Kepada Yth.
Pengurus Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jawa Timur
di Tempat
Besar harapan kami agar PERSI Jawa Timur dapat membantu kami mengundang rumah
sakit pada beberapa Kabupaten dan Kota yang sudah kami cantumkan di KAK untuk
dapat hadir dan mengikut sertakan Pimpinan/Direktur rumah sakit beserta tim IT. adapun
kerangka acuan kerja kami lampirkan bersama undangan. dimohon agar peserta bisa
membawa perangkat penunjang berupa leptop untuk sesi workshop registrasi fasyankes ke
SATUSEHAT untuk konfirmasi kehadiran bisa daftar pada link https://komin.fo/RME0807 dan
informasi lebih lanjut bisa menghubungi kami melalu Sdri. Serly Tuarita (HP. 081344555451).
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kesediaannya diucapkan terima kasih.
Terms of Reference
Adopsi Rekam Medis Elektronik dan Integrasi
SATUSEHAT terkait Strategi Penjaminan Mutu Internal
Rumah Sakit Berdasarkan Permenkes 24 Tahun 2022.
Bersama
Turut Mengundang
Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022 mengenai rekam medis,
setiap Fasilitas Kesehatan di Indonesia diharapkan untuk mengadopsi penggunaan Rekam
Medis Elektronik (RME). Hasil dari Survey Persatuan Fasilitas Kesehatan Seluruh Indonesia
(PERSI) pada bulan Maret 2022 menunjukkan bahwa dari 3.000 RS di Indonesia, sekitar 50%
sudah menerapkan rekam medis elektronik, namun hanya 16% yang dianggap baik. Selain itu,
survei tersebut juga menyimpulkan bahwa hanya 40% RS yang merasa memiliki infrastruktur
yang memadai untuk menerapkan RME.
Dalam prakteknya, implementasi RME memang dihadapkan pada berbagai tantangan, karena
peralihan dari kerja manual dengan menggunakan kertas yang sudah berlangsung puluhan
tahun harus berubah total menjadi sistem komputer yang real-time dan online. Meskipun
demikian, penting untuk mendorong implementasi RME di Fasilitas Kesehatan demi tercapainya
transformasi kesehatan di Indonesia.
Merujuk pada tujuan penguatan Strategi Penjaminan Mutu Internal, Adopsi RME tentu memiliki
banyak manfaat bila diterapkan dengan baik, seperti diantaranya:
- Meningkatkan efisiensi dan akurasi proses pencatatan dan pengelolaan rekam medis.
- Memperkuat kualitas pelayanan dan keamanan pasien melalui aksesibilitas dan integritas
data yang lebih baik.
- Mendukung penelitian, audit medis, dan pengembangan kebijakan kesehatan berbasis data
yang akurat.
Hal tersebut menjadi cukup penting dalam konteks akreditasi fasilitas kesehatan.
Di sisi lain, melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2022 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024, pemerintah telah menetapkan enam target
transformasi kesehatan di Indonesia, salah satunya adalah digitalisasi layanan kesehatan.
Oleh karena itu, peran RME sangatlah penting dalam mencapai target transformasi ini.
Kementerian Kesehatan telah mengembangkan Indonesian Health Services (IHS), yang
kemudian dikenal sebagai SATUSEHAT, untuk mencapai interoperabilitas dan integrasi
pelayanan kesehatan digital.
II. Tujuan
Acara ini akan dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2023 hari Sabtu pada pukul 09:00 WIB -
Selesai secara hybrid:
Daring : Melalui Zoom
Luring : Kota Blitar (TBC)
Target Peserta : 100 Peserta offline khusus undangan dan 500 peserta online
1. Pimpinan / Direktur RS bersama Pimpinan Rekam Medis dan IT
2. Pemilik / Penanggung Jawab Klinik
di wilayah
● Kota dan Kabupaten Blitar,
● Kota dan Kabupaten Kediri,
● Kabupaten Tulungagung
V. Narasumber
Narasumber yang diundang adalah perwakilan dari:
- DTO Kemenkes
- Technical Working Group SATUSEHAT
- PERSI Jawa Timur
- RSUD dr. Iskak Tulungagung
- Asosiasi Healthtech Indonesia (AHI)
- Member AHI - Trustmedis
VI. Rundown Acara
11:20 - 12:00 40” Diskusi Panel / Talk Show Moderator AHI Healthtech.id