A. Latar Belakang
Pemberian imunisasi ditujukan untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan spesifik
terhadap penyakit tertentu. Cara ini dinilai paling cost effective dalam mencegah seseorang
terinfeksi Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) sehingga apabila seseorang
terinfeksi PD3I maka akan terhindar atau hanya mengalami gejala ringan sehingga dapat
dalam mengurangi morbiditas, kecacatan dan kematian.
Hingga saat ini di Indonesia, sebanyak 14 jenis vaksin diwajibkan dalam Program Imunisasi
Rutin. Pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan imunisasi merupakan hal penting yang
perlu dilakukan guna mengevaluasi capaian program imunisasi. Sistem pencatatan dan
pelaporan hasil pelayanan imunisasi beberapa waktu lalu masih menggunakan cara manual
dan berbasis data agregat. Hal tersebut dirasa tidak praktis karena tidak dapat menampilkan
hasil layanan secara cepat dan real time. Kementerian Kesehatan telah melakukan
transformasi digitalisasi kesehatan untuk memudahkan pengambil kebijakan baik di pusat
maupun daerah membuat keputusan secara cepat, tepat dan akurat. Salah satu upaya
adalah tersedianya Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) yang merupakan aplikasi terpusat untuk
input data dan monitoring data perkembangan individu/pasien untuk seluruh tenaga
kesehatan layanan primer, termasuk layanan imunisasi.
ASIK merupakan sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh DTO (Digital Transformation
Office) untuk digunakan oleh tenaga kesehatan dalam pencatatan data, pelaporan data,
monitoring data perkembangan pasien pada layanan kesehatan primer (salah satunya adalah
layanan imunisasi). ASIK untuk Imunisasi dibuat untuk mempermudah petugas imunisasi
melakukan pencatatan dan perekaman data secara langsung saat layanan dengan
menggunakan telpon genggam yang sudah terinstal ASIK. Petugas juga dapat mengetahui
individu yang belum mendapat imunisasi secara lengkap atau terlambat atau tepat waktu.
Melalui aplikasi ini, kita juga dapat menghitung jumlah atau prosentase imunisasi dasar
lengkap pada bayi, baduta, BIAS, maupun pada WUS.
Berdasarkan pemanfaatan ASIK untuk pencatatan Imunisasi Rutin, per tanggal 11 Agustus
2023 seluruh Puskesmas di Provinsi Sulawesi Selatan telah mengakses ASIK imunisasi dengan
hasil
capaian IDL 48,5% dan WUS 1,61%.
Dari data tersebut maka akan dilaksanakan Workshop ASIK di Provinsi Sulawesi Selatan yang
terbagi menjadi 4 Regional. Regional II terdiri dari Kabupaten/Kota Makassar, Gowa, Maros,
Pangkajene Kepulauan, Barru dan Bone.
B. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan sumber daya imunisasi terkait sistem pencatatan dan
pelaporan imunisasi rutin.
2. Meningkatkan kemampuan sumber daya imunisasi dalam melaksanakan pencatatan dan
pelaporan imunisasi sesuai standar.
3. Melakukan input hasil pelaksanaan imunisasi di wilayah masing-masing
C. Sasaran
1. Pengelola Program Imunisasi di Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Pengelola Program Imunisasi kabupaten/kota di Regional II Sulawesi Selatan .
3. Pengelola Program Imunisasi seluruh Puskesmas di kabupaten/kota di regional II
Sulawesi Selatan.
E. Peserta
Peserta pada kegiatan ini berasal dari :
1. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan (1 orang)
2. Pengelola Program Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Regional II Provinsi
Sulawesi Selatan (6 orang) yang berasal dari :
a. Dinas Kesehatan Kota Makassar 1 orang
b. Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa 1 orang
c. Dinas Kesehatan Kabupaten Maros 1 orang
d. Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene Kepulauan 1 orang
e. Dinas Kesehatan Kabupaten Barru 1 orang
f. Dinas Kesehatan Kabupaten Bone 1 orang
3. Pengelola Program Imunisasi Puskesmas Kabupaten/Kota Regional II Provinsi Sulawesi
Selatan (159 orang) yang berasal dari :
a. Kota Makassar 46 orang
b. Kabupaten Gowa 26 orang
c. Kabupaten Maros 14 orang
d. Kabupaten Pangkajene Kepulauan 23 orang
e. Kabupaten Barru 12 orang
f. Kabupaten Bone 38 orang
4. Digital Transformation Office (2 orang)
5. Bagian Administrasi Umum Direktorat Pengelolaan Imunisasi (2 orang)
6. Tim Kerja Imunisasi Usia Sekolah dan SDI (4 orang)
7. Tim Kerja Imunisasi Rutin dan Baduta (1 orang)
8. Tim Kerja Imunisasi Tambahan dan Khusus (1 orang)
9. Tim Kerja WUS, Surveilans PD3I dan KIPI (1
orang) Jumlah peserta maksimal 170 orang.
Peserta diwajibkan membawa surat tugas, Hp android, laptop dan berkas capaian imunisasi
rutin (Bayi, Baduta, BIAS dan WUS) daerah masing-masing yang akan di input pada
pertemuan. Akomodasi/penginapan peserta 1 kamar untuk 2 orang.
Dalam kegiatan ini, penggantian uang transport dan uang peserta kegiatan dilakukan melalui
mekanisme bank transfer sehingga peserta diminta untuk memberikan copy buku tabungan.
Untuk penggantian uang transport dari daerah ke lokasi kegiatan harap memberikan bukti
pembayaran transportasi berupa kuitansi/tiket transportasi/struk/sejenis keberangkatan
dengan angka maksimal sesuai peraturan daerah).
Untuk peserta dari Kota Makassar dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan yang
membutuhkan tambahan penginapan (1 hari) pagu maksimal Rp. 745.000 per malam
dengan menyertakan bill hotel dan surat tugas menyesuaikan.
H. Sumber Dana
Sumber pembiayaan kegiatan workshop ASIK Regional II Provinsi Sulawesi Selatan berasal
dari DIPA Direktorat Pengelolaan Imunisasi tahun 2023.