Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah
Keluarga maupun Ibu To sendiri kurang faham dengan penyakit
diabetes yang di derita Ibu To. Keluarga tidak mengetahui
penyebab, tanda dan gejala serta penatalaksanaan dan perawatan
dietnya.
3. Kemampuan Keluarga Merawat
Keluarga belum mampu untuk mengatur pola diet dari Ibu To.
Keluarga juga bertanya bagaimana cara pengontrolan gula darah
selain melalui diet.
Keluarga juga kurang dalam mengontrol minum obat Ibu To. Obat di
taruh diatas meja namun tidak pantau cara minum, dosis dan
waktunya.
4. Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan
Keluarga Ibu To kurang dalam mengambil keputusan dalam
penatalaksanaan penyakit yang di derita Ibu To. Ibu To belum
diantar untuk melakukan pemeriksaan lengkap misalnya ke dokter
penyakit dalam atau ke puskesmas. Hanya mengandalkan obat yang
diberikan lewat pobindu.
5. Kemampuan keluarga memodifikasi Lingkungan
6. Kemampuan Keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan
Keluarga memanfaatkan posbindu maupun puskesmas untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.
Analisa Data:

NO DATA PENYEBAB MASALAH


1 DS: Ketidakmampuan Manajemen
 Klien dan keluarga keluarga dalam Regimen
mengatakan tidak merawat anggota terapeutik tidak
mengetahui apa itu keluarga dengan efektif pada
penyakit diabetes, tanda Diabetes keluarga Bpk T
dan gejala diabetes dan khususnya Ibu
penyebab diabetes TO dengan
 Ibu To dan keluarga diabetes
tidak mengetahui
bagaimana diet DM,
bagamana pengaturan
makan
 Keluarga Ibu To tidak
pernah mendapatkan
promosi kesehatan atau
penjelasan tentang
penyakit yang di derita
Ibu To
 Tidak ada pengobatan
tradisional seperti
herbal yang difahami
maupun yang
dikonsumsi oleh Ibu To
 Ibu To tidak
mendapatkan motivasi
untuk melakukan latihan
fisik rutin
 Ibu To mengatakan
pertama memeriksakan
gula darahnya yaitu 320
 Keluarga Ibu To tidak
melakukan
pendampingan saat Ibu
To minum obat diabetes,
obat hanya disediakan
di meja namun tidak
diingatkan
 Keluarga Ibu To tidak
mengetahui dampak
tidak mengontrol
kesetabilan gula darah
 keluarga tuan To suka
makan-makanan yang
manis-manis dan
tersedia cemilan berupa
kue-kue kering di rumah
 Ibu To memiliki
kebiasaan nyemil di luar
jam-jam makan.nyemil
tersebut tidak diatur
jamnya. Terkadang
setelah makan nasi Ibu
To masih makan ubi-
ubian bahkan pisang
serta kue-kue dan itu
sudah menjadi
kebiasaan
Ibu To juga sering
minum es manis atau
minuman manis yang
dijual di warung-warung
 Ibu To makan dengan
porsi yang biasa yaitu
sepiring penuh, dia baru
akan mengurangi porsi
makan kalau gula
darahnya lagi tinggi
 pada saat minum gliben
Ibu To merasakan
badannya gemetaran dan
lemas sehingga sampai
saat ini obat tersebut
tidak diminum
 Ibu To mengatakan
kalau lagi pusing, lemas
itu tandanya gula
darahnya sedang naik
sehingga dia meminta
tolong anaknya untuk
mengantar k puskesmas
 Kontrol gula darah yang
dilakukan oleh Ibu To
hanya sebulan sekali
pada saat kegiatan
posbindu, jarang untuk
melakukan cek up rutin
di Rumah sakit
 Ibu To dan keluarga
tidak tahu apa yang
harus dilakukan jika
terjadi serangan
hipoglikemi atau
hiperglikemia
DO:
 Gula darah acak: 220
 BB: 65 kg, TB: 145 cm

2. DS: Ketidakmampuan Manajamen


- Keluarga tidak begitu keluarga dalam Regimen
faham apa itu Hipertensi merawat anggota terapeutik tidak
atau darah tinggi, yang keluarga dengan efektif pada
diketahui keluarga Hipertensi keluarga Bpk T
hipertensi itu adalah khususnya Bpk T
peningkatan tekanan Hipertensi
darah tapi indicator
angka TD yang tinggi
keluarga tidak
mengetahui
- Keluarga tidak
mengetahui komplikasi
dari hipertensi
- Keluarga mengatakan
penyebab darah tinggi
adalah strees, banyak
pikiran dan juga
makanan khususnya
makan yang asin-asin
- Bp T mengatakan bahwa
Darah tinggi yang di
derita bukan akibat dari
factor makanan tetapi
factor banyak pikiran/
stress
- Keluarga tidak
mengetahui cara
manajemen stress
- Bp T tidak pernah
memeriksakan TDnya
rutin
- Tidak ada keluhan yang
saat ini dirasakan oleh
Bp. T

Data Objective:
- TD Bp T: 150/90 mmHG
- TD ibu To : 120/80
3. Data Subjektive: Ketidakmampuan Gangguan rasa
- Ibu To mengatakan keluarga nyaman pada
kakinya terasa tebal dan merawat anggota keluarga Bpk T
terasa seperti ditususk- keluarga dengan khususnya ibu T
tusuk jarum nyeri dengan nyeri di
- Ibu To mengatakan kaki
kakinya sering
kesemutan kalau dibuat
duduk
- Ibu To mengatakan tidak
mengetahui penyebab
dari rasa yang tidak
nyaman dikakinya
- Keluarga tidak
mengetahui bagaimana
cara perawatan kaki.
Dan mengurangi nyeri

Data obyektif:
- Kadar asam urat 9.0
mg/dl

Diagnosa:

1. Manajemen Regimen terapeutik tidak efektif pada keluarga Bpk T


khususnya Ibu TO dengan diabetes b.d Ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga dengan Diabetes
2. Manajamen Regimen terapeutik tidak efektif pada keluarga Bpk T
khususnya Bpk T Hipertensi b.d Ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga dengan Hipertensi
3. Gangguan rasa nyaman pada keluarga Bpk T khususnya ibu T
dengan nyeri di kaki b.d Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan nyeri.
Skoring
1. Manajemen Regimen terapeutik tidak efektif pada keluarga Bpk T
khususnya Ibu TO dengan diabetes b.d Ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga dengan Diabetes

No. Kriteria Skor Pembenaran


1. Sifat masalah : 3/3 x 1= 1 Masalah sedang terjadi pada
aktual Keluarga Ibu T. Hasil pemeriksaan
Gula darah 2jpp: 220 mg/dl . Saat
ini ibu Ba sudah mendapatkan
pengobatan yaitu glibencamid dan
metformin

2. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Penanganan DM mudah, keluarga


masalah dapat sudah mengetahui penyakit DM
diubah : mudah yang diderita ibu T, sumber daya
keluarga ada yaitu keluarga
memiliki motivasi untuk merawat
ibu To. Perawatan DM sudah
dilakukan yaitu dengan mengurangi
porsi makan kalau kadar gulanya
tinggi dan meminum obat penurun
gula darah .

3. Potensi masalah 3/3 x 1 = 1 Ibu To sudah menderita DM cukup


untuk dicegah : lama yaitu lebih kurang lebih
tinggi enam bulan yang lalu . Gula darah
yang di derita ibu To naik turun,
kadang normal kadang tinggi.

4. Menonjolnya 2/2 x 1 = 1 Keluarga merasakan bahwa ibu T


masalah : menderita DM dan segera
Dirasakan dan ditangani.
segera ditangani
5
2. Manajamen Regimen terapeutik tidak efektif pada keluarga Bpk T
khususnya Bpk T Hipertensi b.d Ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga dengan Hipertensi

No. Kriteria Skor Pembenaran


1. Sifat masalah: 3/3 x 1= 1 Masalah sedang terjadi pada
aktual keluarga Bpk T. Khususnya,
saat ini TD Bp T 150/90
mmHg

2. Kemungkinan 1/2 x 2 = 1 keluarga belum mengetahui


masalah dapat cara mengatasi masalah
diubah sebagian tersebut. Sumber daya
keluarga ada yaitu keluarga
memiliki motivasi untuk
merawat bpk T. Perawatan
belum dilakukan dan tidak
pernah control .

3. Potensi masalah 2/3 x 1 = 2/3 Masalah Hipertensi pada Bp


untuk dicegah : T sudah dirasakan 2 tahun
cukup yang lalu. tetapi selanjutnya
tidak pernah memeriksakan
diri ke dokter.

4. Menonjolnya 2/2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan


masalah: merasakan masalah
Dirasakan dan Hipertensi tapi tidak segera
segera diatas i diatasi karena tidak ada
keluhan dari Bp. To

3 2/3

3. Gangguan rasa nyaman pada keluarga Bpk T khususnya ibu T dengan


nyeri di kaki b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan nyeri

No. Kriteria Skor Pembenaran


1. Sifat masalah: 2/3 x 1= 2/3 Masalah kadang terjadi pada
Risiko keluarga khususnya ibu To, saat
dilakukan pengkajian ibu To
tidak merasa nyeri pada kaki tapi
hanya terasa tebal , terkadang
nyeri tersebut sering muncul .

2. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Penanganan gangguan rasa


masalah dapat nyaman akibat nyeri di kaki
diubah: mudah mudah. Keluarga mengetahui
jika ibu To menderita
ketidaknyamanan di kaki tetapi
keluarga belum mengetahui cara
mengatas inya. Sumber daya
keluarga ada yaitu keluarga
memiliki motivasi untuk merawat
Ibu To. Tidak ada Perawatan
yang dilakukan.

3. Potensi masalah 2/3 x 1 = 2/3 Masalah sudah terjadi, ibu To


untuk dicegah: menderita nyeri sendi sudah
tinggi lama. Namun jarang diperiksakan
ke pelayanan kesehatan

4. Menonjolnya 2/2 x 1 = 1 Keluarga menganggap masalah


masalah: dirasakan dan perlu segera
Masalah dirasakan diatasi karena sangat menganggu
namun tidak bagi ibu To .
segera ditangani
41/3
Intervensi:

No Dx Keperawatan Tujuan Kriteria hasil Rencana Tindakan

umum khusus kriteria Standart


1 Manajemen Setelah 1. Mengenal Verbal Pengertian DM: 1. Gali pemahaman
Regimen dilakukan Penyakit meningginya kadar gula keluarga tentang
terapeutik tidak tindakan Diabetes dengan darah diatas normal penyakit diabetes
efektif pada keperawatan menyebutkan : yaitu ≥125 mg/dl untuk
keluarga Bpk T selama 3 pengertian, gula darah puasa dan 2. Diskusikan dengan
khususnya Ibu minggu penyebab, tanda ≥200 mg/dl untuk gula keluarga
TO dengan dharapkan dan gejala, darah acak atau dua jam menggunakan
diabetes b.d keluarga komplikasi, PP lembar balik dan
Ketidakmampuan mampu penatalaksanaan leaflet tentang :
keluarga dalam memahami dan atau manajemen Faktor Penyebab DM: pengertian, diabetes
merawat anggota melaksanakan diabetes.  Keturunan mellitus, tanda dan
keluarga dengan manajemen  Usia gejala, komplikasi
Diabetes regimen serta
 Virus
terapeutik pada penatalaksanaan
 Autoimun
penyakit DM atau manajemen
 Efek obat-obatan diabetes
 Kegemukan
 Gaya hidup 3. Diskusikan bersama
 Kehamilan keluarga akibat dari
Tanda dan gejala: ketidakstabilan
 Banyak makan kadar gula darah
 Banyak minum
 Sering buang air
kecil
 Kelelahan dan
kelemahan
 Sering mengantuk
 Penurun berat badan
turun tanpa sebab
yang jelas

Komplikasi

 Hipoglokemia
 Koma diabetic
 Luka diabetic
 Gagal jantung
 Gagal ginjal
 Penglihatan kabur
 Rentan infeksi

Penatalkasanaan HT
 Penurunan berat
badan (bila
kegemukan)
 Pengurangan asupan
garam (diit rendah
garam)
 Menghindari faktor
resiko : merokok,
minum beralkohol,
makanan berlemak,
stress
 Aktifitas fisik/jalan
sehat
 Berobat secara
teratur

2. 2. Mengambil Verbal Ungkapan keluarga 4 Motivasi keluarga untuk


keputusan Afektif untuk keinginan memutuskan tindakan
untuk merawat anggota yang akan dilakukan
perubahan keluarga yang sakit untuk memenuhi dan
kadar gula memfasilitasi
darah pada perubahan pada lansia
lansia dengan ; akibat proses menua
memutuskan
untuk merawat
anggota
keluarga

3. Keluarga dapat
merawat anggota
keluarga dengan
Diabetes: Verbal Diet makan harus 4. Diskusikan tentang
a. Mengatur diet Psikomotor diatur dengan prinsip: pentingnya mengatur
 Makanan rendah pola makan
garam dan natrium 5. Diskusikan tentang
 Makanan yinggi diet yang tepat dan
kalium seperti makanan yang dilarang
pisang, timun dll untuk mengontrol
 Makanan yang kestabilan tekanan
harus dihindari: darah
- Makanan yang 6. Berikan contoh menu
digoreng dan sehari-hari yang dapat
menggunakan diberikan.
santan yang
kental

b. Mampu
mengelola pola Psikomotor melakukan latihan 7. Diskusikan kepada
perilaku jasmani secara teratur keluaraga jenis
kesehatan, setiap hari, misalnya: aktivitas dan latihan
seperti latihan berjalan kaki, aktivitas fisik yang dapat
fisik yang rutin sehari-hari di rumah dilakukan, buatkan
(senam kaki, (menyapu, penjadwalan
aerobik atau membersihkan rumah),
jalan sehat) senam dll

c. Mampu untuk
memotivasi control rutin secara 8. Diskusikan manfaat
pengontrolan berkala minimal 1 kali pengontrolan tekanan
kadar gula seminggu darah dan penjadwalan
darah yang kontrol
rutin

d. Mampu
untuk mengelola
psikomotor Meerapkan manajemen 9. Diskusikan bersama
manajemen stress strees keluarga bagaimana
cara manajemen stress
e. Terai
herbal 10. Diskusikan bersama
Verbal dan Herbal yang bisa keluarga pemanfaatan
psikomotor digunakan: herbal untuk
 Akar asparagalus menurunkan kadar gula
 Batang brotowali darah
 Daun bungur
 Ceplukan
 Daun sendok
 Akar gingseng
 Kulit kayu manis
 Biji lamtoro
 Dll
4. Memodifikasi psikomotor Dalam rumah harus ada 11. Diskusikan dengan
lingkungan agar aspek pengaman untuk keluarga tentang
sesuai untuk mencegah kejadian lingkungan yang aman
mendukung jatuh khususnya pada bagi lansia.
kebutuhan lansia
perubahan lansia 12. Ciptakan diskusi dan
karena proses terbuka dalam
menua keluarga dalam
perawatan lansia
khususnya masalah
hipertensi
5. Mampu Verbal dan Secara teratur 13. Diskusikan jenis
memanfaatkan psikomotor berkunjung ke posbindu fasilitas kesehatan dan
fasilitas atau ke puskesmas kelompok kesehatan
kesehatan untuk cek up rutin lansia yang tersedia di
Jika terdapat masalah lingkungan keluarga
kesehatan dapat segera
meminta pertolongan 14. Bantu keluarga
kesehatan ke pelayanan memilih fasilitas
kesehatan terdekat kesehatan dan
kelompok kesehatan
lansia yang sesuai
dengan kondisi
keluarga
15. Anjurkan keluarga
memanfaatkan fasilitas
kesehatan dan
kelompok kesehatan
lansia serta pusat
No Dx Keperawatan Tujuan Kriteria hasil Rencana Tindakan

umum khusus kriteria Standart


2. Manajamen Setelah Mengenal Penyakit Verbal Pengertian hipertensi: 1. Gali pemahaman
Regimen dilakukan Hipertensi dengan meningginya tekanan keluarga tentang
terapeutik tidak tindakan menyebutkan : farah darah sistolik penyakit diabetes
efektif pada keperawatan pengertian, diatas normal yaitu
keluarga Bpk T selama 3 penyebab, tanda dan ≥140 mmHg untuk 2. Diskusikan dengan
khususnya Bpk T minggu gejala, komplikasi, diatolik ≥90 mmHg keluarga
Hipertensi b.d dharapkan penatalaksanaan atau menggunakan
Ketidakmampuan keluarga manajemen diabetes. Faktor Penyebab HT: lembar balik dan
keluarga dalam mampu  Kegemukan atau leaflet tentang :
merawat anggota memahami dan obesitas. pengertian
keluarga dengan melaksanakan  Kurang olah raga. Hipertensi, tanda
Hipertensi manajemen dan gejala,
 Stress.
regimen komplikasi serta
 Minum banyak
terapeutik pada penatalaksanaan
alkohol dan kopi.
penyakit atau manajemen
 Merokok. Hipertensi
Hipertensi  Makan banyak garam
dan lemak. 3. Diskusikan bersama
 Keturunan keluarga akibat dari
 Penyakit ginjal. darah tinggi
 Penyakit pembuluh
darah.
 Kelainan hormon

Tanda dan gejala:


 Sakit kepala, pusing.
 Mudah marah.
 Telinga berdengung.
 Tengkuk terasa berat.
 Mata berkunang-
kunang.
 Mudah lelah.
 Sukar tidur

Komplikasi

 Penebalan dinding
pembuluh darah.
 Penyakit jantung
koroner, payah
jantung.
 Gangguan fungsi
ginjal atau gagal
ginjal.
 Sumbatan pembuluh
darah otak atau
stroke.
 Gangguan
penglihatan,
perdarahan

Pencegahan
 Kurangi berat badan.
 Olah raga teratur
misalnya lari pagi
seminggu sekali.
 Mengubah kebiasaan
hidup misalnya
kurangi kopi atau
alkohol, menghindari
stress,berhenti
merokok, dan
berusaha hidup
santai.
 Mengurangi makanan
yang banyak garam
atau banyak lemak.
 Kontrol teratur ke
Puskesmas atau
petugas kesehatan
lainnya
2. 4. Mengambil Verbal Ungkapan keluarga 4 Motivasi keluarga untuk
keputusan Afektif untuk keinginan memutuskan tindakan
untuk merawat anggota yang akan dilakukan
oerubahan keluarga yang sakit untuk memenuhi dan
tekanan darah memfasilitasi
pada lansia perubahan pada lansia
dengan ; akibat proses menua
memutuskan
untuk merawat
anggota
keluarga

5. Keluarga dapat
merawat anggota
keluarga dengan
Hipertensi : g. Diskusikan tentang
a. Mampu Verbal Pola makan harus pentingnya mengatur
mengatur pola Psikomotor teratur dengan prinsip: pola makan
makan - Kurangi makanan h. Diskusikan tentang
yang banyak diet yang tepat dan
b. Mengatur diet mengandung makanan yang dilarang
garam untuk mengontrol
- Perbanyak tekanan darah.
makanan buah
dan sayur yang
mengandung
kalium
- Kurangi makanan
berlemak

melakukan latihan
jasmani secara teratur
setiap hari, misalnya:
berjalan kaki, aktivitas
sehari-hari di rumah
(menyapu,
membersihkan rumah),
setelah makan
dianjurkan jalan-
jalan/beraktivitas
selama 15 menit

c. Mampu i. Diskusikan kepada


mengelola Verbal & keluaraga jenis
pola perilaku psikomotor aktivitas dan latihan
kesehatan, fisik yang dapat
seperti latihan dilakukan, buatkan
fisik yang penjadwalan
rutin (senam
kaki, aerobik
atau jalan
sehat) j. Diskusikan manfaat
pengontrolan tekanan
d. Mampu untuk darah dan penjadwalan
memotivasi kontrol
pengontrolan Psikomotor
tekanan darah k. Mendiskusikan obat
yang rutin herbal yang dapat
menurunkan tekanan
e. Mampu
darah
memanfaatkan
Psikomotor
obat herbal l. Mendemostrasikan dan
yang dapat melatih keluarga
menurunkan terapi relaksasi
tekanan darah progresif untuk
menurunkan tekanan
f. Mamapu
psikomotor darah
melakukan
terapi relaksasi
progresif

m. Memodifikasi psikomotor Dalam rumah harus ada n. Diskusikan dengan


lingkungan agar aspek pengaman untuk
sesuai untuk mencegah kejadian keluarga tentang
mendukung jatuh khususnya pada lingkungan yang aman
kebutuhan lansia bagi lansia.
perubahan lansia
karena proses o. Ciptakan diskusi dan
menua terbuka dalam
keluarga dalam
perawatan lansia
khususnya masalah
Hipertensi
p. Mampu Verbal dan Secara teratur q. Diskusikan jenis
memanfaatkan psikomotor berkunjung ke posbindu fasilitas kesehatan dan
fasilitas atau ke puskesmas kelompok kesehatan
kesehatan untuk cek up rutin lansia yang tersedia di
Jika terdapat masalah lingkungan keluarga
kesehatan dapat segera
meminta pertolongan r. Bantu keluarga
kesehatan ke pelayanan memilih fasilitas
kesehatan terdekat kesehatan dan
kelompok kesehatan
lansia yang sesuai
dengan kondisi
keluarga
s. Anjurkan keluarga
memanfaatkan fasilitas
kesehatan dan
kelompok kesehatan
lansia serta pusat
No Dx Keperawatan Tujuan Kriteria hasil Rencana Tindakan

umum khusus kriteria Standart


3. Gangguan rasa Setelah Mengenal Penyakit Verbal Faktor Penyebab nyeri 1. Diskusikan dengan
nyaman pada dilakukan dengan menyebutkan kaki: keluarga
keluarga Bpk T tindakan : penyebab dan,  Ketidaklancaran menggunakan lembar
khususnya ibu T keperawatan penatalaksanaan. perederan darah balik dan leaflet
dengan nyeri di selama 3 khususnya ke kaki tentang : penyebab
kaki b.d minggu akibat tingginya rasa tidak nyaman di
Ketidakmampuan dharapkan gula darah kaki (nyeri,
keluarga merawat keluarga  Pada sendi-sendi kesemutan),dan
anggota keluarga mampu diakibatkan penatalaksanaan
dengan nyeri memahami dan tingginya kadar
melakukan asam urat
perawatan
Penatalkasanaan nyeri
di kaki
 Lakukan perawatan
kaki rutin
 Lakukan senam kaki
secara berkala
 Manajemen nyeri
Kompres hangat
 Kurangi asupan
makanan yang
banyak mengandung
purin
2. Mengambil Verbal Ungkapan keluarga 2. Motivasi keluarga
keputusan untuk; Afektif untuk keinginan untuk memutuskan
merawat anggota merawat anggota tindakan yang akan
keluarga keluarga yang sakit dilakukan untuk
memenuhi dan
memfasilitasi perubahan
pada lansia akibat
proses menua
Keluarga dapat Verbal
merawat anggota Psikomotor Diet rendah purin 3. Diskusikan tentang
keluarga dengan ( pantangan makan diet yang tepat dan
nyeri kaki: jeroan, kacang- makanan yang dilarang
1. Mengatur diet kacangan, mlinjo, yang bisa
bayam dll) mengakibatkan kadar
asam urat meningkat
Kompres dengan air 4. Ajarkan senam kaki
2. Manajemen nyeri
hangat pada daerah 5. Ajarkan perawatan kaki
(kompres hangat)
yang nyeri dengan 6. Diskusikan manajemen
dirasi 60 menit nyeri (kompres hangat)

Memodifikasi psikomotor Dalam rumah harus ada 7. Diskusikan dengan


lingkungan agar aspek pengaman untuk keluarga tentang
sesuai untuk mencegah kejadian lingkungan yang aman
mendukung jatuh khususnya pada bagi lansia.
kebutuhan perubahan lansia
lansia karena proses 8. Ciptakan diskusi dan
menua terbuka dalam
keluarga dalam
perawatan lansia
khususnya masalah
ketidaknyamanan pada
kaki
Mampu Verbal dan Secara teratur 9. Diskusikan jenis
memanfaatkan psikomotor berkunjung ke posbindu fasilitas kesehatan dan
fasilitas kesehatan atau ke puskesmas kelompok kesehatan
untuk cek up rutin lansia yang tersedia di
Jika terdapat masalah lingkungan keluarga
kesehatan dapat segera
meminta pertolongan 10. Bantu keluarga
kesehatan ke pelayanan memilih fasilitas
kesehatan terdekat kesehatan dan
kelompok kesehatan
lansia yang sesuai
dengan kondisi
keluarga
11. Anjurkan keluarga
memanfaatkan fasilitas
kesehatan dan
kelompok kesehatan
lansia serta pusat

Implementasi dan Evaluasi


Diagnosa Implementasi Tanggal Paraf Evaluasi
1. Manajemen 1. Mendiskusikan dengan keluarga S:
Regimen menggunakan lembar balik dan - Keluarga khususnya Ibu To
terapeutik booklet tentang : pengertian, diabetes mengatakan lebih faham
tidak efektif mellitus, tanda dan gejala, komplikasi dengan penyakit Dabetes
pada keluarga serta penatalaksanaan atau manajemen - To mengerti dan benar
Bpk T diabetes serta akibat dari menyebutkan kembali
khususnya ketidakstabilan kadar gula darah pengertian DM, tanda dan
Ibu TO dengan gejala, penyebab,
diabetes b.d 2. Memotivasi keluarga untuk komplikasi yang akan
Ketidakmamp mengambil keputusan merawat lansia terjadi
uan keluarga dengan diabetes dengan tepat - Ibu dapat Menyebutkan
dalam pelayanan kesehatan yang
3. Mendiskusikan tentang diet yang tepat
merawat dapat digunakan yaitu
dan makanan yang dilarang untuk
anggota posbindu dan puskesmas
penderita diabetes
keluarga - Keluarga`mengatakan ibu
dengan 4. Memberikan contoh menu sehari-hari To masih terkadang
Diabetes yang dapat diberikan dan membantu melanggar jadwal makan
keluarga membuat jadwal makan dan menu diet yang dibuat
- Keluarga mengatakan ibu
5. Mendiskusikan bersama keluarga jenis To melakukan Latihan fisik
aktivitas dan latihan fisik yang dapat rutin sesuai jadwal yang
dilakukan, buatkan penjadwalan dibuat.
O:
6. Mengajarkan senam kaki - GDS: 215 mg/dl
7. Mendiskusikan bersama keluarga - Keluarga mampu membuat
obat-obatan herbal yang dapat jadwal latihan fisik 4 kali
digunakan dalam seminggu dengan
durasi ± 60-90 menit
8. Mempraktikan bersama keluarga cara - Keluarga mampu membuat
mengolah obat herbal (daun jadwal diet dan menu
Belimbing, kayu manis) makan
- Ibu To terlihat benar dalam
melakukan senam kaki
- Ibu To terlihat mengunjungi
Posbindu untuk
memeriksakan gula darah
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
(meningkatkan kembali
motivasi ibu To dalam diet
yang benar)

2. Manajamen 1. Mendiskusikan dengan keluarga - Keluarga khususnya Bpk T


Regimen menggunakan lembar balik dan leaflet mengatakan lebih faham
terapeutik tidak tentang : pengertian Hipertensi, tanda dengan penyakit HT
efektif pada dan gejala, komplikasi serta - Bp. To mengerti dan benar
keluarga Bpk T penatalaksanaan atau manajemen menyebutkan kembali
khususnya Bpk T Hipertensi dan akibat dari darah tinggi pengertian HT, tanda dan
Hipertensi b.d gejala, penyebab,
Ketidakmampuan 2. Memberikan motivasi kepada keluarga komplikasi yang akan
keluarga dalam untuk memanfaatkan pelayanan terjadi
merawat anggota kesehatan, kontrol rutin ke posbindu - Keluarga mengatakan ibu
keluarga dengan atau puskesmas Bp To setiap pagi
Hipertensi melakukan Latihan fisik
3. Mendiskusikan dengan keluarga diet
rutin sesuai jadwal yang
makanan yang dilarang karena dapat
dibuat yaitu kjalan kaki.
meningkatkan tekanan darah
O:
4. Mendiskusikan bersama keluarga latihan - GDS: 140 mgHg
fisik atau olahraga yang dapat dilakukan - Keluarga mampu membuat
secara rutin misalkan jalan pagi 3 kali jadwal latihan fisik 3 kali
seminggu dengan durasi 60-90 menit dalam seminggu dengan
5. Mendemostrasikan terapi relaksasi durasi ± 60-90 menit
progresif - Keluarga mampu membuat
jadwal diet dan menu
6. Mendiskusikan bersama keluarga obat makan
herbal yang dapat digunakan untuk - Ibu To terlihat mengunjungi
menurunkan TD Posbindu untuk
memeriksakan gula darah
tetapi Bp. To masih belum
mau untukmengontrolkan
tekanan darahnya rutin
diakibatkan belum ada
keluhan
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
(meningkatkan kembali
motivasi Bp. T untuk
memanfaatkan pelayanan
kesehatan)

Gangguan rasa 1. Mendiskusikan dengan keluarga - Keluarga khususnya Ibu To


nyaman pada menggunakan lembar balik dan leaflet mengatakan lebih faham
keluarga Bpk T tentang : pengertian Hipertensi, tanda dengan penyakit Asam Urat
khususnya ibu T dan gejala, komplikasi serta - Ibu To mengerti dan benar
dengan nyeri di kaki penatalaksanaan atau manajemen menyebutkan kembali
b.d Ketidakmampuan Nyeri sendi pengertian nyeri akibat
keluarga merawat asam urat, tanda dan gejala,
anggota keluarga 2. Mendiskusikan makanan yang banyak penyebab, komplikasi yang
dengan nyeri mengandung purin misalnya jeroan, akan terjadi
kacang-kacangan, bayam, mlinjo, dll - Ibu To mengatakan searang
untuk dihindari sidah menghindari makanan
yang banyak mengandung
3. Mendiskusikan dan mendemontrasikan asam urat
teknik kompres hangat untuk - .
mengurangi nyeri sendi O:
- Ibu To tampak benar
mendemostrasikan kompres
hangat
- Kadar asam urat: 6,0 mg/dl

A: Masalah teratasi sebagian


P: Lanjutkan intervensi
(meningkatkan kembali
motivasi ibu To dalam diet
yang benar)
DAFTAR PUSTAKA

Dalimartha, dkk (2012). Makanan & Herbal untuk Penderita


Diabetes.Bogor: Penebar Swadana

Gofir, A. (2003). Diagnosis & Terapi Kedokteran Penyakit Dalam . Jakarta:


Salemba Medika

Price,S.A. (2005). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit .


Jakarta: EGC.

Smeltzer, Suzzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah


Ed.8. Jakarta: EGC

Noer, Sjaifoellah. (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 . Jakarta:
FK UI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KELOLAAN
KELUARGA BP. T DI RW 12 KELURAHAN PASIR
GUNUNG SELATAN

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Aplikasi Keperawataan


Komunitas Lanjut I

Oleh :
GALIA WARDHA ALVITA

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN


KEKHUSUSAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2012

Anda mungkin juga menyukai