Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MAKALAH

MANAJER DAN MANAGEMENT

DI SUSUN

OLEH:

KELOMPOK IV
DAFTAR ISI

Daftar Isi …………………………………………………………………………...… i

Kata Pengantar ……………………………………………………………………….. ii

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………….......................... 1

BAB 2 : PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajer ............................................................................... 2

B. Pengertian Manajemen ......................................................................... 3

C. Perbedaan Manajemen Dan Manajer ................................................... 3

D. Hubungan Manajemen Dan Manajer ................................................... 4

E. Fungsi Manajemen ............................................................................... 5

F. Tingkatan Manajemen .......................................................................... 6

G. Tingkatan Manajer ............................................................................... 7

H. Keterampilan Manajer ......................................................................... 10

I. Etika Manajer ......................................................................................... 11

BAB 3 : PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………….............................
13

B. Saran ……………………………………………………………………...............................
13

Daftarpustaka.............................................................................................. 14
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada

waktunya. Makalah ini membahas tentang ”Manajemen dan Manajer”.Dalam penyusunan

makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akantetapi dengan bantuan

dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha

Esa.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Rengat, 20 Maret 2014

.....................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.

Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin

ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan

ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division oflabor), yaitu

perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang.Dengan

menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwadengan sepuluh

orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan

kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri

menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu

menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja

dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan

kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan

(3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.

Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi

Industri di inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan

tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju

tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika

itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan,

memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan,

mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajemen mulai

dikembangkan oleh para ahli.


Dan pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan penjelasan tentang

manajemen dan manajer,mulai dari pengertiannya, fungsi, hubungan keduanya,tingkatan,

keterampilan dan etika seorang manager

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen dan Manajer ?

2. Apa Perbedaaan Manajemen dan Manajer? Dan Apa hubungan keduanya?

3. Apa saja fungsi Manajemen ?

4. Ada berapa tingkatan Manajemen dan Manajer ?

5. Apa saja keterampilan (skill) yang harus dimiliki oleh seorang Manajer ?

6. Bagaimana etika seorang Manajer ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAJER

Definisi paling umum dari manajer adalah seseorang yang bekerja dengan atau melalui orang

lain melalui kegiatan mengkoordinasi berbagai aktifitas pekerjaan dalam upaya untuk

mencapai tujuan organisasi . Tugas utama manajer adalah menkoordinasi.Walaupun nampak

sederhana, namun dalam implementasinya kegiatan mengkoordinasi memerlukan

kemampuan yang cukup kompleks. Seorang manajer tidak akan dapat mengkoordinasikan

suatu proses pekerjaan dengan baik, jika manajer tersebut tidak dianut oleh bagian-bagian

atau unit-unit yang akan dikoordinasikan, maka pasti proses koordinasi tidak akan terjadi.

Untuk dapat dianut tentu seorang manajer harus

memiliki berbagai prasyarat agar supaya dapat dianut.

Dianut atau diikuti oleh orang lain adalah kata penting dalam definisi

kepemimpinan, sehingga seseorang yang memilih profesi sebagai seorang manajer harus

memiliki kemampuan untuk dianut oleh orang lain atau dengan kata lain seorang yang

memilih profesi sebagai manajer harus memiliki jiwa kepemimpinan. Untuk dapat dianut

orang harus memiliki reputasi terpercaya, pada hal-hal tertentu juga harus ditambah dengan

kemampuan dan skill yang juga terpercaya. Sampai disini, terasa sekali bahwa untuk dapat

menjalankan fungsi utama seorang manajer ternyata diperlukan berbagai kompetensi yang

kompleks. Secara teoritis, manajer harus menjalankan fungsi manajemen. Jika fungsi-fungsi

manajemen tersebut tidak dijalankan maka orang tersebut tidak lagi disebut sebagai seorang

manajer. Terdapat banyak istilah yang digunakan untuk menggambarkan


berbagai fungsi manajemen oleh para pakar, namun demikian secara esensial akan

memiliki titik kesamaan. Keseluruhan fungsi tersebut itu harus dijalankan oleh seorang

manajer. Akan sangat ganjil jika manajer tidak melakukan perencanaan, atau juga akan

nkelihatan aneh jika manajer tidak melakukan pengorganisasian, kepemimpinan atau

bahkan pengendalian. Keseluruhan fungsi tersebut wajib dijalankan oleh seorang

manajer.

Dari keseluruhan fungsi yang harus dijalankan oleh seorang manajer tersebut,

fungsi kepemimpinan adalah fungsi yang paling banyak memerlukan kemampuan dalam hal

soft skill sedangkan ketiga fungsi lainnya sebagian besar berkaitan dengan hard skill. Itulah

sebabnya fungsi kepemimpinan adalah fungsi yang paling sulit untuk diajarkan, diantara

ketiga fungsi manajemen yang lain.

B. PENGERTIAN MANAJEMEN

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki

arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan

diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai

seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer

bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.Selain itu

Ricky Griffin manajemen diartikan sebagai sebuah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran

(goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan

perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,

terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa

Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda"


yang berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat

pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari

Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal

dari bahasa

Italia.Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement,yang

memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur .

C. PERBEDAAN MANAJEMEN DAN MANAJER

Perbedaan manajemen dan kepemimpinan adalah Kemimpinan terjadi setiap saat dan di mana

pun asalkan ada seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau

kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya Kepemimpinan dapat dipergunakan setiap

orang dan tidak hanya terbatas berlaku dalam suatu organisasi atau kantor tertentu, tidak

harus dibatasi oleh aturar-aturan atau tatakrama birokrasi. Kepemimpinan tidak harus

diikat dalam suatu organisasi tertentu. Kepemimpinan.bisa terjadi di mana saja, asalkan

seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang-orang lain kearah

tercapainya suatu tujuan tertentu. Manajemen terjadi bila mana pengertian kepemimpinan

dibatasi oleh tatakrama birokrasi atau dikaitkan terjadinya dalam suatu organisasi tertentu,

maka dinamakan manajemen, Fungsi-fungsi seperti perencanaan, pengaturan, motivasi dan

pengendalian senantiasa ada di dalamnya .Jadi dapat terjadi seorang manajer

berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan dia mampu mempengaruhi perilaku

orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi seorang pemimpin belum tentu harus

menyandang jabatan manajer untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Dengan kata lain

seorang leader atau pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang

manajer bisa berperilaku sebagai seorang leader atau pemimpin.


D. HUBUNGAN MANAJEMEN & MANAJER

Manajer dalam hubungan dengan menajemen menjelaskan tentang substansi tugas yang ada

padanya. Pada satu sisi, manajer ada pada posisi tugas pelaksana kepemimpinan dengan

membantu pemimpin memimpin pekerjaan yang bersifat departemenal. Di sini manajer

adalah kepala atau pemimpin suatu departemen atau unit kerja dalam suatu organisasi. Pada

sisi yang bersifat lebih substansial, manajemen adalah tugas seorang manajer yang

berhubungan dengan pelaksanaan tugas kepemimpinan pada aras manajerial. Tentu

tatkala melaksanakan tugasnya, manajer memanejemeni, tetapi perbedaannya, ialah

bahwa ia memanejemeni tugasnya atas nama pemimpin yang mendelegasikan tugas

manajerial kepadanya.

E. FUNGSI MANAJEMEN

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam

proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan

kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh

seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia

menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,mengorganisir, memerintah,

mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas

menjadi empat, yaitu:

Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang

dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara

keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai

rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang

dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan

merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan,
fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan

tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.

Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan

menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah

dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan

tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana

tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada

tingkatan mana keputusan harus diambil.

Pengarahan (actuating) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota

kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial

dan usaha. Pengawasan (Controling)Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh

seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat

menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

Fungsi manajemen menurut beberapa penulis antara lain :

1. Ernest Dale: Planning, Organizing, Staffing, Directing, Innovating , Representing

dan Controlling.

2. Oey Liang Lee : Planning, Organizing, Directing, Coordinating, Controlling.

3. James Stoner : Planning, Organizing, Leading, Controlling.

4. Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.

5. Lindal F. Urwich : Forescating, Planning, Organizing, Commanding,

Cordinating,Controlling.

6. Dr. SP. Siagian MPA : Planning, Organizing, Motivating, Controlling.


7. Prayudi Atmosudirjo : Planning, Organizing, Directing/ Actuating, Controlling.

8. DR. Winardi SE : Planning, Organizing, Coordinating, Actuating,

Leading,Communicating, Controlling.

9. The Liang Gie : Planning, Decision Making, Directing, Coordinating,

Controlling,Improving.

Pada hakekatnya fungsi-fungsi di atas dapat dikombinasikan menjadi 10 fungsi yaitu :

1. Forecasting (ramalan) yaitu kegiatan meramalkan, memproyeksikan terhadap

kemungkinan yang akan terjadi bila sesuatu dikerjakan.

2. Planning (perencanaan) yaitu penentuan serangkaian tindakan dan kegiatan untuk

mencapai hasil yang diharapkan.

3. organizing (organisasi) yaitu pengelompokan kegiatan untuk mencapai tujuan,temasuk

dalam hal ini penetapan susunan organisasi, tugas dan fungsinya.

4. Staffing atau Assembling Resources (penyusunan personalia) yaitu penyusunan personalia

sejak dari penarikan tenaga kerja baru. latihan dan pengembangan sampai dengan usaha agar

setiap petugas memberi daya guna maksimal pada organisasi.

5. Directing atau Commanding (pengarah atau mengkomando) yaitu usaha memberi

bimbingan saran-saran dan perintah dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan

(delegasi wewenang) untuk dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan yang

telah ditetapkan.

6. Leading yaitu pekerjaan manajer untuk meminta orang lain agar bertindak sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan.


7. Coordinating (koordinasi) yaitu menyelaraskan tugas atau pekerjaan agar tidak terjadi

kekacauan dan saling melempar tanggung jawab dengan jalan

menghubungkan,menyatu-padukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan.

8. Motivating (motivasi) yaitu pemberian semangat, inspirasi dan dorongan kepada

bawahan agar mengerjakan kegiatan yang telah ditetapkan secara sukarela.

9. Controlling (pengawasan) yaitu penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk

menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan.

10. Reporting (pelaporan) yaitu penyampaian hasil kegiatan baik secara tertulis

maupun lisan.Proses pelaksanaan kegiatan manajemen, maka fungsi manajemen

yaitu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan. Ini adalah

fungsi-fungsi ke dalam perusahaan, sedang fungsi manajer ke luar perusahaan adalah :

1. mewakili perusahaan dibidang pengadilan.

2. ambil bagian sebagai warga negara biasa.

F. TINGKATAN MANAJEMEN

Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu :

1. Manajemen Puncak (Top Management)

Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan

manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur,direktur utama.

Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalahkonseptual, artinya

keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untudilaksanakan oleh tingkatan

manajer dibawahnya.

2. Manajemen Menengah (Middle Management)


Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian

untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab

melaksanakan reana dan memastikan tercapainyasuatutujuan.

3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)

Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan

oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian

teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian

dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.

Dilihat dari kegiatan yang dilakukan :

- Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi, (produksi,

pemasaran, keuangan, personalia, dll

- Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.

G. TINGKATAN MANAJER

Setiap tingkatan dalam jabatan manajer tersebut akan menjalankan seluruh fungsi

manajemen, namun memiliki titik tekan yang berbeda. Manajer puncak (top managers) tentu

akan menjalankan fungsi perencanaan dan kepemimpinan lebih besar dibandingkan dengan

tingkat manajer di bawahnya, sedangkan manajer tingkat bawah (first-linemanager)

akan lebih banyak menjalankan fungsi pengendalian (controlling) dan

pengorganisasian (organizing) dibandingkan dengan tingakatan manajer yang lain .

Dengan berbagai pekerjaan tersebut maka pimpinan puncak akan lebih banyakterkait

dengan pekerjaan-pekerjaan pada masa yang akan datang,atau pekerjaan-pekerjaan

yang akan dilakukan. Dalam membuat perencanaan misalnya, seorang manajer harus
memiliki pandangan jauh kedepan dan mampu melihat apa yang akan terjaditerhadap

organisasinya pada masa yang akan datang. Demikian pula pada kegiata kepemimpinan,

manajer harus mampu meyakinkan kepada seluruh orang yang ada

didalam organisasi, tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, dan

meyakinkan mereka untuk berbuat kearah yang diharapkan tersebut. Jika dilihat dari jenis

pekerjaan yang dilakukan oleh manajer puncak tersebut maka terlihat bahwa pekerjaan-

pekerjaan yang dilakukannya adalah berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan

konseptual,sehingga manajer puncak dituntut untuk menguasai keterampilan konseptual

(conceptual

skill).Berbeda dengan manajer menengah (midle managers), yang sebagian besar

berkaitan dengan pekerjaan untuk menjembatani kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

manajer puncak sehingga dapat diimplementasikan oleh first-line managers, maka sangat

diperlukan kemampuan berhubungan dengan manusia. Kemampuan ini diperlukan karena

manajer menengah berfungsi sebagai penterjemah dari kebijakan-kebijakanyang seringkali

belum mampu dipahami oleh first-line managers karena adanya berbagai kesenjangan

antar tingkatan manajer. Untuk itulah pada manajer menengah ini kemampuan

berhubungan dengan manusia (interpersonal skills) adalah keterampilan yang akan

sangat membentu dalam menjalankan fungsi manajerialnya. Sedangkan bagi first-line

managers, merupakan manajer yang bersentuhan langsung dengan jenis pekerjaan dan

proses layanan yang harus ditangani. Kegiatan pengorganisasian dan pengendalian

merupakan fungsi manajemen yang lebih dominan dikerjakan oleh manajer pada level

ini. Oleh karena itu manajer pada level ini memerlukan orang dengan kemampuan

teknis untuk menangani pekerjaan tersebut. Artinya akan lebih baik orang yang

menduduki first-line managers ini adalah orang yang berkecimpung lama dalam jenis

pekerjaan tersebut. Dengan demikian keterampilan teknis (technical skill) merupakan


keterampilan yang dominan diperlukan oleh manajer pada level ini.Sedangkan bagi first-line

managers, merupakan manajer yang bersentuhan langsung dengan jenis pekerjaan dan

proses layanan yang harus ditangani. Kegiatan pengorganisasian dan pengendalian

merupakan fungsi manajemen yang lebih dominan dikerjakan oleh manajer pada level

ini.

Fungsi Manajemen
Keterampilan
Perencanaan Pengorganisasian Kepemimpinan Pengendalian

Kekuasaan √ √

Mendengarkan √ √

Pengelolaan pada kelompok


√ √
dan budaya berbeda

Penyusunan anggaran √ √

Pemilihan gaya kepemimpinan



yang efektif

Pelatihan √

Membangun tim yang efektif √ √

Mendelegasikan/pemberdayaan √ √
Memotivasi √ √

Mendisiplinkan √

Mewawancarai √ √

Memenej penolakan terhadap


√ √
perubahan

Memenej waktu √ √

Mentoring √

Negosiasi √

Menyediakan umpan balik √ √

Membangun budaya organisasi √ √

Mengembangkan visi √ √

Menyelesaikan masalah secara



kreatif

Dari tabel di atas terlihat bahwa keterampilan dalam wilayah fungsi

kepemimpinan adalah mendominasi dari keterampilan yang diperlukan untuk menjadi

seorang manajer. Ini mengindikasikan bahwa seorang manajer harus memiliki jiwa

leadership yang baik untuk dapat menjalankan profesi manajerialnya, karena

sebagaian besar kegaiatan manajemen akan memerlukan kemampuan leadership. Dalam

beberapa literatur memang ada yang membedakan antara manajer dan pemimpin, tetapi
dalam kenyataan sehari-hari dalam melaksanakan profesi manajer atau pemimpin, ternyata

kedua hal tersebut (manajer dan pemimpin) sulit sekali untuk dipisahkan, bahkan

seringkali harus menjalankan kedua fungsi tersebut secara bersamaan.

H. KETERAMPILAN MANAJER

Adapun kriteria dan skill yang harus di miliki adalah :

1. Conceptual skill

Kognitif , wawasan yang dibangun berdasarkan ilmu pengetahuan melalui

proses pembelajaran ( intelegensia ) yang mampu mentransormasi ide menjadi

kenyataan. Merumuskan Platform baik Visi , Misi dan Programnya. Kemampuan

merumuskan , menganalisis , mendiagnosis , memutuskan dan memilih tindakan terbaik

untuk kepentingan Perusahaan.

2. Human Skill

Kemampuan kemanusiaan , maknanya adalah kemampuan yang dilahirkan dari sesuatu

interaksi , baik individu maupun suatu kelompok yang dipimpin sehingga pemimpin tidak

menganggap dirinya lahir sendiri tetapi dia muncul dari komunitas sosial yang pada

gilirannya mempersatukan nilai – nilai yang dia

miliki pada ranah sosial yang dimilikinya karena pemimpin berada ditengah –

tengah komunitas sosialnya ,yang selalu berkaitan,berinteraksi sehinggapemimpin harus

mampu mengenal para anggotanya.

3. Diagnostik skill

Kemampuan untuk mendiagnosa , melakukan investigasi , identifikasi ,


dan memutuskan untuk di implementasikan sebagai upaya pemecahan masalah yang di

hadapi

4. Political skill

Kemampuan untuk menguatkan kekuasaannya.Kekuasaan ini dikuatkan

untuk kepentingan organisasi , kekuasaan itu membangun dengan syarat tanggung jawab ,

wewenang , dan kepemimpinan oleh karena itu hakikat political skill adalah

mentransformasikan kepemiminan lewat pelaksanaan kemampuan dan tanggung jawab

dari kewajiban seorang pemimpin.

5. Decision making skill

Keterampilan mengambil keputusan dengan tahapan :

Masalah > investigasi > Identifikasi > Formulasi > Legitimasi

6. Technical skill

Keterampilan teknis lahir dari psikomotorik dan dorongan emosional ,

keinginan untuk menjadi terampil & ahli sehingga apa yang dipikirkan , tindakan

membuahkan hasil karya , lahir dari pelatihan , kursus , kebiasaan & kebudayaan kerja.

7. Time manajemen skill

Mengatur waktu , menempatkan program dan tindakan sesuai waktu yang tepat.

8. Managerial skills (entrepreneurial)

yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara efektif serta

kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting.


9. Techological skills

yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada

pelaksanaan pekerjaan ekonomis.

10. Organisational skills

yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha.

Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan

tingkat intensitas yang sama.

I. ETIKA MANAGER

Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan

mereka.Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah cabang utama

filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan

penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah,baik,

buruk, dan tanggung jawab. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi

konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi

penggunaan nilai-nilai

etika).

Ada tiga kategori klasifikasi :

* Perilaku terhadap karyawan

* Perilaku terhadap organisasi

* Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

1. Perilaku terhadap karyawan


Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta ruang

pribadi dan penghormatan. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan

perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan

pekerjaan. Perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya

mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut

kehilangan pekerjaannya.

2. Perilaku Terhadap Organisasi

Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. Masalah

yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan,dan kerahasiaan.

Masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran

atau mencuri barang milik perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang

individu melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan

atasannya. Misalnya, menerima suap Sementara itu, masalah pelanggaran etika yang

berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia

perusahaan kepada pihak lain.

3. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen

ekonomi lain—seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan

serikat buruh.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kami dapat menyimpulkan bahwa menjadi seorang manajer itu tidak bisa dilakukan

oleh sembarangan orang, terlebih dahulu orang tersebut harus dipastikan mampu/mumpuni

dalam memanage pekerjaan yang akan diembannya kelak, memiliki etika yang baik,

dan memiliki semua skill yang seharusnya dimiliki oleh seseorang yang ingin menjadi

manajer.

Manajemen pun memiliki cakupan yang luas, yang mana dengan ditemukannya hal ini

oleh para ahli dapat mempermudah orang-orang dalam mengatur suatupekerjaan

baik bersifat individual maupun kelompok sehingga pekerjaan dapat berjalan sesuai

dengan yang diharapkan, lebih efisien.

B. SARAN

Diharapkan kita lebih mengerti tentang manajemen dan berniat memperdalam

lebih jauh agar lebih paham. Karena ilmu ini tidak hanya dibutuhkan oleh seseorang yang

akan bercita-cita menjadi manajer pada sebuah perusahaan, tetapi ilmu ini bisa diterapkan

disegala aspek kehidupan sehari-hari kita.


DAFTAR PUSTAKA

1. Armala. 2012. Managerial Skill: Buku Saku Manager. Gramedia Pustaka : Jakarta

2. Mariyanti, Erni. 2011. Menjadi Manager Gampang. Gramedia Pustaka: Jakarta

3. Wibisono, Dermawan. 2005. Belajar Manajemen. Bumi Aksara : Bandung

4. Terry R, George. 2003. Prinsip – Prinsip Manajemen. Erlangga: Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai