Anda di halaman 1dari 23

TUGAS !

MAKALAH
Pendidikan Agama Islam
ISLAM DAN LINGKUNGAN YANG SEHAT

Oleh :
Nurul Ilmi Hajar (PO.71.3.201.14.1.130)
Kelas 1C

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


PRODI/JURUSAN KEPERAWATAN
2014
Islam dan Lingkungan Yang Sehat
Islam merupakan agama yang sangat sempurna, islam berbeda

dengan agama yang datang sebelumnya. Islam datang sebagai agama

untuk kepentingan duniawi dan ukhrawi secara menyeluruh. Tidak

terbatas jalur hubungan antara hamba dengan Tuhannya (horisontal) saja

tetapi Islam juga mengatur hubungan secara vertikal. Islam sangat

memperhatikan kondisi kesehatan sehingga dalam Al Quran dan Hadits

ditemui banyak referensi tentang sehat. Misalnya Hadits Bukhari yang

diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda. “Dua nikmat yang

sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan manusia yaitu kesehatan dan

waktu luang.”

Kosa kata “sehat wal afiat” dalam Bahasa Indonesia mengacu pada

kondisi ragawi dan bagian-bagiannya yang terbebas dari virus penyakit.

Sehat Wal Afiat ini dapat diartikan sebagai kesehatan pada segi fisik, segi

mental maupun kesehatan masyarakat.

Sesuai dengan Sunnah Nabi inilah maka umat Islam diajarkan untuk

senantiasa mensyukuri nikmat kesehatan yang diberikan oleh Allah SWT.

Bahkan bisa dikatakan Kesehatan adalah nikmat Allah SWT yang terbesar

yang harus diterima manusia dengan rasa syukur. Bentuk syukur terhadap

nikmat Allah karena telah diberi nikmat kesehatan adalah senantiasa

menjaga kesehatan. Firman Allah dalam Al Quran, “Dan (ingatlah juga),

tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,

pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu


mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”

(Surah Ibrahim [14]:7). Kata “sehat” merupakan indonesianisasi dari

bahasa Arab “ash-shihhah” dan berarti sembuh, sehat, selamat dari cela,

nyata, benar, dan sesuai dengan kenyataan, Kata sehat dapat diartikan

pula: (1) dalam keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya

(bebas dari sakit), waras, (2) mendatangkan kebaikan pada badan, (3)

sembuh dari sakit (Kamus Besar, 1990:794)”.

Ditinjau dari perspektif Islam yang mengacu dalam kitab suci Al-

Quran. Islam sangat memperhatikan kondisi kesehatan sehingga dalam

Al- Quran dan Hadits ditemui banyak referensi tentang sehat. Menurut

Dian Mohammad Anwar dari Foskos Kesweis (Forum Komunikasi dan

Studi Kesehatan Jiwa Islami Indonesia), pengertian kesehatan dalam

Islam lebih merujuk kepada pengertian yang terkandung dalam kata afiat.

Konsep sehat dan afiat itu mempunyai makna yang berbeda kendati tidak

jarang hanya disebut dengan salah satunya, karena masing- masing kata

tersebut dapat mewakili makna yang terkandung dalam kata yang tidak

disebut. Dalam kamus bahasa arab sehat diartikan sebagai keadaan baik

bagi segenap anggota badan dan afiat diartikan sebagai perlindungan

Allah SWT untuk hamba- Nya dari segala macam bencana dan tipudaya.

Perlindungan Allah SWT itu sudah barang tentu tidak dapat diperoleh

secara sempurna kecuali bagi orang- orang yang mematuhi petunjuk-

Nya. Dengan demikian makna afiat dapat diartikan sebagai berfungsinya

anggota tubuh manusia sesuai dengan tujuan penciptaannya.


Allah menyeru orang-orang beriman supaya membersihkan

(menyucikan) diri mereka, yang sesuai dengan fitrah jiwa mereka dan

sunnah alam. Kebersihan terdiri dari kebersihan personal dan juga

kebersihan lingkungan. Kebersihan personal meliputi kebersihan badan,

tangan, gigi, kuku, dan rambut.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan

shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan

sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki,
dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam

perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh

perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah

dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan

tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak

membersihkan kamu dan menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu, supaya

kamu bersyukur.(QS. Al Maidah [5]: 6)”

Kebiasaan hidup bersih bagi umat islam telah diterapkan dalam Al-

Qur’an surah Al-Baqarah, 2: ayat 222 yang berbunyi:

Artinya:

“........Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan

orang-orang yang suci” (Q.S. Al-Baqarah, 2:ayat 222)”

Umat Islam sangat berhati-hati dalam menjaga lingkungan terdekat

mereka agar tetap bersih. Satu contoh tentang itu disebutkan dalam surah

al-Hajj. Allah memerintahkan Nabi Ibrahim a.s. Untuk memelihara Ka’bah

agar tetap bersih untuk orang-orang beriman yang berdo’a di sekitar

tempat itu.

Islam mengajarkan prinsip-prinsip kesehatan, kebersihan dan

kesucian lahir dan batin. Antara kesehatan jasmani dengan kesehatan

rohani merupakan kesatuan sistem yang terpadu, sebab kesehatan


jasmani dan rohani menjadi syarat bagi tercapainya suatu kehidupan yang

sejahtera di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Sistem kesehatan dalam

Islam tercermin dalam ajaran syariat yang mewajibkan perbuatan

membersihkan diri dari kotoran (najis), dari hadats dan dari kotoran hati

semua itu berada dalam satu paket ibadah seperti wudhu’, mandi, shalat

dan lain sebagainya.

Kesehatan dapat didaapatkan dengan menjaga kebersihan.

Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan

lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan

dan melestarikan keidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan

merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah

satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sehat terbagi tiga yaitu

sehat jasmani, sehat rohani dan sosial.

1. Sehat Jasmani

Bersih merupakan pangkal dari sehat berarti modal pertama

untuk memperoleh kesehatan adalah kebersihan selain itu,

makanan dan minuman yang dikonsumsi harus yang bergizi dan

harus sekaligus halal. Bergizi saja tidak cukup dan halal saja juga

belum cukup.

Secara jasmaniah Islam menganjurkan kebersihan, misalnya

wudu di lakukan paling sedikit 5 kali sehari semalam, dan pada

waktu setiap hari kita membersihkan anggota badan itu sebanyak

15 kali. Jadi, bila wudu itu dilakukan dengan baik dan benar, maka
setiap muslim pasti bersih, tangannya bersih, mulutnya bersih,

mukanya bersih dan seterusnya.

Manusia adalah makhluk yang selalu ingin memenuhi seluruh

kebutuhannya, keinginan manusia yang tidak terbatas kadang

membuat manusia menjadi rakus. Makan berlebih, pola hidup yang

tidak baik, penggundulan hutan untuk bahan bangunan, eksploitasi

laut yang tidak bertanggung jawab, semuanya itu akan membuat

keseimbangan alam terganggu. Di sadari maupun tidak, manusia

merupakan bagian dari alam. Dengan demikian dapat kita

simpulkan bahwa kesehatan jasmani berhubungan dengan alam.

Nabi pernah bersabda “sesungguhnya badanmu mempunyai hak

atas dirimu”.

Kesehatan fisik merupakan keadaan yang sangat penting

dalam mendukung aktivitas lainnya. Hal ini disebabkan karena

dalam perintah Allah pada manusia banyak yang berupa aktivitas

fisik yang memerlukan kondisi yang prima, seperti shalat, puasa,

ibadah haji dan ibadah lainnya. Ajaran Islam untuk menjaga

kesehatan fisik terlihat dalam beberapa perintah Allah, seperti

shalat yang mampu meregangkan otot. Karena setiap gerakan

shalat seperti mempunyai kunci tubuh, sehingga sendi-sendi bisa

lentur dan menyehatkan. Wudhu yang menurut penelitian bisa

merangsang saraf-saraf pada daerah yang terusap air wudhu,

puasa yang menyehatkan, ibadah haji yang merupakan puncak dari


ibadah yang membuat tubuh kuat, karena rukun-rukunnya yang

melatih kondisi stamina tubuh.

Islam yang sangat mementingkan kesehatan jasmani dan fisik

yang dilakukan dengan cara menjaga kebersihan, olahraga,

menjaga asupan makanan. Dan semuanya terintegrasi dalam

setiap aktivitas ibadah. Hal ini agar menjadi kebiasaan yang tidak

disadari untuk umat Islam dan merupakan bentuk pendidikan dari

Allah.

2. Sehat Rohani

Ditinjau dari segi batiniyah (rohani) anggota badan yang

dibasuh pada waktu wudu mengandung makna isyarat atau

lambang kebersihan batin, misalnya mulut dibersihkan agar tidak

berkata jorok/kotor, memfitnah, khianat, takabur, dan seterusnya,

tangan dibersihkan agar tidak digunakan untuk hal-hal yang negatif

seperti mencuri, memukul orang dan sebagainya. .Seorang

dikatakan sehat rohaninya jika ia terbebas dari penyakit batiniah.

Penyakit ini cukup banyak. Al-Ghazali menyebutkan antara lain:

a. Hubb ad-Dunya (Cinta dunia)

b. Rakus,

c. Kikir

d. Ria (Pamer) dan Takabbur (Sombong)

e. Ujub

f. Munafiq
Seperti yang dijelaskan dalam Firman Allah yang tertuang

dalam Al – Qur’an surat Al- Ra’d : 28 yang berbunyi : “(yaitu) orang-

orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan

mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati

menjadi tentram. (Q.S. Al-Ra’d: 28)”

Menurut Prof Dr. Nasaruddin Umar M.A, Guru besar UIN Syarif

hidayatullah Jakarta mengatakan didalam manusia ada unsur jasad

(jasadiyyah), unsur nyawa, dan unsur ruh yang dalam Al-Qur’an di

sebut KHALQAN AKHAR. Seseorang baru disebut manusia jika

memiliki ke 3 unsur ini.

Hubungan antara makhluk dengan Tuhannya akan berjalan

baik bila sang makhluk menaati apa yang di perintahkan Allah, ciri-

ciri jiwa yang sehat yang dalam Al-Qur’an di sebut Qalbun Salim,

seperti hati yang selalu bertobat (at-taqwa), hati yang selalu

menjaga dari hal-hal keduniaan (al-zuhd), hati yang selalu ada

manfaatnya (al-shumi), hati yang selalu butuh pertolongan Allah (al-

faqir).

3. Sosial

Hidup bermasyarakat dalam arti yang seluas-luasnya adalah

salah satu naluri manusia. Menurut Aristoteles menyebutkan

manusia adalah Zone Polition, yaitu manusia yang selalu

membutuhkan kehadiran orang lain. Oleh karena itulah dalam Islam

di kenal istilah Ukhuwah (persaudaraan) yang akan mendatangkan


muamalah (saling menguntungkan), hal ini memungkinkan rasa

persaudaraan lebih tinggi.

Hal ini sesuai dengan Q.S. Al – Hujurat ayat 13 yang

menyatakan :

“hai manusia , sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-

mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu

disisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.

Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal. (Q.S.

Al-Hujarat: 13)”

Agama Islam memiliki perhatian khusus terhadap masalah

lingkungan. Sebab, lingkungan memiliki pengaruh besar bagi fisik dan

mental manusia. Terkait hal ini, Rasulullah bersabda, “Alam dan seluruh

tanah di muka bumi adalah masjid dan tempat ibadah”. Orang yang

bertauhid meyakini bahwa seluruh alam semesta sebagai tempat ibadah

yang tidak boleh dikotori dan dirusak serta harus terus dirawat

kelestariannya. Dalam hukum Islam ada sebuah prinsip umum bahwa

siapapun tidak boleh merugikan atau merusak yang lain baik terhadap

manusia lain maupun alam semesta. Dengan demikian fiqh Islam


mencegah secara langsung maupun tidak langsung atas terjadinya

kerusakan lingkungan.

Merusak dan mencemari lingkungan menyebabkan terjadinya

berbagai masalah seperti problem kesehatan yang berdampak buruk bagi

penghuni bumi. Untuk itu, Islam mengharamkan setiap tindakan yang

merusak alam. Dalam Islam, kerusakan lingkungan juga mengakibatkan

kerusakan sosial yang menyebabkan terjadinya perampasan terhadap hak

jutaan orang bahkan seluruh penduduk bumi.

Kesehatan merupakan modal utama untuk bekerja, beribadah dan

melaksanakan aktivitas lainnya. Ajaran Islam yang selalu menekankan

agar setiap orang memakan makanan yang baik dan halal menunjukkan

apresiasi Islam terhadap kesehatan, sebab makanan merupakan salah

satu penentu sehat tidaknya seseorang. Sebagaimana Firman Allah yang

terdapat dalam Q.S. Al Baqarah : 168 yang artinya : “wahai sekalian

manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat

di bumi. Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa yang baik-

baik yang Kami rezekikan kepadamu.” (Q.S.Al-Baqarah: 168)

Anjuran Islam untuk bersih juga menunjukkan obsesi Islam untuk

mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal

kesehatan, dan kebersihan di pandang sebagai bagian dari iman. Itu

sebabnya ajaran Islam sangat melarang pola hidup yang mengabaikan

kebersihan, seperti buang kotoran dan sampah sembarangan, membuang

sampah dan limbah di sungai atau sumur yang airnya tidak mengalir dan
sejenisnya, dan Islam sangat menekankan Kesucian atau Al-thaharah,

yaitu kebersihan atau kesucian lahir dan batin. Dengan hidup bersih,

maka kesehatan akan semakin terjaga, sebab selain bersumber dari perut

sendiri, penyakit sering kali berasal dari lingkungan yang kotor.

Ciri-Ciri Lingkungan Sehat

Manusia dan makhluk hidup lainnya sangat membutuhkan udara

untuk bernapas. Udara yang dihirup mengandung oksigen. Udara

yang kita perlukan untuk bernapas adalah udara yang bersih. Udara

yang bersih banyak mengandung oksigen. Selain udara, manusia

membutuhkan air untuk mandi, minum, dan memasak. Kamu

memeroleh udara dan air dari lingkungan sekitarmu. Oleh karena itu,

kamu harus selalu menjaga lingkungan sekitarmu agar kamu

mendapat air dan udara yang bersih dan segar.

Lingkungan yang sehat akan memberi rasa nyaman bagi orang

yang berada di tempat itu. Ciri lingkungan sehat adalah:

1. Udara di lingkungan terasa segar tanp bau tidak sedap

2. Lingkungan terlihat asri

3. Memiliki pengaturan tempat yang baik.

Lingkungan tidak sehat mempunyai ciri kebalikan dengan lingkungan

sehat

1. Udara terasa menyesakkan karena bau sampah dan asap

kendaraan yang menyesakkan.


2. Lingkungan terlihat gersang karena tidak ada tumbuhan yang

menghiasi

3. Tidak memiliki pengaturan tempat yang baik.

Pengaruh lingkungan terhadap kesehatan:

Udara yang berdebu dan berasap membuat kita terbatuk-

batuk, mata pedih, Jika terlalu sering menghirup udara yang tidak

sehat, alat pernafasan kita bisa terserang penyakit.

Keadaan air yang tercemar sangant mengganggu kehidupan

kita. Air yang yang tercemar jika terminum oleh kita akan meracuni

tubuh kita. Ikan juga tidak bisa hidup di dalam air yang tercemar.

Nabi Muhammad Saw mengajarkan kepada kita mengenai

kesehatan, tidak sedikit dari ucapannya mengandung unsur medis yang

mutakhir. Dari ajaran beliau mengenai perihal orang sakit ialah :

1. Perintah untuk berobat. Kewajiban bagi setiap muslim yang sakit

untuk berobat.

2. Setiap penyakit ada obatnya Seperti:

a. Karantina penyakit, Nabi bersabda “jauhkanlah dirimu sejauh

satu atau dua tombak dari orang yang berpenyakit lepra.

b. Islam juga mengajarkan prinsip-prinsip dasar dalam

penanggulangan berbagai penyakit infeksi yang

membahayakan masyarakat. Sabda Nabi yang berbunyi

“jangan engkaulah masuk ke dalam suatu daerah yang


sedang terjangkit wabah, dan bila dirimu berada di dalamnya

janganlah pergi meninggalkannya”

c. Islam menganjurkan umatnya untuk melakukan upaya

proteksi diri (ikhtiar) dari berbagai penyakit infeksi, misalnya

dengan imunisasi.

Kesehatan merupakan hal yang mutlak dalam menjalani aktivitas

kehidupan manusia, bila tubuh manusia dalam keadaan sehat mereka

bisa melakukan aktivitas ibadah (hubungan manusia dengan Tuhannya),

aktivitas sosial (hubungan manusia dengan manusia), serta aktivitas dunia

(hubungan manusia dengan alam).

Islam dan seluruh ajarannya, memberikan sebuah pandangan yang

tegas mengenai kesehatan. Kesehatan bukan hanya sebuah anjuran

tetapi juga merupakan juga kewajiban. Semua ibadah-ibadah dalam Islam

mengandung ajaran tentang pentingnya menjaga kesehatan. Karena

penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sebuah kondisi akan dikatakan

sehat bila lingkungan di sekitarnya bersih. Oleh karena itu, Nabi

mengatakan “kebersihan sebagian dari pada iman”.

 Penerapan Pola Hidup Sehat

Dari lubuk hati yang bersih serta akal yang sehat, seseorang akan

memperoleh kesehatan yang sempurna. Bukankah banyak orang

yang mengalami gangguan kesehatan disebabkan oleh faktor tidak

sehatnya kedua hal tersebut, maka tidak mengherankan jika para

dokter menyarankan setiap pasiennya yang mengalami stres


(ketegangan) untuk hidup secara teratur, mengurangi, bahkan tidak

membebani diri dengan pikiran dan perasaan yang berat- berat. Saran

seperti itu, sebenarnya telah kita kenal sejak lama melalui konsepsi,

al- 'aql alsalim fi al-jism al- salim (akal yang sehat akan membuahkan

jiwa yang sehat pula).

Di dalam banyak ayat Al- Quran, Allah mengisyaratkan betapa

urgensnya kita memelihara kebersihan hati dan jiwa itu. Misal, firman-

Nya, ”Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan

memberi petunjuk hatinya” (TQS Al-Tagabun 64:11). Hati yang tidak

bersih akan sulit sekali untuk menerima petunjuk- petunjuk Allah, dan

itu merupakan penyakit yang amat berbahaya. Untuk menjaga

kebersihan hati sekaligus menghindarkan dari hal seperti itu, maka

Allah mengajari kita selalu bermohon kepada- Nya: “Ya Tuhan kami,

janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan

sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah

kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya

Engkaulah yang Maha Pemberi Karunia (TQS Ali 'Imran ayat 8).

1. Senantiasa memelihara kebersihan dzahir dan bathin.

Kebersihan adalah pangkal kesehatan, Nabi Muhammad saw.

Pernah bersabda: Al- nadhafatu min al- iman (kebersihan itu

sebagian dari iman). Yang paling esensial dari kebersihan diri itu

adalah kebersihan hati, jiwa (qalb), dan pikiran (aql). Dalam

berbagai kenyataan, kita sering menemukan ada saja diantara


orang yang mudah berburuk sangka (su'udzan) atau suka curiga

kepada orang lain. Bahkan ada yang sampai berburuk sangka

kepada Allah, Na'udzu bi Allah min dzalik.

2. Hendaknya kita mencari nafkah yang halal dan thayyib,

kemudian mengonsumsinya pula secara yang halal dan baik.

Nafkah yang halal bukanlah sesuatu yang semata- mata

berhubungan dengan hasil jerih payah pekerjaan seseorang,

melainkan juga berhubungan dari mana sumber dan dari mana

kita memperolehnya. Sebab dalam banyak kenyataan, seringkali

ada diantara kita berpikir yang penting uang tidak terpikirkan

bagaimana dan apa akibat spiritualnya pernyataan seperti itu.

Mengenai petunjuk kehalalan dan kebaikan sesuatu yang

hendak kita konsumsi itu, antara lain Allah mengisyaratkan bahwa:

“Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa

saja yang terdapat di bumi, dan janganlah kita mengikuti langkah-

langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh

yang nyata bagimu” (TQS Al-Baqarah ayat 68). Sebagai contoh,

daging yang baik untuk dikonsumsi antara lain dilihat dan

ditentukan pula dari bagaimana proses penyembelihannya,

apakah sesuai dengan ajaran Allah atau tidak (Al- Quran Surah

Al-Maidah ayat 5).

3. Memohon perlindungan dan kesehatan kepada Allah atas apa

yang kita konsumsi. Setiap kali memulai kegiatan makan atau


minum secara proporsional "makan dan minumlah, dan

janganlah berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang- orang yang berlebihan", demikian peringatan dari Allah

swt. Kemudian, dahuluilah dengan permohonan kepada Allah,

semoga apa yang hendak kita konsumsi itu, dijauhkan dari

berbagai macam penyakit melainkan sebaliknya akan

mendatangkan kesegaran dan kebugaran tubuh. Sebab pada

dasarnya makan serta minum itu, bertujuan untuk menyehatkan

tubuh dan mengganti sel- sel yang diperlukan oleh setiap organ

tubuh. Hakikat rezeki yang kita peroleh dan konsumsi itu dari

Allah juga, karena pedoman dalam menciptakan pola konsumsi

itu, misalnya Allah menyatakan harus proporsional (Al- Quran

surah Al- a'raf ayat 31). Demikian pula Nabi Muhammad saw

memberi isyarat dan contoh untuk itu. Misalnya, makanlah pada

saat lapar dan berhentilah sebelum kenyang.

Memang pola konsumsi masyarakat kita selama ini masih

pada taraf makan untuk sekadar kenyang bukan untuk

kesehatan. Kita makan tidak beraturan waktunya, dan lain- lain.

Padahal kalau kita telusuri soal ini, maka dalam salah satu hadis

Nabi Muhammad saw. Riwayat Muslim dinyatakan, "Perut itu

adalah tempatnya bersarang penyakit dan pengaturan makanan

adalah obat utama. Maka, pantaslah jika kemudian beliau sering


kali melaksanakan ibadah puasa sunah, yang selanjutnya perlu

kita teladani, terutama setiap hari Senin dan Kamis”.

4. Memelihara keteraturan hidup. Kunci dari ini adalah memiliki

sikap displin. Islam menerapkan suatu perinsip al- wiqayat khayr

mi al- ilaj (pencegahan lebih baik dari mengobati).

5. Hendaknya kita sering membaca dan mengikuti ajaran Al- Quran.

Membaca Al- Quran adalah bagian dari zikir kepada Allah,

sedangkan zikir mendatangkan ketenangan jiwa. "Sesungguhnya

dengan mengingat Allah, jiwa akan memperoleh ketenangan."

(Al- Quran surah Al- Ra'd ayat 28, Al- Quran Surah Yunus ayat

57”). Namun dalam banyak hal, terkadang manusia baru

menjadikan Al- Quran sebagai barang antik sehingga jarang

disentuh apalagi untuk ditelaah isinya. Padahal kalam Allah itu

adalah hudan (petunjuk) bagi hidup dan kehidupan umat

manusia. Salah satu fungsinya, Al- Quran sebagai obat yang

mujarab untuk mengobati penyakit, terutama kejiwaan seseorang

yang dilanda rasa gundah gulana.

Cara memelihara kesehatan lingkungan :

1. Setiap rumah perlu memelihara tanaman agar terlihat asri dan segar

2. Warga harus memberi lahan yang cukup untuk membuat jalan

3. setiap rumah memiliki tempat sampah yang tertutup

4. warga perlu sering mengadakan kerja bakti membersihkan selokan

5. semua orang harus menjalankan cara hidup sehat


Agama Islam menegaskan bahwa setiap individu akan dimintai

pertanggung jawaban pada hari pembalasan atas segala prilakunya di

muka bumi, termasuk didalamnya adalah bagaimana individu tersebut

berbuat terhadap alam, lingkungan, dan makhluk hidup lainnya. Contoh

mengenai pertanggung jawaban tersebut misalnya kisah mengenai

seorang wanita yang dimasukkan ke dalam neraka akibat melalaikan

tugasnya memberi makan pada kucing perliharaannya dan kisah

mengenai seorang laki-laki yang dimasukkan ke surga karena budi

baiknya memberi minum pada anjing liar yang sedang kehausan. Dari

contoh tersebut jelas bahwa setiap individu muslim berkewajiban untuk

berlaku baik terhadap sesama makhluk hidup. Kewajiban tersebut dapat

dimanifestasikan dengan jalan menjaga dan merawat lingkungan yang

mampu mendukung kehidupan semua makhluk hidup. Islam sama sekali

tidak melarang pemanfaatan lingkungan demi kesejahteraan manusia,

namun Islam mewajibkan bahwa dalam pemanfaatan tersebut harus

dihindari pemanfaatan yang berlebihan sehingga dapat mengakibatkan

kerusakan lingkungan dan membahayakan makhluk hidup yang lain

termasuk manusia sendiri. Islam menyarankan untuk melakukan

pemanfaatan yang berkelanjutan (sustainable utilization) yang pada

akhirnya akan mampu memberikan kesejahteraan yang merata dan

berkelanjutan bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya.

Dalam hukum Islam juga ada perintah untuk menjaga dan membantu

lingkungan sekitar dengan memberikan sedekah, misalnya dengan


memberikan wakaf untuk sebesar-besarnya digunakan bagi masyarakat

sekitar. Selama ini kebanyakan wakaf yang dilakukan adalah dengan

mendirikan tempat-tempat ibadah dan sarana pendidikan. Mungkin

tidaklah berlebihan apabila wakaf tersebut juga dapat diberikan berupa

hutan kota, hutan lindung, hutan wisata, atau hutan pendidikan yang

sangat berguna bagi masyarakat sekitar baik muslim ataupun non muslim.

Selain itu, bentuk hibah tersebut juga akan mampu menambah

kesegaran dan kesehatan lingkungan ditambah lagi membantu hewan-

hewan liar seperti burung-burung dan hewan-hewan kecil lainnya

menemukan habitat hidup mereka. Bentuk hibah seperti ini sangatlah

cocok bagi lingkungan perkotaan yang semakin mengalami penurunan

kualitas lingkungan dan kesehatannya akibat berkurangnya hutan

penyanggah (buffer zone) di daerah perkotaan tersebut.

Dalam Islam, penghargaan (pahala) dan hukuman (dosa)

diformulasikan dengan baik dalam mengatur tingkah laku pemeluknya

termasuk dalam hal pengelolaan lingkungan. Muslim yang menjaga

lingkungan dan berlaku baik terhadap semua makhluk hidup akan

mendapatkan ganjaran berupa pahala yang besar. Sebaliknya, mereka

yang merusak lingkungan dan berlaku jahat terhadap makhluk hidup

lainnya akan mendapat hukuman berupa dosa. Bentuk penghargaan dan

hukuman tersebut dapat dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari

dan dituangkan dalam kebijakan dan peraturan-peraturan dalam

masyarakat secara mandiri ataupun melalui campur tangan pemerintah.


Apabila dilaksanakan dengan baik maka penghargaan dapat menjadi

motivasi bagi masyarakat untuk lebih giat lagi dalam mengelola

lingkungan, sebaliknya hukuman dapat mencegah masyarakat dari

perbuatan yang merusak lingkungan.


KESIMPULAN :

Islam merupakan agama yang mementingkan kepentingan duniawi

dan ukhwari, yang mengatur hubungan antara tuhan dan hambanya

secara vertical dan horizontal. Islam sangat memperhatikan mengenai

kondisi umatnya terutama dalam kondisi kesehatannya.

Sehat merupakan kodisi dimana raga dan bagian-bagiannya

terbebas dari virus penyakit. Kata sehat berasal dari bahasa arab yang

berarti sembuh, selamat, benar, dan kenyataan. Jadi, sehat yaitu

berfungsinya anggota tubuh sesuia dengan tujuan penciptanya. Agama

islam mewajibkan untuk membersihkan diri dari kotoran (najis dan hadats)

dan dari kotoran hati dengan cara berwudhu, mandi, shalat, dan lainnya.

Sehat terbagi atas sehat rohani, jasmani dan social. Kebersihan itu

adalah kebersihan hati, jiwa dan fikiran. Di dalam ajaran islam sangat

diharamkan tindakan yang merusak alam, setiap manusia akan dimintai

pertanggung jawaban pada hari pembalasan atas bagaimana prilakunya

di bumi.
DAFTAR PUSTAKA

http://ahmadqushayalbarra.blogspot.com/2013/04/kebersihan-dalam-pandangan-
islam.html

http://antari-layunk.blogspot.com/2012/02/pengertian-kesehatan-lingkungan.html

http://barakurikulum.wordpress.com/2014/03/20/kajian-islam-tentang-lingkungan-
hidup/

http://disiplinnapas.blogspot.com/2012/09/makalah-kesehatan-menurut-islam.html

http://resifamon.blogspot.com/2013/10/lingkungan-sehat.html

http://rifanasri90.blogspot.com/2014/06/pengertian-kesehatan-lingkungan-
menurut.html

http://sucirsc17.blogspot.com/2012/11/makalah-kesehatan-dan-lingkungan.html

http://teosophy.wordpress.com/2011/03/28/islam-dan-lingkungan-hidup/

http://www.imsa.us/index.php/blog/25-pengelolaan-lingkungan-yang-terpadu-
menurut-ajaran-islam

http://13realmadrid04.blogspot.com/2012/12/konsep-sehat-dan-kesehatan-
menurut.html

Anda mungkin juga menyukai