Anda di halaman 1dari 37

STANDAR KOMPETENSI GURU, STANDAR

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH, STANDAR


KOMPETENSI PENGAWAS (PERMENDIKNAS NO 12,
13, DAN 16)
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 16 TAHUN 2007

TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN


NASIONAL,

Menimbang :

bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 28 ayat (5) PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
4. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94
Tahun 2006;
5. Keputusan President Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/P Tahun 2005;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLiK


INDONESIA TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI
GURU.
Pasal 1

(1) Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang
berlaku secara nasional.

(2) Standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

Pasal 2

Ketentuan mengenai guru dalam jabatan yang belum memenuhi kualifikasi akademik diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) akan diatur dengan Peraturan Menteri tersendiri.

Pasal 3

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Mei 2007

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.

BAMBANG SUDIBYO

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

NOMOR 16 TAHUN 2007 TANGGAL 4 MEI 2007

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

A. KUALIFIKASI AKADEMIK GURU

1. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Pendidikan Formal

Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur formal mencakup kuali-fikasi akademik
guru pendidikan Anak Usia Dini/Taman Kanak-kanak/RaudatuI Atfal (PAUD/TK/RA), guru
sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), guru seko-lah menengah pertama/madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), guru sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), guru
sekolah dasar luar biasa/sekolah menengah luar biasa/sekolah menengah atas luar biasa
(SDLB/SMPLB/SMALB), dan guru seko-lah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan
(SMK/MAK*), sebagai berikut.

a. Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA


Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang
diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

b. Kualifikasi Akademik Guru SD/MI

Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI
(D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

c. Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs

Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

d. Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA

Guru pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

e. Kualifikasi Akademik Guru SDLB/SMPLB/SMALB

Guru pada SDLB/SMPLB/SMALB, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi
akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (SI) program pendidikan
khusus atau sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh
dari program studi yang terakreditasi.

f. Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK*

Guru pada SMK/MAK* atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (SI) program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

Keterangan: Tanda * pada halaman ini dan halaman-halaman berikutmya, hanya untuk guru
kelompok mata pelajaran normatif dan adaptif.

2. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Uji Kelayakan dan Kesetaraan

Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai guru dalam bidang-
bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum dikembangkan di perguruan tinggi dapat
diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang
yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang
untuk melaksanakannya.
B. STANDAR KOMPETENSI GURU

Standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut
terintegrasi dalam kinerja guru.

Standar kompetensi guru mencakup kompetensi inti guru yang dikembangkan menjadi
kompetensi guru PAUD/TK/RA, guru kelas SD/MI, dan guru mata pelajaran pada SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK* sebagai berikut.

STANDAR KOMPETENSI GURU

NO. KOMPETENSI INTI KOMPETENSI GURU KELAS


GURU
I. Kompetensi Pedagodik
1 Menguasai karakteristik 1.1 Memahami karakteristik peserta didik usia sekolah dasar
peserta didik dari aspek yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-
fisik, moral, sosial, emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budaya.
kultural, emosional, dan
intelektual. 1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik usia sekoiah dasar
dalam lima mata pelajaran SD/MI.

1.3 Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia


sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI.

1.4 Mengidentifikasi kesulitan peserta belajar usia sekolah


dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI.
2 Menguasai teori belajar 2.1 Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip
dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan lima mata
pembelajaran yang pelajaran SD/MI.
mendidik.
2.2 Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima
mata pelajaran SD/MI.

2.3 Menerapkan pendekatan pembelajaran tematis, khususnya


di kelas-kelas awal SD/MI.
3 Mengembangkan 3.1 Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
kurikulum yang terkait
dengan mata 3.2 Menentukan tujuan lima mata pelajaran SD/MI.
pelajaran/bidang
pengembangan yang 3.3 Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk
diampu. mencapai tujuan lima mata pelajaran SD/MI.

3.4 Memilih materi lima mata pelajaran SD/MI yang terkait


dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran.

3.5 Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan


pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik usia
SD/MI.

3.6 Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian.


4 Menyelenggarakan 4.1 Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang
pembelajaran yang mendidik.
mendidik.
4.2 Mengembangkan komponen-komponen rancangan
pembelajaran.

4.3 Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik


untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.

4.4 Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di


laboratorium, dan di lapangan.

4.5 Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan ka-


rakteristik peserta didik dan lima mata pelajaran SD/ MI untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.

4.6 Mengambil keputusan transaksional dalam lima mata


pelajaran SD/MI sesuai dengan situasi yang berkembang.
5 Memanfaatkan teknologi 5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
in-formasi dan komunikasi pembelajaran.
untuk kepentingan
pembelajaran.
6 Memfasilitasi 6.1 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk
pengembangan potensi mendorong peserta didik mencapai prestasi belajar secara
peserta didik untuk optimal.
mengaktualisasikan
berbagai potensi yang 6.2 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk
dimiliki. mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk
kreativitasnya.

7 Berkomunikasi secara 7.1 Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif,


efektif, empatik, dan empatik, dan santun, baik secara lisan maupun tulisan.
santun dengan peserta
didik. 7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi
pembelajaran yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan
kondisi psikologis peserta didik, (b) memberikan pertanyaan
atau tugas sebagai undangan kepada peserta didik untuk
merespons, (c) respons peserta didik, (d) reaksi guru terhadap
respons peserta didik, dan seterusnya.
8 Menyelenggarakan 8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses
penilaian dan evaluasi dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik lima mata
proses dan hasil belajar. pelajaran SD/MI.

8.2 Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang


penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik
lima mata pelajaran SD/MI.

8.3 Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan


hasil belajar.

8.4 Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses


dan hasil belajar.

8.3 Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar


secara berkesinambungan dengan menggunakan berbagai
instrumen.

8.6 Menganalisis hasii penilaian proses dan hasil belajar untuk


berbagai tujuan.

8.7 Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.


9 Memanfaatkan hasil 9.1 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk
penilaian dan evaluasi menentukan ketuntasan belajar.
untuk kepentingan
pembelajaran. 9.2 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk
merancang program remedial dan pengayaan.

9.3 Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada


pemangku kepentingan.

9.4 Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi


pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
10 Melakukan tindakan 10.1 Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
reflektif untuk peningkatan dilaksanakan.
kualitas pembelajaran.
10.2 Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan
pengembangan lima mata pelajaran SD/MI.

10.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan


kualitas pembelajaran lima mata pelajaran SD/MI.
II. Kompetensi Kepribadian
1 Bertindak sesuai dengan 11.1 Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan
norma agama, hukum, yang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender.
sosial, dan kebudayaan
nasional Indonesia. 11.2 Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum
dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat, serta
kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
2 Menampilkan diri sebagai 12.1 Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi.
pribadi yang jujur,
berakhlak mulia, dan 12.2 Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak
teladan bagi pe-serta didik mulia.
dan masyarakat.
12.3 Berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan
anggota masyarakat di sekitarnya.
3 Menampilkan diri sebagai 13.3 Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil.
pribadi yang mantap,
stabil, dewasa, arif, dan 13.2 Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan
berwibawa berwibawa.

4 Menunjukkan etos kerja, 14.1 Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi.
tanggung jawab yang
tinggi, rasa bangga menjadi 14.2 Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri.
guru, dan rasa percaya diri.
14.3 Bekerja mandiri secara profesional.
5 Menjunjung tinggi kode 15.1 Memahami kode etik profesi guru.
etik profesi guru.
15.2 Menerapkan kode etik profesi guru.

15.3 Berperilaku sesuai dengan kode etik profesi guru.


III. Kompetensi Sosial
1 Bersikap inklusif, 16.1 Bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik,
bertindak objektif, serta teman sejawat dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan
tidak diskri-minatif karena pembelajaran.
pertimbangan jenis
kelamin, agama, ras, 16.2 Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman
kondisi fisik, latar belakang sejawat, orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena
keluarga, dan status sosial perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang keluarga,
ekonomi. dan status sosial-ekonomi.
2 Berkomunikasi secara 17.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komuni-tas
efektif, empatik, dan ilmiah lainnya secara santun, empatik dan efektif.
santun dengan sesama
pendidik, tenaga 17.2 Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan
kependidikan, orang tua, masyarakat secara santun, empatik, dan efektif tentang program
dan masyarakat. pembelajaran dan kemajuan peserta didik.

17.3 Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat


dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan
belajar peserta didik.
3 Beradaptasi di tempat 18.1 Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam
bertugas di seluruh wilayah rangka meningkatkan efektivitas sebagai pendi-dik, termasuk
Republik Indonesia yang memahami bahasa daerah setempat.
memiliki keragaman sosial
budaya. 18.2 Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja
untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan
di daerah yang bersangkutan.
4 Berkomunikasi dengan 19.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan
komunitas profesi sendiri komunitas ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka
dan profesi lain secara lisan meningkatkan kualitas pendidikan.
dan tulisan atau bentuk
lain. 19.2 Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran
kepada komunitas profesi sendiri secara Iisan dan tulisan atau
bentuk lain.
IV. Kompetensi Profesional
1 Menguasai materi, struktur, Bahasa Indonesia
konsep, dan pola pikir
keilmuan yang mendukung 20.1 Memahami hakikat bahasa dan pemerolehan bahasa.
mata pelajaran yang
diampu. 20.2 Memahami kedudukan, fungsi, dan ragam bahasa
Indonesia.

20.3 Menguasai dasar-dasar dan kaidah bahasa Indonesia


sebagai rujukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.

20.4 Memiliki keterampilan berbahasa Indonesia (menyimak,


berbicara, membaca, dan menulis)

20.5 Memahami teori dan genre sastra Indonesia.

20.6 Mampu mengapresiasi karya sastra Indonesia, secara


reseptif dan produktif.

Matematika

20.7 Menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta


keterkaitan keduanya dalam konteks materi aritmatika, aljabar,
geometri, trigonometri, pengukuran, statistika, dan logika
matematika.

20.8 Mampu menggunakan matematisasi horizontal dan


vertikal untuk menyelesaikan masalah matematika dan masalah
dalam dunia nyata.

20.9 Mampu menggunakan pengetahuan konseptual, pro-


sedural, dan keterkaitan keduanya dalam pemecahan masalah
matematika, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

20.10 Mampu menggunakan alat peraga, alat ukur, alat hitung,


dan piranti lunak komputer.

IPA

20.11 Mampu melakukan observasi gejala alam baik secara


langsung maupun tidak langsung.

20.12 Memanfaatkan konsep-konsep dan hukum-hukum ilmu


pengetahuan alam dalam berbagai situasi kehidupan sehari-hari.

20.13 Memahami struktur ilmu pengetahuan alam, termasuk


hubungan fungsional antarkonsep, yang berhubungan dengan
mata pelajaran IPA.

IPS

20.14 Menguasai materi keilmuan yang meliputi dimensi


pengetahuan, nilai, dan keterampilan IPS.

20.15 Mengembangkan materi, struktur, dan konsep keilmuan


IPS.

20.16 Memahami cita-cita, nilai, konsep, dan prinsip-prinsip


pokok ilrnu-ilmu sosial dalam konteks kebhinnekaan
masyarakat Indonesia dan dinamika kehidupan global.

20.17 Memahami fenomena interaksi perkembangan ilmu


pengetahuan, teknologi, seni, kehidupan agama, dan
perkembangan masyarakat serta saling ketergantungan global.

PKn

20.18 Menguasai materi keilmuan yang meliputi dimensi


pengetahuan, sikap, nilai, dan perilaku yang mendukung
kegiatan pembelajaran PKn.

20.19 Menguasai konsep dan prinsip kepribadian nasional dan


demokrasi konstitusional Indonesia, semangat kebangsaan dan
cinta tanah air serta bela negara.

20.20 Menguasai konsep dan prinsip perlindungan, pemajuan


HAM, serta penegakan hukum secara adil dan benar.

20.21 Menguasai konsep, prinsip, nilai, moral, dan norma


kewarganegaraan Indonesia yang demokratis dalam konteks
kewargaan negara dan dunia.
2 Menguasai standar 21.1 Memahami standar kompetensi lima mata pelajaran
kompetensi dan SD/MI.
kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang 21.2 Memahami kompetensi dasar lima mata pelajaran SD/MI.
pengembangan yang
diampu. 21.3 Memahami tujuan pembelajaran lima mata pelajaran
SD/MI.
3 Mengembangkan materi 22.1 Memilih materi lima mata pelajaran SD/MI yang sesuai
pembelajaran yang diampu dengan tingkat perkembangan peserta didik.
secara kreatif.
22.2 Mengolah materi lima mata pelajaran SD/MI secara
integratif dan kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik.
4 Mengembangkan 23.1 Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus
keprofesi-onalan secara menerus.
berkelanjutan dengan
melakukan tindakan 23.2 Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan
reflektif. keprofesionalan.

23.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan


keprofesionalan.

23.4 Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai


sumber.
5 Memanfaatkan teknologi 24.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
informasi dan komunikasi berkomunikasi.
untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri. 24.2 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pengembangan diri.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Mei 2007

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.
BAMBANG SUDIBYO
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 16 TAHUN 2007

TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

Dikutip Oleh :

Drs. JAHIDIN, M.Pd.

NIP : 19610512 199003 1 004

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BIDANG PENDIDIKAN LUAR BIASA

SLB-ABC MUHAMMADIYAH BANJARSARI

KABUPATEN CIAMIS
2009

PERATURANMENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 13 TAHUN 2007

TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 38 ayat (5) Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan perlu menetapkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

2. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan
Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 20/P Tahun 2005;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK


INDONESIA TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH.

Pasal 1
(1) Untuk dapat diangkat sebagai kepala sekolah/madrasah, seseorang wajib memenuhi
standar kepala sekolah/madrasah yang berlaku nasional.

(2) Standar kepala sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran Peraturan Menteri ini.

Pasal 2

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 17 April 2007

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.

BAMBANG SUDIBYO

Salinan sesuai dengan aslinya.

Biro Hukum dan Organisasi

Departemen Pendidikan Nasional,

Kepala Bagian Penyusunan Rancangan

Peraturan Perundang-undangan dan

Bantuan Hukum I,

Muslikh, S.H.

NIP 131479478

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL


NOMOR 13 TAHUN 2007 TANGGAL 17 APRIL 2007

TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

1. A. KUALIFIKASI

Kualifikasi Kepala Sekolah/Madrasah terdiri atas Kualifikasi Umum, dan Kualifikasi


Khusus.

1. 1. Kualifikasi Umum Kepala Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut:


1. Memenuhi kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV)
kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi;
2. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 57 tahun;
3. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut
jenjang sekolah masing-masing, kecuali di Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal
(TK/RA) memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di
TK/RA; dan
4. Memilki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan
bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan
atau lembaga yang berwenang.

1. 2. Kualifikasi Khusus kepala Sekolah/Madrasah meliputi:

1. Kepala Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) adalah sebagai berikut:

1) Bersatatus sebagai guru TK/RA;

2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru TK/RA; dan

3) Memiliki sertifikat kepala TK/RA yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.

1. Kepala Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) adalah sebagai berikut:

1) Berstatus sebagai guru SD/MI;

2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SD/MI; dan

3) Memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
1. Kepala Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) adalah sebagai
berikut:

1) Berstatus sebagai guru SMP/MTs;

2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMP/MTs; dan

3) Memiliki sertifikat kepala SMP/MTs yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.

1. Kepala Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) adalah sebagai berikut:

1) Berstatus sebagai guru SMA/MA;

2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMA/MA; dan

3) Memiliki sertifikat kepala SMA/MA yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.

1. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) adalah


sebagai berikut:

1) Berstatus sebagai guru SMK/MAK;

2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMK/MAK; dan

3) Memiliki sertifikat kepala SMK/MAK yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.

1. Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa/Sekolah


Menengah Atas Luar Biasa (SDLB/SMPLB/SMALB) adalah sebagai berikut:

1) Berstatus sebagai guru pada satuan pendidikan SDLB/SMPLB/SMALB;

2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SDLB/SMPLB/SMALB; dan

3) Memiliki sertifikat kepala SLB/SDLB yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
1. Kepala Sekolah Indonesia Luar Negeri adalah sebagai berikut:

1) Memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 3 tahun sebagai kepala sekolah;

2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru pada salah satu satuan pendidikan; dan

3) Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan oleh lembaga yang di tetapkan
Pemerintah.

1. B. KOMPETENSI

STANDAR KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

DIMENSI
NO. KOMPETENSI
KOMPETENSI
1 Kepribadian 1.1 Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi
akhalak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi
komunitas di sekolah/madrasah.
1.2 Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
1.3 Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri
sebagai kepala sekolah/madrasah.
1.4 Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi.
1.5 Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam
pekerjaan sebagai kepala sekolah/madrasah.
1.6 Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin
pendidikan.
2 Manajerial 2.1 Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai
tingkatan perencanaan.
2.2 Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai
dengan kebutuhan.
2.3 Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka
pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara
optimal.
2.4 Mengelola perubahan dan pengembangan
sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang
efektif.
2.5 Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang
kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
2.6 Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan
sumber daya manusia secara optimal.
DIMENSI
NO. KOMPETENSI
KOMPETENSI
2.7 Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam
rangka pendayagunaan secara optimal.
2.8 Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat
dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan
pembiayaan sekolah/madrasah.
2.9 Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaa peserta
didik baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas
peserta didik.
2.10 Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan
nasional.
2.11 Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan
prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan
efisien.
2.12 Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam
mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
2.13 Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam
mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta
didik di sekolah/madrasah.
2.14 Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam
mendukung penyusunan program dan pengambilan
keputusan.
2.15 Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi
peningkatan pembelajaran dan manajemen
sekolah/madrasah.
2.16 Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan
prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.
3 Kewirausahaan 3.1 Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan
sekolah/madrasah.
3.2 Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan
sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang
efektif.
3.3 Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pemimpin sekolah/madrasah.
3.4 Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
3.5 Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar
peserta didik.
4 Supervisi 4.1 Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
DIMENSI
NO. KOMPETENSI
KOMPETENSI
4.2 Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
4.3 Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru
dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
5 Sosial 5.1 Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan
sekolah/madrasah.
5.2 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
5.3 Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok
lain.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.

BAMBANG SUDIBYO

Salinan sesuai dengan aslinya.

Biro Hukum dan Organisasi

Departemen Pendidikan Nasional,

Kepala Bagian Penyusunan Rancangan

Peraturan Perundang-undangan dan

Bantuan Hukum I,

Muslikh, S.H.

NIP 131479478
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 13 TAHUN 2007

TENTANG
STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

Dikutip Oleh :

Drs. JAHIDIN, M.Pd.

NIP : 19610512 199003 1 004

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BIDANG PENDIDIKAN LUAR BIASA

SLB-ABC MUHAMMADIYAH BANJARSARI

KABUPATEN CIAMIS

2009

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 12 TAHUN 2007

TENTANG

STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 39 ayat (3) Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan perlu menetapkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah;

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

2. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan
Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 20/P Tahun 2005;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK


INDONESIA TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH.

Pasal 1

(3) Untuk dapat diangkat sebagai pengawas sekolah/madrasah, seseorang wajib memenuhi
standar pengawas sekolah/madrasah yang berlaku secara nasional.

(4) Standar pengawas sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

Pasal 2

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 28 Maret 2007

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.

BAMBANG SUDIBYO
Salinan sesuai dengan aslinya.

Biro Hukum dan Organisasi

Departemen Pendidikan Nasional,

Kepala Bagian Penyusunan Rancangan

Peraturan Perundang-undangan dan

Bantuan Hukum I,

Muslikh, S.H.

NIP 131479478

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

NOMOR 12 TAHUN 2007 TANGGAL 28 MARET 2007

STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

1. C. KUALIFIKASI

1. 1. Kualifikasi Pengawas Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) dan


Sekolah dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) adalah sebagai berikut:

1. Berpendidikan minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan dari
perguruan tinggi terakreditasi;
1. 1) Guru TK/RA bersertifikat pendidik sebagai guru TK/RA dengan pengalaman
kerja minimum delapan tahun di TK/RA atau kepala sekolah TK/RA dengan
pengamalan kerja minimum 4 tahun, untuk menjadi pengawas TK/RA;

2) Guru SD/MI bersertifikat pendidik sebagai guru SD/MI dengan pengalaman kerja minimum
delapan tahun di SD/MI atau kepala sekolah SD/MI dengan pengalaman kerja minimum 4 tahun,
untuk menjadi pengawas SD/MI;

1. Memiliki pangkat minimum piñata, golongan ruang III/c;


2. Berusia setinggi-tingginya 50 tahun, sejak diangkat sebagai pengawas satuan pendidikan;
3. Memenuhi kompetensi sebagai pengawas satuan pendidikan yang dapat diperoleh
melalui uji kompetensi dan atau pendidikan dan pelatihan fungsional pengawas, pada
lembaga yang ditetapkan pemerintah; dan
4. Lulus sebagai pengawas satuan pendidikan.
1. 2. Kualifikasi Pengawas Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) adalah sebagai
berikut:

1. Memiliki pendidikan minimum magister (S2) kependidikan dengan berbasis sarjana (S1)
dalam rumpun mata pelajaran yang relevan pada perguruan tinggi terakreditasi;
1. 1) Guru SMP/MTs bersetifikat pendidik sebagai guru SMP/MTs dengan
pengalaman kerja minimum delapan tahun dalam rumpun mata pelajaran yang
relevan di SMP/MTs atau kepala sekolah SMP/MTs dengan pengalaman kerja
minimum 4 tahun, untuk menjadi pengawas SMP/MTs sesuai dengan rumpun
mata pelajarannya;

2) Guru SMA/MA bersertifikat pendidik sebagai guru dengan pengalaman kerja minimum
delapan tahun dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di SMA/MA atau kepala sekolah
SMA/MA dengan pengalaman kerja minimum 4 tahun, untuk menjadi pengawas SMA/MA
sesuai dengan rumpun mata pelajarannya;

3) Guru SMK/MAK bersertifikat pendidik sebagai guru SMK/MAK dengan pengalaman kerja
minimum delapan tahun dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di SMK/MAK atau kepala
sekolah SM\K/MAK dengan pengalaman kerja minimum 4 tahun, untuk menjadi pengawas
SMK/MAK sesuai dengan rumpun mata pelajarannya;

1. Memiliki pangkat minimum piñata, golongan ruang III/c;


2. Berusia setinggi-tingginya 50 tahun, sejak diangkat sebagai pengawas satuan pendidikan;
3. Memenuhi kompetensi sebagai pengawas satuan pendidikan yang dapat diperoleh
melalui uji kompetensi dan atau pendidikan dan pelatihan fungsional pengawas, pada
lembaga yang ditetapkan pemerintah; dan
4. Lulus seleksi pengawas satuan pendidikan.

1. D. KOMPETENSI

STANDAR KOMPETENSI PENGAWAS SEKLOAH

1. 1. Kompetensi Pengawas Taman Kanak-kana/Raudatul Athfal (TK/RA) dan


Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)

DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI
1. 1. Kompetensi 1.1 Memiliki tanggung jawab sebagai pengawas satuan
Kepribadian pendidikan.
1.2 Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah baik yang
berkaitan dengan kehidupan pribadinya maupun tugas-tugas
jabatannya.
1.3 Memiliki rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang
DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI
pendidikan dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
menunjang tugas pokok dan tanggung jawabnya.
1.4 Menumbuhkan motivasi kerja pada dirinya dan pada
stakeholder pendidikan.
1. 2. Kompetensi 2.1 Menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi
Supervisi Manajerial dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
2.2 Menyusun program kepengawasan berdasarkan visi-misi-
tujuan dan program pendidikan di sekolah.
2.3 Menyusun metode kerja dan instrument yang diperlukan
untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di
sekolah.
2.4 Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan
menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan
berikutnya di sekolah.
2.5 Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan
administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen
peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
2.6 Membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan
bimbingan konseling di sekolah.
2.7 Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan
hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan
dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di
sekolah.
2.8 Memantau pelaksanakan standar nasional pendidikan dan
memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala
sekolah dalam mempersiapkan akreditasi sekolah.
1. 3. Kompetensi 3.1 Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan
Supervisi Akademik kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan
di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI.
3.2 Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik,
dan kecenderungan perkembangan proses
pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di
TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI.
3.3 Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang
pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan
kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan
KTSP.
3.4 Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan
strategi/metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat
mengembangkan berbagai potensi siswa melalui bidang
pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI.
DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI
3.5 Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) untuk tiap bidang pengembangan di
TK/RA atau mata pelajaran SD/MI.
3.6 Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di
lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa pada tiap
bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di
SD/MI.
3.7 Membimbing guru dalam mengelola, merawat,
mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan
fasilitas pembelajaran/bimbingan tiap bidang
pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI.
3.8 Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi
untuk pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan
di TK/RA atau mata pelajaran SD/MI.
1. 4. Kompetensi 4.1 Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan
Evaluasi Pendidikan dan pembelajaran/bimbingan di sekolah.
4.2 Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang
penting dinilai dalam pembelajaran/bimbingan tiap bidang
pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI.
4.3 Menilai kinerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah dalam
melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan
pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di
TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI.
4.4 Memantau pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil
belajar siswa serta menganalisisnya untuk perbaikan mutu
pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di
TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI.
4.5 Membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk
perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran/bimbingan
tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di
SD/MI.
4.6 Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja
kepala sekolah, kinerja guru dan staf sekolah.
1. 5. Kompetensi 5.1 Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode
Penelitian penelitian dalam pendidikan.
Pengembangan 5.2 Menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti
baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk
pengembangan karirnya sebagai pengawas.
5.3 Menyusun proposal penelitian pendidikan baik proposal
penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif.
DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI
5.4 Melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan
masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan
yang bermanfaat bagi tugas pokok tanggung jawabnya.
5.5 Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan
baik data kualitatif maupun data kuantitatif.
5.6 Menulis karya tulis ilmiah (KTI) dalam bidang pendidikan
dan atau bidang kepengawasan dan memanfaatkannya untuk
perbaikan mutu pendidikan.
5.7 Menyusun pedoman/panduan dan atau buku/modul yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan di
sekolah.
5.8 Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian
tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaannya
di sekolah.
1. 6. Kompetensi Sosial 6.1 Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka
meningkatkan kualitas diri untuk dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya.
6.2 Aktif dalam kegiatan asosiasi pengawas satuan pendidikan.

1. 2. Kompetensi Pengawas Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah


(SMP/MTs) dan Pengawas Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
dalam Rumpun Mata Pelajaran yang relevan (MIPA dan TIK, IPS, Bahasa,
Olahraga Kesehatan atau Seni Budaya)

Dimensi Kompetensi Kompetensi


1. 1. Kompetensi 1.1 Memiliki tanggung jawab sebagai pengawas satuan
Kepribadian pendidikan.
1.2 Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah baik yang
berkaitan dengan kehidupan pribadinya maupun tugas-tugas
jabatannya.
1.3 Memiliki rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang
pendidikan dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
menunjang tugas pokok dan tanggung jawabnya.
1.4 Menumbuhkan motivasi kerja pada dirinya dan pada
stakeholder pendidikan.
1. 2. Kompetensi 2.1 Menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi
Supervisi Manajerial dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
menengah yang sejenis.
2.2 Menyusun program kepengawasan berdasarkan visi-misi-
tujuan dan program pendidikan di sekolah menengah yang
sejenis.
Dimensi Kompetensi Kompetensi
2.3 Menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan
untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di
sekolah menengah yang sejenis.
2.4 Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan
menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan
berikutnya di sekolah menengah yang sejenis.
2.5 Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan
administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen
peningkatan mutu pendidikan di sekolah menengah yang
sejenis.
2.6 Membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan
bimbingan konseling di sekolah menengah yang sejenis.
2.7 Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan
hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan
dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di
sekolah menengah yang sejenis.
2.8 Memantau pelaksanakan standar nasional pendidikan dan
memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala
sekolah dalam mempersiapkan akreditasi sekolah menengah
yang sejenis.
1. 3. Kompetensi 3.1 Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan
Supervisi Akademik kecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran dalam
rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah
yang sejenis.
3.2 Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik,
dan kecenderungan perkembangan proses
pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun
mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang
sejenis.
3.3 Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap mata
pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di
sekolah menengah yang sejenis berlandaskan standar isi,
standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-
prinsip pengembangan KTSP.
3.4 Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan
strategi/metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat
mengembangkan berbagai potensi siswa melalui mata-mata
pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di
sekolah menengah yang sejenis.
3.5 Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) untuk tiap mata pelajaran dalam
rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah
yang sejenis.
3.6 Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan
Dimensi Kompetensi Kompetensi
pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di
lapangan) untuk tiap mata pelajaran dalam rumpun mata
pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis.
3.7 Membimbing guru dalam mengelola, merawat,
mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan
fasilitas pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam
rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah
yang sejenis.
3.8 Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi
dalam pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam
rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah
yang sejenis.
1. 4. Kompetensi 4.1 Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan
Evaluasi Pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam
rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah
yang sejenis.
4.2 Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang
penting dinilai dalam pembelajaran/bimbingan tiap mata
pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di
sekolah menengah yang sejenis.
4.3 Menilai kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan staf
sekolah lainnya dalam melaksanakan tugas pokok dan
tanggung jawabnya untuk meningkatkan mutu pendidikan
dan pembelajaran/bimbingan pada tiap mata pelajaran
dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah
menengah yang sejenis.
4.4 Memantau pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil
belajar siswa serta menganalisisnya untuk perbaikan mutu
pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun
mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang
sejenis.
4.5 Membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk
kepentingan pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap
mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan
di sekolah menengah yang sejenis.
4.6 Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja
kepala sekolah, kinerja guru dan staf sekolah di sekolah
menengah yang sejenis.
1. 5. Kompetensi 5.1 Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode
Penelitian penelitian dalam pendidikan.
Pengembangan 5.2 Menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti
baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk
pengembangan karirnya sebagai pengawas.
5.3 Menyusun proposal penelitian pendidikan baik proposal
Dimensi Kompetensi Kompetensi
penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif.
5.4 Melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan
masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan
yang bermanfaat bagi tugas pokok tanggung jawabnya.
5.5 Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan
baik data kualitatif maupun data kuantitatif.
5.6 Menulis karya tulis ilmiah (KTI) dalam bidang pendidikan
dan atau bidang kepengawasan dan memanfaatkannya untuk
perbaikan mutu pendidikan.
5.7 Menyusun pedoman/panduan dan atau buku/modul yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan di
sekolah menengah yangs sejenis.
5.8 Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian
tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaannya
di sekolah sekolah menengah yang sejenis.
1. 6. Kompetensi Sosial 6.1 Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka
meningkatkan kualitas diri untuk dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya.
6.2 Aktif dalam kegiatan asosiasi pengawas satuan pendidikan.

1. 3. Kompetensi Pengawas Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan


(SMK/MAK) dalam Rumpun Mata Pelajaran yang Relevan (MIPA dan TIK, IPS,
Bahasa, Olahraga Kesehatan, Seni Budaya, Teknik dan Industri, Pertanian dan
Kehutanan, Bisnis dan Manajemen, Pariwisata, Kesejahteraan Masyarakat, atau
Seni dan Kerajinan)

Dimensi Kompetensi Kompetensi


1. 1. Kompetensi 1.1 Memiliki tanggung jawab sebagai pengawas satuan
Kepribadian pendidikan.
1.2 Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah baik yang
berkaitan dengan kehidupan pribadinya maupun tugas-tugas
jabatannya.
1.3 Memiliki rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang
pendidikan dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
menunjang tugas pokok dan tanggung jawabnya.
1.4 Menumbuhkan motivasi kerja pada dirinya dan pada
stakeholder pendidikan.
1. 2. Kompetensi 2.1 Menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi
Supervisi Manajerial dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
menengah kejuruan.
2.2 Menyusun program kepengawasan berdasarkan visi, misi,
tujuan dan program pendidikan di sekolah menengah
kejuruan.
Dimensi Kompetensi Kompetensi
2.3 Menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan
untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di
sekolah menengah kejuruan.
2.4 Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan
menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan
berikutnya di sekolah menengah kejuruan.
2.5 Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan
administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen
peningkatan mutu pendidikan di sekolah menengah
kejuruan.
2.6 Membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan
bimbingan konseling di sekolah menengah kejuruan.
2.7 Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan
hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan
dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di
sekolah menengah kejuruan.
2.8 Memantau pelaksanakan standar nasional pendidikan dan
memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala
sekolah dalam mempersiapkan akreditasi sekolah menengah
kejuruan.
1. 3. Kompetensi 3.1 Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan
Supervisi Akademik kecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran dalam
rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah
kejuruan.
3.2 Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik,
dan kecenderungan perkembangan proses
pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun
mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah kejuruan.
3.3 Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap mata
pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di
sekolah menengah kejuruan berlandaskan standar isi,
standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-
prinsip pengembangan KTSP.
3.4 Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan
strategi/metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat
mengembangkan berbagai potensi siswa melalui mata-mata
pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di
sekolah menengah kejuruan.
3.5 Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) untuk tiap mata pelajaran dalam
rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah
kejuruan.
3.6 Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di
Dimensi Kompetensi Kompetensi
lapangan) untuk tiap mata pelajaran dalam rumpun mata
pelajaran yang relevan di sekolah menengah kejuruan.
3.7 Membimbing guru dalam mengelola, merawat,
mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan
fasilitas pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam
rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah
kejuruan.
3.8 Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi
dalam pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam
rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah
kejuruan.
1. 4. Kompetensi 4.1 Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan
Evaluasi Pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam
rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah
kejuruan.
4.2 Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang
penting dinilai dalam pembelajaran/bimbingan tiap mata
pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di
sekolah menengah kejuruan.
4.3 Menilai kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan staf
sekolah lainnya dalam melaksanakan tugas pokok dan
tanggung jawabnya untuk meningkatkan mutu pendidikan
dan pembelajaran/bimbingan pada tiap mata pelajaran
dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah
menengah kejuruan.
4.4 Memantau pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil
belajar siswa serta menganalisisnya untuk perbaikan mutu
pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun
mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah kejuruan.
4.5 Membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk
kepentingan pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap
mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan
di sekolah menengah kejuruan.
4.6 Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja
kepala sekolah, kinerja guru dan staf sekolah di sekolah
menengah kejuruan.
1. 5. Kompetensi 5.1 Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode
Penelitian penelitian dalam pendidikan.
Pengembangan 5.2 Menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti
baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk
pengembangan karirnya sebagai pengawas.
5.3 Menyusun proposal penelitian pendidikan baik proposal
penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif.
5.4 Melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan
Dimensi Kompetensi Kompetensi
masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan
yang bermanfaat bagi tugas pokok tanggung jawabnya.
5.5 Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan
baik data kualitatif maupun data kuantitatif.
5.6 Menulis karya tulis ilmiah (KTI) dalam bidang pendidikan
dan atau bidang kepengawasan dan memanfaatkannya untuk
perbaikan mutu pendidikan.
5.7 Menyusun pedoman/panduan dan atau buku/modul yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan di
sekolah menengah kejuruan.
5.8 Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian
tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaannya
di sekolah sekolah menengah kejuruan.
1. 6. Kompetensi Sosial 6.1 Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka
meningkatkan kualitas diri untuk dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya.
6.2 Aktif dalam kegiatan asosiasi pengawas satuan pendidikan.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

TTD.

BAMBANG SUDIBYO

Salinan sesuai dengan aslinya.

Biro Hukum dan Organisasi

Departemen Pendidikan Nasional,

Kepala Bagian Penyusunan Rancangan

Peraturan Perundang-undangan dan

Bantuan Hukum I,

Muslikh, S.H.
NIP 131479478
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 12 TAHUN 2007

TENTANG

STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

Dikutip Oleh :

Drs. JAHIDIN, M.Pd.

NIP : 19610512 199003 1 004

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BIDANG PENDIDIKAN LUAR BIASA

SLB-ABC MUHAMMADIYAH BANJARSARI

KABUPATEN CIAMIS

2009

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 16 TAHUN 2007

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 13 TAHUN 2007

STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 12 TAHUN 2007


Dikutip Oleh :

Drs. JAHIDIN, M.Pd.

NIP : 19610512 199003 1 004

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BIDANG PENDIDIKAN LUAR BIASA

SLB-ABC MUHAMMADIYAH BANJARSARI

KABUPATEN CIAMIS

2009

DAFTAR ISI

Halaman

1. Permendiknas RI No. 16 Th. 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik


dan Kompetensi Guru………………………………………………………………….. 1

2. Permendiknas RI No. 13 Th. 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik


dan Kompetensi Kepala Sekolah……………………………………………………… 10

3. Permendiknas RI No. 12 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi


Pengawas Sekolah………………………………………………………………… 16

1. 1. PERMENDIKNAS NO. 18 TAHUN 2007 TENTANG

SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

1. 2. PERATURAN PEMERINTAH NO. 41 TAHUN 2009 TENTANG

TUNJANGAN PROFESI GURU DAN DOSEN, TUNJANGAN KHUSUS GURU DAN


DOSEN, SERTA TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR

1. 3. PERATURAN MENDIKNAS NO. 11 TAHUN 2008


TENTANG PERUBAHAN PERATURAN
MENDIKNAS NO. 18 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU
DALAM JABATAN

1. 4. PERMENDIKNAS NO. 10 TAHUN 2009 TENTANG

SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

Anda mungkin juga menyukai