Karet Tengsin
Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat, 10220
(021) 806131699
PENDAHULUAN
Permenkes 24 tahun 2022 tentang Rekam Medis yang diundangkan baru baru ini akan
menyelaraskan rekam medis dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat akan
adanya satu data kesehatan. Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Dan
rekam medis elektronik adalah rekam medis yang dibuat dengan menggunakan sistem elektronik
yang diperuntukkan bagi penyelenggaraan rekam medis.
Rekam medis elektronik adalah bentuk digital dan perluasan lebih jauh dari rekam medis
konvensional dan merupakan bagian penting dari pengembangan system informasi Kesehatan.
Digitalisasi akan mambuat ruang yang lebih luas dalam pengkategorian dan kekayaan data, serta
membuka peluang baru untuk perkembangan teknologi medis seperti pembentukan Artificial
Intelegent pelayanan Kesehatan. Rekam medis digital ini akan menghubungkan fasyankes dengan
satu wadah data besar yang bernama Satu Sehat, suatu platform digital kesehatan. Selain
menyimpan data, Satu sehat, sebagaimana platform digital lainnya, harus bisa diakses oleh pemilik
data itu sendiri.
Menurut ketentuan perundangan tersebut, fasilitas pelayanan kesehatan diberi batas waktu
hingga 31 Desember 2023 untuk menjalankan sistem rekam medis digital ini, yang dimulai dengan
pendataan ke seluruh fasyankes di Indonesia untuk mendapatkan data pasti Indeks Kematangan
Digitalnya. Hal penting dalam system ini adalah pasien berhak mendapatkan isi rekam medis
miliknya dan pemberian akses terhadap rekam medis yang bersangkutan adalah atas persetujuan
pasien. Dengan demikian fasyankes rujukan memiliki hak akses terhadap isi rekam medis elektronik
seorang pasien atas persetujuan pasien. Karena data adalah milik pasien maka implementasi rekam
medis harus dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan kerahasiaan serta harus diakukan
berbagai upaya untuk mencegah terjadinya kebocoran data.
Penyelenggaraan rekam medis elektronik perlu diatur dengan regulasi. Regulasi tentang
rekam medis memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan; memberikan
kepastian hukum dalam penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis; menjamin keamanan,
kerahasiaan, keutuhan, dan ketersediaan data rekam medis; dan mewujudkan penyelenggaraan
dan pengelolaan rekam medis yang berbasis digital dan terintegrasi.
Secara bertahap, setiap fasilitas pelayanan kesehatan wajib menyelenggarakan rekam medise
lektronik. Fasilitas Pelayanan Kesehatan ini adalah tempat praktik mandiri dokter, dokter gigi,
dan/atau Tenaga Kesehatan lainnya; puskesmas; klinik; rumah sakit; apotek; laboratorium
kesehatan; balai; dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya
TUJUAN
Dipahaminya aspek penting dalam penyelenggaraan rekam medis elektronik yang
mencakup regulasi, pengembangannya dalam sistem informasi Kesehatan, dan implementasinya di
fasilitas pelayanan Kesehatan
WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan diskusi virtual akan dilakukan secara online/daring pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 1 Oktober 2022
Pukul : 09:00 – 12:00 WIB
1. Setiaji, ST, M.Si, Chief of Digital Transformation Office/Staf Ahli Teknologi Kesehatan
Kemenkes R.I dengan topik “ Pengembangan Rekam Medis Elektronik dalam Satu Sehat
2. Indah Febrianti SH, MH, Kepala Biro Hukum Kemenkes R.I, dengan topik “Sosialisasi
Permenkes 24 tahun 2022 tentang Rekam Medis
3. Prof Budi Sampurna, SH, Sp.F (K), Sp.K.P, Guru Besar Fak. Kedokteran UI/Ketua KAKP
dengan topik “ Aspek Medicolegal Rekam Medis Elektronik”
4. Pembahas :
• Kepala Puskesmas. Topik Implementasi Rekam Medis Elektronik di Puskesmas
• Direktur Rumah Sakit.
.
PESERTA
Peserta Diskusi Virtual adalah Puskesmas, klinik, rumah sakit, fasyankes lainnya, surveior, tenaga
kesehatan, Surveior FKTP dan pemerhati kesehatan.
JADWAL ACARA