A. Dasar Hukum
B. Latar Belakang
Penyelenggaraan pelayanan puskesmas pada saat ini masih dihadapkan pada
kondisi yang belum sesuai dengan kubutuhan masyarakat. Hal tersebut disebabkan oleh
ketidaksiapan untuk menanggapi terjadinya transformasi nilai yang berdimensi luas serta
dampak berbagai masalah pembangunan yang kompleks. Sementara itu, tatanan baru
masyarakat Indonesia dihadapkan pada harapan dan tantangan global. Selain itu variasi
kebijakan bidang kesehatan di masing-masing daerah tidak selalu memberikan dampak
positif bagi penyelenggaraan program–program puskesmas.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Puskesmas adalah unit pelaksana tekhnis Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian
wilayah kecamatan.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat menyebutkan bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
dan memberikan jaminan serta kepuasan kepada masyarakat/pengguna jasa Puskesmas
wajib diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali. Akreditasi puskesmas
diharapkan dapat mendorong puskesmas untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan
sehingga mutu pelayanannya dapat dipertanggungjawabkan dan memberikan jaminan serta
kepuasan kepada masyarakat/pengguna jasa puskesmas terhadap pelayanan kesehatan di
puskesmas.
Akreditasi merupakan pengakuan formal suatu lembaga untuk melakukan kegiatan
tertentu sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan. Akreditasi puskesmas
merupakan proses penilaian eksternal oleh Komisi Akreditasi terhadap puskesmas untuk
menilai kesesuaian sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan
upaya pokok dengan standar yang ada. Tahun 2018 seluruh Puskesmas di Kabupaten
Banjarnegara telah terakreditasi. Sampai dengan tahun 2020 terdapat 10 Puskesmas di
Kabupaten telah melaksanakan penilaian re akreditasi Puskesmas. Tahun 2021
direncanakan penilaian re-akreditasi pada 28 Puskesmas sesuai dengan roadmap akreditasi
yang telah disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara
Guna mempersiapkan puskesmas agar memahami segala hal yang terkait dengan
akreditasi maka diperlukan Pertemuan Teknis Implementasi Standar Akreditasi ISQua,
untuk mengetahui instrumen Akreditasi ISQua dapat diimplementasikan di Puskesmas.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terlaksananya Pertemuan Teknis Implementasi Standar Akreditasi ISQua.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada puskesmas terkait dengan
pemenuhan standar akreditasi sehingga puskesmas dapat melakukan pemenuhan
standar akreditasi.
b. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada puskesmas terkait pemahaman
standard dan instrument akreditasi sehingga puskesmas dapat melakukan
peningkatan mutu sesuai standart.
c. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada puskesmas terkait penyusunan
dokumen pendukung penilaian re akreditasi Puskesmas.
d. Mendorong kesiapan Puskesmas untuk menghadapi penilaian re akreditasi
Puskesmas.
e. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada puskesmas terkait peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas.
F. Peserta
1. Kepala UPTD Puskesmas Wanayasa 2 beserta dengan para penanggungjawab;
2. Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB) Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara.
G. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Pertemuan Teknis Implementasi Standar Akreditasi ISQua
dilaksanakan dengan metode ceramah, studi kasus, tanya jawab/ diskusi. Pertemuan
dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan, dengan menggunakan zoom meeting
dengan seluruh perwakilan Puskesmas di seluruh Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi dan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota terpilih dari seluruh Indonesia.
Selesai memgikuti Pertemuan Teknis Implementasi Standar Akreditasi ISQua
peserta diharapkan tahu dan paham tentang standar akreditasi Puskesmas agar mampu
merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam rangka pemenuhan standar
akreditasi dan kesiapan instrumen akreditasi untuk pengaplikasian dalam penilaian
akreditasi Puskesmas. Keluaran dari pertemua ini adalah adanya kesiapan standar
akreditasi Puskesmas..
Peserta mencoba mengisi instrumen yang disampaikan oleh Tim dari Kementerian
Kesehatan terkait kemudahan dan kesiapan instrumen untuk digunakan dalam penilaian
akreditasi Puskesmas. Puskesmas dan TPCB juga diberikan kesempatan untuk memberikan
masukan terkait instrumen akreditasi. Selain itu peserta juga berdiskusi dengan seluruh
Puskesmas, Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan
para Surveior FKTP.
Kepala Seksi
Pelayanan Kesehatan