Anda di halaman 1dari 17

DANAU DI PULAU JAWA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Limnologi

Disusun oleh :
Kelompok 2

PRITA SAFA ARDELIA 230110170176


M. DAFFA GHIFARY 230110170178
HANIFA KHAIRUNISA 230110170188
RESTI YUSNITA HIDAYAT 230110170191

PROGRAM STUDI PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017

1
1. Danau Tasikardi

A. Asal Usul

Danau Tasikardi adalah suatu danau buatan di Desa Margasana,


Kecamatan Kramatwatu, Kota Serang, Provinsi Banten. Letaknya
sekitar 10 km dari pusat kota Serang. Namanya berasal dari bahasa
Sunda dan berarti "danau buatan". Luasnya 5 hektare dan bagian
dasarnya dilapisi ubin batu bata.

Danau Tasikardi dibuat pada masa pemerintahan Panembahan


Maulana Yusuf (bertahta 1570-1580 M), sultan Banten kedua dan
merupakan tempat peristirahatan sultan dan keluarganya. Peranannya
ganda, yaitu menampung air dari Sungai Cibanten demi pengairan
sawah, dan memasok air ke keraton dan masyarakat sekitarnya. Air
Danau Tasikardi dialirkan ke Keraton Surosowan melalui pipa yang
terbuat dari tanah liat dan berdiameter 2,40 meter. Sebelum digunakan,
air disaring dan diendapkan di tempat penyaringan khusus yang
disebut pengindelan abang atau "penyaringan merah", pengindelan
putih dan pengindelan emas.

Danau Tasikardi, bersama Masjid Agung Banten, Keraton


Surosowan, Keraton Kaibon, Pasar Lama Serang, Benteng Speelwijk
dan Vihara Avalokitesvara masuk dalam situs Banten Lama. Di tengah
danau terdapat sebuah pulau yang dahulunya merupakan tempat
istirahat keluarga kesultanan. Di pulau tersebut masih dapat dilihat
peninggalan Kesultanan Banten, seperti kolam penampungan air,
pendopo, dan kamar mandi keluarga kesultanan.

2
B. Kegiatan Perikanan

Danau Tasikardi sering dijadikan lahan pemancingan bagi para


wisatawan, kegiatan ini didukung oleh keberadaan fitoplankton yang
mendominasi di danau ini.

C. Pengelolaan

Danau Tasikardi dikelola oleh pemerintah setempat sebagai objek


wisata alam. Awalnya Danau Tasikardi dibuat pada masa
pemerintahan Sultan Banten ke-2 sebagai pendukung kegiatan perairan
di wilayah tersebut.

D. Identifikasi

Danau Tasikardi, menurut proses terjadinya digolongkan sebagai


danau buatan karena dibuat oleh manusia untuk kepentingan bersama.
Sedangkan menurut tingkat kecerahannya Danau Tasikardi tergolong
sebagai danau eutrofik karena memiliki kadar unsur hara yang tinggi
sehingga memiliki tingkat produktivitas primer yang
tinggi.Kelimpahan fitoplankton di Danau Tasikardi berkisar antara
135-215 ind/cm2. Fitoplankton yang ditemukan sebanyak 16 jenis
dengan jumlah total 728 individu. Jenis yang paling banyak ditemukan
adalah Euglena dan yang paling sedikit adalah Navicula.

Kandungan rata-rata karbondioksida di danau Tasikardi tinggi


yaitu 22 ppm. Kandungan rata-rata nitrat, nitrit dan ammonia berturut-
turut yaitu 0,5425 ppm, 0,02 ppm dan 0,47 ppm. Untuk kandungan
nitrat yang tertinggi terdapat di titik sampel 4 yaitu 0,78 ppm
sedangkan yang terendah berada di titik sampel 1 yaitu 0,34 ppm.
Kandungan nitrit sama pada semua titik sampel yaitu 0,02 ppm dan
untuk kandungan ammonia tertinggi terdapat pada titik sampel 1 yaitu
0,83 ppm sedangkan yang terendah terdapat pada titik sampel 4 yaitu
0,02 ppm.

3
1. Situ Gintung

A. Asal Usul

Situ Gintung adalah danau kecil buatan yang terletak Kecamatan


Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Lokasi
danau ini berada di sebelah barat daya kota Jakarta. Pada 2008 Danau
ini mempunyai luas 21,4 ha.

Situ Gintung dibuat antara tahun 1932-1933 dengan luas awal 31


ha. Kapasitas penyimpanannya mencapai 2,1 juta meter kubik. Situ ini
adalah bagian dari Daerah Aliran Cisadane merupakan salah satu
sungai utama Provinsi Banten dan Jawa Barat sumber berasal dari
Gunung Salak dan Gunung Pangrango di (Kabupaten Bogor, sebelah
selatan Kabupaten Tangerang) yang mengalir ke Laut Jawa panjang
sungai ini sekitar 80 km dan bendungan aliran Kali Pesanggrahan. Di
tengah-tengah situ terdapat sebuah pulau kecil yang menyambung
sampai ke tepi daratan seluas kurang lebih 1,5 ha yang bernama Pulau
Situ Gintung beserta hutan tanaman yang berada sekitarnya.

B. Kegiatan Perikanan

Semenjak tahun 1970-an kawasan pulau dan salah satu tepi Situ
Gintung dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam dan perairan di
mana terdapat restoran,kolam renang,dan outbond.

4
C. Pengelolaan

Danau Gintung dikelola oleh pemerintah daerah melalui Balai


Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) semenjak
jebolnya tanggul tersebut pada tahun 2009, hingga saat ini area Situ
dijadikan sebagai tempat wisata.

D.Identifikasi

Kualitas air Situ Gintung di inlet barat lebih baik daripada di inlet
timur, tengah dan outlet, kualitas air Situ Gintung tidak memenuhi
baku mutu kelas I sebagai air baku minum, namun memenuhi baku
mutu kelas II untuk perikanan terutama di titik 4 (inlet bagian barat).
Pengaruh limbah domestik yang mengandung DO rendah serta amonia,
phosphat, dan TDS yang tinggi menyebabkan Situ Gintung tidak sesuai
untuk kegiatan perikanan.

2. Situ Gede

A. Asal Usul

Situ Gede adalah nama sebuah danau (Sd., situ atau setu berarti
telaga, gede berarti besar) yang terletak di Kelurahan Situgede, Bogor
Barat, Kota Bogor.

Terletak di tepi Hutan Dramaga, yakni hutan penelitian milik


Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan, telaga yang
memiliki luas sekitar 6 hektare ini merupakan tempat rekreasi harian

5
bagi warga Bogor. Para pengunjung dapat berperahu, memancing,
atau berjalan-jalan di kerimbunan hutan. Danau dan hutan ini pun
kerap digunakan sebagai lokasi pembuatan film dan sinetron.

Lokasi wisata ini berada kurang lebih 10 km dari pusat Kota


Bogor, atau sekitar 3 km di utara Terminal Bubulak. Situ Gede
sebetulnya berdekatan, atau berada dalam satu sistem, dengan
beberapa situ yang lain di dekatnya. Yakni Situ Leutik (kini sudah
menghilang), Situ Panjang, dan Situ Burung. Yang terakhir ini terletak
di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

B. Kegiatan Perikanan

Kondisi alam yang tenang dan asri dengan pemandangan hutan


karet yang menyegarkan menjadi daya tarik tersendiri bagi para
pengunjung wisata dan pemancing untuk datang berkunjung, baik
untuk sekedar melepas lelah atau pun sengaja berkumpul bersama
keluarga. Selain sebagai tempat wisata, Situ Gede juga dimanfaatkan
sebagai saluran irigasi bagi areal persawahan di sekitarnya.

C. Pengelolaan

Pengelolaan Situ Gede diperlukan agar pengelolaannya


berkelanjutan bagi semua pihak sehingga keberadaan situ tersebut
dapat terpelihara dengan baik. Pengelolaan Situ Gede saat ini masih
dikelola oleh kelurahan dengan bantuan masyarakat sekitar.

D.Identifikasi

Pada kreteria penilaian vegetasi air yang menutupi badan air situ
masuk pada kategori dibawah 25% karena terlihat kondisi vegetasi
yang tidak terlalu banyak hanya sekitar 3% dari seluruh luasan situ
yang tertutupi oleh vegetasi. Sedangkan penilaian kondisi kualitas air,
Situ Gede masuk pada kelas II yang dapat digunakan untuk tempat
rekreasi air, budidaya perikanan air tawar, peternakan, air untuk
pertanaman dan untuk peruntukan lain yang menpersyaratkan mutu
air yang sama dengan kegunaan tersebut.

6
3. Danau Kawah Bromo

A. Asal Usul

Menurut proses terbentuknya Danau Kawah Bromo tergolong ke


dalam danau vulkanik. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk
akibat letusan gunung merapi. Gunung Bromo telah meletus sebanyak
beberapa kali, dengan interval waktu yang teratur yaitu 30 tahun, letusan
terbesar terjadi pada 1974. Hal itu yang menyebabkan terbentuknya Danau
Kawah Bromo.

B. Kegiatan Perikanan

Danau Kawah Bromo dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam dan di


daerah tesebut terdapat pura yang digunakan untuk upacara yadnya kasada
atau kasodo.

C. Pengelolaan

Danau Kawah Bromo dikelola oleh pemerintah. Saat ini kawasan


sekitar kawah tersebut dijadikan sebagai tempat wisata.

D. Identifikasi

Garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-


barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4
km dari pusat kawah Bromo.

7
4. Waduk Jatiluhur

A. Asal Usul
Waduk Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten
Purwakarta, Provinsi Jawa Barat (±9 km dari pusat Kota Purwakarta).
Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal
Perancis Compagnie française d'entreprise, dengan potensi air yang
tersedia sebesar 12,9 miliar m3 / tahun dan merupakan waduk
serbaguna pertama di Indonesia.

B. Kegiatan Perikanan

Waduk jatiluhur digunakan untuk PLTA, di dalam Waduk


Jatiluhur, terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187 MW
dengan produksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun.
penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha sawah (dua kali tanam
setahun), air baku air minum, budi daya perikanan dan pengendali
banjir.

C. Pengelolaan

Waduk Jatiluhur dikelola oleh Perum Jasa Trita II. Selain


berfungsi sebagai PLTA dengan sistem limpasan terbesar di dunia,
kawasan Jatiluhur memiliki banyak fasilitas rekreasi yang memadai,
seperi hotel dan bungalow, bar dan restaurant, lapangan tenis, bilyard,
perkemahan, kolam renang dengan water slide, ruang pertemuan,
sarana rekreasi dan olahraga air, playground dan fasilitas lainnya.
Sarana olahraga dan rekreasi air misalnya mendayung, selancar
angin, kapal pesiar, ski air, boating dan lainnya. Di perairan Danau

8
Jatiluhur ini juga terdapat budidaya ikan keramba jaring apung, yang
menjadi daya tarik tersendiri. Di waktu siang atau dalam keheningan
malam kita dapat memancing penuh ketenangan sambil menikmati
ikan bakar. Dikawasan ini pula kita dapat melihat Stasiun Satelit
Bumi yang dikelola oleh PT. Indosat Tbk. (±7 km dari pusat Kota
Purwakarta), sebagai alat komunikasi internasional. Jenis layanan
yang disediakan antara lain international toll free service (ITFS),
Indosat Calling Card (ICC), international direct dan lainnya.

D. Identifikasi

panorama danau yang luasnya 8.300 ha. Bendungan ini mulai


dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis Compagnie
française d'entreprise.

Potensi air yang tersedia sebesar 12,9 miliar m3 / tahun dan


merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia. Selain dari itu
Waduk Jatiluhur memiliki fungsi penyediaan air irigasi untuk
242.000 ha sawah (dua kali tanam setahun), air baku air minum, budi
daya perikanan dan pengendali banjir.

9
5. Waduk Sempor

A. Asal Usul

Pada saat Indonesia dikuasai oleh Belanda tepatnya tahun 1916,


Pemerintah Belanda telah mengidentifikasi bahwa di daerah Sempor
terdapat lokasi yang ideal untuk suatu waduk. Identifikasi tersebut
dilakukan untuk menyediakan air yang akan digunakan untuk irigasi
daerah-daerah disekitarnya. Pemerintah Indonesia melalui para ahli-
ahlinya kembali melanjtukan penelitian mengenai lokasi ideal untuk
waduk di Sempor pada tahun 1950. Dari penelitian itu dihasilkan suatu
desain atau rancangan suatu waduk di Sempor. kemudian pemerintah
melakukan pembebasan tanah warga yang bermukim disempor, sebagian
warga berpindah ke karang joho (nama saat ini sempor karang joho),
lokasi sempor karang joho tidak jauh dari sempor jaraknya kurang lebih
3km, setelah pembebasan lahan, Pada tahun 1958 pembangunan fisik
Bendungan Serbaguna Sempor dimulai melalui Proyek Sempor. Proyek
pembangunan Waduk Sempor selelasi pada tahun 1978.

B. Kegiatan Perikanan

Waduk ini juga dapat digunakan sebagai tempat menikmati matahari


terbit (sunrise). Pemandangan bebatuan dan suara gemericik air dapat
dinikmati di sungai pada sekitaran waduk. Waduk Sempor dilengkapi
berbagai fasilitas. Untuk rekreasi air misalnya, ada speedboat, slowboat,
bebek dayung serta perahu dayung. Waduk Ini juga telah dilengkapi
dengan fasilitas untuk bersepeda dan berlari-lari santai untuk para
wisatawan. Waduk seluas puluhan hektar ini, bila diamati begitu mirip
sebuah danau alam yang dipagari oleh perbukitan.

10
C. Pengelolaan

Waduk Sempor dikelola oleh pemerintah. Saat ini kawasan sekitar


kawah tersebut dijadikan sebagai tempat wisata.

D. Identifikasi

Waduk sempor merupakan bendungan pada daerah Sungai Jatinegara


atau disebut juga Sungai Sempor dan Sungai Cicingguling yang mengalir
dari utara ke selatan di Pegunungan Serayu Selatan dan bermuara di
Samudra Hindia. Waduk Sempor terletak 8 km disebelah utara kota
Gombong. Waduk sempor berada di ketinggian kurang lebih 30 meter di
atas permukaan air laut. Meskipun berada pada wilayah yang dekat dengan
pantai, udara di Waduk Sempor tergolong sejuk karena berada pada lokasi
perbukitan yang masih alami. Perbukitan di sekeliling Waduk Sempor diisi
dengan ribuan pohon pinus. Pemandangan di Waduk Sempor didominasi
oleh air di waduk dan pohon-pohon pinus di bukit. Waduk ini juga dapat
digunakan sebagai tempat menikmati matahari terbit (sunrise).
Pemandangan bebatuan dan suara gemericik air dapat dinikmati di sungai
pada sekitaran waduk. Waduk Sempor telah dilengkapi dengan fasilitas
untuk bersepeda dan berlar-lari santai untuk para wisatawan. Selain
sebagai tempat wisata Waduk Sempor juga cocok digunakan sebagai
tempat seminar, rapat kerja ataupun kegiatan sejenis lainnya karena
suasana tempat yang tenang.

6. Waduk Malahayu

11
A. Asal Usul
Waduk Malahayu dibangun pada tahun 1934-1937 dan diresmikan
pada 19 Mei 1938 oleh Kolonial Belanda. Waduk dini dibuat dengan
membendung Sungai Kebuyutan atau Sungai Ciblandongan yang
memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 63 Km2 beserta anak
sungainya seperti Sungai Cimandala, Sungai Pabogohan, dan Sungai
Ciomas. Pada saat diresmikan waduk ini mempunyai kapasitas tampungan
mencapai 69 Juta m3 dengan area layanan irigasi mencapai 18.456
Hektar. Namun pengukuran tahun 1977, daya tampung Waduk Malahayu
tinggal 46 Juta m3 akibat sedimentasi.

B. Kegiatan Perikanan

waduk ini disamping sebagai sarana irigasi lahan pertanian wilayah


Kecamatan Kecamatan Banjarharjo, Kecamatan Kersana, Kecamatan
Ketanggungan, Kecamatan Loasari, Kecamatan Tanjung dan Kecamatan
Bulakamba juga sebagai pengendali banjir serta dimanfaatkan untuk
rekreasi/ obyek wisata. Di obyek wisata ini dapat ditemukan panorama
alam pegunungan dan perbukitan yang indah, dikelilingi hutan jati yang
luas dan telah dijadikan bumi perkemahan dan wana wisata.

C. Pengelolaan

Waduk Malahayu bukan hanya sebuah objek wisata biasa yang


dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Brebes yang menyajikan waduk
saja sebagai daya tariknya, tetapi juga menyajikan keindahan alam yang
eksotis. Panorama keindahan alam tersebut merupakan sebuah bukti nyata
bahwa alam memang tidak pernah lelah untuk membagi berkahnya pada
seluruh makhluk-Nya.

D. Identifikasi

Waduk Malahayu mempunyai tipe bendungan urugan tanah bukan


homogen. Waduk Malahayu mempunyai panjang 850 meter. Di bagian
muka waduk ini terdapat tanggul dengan ketinggian 16 m, lebar 4 m, dan
panjang 850 m. Keliling waduk dikitari pedukuhan Mungguhan, Keser
Kulon, Kali Garung, Kedung Agung, Soka, Karang sempu, Pecikalan, dan
Karang nangka

12
7. Situ Cileunca

A. Asal Usul

Situ Cileunca merupakan suatu badan air yang memiliki luas ± 180 ha
yang terletak di Pangalengan, Kabupaten Bandung bagian selatan. Situ
Cileunca dibangun mulai tahun 1919 sampai dengan 1926 dan berada pada
ketinggian 1400 dpl. Situ ini diapit oleh empat desa, yakni Warnasari,
Margamekar, Pulosari dan Margaluyu. Situ Cileunca sebenarnya ada 2
buah : satu diatas (Situ Cipanunjang dengan luas 210 ha) yang merupakan
inlet dari Situ Cileunca (180 ha)

B. Kegiatan Perikanan

Situ Cileunca dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam dan juga


sebagai PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air).

C. Pengelolaan

Situ Cileunca merupakan asset objek wisata yang dikelola oleh


Kabupaten Bandung yang berada di Kecamatan Cicalengka.

D. Identifikasi

Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca termasuk dalam sistem waduk


kaskade Sungai Cimulang Cimalik. Karakteristik waduk kaskade sangat
khas, dimana kualitas perairan waduk paling bawah dipengaruhi oleh

13
kualitas perairan waduk di atasnya. Sedangkan waduk yang berada paling
atas (paling hulu) kualitas perairannya dipengaruhi oleh kualitas perairan
Daerah Aliran Sungai di atasnya.

8. Kawah putih

A. Asal Usul
Letusan hebat oleh Gunung Patuha pada abad ke 10 membuat
banyak orang beranggapan bahwa lokasi ini adalah kawasan angker
karena setiap burung yang terbang melewati kawasan tersebut akan
mati. Karena kepercayaan tersebut, tidak ada orang yang berani
mendekati kawasan ini sampai akhirnya pada tahun 1837 ada seorang
ahli bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn yang memutuskan untuk
pergi ke puncak Gunung Patuha demi ilmu pengetahuan. Dr. Franz
Wilhelm Junghuhn berhasil mencapai puncak Gunung Patuha dan dari
sana ia melihat ada sebuah danau berwarna putih dengan bau belerang
yang menyegat. Sejak itu, keberadaan Kawah Putih menjadi terkenal
dan pada tahun 1987 pemerintah mulai mengembangkan Kawah Putih
sebagai tempat wisata.

B. Kegiatan Perikanan

Kawah putih dimanfaatkan sebagai objek wisata. Kawah putih


pun termasuk dalam tempat wisata favorit bagi para wisatawan lokal
maupun mancanegara yang datang untuk berlibur ke kota Bandung.
Objek wisata ini menyajikan beragam keindahan alam, pegunungan,
dan sejarah terbentuknya kawah yang sangat sulit sekali untuk anda
temukan di seluruh wilayah Indonesia.

14
C. Pengelolaan

Kawah Putih telah menjadi objek wisata yang telah dikelola secara
serius oleh pemerintah, hal ini dapat dilihat dari fasilitasnya yang
lumayan lengkap mulai dari area parkir yang luas, pusat informasi,
tempat ibadah, restoran hingga toilet.

D. Identifikasi

Kawah putih merupakan danau vulkanik yang terbentuk akibat


letusan gunung Patuha pada abad ke 10. Sesuai dengan namanya,
tanah yang ada di kawasan ini berwarna putih akibat dari
pencampuran unsur belerang. Selain tanahnya yang berwarna putih,
air danau kawasan Kawah Putih juga mempunyai warna yang putih
kehijauan dan dapat berubah warna sesuai dengan kadar belerang
yang terkandung, suhu, dan cuaca. Kawah Putih Ciwidey berada di
kawasan pegunungan yang mempunyai ketinggian lebih dari 2.400
meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian tersebut, suhu udara
di kawasan Kawah Putih tentu saja dingin dengan suhu 8 derajat
Celsius sampai dengan 22 derajat Celsius.

9. Waduk Gajah Mungkur

A. Asal Usul

Pembangunan Waduk Gajah Mungkur direncanakan sejak tahun


1964 dengan fungsi utama sebagai pengendali banjir di Sungai

15
Bengawan Solo. Kemudian rencana induk pembangunanya
dirumuskan pada tahun 1972-1974 dengan bantuan Overseas
Technical Cooperation of Jepang. Lalu mulai dibangun pada akhir
tahun 1976-1981 dan mulai beroperasi pada tahun 1982. Pengerjaan
pembangunan Waduk Gajah Mungkur dilakukan secara swakelola
oleh 2.500 pekerja bersama dengan 35 konsultan Nippon Koei Co Ltd
Jepang. Untuk membangun waduk ini harus menenggelamkan 51 desa
di 6 kecamatan. Sehingga pemerintah memindahkan 67.515 Jiwa
penduduk yang tergusur perairan waduk dengan transmigrasi bedol
desa di Tahun 1976 ke Provinsi Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan
Sumatera Selatan. Waduk ini direncanakan bisa berumur sampai 100
tahun. Namun, sedimentasi yang terjadi menyebabkan umur waduk ini
diperkirakan tidak akan lama. Perum Jasa Tirta Bengawan Solo
kewalahan untuk melakukan perawatan terhadap Waduk Gajah
Mungkur yang menjadi tugasnya. Kerusakan daerah aliran sungai
(DAS) yang parah menyebabkan sedimentasi waduk sangat tinggi.

B. Kegiatan Perikanan

Waduk Gajah Mungkur dibangun sebagai pengendalian banjir


(flood control) sungai Bengawan Solo, dari 4000 m3/detik menjadi 400
m3/detik, sesuai kapasitas maksimum alur sungai di hilir bendungan.
Selain itu Waduk Gajah Mungkur bisa mengairi sawah seluas 23.600
ha di daerah Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kabupaten
Karanganyar dan Kabupaten Sragen. Selain untuk memasok air minum
Kota Wonogiri dan sekitarnya juga menghasilkan listrik dari PLTA
sebesar 12,4 MegaWatt. Waduk Gajah Mungkur juga merupakan
tempat rekreasi yang sangat indah. Di sini tersedia kapal boat untuk
mengelilingi perairan, juga sebagai tempat memancing. Selain itu dapat
pula menikmati olahraga layang gantung (Gantole). Terdapat juga
taman rekreasi "Sendang" yang terletak 6 km arah selatan Kota
Wonogiri. Pada musim kemarau, debit air waduk akan kecil dan
sebagian dari dasar waduk kelihatan. Dasar waduk yang di pinggiran
dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menanami tanaman
semusim, seperti jagung.

16
C. Pengelolaan

Waduk Gajah Mungkur dikelola oleh pemerintah. Saat ini


kawasan sekitar waduk tersebut dijadikan sebagai pengendalian banjir,
irigasi, dan digunakan masyarakat sekitar untuk menanami tanaman
semusim.

D. Identifikasi

Waduk Gajah Mungkur adalah sebuah waduk yang terletak 3 km


di selatan Kota kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Perairan
danau buatan ini dibuat dengan membendung sungai terpanjang di
pulau Jawa yaitu sungai Bengawan Solo. Mulai dibangun di akhir
tahun 1970-an dan mulai beroperasi pada tahun 17 November 1978.
Fungsi utama waduk selain untuk mengendalikan banjir ( flood
control ) juga untuk irigasi yang mengairi lahan pertanian seluas lebih
dari 23.600 ha di kabupaten Sukoharjo, Klaten, Karanganyar, Sragen,
pemasok air baku untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan
air industri, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 12,4
MegaWatt, pariwisata, perikanan darat.
Luas tangkapan air (Chatment area) 1.350 Km2 , Waduk
Gajahmungkurÿ mampu mengendalikan banjir dari 4000 meter kubik
(m3) per detik menjadi 400 meter kubik (m3) per detik. Hal ini akan
mengamankan seluruh daerah di sekitar aliran bengawan solo mulai
Wonogiri, Ngawi sampai ke wilayah hilir di Gresik Jawa Timur dari
bencana banjir.

17

Anda mungkin juga menyukai