Anda di halaman 1dari 674

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN NOMOR HK.02.

02/D/4871/2023
TENTANG
INSTRUMEN SURVEI AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN,
Menimbang : a. bahwa dalam penyelenggaraan akreditasi Pusat Kesehatan Masyarkat
dilaksanakan oleh lembaga penyelenggara akreditasi dengan menggunakan standar yang telah
ditetapkan oleh Menteri
b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 34


Akreditasi Pusat Kesehatan
Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter,
dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi, dan untuk terselenggaranya akreditasi
Pusat Kesehatan Masyarakat secara optimal, perlu menetapkan instrument survei
akreditasi Pusat Kesehatan Masyarkat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan tentang Instrumen Akreditasi Pusat Kesehatan
Masyarakat;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5584) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2021 tentang Kementerian
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 83);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1335);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar
Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Resiko Sektor Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 316) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 8 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha
dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 317);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2022 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 156);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi
Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan dan Unit Transfusi
Darah,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 1207);
8. Keputusan Menteri Kesehatan
HK.01.07/MENKES/165/2023 tentang Standar
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN TENTANG
INSTRUMEN SURVEI AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT.
KESATU : Menetapkan Instrumen Survei Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat yang
selanjutnya disebut Instrumen Akreditasi Puskesmas sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini.
KEDUA : Instrument Akreditasi Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
digunakan sebagai alat bantu dalam penilaian survei akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat.
KETIGA : Instrumen Survei Akreditasi Puskesmas sebagimana dimaksud dalam
Diktum KESATU menjadi acuan bagi Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah
provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, puskesmas, lembaga penyelenggara akreditasi, dan
pemangku kepentingan terkait dalam menyelenggarakan akreditasi Puskesmas sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
KEEMPAT : Direktur Jenderal dan pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Akreditasi Puskesmas
berdasarkan kewenangan masing-masing sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 April 2023
KELIMA : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
DIREKTUR JENDERAL PE LYANAN KESEHATAN,

AZHAR JAYA
AZHAR JAYA

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN
KESEHATAN
NOMOR HK.02.02/D/4871/2023 TENTANG
INSTRUMEN AKREDITASI PUSAT
KESEHATAN MASYARAKAT

INSTRUMEN AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Pimary Health Care (PHC)) merupakan salah satu pilar
utama dalam agenda transformasi sistem kesehatan nasional yang saat ini sedang disusun oleh Tim
Transformasi Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Salah satu elemen penguatan PHC adalah
terbangunnya kerangka kerja peningkatan mutu pelayanan (quality framework) melalui suatu
sistem akreditasi fasilitas kesehatan primer yang kuat dan dengan manajemen yang baik sesuai
dengan standar internasional.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai bagian integral dari fasilitas pelayanan
kesehatan primer harus dapat menjawab tantangan utama pelayanan kesehatan dasar yaitu
menyediakan dan memelihara keberlangsungan mutu pelayanan. Salah satu upaya untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan adalah melalui akreditasi. Tujuan utama akreditasi puskesmas
adalah untuk pembinaan dan peningkatan mutu kinerja melalui perbaikan yang
berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem
penyelenggaraan pelayanan dan program, serta penerapan manajemen risiko, dan bukan sekedar
penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi.
Sistem akreditasi pelayanan kesehatan primer telah dibangun sejak
tahun 2015, saat sistem akreditasi pelayanan kesehatan primer mengacu
kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat
Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan dan Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi. Sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan dimaksud, dinyatakan bahwa akreditasi puskesmas dilakukan setiap 5 (lima) tahun.
Selain itu di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Keempat
atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan
pada Jaminan Kesehatan Nasional, diatur bahwa selain harus memenuhi persyaratan untuk
dapat bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan tingkat termasuk puskesmas juga
harus telah terakreditasi.
Berdasarkan data Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sampai
dengan 31 Desember 2020, capaian akreditasi FKTP sebanyak 56.3% (9.332 dari 16.568
FKTP). Dari data tersebut jumlah Puskesmas (PKM) terakreditasi sebanyak 89,7% (9.153
dari
10.203 PKM), yang tersebar di 34 provinsi. Data sebaran status kelulusan akreditasi puskesmas,
jumlah terbesar adalah terakreditasi madya 55,3% (5.068 PKM), sementara untuk tingkat
kelulusan akreditasi tertinggi yaitu terakreditasi paripurna jumlahnya masih sangat sedikit
yaitu 3% (239 PKM), selebihnya berada di kelulusan tingkat dasar sebanyak 24% (2.177 PKM),
dan utama sebanyak 18% (1.669 PKM). Tingkat kelulusan akreditasi paripurna
merupakan representasi dari FKTP yang mampu memberikan pelayanan kesehatan bermutu,
sehingga jika melihat dari capaian tersebut, masih diperlukan upaya besar dan komprehensif
serta dukungan dari berbagai pihak termasuk stakeholder terkait agar seluruh FKTP dapat
mencapai tingkat kelulusan tertinggi yaitu terakreditasi Paripurna.
Seiring dengan pemberlakuan Keputusan Menteri Kesehatan HK.01.07/MENKES/165/2023
tentang Standar Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, telah disusun instrumen
akreditasi Puskesmas yang dijadikan sebagai panduan bagi Kementerian Kesehatan, pemerintah
daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, puskesmas, lembaga penyelenggara
akreditasi, dan pemangku kepentingan terkait
dalam menyelenggarakan akreditasi Puskesmas.
dalam menyelenggarakan akreditasi Puskesmas.

Diharapkan melalui instrumen akreditasi Puskesmas, maka implementasi pemenuhan


standar akreditasi akan lebih mudah. Dengan instrument akreditasi Puskesmas akan
meningkatkan pemahaman bagi pihak yang terkait dalam penyelenggaraan akreditasi
Puskesmas, serta memudahkan puskesmas dalam memenuhi standar pelayanan mencapai tingkat
kelulusan tertinggi (paripurna)

B. Sasaran
Sasaran dari instrumen survei akreditasi Puskesmas ini adalah
1. Pemerintah daerah propinsi;
2. Pemerintah daerah kabupaten/kota;
3. Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas); dan
4. Lembaga Penyelenggara Akreditasi.

.
BAB II
INSTRUMEN AKREDITASI PUSK

Instrumen Akreditasi Puskesmas ini dikelomp


akreditasi Puskesmas namun diperjelas dengan isi d

BAB I KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)


Standar 1.1 Perencanaan dan kemudahan akses bagi pengguna layanan
Perencanaan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dilakukan secara terpadu yang berbasis wil
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta dalam pelaksanaan kegiatan harus mem
Perencanaan Puskesmas dan jenis-jenis pelayanan yang disediakan mempertimbangkan visi, misi, tu
analisis peluang pengembangan pelayanan, hasil analisis risiko pelayanan, dan hasil analisis data kinerja
mudah diakses oleh pengguna layanan untuk mendapat pelayanan sesuai kebutuhan, mendapat i
menyampaikan umpan balik serta mendapatkan dukungan dari lintas program dan lintas sektor.

a. Kriteria 1.1.1
Puskesmas wajib menyediakan jenis-jenis pelayanan yang ditetapkan berdasarkan visi, misi, tujuan, tat
pengembangan pelayanan, hasil analisis risiko pelayanan, hasil analisis data kinerja, dan ketentuan per
.02.02/D/4871/2023

usat Kesehatan Masyarkat


unakan standar yang telah

Tahun 2022
Masyarkat,
raktik Mandiri Dokter,
selenggaranya akreditasi
apkan instrument survei
mana dimaksud dalam
ktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan

tang Kesehatan (Lembaran


Negara Republik
ntang Pemerintahan
un 2014 Nomor 244,
r 5584) sebagaimana telah
g Nomor 9 Tahun 2015
Tahun 2014 tentang
k Indonesia Tahun 2015
ia Nomor 5679);
ntang Kementerian
hun 2021 Nomor 83);
019 tentang Pusat
sia Tahun 2019 Nomor

021 tentang Standar


Perizinan Berusaha
publik Indonesia Tahun
n Peraturan Menteri
n atas Peraturan
Standar Kegiatan Usaha
ha Berbasis Risiko Sektor
022 Nomor 317);
2022 tentang Organisasi
gara Republik Indonesia

022 tentang Akreditasi


hatan dan Unit Transfusi
ik
a Tahun 2022 Nomor 1207);
ehatan
N KESEHATAN TENTANG
n Masyarakat yang
um dalam Lampiran yang
d dalam Diktum KESATU
an Masyarakat.
na dimaksud dalam
erintah daerah
enggara akreditasi, dan
kesmas sesuai dengan
n pemerintah daerah
aan Akreditasi Puskesmas

AN,
DERAL PELAYANAN

23 TENTANG
PUSAT

AKAT
kan salah satu pilar
sedang disusun oleh Tim
an PHC adalah
mework) melalui suatu
jemen yang baik sesuai
asilitas pelayanan
kesehatan dasar yaitu
upaya untuk meningkatkan
akreditasi puskesmas
an yang
u dan sistem
iko, dan bukan sekedar
ng Akreditasi Pusat
fusi Darah, Tempat Praktik
n Peraturan Menteri
kan setiap 5 (lima) tahun.
13 tentang Pelayanan
berapa kali diubah,
entang Perubahan Keempat
ang Pelayanan Kesehatan
uhi persyaratan untuk
termasuk puskesmas juga

ertama (FKTP) sampai


% (9.332 dari 16.568
sebanyak 89,7% (9.153
usan akreditasi puskesmas,
ntara untuk tingkat
masih sangat sedikit
banyak 24% (2.177 PKM),
ditasi paripurna
anan kesehatan bermutu,
besar dan komprehensif
seluruh FKTP dapat
K.01.07/MENKES/165/2023
h disusun instrumen
an Kesehatan, pemerintah
s, lembaga penyelenggara
mplementasi pemenuhan
skesmas akan
araan akreditasi
elayanan mencapai tingkat
BAB II
NSTRUMEN AKREDITASI PUSKESMAS

tasi Puskesmas ini dikelompokkan menjadi 5 (lima) Bab sebagaimana yang dituliskan di dalam standar
namun diperjelas dengan isi dari RDOWS sesuai dengan yang tertera setiap elemen penilaian sebagai berikut.

terpadu yang berbasis wilayah kerja Puskesmas bersama dengan lintas program dan lintas sektor
aksanaan kegiatan harus memperhatikan kemudahan akses pengguna layanan.
pertimbangkan visi, misi, tujuan, tata nilai, hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil
an hasil analisis data kinerja serta umpan balik dari dinas kesehatan daerah kabupaten/kota. Puskesmas
ai kebutuhan, mendapat informasi tentang pelayanan, dan untuk
dan lintas sektor.

asarkan visi, misi, tujuan, tata nilai, hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil analisis peluang
ta kinerja, dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dituangkan dalam perencanaan.
tentang
Klinik,
I
TASI PUSKESMAS

dikelompokkan menjadi 5 (lima) Bab sebagaimana yang dituliskan di dalam standar


ngan isi dari RDOWS sesuai dengan yang tertera setiap elemen penilaian sebagai berikut.

basis wilayah kerja Puskesmas bersama dengan lintas program dan lintas sektor
arus memperhatikan kemudahan akses pengguna layanan.
misi, tujuan, tata nilai, hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil
a kinerja serta umpan balik dari dinas kesehatan daerah kabupaten/kota. Puskesmas
ndapat informasi tentang pelayanan, dan untuk

ujuan, tata nilai, hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil analisis peluang
ntuan peraturan perundang-undangan yang dituangkan dalam perencanaan.
Elemen Penilaian R
a) Ditetapkan visi, misi, 1. SK tentang
tujuan, dan tata nilai Penetapan Visi,
Puskesmas yang Misi, Tujuan, dan
menjadi acuan dalam Tata Nilai
penyelenggaraan Puskesmas.
Puskesmas mulai
dari perencanaan, Catatan:
pelaksanaan kegiatan jika kebijakan daerah
hingga evaluasi menyatakan bahwa
kinerja Puskesmas penetapan visi dan
(R). misi hanya oleh kepala
daerah, maka kepala
Puskesmas hanya
menetapkan tujuan
dan tata nilai.

b) Ditetapkan jenis-jenis 1. SK tentang Penetapan Jenis-


pelayanan yang Jenis Pelayanan Puskesmas.

disediakan
berdasarkan hasil
identifikasi dan
analisis sesuai

dengan ketentuan yang berlaku


(R, D, W).

c) Rencana lima 1. Rencana lima tahunan


Puskesmas.
tahunan Puskesmas
disusun dengan
melibatkan lintas
program dan lintas
sektor berdasarkan
pada rencana
strategis dinas
kesehatan daerah
kabupaten/kota (R,
D, W).

d) Rencana usulan kegiatan 1. Rencana usulan kegiatan


(RUK) disusun dengan (RUK) tahun n (dan n+1
melibatkan lintas program dan disesuaikan dengan saat
lintas sektor berdasarkan dilangsungkannya survei
rencana lima tahunan akreditasi).
Puskesmas, hasil analisis 2. Rencana lima tahunan
kebutuhan dan harapan Puskesmas.
masyarakat, dan hasil analisis
data kinerja (R, D, W).
e) Rencana 1. Rencana
pelaksanaan kegiatan (RPK) pelaksanaan kegiatan (RPK)
tahunan

Puskesmas disusun bersama tahunan tahun n.


lintas program sesuai dengan
alokasi anggaran yang
ditetapkan oleh dinas
kesehatan daerah
kabupaten/kota (R, D, W).

f) Rencana pelaksanaan 1. Rencana pelaksanaan


kegiatan bulanan disusun sesuai kegiatan (RPK) bulanan.
dengan rencana pelaksanaan
kegiatan tahunan serta hasil
pemantauan dan capaian kinerja
bulanan (R, D, W).

g) Apabila ada 1. Rencana lima


perubahan kebijakan tahunan dan/atau Rencana
pemerintah dan/atau Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
pemerintah daerah, dilakukan revisi.
revisi perencanaan sesuai
kebijakan yang ditetapkan (R,
D, W).

b. Kriteria 1.1.2
Masyarakat sebagai penerima manfaat layanan lintas program dan lintas sektor mendapatkan kemudah
dan kegiatan-kegiatan Puskesmas serta akses terhadap pelayanan dan akses penyampaian umpan balik

Elemen Penilaian R
a) Ditetapkan kebijakan tentang 1. SK tentang Penetapan Hak
hak dan kewajiban dan Kewajiban Pasien.
pasien (R).

b) Dilakukan 1. SK tentang Media


sosialisasi tentang hak dan Komunikasi dan Koordinasi
kewajiban
pasien serta jenis- jenis
pelayanan yang disediakan
oleh Puskesmas kepada
pengguna layanan dan
kepada petugas dengan
menggunakan strategi
komunikasi yang ditetapkan
Puskesmas (R, D, O, W).

c) Dilakukan evaluasi dan tindak


lanjut kepatuhan petugas dalam
implementasi pemenuhan hak dan
kewajiban pasien,
D O W

1. Hasil identifikasi dan analisis Kepala


yang mendasari penetapan Puskesmas dan
jenis- jenis pelayanan,
khususnya untuk KTU:

penggalian
informasi terkait

jenis pelayanan yang proses identifikasi dan


bersifat pengembangan, baik analisis yang mendasari
UKM maupun UKP. penetapan jenis- jenis
pelayanan.

1. Bukti pertemuan Kepala


penyusunan Puskesmas, KTU
rencana lima dan tim
tahunan bersama manajemen
lintas program dan Puskesmas:
lintas sektor:
minimal daftar penggalian
hadir dan notula informasi terkait
yang disertai proses
dengan foto penyusunan
kegiatan. rencana lima
tahunan.
Catatan:
berlaku untuk
rencana lima tahunan
yang disusun dalam 2

tahun terakhir dari saat survei


akreditasi
dilaksanakan.

1. Hasil analisis kebutuhan Kepala Puskesmas, KTU


dan harapan masyarakat. dan tim manajemen
2. Hasil analisis data kinerja. Puskesmas:
3. Bukti pertemuan penggalian informasi
penyusunan RUK bersama terkait proses penyusunan
lintas program dan lintas RUK.
sektor, minimal melampirkan
daftar hadir dan notula yang
disertai dengan
foto kegiatan.
1. Bukti pertemuan Kepala
penyusunan RPK bersama Puskesmas, KTU dan tim
lintas

program, minimal manajemen Puskesmas:


melampirkan daftar hadir penggalian informasi
dan notula yang diserta terkait proses penyusunan
dengan foto kegiatan. RPK tahunan.

1. Hasil pemantauan dan Kepala Puskesmas, KTU


capaian kinerja bulanan. dan tim manajemen
2. Bukti pertemuan Puskesmas:
penyusunan RPK bulanan, penggalian informasi
minimal melampirkan daftar terkait proses penyusunan
hadir dan notula yang diserta RPK
dengan foto bulanan.
kegiatan.

1. Bukti penyusunan Kepala


revisi perencanaan, Puskesmas, KTU dan tim
minimal melampirkan manajemen Puskesmas:
daftar hadir dan notula penggalian informasi
yang diserta dengan foto terkait proses revisi
kegiatan. perencanaan.

program dan lintas sektor mendapatkan kemudahan akses informasi tentang hak dan kewajiban pasien, jenis-jenis
p pelayanan dan akses penyampaian umpan balik

D O W

1. Bukti sosialisasi Pengamatan surveior 1. PJ UKP:


hak dan kewajiban pasien. terhadap: penggalian
1. Media
2. Bukti sosialisasi jenis-jenis informasi tentang hak dan informasi terkait proses
pelayanan Puskesmas, sesuai kewajiban pasien. sosialisasi hak dan
dengan media komunikasi 2. Media kewajiban pasien.
yang ditetapkan. informasi tentang jenis- 2. KTU, PJ UKM dan PJ
jenis pelayanan UKP:
Puskesmas. penggalian informasi
terkait proses sosialisasi
jenis-jenis pelayanan
Puskesmas.

1. Bukti evaluasi kepatuhan Pengamatan surveior 1. PJ UKP:


petugas dalam implementasi terhadap kepatuhan penggalian informasi
hak dan kewajiban petugas dalam terkait evaluasi kepatuhan
pasien serta implementasi
pemenuhan hak
S NILAI
0

10

10

5
10

0
5
10
0
5

10

0
5
10

0
5
10

an kewajiban pasien, jenis-jenis pelayanan,

S NILAI
0
5
10

0
5
10

0
5
10
dan hasil sosialisasi jenis-
jenis pelayanan yang
disediakan oleh Puskesmas
kepada pengguna layanan (D,
O, W).

d) Dilakukan upaya 1. SK tentang


rencana tindak lanjutnya. dan kewajiban pasien. petugas dalam
2. Bukti evaluasi hasil implementasi hak dan
sosialisasi jenis-jenis pelayanan kewajiban pasien dan
Puskesmas serta rencana tindak lanjutnya.
tindak lanjutnya. 2. KTU, PJ UKM dan PJ
3. Bukti hasil tindak lanjut. UKP:
penggalian informasi
terkait proses evaluasi
hasil sosialisasi jenis-jenis
pelayanan Puskesmas
serta tindak
lanjutnya.

1. Bukti umpan balik Pengamatan PJ Mutu dan


0
untuk memperoleh umpan Pengelolaan Umpan Balik dari
balik pengguna layanan dan Pengguna Layanan.
pengukuran kepuasan pasien 2. SOP Pengelolaan Umpan
serta penanganan Balik dari Pengguna Layanan.
aduan/keluhan dari 3. SOP Pengukuran Kepuasan
pengguna layanan maupun Pasien.
tindak lanjutnya yang 4. SOP Penanganan
didokumentasikan sesuai Aduan/Keluhan dari Pengguna
dengan aturan yang telah Layanan.
ditetapkan dan dapat diakses
oleh publik (R,D,O,W)

Standar 1.2 Tata kelola organisasi


Tata kelola organisasi Puskesmas dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tata kelola organisasi Puskesmas meliputi struktur organisasi, pengendalian dokumen, pengelolaan jaringan p

a. Kriteria 1.2.1
Struktur organisasi ditetapkan dengan kejelasan tugas, wewenang, tanggung jawab, tata hubungan kerja, dan p

ELEMEN PENILAIAN R
a) Kepala Puskesmas 1. SK tentang Penetapan
menetapkan penanggung jawab Penanggung Jawab dan
dan koordinator pelayanan Koordinator Pelayanan.
Puskesmas sesuai struktur
organisasi
yang ditetapkan (R).

b) Ditetapkan kode etik 1. SK tentang Penetapan Kode


perilaku yang berlaku untuk Etik Perilaku Pegawai
seluruh pegawai yang bekerja di Puskesmas.
Puskesmas serta Catatan: tata nilai dan

dilakukan evaluasi terhadap budaya keselamatan dapat


pelaksanaannya dan menjadi bagian dari kode etik
dilakukan tindak lanjutnya (R, perilaku.
D, W).
c) Terdapat kebijakan dan 1. SK tentang Pendelegasian
prosedur yang jelas dalam Wewenang Manajerial.
pendelegasian wewenang Catatan:
manajerial dari kepala SK Pendelegasian Wewenang
Puskesmas kepada penanggung Manajerial dapat terintegrasi
jawab upaya, dari penanggung dengan SK Pendelegasian
jawab upaya kepada koordinator Wewenang Klinis.
pelayanan, dan dari 2. SOP tentang Pendelegasian
koordinator

pelayanan kepada pelaksana Wewenang Manajerial.


kegiatan
(R, D).

b. Kriteria 1.2.2
Kebijakan, pedoman/panduan, prosedur, dan kerangka acuan terkait pelaksanaan kegiatan, disu
peraturan perundang-undangan, termasuk pengendalian dokumen bukti pelaksanaan kegiatan.

Elemen Penilaian R
a) Ditetapkan pedoman tata 1. Pedoman Tata Naskah
naskah Puskesmas Puskesmas
(R).
b) Ditetapkan kebijakan, 1. SK,
pedoman/panduan, prosedur, pedoman/panduan, SOP,
dan kerangka acuan untuk KMP, kerangka acuan kegiatan KMP.
penyelenggaraan UKM serta 2. SK,
penyelenggaraan pedoman/panduan, SOP,
kerangka acuan kegiatan

UKP, laboratorium, dan penyelenggaraan UKM.


kefarmasian yang didasarkan 3. SK,
pada ketentuan peraturan pedoman/panduan, SOP,
perundang- undangan kerangka acuan kegiatan
dan/atau berbasis bukti penyelenggaraan UKP,
ilmiah terkini (R, W). kefarmasian dan laboratorium.

c) Dilakukan pengendalian, 1. SOP tentang Pengendalian


penataan, dan distribusi Dokumen.
dokumen sesuai dengan 2. SOP tentang Penataan
prosedur yang telah ditetapkan Dokumen
(R, D, O, W). 3. SOP tentang Distribusi
Dokumen.
Catatan:
yang dimaksud
dengan dokumen adalah
dokumen internal dan
dokumen eksternal.

c. Kriteria 1.2.3
Jaringan pelayanan dan jejaring di wilayah kerja Puskesmas dikelola dan dioptimalkan untuk meningkatkan ak

Elemen Penilaian R
a) Ditetapkan indikator kinerja 1. SK tentang Indikator Kinerja
pembinaan jaringan pelayanan Pembinaan Jaringan Pelayanan
dan jejaring Puskesmas (R). dan Jejaring
Puskesmas.

b) Dilakukan identifikasi
jaringan pelayanan dan jejaring
di wilayah kerja Puskesmas
untuk optimalisasi
koordinasi dan/atau

rujukan di bidang upaya


kesehatan (D).
c) Disusun dan dilaksanakan 1. Kerangka acuan kegiatan
program pembinaan terhadap pembinaan terhadap jaringan
jaringan pelayanan dan jejaring pelayanan dan jejaring
Puskesmas dalam rangka Puskesmas.
mencapai indikator kinerja
pembinaan dengan jadwal dan
penanggung jawab yang jelas (R,
D, W).
d) Dilakukan evaluasi dan tindak
lanjut terhadap pencapaian
indikator kinerja pembinaan
jaringan pelayanan dan jejaring
Puskesmas (D).

d. Kriteria 1.2.4
Puskesmas menjamin ketersediaan data dan informasi melalui penyelenggaraan sistem informasi Puskesmas

Elemen Penilaian R
a) Dilaksanakan 1. SK tentang
pengumpulan, Pengumpulan,
penyimpanan, analisis data, Penyimpanan, dan Analisis
dan pelaporan serta distribusi Data serta Pelaporan dan
informasi sesuai dengan Distribusi Informasi.
ketentuan peraturan 2. SOP tentang Pengumpulan
perundang-undangan terkait dan Penyimpanan Laporan.
sistem informasi Puskesmas (R, 3. SOP tentang Analisis Data.
D, W). 4. SOP tentang Pelaporan dan
Distribusi Informasi.
Catatan:
Jika menggunakan sistem
informasi, maka SOP poin 2 dan
poin 4 menyesuaikan.

b) Dilakukan evaluasi
dan tindak lanjut
pengguna layanan yang surveior terhadap bentuk petugas yang ditunjuk:
diperoleh secara berkala tindak dan proses upaya Penggalian informasi
lanjutnya. memperoleh umpan balik terkait proses
2. Bukti pengukuran kepuasan pengguna layanan, memperoleh umpan balik
pasien (termasuk dapat pengukuran kepuasan pengguna layanan,
menggunakan pengukuran INM pasien serta penanganan pengukuran kepuasan
Kepuasan Pasien) dan tindak aduan/keluhan dari pasien serta penanganan
lanjutnya. pengguna layanan dan aduan/keluhan dari
3. Bukti penanganan tindak lanjutnya. Surveior pengguna layanan dan
aduan/keluhan dari pengguna mengamati apakah hasil tindak lanjutnya.
layanan dan tindak lanjutnya. pengelolaan dan tindak
lanjut hal- hal tersebut
dapat diakses oleh
publik.

gan ketentuan peraturan perundang-undangan.


sasi, pengendalian dokumen, pengelolaan jaringan pelayanan dan jejaring, serta manajemen data dan informasi.

wenang, tanggung jawab, tata hubungan kerja, dan persyaratan jabatan

D O W S
1. Hasil evaluasi pelaksanaan Kepala Puskesmas, KTU
kode etik perilaku pegawai. dan para PJ:
Catatan: penggalian informasi
terintegrasi dengan terkait

penilaian kinerja pegawai. proses dan hasil evaluasi


2. Tindak lanjut hasil evaluasi pelaksanaan kode etik
pelaksanaan kode etik perilaku. perilaku pegawai serta
tindak lanjutnya.
1. Surat
pendelegasian wewenang
manajerial, jika ada
pendelegasian wewenang
manajerial.

gka acuan terkait pelaksanaan kegiatan, disusun, didokumentasikan, dan dikendalikan serta didasarkan pada
dokumen bukti pelaksanaan kegiatan.

D O W S
KTU dan penanggung
jawab upaya:
penggalian informasi
terkait proses penyusunan
dokumen regulasi.

1. Bukti Pengamatan surveior KTU dan petugas yang


pengendalian dan distribusi terhadap pengendalian, ditunjuk untuk
dokumen: bukti penomoran penataan, dan distribusi pengendalian dokumen:
regulasi internal, rekapitulasi dokumen. penggalian informasi
distribusi dokumen, bukti terkait proses
distribusi pengendalian,
dokumen. penataan, dan
distribusi dokumen.

s dikelola dan dioptimalkan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kepada masyarakat

D O W S

1. Daftar identifikasi jaringan


pelayanan dan jejaring
Puskesmas.
1. Jadwal pembinaan jaringan PJ Jaringan Pelayanan dan
pelayanan dan jejaring Jejaring Puskesmas:
Puskesmas. penggalian informasi
2. Laporan pelaksanaan terkait program,
pembinaan terhadap jaringan pelaksanaan, evaluasi, dan
pelayanan dan jejaring tindak lanjutnya terhadap
Puskesmas. pembinaan jaringan
Catatan: pelayanan dan jejaring
data dukung bukti pelaksanaan Puskesmas.
pembinaan disesuaikan dengan
jenis kegiatan yang
dilakukan, misalnya

pembinaan dalam bentuk


pertemuan minimal berupa
daftar hadir dan notula yang
diserta dengan foto kegiatan.
1. Hasil evaluasi terhadap
indikator kinerja pembinaan
jaringan pelayanan dan jejaring
Puskesmas.
2. Bukti hasil tindak lanjut.

alui penyelenggaraan sistem informasi Puskesmas

D O W
1. Bukti KTU, para PJ, para
pengumpulan dan Koordinator
penyimpanan laporan. Pelayanan dan Pelaksana
2. Bukti analisis data. Kegiatan:
3. Bukti pelaporan dan penggalian informasi terkait
distribusi informasi. proses pengumpulan,
Catatan: penyimpanan, dan analisis
Jika menggunakan sistem data serta pelaporan dan
informasi, maka bukti distribusi informasi.
pelaksanaan poin 1
dan poin 3 menyesuaikan.

1. Bukti evaluasi KTU dan petugas


penyelenggaraan Sistem Informasi
5
10

en data dan informasi.

S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10

alikan serta didasarkan pada ketentuan

S NILAI
0
5
10
0
5
10

0
5
10
arakat

S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10
0
5
10

S NILAI
0
5
10

0
terhadap penyelenggaraan
sistem informasi Puskesmas
secara periodik (D, W).

c) Terdapat informasi
pencapaian kinerja Puskesmas
melalui sistem informasi
Puskesmas (D, O).

e. Kriteria 1.2.5
Penyelenggaraan pelayanan UKM dan UKP dilaksanakan dengan pertimbangan etik dalam pengambilan kepu
Sistem Informasi Puskesmas. Puskesmas: penggalian
2. Bukti hasil tindak lanjut. informasi terkait proses dan
hasil evaluasi serta tindak
lanjut penyelenggaraan Sistem
Informasi Puskesmas.

1. Bukti pencapaian kinerja Pengamatan surveior


Puskesmas sesuai dengan terhadap penyajian
sistem informasi yang informasi pencapaian
digunakan. kinerja Puskesmas.

engan pertimbangan etik dalam pengambilan keputusan pelayanan


5
10

0
5
10
Elemen Penilaian R
a) Puskesmas 1. SOP tentang Pelaporan dan
mempunyai Penyelesaian Dilema Etik.

prosedur pelaporan
dan penyelesaian
bila terjadi dilema
etik dalam
pelayanan UKP dan
pelayanan UKM (R).

b) Dilaksanakan
pelaporan apabila
terjadi dilema etik
dalam pelayanan
UKP dan pelayanan
UKM (D, W).

c) Terdapat bukti bahwa


pimpinan dan/atau pegawai
Puskesmas

mendukung
penyelesaian dilema
etik dalam
pelayanan UKP dan
pelayanan UKM dan
telah dilaksanakan
sesuai regulasi (D,
W).
Standar 1.3 Manajemen sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia Puskesmas dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-unda
perundang-undangan.

a. Kriteria 1.3.1
Tersedia sumber daya manusia (SDM) dengan jenis, jumlah, dan kompetensi sesuai kebutuhan pelayanan da

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan analisis
jabatan dan analisis beban
kerja sesuai kebutuhan
pelayanan dan ketentuan
peraturan perundang-
undangan (D, W).

b) Disusun peta
jabatan, uraian
jabatan dan
kebutuhan tenaga
berdasar hasil
analisis jabatan dan
hasil analisis beban
kerja (D, W).
D O W

1. Bukti pelaporan dilema eik. Kepala


Puskesmas:

penggalian
informasi terkait
dilema etik yang
pernah terjadi dan
pelaksanaan
pelaporannya.

1. Bukti dukungan kepala Kepala Puskesmas:


dan/atau pegawai penggalian
Puskesmas dalam

penanganan/ informasi terkait


penyelesaian proses
dilema etik. penanganan
terhadap dilema
etik yang pernah
terjadi dan bentuk
dukungan kepala
dan/atau pegawai
Puskesmas dalam
penanganan/
penyelesaiannya.

esuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ketenagaan Puskesmas harus dikelola sesuai dengan ketentua

ah, dan kompetensi sesuai kebutuhan pelayanan dan ketentuan peraturan perundang-undangan

D O W
1. Bukti analisis Kepala
jabatan. Puskesmas dan KTU:
2. Bukti analisis beban kerja. penggalian informasi
3. Bukti pelaksanaan analisis, terkait proses analisis
minimal daftar hadir dan jabatan dan analisis beban
notula yang diserta dengan kerja.
foto
kegiatan.

1. Dokumen peta jabatan, ` Kepala


uraian jabatan, dan dokumen Puskesmas dan
kebutuhan tenaga.
KTU:

penggalian
informasi terkait
proses
penyusunan peta
jabatan dan
uraian jabatan
serta kebutuhan
tenaga.
S NILAI
0

10

10

0
5

10
s dikelola sesuai dengan ketentuan peraturan

ndangan

S NILAI
0
5
10

10
c) Dilakukan upaya untuk
pemenuhan kebutuhan tenaga
baik dari jenis, jumlah maupun
kompetensi sesuai dengan peta
jabatan dan hasil analisis beban
kerja (D, W).

d) Terdapat bukti
Puskesmas
mengusulkan
kredensial dan/atau
rekredensial tenaga
kesehatan kepada
tim kredensial dinas
kesehatan daerah
kabupaten/kota
dan dilakukan
tindak lanjut

terhadap hasil
kredensial dan/atau
rekredensial sesuai
ketentuan yang
berlaku (D, W).

b. Kriteria 1.3.2
Setiap pegawai Puskesmas mempunyai uraian tugas yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan

Elemen Penilaian R
a) Ada penetapan 1. SK tentang Penetapan Uraian
uraian tugas yang Tugas Pegawai.

berisi tugas pokok


dan tugas
tambahan untuk

setiap pegawai (R).

b) Ditetapkan 1. SK tentang Penetapan


indikator penilaian Indikator Penilaian Kinerja
Pegawai.
kinerja pegawai (R).

c) Dilakukan penilaian 1. SOP tentang Penilaian Kinerja


kinerja pegawai Pegawai.

minimal setahun
sekali dan tindak
lanjutnya untuk
upaya perbaikan
sesuai dengan
mekanisme yang
telah ditetapkan (R,
D, W).

d) Ditetapkan 1) SK tentang Penetapan


indikator dan Indikator Kepuasan Pegawai.
2) SOP tentang Survei
mekanisme survei Kepuasan Pegawai.
kepuasan pegawai
terhadap

penyelenggaraan KMP, UKM,


UKP,
laboratorium, dan
kefarmasian serta kinerja
pelayanan
Puskesmas (R).

e) Dilakukan Kerangka acuan kegiatan survei


pengumpulan data, kepuasan pegawai.

analisis dan upaya


perbaikan dalam
rangka
meningkatkan
kepuasan pegawai
sesuai kerangka
acuan (R, D, W)

c. Kriteria 1.3.3
Setiap pegawai mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan ilmu dan keterampilan yang diperlukan.

Elemen Penilaian R
a) Tersedia informasi mengenai
peluang untuk meningkatkan
kompetensi bagi semua tenaga
yang ada di Puskesmas (D).

b) Ada dukungan dari manajemen 1. RUK yang mencantumkan


bagi semua tenaga yang ada di kegiatan peningkatan
Puskesmas untuk memanfaatkan kompetensi pegawai.
peluang tersebut (R, W).

c) Jika ada tenaga yang mengikuti 1. SOP tentang Penerapan Hasil


peningkatan Peningkatan
kompetensi, Kompetensi Pegawai

dilakukan evaluasi penerapan


terhadap hasil peningkatan
kompetensi tersebut di
tempat kerja (R, D, W).
d. Kriteria 1.3.4
Setiap pegawai mempunyai dokumen kepegawaian yang lengkap dan mutakhir

Elemen Penilaian R
a) Ditetapkan dan tersedia isi 1. SK tentang Kelengkapan Isi
dokumen kepegawaian yang Dokumen Kepegawaian.
lengkap dan mutakhir untuk tiap 2. SOP tentang Pengumpulan
pegawai yang bekerja di Dokumen Kepegawaian.
Pukesmas, serta
terpelihara sesuai

dengan prosedur yang telah


ditetapkan (R, D, O,
W).

b) Dilakukan evaluasi dan


tindak lanjut secara periodik
terhadap kelengkapan dan
pemutakhiran dokumen
kepegawaian (D, W).
e. Kriteria 1.3.5
Pegawai baru dan pegawai alih tugas wajib mengikuti orientasi agar memahami dan mampu melaksan

Elemen Penilaian R
a) Orientasi pegawai 1. Kerangka acuan
dilaksanakan sesuai kerangka kegiatan orientasi pegawai.
acuan yang disusun (R, D, W).

b) Dilakukan evaluasi dan


tindak lanjut terhadap
pelaksanaan orientasi pegawai
(D, W).

f. Kriteria 1.3.6
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Elemen Penilaian R
a) Ditetapkan petugas yang 1. SK tentang penetapan
bertanggung jawab terhadap koordinator atau tim K3 yang
program K3 dan program K3 terintegrasi dengan SK
Puskesmas serta dilakukan Penanggung Jawab dan
evaluasi terhadap pelaksanaan Koordinator Pelayanan pada
program K3 (R, D, W). Kriteria 1.2.1.
2. SK tentang penetapan
program K3 yang terintegrasi
dengan SK Jenis Pelayanan pada
Kriteria 1.1.1.

b) Dilakukan pemeriksaan 1. RUK dan RPK yang


kesehatan secara berkala mencantumkan kegiatan
terhadap pegawai untuk pemeriksaan kesehatan berkala
menjaga kesehatan pegawai bagi pegawai.
sesuai dengan program yang
telah ditetapkan oleh kepala
Puskesmas (R, D, W).
c) Ada program dan 1. RUK dan RPK yang
pelaksanaan imunisasi bagi mencantumkan kegiatan
pegawai sesuai dengan tingkat imunisasi bagi pegwai
risiko dalam pelayanan (R, D,
W).
1. Bukti upaya pemenuhan Kepala Puskesmas dan
tenaga. KTU:
penggalian informasi
terkait proses pemenuhan
tenaga dan hasilnya.

1. Surat permohonan Kepala


kredensial dan/atau Puskesmas:
rekredensial.
2. Surat penugasan klinis yang
merujuk pada penetapan
kewenangan klinis dari tim penggalian
kredensial
dinas kesehatan informasi terkait
proses, hasil, dan
tindak lanjut
kredensial
dan/atau
rekredensial
tenaga kesehatan.

daerah kabupaten/kota
3. Bukti tindak lanjut terhadap
hasil kredensial dan/atau
rekredensial (sesuai petunjuk
teknis kredensial tenaga
kesehatan di puskesmas).
hasil kredensial dan/atau
rekredensial (sesuai petunjuk
teknis kredensial tenaga
kesehatan di puskesmas).

yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan maupun penilaian kinerja pegawai.

D O W

1. Hasil penilaian kinerja KTU:


pegawai.
2. Bukti tindak lanjut
terhadap hasil penilaian penggalian
kinerja pegawai.
informasi terkait
proses
pelaksanaan,
hasil dan tindak
lanjut penilaian
kinerja pegawai.

1. Jadwal pelaksanaan survei KTU:


kepuasan pegawai
2. Instrumen survei kepuasan
pegawai. penggalian
3. Bukti
pengumpulan data dan analisis informasi terkait
hasil survei kepuasan pegawai.
4. Bukti upaya proses
perbaikan.
pengumpulan
data, analisis
hasil survei
kepuasan
pegawai, dan
upaya
perbaikannya.

mbangkan ilmu dan keterampilan yang diperlukan.

D O W
1. Bukti informasi peluang
peningkatan kompetensi
pegawai.

Kepala Puskesmas, KTU:


penggalian informasi
terkait bentuk dukungan
dalam peningkatan
kompetensi
pegawai.

1. Bukti KTU dan pegawai yang


pelaksanaan kegiatan mengikuti peningkatan
peningkatan kompetensi:

kompetensi yang dilakukan penggalian informasi


oleh pegawai. terkait proses dan hasil
2. Hasil evaluasi terhadap evaluasi terhadap hasil
hasil peningkatan kompetensi peningkatan kompetensi
yang yang
diikuti pegawai. diikuti pegawai.
lengkap dan mutakhir

D O W
1. Dokumen kepegawaian tiap Pengamatan surveior KTU:
pegawai. terhadap dokumen penggalian informasi
Catatan: dokumen kepegawaian tiap pegawai terkait proses
kepegawaian dapat dalam serta kesesuaian pengumpulan dan
bentuk cetak dan/atau digital. kelengkapan dan pengelolaan dokumen
kemutakhiran isinya. kepegawaian.

1. Bukti evaluasi terhadap KTU:


kelengkapan dan pemutakhiran penggalian informasi
data kepegawaian. terkait proses dan hasil
2. Bukti tindak lanjut terhadap evaluasi kelengkapan dan
hasil evaluasi kelengkapan dan pemutakhiran data
pemutakhiran data kepegawaian serta tindak
kepegawaian. lanjutnya.
orientasi agar memahami dan mampu melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya

D O W
1. Bukti pelaksanaan KTU dan pegawai
kegiatan orientasi pegawai. yang mengikuti orientasi:
penggalian informasi
terkait proses
pelaksanaan kegiatan
orientasi pegawai baru
dan pegawai alih
tugas.

1. Bukti evaluasi pelaksanaan KTU:


kegiatan orientasi pegawai. penggalian informasi
2. Bukti tindak lanjut terhadap terkait hasil evaluasi
hasil evaluasi pelaksanaan pelaksanaan kegiatan
kegiatan orientasi pegawai. orientasi pegawai baru
dan pegawai alih tugas
serta tindak
lanjutnya.

an Kesehatan Kerja (K3).


D O W
1. Dokumen program K3. Koordinator atau Tim K3:
2. Bukti evaluasi program K3. penggalian informasi
terkait pelaksanaan
program-program K3 dan
hasil evaluasinya.

1. Bukti hasil pemeriksaan Koordinator atau Tim K3:


berkala kesehatan pegawai. penggalian informasi
terkait proses
pelaksanaan pemeriksaan
berkala kesehatan
pegawai.
1. Dokumen analisis tingkat Koordinator atau Tim K3:
risiko pelayanan. penggalian informasi
2. Bukti pelaksanaan imunisasi terkait proses
bagi pegawai. pelaksanaan imunisasi
bagi
pegawai.
0
5
10

10
erja pegawai.

S NILAI
0

10

0
5
10

10
0

10

10

S NILAI
0
5
10

0
5
10

0
5

10
S NILAI
0
5
10

0
5
10
awab yang diberikan kepadanya

S NILAI
0
5
10

0
5
10
S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10
d) Apabila ada pegawai yang
terpapar penyakit infeksi,
kekerasan, atau cedera akibat
kerja, dilakukan konseling dan
tindak lanjutnya (D, W).

Standar 1.4 Manajemen fasilitas dan keselamatan.


Manajemen sarana (bangunan), prasarana, peralatan, keselamatan dan keamanan lingkungan Puskesmas
Sarana (bangunan), prasarana, peralatan, keselamatan dan keamanan lingkungan dikelola dalam Ma
perundang-undangan dan dikaji dengan memperhatikan manajemen risiko

a. Kriteria 1.4.1.
Disusun dan diterapkan program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang meliputi manajem
(B3) dan limbah B3, manajemen kedaruratan dan bencana, manajemen pengamanan kebakaran, manaje
1. Bukti Koordinator atau Tim K3:
pelaksanaan konseling penggalian informasi
terhadap pegawai. terkait proses
2. Bukti tindak lanjut hasil pelaksanaan konseling
konseling terhadap pegawai. bagi pegawai dan tindak
lanjutnya.

eselamatan dan keamanan lingkungan Puskesmas dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
dan keamanan lingkungan dikelola dalam Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) sesuai dengan ketentu
manajemen risiko

dan Keselamatan (MFK) yang meliputi manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas, manajemen bahan berbah
cana, manajemen pengamanan kebakaran, manajemen alat kesehatan, manajemen sistem utilitas, dan Pendidikan MFK
0
5
10

raturan perundang-undangan.
an (MFK) sesuai dengan ketentuan peraturan

ilitas, manajemen bahan berbahaya beracun


tem utilitas, dan Pendidikan MFK.
Elemen Penilaian R
a) Terdapat petugas yang 1. SK penetapan penanggung
bertanggung jawab dalam MFK jawab MFK yang terintegrasi
serta tersedia program MFK dengan SK penanggung jawab
yang ditetapkan setiap tahun pada kriteria 1.2.1
berdasarkan identifikasi risiko 2. SK penetapan program MFK
(R). yang terintegrasi dengan SK
Jenis-Jenis Pelayanan pada
Kriteria 1.1.1

b) Puskesmas menyediakan
akses yang mudah dan aman
bagi pengguna layanan dengan
keterbatasan fisik
(O, W).

c) Dilakukan identifikasi
terhadap area-area berisiko (D,
W).

d) Disusun daftar
risiko (risk register) yang
mencakup seluruh lingkup
program MFK (D).
e) Dilakukan evaluasi dan
tindak lanjut per triwulan
terhadap pelaksanaan program
MFK (D).

a. Kriteria 1.4.2
Puskesmas merencanakan dan melaksanakan manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas.

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan identifikasi 1. SOP identifikasi pengunjung,
terhadap pengunjung, petugas petugas dan pekerja alih daya
dan pekerja alih daya
(outsourcing) (R, O, W).

b) Dilakukan inspeksi 1. SOP inspeksi


D O W

Pengamatan surveior PJ mutu, koordinator MFK


terhadap pengaturan dan pasien:
ruang yang aman apakah penggalian informasi
mengakomodasi tentang akses layanan
Pengguna
layanan yang dengan yang mudah dan aman
keterbatasan fisik seperti bagi pengguna yang
menyediakan hendrel keterbatasan fisik
pegangan tangan pada
kamar mandi, jalur kursi
roda dll

1. Bukti identifikasi terhadap PJ mutu, koordinator MFK


area beresiko pada penggalian informasi
keselamatan dan keamanan terkait dasar penetapan
fasilitas area beresiko pada
keselamatan dan
keamanan
fasilitas

1. Daftar risiko (risk


register) program MFK.
Catatan: terintegrasi
dengan daftar risiko pada
program manajemen
risiko.
1. Bukti evaluasi dari
pelaksanaan program MFK
2. Bukti hasil tindak lanjut dari
pelaksanaan evaluasi program
MFK.
Catatan:
Pemenuhan huruf d) meliputi
angka (1) sampai dengan angka
(7) sesuai pada pokok

pikiran

n keselamatan dan keamanan fasilitas.

D O W
Pengamatan surveior Petugas, pengunjung dan
terkait identifikasi kepada pekerja alih daya:
pengunjung, petugas dan penggalian informasi
pekerja alih daya sesuai terkait pelaksanaan
dengan regulasi yang identifikasi pengunjung,
ditetapkan Puskesmas petugas dan pekerja alih
daya

1. Bukti hasil Pengamatan Koordinator MFK


S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10

S NILAI
0
5
10
fasilitas secara berkala yang fasilitas
meliputi bangunan, prasarana
dan peralatan (R, D, O, W).

c) Dilakukan simulasi
inspeksi fasilitas sesuai surveior terkait hasil Penggalian informasi
dengan regulasi yang pemeliharaan fasilitas terkait pelaksanaan
ditetapkan di Puskesmas termasuk penyediaan pemeliharaan fasilitas
mendukung keamanan yang ada di Puskesmas
dan fasilitas seperti
penyediaan closed circuit
television (CCTV), alarm,
alat pemadam api ringan
(APAR), jalur evakuasi,
titik kumpul, rambu-
rambu mengenai
keselamatan dan tanda-
tanda pintu darurat.

1. Bukti hasil Pengamatan Petugas


Surveior 0
terhadap kode darurat secara
berkala (D, O, W, S).

d) Dilakukan pemantauan
terhadap pekerjaan konstruksi
terkait keamanan dan
pencegahan

penyebaran infeksi (D, O, W).


b. Kriteria 1.4.3
Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan bahan berbahaya beracun (B3), pengendalian
peraturan perundang-undangan

Elemen Penilaian: R
a) Dilakukan inventarisasi B3
dan limbah B3 (D).

b) Dilaksanakan manajemen B3 1. SOP Pengelolaan Limbah B3


dan limbah B3 (R, D, W). di Puskesmas

c) Tersedia IPAL sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-
undangan (D, O, W).
d) Apabila terdapat tumpahan
dan/atau paparan/pajanan B3
dan/atau limbah B3, dilakukan
penanganan awal, pelaporan,
analisis,
dan tindak

lanjutnya (D,O, W).

c. Kriteria 1.4.4
Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan mengevaluasi manajemen kedaruratan dan bencana.

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan identifikasi risiko
terjadinya bencana internal dan
eksternal sesuai dengan letak
geografis Puskesmas dan
akibatnya
terhadap pelayanan

(D).
b) Dilaksanakan manajemen
kedaruratan dan bencana (D, W).

c) Dilakukan simulasi dan


evaluasi tahunan terhadap
manajemen kedaruratan dan
bencana yang telah disusun, dan
dilanjutkan dengan
debriefing setiap

selesai simulasi. (D, W).


d) Dilakukan perbaikan
terhadap manajemen
kedaruratan dan bencana sesuai
hasil simulasi dan evaluasi
tahunan. (D).

d. Kriteria 1.4.5
Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan melakukan evaluasi manajemen pengamana

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan manajemen
pengamanan kebakaran (D, O,
W).

b) Dilakukan inspeksi,
pengujian dan
pemeliharaan terhadap alat
deteksi dini, alarm, jalur
evakuasi, serta keberfungsian
alat pemadam api (D, O).

c) Dilakukan simulasi dan


evaluasi tahunan terhadap
manajemen pengamanan
kebakaran (D, W, S).

d) Ditetapkan 1. SK tentang
kebijakan larangan larangan merokok

merokok bagi petugas, bagi petugas, pengguna


pengguna layanan, dan layanan, dan pengunjung di
pengunjung di area area Puskesmas
Puskesmas (R, O,
W).

f) Kriteria 1.4.6
Puskesmas menyusun dan melaksanakan pengelolaan program untuk memastikan semua peralatan kes
fungsi alat Kesehatan
Elemen Penilaian R
a) Dilakukan inventarisasi alat
kesehatan sesuai dengan ASPAK
(D).

b) Dilakukan pemenuhan
kompetensi bagi staf dalam
mengoperasikan

alat kesehatan tertentu (D,


W).
c) Dilakukan pemeliharaan dan 1. SOP pemeliharaan alat
kalibrasi terhadap alat kesehatan
kesehatan secara periodik (R, D,
O, W)

g) Kriteria 1.4.7
Puskesmas menyusun dan melaksanakan pengelolaan untuk memastikan semua sistem utilitas ber
utilitas

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan inventarisasi
sistem utilitas sesuai
dengan ASPAK (D).
b) Dilaksanakan manajemen 1. SOP pelaksanaan manajemen
sistem utilitas dan sistem sistem utilitas dan sistem
penunjang lainnya penunjang lainnya.
(R, D).

c) Sumber air, listrik,


dan gas medik beserta
cadangannya tersedia selama
7 hari 24 jam untuk
pelayanan di Puskesmas (O)

h) Kriteria 1.4.8
Puskesmas menyusun dan melaksanakan pendidikan manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) bagi petug

Elemen Penilaian R
a) Ada rencana pendidikan 1. Usulan peningkatan
manajemen fasilitas dan kompetensi tenaga Puskesmas
keselamatan bagi petugas (R). terkait MFK yang teringrasi
dengan Kriteria
1.3.3
b) Dilakukan pemenuhan
pendidikan manajemen fasilitas
dan keselamatan bagi petugas
sesuai rencana (D, W).

c) Dilakukan evaluasi dan tindak


lanjut perbaikan pelaksanaan
pemenuhan pendidikan
manajemen fasilitas
dan keselamatan bagi petugas
(D, W).

Standar 1.5 Manajemen keuangan.


Puskesmas melaksanakan manajemen keuangan

a. Kriteria 1.5.1
Kepala Puskesmas dan penanggung jawab keuangan melaksanakan manajemen keuangan sesu

Elemen Penilaian R
a) Ditetapkan 1. SK Penetapan
kebijakan dan prosedur Pengelola Keuangan.
manajemen keuangan dalam 2. SK Pengelolaan Keuangan.
pelaksanaan pelayanan 3. SOP Pengelolaan Keuangan.
Puskesmas serta petugas
pengelola keuangan
Puskesmas dengan kejelasan
tugas, tanggung jawab,
dan wewenang (R).

b) Dilaksanakan pengelolaan
keuangan sesuai dengan
kebijakan dan prosedur
manajemen keuangan yang telah
ditetapkan (D, O, W).
Standar 1.6 Pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja
a. Kriteria 1.6.1
Dilakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja dengan menggunakan indikator kinerja yang dit

Elemen Penilaian R
a) Ditetapkan indikator kinerja 1. SK indikator kinerja
Puskesmas sesuai dengan jenis- Puskesmas sesuai dengan jenis-
jenis pelayanan yang disediakan jenis pelayanan yang
dan disediakan dan
kebijakan

pemerintah pusat dan daerah kebijakan pemerintah pusat


(R). dan daerah
b) Dilakukan pengawasan, 1. SK tentang pengawasan,
pengendalian, dan penilaian pengendalian dan penilaian
terhadap kinerja Puskesmas kinerja
secara periodik sesuai dengan 2. SOP Pemantauan dan
kebijakan dan prosedur yang evaluasi
ditetapkan, dan hasilnya 3. SOP Supervisi
diumpanbalikkan kepada lintas 4. SOP Lokakarya mini
program dan lintas sektor (R, D, 5. SOP Audit internal
W). 6. SOP Pertemuan tinjauan
manajemen.
c) Dilakukan evaluasi dan tindak
lanjut terhadap hasil pengawasan,
pengendalian, dan penilaian
kinerja terhadap target yang
ditetapkan dan hasil kaji banding
dengan Puskesmas lain (D, W).
d) Dilakukan analisis terhadap
hasil pengawasan, pengendalian,
dan penilaian kinerja untuk
digunakan dalam perencanaan
kegiatan masing- masing upaya
Puskesmas, dan untuk
perencanaan Puskesmas (D, W).
e) Hasil pengawasan dan
pengendalian dalam bentuk
perbaikan kinerja disediakan dan
digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki kinerja pelaksanaan
kegiatan Puskesmas dan revisi
rencana pelaksanaan kegiatan
bulanan (D, W).
f) Hasil pengawasan,
pengendalian, dan penilaian
kinerja dibuat dalam bentuk
laporan penilaian kinerja
Puskesmas (PKP), serta upaya
perbaikan kinerja dilaporkan
kepada dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota (D).

b) Kriteria 1.6.2
Lokakarya mini lintas program dan lokakarya mini lintas sektor dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosed

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan lokakarya mini
bulanan dan triwulanan secara
konsisten dan periodik untuk
mengomunikasikan,
mengoordinasikan, dan
mengintegrasikan upaya-upaya
Puskesmas (D, W).
b) Dilakukan pembahasan
permasalahan dan hambatan
dalam pelaksanaan kegiatan,
serta
rekomendasi tindak

lanjut dalam lokakarya mini


bulanan dan triwulanan (D,
W).

c) Dilakukan tindak lanjut


terhadap rekomendasi
lokakarya mini bulanan dan
triwulanan dalam bentuk
perbaikan pelaksanaan kegiatan
(D, W)
simulasi terhadap kode surveior terhadap kode Puskesmas:
darurat (kode merah dan kode darurat yang ditetapkan penggalian informasi
biru) minimal melampirkan dan diterapkan di terkait dengan
daftar hadir dan foto2 kegiatan Puskesmas pelaksanaan kode darurat
simulasi. yang di tetapkan oleh
Catatan: khusus untuk Puskesmas
simulasi kode biru minimal
berupa pemberian Bantuan
Hidup Dasar (BHD).

Dokumen ICRA bangunan (jika Pengamatan surveior Koordinator PPI dan


ada renovasi bangunan) yang terhadap: Hasil Koordinator MFK:
dilakukan oleh Tim PPI bekerja pelaksanaan ICRA penggalian informasi
sama bangunan (jika ada terkait
dengan Tim MFK renovasi
bangunan)

serta dengan multidisplin dengan penyusunan ICRA


lainnya bangunan (jika dilakukan
renovasi bangunan)
aan bahan berbahaya beracun (B3), pengendalian dan pembuangan limbah B3 dilakukan berdasarkan perencanaan

D O W
1. Daftar
inventarisasi B3 dan limbah B3

1. Bukti pelaksanaan program Petugas yang


manajemen B3 bertanggung jawab
dan limbah B3 terhadap
pengelolaan B3

yang meliputi (huruf (a) dan limbah B3:


sampai dengan huruf (f) penggalian informasi
sesuai pada pokok pikiran terkait proses
angka (2) pengelolaan B3 dan
kriteria 1.4.1) limbah B3

1. Izin IPAL Pengamatan surveior


terhadap penyediaan
IPAL sesuai dengan surat
izin
1. Bukti dilakukan ketersedian spill kit Petugas kebersihan/
penanganan awal oleh untuk penanganan cleaning service,
petugas. Bukti hasil pelaporan tumpahan limbah B3 koordinator PPI, petugas
dan hasil analisis dari kesling dan petugas
penanganan ditempat
paparan/pajanan terjadinya

B3 atau limbah B3 sesuai tumpahan:


dengan regulasi yang telah penggalian informasi
ditetapkan Puskesmas. terkait penanganan
2. Bukti tindak lanjut dari tumpahan B3
hasil pelaporan dan
analisis.

mengevaluasi manajemen kedaruratan dan bencana.

D O W
1. Hasil indentifikasi resiko
bencana di Puskesmas/ Hazard
Vulnerability Assessment
(HVA).
1. Bukti pelaksanaan program Petugas Puskesmas,
manajemen kedaruratan dan pasien dan pengunjung
bencana yang meliputi huruf penggalian informasi
(a) sampai dengan huruf (g) terhadap penerapan
sesuai pada pokok pikiran manajemen kedaruratan
angka 3) pada kriteria 1.4.1 dan
bencana

1. Bukti pelaksanaan simulasi Petugas Puskesmas:


(minimal melampirkan daftar penggalian informasi
hadir dan foto kegiatan kepada pelaksanaan
simulasidan laporan) simulasi, evaluasi dan
2. Bukti hasil debriefing
evaluasi tahunan setiap selesai

3. Bukti pelaksanaan simulasi


debriefing setiap selesai
simulasi (minimal
melampirkan daftar hadir, foto
kegiatan dan laporan)
1. Bukti rencana perbaikan
program manajemen
kedaruratan dan bencana
sesuai hasil simulasi
2. Bukti hasil evaluasi
tahunan

an melakukan evaluasi manajemen pengamanan kebakaran termasuk sarana evakuasi.

D O W
1. Bukti pelaksanaan program Pengamatan surveior Petugas Puskesmas:
manajemen pengamanan terhadap penerapan penggalian informasi
sesuai huruf (a) sampai dengan pengamanan yang terkait dengan penerapan
huruf (d) pada angka (4) sesuai ditetapkan oleh manajemen risiko
pokok pikiran kriteria 1.4.1 Puskesmas seperti kebakaran
penerapan resiko
kebakaran, penyediaan
proteksi kebakaran baik
aktif mau pasif, dan
himbauan dilarang
merokok

1. Bukti pelaksanaan Pengamatan


dan hasil inspeksi/ surveior terhadap
pengujian. alat deteksi dini, jalur
2. Bukti evakuasi, serta
pemeliharaan alat deteksi dini keberfungsian alat
jalur evakuasi, serta pemadam api
keberfungsian alat
pemadam api

1. Bukti pelaksanaan simulasi Petugas Puskesmas,


minimal menyertakan notula pengunjung:
dan foto- foto kegiatan simulasi penggalian informasi
2. Bukti evaluasi tahunan terhadap sistem
terhadap program manajemen pengamanan kebakaran
pengamanan kebakaran

Pengamatan Kepada petugas


terhadap dan pengunjung :

penerapan kebijakan penggalian informasi


larangan merokok di terkait kebijakan larangan
Puskesmas merokok

program untuk memastikan semua peralatan kesehatan berfungsi dan mencegah terjadinya ketidaktersediaan dan k
D O W
Bukti kesesuaian inventarisasi
alkes dengan ASPAK.

1. Bukti pemenuhan Petugas yang


kompetensi staf dalam bertanggungjawab dalam
mengoperasikan mengoperasikan
alat kesehatan alat:

tertentu (contoh penggalian informasi


pengajuan pelatihan tentang mengoperasikan
mengoperasional- kan alat alat kesehatan tertentu
ke dinas
kesehatan)
1. Jadwal Pengamatan surveior Petugas yang bertanggung
pemeliharaan alat terhadap alat kesehatan jawab terhadap
2. Bukti yang dilakukan pemeliharaan dan
pemeliharaan alat kesehatan pemeliharaan dan kalibrasi alat kesehatan:
3. Bukti kalibrasi alat kalibrasi penggalian informasi
kesehatan terkait pemeliharaan dan
Catatan: kalibrasi alat kesehatan
Jika pelaksanaan kalibrasi
dilakukan oleh Dinkes
Kab/Kota, maka Puskesmas
cukup menyerahkan surat
permohonan

pengajuan kalibrasi beserta


notula pembahasan tentang
kalibrasi (notula lokokarya
bulanan dan/ atau pertemuan
tinjauan manajemen)

n untuk memastikan semua sistem utilitas berfungsi dan mencegah terjadinya ketidaktersediaan dan kegagalan

D O W
1. Daftar
inventarisasi sistem utilitas
1. Bukti pelaksanaan program
manajemen utilitas dan sistem
penunjang lainnya

Pengamatan
surveior terhadap
ketersediaan sumber air,
listrik, dan gas medik
beserta cadangannya
tersedia selama 7 hari 24
jam untuk pelayanan di
Puskesmas

najemen fasilitas dan keselamatan (MFK) bagi petugas

D O W
1. Bukti pelaksanaan Kepala Puskesmas, KTU,
pemenuhan program Petugas yang
pendidikan manajemen mendapatkan pendidikan
fasilitas dan keselamatan bagi manajemen fasilitas dan
petugas keselamatan:
penggalian informasi
terkait pemenuhan
program pendidikan MFK
bagi petugas.

1. Bukti evaluasi program Kepala Puskemas, KTU,


pendidikan manajemen petugas yang
fasilitas dan keselamatan bagi mendapatkan pendidikan
petugas MFK:
penggalian
Puskesmas informasi terkait evaluasi
2. Bukti tindak lanjut dan tindaklanjut program
perbaikan berdasarkan hasil pendidikan manajemen
evaluasi fasilitas dan keselamatan
bagi petugas Puskesmas

gan melaksanakan manajemen keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

D O W
1. Laporan keuangan bulanan/ Pengamatan surveior 1. Pengelola Keuangan:
triwulanan/ semesteran/ terhadap kesesuaian penggalian informasi
tahunan. pengelolaan keuangan terkait proses pengelolaan
yang dilaksanakan oleh keuangan,
pengelola keuangan 2. Kepala
dengan SK dan SOP.

Puskesmas:
penggalian informasi
terkait pelaksanaan
pengelolaan keuangan
oleh pengelola
keuangan.
an kinerja

rja dengan menggunakan indikator kinerja yang ditetapkan sesuai dengan jenis pelayanan yang disediakan dan kebijaka

D O W
1. Bukti pelaksanaan Kepala Puskesmas, KTU,
pengawasan, pengendalian, PJ Pelayanan, PJ Mutu:
dan penilaian kinerja secara penggalian informasi
periodik sesuai dengan regulasi terkait pelaksanaan
yang ditetapkan, antara lain : pengawasan,
a) Bukti pengendalian, dan
pelaksanaan pemantauan dan penilaian kinerja secara
evaluasi periodik
b) Bukti
pelaksanaan supervisi
c) Bukti
pelaksanaan lokakarya mini,

d) Bukti audit internal,


e) Bukti
pertemuan tinjauan
manajemen.
1. Bukti hasil evaluasi Kepala Puskesmas, KTU,
2. Bukti tindak lanjut terkait PJ Pelayanan, PJ Mutu dan
hasil pengawasan, tim manajemen
pengendalian, dan penilaian Puskesmas:
kinerja secara periodik, penggalian informasi
3. Bukti hasil kaji banding tentang pelaksanaan
dan tindaklanjut yang evaluasi dan tindak lanjut
dilakukan terhadap hasil
pengawasan,
pengendalian, dan

penilaian kinerja terhadap


target yang ditetapkan
dan hasil kaji banding
dengan Puskesmas lain
1. Bukti hasil analisis terkait Kepala Puskesmas, KTU,
hasil pengawasan, PJ Pelayanan, PJ Mutu dan
pengendalian, dan penilaian tim manajemen
kinerja secara periodik untuk Puskesmas:
digunakan dalam perencanaan penggalian informasi
masing-masing pelayanan dan tentang pelaksanaan
perencanaan Puskesmas analisis kegiatan
pengawasan,
pengendalian dan
penilaian kinerja
untuk

perencanaan kegiatan
masing- masing pelayanan
dan perencanaan
Puskesmas berikutnya
1. Bukti perbaikan kinerja Kepala Puskesmas, KTU,
dari hasil pengawasan dan PJ Pelayanan, PJ Mutu dan
pengendalian yang tim manajemen
dituangkan ke dalam RPK Puskesmas:
2. Bukti revisi perencanaan penggalian informasi
kegiatan bulanan (revisi RPK terkait dengan dasar
bulanan) perbaikan kinerja
pelaksanaan kegiatan dan
revisi

perencanaan kegiatan
bulanan berdasarkan hasil
pengawasan dan
pengendalian
1. Dokumen PKP

ektor dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur

D O W
1. Jadwal Lokmin bulanan dan Kepala Puskesmas, KTU
triwulanan dan penanggung jawab
2. Notula Lokmin bulanan dan Upaya Puskesmas:
triwulanan yang disertai foto penggalian informasi
kegiatan tentang pelaksanaan
3. Undangan Lokmin bulanan Lokmin secara priodik
dan triwulanan
4. Daftar Hadir Lokmin
bulanan dan triwulanan
1. Notula lokmin yang berisi Kepala Puskesmas, KTU
pembahasan permasalahan, dan penanggung jawab
hambatan dalam pelaksanaan Upaya Puskesmas:
kegiatan, dan penggalian

rekomendasi tindak lanjut informasi tentang


pembahasan
permasalahan dan
hambatan pelaksanaan
kegiatan

1. Bukti tindak lanjut Kepala Puskesmas, KTU


perbaikan pelaksana kegiatan dan penanggung jawab
berdasarkan rekomendasi hasil Upaya Puskesmas:
lokmin bulanan dan triwulanan penggalian informasi
tentang tindak lanjut hasil
rekomendasi lokmin
meminta petugas 5
untuk melakukan 10
simulasi kode darurat
(kode merah dan
kode biru) yang
ditetapkan oleh
Puskesmas

0
5
10
kukan berdasarkan perencanaan dan ketentuan

S NILAI
0
5
10

0
5

10

0
5
10
0
5
10

S NILAI
0
5
10
0
5
10

0
5
10
akuasi.

S NILAI
0
5
10

0
5
10

Petugas Puskesmas 0
melakukan simulasi 5
pengamanan 10
kebakaran

5
10

erjadinya ketidaktersediaan dan kegagalan


S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10

ketidaktersediaan dan kegagalan fungsi sistem

S NILAI
0
5
10
0
5
10

S NILAI
0
5
10
0
5
10
perundang-undangan

S NILAI
0
5
10

0
5
10
nan yang disediakan dan kebijakan pemerintah.

S NILAI
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10

S NILAI
0
5
10
0
5
10

0
5
10
c) Kriteria 1.6.3
Kepala Puskesmas dan penanggung jawab melakukan pengawasan, pengendalian kinerja, dan kegiatan p
yang terencana sesuai dengan masalah kesehatan prioritas, masalah kinerja, risiko, maupun rencana

Elemen Penilaian R
a) Kepala Puskesmas 1. SK tim audit Internal beserta
membentuk tim audit internal uraian tugas dan tanggung jawab
dengan uraian tugas, wewenang, yang dapat terintegrasi dengan
dan tanggung jawab yang jelas SK penanggungjawab upaya
(R). pelayanan di Puskesmas pada
kriteria 1.2.1

b) Disusun rencana program 1. KAK audit internal


audit internal tahunan
yang dilengkapi
kerangka acuan dan
dilakukan kegiatan audit
internal sesuai dengan
rencana yang telah disusun
(R, D, W).

c) Ada laporan dan umpan balik


hasil audit internal kepada
kepala Puskesmas, tim mutu,
pihak yang diaudit dan unit
terkait (D, W).

d) Tindak lanjut
dilakukan terhadap temuan
dan rekomendasi dari hasil
audit internal, baik oleh
kepala Puskesmas,
penanggung jawab maupun
pelaksana (D, W).
e) Kepala Puskesmas bersama
dengan tim mutu merencanakan
pertemuan tinjauan manajemen
dan pertemuan tinjauan
manajemen tersebut dilakukan
dengan agenda sebagaimana
tercantum dalam

pokok pikiran (D, W).


f) Rekomendasi hasil
pertemuan tinjauan manajemen
ditindaklanjuti dan dievaluasi
(D, W).

Standar 1.7 Pembinaan Puskesmas oleh dinas kesehatan daerah kabupaten/kota.


Puskesmas harus mendapatkan pembinaan dan pengawasan dari dinas kesehatan daerah kabupaten/k
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dinas kesehatan daerah kabupaten/kota berperan dalam upaya perbaikan kinerja termasuk peningkata
kesehatan Puskesmas

a. Kriteria 1.7.1
Puskesmas harus mendapatkan pembinaan dan pengawasan terpadu dari dinas kesehatan daerah kabupaten
Puskesmas

Elemen Penilaian R
a) Terdapat penetapan 1. SK Kepala Dinas Kesehatan
organisasi Puskesmas sesuai tentang organisasi Puskesmas
dengan ketentuan peraturan yang dilengkapi dengan
perundang- undangan (R). kejelasan tugas, wewenang, dan
tanggung jawab serta tata
hubungan kerja dan persyaratan
jabatan

b) Dinas kesehatan daerah 1. SK TPCB beserta uraian tugas


kabupaten/kota menetapkan tim TPCB
kebijakan dan jadwal pembinaan
terpadu Puskesmas secara
periodik (R,
D, W).
c) Ada bukti bahwa dinas
kesehatan daerah kabupaten/
kota melaksanakan pembinaan
secara terpadu melalui TPCB
sesuai ketentuan, kepada
Puskesmas secara periodik,
termasuk jika terdapat
pembinaan teknis

sesuai dengan pedoman (D,


W).
d) Ada bukti bahwa TPCB
menyampaikan hasil pembinaan,
termasuk jika ada hasil
pembinaan teknis oleh masing-
masing bagian di dinas
kesehatan, kepada kepala dinas
kesehatan daerah
kabupaten/kota dan
memberikan umpan balik
kepada Puskesmas (D, W).
e) Ada bukti bahwa TPCB 1. RUK Puskesmas yang
melakukan pendampingan mengacu pada rencana lima
penyusunan rencana usulan tahunan Puskesmas
kegiatan dan rencana 2. RPK Puskesmas
pelaksanaan kegiatan
Puskesmas, yang mengacu pada
rencana lima tahunan
Puskesmas (R, D, W).
f) Ada bukti bahwa TPCB
menindaklanjuti hasil
pelaksanaan lokakarya mini
dan pertemuan tinjauan
manajemen Puskesmas yang
menjadi kewenangannya dalam
rangka membantu
menyelesaikan masalah
kesehatan yang tidak bisa
diselesaikan di
tingkat Puskesmas

(D, W).

g) Ada bukti TPCB melakukan


verifikasi dan memberikan
umpan balik hasil pemantauan
dan evaluasi penyelenggaraan
pelayanan di Puskesmas secara
berkala (D, W).
h) Puskesmas menerima dan
menindaklanjuti umpan balik
hasil pembinaan dan evaluasi
kinerja oleh
TPCB (D, W).
engawasan, pengendalian kinerja, dan kegiatan perbaikan kinerja melalui audit internal dan pertemuan tinjauan
ioritas, masalah kinerja, risiko, maupun rencana pengembangan pelayanan.

D O W

1. Rencana audit internal PJ Mutu, Koordinator


(audit plan), Audit Internal dan
2. Bukti pelaksanaan auditor internal:
audit internal, penggalian informasi
3. Instrumen audit internal tentang pelaksanaan audit
Catatan: Penyusunan rencana internal
audit sampai dengan
pelaksanaan audit, dilakukan
secara priodik.

1. Laporan hasil audit internal PJ Mutu, Koordinator


2. Bukti umpan balik hasil Audit Internal dan auditor
audit internal kepada Kepala internal:
Puskesmas, tim mutu penggalian informasi
Puskesmas, pihak yang tentang laporan dan
diaudit dan unit terkait umpan balik hasil
audit internal

1. Bukti pelaksanaan PJ Mutu,


tindak lanjut dan Koordinator Audit
rekomendasi hasil audit Internal, auditor internal
internal dan pihak yang diaudit:
penggalian informasi
tentang tindaklanjut hasil
audit
1. Jadwal pertemuan tinjauan Kepala Puskesmas, PJ
manajemen Mutu, tim mutu
2. Undangan pertemuan Puskesmas, dan petugas
tinjauan manajemen Puskesmas:
3. Notula hasil pertemuan penggalian informasi
tinjauan manajemen yang tentang pelaksanaan
disertai dengan pertemuan
tinjauan

foto kegiatan manajemen


4. Daftar hadir peserta
pertemuan tinjauan
manajemen
1. Bukti pelaksanaan tindak Kepala Puskesmas, PJ
lanjut rekomendasi hasil Mutu, tim mutu
pertemuan tinjauan Puskesmas, dan petugas
manajemen Puskesmas:
penggalian informasi
tentang tindaklanjut
rekomendasi pertemuan
tinjauan manajemen

tan daerah kabupaten/kota.


wasan dari dinas kesehatan daerah kabupaten/kota mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan eval
am upaya perbaikan kinerja termasuk peningkatan mutu pelayanan

san terpadu dari dinas kesehatan daerah kabupaten/kota dalam rangka perbaikan kinerja, termasuk peningkatan mutu

D O W
1. Jadwal program pembinaan TPCB dinas kesehatan
TPCB Kab/Kota:
penggalian informasi
tentang TPCB dan jadwal
pembinaan
1. Hasil Self Assesment (SA) TPCB dinas kesehatan
Puskesmas Kab/Kota:
2. Hasil analisis berdasarkan penggalian informasi
SA Puskesmas sebagai bahan tentang pelaksanaan
pembinaan pembinaan oleh TPCB
3. Surat Tugas TPCB
4. Dokumen pelaporan hasil
pembinaan TPCB, termasuk
laporan

pembinaan teknis bila


anggota TPCB ada yang
melakukan
pembinaan teknis
1. Bukti Tim TPCB dinas kesehatan
penyampaian laporan hasil Kab/Kota:
pembinaan oleh TPCB kepada penggalian informasi
Kepala Dinas Kesehatan tentang laporan
Kab/Kota, termasuk laporan pembinaan oleh TPCB
oleh tim teknis jika ada kepada Kepala Dinas
pembinaan teknis berdasarkan Kesehatan Kab/Kota,
hasil pembinaan TPCB. termasuk jika ada
2. Bukti umpan balik pembinaan teknis serta
laporan hasil pembinaan umpan balik hasil
kepada pembinaan
kepada

Puskesmas yang Puskesmas


disampaikan
secara resmi.
1. Bukti hasil pendampingan TPCB Dinas Kesehatan
penyusunan rencana usulan Kab/Kota, Kepala
kegiatan Puskesmas dan Puskesmas, KTU dan tim
rencana pelaksanaan kegiatan manajemen Puskesmas:
minimal melampirkan: penggalian informasi
 Surat tugas TPCB untuk tentang pendampingan
pendampingan penyusunan penyusunan RUK dan RPK
RUK, RPK Puskesmas Puskesmas
 Notula dengan menyertakan
foto kegiatan

pendampingan
penyusunan RUK dan RPK
 Daftar hadir
1. Bukti pelaksanaan TPCB dinas kesehatan
tindaklanjut hasil lokmin dan Kab/Kota, Kab/Kota,
pertemuan tinjauan Kepala Puskesmas, KTU
manajemen Puskesmas oleh dan PJ Mutu:
TPCB yang disampaikan secara penggalian informasi
resmi. tentang tindaklanjut yang
dilakukan oleh TPCB
berdasarkan hasil lokmin
dan pertemuan tinjauan
manajemen

Puskesmas

1. Bukti verifikasi evaluasi TPCB dinas kesehatan


kinerja Puskesmas Kab/Kota, Kepala
2. Bukti umpan balik Puskesmas, KTU dan PJ
pemantauan dan evaluasi pelayanan:
kinerja Puskesmas penggalian informasi
tentang pelaksanaan
verifikasi dan umpan balik
evaluasi kinerja
Puskesmas
1. Bukti Puskesmas Kepala Puskesmas, KTU
menerima dan dan PJ pelayanan, petugas
menindaklanjuti hasil umpan Puskesmas:
balik hasil pembinaan penggalian
2. Bukti Puskesmas
menerima dan
ernal dan pertemuan tinjauan manajemen

S NILAI
0
5
10

0
5
10

0
5
10

0
5
10
0
5
10
0
5
10

pelaksanaan sampai dengan evaluasi sesuai

rja, termasuk peningkatan mutu pelayanan di

S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10
BAB II PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) YANG BERORIENTASI PADA UP
Standar 2.1 Perencanaan terpadu pelayanan UKM.
Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas disusun secara terpadu berbasis wilayah kerja Puskesmas deng
kebutuhan masyarakat, data hasil penilaian kinerja (capaian indikator kinerja) Puskesmas termasuk m
Keluarga (PIS PK) dan capaian target Standar Pelayanan Minimal (SPM) daerah Kabupaten/Kota
a. Kriteria 2.1.1
Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas disusun secara terpadu berbasis wilayah kerja Puskesmas deng
kebutuhan dan harapan masyarakat, data hasil penilaian kinerja (capaian indikator kinerja) Puskesmas t
Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan capaian target standar pelayanan minimal (SPM) daerah kabupaten/kota
menindaklanjuti hasil informasi tentang
umpan balik hasil pelaksanaan tindaklanjut
evaluasi kinerja hasil pembinaan dan
evaluasi kinerja yang
disampaikan oleh TPCB
dinas kesehatan kab/kota.

ASYARAKAT (UKM) YANG BERORIENTASI PADA UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF

terpadu berbasis wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor sesuai dengan
capaian indikator kinerja) Puskesmas termasuk memperhatikan hasil pelaksanaan Program Indonesia Sehat denga
Minimal (SPM) daerah Kabupaten/Kota

terpadu berbasis wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor sesuai dengan an
n kinerja (capaian indikator kinerja) Puskesmas termasuk memperhatikan hasil pelaksanaan Program Indonesia Se
r pelayanan minimal (SPM) daerah kabupaten/kota
n lintas sektor sesuai dengan analisis
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan

lintas sektor sesuai dengan analisis


aksanaan Program Indonesia Sehat dengan
Elemen Penilaian R
a) Dilakukan identifikasi 1. SK tentang identifikasi
kebutuhan dan harapan kebutuhan dan harapan
masyarakat, kelompok masyarakat, kelompok
masyarakat, keluarga dan masyarakat, keluarga dan
individu yang merupakan individu yang merupakan
sasaran pelayanan UKM sesuai sasaran pelayanan UKM
dengan kebijakan dan prosedur 2. SOP identifikasi kebutuhan
yang telah ditetapkan (R, D, W). dan harapan masyarakat,
kelompok masyarakat,
keluarga dan individu yang
merupakan sasaran
pelayanan UKM
D O W
1. Bukti hasil identifikasi Kepala Puskesmas, PJ
kebutuhan dan harapan UKM, Koordinator
masyarakat, kelompok Pelayanan UKM dan
masyarakat, keluarga dan pelaksana pelayanan
individu yang merupakan UKM:
sasaran pelayanan UKM, sesuai Penggalian informasi
dengan yang ditetapkan oleh terkait identifikasi
Puskesmas. kebutuhan dan harapan
2. Data dukung identifikasi masyarakat, kelompok
disesuaikan dengan metode masyarakat, keluarga dan
yang dipilih untuk individu yang merupakan
sasaran pelayanan UKM
S NILAI
0
5
10
b) Hasil identifikasi kebutuhan
dan harapan masyarakat
dianalisis bersama dengan lintas
program dan lintas sektor
sebagai bahan untuk
pembahasan dalam menyusun
rencana kegiatan UKM (D, W).
c) Data capaian kinerja SK Indikator Kinerja pelayanan
pelayanan UKM Puskesmas UKM yang merupakan bagian
dianalisis bersama lintas dari SK Indikator Kinerja
program dan lintas sektor Puskesmas (lihat kriteria 1.6.1)
dengan memperhatikan hasil
pelaksanaan PIS PK sebagai
bahan untuk pembahasan dalam
menyusun rencana kegiatan
yang berbasis wilayah kerja (R,
D, W).
d) Tersedia rencana usulan
kegiatan (RUK) UKM yang
disusun secara terpadu dan
berbasis wilayah kerja
Puskesmas
berdasarkan hasil

analisis kebutuhan dan


harapan masyarakat, hasil
pembahasan analisis data
capaian kinerja pelayanan
UKM, dengan memperhatikan
hasil pelaksanaan kegiatan
PIS PK (D, W)
b) Kriteria 2.1.2
Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas memuat kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi
yang proses kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan difa

Elemen Penilaian R
a) Terdapat kegiatan fasilitasi 1. SK Kepala Puskesmas
Pemberdayaan Masyarakat yang tentang fasilitasi
dituangkan dalam pemberdayaan masyarakat
RUK dan RPK 2. SOP tentang

Puskesmas termasuk fasilitasi pemberdayaan


kegiatan Pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan
Masyarakat bersumber dari Puskesmas.
swadaya masyarakat dan 3. KAK Kegiatan Fasilitasi
sudah disepakati bersama Pemberdayaan Masyarakat
masyarakat sesuai dengan
kebijakan dan prosedur yang
telah ditetapkan (R, D, W).
b) Terdapat bukti keterlibatan
masyarakat dalam kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat
mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, perbaikan, dan
evaluasi untuk mengatasi
masalah kesehatan di
wilayahnya (D, W).
c) Dilakukan evaluasi dan
tindak lanjut terhadap kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat (D,
W)
c) Kriteria 2.1.3
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Pelayanan UKM terintegrasi lintas program dan mengacu pada R

Elemen Penilaian R
a) Tersedia rencana RPK pelayanan UKM yang
pelaksanaan kegiatan (RPK) terintegrasi dalam RPK
tahunan UKM yang terintegrasi Puskesmas.
dalam
rencana

pelaksanaan kegiatan (RPK)


tahunan Puskesmas sesuai
dengan ketentuan yang
berlaku (R).
b) Tersedia RPK bulanan RPKB masing-masing pelayanan
(RPKB) untuk masing- masing UKM
pelayanan UKM yang disusun
setiap bulan (R).

c) Tersedia kerangka acuan KAK sesuai dengan kegiatan di


kegiatan (KAK) untuk tiap dalam RPK pelayanan UKM
kegiatan dari masing-masing
pelayanan UKM sesuai dengan
RPK
yang disusun (R).
d) Jika terjadi perubahan
rencana pelaksanaan pelayanan
UKM berdasarkan hasil
pemantauan, kebijakan atau
kondisi tertentu, dilakukan
penyesuaian RPK (D, W)
melakukan identifikasi
kebutuhan dan harapan
masyarakat, kelompok
masyarakat, keluarga dan
individu, seperti yang
dituangkan dalam Pokok
Pikiran 1.
Misal jika dalam bentuk
pertemuan dengan tokoh
masyarakat, maka minimal
melampirkan:
 Undangan
 Daftar hadir
 Notula yang diserta
dengan

foto kegiatan
1. Bukti analisis hasil Kepala Puskesmas, PJ
identifikasi UKM, Koordinator
2. Rencana kegiatan Pelayanan UKM, dan
berdasarkan hasil analisis pelaksana pelayanan UKM
3. Bukti dilakukan analisis serta lintas sektor:
bersama lintas program & Penggalian informasi
lintas sektor, minimal terkait proses analisis
melampirkan: yang sudah dilakukan
 Undangan terhadap hasil identifikasi
 Daftar hadir kebutuhan dan harapan
masyarakat yang sudah
 Notula yang diserta dengan diperoleh
foto kegiatan
Catatan: Pemenuhan angka 1

dan 2 dapat
dikerjakan dalam 1 form
1. Capaian kinerja pelayanan Kepala Puskesmas, PJ
UKM yang sudah dilengkapi UKM, Koordinator
dengan analisis, dengan Pelayanan UKM dan
memperhatikan hasil PIS PK. pelaksana pelayanan
Pelaksanaan analisis agar UKM, serta lintas sektor:
mengacu pada pedoman Penggalian informasi
manajemen Puskesmas. terkait proses analisis
2. Rencana kegiatan yang sudah dilakukan
berdasarkan hasil analisis. berdasarkan capaian
3. Bukti keterlibatan kinerja dengan
lintas program & lintas sektor, memperhatikan
hasil PIS PK
minimal melampirkan:
 Undangan
 Daftar hadir
 Notula yang diserta dengan
foto kegiatan
Catatan: Pemenuhan angka 1
dan 2 dapat
dikerjakan dalam 1 form.

RUK yang menunjukkan hasil Kepala Puskesmas, PJ


rumusan dari EP b dan EP c UKM, Koordinator
Pelayanan UKM dan
pelaksana pelayanan
UKM:
Penggalian

informasi terkait hasil


RUK yang disusun
atan pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan meningkatkan perilaku hidup bersih
but dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan difasilitasi oleh Puskesmas

D O W
1. RUK & RPK, yang Kepala Puskesmas, Pj
mengakomodir kegiatan UKM, Koordinator
fasilitasi pemberdayaan Pelayanan UKM dan
masyarakat pelaksana
mengacu pada pelayanan UKM,

pokok pikiran termasuk serta masyarakat:


kegiatan Pemberdayaan Penggalian informasi
Masyarakat bersumber dari terkait isi RUK & RPK
swadaya masyarakat yang memuat
2. Bukti kegiatan fasilitasi
kesepakatan kegiatan pada pemberdayaan
angka 1 bersama dengan masyarakat bersumber
masyarakat. dari swadaya masyarakat
Catatan: Bukti kesepakatan
disesuaikan
dengan kegiatan yang
dilakukan
saat menyusun
RUK & RPK.
1. Bukti Kepala Puskesmas, Pj
pelaksanaan keterlibatan UKM, Koordinator
masyarakat: Pelayanan UKM, dan
2. RPK yang memuat pelaksana pelayanan
kegiatan pemberdayaan UKM serta
masyarakat. masyarakat:
3. Bukti keterlibatan Penggalian informasi
masyarakat dalam kegiatan terkait keterlibatan
pemberdayaan sesuai angka 1 masyarakat dalam
mulai dari perencanaan, kegiatan pemberdayaan
pelaksanaan, perbaikan dan masyarakat mulai dari
evaluasi perencanaan,
Catatan: pelaksanaan,
Bukti keterlibatan perbaikkan        dan evalua
si.
masyarakat disesuaikan
dengan kegiatan yang
dilakukan.
Misal, kegiatan dilakukan
dalam bentuk pertemuan
minimal melampirkan daftar
hadir, dan notula yang diserta
dengan foto kegiatan.

1. Bukti hasil evaluasi kegiatan Kepala Puskesmas,


pemberdayaan masyarakat. Pj UKM,
Untuk mengevaluasi dapat Koordinator Pelayanan
dilakukan dengan melihat UKM, dan pelaksana
KAK pelayanan UKM
Penggalian
Pemberdayaan Masyarakat dan informasi terkait
disandingkan dengan hasil keterlibatan
kegiatan. masyarakat dalam
2. Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan evaluasi
pelaksanaan evaluasi. dan tindaklanjut
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat.

terintegrasi lintas program dan mengacu pada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas.

D O W
RPK Perubahan jika ada Kepala Puskesmas, PJ
perubahan yang disertai UKM, Koordinator dan
dengan dasar dilakukan pelaksana
perubahan. Penggalian informasi
Contoh dasar dilakukan terkait proses penyusunan
perubahan: perubahan RPK
Pada tahun 2020 terjadi
pandemic covid-19 dan
Puskesmas diminta untuk
menyusun kegiatan terkait
dengan Covid-19, akan tetapi
kegiatan tersebut belum
teranggarkan.
Sebagai dasar
melakukan
0
5
10
0
5
10
0
5
10
ningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

S NILAI
0
5
10
0
5
10
0
5
10
skesmas.

S NILAI
0
5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10
Standar 2.2 Kemudahan akses sasaran dan masyarakat terhadap pelayanan UKM.
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM memastikan kemudah
Pelayanan UKM Puskesmas mudah diakses oleh sasaran dan masyarakat, untuk mendapatkan infor

a. Kriteria 2.2.1
Penjadwalan pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas disepakati bersama dengan memperhatikan m
perubahan, Puskesmas
menyertakan surat misal dari
Dinas Kesehatan tentang
kegiatan covid-19 yang harus
dianggarkan oleh Puskesmas
sebagai dasar dilakukan
perubahan RPK.

rhadap pelayanan UKM.


pelaksana kegiatan UKM memastikan kemudahan akses sasaran dan masyarakat terhadap pelaksanaan pelayana
ran dan masyarakat, untuk mendapatkan informasi kegiatan serta penyampaian umpan balik dan keluhan.

s disepakati bersama dengan memperhatikan masukan sasaran, masyarakat,


at terhadap pelaksanaan pelayanan UKM.
umpan balik dan keluhan.
kelompok masyarakat, lintas program dan lintas sektor yang dilaksanakan sesuai dengan rencana.

Elemen Penilaian R
a) Tersedia jadwal serta
informasi pelaksanaan kegiatan
UKM yang disusun berdasarkan
hasil kesepakatan dengan
sasaran, masyarakat, kelompok
masyarakat, lintas program dan
lintas sektor terkait (D, W).
b) Jadwal pelaksanaan kegiatan
UKM diinformasikan kepada
sasaran, masyarakat, kelompok
masyarakat, lintas program, dan
lintas sektor melalui media
komunikasi yang sudah
ditetapkan (D, W).

c) Tersedia bukti
penyampaian informasi
perubahan jadwal bilamana
terjadi perubahan jadwal
pelaksanaan kegiatan (D, W).
b. Kriteria 2.2.2
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM memastikan akses sasaran dan

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan
identifikasi terhadap

umpan balik yang diperoleh


dari masyarakat, kelompok
masyarakat dan sasaran.
(D,W)

b) Hasil identifikasi
umpan balik
dianalisis dan
disusun rencana
tindaklanjut untuk
pengembangan dan
perbaikan
pelayanan. (D,W)
c) Umpan balik dan
keluhan dari
masyarakat,
kelompok
masyarakat, dan
sasaran
ditindaklanjuti dan
dievaluasi (D, W)

Standar 2.3. Penggerakan dan pelaksanaan pelayanan UKM.


Penggerakan dan pelaksanaan pelayanan UKM dilakukan dan dikoordinasikan dengan melibatkan lintas
Penggerakan dan Pelaksanaan Pelayanan UKM dilakukan sesuai dengan kebijakan, pedoman/ panduan, prose

kerangka acuan yang disusun dan dikoordinasikan melalui forum lokakarya mini bulanan dan triwulanan
a. Kriteria 2.3.1
Dilakukan komunikasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan pelayanan UKM Puskesmas

Elemen Penilaian R
a) Ditetapkan 1. SK Media
mekanisme komunikasi dan
komunikasi dan koordinasi di
koordinasi untuk Puskesmas (lihat
mendukung bab I)
keberhasilan
pelayanan UKM 2. SOP Komunikasi
kepada lintas dan koordinasi
program dan lintas
sektor terkait (R).

b) Dilakukan
komunikasi dan
koordinasi kegiatan
pelayanan UKM
kepada lintas
program dan lintas
sektor terkait sesuai
tor yang dilaksanakan sesuai dengan rencana.

D O W S
1. Bukti ketersediaan jadwal Kepala Puskesmas, Pj
dan informasi pelayanan UKM UKM, Koordinator
Puskesmas Pelayanan UKM dan
2. Bukti kesepakatan jadwal pelaksana pelayanan UKM
bersama sasaran, masyarakat, serta lintas sektor:
kelompok masyarakat, lintas Penggalian informasi
program dan lintas sektor. terkait penyusunan jadwal
Jika kegiatan dilakukan dalam kegiatan UKM
bentuk pertemuan, maka
bukti kegiatan minimal
melampirkan

daftar hadir dan notula yang


diserta dengan foto
kegiatan.
Bukti dilakukan penyampaian Kepala Puskesmas, Pj
informasi jadwal pelaksanaan UKM, Koordinator
kegiatan UKM sesuai dengan Pelayanan UKM dan
regulasi yang ditetapkan oleh pelaksana pelayanan UKM
Puskesmas. serta lintas sektor:
Penggalian informasi
terkait penyampaian
informasi kegiatan UKM
yang dilakukan
oleh Puskesmas

Bukti penyampaian Kepala


informasi perubahan jadwal Puskesmas, Pj UKM,
bilamana terjadi perubahan Koordinator Pelayanan
jadwal pelaksanaan kegiatan, UKM dan pelaksana
sesuai dengan ketentuan yang pelayanan UKM, serta
ditetapkan oleh Puskesmas, lintas sektor:
bisa melalui papan informasi, Penggalian informasi
leaflet, dll terkait penyampaian
informasi perubahan
jadwal kegiatan UKM
ksana kegiatan UKM memastikan akses sasaran dan masyarakat untuk menyampaikan umpan balik dan keluhan

D O W
Bukti hasil Kepala Puskesmas, Pj
identifikasi umpan UKM, Koordinator

balik sesuai dengan metode Pelayanan UKM dan pelaksana


umpan balik yang ditetapkan pelayanan UKM:
oleh Puskesmas. Penggalian informasi terkait
identifikasi umpan balik yang
dilakukan Puskesmas.

1. Bukti hasil analisis Kepala Puskesmas, Pj


berdasarkan identifikasi pada UKM, Koordinator
EP "a"
2. Bukti rencana tindaklanjut Pelayanan UKM dan
dari hasil analisis. Catatan:
Pemenuhan EP 'a" dan EP 'b" pelaksana pelayanan
dapat dituliskan di dalam 1
form yang sama (tidak harus UKM:

Penggalian informasi
terkait:

 identifikasi
penyusunan
analisis s.d
rencana
tindaklanjut yang
dibuatkan terpisah) akan dilakukan.
 Hasil evaluasi terhadap
pelaksanaan rencana
tindaklanjut

1. Bukti hasil tindaklanjut Kepala Puskesmas, Pj


umpan balik dan keluhan UKM, Koordinator
2. Bukti hasil evaluasi dari
tindaklanjut. Pelayanan UKM dan
pelaksana pelayanan
UKM:

Penggalian informasi
terkait tindaklanjut
atas umpan balik dan
keluhan yang diterima.

M.
n dan dikoordinasikan dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait.
esuai dengan kebijakan, pedoman/ panduan, prosedur, dan

forum lokakarya mini bulanan dan triwulanan

aan pelayanan UKM Puskesmas

D O W S
Bukti Pelaksanaan Kepala
komunikasi dan Puskesmas, Pj
koordinasi UKM, Koordinator
sebagaimana yang Pelayanan UKM
disebutkan dalam dan pelaksana
pokir 2 dengan pelayanan UKM,
melihat implementasi serta lintas
S NILAI
0
5
10
0
5
10

0
5
10
balik dan keluhan

S NILAI
0

5
10

10
0

10

S NILAI
0

10
0

10
kebijakan, dan prosedur yang
ditetapkan. (D, W)

Standar 2.4 Pembinaan berjenjang pelayanan UKM.


Pelayanan UKM dilaksanakan dengan metode pembinaan secara berjenjang agar efisien dan efektif dala
Pelayanan UKM dilaksanakan dengan metode pembinaan secara berjenjang untuk mengidentifikasi masa
menganalisis masalah, merencanakan tindak lanjut sampai dengan evaluasi

a. Kriteria 2.4.1
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM Puskesmas bertanggu
UKM, dan penggunaan sumber daya

Elemen Penilaian R
a) Penanggung jawab UKM
melakukan pembinaan kepada
koordinator

pelayanan dan pelaksana


kegiatan UKM secara periodik
sesuai dengan jadwal yang
disepakati (D, W).
b) Penanggung jawab UKM,
koordinator pelayanan dan
pelaksana kegiatan UKM
Puskesmas mengidentifikasi,
menganalisis permasalahan dan
hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan UKM, dan menyusun
rencana tindaklanjut (D, W).
c) Penanggung jawab UKM,
koordinator pelayanan dan
pelaksana kegiatan UKM
melaksanakan tindak lanjut
untuk mengatasi masalah dan
hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan UKM (D,
W).

d) Penanggung jawab UKM,


koordinator pelayanan dan
pelaksana kegiatan UKM
melakukan evaluasi berdasarkan
hasil pelaksanaan pada elemen
penilaian huruf c dan melakukan
tindaklanjut atas hasil evaluasi
(D,W)
Standar 2.5 Penguatan pelayanan UKM dengan PIS PK.
Pelaksanaan pelayanan UKM diperkuat dengan PIS PK dalam upaya mewujudkan kelua
terbentuknya upaya-upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) dan tatanan
Sehat (Germas)

a. Kriteria 2.5.1
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan, dan pelaksana kegiatan UKM bersama dengan tim pembina k
permasalahan keluarga sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati

Elemen Penilaian R
a) Dibentuk Tim Pembina SK tim pembina keluarga dan tim
Keluarga, dan tim pengelola data pengelola data PIS-PK yang
PIS-PK dengan uraian tugas yang dilengkapi dengan uraian tugas
jelas (R). yang jelas

b) Tim pembina keluarga


melakukan kunjungan keluarga
dan intervensi awal
yang telah

direncanakan melalui proses


persiapan dan
mendokumentasikan kegiatan
tersebut (D, W).
c) Tim pembina keluarga
melakukan penghitungan indeks
keluarga sehat (IKS) pada tingkat
keluarga, RT, RW,
desa/kelurahan, dan Puskesmas
secara manual atau secara
elektronik (dengan Aplikasi
Keluarga Sehat) (D).

d) Tim pembina
keluarga
menyampaikan informasi
masalah kesehatan kepada
kepala Puskesmas, penanggung
jawab UKM, koordinator
pelayanan, dan pelaksana
kegiatan UKM untuk bersama-
sama melakukan analisis hasil
kunjungan keluarga dan
mengomunikasikan dengan
penanggung jawab mutu (D, W)

e) Tim pembina keluarga


bersama penanggung jawab
UKM, koordinator
pelayanan, dan pelaksana
kegiatan UKM menyusun
intervensi lanjut kepada
keluarga sesuai permasalahan
kesehatan pada tingkat
keluarga (D, W).

f) Penanggung jawab UKM


mengkoordinasikan pelaksanaan
intervensi lanjut bersama dengan
pihak terkait (D, W)

b. Kriteria 2.5.2
Intervensi lanjut ditujukan pada wilayah kerja Puskesmas berdasarkan permasalahan yang sudah dipeta

Elemen Penilaian R
a) Tim pembina keluarga
bersama dengan penanggung
jawab UKM melakukan analisis
IKS awal dan pemetaan masalah
di tiap tingkatan wilayah,
sebagai dasar dalam menyusun
rencana intervensi lanjut secara
terintegrasi lintas program dan
dapat melibatkan lintas sektor
terkait
(D, W)

b) Rencana intervensi
lanjut dikomunikasikan dan
dikoordinasikan dalam
lokakarya mini bulanan dan
lokakarya triwulanan
Puskesmas.(D, W).
c) Dilaksanakan intervensi
lanjutan sesuai dengan rencana
yang disusun (D, W).

d) Penanggung jawab UKM


Puskesmas berkoordinasi
dengan penanggung jawab UKP,
laboratorium, dan kefarmasian,
penanggung jawab jaringan
pelayanan dan jejaring
Puskesmas dalam melakukan
perbaikan pelaksanaan
intervensi lanjutan yang
dilakukan (D,
W).

e) Dilakukan evaluasi dan


tindak lanjut perbaikan pada
setiap tahapan PIS
PK antara lain
melalui supervisi, laporan,
lokakarya mini dan
pertemuan- pertemuan
penilaian kinerja (D, W).

f) Koordinator pelayanan dan


pelaksana kegiatan UKM
melaksanakan intervensi lanjut
dan melaporkan hasil yang telah
dilaksanakan kepada tim
pembina keluarga dan
selanjutnya

dilakukan
pemuktahiran/upda te
dokumentasi (D, W).
c. Kriteria 2.5.3
Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai bagian dari intervensi lanjut dalam bentuk pe

Elemen Penilaian R
a) Ditetapkan sasaran Germas 1. Sasaran Germas yang dapat
dalam pelaksanaan kegiatan diuraikan dalam dokumen
UKM Puskesmas oleh kepala RUK/RPK
Puskesmas (R). 2. KAK kegiatan Germas.

b) Dilaksanakan penyusunan
perencanaan pembinaan Germas
secara terintegrasi dalam
kegiatan UKM Puskesmas (D, W).
c) Dilakukan upaya
pelaksanaan pembinaan Germas
yang melibatkan lintas program
dan lintas sektor terkait untuk
mewujudkan
perubahan perilaku

sasaran Germas (D, W).

d) Dilakukan pemberdayaan
masyarakat, keluarga dan
individu dalam mewujudkan
gerakan masyarakat hidup sehat
(D, W).
e) Dilakukan evaluasi dan
tindak lanjut terhadap
pelaksanaan pembinaan gerakan
masyarakat hidup sehat (D,W)

Standar 2.6 Penyelenggaraan UKM esensial.


Upaya Kesehatan Masyarakat esensial dilaksanakan dengan mengutamakan upaya promotif dan preven
berdasarkan regulasi yang sektor:
telah ditetapkan Puskesmas. Penggalian informasi
terkait pelaksanaan
komunikasi dan
koordinasi yang dilakukan

n secara berjenjang agar efisien dan efektif dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
n secara berjenjang untuk mengidentifikasi masalah dan hambatan,
dengan evaluasi

pelaksana kegiatan UKM Puskesmas bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan, pencapaian kinerja, pelaksa

D O W
1. Jadwal pembinaan Pj UKM,
2. Bukti hasil pembinaan yang Koordinator Pelayanan
UKM dan pelaksana

dilaksanakan, minimal pelayanan UKM:


melampirkan notula atau Penggalian informasi
catatan hasil pembinaan. terkait pelaksanaan
pembinaan yang
dilakukan
1. Hasil identifikasi masalah Pj UKM,
dan hambatan dalam Koordinator Pelayanan
pelaksanaan kegiatan UKM UKM dan pelaksana
2. Hasil analisis terhadap pelayanan UKM:
identifikasi masalah dan Penggalian informasi
hambatan pelaksanaan terkait identifikasi dan
kegiatan UKM yang telah analisa terhadap masalah
dilaksanakan. dan hambatan
3. Rencana pelaksanaan kegiatan
UKM

tindaklanjut dari hasil analisis


Catatan:
Pemenuhan poin 1, 2
dan 3 dapat dituliskan di
dalam 1 form yang sama
(tidak harus dibuatkan
terpisah)
Bukti pelaksanaan tindaklnajut Pj UKM,
berdasarkan rencana tindak Koordinator Pelayanan
lanjut yang telah dituliskan UKM dan pelaksana
pada angka 3 EP "b" pelayanan UKM:
Penggalian informasi
terkait tindaklanjut yang
dilakukan
berdasarkan

rencana tindaklanjut dari


masalah dan hambatan
yang ditemukan.

1. Bukti hasil pelaksanaan Pj UKM,


evaluasi terhadap pelaksanaan Koordinator Pelayanan
di EP c UKM dan pelaksana
2. Bukti tindaklanjut atas hasil pelayanan UKM:
evaluasi yang telah dilakukan. Penggalian informasi
terkait dengan
pelaksanaan evaluasi atas
EP "c" dan tindaklanjut
terhadap hasil
evaluasi
dengan PIS PK dalam upaya mewujudkan keluarga sehat dan masyarakat sehat melalui pengorganisasian masyara
ersumber daya masyarakat (UKBM) dan tatanan- tatanan sehat yang merupakan bentuk implementasi Gerakan Masya

ksana kegiatan UKM bersama dengan tim pembina keluarga melaksanakan pemetaan dan intervensi kesehatan berdasark
disepakati

D O W

1. Jadwal kegiatan Kepala Puskesmas, Pj


2. Surat Tugas UKM, Tim
3. Laporan hasil kegiatan Pembina
disertai dengan foto Keluarga:

pelaksanaan kegiatan Penggalian informasi


terkait pelaksanaan
kunjungan awal dan
intervensi
awal
1. Hasil IKS

1. Jadwal kegiatan Kepala


2. Daftar Hadir Puskesmas, Pj
3. Laporan hasil analisis UKM, Tim
kunjungan keluarga Pembina Keluarga,
4. Materi yang disampaikan Koordinator pelayanan,
pelaksana dan PJ Mutu:
Penggalian informasi
terkait pelaksanaan
kegiatan pertemuan
sampai dengan analisa
yang dihasilkan.

1. Rencana intervensi lanjut Kepala Puskesmas, Pj


sesuai dengan UKM, Tim
permasalahan Pembina
kesehatan pada tingkat Keluarga, Koordinator
keluarga pelayanan, pelaksana:
2. Bukti pelaksanaan proses Penggalian informasi
penyusunan intervensi lanjut terkait dengan
minimal melampirkan: daftar penyusunan intervensi
hadir dan notula yang diserta lanjut
dengan foto kegiatan.

Bukti dilakukan koordinasi Pj UKM:


pelaksanaan intervensi lanjut Penggalian informasi
dengan pihak terkait sesuai terkait dengan koordinasi
dengan media koordinasi yang pelaksanaan intervensi
ditetapkan oleh lanjut yang dilakukan
Puskesmas.

smas berdasarkan permasalahan yang sudah dipetakan dan dilaksanakan terintegrasi dengan pelayanan UKM Puskesm

D O W
Bukti analisis IKS awal dan Tim pembina keluarga
pemetaan masalah di tiap Penggalian informasi
tingkatan wilayah terkait analisis IKS awal
dan pemetaan masalah di
tingkatan wilayah

1. Rencana Tim pembina


intervensi lanjut. keluarga
2. Bukti komunikasi dan Penggalian informasi
koordinasi rencana intervensi terkait komunikasi dan
lanjut yang dituangkan dalam koordinasi rencana
notula pertemuan lokakarya intervensi lanjut
mini bulanan dan lokakarya
triwulanan
Bukti pelaksanaan rencana Tim pembina keluarga
intervensi lanjut Penggalian informasi
terkait pelaksanaan
rencana intervensi lanjut

Bukti koordinasi perbaikkan Pj UKM,


dari intervensi lanjut yang penanggung jawab UKP,
dilakukan kefarmasian dan
laboratorium, penanggung
jawab jaringan pelayanan
dan jejaring Puskesmas
Penggalian informasi
terkait pelaksanaan
koordinasi perbaikkan
dari
rencana intervensi

1. Bukti hasil evaluasi Tim Pembina keluarga, Pj


perbaikkan pada setiap UKM
tahapan PIS Penggalian informasi
PK yang dapat tentang
dituangkan dalam laporan pelaksanaan evaluasi dan
seperti laporan supervisi, tindaklanjut pada setiap
notula lokmin dan pertemuan tahapan PIS PK
lainnya yang dilaksanakan oleh
Puskesmas.
2. Bukti hasil tindaklanjut dari
pelaksanaan
evaluasi

1. Bukti pelaksanaan Koordinator & pelaksana


intervensi lanjut kegiatan UKM
2. Bukti Penggalian informasi
pemuktahiran / tentang pelaksanaan
update intervensi lanjut dan
pemuktahiran
data yang

dilakukan
ebagai bagian dari intervensi lanjut dalam bentuk peran serta masyarakat terhadap masalah-masalah kesehatan

D O W

1. Jadwal kegiatan germas Kepala Puskesmas, Pj


2. Bukti pelaksanaan UKM, Koordinator
penyusunan perencanaan pelayanan UKM, dan
pembinaan, minimal pelaksana pelayanan
melampirkan daftar hadir UKM.
notula yang diserta dengan foto Penggalian informasi
kegiatan terkait perencanaan
pembinaan Germas.
Bukti pelaksanaan pembinaan Kepala Puskesmas, Pj
minimal melampirkan: UKM, Koordinator
- Undangan Pelayanan UKM dan
- Daftar Hadir pelaksana pelayanan UKM
- Laporan hasil pembinaan serta lintas
(disertai foto bukti sektor.

pelaksanaan kegiatan) Penggalian informasi


terkait dengan
pelaksanaan pembinaan
Germas

1. Jadwal kegiatan Kepala Puskesmas, Pj


pemberdayaan masyarakat UKM, Koordinator
2. Laporan hasil kegiatan Pelayanan UKM dan
pemberdayaan masyarakat, pelaksana pelayanan
keluarga dan individu dalam UKM:
mewujudkan gerakan Penggalian informasi
masyarakat hidup sehat terkait kegiatan
(disertai pemberdayaan
dengan foto bukti masyarakat yang
diupayakan
berpengaruh pada
pelaksanaan kegiatan). peningkatan IKS

1. Bukti hasil evaluasi Kepala Puskesmas, Pj


pelaksanaan pembinaan UKM, Koordinator
germas Pelayanan UKM dan
2. Bukti hasil tindak lanjut pelaksana pelayanan
terhadap hasil evaluasi UKM:
Penggalian informasi
terkait pelaksanaan
evaluasi pembinaan
Germas

ngan mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerja Puskesmas.


n.

ujuan, pencapaian kinerja, pelaksanaan kegiatan

S NILAI
0
5

10
0
5
10
0
5
10

0
5
10
melalui pengorganisasian masyarakat dengan
ntuk implementasi Gerakan Masyarakat Hidup

an intervensi kesehatan berdasarkan

S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10

0
5
10

0
5
10

dengan pelayanan UKM Puskesmas

S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10

0
5
10
0
5
10
salah-masalah kesehatan

S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10
a. Kriteria 2.6.1
Cakupan dan Pelaksanaan UKM Esensial Promosi Kesehatan

Elemen Penilaian R
a) Tercapainya SK Kepala Puskesmas
indikator kinerja tentang Indikator dan
pelayanan UKM target Kinerja
Esensial Promosi Pelayanan UKM
Kesehatan sesuai Promosi Kesehatan
dengan yang sebagai bagian dari
diminta dalam indikator kinerja
pokok pikiran Puskesmas
disertai dengan
analisisnya (R, D).

b) Dilaksanakan 1. RPK tahunan dan RPK


Bulanan.
upaya-upaya
2. KAK pelayanan UKM esensial
promotif dan promosi kesehatan.
3. SK tentang pelayanan UKM di
preventif untuk Puskesmas
mencapai kinerja
pelayanan UKM
Esensial Promosi
Kesehatan
sebagaimana pokok
pikiran, dan tertuang di 4. SOP sesuai dengan pelayanan
dalam RPK, sesuai dengan UKM kesehatan promosi
kebijakan, prosedur dan kesehatan
kerangka acuan kegiatan yang
telah ditetapkan (R, D, W)

c) Dilakukan
pemantauan secara
periodik dan
berkesinambungan
terhadap capaian
indikator dan upaya
yang telah
dilakukan (D, W)

d) Disusun rencana
tindak lanjut dan
dilakukan
tindaklanjut
berdasarkan hasil
pemantauan yang
terintegrasi ke
dalam dokumen
perencanaan (D, W)
e) Dilaksanakan SOP Pencatatan dan
pencatatan dan Pelaporan (lihat bab I)
dilakukan pelaporan
kepada kepala
puskesmas dan
dinas kesehatan
daerah
kabupaten/kota
sesuai dengan

prosedur yang telah


ditetapkan (R, D, W)
b. Kriteria 2.6.2
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Penyehatan Lingkungan

Elemen Penilaian R
a) Tercapainya SK Kepala Puskesmas
indikator kinerja tentang Indikator dan
pelayanan UKM target Kinerja
Esensial Penyehatan Pelayanan UKM
Lingkungan sesuai Penyehatan
dengan pokok lingkungan sebagai
pikiran disertai bagian dari indikator
dengan analisisnya kinerja Puskesmas
(R, D, W).
b) Dilaksanakan 1. RPK tahunan dan
upaya-upaya RPK Bulanan
promotif dan
preventif untuk 2. KAK pelayanan
mencapai kinerja UKM penyehatan
pelayanan UKM lingkungan
Esensial Penyehatan
Lingkungan 3. SK tentang
sebagaimana pokok pelayanan UKM di
pikiran, dan Puskesmas
tertuang di dalam
RPK, sesuai dengan 4. SOP sesuai dengan
kebijakan, prosedur pelayanan UKM
dan kerangka acuan penyehatan
kegiatan yang telah lingkungan
ditetapkan (R, D, W)

c) Dilakukan
pemantauan secara
periodik dan
berkesinambungan
terhadap capaian
indikator dan upaya
yang telah
dilakukan (D, W).
d) Disusun rencana
tindak lanjut dan
dilakukan
tindaklanjut
berdasarkan hasil

pemantauan yang terintegrasi


ke dalam dokumen
perencanaan (D, W).

e) Dilaksanakan SOP Pencatatan dan


pencatatan, dan Pelaporan (lihat bab I)
dilakukan pelaporan
kepada kepala
puskesmas dan
dinas kesehatan
daerah
kabupaten/kota
sesuai dengan
prosedur yang telah
ditetapkan (R, D, W)
c. Kriteria 2.6.3
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Kesehatan Keluarga

Elemen Penilaian R
a) Tercapainya indikator SK Kepala Puskesmas tentang
kinerja pelayanan UKM Esensial Indikator dan target
Kesehatan Keluarga sesuai Kinerja Pelayanan UKM
dengan pokok pikiran disertai kesehatan keluarga sebagai
dengan analisisnya bagian dari indikator
(R, D) kinerja Puskesmas

b) Dilaksanakan upaya-upaya 1. RPK tahunan dan RPK


promotif dan preventif untuk Bulanan
mencapai kinerja pelayanan 2. KAK pelayanan
UKM Esensial Kesehatan UKM kesehatan keluarga
Keluarga 3. SK tentang
sebagaimana pokok pelayanan UKM di

pikiran, dan tertuang di Puskesmas


dalam RPK, sesuai dengan 4. SOP sesuai dengan
kebijakan, prosedur dan pelayanan UKM kesehatan
kerangka acuan kegiatan yang keluarga
telah ditetapkan (R, D, W)
c) Dilakukan pemantauan
secara periodik dan
berkesinambungan terhadap
capaian indikator dan upaya
yang telah dilakukan (D, W).

d) Disusun rencana tindak


lanjut dan dilakukan
tindaklanjut berdasarkan hasil
pemantauan yang terintegrasi ke
dalam dokumen perencanaan (D,
W).
e) Dilaksanakan pencatatan, SOP Pencatatan dan
dan dilakukan pelaporan kepada Pelaporan (lihat bab I)
kepala puskesmas dan dinas
kesehatan
daerah

kabupaten/kota sesuai
dengan prosedur yang telah
ditetapkan (R, D, W)
d. Kriteria 2.6.4
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Gizi

Elemen Penilaian R
a) Tercapainya indikator kinerja SK Kepala Puskesmas tentang
pelayanan UKM esensial Gizi Indikator dan target Kinerja
sebagaimana yang Pelayanan UKM gizi
sebagai bagian dari

diminta dalam pokok pikiran indikator kinerja Puskesmas


disertai dengan analisisnya
(R, D).
b) Dilaksanakan upaya- upaya 1. RPK tahunan dan RPK
promotif dan preventif untuk Bulanan
mencapai kinerja pelayanan 2. KAK pelayanan UKM gizi
UKM Esensial Gizi sebagaimana 3. SK tentang pelayanan UKM di
pokok pikiran dan tertuang di Puskesmas
dalam RPK, sesuai dengan 4. SOP sesuai dengan pelayanan
kebijakan, prosedur dan UKM gizi
kerangka acuan kegiatan yang
telah ditetapkan (R, D, W).

c) Dilakukan pemantauan
secara periodik dan
berkesinambungan terhadap
capaian indikator dan upaya
yang telah dilakukan (D, W).
d) Disusun rencana tindak
lanjut dan dilakukan
tindaklanjut berdasarkan hasil
pemantauan yang terintegrasi ke
dalam dokumen
perencanaan (D,

W).

e) Dilaksanakan pencatatan SOP Pencatatan dan Pelaporan


dan pelaporan kepada kepala (lihat bab I)
puskesmas dan dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota sesuai
dengan prosedur yang telah
ditetapkan (R, D, W)
e. Kriteria 2.6.5
Cakupan dan Pelaksanaan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Elemen Penilaian R
a) Tercapainya indikator SK Kepala Puskesmas tentang
kinerja pelayanan UKM esensial Indikator dan target Kinerja
Pencegahan dan Pengendalian Pelayanan UKM Pencegahan dan
Penyakit sesuai dengan pokok Pengendalian Penyakit sebagai
pikiran disertai dengan bagian dari indikator kinerja
analisisnya (R, D). Puskesmas

b) Dilaksanakan upaya-upaya 1. RPK tahunan dan RPK


promotif dan preventif untuk Bulanan
mencapai kinerja pelayanan 2. KAK pelayanan UKM
UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian
Pencegahan dan Penyakit

Pengendalian Penyakit 3. SK tentang pelayanan UKM di


sebagaimana pokok pikiran, Puskesmas
dan tertuang di dalam RPK, 4. SOP sesuai dengan pelayanan
sesuai dengan kebijakan, UKM Pencegahan dan
prosedur dan kerangka acuan Pengendalian Penyakit
kegiatan yang telah
ditetapkan (R, D, W).
c) Dilakukan pemantauan
secara periodik dan
berkesinambungan terhadap
capaian indikator dan upaya
yang telah dilakukan (D, W).

d) Disusun rencana tindak


lanjut dan dilakukan
tindaklanjut berdasarkan hasil
pemantauan yang terintegrasi ke
dalam dokumen perencanaan (D,
W).

e) Dilaksanakan SOP Pencatatan dan


pencatatan, dan Pelaporan (lihat bab I)
dilakukan pelaporan kepada
kepala puskesmas dan dinas
kesehatan daerah
kabupaten/kota sesuai
dengan prosedur yang telah
ditetapkan (R, D, O, W)
tan

D O W
1. Bukti pencapaian
target indikator
kinerja promosi
kesehatan

2. Analisis
pencapaian target
indikator kinerja
promosi kesehatan

Bukti pelaksanaan PJ UKM, Koordinator


pelayanan UKM Promosi Kesehatan
esensial promosi dan pelaksana
kesehatan sesuai promkes :
dengan pokok pikiran
minimal. Bukti Penggalian informasi
pelaksanaan pelayanan promosi
disesuaikan dengan kesehatan
jenis kegiatan.
Misal, apabila kegiatan dalam
bentuk pertemuan, minimal
melampirkan
1. Undangan
2. Notula dan/ atau laporan
yang disertai dengan foto
kegiatan
3. Daftar hadir

1. Jadwal PJ UKM, Koordinator


pemantauan Promosi Kesehatan
2. Hasil pemantauan capaian
indikator promosi kesehatan dan pelaksana
yang disertai dengan analisis
promkes :

Penggalian informasi
upaya pemantauan
dan penilaian
pelayanan promosi
kesehatan

1. Rencana tindak PJ UKM, Koordinator


lanjut pelayanan Promosi Kesehatan
promosi kesehatan dan pelaksana
sesuai hasil promosi kesehatan :
pemantauan dapat
berupa RUK atau Penggalian informasi
RPK perubahan upaya menyusun
atau RPK bulanan rencana tindak lanjut
promosi kesehatan
2. Bukti hasil yang dilakukan
tindaklanjut yang
disusun di nomer 1

1. Bukti pencatatan indikator Kepala Puskesmas, PJ


kinerja pelayanan UKM UKM, Koordinator
promosi kesehatan.
2. Bukti pelaporan capaian promosi kesehatan
indikator pelayanan UKM
promosi kesehatan dan pelaksana :

Penggalian informasi
terkait pencatatan dan
pelaporan promosi
kesehatan

kepada Kepala Puskesmas


sesuai mekanisme yang
telah ditetapkan.

3. Bukti pelaporan indikator


kinerja promosi kesehatan
yang terintegrasi dengan
pelaporan kinerja Puskesmas
kepada Dinas Kesehatan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi, jika ada
sistem pelaporan elektronik
yang ditetapkan oleh
Kemenkes maka pastikan
Puskesmas
sudah melaksanakan.

Jenis pelaporan elektronik


mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.

gkungan

D O W S
1. Bukti pencapaian PJ UKM,
target indikator Koordinator dan
kinerja penyehatan pelaksana
lingkungan penyehatan
lingkungan
2. Analisis
pencapaian target Penggalian
indikator kinerja informasi terkait
penyehatan pencapaian
lingkungan indikator
pelayanan
penyehatan
lingkungan dan
analisisnya.

Bukti pelaksanaan pelayanan PJ UKM,


UKM esensial penyehatan Koordinator dan
lingkungan sesuai dengan
pokok pikiran minimal. Bukti pelaksana
pelaksanaan disesuaikan
dengan jenis kegiatan. penyehatan
Misal, apabila kegiatan dalam
bentuk pertemuan, minimal lingkungan
melampirkan:
1. Undangan
2. Notula dan/ atau laporan Penggalian
yang disertai dengan foto
kegiatan informasi terkait
3. Daftar hadir
upaya promotif
dan preventif
UKM pelayanan
penyehatan
lingkungan

1. Jadwal PJ UKM,
pemantauan Koordinator
penyehatan
2. Hasil pemantauan lingkungan dan
capaian indikator pelaksana
penyehatan penyehatan
lingkungan yang lingkungan
disertai dengan
analisis Penggalian
informasi upaya
pemantauan dan
penilaian
pelayanan
penyehatan
lingkungan

1. Rencana tindak lanjut PJ UKM,


pelayanan penyehatan Koordinator
lingkungan sesuai
hasil pemantauan Promosi
Kesehatan dan
pelaksana

dapat berupa RUK atau RPK promkes :


perubahan atau RPK bulanan Penggalian informasi
2. Bukti hasil tindaklanjut upaya menyusun
rencana tindak lanjut
penyehatan lingkungan
yang dilakukan

1. Bukti pencatatan indikator Kepala


kinerja pelayanan UKM Puskesmas, PJ
penyehatan lingkungan
2. Bukti pelaporan capaian UKM, Koordinator
indikator pelayanan UKM
penyehatan lingkungan kepada dan pelaksana
penyehatan
lingkungan :

Penggalian
informasi terkait
pencatatan dan
pelaporan

Kepala Puskesmas sesuai penyehatan lingkungan


mekanisme yang telah
ditetapkan.

3. Bukti pelaporan indikator


kinerja penyehatan lingkungan
yang terintegrasi dengan
pelaporan kinerja Puskesmas
kepada Dinas Kesehatan.

Catatan:

Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi, jika ada
sistem pelaporan elektonik
yang ditetapkan oleh
Kemenkes maka
pastikan Puskesmas
sudah melaksanakan.
Pencatatan pelaporan terkait
penyehatan lingkungan secara
elektronik misalnya.
 e-monev HSP (Hygiene
Sanitasi Pangan)
 e-monev E1
(HygieneTempat Fasilitas
Umum)
 Sikelim(Laporan Limbah)
 e-STBM
Jenis pelaporan elektronik
mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei

arga

D O W S
1. Bukti pencapaian target
indikator kinerja
kesehatan keluarga
2. Analisis pencapaian target
indikator kinerja kesehatan
keluarga

Bukti pelaksanaan PJ UKM,


pelayanan UKM Koordinator dan
esensial kesehatan pelaksana kesehatan
keluarga sesuai dengan keluarga
pokok pikiran minimal. Penggalian informasi
Bukti pelaksanaan pelayanan
disesuaikan dengan jenis
kegiatan.

Misal, apabila kesehatan keluarga


kegiatan dalam bentuk
pertemuan, minimal
melampirkan:
1. Undangan
2. Notula dan/ atau laporan
yang
disertai dengan foto
kegiatan
3. Daftar hadir
1. Jadwal PJ UKM,
pemantauan Koordinator dan
2. Hasil pemantauan capaian pelaksana kesehatan
indikator kesehatan keluarga keluarga :
yang disertai dengan Penggalian informasi
analisis upaya pemantauan dan
penilaian
pelayanan

kesehatan
keluarga

1. Rencana tindak lanjut PJ UKM,


pelayanan kesehatan Koordinator dan
keluarga sesuai hasil pelaksana kesehatan
pemantauan dapat berupa keluarga:
RUK atau RPK perubahan Penggalian informasi
atau RPK bulanan upaya menyusun rencana
2. Bukti hasil tindak lanjut
tindaklanjut kesehatan keluarga
yang
dilakukan
1. Bukti pencatatan indikator Kepala Puskesmas, PJ
kinerja pelayanan UKM UKM, Koordinator dan
kesehatan keluarga pelaksana kesehatan
2. Bukti pelaporan capaian keluarga:
indikator

pelayanan UKM kesehatan Penggalian informasi


keluarga kepada Kepala terkait pencatatan dan
Puskesmas sesuai mekanisme pelaporan kesehatan
yang telah ditetapkan. keluarga
3. Bukti pelaporan
indikator kinerja kesehatan
keluarga yang terintegrasi
dengan pelaporan kinerja
Puskesmas kepada
Dinas Kesehatan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi saat ini, jika
ada sistem pelaporan elektonik
yang
ditetapkan oleh
Kemenkes maka pastikan
Puskesmas sudah
melaksanakan.
Pencatatan pelaporan kinerja
kesga secara elektronik
misalnya e- kohort, SIGA.
Jenis pelaporan elektronik
mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei

D O W S
1. Bukti pencapaian target
indikator kinerja gizi
2. Analisis

pencapaian target indikator


kinerja gizi
Bukti pelaksanaan pelayanan PJ UKM,
UKM esensial sesuai dengan Koordinator dan
pokok pikiran minimal. Bukti pelaksana gizi :
pelaksanaan disesuaikan penggalian informasi
dengan jenis kegiatan. pelayanan gizi
Misal, apabila kegiatan dalam
bentuk pertemuan, minimal
melampirkan
1. Undangan
2. Notula dan/ atau laporan
yang disertai dengan

foto kegiataN
3. Daftar hadir

1. Jadwal PJ UKM,
pemantauan Koordinator dan
2. Hasil pemantauan capaian pelaksana gizi :
indikator gizi yang disertai penggalian informasi
dengan analisis upaya pemantauan dan
penilaian pelayanan gizi
1. Rencana tindak lanjut PJ UKM,
pelayanan gizi sesuai hasil Koordinator dan
pemantauan dapat berupa pelaksana gizi :
RUK atau RPK perubahan penggalian informasi
atau RPK bulanan upaya menyusun
2. Bukti hasil rencana tindak
lanjut yang

tindaklanjut dilakukan

1. Bukti pencatatan indikator Kepala Puskesmas, PJ


kinerja pelayanan UKM Gizi UKM, Koordinator gizi
2. Bukti pelaporan capaian dan pelaksana :
indikator pelayanan UKM Gizi Penggalian informasi
kepada Kepala Puskesmas terkait pencatatan dan
sesuai mekanisme yang telah pelaporan gizi
ditetapkan.
3. Bukti pelaporan indikator
kinerja Gizi yang terintegrasi
dengan pelaporan kinerja
Puskesmas
kepada Dinas Kesehatan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi jika ada
sistem pelaporan elektonik
yang ditetapkan oleh
Kemenkes maka pastikan
Puskesmas sudah
melaksanakan.
Pencatatan pelaporan program
gizi misal aplikasi sigizi
terpadu
Jenis pelaporan elektronik
mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei

dan Pengendalian Penyakit.

D O W S
1. Bukti pencapaian target
indikator kinerja Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit
2. Analisis pencapaian target
indikator kinerja Pencegahan
dan Pengendalian
Penyakit

Bukti pelaksanaan pelayanan PJ UKM,


UKM esensial pencegahan dan Koordinator dan
pengendalian penyakit sesuai pelaksana Pencegahan
dengan pokok pikiran minimal. dan
Bukti Pengendalian Penyakit :
pelaksanaan penggalian

disesuaikan dengan jenis informasi pelayanan


kegiatan. kesehatan lingkungan
Misal, apabila kegiatan dalam
bentuk pertemuan, minimal
melampirkan
1. Undangan
2. Notula dan/ atau laporan
yang disertai dengan foto
kegiatan
3. Daftar hadir
1. Jadwal PJ UKM,
pemantauan Koordinator dan
2. Hasil pemantauan capaian pelaksana Pencegahan
indikator Pencegahan dan dan Pengendalian
Pengendalian Penyakit yang Penyakit :
disertai dengan analisis Penggalian informasi
upaya pemantauan dan

penilaian pelayanan
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit

1. Rencana tindak lanjut PJ UKM,


pelayanan Pencegahan dan Koordinator dan
Pengendalian Penyakit sesuai pelaksana Pencegahan
hasil pemantauan dapat berupa dan Pengendalian
RUK atau RPK perubahan atau Penyakit :
RPK bulanan Penggalian informasi
2. Bukti hasil tindaklanjut upaya menyusun rencana
tindak lanjut Pencegahan
dan Pengendalian
Penyakit yang
dilakukan

1. Bukti pencatatan Pengamatan Kepala


indikator kinerja tentang Puskesmas, PJ
pelayanan UKM pencegahan pencatatan dan pelaporan UKM, Koordinator dan
dan pengendalian penyakit pelaksana pencegahan
2. Bukti pelaporan capaian dan pengendalian
indikator pelayanan UKM penyakit:
pencegahan dan pengendalian Penggalian informasi
penyakit kepada Kepala terkait pencatatan dan
Puskesmas sesuai mekanisme pelaporan Pencegahan
yang telah ditetapkan. dan Pengendalian
3. Bukti pelaporan indikator Penyakit
kinerja pencegahan dan
pengendalian penyakit yang
terintegrasi dengan
pelaporan kinerja
S NILAI
0

10

10
0

10

10
0

10
S NILAI
0

10
0

10

10
0

10

10
S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10
S NILAI
0
5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10
S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10

0
5
10
Puskesmas kepada Dinas
Kesehatan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan pada
standar ini mengikuti target
yang diprioritaskan oleh
Puskesmas.
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi, jika ada
sistem pelaporan elektonik
yang ditetapkan oleh
Kemenkes maka pastikan
Puskesmas sudah
melaksanakan.
Beberapa pencatatan
pelaporan elektronik pada
program P2
Standar 2.7 Penyelenggaraan UKM pengembangan.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) pengembangan dilaksanakan dengan mengutamakan upaya pro
Puskesmas melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan untuk mencapai tujuan pemb
a. Kriteria 2.7.1
Cakupan dan pelaksanaan UKM Pengembangan dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan d

Elemen Penilaian R
a) Ditetapkan jenis - jenis SK Jenis Pelayanan UKM
pelayanan UKM Pengembangan pengembangan yang
sesuai dengan hasil analisis terintegrasi dengan SK
permasalahan di wilayah kerja Jenis pelayanan yang telah
Puskesmas (R, D). ditetapkan oleh
Puskesmas

b) Tercapainya indikator SK Kepala Puskesmas tentang


kinerja pelayanan UKM Indikator dan target Kinerja
Pengembangan disertai dengan UKM pengembangan yang
analisisnya (R,D). terintegrasi dengan indikator
kinerja Puskesmas
c) Dilaksanakan upaya-upaya 1. RPK tahunan dan RPK
promotif dan preventif untuk Bulanan
mencapai kinerja pelayanan 2. KAK pelayanan UKM
UKM Pengembangan yang telah pengembangan
ditetapkan dan tertuang di 3. SOP sesuai dengan
dalam RPK, sesuai dengan pelayanan UKM
kebijakan, prosedur dan pengembangan.
kerangka acuan

kegiatan yang telah


ditetapkan (R, D, W).

4. Dilakukan pemantauan
secara periodik dan
berkesinambungan terhadap
capaian indikator dan upaya
yang telah dilakukan (D, O, W).
3. Disusun rencana tindak
lanjut berdasarkan hasil
pemantauan yang
terintegrasi ke

dalam dokumen perencanaan


(D, W)

4. Dilaksanakan pencatatan, SOP Pencatatan dan Pelaporan


dan dilakukan pelaporan kepada (lihat bab I)
kepala puskesmas dan dinas
kesehatan daerah
kabupaten/kota sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan
(R, D, W)
Standar 2.8 Pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja pelayanan UKM.
Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja pelayanan UKM Puskesmas dilakukan
Pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja dilakukan untuk menilai efektivitas da
pemenuhan terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat. Pengawasan, pengendalia
dan supervisi pelaksanaan kegiatan pelayanan UKM dengan menggunakan indikator kiner
a. Kriteria 2.8.1
Kepala Puskesmas dan penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan supervisi untuk pengawasa
terjadwal atau sewaktu-waktu.

Elemen Penilaian R
a) Penanggung jawab UKM Kerangka acuan kegiatan
menyusun kerangka acuan dan supervisi
jadwal supervisi pelaksanaan
pelayanan UKM Puskesmas
(R,D).

b) Kerangka acuan
dan jadwal supervisi
pelaksanaan pelayanan UKM
Puskesmas diinformasikan
kepada koordinator
pelayanan dan pelaksana
kegiatan UKM (D, W).
c) Koordinator pelayanan dan
pelaksana kegiatan UKM
Puskesmas melaksanakan
analisis mandiri terhadap proses
pelaksanaan kegiatan UKM
Puskesmas sebelum supervisi
dilakukan
(D, W).

d) Kepala Puskesmas dan


penanggung jawab UKM
Puskesmas melakukan supervisi
sesuai dengan kerangka acuan
kegiatan supervisi dan jadwal
yang disusun (D,
W).
e) Kepala Puskesmas dan
penanggung jawab UKM
Puskesmas menyampaikan hasil
supervisi kepada koordinator
pelayanan dan
pelaksanan kegiatan

(D, W).
f) Koordinator pelayanan dan
pelaksana kegiatan UKM
menindaklanjuti hasil supervisi
dengan tindakan perbaikan
sesuai dengan permasalahan
yang ditemukan (D, W)

b. Kriteria 2.8.2
Penanggung jawab UKM wajib melakukan pemantauan dalam upaya pelaksanaan kegiatan UKM sesua
untuk perbaikan.

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan pemantauan
kesesuaian
pelaksanaan
kegiatan terhadap kerangka
acuan dan jadwal kegiatan
pelayanan UKM (D, W).

b) Dilakukan pembahasan
terhadap hasil pemantauan dan
hasil capaian kegiatan pelayanan
UKM oleh kepala Puskesmas,
penanggung jawab UKM
Puskesmas, koordinator
pelayanan, dan
pelaksana kegiatan
UKM dalam lokakarya mini
bulanan dan lokakarya mini
triwulanan (D, W).

c) Penanggung jawab UKM


Puskesmas, koordinator
pelayanan, dan pelaksana
melakukan tindak

lanjut perbaikan berdasarkan


hasil pemantauan (D, W).
d) Kepala Puskesmas dan
penanggung jawab UKM
bersama lintas program dan
lintas sektor terkait melakukan
penyesuaian rencana kegiatan
berdasarkan hasil perbaikan dan
dengan tetap
mempertimbangkan kebutuhan
dan harapan masyarakat atau
sasaran (D, W)
e) Penanggung jawab UKM
Puskesmas menginformasikan
penyesuaian rencana kegiatan
kepada koordinator pelayanan,
pelaksanan kegiatan, sasaran
kegiatan, lintas program dan
lintas sektor terkait (D,W)

c. Kriteria 2.8.3
Kepala Puskesmas dan penanggung jawab UKM melakukan upaya perbaikan terhadap hasil penilaian capaia

Elemen Penilaian R
a) Ditetapkan indikator kinerja SK Indikator kinerja pelayanan
pelayanan UKM (R). UKM yang terintegrasi dengan
SK indikator kinerja Puskesmas
(lihat di
bab I)
b) Koordinator pelayanan dan 1. SK pencatatan dan pelaporan
pelaksana kegiatan UKM 2. SOP Pencatatan dan
melakukan pengumpulan data pelaporan
capaian indikator kinerja Lihat di bab I
pelayanan UKM sesuai dengan
periodisasi pengumpulan yang
telah ditetapkan. (R,
D,W)

c) Penanggung jawab UKM dan


Koordinator pelayanan serta
pelaksana kegiatan melakukan
pembahasan terhadap capaian
kinerja bersama dengan lintas
program. (D,W)
d) Disusun rencana tindak
lanjut dan dilakukan
tindaklanjut berdasarkan hasil
pembahasan capaian kinerja
pelayanan UKM. (D,W)

e) Dilakukan pelaporan data


capaian kinerja kepada dinas
kesehatan daerah
kabupaten/kota. (D)

f) Ada bukti umpan balik


(feedback) dari dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota
terhadap laporan upaya
perbaikan capaian kinerja
pelayanan UKM
Puskesmas secara
periodik. (D)
g) Dilakukan tindak lanjut
terhadap umpan balik dari dinas
kesehatan daerah
kabupaten/kota. (D)

d. Kriteria 2.8.4
Penilaian kinerja terhadap penyelenggaraan pelayanan UKM dilaksanakan secara periodik untuk

Elemen Penilaian R
a) Kepala Puskesmas, 1. SK tentang penilaian kinerja
penanggung Jawab UKM , 2. SOP pelaksanaan penilaian
koordinator pelayanan dan kinerja
pelaksana kegiatan UKM
melakukan pembahasan
penilaian kinerja
paling sedikit dua

kali dalam setahun


(R, D, W).
b) Disusun rencana tindak
lanjut terhadap hasil
pembahasan penilaian kinerja
pelayanan UKM (D, W).

c) Hasil penilaian kinerja


dilaporkan kepada dinas
kesehatan daerah
kabupaten/kota (D).

d) Ada bukti umpan


balik (feedback) dari dinas
kesehatan

daerah kabupaten/kota
terhadap laporan hasil
penilaian kinerja pelayanan
UKM (D).
e) Hasil umpan balik (feedback)
dari dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota ditindaklanjuti.
(D)

BAB III PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP), LABORATORIUM DAN KEFAR
Standar 3.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis
Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai dengan pemulangan
Proses penerimaan sampai dengan pemulangan pasien, dilaksanakan dengan memenuhi kebutuhan pasie

a. Kriteria 3.1.1
Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan pasien dilaksanakan dengan efektif dan
kewajiban pasien.

Elemen Penilaian R
a) Tersedia kebijakan dan 1. SK Kepala Puskesmas
prosedur yang mengatur tentang Kebijakan identifikasi
identifikasi dan pemenuhan dan pemenuhan kebutuhan
kebutuhan pasien dengan risiko, pasien dengan risiko, kendala,
kendala, dan kebutuhan khusus dan kebutuhan khusus.
(R) 2. SOP Identifikasi dan

pemenuhan Kebutuhan
Pasien dengan resiko,
kendala, dan kebutuhan
Khusus.

b) Pendaftaran dilakukan 1. SK tentang Pelayanan Klinis


sesuai dengan kebijakan, (mulai dari pendaftaran sampai
pedoman, protokol kesehatan, dengan pemulangan dan
dan prosedur yang ditetapkan rujukan)
dengan menginformasikan hak 2. SK tentang kewajiban
dan kewajiban serta menginformasikan hak dan
memperhatikan keselamatan kewajiban serta
pasien (R, O, W, S). memperhatikan keselamatan
pasien
3. SOP pendaftaran
4. SOP informed consent
c) Puskesmas menyediakan
informasi yang jelas, mudah
dipahami, dan mudah diakses
tentang tarif, jenis pelayanan,
proses dan alur pendaftaran,
proses dan alur pelayanan,
rujukan, dan ketersediaan
tempat
Menular sbb:
 Sihepi (hepatitis,sipilis,HIV
)
 SIHA (HIV/IMS)
 ARK (Register kohor PDP).
 SITB ( pemeriksaan TCM TB)
 SMILE( Penginputan masuk
keluarx vaksin rutin dan covid)
 Silantor (pelaporan DBD ,
lepto dan malaria)
Jenis pelaporan elektronik
mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.

dilaksanakan dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerja Puskesmas.
UKM) Pengembangan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
n untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya

D O W
Hasil analisis penetapan UKM
Pengembangan

Bukti capaian kinerja UKM


pengembangan
Bukti pelaksanaan pelayanan PJ UKM,
UKM pengembangan sesuai Koordinator dan
kebijakan Puskesmas minimal. pelaksana UKM
Bukti pelaksanaan disesuaikan Pengembangan :
dengan jenis kegiatan. Penggalian informasi
Misal, apabila kegiatan dalam upaya promotof dan
bentuk pertemuan, minimal preventif UKM
melampirkan. pengembangan

1. Undangan
2. Notula dan/ atau laporan
yang disertai dengan foto
kegiatan
3. Daftar hadir

1. Bukti pemantauan UKM Pengamatan terhadap PJ UKM,


pengembangan upaya pemantauan Koordinator dan
2. Bukti penilaian serta capaian indikator pelaksana UKM
rencana tindak lanjut UKM pengembangan:
pengembangan Penggalian informasi
upaya pemantauan dan
penilaian UKM
pengembangan
Rencana tindak lanjut UKM PJ UKM,
pengembangan berdasarkan Koordinator dan
hasil pemantauan pelaksana UKM
pengembangan:

Penggalian informasi
terhadap proses
penyusunan rencana
tindak
lanjut

1. Bukti pencatatan indikator Kepala Puskesmas, PJ


kinerja pelayanan UKM UKM, Koordinator dan
pengembangan. pelaksana UKM
2. Bukti pelaporan capaian pengembangan:
indikator pelayanan UKM Penggalian informasi
pengembangan Kepala pencatatan dan pelaporan
Puskesmas sesuai mekanisme UKM Pengembangan
yang telah ditetapkan.
3. Bukti pelaporan indikator
kinerja UKM pengembangan
yang terintegrasi
dengan pelaporan kinerja
Puskesmas kepada Dinas
Kesehatan.
Catatan:
Sistem pelaporan eletronik
mengikuti dengan jenis
pelayanan UKM
pengembangan yang
ditetapkan oleh Puskesmas,
(ika ada sistem pelaporan
elektonik yang ditetapkan
oleh Kemenkes maka
pastikan Puskesmas sudah
melaksanakan)

nerja pelayanan UKM.


an Kinerja pelayanan UKM Puskesmas dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pelayanan UKM.
an kinerja dilakukan untuk menilai efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan, kesesuaian dengan rencan
harapan masyarakat. Pengawasan, pengendalian, penilaian kinerja pelayanan UKM dilaksanakan dalam bentuk p
ayanan UKM dengan menggunakan indikator kinerja pelayanan UKM
skesmas melakukan supervisi untuk pengawasan pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas yang dapat dilakukan s

D O W
Jadwal kegiatan supervisi

Bukti penyampaian Koordinator dan


informasi KAK dan jadwal pelaksana UKM
supervisi kepada koordinator Penggalian informasi
pelayanan dan pelaksana, mengenai pelaksanaan
sesuai dengan media supervisi
informasi yang ditetapkan
Hasil analisis mandiri dari koordinator dan
koordinator dan pelaksana pelaksana UKM
pelayanan UKM sebelum Penggalian informasi
disupervisi terkait pelaksanaan
analisis mandiri kegiatan
UKM

Bukti pelaksanaan supervisi Kepala Puskesmas dan PJ


minimal terdiri dari : UKM
1. surat tugas Penggalian informasi
2. laporan supervisi beserta terkait pelaksanaan
dokumentasi supervisi
Bukti penyampaian hasil Kapus, PJ UKM,
supervisi minimal berupa Koordinator dan
catatan atau rekomendasi hasil pelaksana Penggalian
supervisi informasi terkait
penyampaian hasil
supervisi

Bukti hasil tindak lanjut sesuai Koordinator pelayanan


EP 'e" dan pelaksana Penggalian
informasi tentang tindak
lanjut hasil supervisi
berupa upaya perbaikan

n dalam upaya pelaksanaan kegiatan UKM sesuai dengan jadwal yang sudah disusun agar dapat mengambil langka

D O W
1. Jadwal PJ UKM,
pemantauan koordinator pelayanan
2. Bukti dan pelaksana :
pemantauan
pelaksanaan kegiatan sesuai Penggalian informasi
kerangka acuan terkait pemantauan
3. Bukti pelaksanaan kegiatan
pemantauan pelaksanaan sesuai kerangka acuan
kegiatan sesuai jadwal dan jadwal

1. Jadwal lokakarya mini Kepala Puskesmas, PJ


bulanan dan lokakarya mini UKM, koordinator
triwulanan. pelayanan dan pelaksana
2. Bukti Penggalian informasi
pembahasan terhadap hasil terkait pembahasan hasil
pemantauan dan hasil capaian pemantauan hasil capaian
(lihat bab 1): Lokakarya mini kegiatan UKM
bulanan minimal
terdiri dari :
a. Daftar Hadir
b. Notula yang diserta
dengan foto kegiatan
Lokakarya mini triwulanan
minimal terdiri dari:
a. Surat undangan
b. Daftar hadir
c. Notula yang diserta
dengan foto kegiatan

Bukti tindak lanjut perbaikan PJ UKM,


sesuai hasil pemantauan koordinator, pelaksana.
Penggalian informasi
terkait

pelaksanaan tindak lanjut


berdasarkan hasil
pemantauan
1. Bukti penyesuaian rencana Kepala puskesmas dan PJ
kegiatan berdasarkan hasil UKM, Lintas Program,
pemantauan yang dituangkan Lintas Sektor
ke dalam dokumen Penggalian informasi
perencanaan seperti RUK atau terkait penyesuaian
RPK Perubahan atau RPKB. rencana
2. Bukti pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan jenis kegiatan
yang dilakukan, misal jika
dalam bentuk pertemuan,
minimal

menyertakan:
 Undangan
 Notula dan/ atau
laporan yang disertai
dengan foto kegiatan
 Daftar hadir
Bukti penyampaian informasi PJ UKM ,
penyesuaian rencana kegiatan koordinator pelayanan,
sesuai mekanisme pelaksana kegiatan,
penyampaian informasi yang sasaran, LP dan LS
ditetapkan. Penggalian informasi
terkait informasi
penyesuaian rencana
kegiatan

an upaya perbaikan terhadap hasil penilaian capaian kinerja pelayanan UKM.

D O W
Bukti pengumpulan data Koordinator pelayanan
capaian indikator kinerja dan pelaksana
pelayanan UKM sesuai periode Penggalian informasi
sesuai dengan regulasi yang kegiatan mengumpulkan
ditetapkan di Puskesmas. data capaian indikator
kinerja pelayanan UKM
sesuai periode

Bukti pembahasan capaian PJ UKM dan koordinator


kinerja dengan lintas program pelayanan
minimal terdiri dari : Penggalian informasi
1. Daftar hadir terkait pembahasan
2. Notula yang diserta dengan capaian kinerja dengan
foto kegiatan lintas program
1. Bukti rencana tindak lanjut PJ UKM,
sesuai hasil pembahasan koordinator, pelaksana
capaian kinerja Penggalian informasi
2. Bukti hasil tindaklanjut terkait penyusunan
rencana tindak lanjut
sesuai hasil
pembahasan

capaian kinerja

Bukti pelaporan data capaian


kinerja UKM kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan di Puskesmas.

Bukti umpan balik dari Dinas


Kesehatan terhadap laporan
kinerja Puskesmas
Bukti hasil tindak lanjut
terhadap umpan balik hasil
kinerja dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

an UKM dilaksanakan secara periodik untuk menunjukan akuntabilitas dalam pengelolaan pelayanan UKM.

D O W
Bukti pembahasan penilaian Kapus, PJ UKM,
kinerja minimal terdiri dari : koordinator dan
 Daftar hadir pelaksana
 Notula yang diserta dengan Penggalian informasi
foto kegiatan terkait pembahasan
kinerja
Bukti rencana tindak lanjut Kapus, PJ UKM,
berdasarkan hasil pembahasan koordinator dan
capaian kinerja pelayanan UKM pelaksana
Penggalian informasi
terkait penyusunan
rencana tindak lanjut
untuk indikator yang
tidak tercapai

Bukti pelaporan kinerja ke


Dinas Kesehatan Kab/ Kota

Buki umpan balik


dari Dinkes Kab/ Kota atas
laporan

kinerja Puskesmas
Bukti hasil tindak lanjut umpan
balik dari Dinas Kesehatan
Daerah Kab/Kota

RSEORANGAN (UKP), LABORATORIUM DAN KEFARMASIAN

penerimaan pasien sampai dengan pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasien dan mutu
dilaksanakan dengan memenuhi kebutuhan pasien dan mutu pelayanan yang didukung oleh sarana, prasarana dan li

maan pasien dilaksanakan dengan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangka

D O W
Pengamatan surveior Pj UKP, Petugas
terhadap: pendaftaran dan pasien
 Alur pelayanan Penggalian informasi
 Alur pendaftaran tentang
 Penyampaian informasi  Pemahaman petugas
tentang hak dan kewajiban dalam menyampaikan
kepada pasien informasi tentang hak dan
kewajiban pasien,
 proses identifikasi
pasien di
pendaftaran, dan
 pemahaman pasien
tentang hak dan
kewajiban pasien, jenis
dan jadwal pelayanan
pasien

Pengamatan surveior Pasien Penggalian


terhadap: informasi terkait
 Informasi tentang jenis kemudahan informasi
pelayanan dan tarif, pelayanan di Puskesmas
jadwal pelayanan, wawancara
 Informasi kerjasama
rujukan,
informasi
erja Puskesmas.
anya
S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10
nerja pelayanan UKM.
anan, kesesuaian dengan rencana, dan
M dilaksanakan dalam bentuk pemantauan
uskesmas yang dapat dilakukan secara

S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10

un agar dapat mengambil langkah tindak lanjut

S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10

S NILAI
0
5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10

0
5
10
0
5
10

pengelolaan pelayanan UKM.

S NILAI
0
5
10
0
5
10

0
5
10

0
5

10
0
5
10

tikan kebutuhan pasien dan mutu pelayanan.


ung oleh sarana, prasarana dan lingkungan.

n pasien, serta mempertimbangkan hak dan

S NILAI
0
5
10

Simulasi terhadap 0
petugas tentang 5
1. pelayanan yang 10
memperhatik an hak
dan kewajiban pasien,
2. proses identifikasi
pasien termasuk
penanganan
jika ditemukan
kendala dalam
pelayanan (misal
kendala bahasa)

0
5
10
tidur untuk Puskesmas rawat
inap (O, W).

d) Persetujuan umum diminta


saat pertama kali pasien masuk
rawat jalan dan setiap kali
masuk rawat inap (D, W)

Standar 3.2 Pengkajian, rencana asuhan, dan pemberian asuhan.


Pengkajian, rencana asuhan, dan pemberian asuhan dilaksanakan secara paripurna.
Kajian pasien dilakukan secara paripurna untuk mendukung rencana dan pelaksanaan pelayanan oleh p
digunakan untuk menyusun keputusan layanan klinis. Pelaksanaan asuhan dan pendidikan pasien/keluar
dan prosedur, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

a) Kriteria 3.2.1
Penapisan (skrining) dan proses kajian awal dilakukan secara paripurna, mencakup berbagai kebutuha
Asuhan pasien dilaksanakan berdasarkan rencana asuhan medis, keperawatan, dan asuhan klinis yang la
praktik klinis.

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan skrining dan 1. SK pelayanan klinis tentang
pengkajian awal secara paripurna pengkajian, rencana asuhan,
oleh tenaga yang kompeten untuk pemberian asuhan dan
mengidentifikasi kebutuhan pendidikan pasien/keluarga
pelayanan sesuai dengan panduan 2. SOP pengkajian awal klinis
praktik klinis, (screening) yang
meliputi: kajian

termasuk penangan nyeri dan medis, kajian penunjang medis,


dicatat dalam rekam medis dan kajian keperawatan
(R, D, O, W). 3. SOP Penulisan Rekam Medis
termasuk penulisan jika ada
penanganan nyeri
(lokasi nyeri)

b) Dalam keadaan tertentu jika 1. SK pelimpahan wewenang


tidak tersedia tenaga medis, dapat 2. SOP pelimpahan wewenang
dilakukan pelimpahan wewenang
tertulis kepada perawat dan/atau
bidan yang telah mengikuti
pelatihan, untuk
melakukan kajian
awal medis dan pemberian
asuhan medis sesuai dengan
kewenangan delegatif
yang diberikan (R, D).

c) Rencana asuhan dibuat


berdasarkan hasil pengkajian
awal, dilaksanakan dan dipantau,
serta direvisi berdasarkan hasil
kajian lanjut sesuai dengan
perubahan kebutuhan pasien (D,
W).
d) Dilakukan asuhan pasien,
termasuk jika diperlukan asuhan
secara kolaboratif sesuai dengan
rencana asuhan dan panduan
praktik klinis dan/atau prosedur
asuhan klinis agar tercatat di
rekam medis dan tidak terjadi
pengulangan yang
tidak perlu (D, W).

e) Dilakukan penyuluhan/pendidi
kan kesehatan dan evaluasi serta
tindak lanjut bagi pasien dan
keluarga dengan metode yang
dapat
dipahami oleh pasien

dan keluarga (D, O).


f) Pasien atau keluarga pasien
memperoleh informasi mengenai
tindakan medis/pengobatan
tertentu yang berisiko yang akan
dilakukan sebelum memberikan
persetujuan atau penolakan
(informed consent), termasuk
konsekuensi dari keputusan
penolakan tersebut (D)

Standar 3.3 Pelayanan gawat darurat


Pelayanan gawat darurat dilaksanakan dengan segera sebagai prioritas pelayanan.
Tersedia pelayanan gawat darurat yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan darurat, mendesak atau segera

a. Kriteria 3.3.1
Prosedur penanganan pasien gawat darurat disusun berdasar panduan praktik klinis untuk penangana

Elemen penilaian: R
a) Pasien diprioritaskan atas 1. SK tentang pelayanan klinis
dasar kegawatdaruratan sebagai 2. SK tentang triase
tahap triase sesuai dengan 3. Panduan Tata laksana
kebijakan, pedoman dan prosedur Triase,
yang ditetapkan (R, D, O, W, S). 4. SOP triase,
5. SOP Penanganan gawat
darurat

b) Pasien gawat darurat yang 1. SK tentang pelayanan


perlu dirujuk ke FKRTL diperiksa rujukan
dan 2. SSOP Rujukan
distabilisasi terlebih
ketersediaan tempat
tidur untuk Puskesmas
rawat inap.

Dokumen General Concent Pasien


Penggalian informasi
tentang pemberian
informasi persetujuan
pasien sebelum dilakukan
pelayanan

n asuhan.
anakan secara paripurna.
kung rencana dan pelaksanaan pelayanan oleh petugas kesehatan profesional dan/atau tim kesehatan antarprofesi
elaksanaan asuhan dan pendidikan pasien/keluarga dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun, dipandu ol

n secara paripurna, mencakup berbagai kebutuhan dan harapan pasien/keluarga, serta dengan mencegah penulara
han medis, keperawatan, dan asuhan klinis yang lain dengan memperhatikan kebutuhan pasien dan berpedoman pada

D O W
1. Hasil pengkajian awal Pengamatan surveior Dokter, Perawat, Bidan
perawat dan dokter yang terhadap proses: Penggalian informasi
dituangkan ke dalam form  Pengkajian awal terkait skrining dan
pengkajian skrining  Triase (proses skrining) pengkajian awal secara
2. Telaah rekam medis jika dan lokasi nyeri paripurna dalam
ada mengidentifikasi

keluhan nyeri kebutuhan pelayanan


pasien

1. Dokumen kualifikasi
petugas yang dilimpahkan
sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Surat Keputusan Kepala
Puskesmas.
2. Telaah RM : Bukti
dilakukan kajian awal medis
dan pemberian
asuhan medis sesuai dengan
kewenangan delegatif yang
diberikan.

1. Telaah Rekam Medis Dokter, perawat, bidan,


2. Bukti dilakukan asuhan petugas gizi dan farmasi
pasien sesuai rencana, PPK, dan tentang asuhan
SOP. (S-O-A-P) kolaboratif
3. Tdk ada pengulangan yang Penggalian informasi
tidak perlu terkait rencana asuhan
S : Subjective O : Objective A :
Assesment P : Planning
Catatan Perkembangan Pasien Dokter, perawat, bidan,
Terintegrasi/CPPT petugas gizi dan farmasi
tentang asuhan
kolaboratif
Penggalian informasi
tentang asuhan secara
kolaboratif

1. Bukti dilakukan pemberian Pengamatan surveior


penyuluhan/pendi dikan Pelaksanaan
kesehatan kepada penyuluhan/pend idikan
pasien/keluarga kesehatan bagi pasien dan
2. Evaluasi keluarga
pemahaman pasien

dan keluarga
3. Tindaklanjut sesuai hasil
evaluasi
Dokumen Informed Concent

agai prioritas pelayanan.


engan kebutuhan darurat, mendesak atau segera

erdasar panduan praktik klinis untuk penanganan pasien gawat darurat dengan referensi yang dapat dipertanggung

D O W
Telaah Rekam Medis Pengamatan surveior Petugas di pelayanan
terhadap pelaksanaan kegawatdaruratan
pelayanan klinis dan triase Penggalian informasi
terkait pelaksanaan
prosedur triage

1. Telaah rekam medis Pengamatan surveior


pelaksanaan terhadap proses
stabilisasi, penanganan
0
5
10

atau tim kesehatan antarprofesi yang


ncana yang disusun, dipandu oleh kebijakan

erta dengan mencegah penularan infeksi.


an pasien dan berpedoman pada panduan

S NILAI
ferensi yang dapat dipertanggungjawabkan.

S NILAI
Simulasi pelaksanaan
triage
dahulu sesuai dengan
kemampuan Puskesmas dan
dipastikan dapat diterima di
FKRTL sesuai dengan
kebijakan, pedoman dan
prosedur yang ditetapkan (R,
D, O).

Standar 3.4 Pelayanan anestesi lokal dan tindakan.


Pelayanan anastesi lokal dan tindakan di Puskesmas dilaksanakan dengan sesuai standar. Tersedia pelayanan

a. Kriteria 3.4.1
Pelayanan anestesi lokal di Puskesmas dilaksanakan sesuai dengan standar dan peraturan perundang-undan
2. Bukti pasien rujukan
pelaksanaan rujukan yang (pelaksanaan stabilisasi
berisikan komunikasi dan dan komunikasi sebelum
SBAR sebelum rujukan, rujukan)
observasi selama rujukan,
3. Bukti dilakukan
komunikasi dengan RS
rujukan.

anakan dengan sesuai standar. Tersedia pelayanan anestesi lokal dan tindakan untuk memenuhi kebutuhan pasien

ai dengan standar dan peraturan perundang-undangan.


memenuhi kebutuhan pasien
Elemen Penilaian R
a) Pelayanan anestesi lokal 1. SK tentang pelayanan
dilakukan oleh tenaga kesehatan anastesi
yang kompeten sesuai dengan 2. SOP pelayanan anastesi
kebijakan dan prosedur (R, D, O,
W).

b) Jenis, dosis, dan teknik anestesi


lokal dan pemantauan status
fisiologi pasien selama pemberian
anestesi lokal oleh petugas dicatat
dalam rekam medis pasien (D)

Standar 3.5 Pelayanan gizi.


Pelayanan Gizi dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelayanan Gizi diberikan sesuai dengan status gizi pasien secara reguler, sesuai dengan rencana asuhan, umu

a. Kriteria 3.5.1
Pelayanan Gizi dilakukan sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinis yang tersedia

Elemen Penilaian R
a) Rencana asuhan gizi disusun 1. SOP Konseling Gizi
berdasar kajian kebutuhan gizi 2. SOP Kajian Kebutuhan Pasien
pada pasien sesuai dengan kondisi
kesehatan dan kebutuhan pasien
(R,
D, W).

b) Makanan disiapkan dan 1. SOP Penyiapan makanan


disimpan dengan cara yang baku 2. SOP Penyimpanan makanan
untuk mengurangi
risiko kontaminasi

dan pembusukan (R,


D, O, W).

c) Distribusi dan pemberian 1. SOP Distribusi makanan


makanan dilakukan sesuai dengan 2. SOP Pemberian makanan
jadwal dan pemesanan, serta
hasilnya didokumentasikan (R, D,
O, W)
d) Pasien dan/atau keluarga
pasien diberi edukasi tentang
pembatasan diet pasien dan
keamanan/kebersiha n makanan
bila
keluarga ikut

menyediakan makanan bagi


pasien
(D).

e) Proses kolaboratif digunakan


untuk merencanakan,
memberikan, dan memantau
pelayanan gizi (D, W).

f) Respons pasien pelayanan


Gizi dipantau dan dicatat dalam
rekam medisnya (D)
Standar 3.6 Pemulangan dan tindak lanjut pasien.
Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan dengan prosedur yang tepat. Jika pasien memerlukan ru
kebutuhan dan kondisi pasien ke sarana pelayanan lain diatur dengan kebijakan dan prosedur yang jelas

a. Kriteria 3.6.1
Pemulangan dan tindak lanjut pasien yang bertujuan untuk kelangsungan layanan dipandu oleh prosedur ba

Elemen Penilaian R
a) Dokter/dokter gigi, 1. SK pelayanan klinis tentang
perawat/bidan, dan pemberi kriteria pemulangan pasien
asuhan yang lain melaksanakan gawat darurat, pasien dengan
pemulangan, rujukan, dan persalinan dan bayi
asuhan tindak lanjut sesuai 2. SOP pemulangan dan tindak
dengan rencana yang disusun lanjut pasien,
dan
kriteria pemulangan

(R, D).
b) Resume medis diberikan
kepada pasien dan pihak yang
berkepentingan saat
pemulangan atau rujukan (D, O,
W)

Standar 3.7 Pelayanan Rujukan.


Pelayanan rujukan dilakukan sesuai dengan ketentuan kebijakan dan prosedur.
Pelayanan rujukan dilaksanakan apabila pasien memerlukan penanganan yang bukan merupakan kompetensi

a. Kriteria 3.7.1
Pelaksanaan pelayanan rujukan dilakukan sesuai dengan ketentuan kebijakan dan prosedur yang telah

Elemen Penilaian R
a) Pasien/keluarga terdekat
pasien memperoleh informasi
rujukan dan memberi
persetujuan untuk dilakukan
rujukan berdasarkan kebutuhan
pasien dan kriteria rujukan
untuk menjamin kelangsungan
layanan ke fasilitas kesehatan
yang lain
(D, W).

b) Dilakukan komunikasi
dengan fasilitas kesehatan yang
menjadi tujuan rujukan dan
dilakukan tindakan
stabilisasi terlebih
dahulu kepada pasien
sebelum dirujuk sesuai
kondisi pasien, indikasi
medis dan kemampuan dan
wewenang yang dimiliki agar
keselamatan pasien selama
pelaksanaan rujukan dapat
terjamin (D, W).

c) Dilakukan serah terima


pasien yang disertai dengan
informasi yang lengkap meliputi
situation, background,
assessment,
recomemdation

(SBAR) kepada petugas (D,


W)

b. Kriteria 3.7.2
Dilakukan tindak lanjut terhadap rujukan balik dari FKRTL.
.

Elemen Penilaian R
a) Dokter/dokter gigi 1. SK tentang rujuk balik
Dokter/dokter gigi penangggung 2. SOP Rujuk Balik
jawab pelayanan melakukan 3. SOP Kajian ulang kondisi
kajian ulang kondisi medis pasien rujuk balik FKTRL dan
sebelum menindaklanjuti umpan tindak lanjut
balik dari FKRTL sesuai dengan
kebijakan
dan prosedur yang

ditetapkan (R, D, O).

b) Dokter/dokter gigi
penanggung jawab pelayanan
melakukan tindak lanjut
terhadap rekomendasi umpan
balik rujukan sesuai dengan
kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan (D, O,
W).
c) Pemantauan dalam proses
rujukan balik harus dicatat
dalam formulir pemantauan (D)

Standar 3.8 Penyelenggaraan rekam medis.


Rekam Medis diselenggarakan sesuai dengan ketentuan kebijakan dan prosedur.
Puskesmas wajib menyelenggarakan rekam medis yang berisi data dan informasi asuhan pasien y
oleh petugas kesehatan pemberian asuhan, manajemen, dan pihak di luar organisasi yang diberi hak aks
kepentingan lain yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan

a. Kriteria 3.8.1
Tata kelola penyelenggaraan rekam medis dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang

Elemen Penilaian R
a) Penyelenggaraan rekam medis 1. SK penyelenggaraan rekam
dilakukan secara berurutan dari medis
sejak pasien masuk sampai pasien 2. SK tentang akses rekam
pulang, dirujuk, atau meninggal medis
meliputi kegiatan. 3. SOP pelayanan rekam medis
(1) registrasi 4. SOP pengisian rekam medis
pasien;
(2) pendistribusian rekam
medis;
(3) isi rekam medis dan
pengisian informasi klinis;
(4) pengolahan data dan
pengkodean;
(5) klaim pembiayaan;
(6) penyimpanan rekam
medis;
(7) penjaminan mutu;
(8) pelepasan
informasi kesehatan;
(9) pemusnahan rekam
medis; dan
(10) termasuk
riwayat alergi

obat,
dilakukan sesuai dengan
kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan (R, D,
O, W)
b) Rekam medis diisi secara
lengkap dan dengan tulisan yang
terbaca serta harus dibubuhi
nama, waktu pemeriksaan, dan
tanda tangan dokter, dokter gigi
dan/atau tenaga kesehatan yang
melaksanakan pelayanan
kesehatan perseorangan; apabila
ada kesalahan dalam
melakukan

pencatatan di rekam medis,


dilakukan koreksi sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan (D, O, W)

Standar 3.9 Penyelenggaraan pelayanan laboratorium.


Penyelenggaraan pelayanan laboratorium dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undan
yang ditetapkan

a. Kriteria 3.9.1
Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan

Elemen Penilaian R
a) Kepala Puskesmas 1. SK jenis pelayanan
menetapkan nilai normal, laboratorium
rentang nilai rujukan untuk 2. SK tentang rentang nilai
setiap jenis pemeriksaan yang normal laboratorium
disediakan, dan 3. SK tentang nilai
kritis laboratorium

nilai kritis pemeriksaan 4. SOP – SOP terkait pelayanan


laboratorium (R). laboratorium dan pengelolaan
limbah

b) Reagensia esensial dan 1. SOP pelabelan reagen


bahan lain tersedia sesuai esensial dan bahan lain
dengan jenis pelayanan yang 2. SOP penyimpanan reagen
ditetapkan, pelabelan, dan esensial dan bahan lain
penyimpanannya, termasuk 3. SOP Bahan Medis Habis pakai
proses untuk menyatakan jika (bahan dan alatnya)
reagen tidak tersedia (R, D, W). 4. SOP penyampaian pelayanan
laboratorium jika reagen tidak
tersedia
c) Penyelenggaraan pelayanan 1. SOP jika terjadi tumpahan
laboratorium, yang meliputi (1) reagen dan pajanan petugas,
sampai dengan (9), dilaksanakan 2. SOP pelayanan laboratorium
sesuai dengan kebijakan dan meliputi angka 1
prosedur yang ditetapkan (R, D, s.d. 9 sesuai pokok pikiran
O, W).

d) Pemantapan mutu 1. SK tentang


internal dan pemantapan mutu pelaksanaan PMI dan PME
eksternal dilakukan terhadap 2. SOP Pemantapan Mutu
pelayanan laboratorium Internal
sesuai dengan ketentuan 3. SOP Pemantapan Mutu
peraturan perundang- Eksternal
undangan dan dilakukan
perbaikan jika terjadi
penyimpangan (R,
D, O, W).

e) Evaluasi dan tindak lanjut


dilakukan terhadap waktu
pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium (D, W)

Standar 3.10 Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian.


Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang
yang ditetapkan

a. Kriteria 3.10.1
Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.

Elemen Penilaian R
a) Tersedia daftar formularium
obat puskesmas (D).

b) Dilakukan pengelolaan 1. SK tentang pelayanan


sediaan farmasi dan bahan medis kefarmasian
habis pakai 2. SOP tentang
oleh tenaga

kefarmasian sesuai dengan pengelolaan sediaan farmasi


pedoman dan prosedur yang dan bahan habis pakai
telah ditetapkan (R, D, O, W).

c) Dilakukan rekonsiliasi obat 1. SOP rekonsiliasi obat


dan pelayanan farmasi klinik 2. SOP pelayanan farmasi klinik
oleh tenaga kefarmasian sesuai
dengan prosedur yang telah
ditetapkan (R, D, O,
W).
d) Dilakukan kajian SOP kajian resep dan pemberian
resep dan pemberian obat obat

dengan benar pada setiap


pelayanan pemberian obat (R,
D, O, W)

e) Dilakukan edukasi kepada SOP pemberian informasi obat


setiap pasien tentang indikasi (PIO)
dan cara penggunaan obat (R, D,
O, W).

f) Obat gawat darurat tersedia 1. SOP penyediaan dan


pada unit yang diperlukan dan penyimpanan obat gawat
dapat diakses untuk memenuhi darurat
kebutuhan yang bersifat gawat 2. SOP pemantauan/
darurat, lalu dipantau dan monitoring obat gawat
diganti tepat waktu darurat secara berkala
D O W
Telaah rekam medis pasien Pengamatan surveior Dokter,dokter gigi,
dengan anastesi terhadap proses perawat, bidan, dan
pelayanan anastesi oleh tenaga kesehatan
tenaga kesehatan Penggalian informasi
(menyesuaikan kondisi di tentang pelaksanaan
Puskesmas) anestesi lokal di
puskesmas

Telaah rekam medis

n dan ketentuan peraturan perundang-undangan.


secara reguler, sesuai dengan rencana asuhan, umur, budaya, dan bila pasien berperan serta dalam perencanaan dan sel

n dan konsisten dengan asuhan klinis yang tersedia secara reguler.

D O W
1. Hasil konseling gizi Petugas gizi
kepada pasien Penggalian informasi
2. Hasil kajian kebutuhan tentang rencana asuhan
gizi pada pasien gizi

1. Form Pengamatan surveior Petugas gizi


penyimpanan makanan terhadap cara Penggalian informasi
2. Catatan penyimpanan tentang cara
pemisahan makanan

makanan yang penyimpanan


cepat membusuk makanan

1. Bukti dilakukan identifikasi Pengamatan surveior Petugas gizi


makanan sebelum diberikan ke terhadap proses distribusi Penggalian informasi
pasien dan pemberian makanan tentang distribusi dan
2. Form distribusi makan kepada pasien pemberian makanan
3. Jadwal pemberian kepada pasien
makan pada pasien
Bukti dilakukan pemberian
edukasi gizi kepada pasien
dan / atau keluarga pasien jika
keluarga ikut menyediakan
makanan bagi pasien

CPPT ( Catatan Perkembangan Petugas gizi


Pasien Terintegrasi) dalam Penggalian informasi
rekam medis tentang pelaksanaan
kolaboratid dalam
merencanakan,
memberikan dan
memantau
pelayanan gizi

CPPT ( Catatan Perkembangan


Pasien Terintegrasi) dalam
rekam medis
ngan prosedur yang ditetapkan.
prosedur yang tepat. Jika pasien memerlukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lain, rujukan dilakukan sesuai d
diatur dengan kebijakan dan prosedur yang jelas

uk kelangsungan layanan dipandu oleh prosedur baku.

D O W
Rekam medis pasien/ CPPT,
resume medis pasien pulang/
dirujuk, dan catatan Tindak
lanjut
Rekam Medis Pengamatan surveior Dokter, Perawat, Bidan
Telaah catatan dalam resume terhadap pemberian Penggalian informasi
medis yang diberikan kepada resume medis tentang pemberian
pasien, didalam rekam medis oleh tenaga medis pada resume medis
saat pelaksanaan pemulangan
pemulangan pasien/rujukan
pasien/rujukan

ijakan dan prosedur.


an penanganan yang bukan merupakan kompetensi dari fasilitas kesehatan tingkat pertama

an ketentuan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan dan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-un

D O W
1. Surat Persetujuan rujukan Pasien/keluarga pasien
2. Informed consent. Penggalian informasi
tentang pelayanan
rujukan dan persetujuan
untuk dilakukan rujukan
Catatan:
Jika ada kasus rujukan

1. Bukti komunikasi efektif Petugas yang memberikan


(SBAR dan TBAK) dengan rujukan
fasilitas kesehatan rujukan Penggalian informasi
2. Telaah Rekam tentang pelaksanaan
medis (catatan stabilisasi komunikasi dengan
pasien sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan yang
FKTRL), menjadi tujuan rujukan
3. Ceklist persiapan pasien dan pelaksanaan
rujukan. monitoring
/stabilisasi pasien
Catatan:
Jika ada kasus rujukan

1. Resume pasien, Petugas yang memberikan


2. Bukti serah terima pasien rujukan
yang dilengkapi dengan SBAR, Penggalian informasi
stempel FKTRL serta nama tentang proses serah
petugas yang terima pasien
menerima rujukan. termasuk

3. Surat Rujukan dan form implementasi SBAR


monitoring selama rujukan

TL.

D O W
1. Telaah rekam medis/CPPT Pengamatan surveior
yang berisi kajian ulang oleh terhadap pelaksanaan
dokter/ dokter gigi tentang pengkajian ulang kondisi
kondisi pasien program rujuk pasien program rujuk
balik balik
2. Surat rujuk balik dari RS

Telaah rekam medis/CPPT Pengamatan surveior Dokter/dokter gigi


tentang tindak lanjut terhadap pelaksanaan penanggung jawab (DPJP)
rekomendasi umpan balik tindak lanjut terhadap Penggalian informasi
rujukan rekomendasi umpan balik tentang tindak lanjut
rujukan terhadap rekomendasi
umpan balik rujukan
Hasil pelaksanaan monitoring
proses rujukan balik dalam
CPPT

bijakan dan prosedur.


ng berisi data dan informasi asuhan pasien yang dibutuhkan untuk pelayanan pasien dan rekam medis itu da
dan pihak di luar organisasi yang diberi hak akses terhadap rekam medis untuk kepentingan pasien, asuransi, da
ng-undangan

uai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

D O W
Rekam Medis Pengamatan surveior Petugas rekam medik
1. Kelengkapan rekam medis terhadap penyelenggaraan Penggalian informasi
2. Singkatan yang boleh rekam medis di tentang penyelenggaraan,
dan tidak boleh Puskesmas pendistribusian,
dipakai pengolahan data dan
dalam rekam medis pengkodean dan
3. Penulisan Riwayat penyimpanan
alergi pasien pada serta
rekam medis pemusnahan rekam
berita acara pemusnahan medis
rekam medis, sesuai ketentuan
peraturan perundang-
undangan
Telaah rekam medis Pengamatan surveior Dokter, Dokter Gigi dan/
terhadap pengisian rekam atau tenaga kesehatan
medis Penggalian informasi
tentang pengisian rekam
medis

suai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan laboratorium dilaksanakan sesuai dengan kebijakan d

n dan prosedur yang ditetapkan

D O W
1. Material Safety Data Sheet Petugas Laboratorium
(MSDS) tiap reagen Penggalian informasi
2. Bukti tentang Pengelolaan
penyimpanan dan pelabelan reagen, pelabelan dan
reagensia sesuai dengan penyimpanan
regulasi (check list),
3. Bukti perhitungan
kebutuhan reagensia
termasuk buffer stock,
4. Bukti pemesanan
reagensia,
5. Check list monev
ketersediaan reagensia
6. Bukti
penyampaian pelayanan
laboratorum jika reagen tidak
tersedia

Bukti pelaksanaan pelayanan Pengamatan surveior Petugas Laboratorium


laboratorium meliputi angka 1 terhadap pelaksanaan Penggalian informasi
s.d. 9 sesuai pokok pikiran pelayanan laboratorium tentang pelaksanaan
meliputi angka 1 pelayanan laboratorium
s.d.9 sesuai pokok pikiran meliputi angka 1
s.d.9 sesuai
pokok pikiran

1. Bukti pelaksanaan PMI dan Pengamatan Petugas Laboratorium


PME surveior tentang
pelaksanaan PMI
2. Bukti pelaksanaan dan bukti dilakukan PME Penggalian informasi
perbaikan bila terjadi tentang pelaksanaan PMI
penyimpangan dan hasil PME

1. Bukti hasil evaluasi Petugas Laboratorium


terhadap waktu pelaporan Penggalian informasi
hasil pemeriksaan tentang pelaksanaan
laboratorium evaluasi dan tindaklanjut
2. Bukti Hasil tindaklanjut terhadap waktu
dari pelaksanaan evaluasi pelaporan hasil

pemeriksaan
laboratorium

uai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan kefarmasian dilaksanakan sesuai dengan kebijakan da

dan prosedur yang ditetapkan.

D 0 W
1. Formularium Obat
Puskesmas
2. Bukti
Penyusunan Formularium
Obat

1. LPLPO serta bukti Pengamatan surveior Petugas Farmasi


pengawasan pengelolaan dan terhadap pengelolaan Penggalian informasi
penggunaan obat sediaan farmasi tentang farmasi dan
oleh Dinas

Kesehatan dan bahan medis habis bahan medis habis pakai


2. Bukti penerimaan obat pakai
dan kartu stok obat
3. Bukti
penanganan obat kadaluarsa
4. Bukti
penyimpanan obat FIFO,
FEFO

1. Bukti rekonsiliasi obat Pengamatan surveior Petugas Farmasi


2. Bukti asuhan farmasi terhadap pelaksanaan Penggalian informasi
dalam CPPT rekam medis rekonsiliasi obat dan tentang pelaksanaan
pelayanan farmasi klinik rekonsiliasi obat dan
pelayanan farmasi klinik
Bukti kajian/telaah resep Pengamatan Petugas Farmasi
surveior terhadap kajian Penggalian

resep dan pemberian informasi tentang kajian


obat resep dan pemberian
obat

Bukti pelaksaaan PIO Pengamatan surveior Petugas Farmasi


terhadap pelaksanaan PIO Penggalian informasi
tentang pelaksanaan PIO

Bukti penyediaan obat Pengamatan surveior Petugas di ruang yang


emergensi serta monitoringnya terhadap tempat melaksanakan tindakan
penyimpanan obat Penggalian informasi
emergensi, cara tentang pelaksanaan
mengakses, pemantauan pengelolaan obat
dan penggantian obat gawat darurat
emergensi,
jumlah stock obat
S NILAI

serta dalam perencanaan dan seleksi makanan

S NILAI
0
5
10

0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10

0
5
10
lain, rujukan dilakukan sesuai dengan

S NILAI
0
5
10
0
5
10

ama

tentuan peraturan perundang-undangan.

S NILAI
S NILAI
pasien dan rekam medis itu dapat diakses
kepentingan pasien, asuransi, dan

S NILAI
anakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur

S NILAI
nakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur

S NILAI
0
5
10

0
5
10

0
5
10
0
5

10

0
5
10

0
5
10
setelah digunakan atau jika
kedaluwarsa ( R, D, O, W).

g) Dilakukan evaluasi dan


tindak lanjut terhadap
ketersediaan obat dan
kesesuaian peresepan dengan
formularium (D, W)

BAB IV PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PPN)


Program Prioritas Nasional dilaksanakan melalui integrasi pelayanan UKM dan UKP sesuai dengan prins

Standar 4.1 Pencegahan dan penurunan stunting.


Puskesmas melaksanakan pencegahan dan penurunan stunting beserta pemantauan dan evaluasinya ses

a. Kriteria 4.1.1
Pencegahan dan penurunan stunting direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi dengan melib

Elemen Penilaian R
a) Ditetapkan indikator dan SK Indikator kinerja dan target
target kinerja stunting dalam terkait pencegahan dan
rangka mendukung program penurunan stunting yang
pencegahan dan penurunan, merupakan bagian dari indikator
yang kinerja pelayanan UKM di bab II
disertai capaian dan

analisisnya (R, D, W).

b) Ditetapkan program 1. RUK dan RPK terkait dengan


pencegahan dan penurunan kegiatan pencegahan dan
stunting (R, W). penanggulangan stunting yang
terintegrasi dengan RUK dan
RPK pelayanan UKM Gizi
2. RPK Bulanan kegiatan
pencegahan dan
penanggulangan stunting
3. KAK terkait dengan kegiatan
pencegahan dan
penanggulangan stunting

c) Dikoordinasikan dan 1. SK tentang media komunikasi


dilaksanakan kegiatan dan koordinasi di Puskesmas
pencegahan dan penurunan (lihat bab I)
stunting dalam bentuk intervensi 2. SOP komunikasi dan
gizi spesifik dan sensitif sesuai koordinasi di Puskesmas (lihat
dengan rencana yang disusun bab II)
bersama lintas program dan
lintas sektor sesuai dengan
kebijakan, prosedur, dan
kerangka acuan yang telah
ditetapkan (R, D,

W).
d) Dilakukan pemantauan,
evaluasi, dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan program
pencegahan dan penurunan
stunting (D, W).

e) Dilaksanakan pencatatan dan 1. SK tentang Pencatatan dan


dilakukan pelaporan kepada Pelaporan
kepala puskesmas dan 2. SOP pencatatan dan
dinas kesehatan pelaporan
daerah kabupaten/kota Catatan:
sesuai dengan prosedur yang SK dan SOP pencatatan dan
telah ditetapkan (R, D, W) pelaporan lihat di bab I
dengan kartu stock obat

1. Bukti evaluasi ketersediaan Petugas farmasi


obat dan kesesuaian peresepan Penggalian informasi
dengan formularium tentang pelaksanaan
2. Bukti hasil tindaklanjut dari evaluasi dan tindaklanjut
pelaksanaan evaluasi obat dan terhadap ketersediaan
kesesuaian peresepan dengan obat dan kesesuain
formularium. peresepan dengan
formularium.

asi pelayanan UKM dan UKP sesuai dengan prinsip pencegahan lima tingkat ( five level prevention)

tunting beserta pemantauan dan evaluasinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

ksanakan, dipantau, dan dievaluasi dengan melibatkan lintas program, lintas sektor, dan pemberdayaan masyarakat

D O W
Bukti pencapaian indikator Kepala Puskesmas, Pj
stunting yang disertai dengan UKM, Koordinator Gizi
analisisnya dan pelaksana
Penggalian informasi
terkait penetapan

indikator, pencapaian dan


analisanya

Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator Gizi
dan pelaksana
Penggalian informasi
terkait proses penetapan
program pencegahan dan
penurunan stunting
1. Bukti koordinasi kegiatan Kepala Puskesmas, Pj
pencegahan dan penurunan UKM, Koordinator Gizi
stunting sesuai dengan regulasi dan lintas sektor:
yang ditetapkan di Puskesmas. Penggalian informasi
2. Bukti hasil pelaksanaan terkait koordinasi dan
kegiatan sesuai dengan RPK pelaksanaan kegiatan
dan RPKB, dan mengacu pada pencegahan & penurunan
SK, SOP dan KAK yang stunting sesuai dengan
ditetapkan. (lihat dokumen yang direncanakan
regulasi
pada EP b)
1. Jadwal Kepala Puskesmas, Pj
pemantauan dan evaluasi UKM, Koordinator Gizi:
2. Hasil pemantauan dan Penggalian informasi
evaluasi sesuai dengan jadwal terkait kegiatan
3. Bukti hasil tindaklanjut dari pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan pemantauan dan beserta tindaklanjutnya
evaluasi

1. Bukti pencatatan kasus Kepala Puskesmas, Pj


stunting di Puskesmas UKM, Koordinator Gizi,
2. Bukti pelaporan Dinas Kesehatan:
kasus stunting kepada Kepala
Puskesmas sesuai mekanisme Penggalian informasi
yang telah ditetapkan. terkait dengan pencatatan
3. Bukti pelaporan kasus dan pelaporan kepada
stunting di Puskesmas kepada Kepala Puskesmas, Dinas
Dinas Kesehatan sesuai dengan Kesehatan Daerah
regulasi yang ditetapkan. Kab/Kota
Catatan:
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi saat ini, jika
ada sistem pelaporan elektonik
yang ditetapkan oleh
Kemenkes maka pastikan
Puskesmas sudah
melaksanakan.
0
5
10

evel prevention)

erundang-undangan

r, dan pemberdayaan masyarakat.

S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10
0
5
10

0
5
10
Standar 4.2 Penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi.
Program penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi diselenggarakan dalam upaya meni
penguatan pelayanan kesehatan primer, dengan mendorong upaya promotif dan preventif.
Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan persalinan, pelayanan kesehata
pemantauan dan evaluasinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

a. Kriteria 4.2.1
Puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelay
lahir.
Pencatatan pelaporan stunting
misal melalui melalui aplikasi
sigizi terpadu (e-PPBGM)
Jenis pelaporan elektronik
mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei

kematian bayi.
ematian bayi diselenggarakan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semest
rong upaya promotif dan preventif.
elayanan kesehatan persalinan, pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan, serta pelayanan kesehatan bayi baru lah
aturan perundang-undangan.

hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan, dan pelayanan kesehat
nuju cakupan kesehatan semesta, terutama
pelayanan kesehatan bayi baru lahir beserta

elahirkan, dan pelayanan kesehatan bayi baru


Elemen Penilaian R
a) Ditetapkannya indikator dan SK indikator kinerja pelayanan
target kinerja dalam rangka ibu dan bayi yang merupakan
penurunan jumlah kematian ibu bagian dari indikator & target
dan jumlah kematian bayi yang kinerja pelayanan UKM di bab II
disertai capaian dan analisisnya
(R, D, W).

b) Ditetapkan program 1. RUK dan RPK terkait dengan


penurunan jumlah kematian ibu kegiatan program penurunan
dan jumlah kematian bayi (R, jumlah kematian ibu dan jumlah
W). kematian
bayi yang
terintegrasi dengan RUK dan
RPK pelayanan UKM Kesehatan
Ibu dan Anak
2. RPK Bulanan program
penurunan jumlah kematian ibu
dan jumlah kematian bayi
3. KAK terkait program
penurunan jumlah kematian ibu
dan jumlah kematian bayi

c) Tersedia alat, obat, bahan 1. SOP ketersediaan obat, bahan


habis pakai dan prasarana habis pakai dan
pendukung prasarana
pelayanan kesehatan ibu dan pendukung pelayanan kesehatan
bayi baru lahir termasuk ibu dan bayi baru lahir
standar alat 2. SOP pelayanan
kegawatdaruratan maternal kegawatdaruratan maternal dan
dan neonatal sesuai dengan neonatal
standar dan dikelola sesuai
dengan prosedur (R, D, O, W).

d) Dilakukan pelayanan 1. SK Puskesmas PONED (jika


kesehatan pada Puskesmas
masa hamil, masa ditetapkan sebagai
D O W
Bukti pencapaian indikator Pj UKM,
kinerja dalam rangka Koordinator dan
penurunan jumlah kematian pelaksanan pelayanan
ibu dan jumlah kematian bayi kesehatan ibu dan bayi:
yang disertai analisisnya. Penggalian informasi
terkait penetapan
indikator, pencapaian dan
analisanya

Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator dan
pelaksanan pelayanan
kesehatan ibu
dan bayi:
Penggalian informasi
terkait proses penetapan
program penurunan
jumlah kematian ibu dan
jumlah kematian bayi.

Bukti pengelolaan alat, obat, Pengamatan surveior Pj UKP, Pj


bahan habis pakai dan terhadap Pelayanan ibu dan bayi
prasarana ketersediaan alat,
pendukung pelayanan obat, bahan habis pakai Penggalian informasi
kesehatan ibu dan bayi baru dan prasarana terkait ketersediaan alat,
lahir, termasuk alat pendukung pelayanan obat, bahan habis pakai
kegawatdaruratan maternal kesehatan ibu dan bayi dan prasarana
dan neonatal baru lahir termasuk pendukung pelayanan
standar kesehatan ibu dan bayi
kegawatdaruratan baru lahir termasuk
maternal dan neonatal, standar
sesuai dengan standar kegawatdaruratan
minimal ketersediaan maternal dan neonatal
alat yang harus ada di
Puskesmas.

Bukti pelaksanaan: Dokter, Bidan, Perawat


1. Pemberian pelayanan ANC, dan/atau tim poned
S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
persalinan, masa sesudah Puskesmas PONED)
melahirkan, dan pada bayi 2. SOP pelayanan ANC
baru lahir sesuai dengan 3. SOP pelayanan persalinan
prosedur yang ditetapkan; 4. SOP pelayanan sesudah
ditetapkan kewajiban melahirkan
penggunaan partograf pada 5. SOP pelayanan bayi baru lahir
saat pertolongan persalinan 6. SOP Pengisian Partograf
dan upaya stabilisasi 7. SOP Stabilisasi prarujukan
prarujukan pada kasus (lihat di bab III)
komplikasi, termasuk
pelayanan pada Puskesmas
mampu PONED, sesuai
dengan kebijakan,
pedoman/panduan,

prosedur, dan kerangka


acuan yang telah ditetapkan
(R, D,
W).
e) Dikoordinasikan dan 1. SK tentang media
dilaksanakan program komunikasi dan koordinasi di
penurunan jumlah kematian ibu Puskesmas. (lihat bab I)
dan jumlah kematian bayi sesuai 2. SOP komunikasi dan
dengan regulasi dan rencana koordinasi (lihat bab II)
kegiatan yang disusun bersama
lintas program dan lintas sektor
(R, D, W).
f) Dilakukan pemantauan,
evaluasi, dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan program
penurunan jumlah kematian ibu
dan jumlah kematian bayi
termasuk pelayanan kesehatan
pada masa hamil, persalinan dan
pada bayi baru lahir di
Puskesmas (D, W).

g) Dilaksanakan pencatatan, 1. SK tentang Pencatatan dan


lalu dilakukan pelaporan Pelaporan
kepada kepala
puskesmas dan dinas 2. SOP pencatatan dan
kesehatan daerah pelaporan Catatan: SK dan SOP
kabupaten/kota sesuai pencatatan dan pelaporan lihat
dengan prosedur yang telah di bab I
ditetapkan (R, D, W)
2. Persalinan, Penggalian informasi
3. Pelayanan sesudah tentang pelayanan
melahirkan, kesehatan pada masa
4. Pelayanan bayi baru lahir, hamil, masa persalinan,
5. Pengisian partograf, dan masa sesudah
6. Bukti stabilisasi prarujukan melahirkan, dan pada
pada kasus komplikasi bayi baru lahir sesuai
dengan prosedur yang
ditetapkan; ditetapkan
kewajiban penggunaan
partograf pada saat
pertolongan persalinan
dan upaya stabilisasi
prarujukan pada
kasus komplikasi,

termasuk pelaksanaan
pelayanan PONED
1. Bukti koordinasi Kepala Puskesmas, Pj
pelaksanaan program UKM, Koordinator &
penurunan jumlah kematian Pelaksana Kesehatan
ibu dan jumlah kematian bayi. Ibu/Anak:
2. Bukti hasil pelaksanaan Penggalian informasi
kegiatan sesuai dengan RPK terkait koordinasi dan
dan RPKB, serta mengacu pada pelaksanaan kegiatan
SK, SOP dan KAK yang penurunan jumlah
ditetapkan. (lihat kematian ibu dan jumlah
dokumen regulasi kematian bayi
sesuai dengan

pada EP b). yang


direncanakan
1. Jadwal pemantauan dan Kepala Puskesmas, Pj
evaluasi UKM, Koordinator &
2. Hasil pemantauan dan Pelaksana Kesehatan
evaluasi sesuai dengan jadwal Ibu/Anak:
3. Bukti hasil tindaklanjut dari Penggalian informasi
pelaksanaan pemantauan dan terkait kegiatan
evaluasi pemantauan dan evaluasi
beserta tindaklanjutnya

1. Bukti pencatatan jumlah Kepala Puskesmas, Pj


kematian ibu dan jumlah UKM, Koordinator
kematian bayi di & Pelaksana
Puskesmas Kesehatan Ibu/Anak:
2. Bukti pelaporan jumlah Penggalian informasi
kematian ibu dan jumlah terkait dengan
kematian bayi kepada Kepala pencatatan dan
Puskesmas sesuai mekanisme pelaporan kepada Dinas
yang telah ditetapkan. Kesehatan Daerah
3. Bukti jumlah kematian ibu Kab/Kota
dan jumlah kematian bayi di
Puskesmas kepada Dinas
Kesehatan sesuai dengan
regulasi yang ditetapkan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi
saat ini, jika ada
10
0
5
10
0
5
10

0
5
10
Standar 4.3 Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi.
Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi diselenggarakan dalam upaya meningkatkan
pelayanan kesehatan primer, dengan mendorong upaya promotif dan preventif.
Puskesmas melaksanakan program imunisasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang

a. Kriteria 4.3.1
Program imunisasi direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi dalam upaya peningkata

Elemen Penilaian R
a) Ditetapkan indikator dan Indikator dan target kinerja
target kinerja program imunisasi imunisasi yang merupakan
yang disertai capaian dan bagian dari indikator kinerja
analisisnya (R, D, W). pelayanan UKM di bab II

b) Ditetapkan program 1. RUK dan RPK terkait dengan


imunisasi (R, W). kegiatan program imunisasi yang
terintegrasi dengan RUK dan
RPK pelayanan P2
2. RPK Bulanan program
imunisasi.
4. KAK terkait program
imunisasi
c) Tersedia vaksin dan logistik 1. SOP penyediaan kebutuhan
sesuai dengan kebutuhan vaksin dan logistik
program imunisasi (R, D, O, W).

d) Dilakukan pengelolaan 1. SOP penyimpanan vaksin


vaksin untuk memastikan rantai 2. SOP pemantauan suhu vaksin
vaksin dikelola sesuai dengan dan kondisi vaksin
prosedur (R, D, O, W).

e) Kegiatan peningkatan 1. SK tentang media


cakupan dan mutu imunisasi komunikasi dan koordinasi di
dikoordinasikan dan Puskesmas.
dilaksanakan sesuai dengan (lihat bab I)
rencana dan prosedur yang telah 2. SOP komunikasi dan
ditetapkan bersama secara lintas koordinasi (lihat bab II)
program dan lintas
sektor sesuai
dengan kebijakan,
pedoman/panduan, prosedur,
dan kerangka acuan yang
telah ditetapkan (R, D,
W).

f) Dilakukan pemantauan dan


evaluasi serta tindak lanjut
upaya perbaikan program
imunisasi (D, W).

g) Dilaksanakan 1. SK tentang
pencatatan dan Pencatatan dan
dilakukan pelaporan kepada Pelaporan
kepala puskesmas dan dinas 2. SOP pencatatan dan
kesehatan daerah pelaporan Catatan: SK dan SOP
kabupaten/kota sesuai pencatatan dan pelaporan lihat
dengan prosedur yang telah di bab I
ditetapkan (R, D, W)
sistem pelaporan elektonik
yang ditetapkan oleh
Kemenkes maka pastikan
Puskesmas sudah
melaksanakan.
Pencatatan pelaporan jumlah
kematian ibu dan jumlah
kematian bayi misal melalui
melalui aplikasi MPDN dan
pelayanan ANC melalui e-
kohort
Jenis pelaporan elektronik
mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.

asi diselenggarakan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, terutama
ndorong upaya promotif dan preventif.
isasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

ntau, dan dievaluasi dalam upaya peningkatan capaian cakupan dan mutu imunisasi.

D O W
Bukti pencapaian indikator Kepala Puskesmas, Pj
kinerja pelayanan imunisasi UKM, Koordinator P2 dan
yang disertai dengan pelaksanan imunisasi:
analisisnya Penggalian informasi
terkait proses penetapan
indikator, pencapaian dan
analisanya

Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator P2 dan
pelaksanan imunisasi:
Penggalian informasi
terkait proses penetapan
program imunisasi
Bukti pengelolaan vaksin dan Pengamatan surveior Pj UKP,
logistiknya terhadap ketersediaan Koordinator dan/ atau
vaksin dan logistik pelaksana Imunisasi
Penggalian informasi
terkait ketersediaan
vaksin dan
logistik program

imunisasi
1. Bukti pemantauan suhu Pengamatan surveior Pj UKP,
vaksin terhadap pengelolaan Koordinator dan/ atau
2. Bukti pengecekkan kondisi vaksin untuk memastikan pelaksana Imunisasi
vaksin rantau vaksin dikelola Penggalian informasi
3. Bukti kalibrasi terhadap alat sesuai standar terkait pemantauan rantai
ukur suhu vaksin vaksin

1. Bukti koordinasi kegiatan Kepala Puskesmas, Pj


peningkatan cakupan dan mutu UKM, Koordinator P2P &
imunisasi Pelaksana imunisasi:
2. Bukti hasil pelaksanaan Penggalian informasi
kegiatan sesuai dengan RPK terkait koordinasi dan
dan RPKB, serta pelaksanaan kegiatan
mengacu pada SK, peningkatan
cakupan dan
SOP, dan KAK yang mutu imunisasi
ditetapkan. (lihat dokumen
regulasi pada EP b)

1. Jadwal Kepala Puskesmas, Pj


pemantauan dan evaluasi UKM, Koordinator P2P &
2. Hasil pemantauan dan Pelaksana Imunisasi:
evaluasi sesuai dengan jadwal Penggalian informasi
3. Bukti hasil tindaklanjut dari terkait kegiatan
pelaksanaan pemantauan dan pemantauan dan evaluasi
evaluasi beserta tindaklanjutnya

1. Bukti pencatatan Kepala


program imunisasi Puskesmas, Pj
di Puskesmas UKM, Koordinator P2P &
2. Bukti pelaporan program Pelaksana Imunisasi:
imunisasi kepada Kepala Penggalian informasi
Puskesmas sesuai mekanisme terkait dengan pencatatan
yang telah ditetapkan. dan pelaporan kepada
3. Bukti pelaporan program Dinas Kesehatan Daerah
imuniasi Puskesmas kepada Kab/Kota
Dinas Kesehatan sesuai dengan
regulasi yang ditetapkan
Catatan:
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi saat ini, jika
ada sistem pelaporan elektonik
yang
ditetapkan oleh
pan kesehatan semesta, terutama penguatan

unisasi.

S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10
Standar 4.4 Program penanggulangan tuberkulosis.
Program Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) diselenggarakan dalam upaya meningkatkan pelayanan
pelayanan kesehatan primer dengan mendorong upaya promotif dan preventif.
Kemenkes maka pastikan
Puskesmas sudah
melaksanakan.
Untuk Pencatatan pelaporan
program imunisasi saat ini
menggunakan aplikasi SMILE
dan/ atau ASIK.
Jenis pelaporan elektronik
mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.

ggarakan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, terutama peng
ya promotif dan preventif.
ehatan semesta, terutama penguatan
Puskesmas memberikan pelayanan kepada pengguna layanan TBC mulai dari penemuan
klasifikasi dan tipe pengguna layanan TBC, serta tata laksana kasus yang terdiri atas pe
memutus mata rantai penularan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

a. Kriteria 4.4.1
Puskesmas melaksanakan pelayanan kepada pasien TBC mulai dari penemuan kasus TBC pada orang y
pengguna layanan TBC, serta tata laksana kasus yang terdiri atas pengobatan pasien beserta pemantau

Elemen Penilaian R
a) Ditetapkan indikator dan SK indikator dan target kinerja
target kinerja penanggulangan Tuberkulosis yang merupakan
tuberkulosis yang disertai capaian bagian dari indikator & target
dan analisisnya. (R, D, W). kinerja pelayanan UKM di bab II
b) Ditetapkan rencana program 1. RUK dan RPK terkait dengan
penanggulangan tuberkulosis (R). kegiatan program
penanggulangan tuberkulosis
yang terintegrasi dengan RUK
dan RPK pelayanan P2P
2. RPK Bulanan program
penanggulangan tuberkulosis
3. KAK terkait program
penanggulangan tuberculosis.

c) Ditetapkan tim TB SK Tim TB DOTS di


DOTS di Puskesmas Puskesmas.

yang terdiri dari dokter,


perawat, analis laboratorium
dan petugas pencatatan
pelaporan
terlatih (R).
d) Tersedia logistik, baik OAT 1. SOP perhitungan kebutuhan
maupun non- OAT, sesuai dengan logistik OAT dan Non OAT
kebutuhan program serta dikelola 2. SOP pengelolaan OAT dan
sesuai dengan prosedur (R, D, O, non OAT
W).

e) Dilakukan tata laksana kasus SOP tata laksana kasus


tuberkulosis mulai dari diagnosis, tuberkulosis
pengobatan,

pemantauan, evaluasi, dan


tindak lanjut sesuai dengan
kebijakan, pedoman/panduan,
dan prosedur yang telah
ditetapkan ( R,
D, O, W).
f) Dikoordinasikan dan 1. SK tentang media komunikasi
dilaksanakan program dan koordinasi di Puskesmas.
penanggulangan tuberkulosis (lihat bab I)
sesuai dengan rencana yang 2. SOP komunikasi dan
disusun bersama secara lintas koordinasi (lihat bab II)
program dan lintas sektor (R, D,
W).

g) Dilakukan pemantauan dan


evaluasi serta tindak lanjut upaya
perbaikan program
penanggulangan tuberculosis (D,
W).
h) Dilaksanakan pencatatan dan 1. SK tentang Pencatatan dan
dilakukan pelaporan kepada Pelaporan
kepala 2. SOP pencatatan dan
puskesmas, dinas pelaporan Catatan:

kesehatan daerah SK dan SOP pencatatan dan


kabupaten/kota sesuai dengan pelaporan lihat di bab I
prosedur yang telah ditetapkan
(R, D,W)
ada pengguna layanan TBC mulai dari penemuan kasus TBC pada orang yang terduga TBC, penegakan diagnosis,
TBC, serta tata laksana kasus yang terdiri atas pengobatan pengguna layanan beserta pemantauan dan evaluasinya
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BC mulai dari penemuan kasus TBC pada orang yang terduga TBC, penegakan diagnosis, penetapan klasifikasi dan
terdiri atas pengobatan pasien beserta pemantauan dan evaluasinya.

D O W
Bukti pencapaian indikator Kepala Puskesmas, Pj
kinerja pelayanan tuberkulosis UKM, Koordinator P2P
yang disertai dengan dan pelaksanan
analisisnya Tuberkulosis:
Penggalian informasi
terkait

proses penetapan
indikator, pencapaian dan
analisanya
Bukti perhitungan kebutuhan Pengamatan surveior Pj UKP,
OAT dan non OAT sesuai terhadap ketersediaan dan Koordinator dan/ atau
dengan SOP yang ditetapkan. pengelolaan OAT dan non pelaksana TB
OAT Penggalian informasi
terkait ketersediaan dan
pengelolaan OAT dan non
OAT

Telaah rekam medis pasien TB Pengamatan surveior PJ UKP, DPJP


terhadap tata Penggalian informasi
laksana pasien TB terkait tata laksana

pasien TB di Puskesmas
1. Bukti koordinasi kegiatan Kepala Puskesmas, Pj
peningkatan program UKM, Koordinator P2P &
penanggulangan tuberkulosis Pelaksana Tuberkulosis,
2. Bukti hasil pelaksanaan lintas program dan lintas
kegiatan sesuai dengan RPK sektor:
dan RPKB, serta mengacu pada Penggalian informasi
SK, terkait koordinasi dan
SOP dan KAK yang pelaksanaan kegiatan
penanggulangan

ditetapkan. (Lihat dokumen tuberkulosis


regulasi pada EP b).

1. Jadwal Kepala Puskesmas, Pj


pemantauan dan evaluasi UKM, Koordinator P2P &
2. Hasil pemantauan dan Pelaksana Tuberkulosis:
evaluasi sesuai dengan jadwal Penggalian informasi
3. Bukti hasil tindaklanjut dari terkait kegiatan
pelaksanaan pemantauan dan pemantauan dan evaluasi
evaluasi beserta tindaklanjutnya
1. Bukti pencatatan kasus TB Kepala Puskesmas, Pj
di Pukesmas UKM, Koordinator P2P &
2. Bukti pelaporan Pelaksana
kasus TB kepada Tuberkulosis:

Kepala Puskesmas sesuai Penggalian informasi


mekanisme yang telah terkait dengan pencatatan
ditetapkan. dan pelaporan kepada
3. Bukti pelaporan kasus TB Dinas Kesehatan Daerah
Puskesmas kepada Dinas Kab/Kota
Kesehatan sesuai dengan
regulasi yang ditetapkan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi saat ini, jika
ada sistem pelaporan elektonik
yang ditetapkan oleh
Kemenkes maka pastikan
Puskesmas
sudah melaksanakan.
duga TBC, penegakan diagnosis, penetapan
rta pemantauan dan evaluasinya untuk

nosis, penetapan klasifikasi dan tipe

S NILAI
0
5
10
0
5
10

5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10
Standar 4.5 Pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya.
Pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya diselenggarakan dalam upaya meningkatkan p
pelayanan kesehatan primer dengan mendorong upaya promotif dan preventif..
Puskesmas melaksanakan pengendalian penyakit tidak menular utama yang meliputi hipertensi, dia
Kronis (PPOK), serta Program Rujuk Balik (PRB) penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit katastropi
risiko PTM melalui pelayanan terpadu penyakit tidak menular (Pandu PTM) sesuai dengan algoritma Pandu..

a. Kriteria 4.5.1
Untuk pencatatan pelaporan
kasus TB melalui aplikasi SITB.
Jenis pelaporan elektronik
mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.

ktor risikonya.
nya diselenggarakan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, terutam
promotif dan preventif..
k menular utama yang meliputi hipertensi, diabetes melitus, kanker payudara dan leher rahim, Penyakit Paru
kit tidak menular (PTM) dan penyakit katastropik lainnya sesuai dengan kompetensi di tingkat primer, juga pena
nular (Pandu PTM) sesuai dengan algoritma Pandu..
pan kesehatan semesta, terutama penguatan

an leher rahim, Penyakit Paru Obstruksi


nsi di tingkat primer, juga penanganan faktor
Program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta faktor risikonya direnca

Elemen Penilaian R
a) Ditetapkan indikator kinerja SK indikator dan target kinerja
pengendalian penyakit tidak PTM yang merupakan bagian
menular yang disertai capaian dari indikator & target kinerja
dan analisisnya (R, D, W). pelayanan UKM di bab II

b) Ditetapkan program 1. RUK dan RPK terkait


pengendalian Penyakit Tidak dengan kegiatan program
Menular termasuk pengendalian
rencana Penyakit Tidak
peningkatan kapasitas tenaga Menular yang terintegrasi
terkait P2PTM (R, W). dengan RUK dan RPK
pelayanan P2
2. RPK Bulanan program
pengendalian Penyakit Tidak
Menular
3. KAK terkait program
pengendalian Penyakit Tidak
Menular

c) Kegiatan pengendalian 1. SK tentang media komunikasi


penyakit tidak menular dan koordinasi di Puskesmas.
dikoordinasikan dan (lihat bab I)
dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang telah 2. SOP komunikasi dan
disusun bersama lintas koordinasi lihat bab II)
program dan lintas sektor
sesuai dengan kebijakan,
pedoman/panduan, prosedur
dan kerangka acuan yang
telah ditetapkan (R, D, W).

d) Diselenggarakan tahapan 1. SK tentang pemeriksaan PTM


kegiatan dan pemeriksaan PTM di Posbindu
di Posbindu sesuai dengan 2. SOP terkait kegiatan PTM di
ketentuan yang berlaku (R, D, O, Posbindu
W).
e) Dilakukan tata laksana
Penyakit Tidak Menular secara
terpadu mulai dari diagnosis,
pengobatan, pemantauan,
evaluasi, dan tindak lanjut sesuai
dengan panduan praktik klinis
dan algoritma pelayanan PTM
oleh tenaga kesehatan yang
berkompeten ( D, O,
W).

f) Dilakukan
pemantauan, evaluasi, dan
tindak

lanjut terhadap pelaksanaan


program pengendalian
penyakit tidak menular (D,
W).
g) Dilaksanakan pencatatan, 1. SK tentang Pencatatan dan
dan dilakukan pelaporan kepada Pelaporan
kepala puskesmas dan dinas 2. SOP pencatatan dan
kesehatan daerah pelaporan Catatan: SK dan SOP
kabupaten/kota sesuai dengan pencatatan dan pelaporan lihat
prosedur yang telah ditetapkan di bab I
(R, D, W)
BAB V PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS (PMP)
Standar 5.1 Peningkatan mutu berkesinambungan
Peningkatan mutu dilakukan melalui upaya berkesinambungan terdiri atas upaya peningkatan mutu, u
pengendalian infeksi untuk meningkatkan mutu pelayanan dan meminimalkan risiko bagi pasien, keluarg

a. Kriteria 5.1.1
Kepala Puskesmas menetapkan penanggungjawab mutu, tim mutu dan program peningkatan mutu Puskesm

Elemen Penilaian R
a) Kepala Puskesmas membentuk 1. Program peningkatan mutu
tim mutu sesuai dengan yang terintegrasi dalam RUK
persyaratan, dilengkapi dengan Puskesmas
uraian tugas, dan menetapkan 2. Kerangka acuan kegiatan
program
peningkatan mutu

(R, W). 3. SK Tim peningkatan mutu


dilengkapi uraian tugas yang
terintegrasi dengan SK
penanggung
jawab Puskesmas
b) Puskesmas bersama tim mutu
mengimplementasika n dan
mengevaluasi program
peningkatan mutu (D, W).

c) Tim Mutu menyusun program


peningkatan mutu dan melakukan
tindak lanjut upaya peningkatan
mutu secara berkesinambungan
(D, W).
d) Program peningkatan mutu
dikomunikasikan kepada lintas
program dan lintas sektor, serta
dilaporkan secara

berkala kepada kepala


Puskesmas dan dinas
kesehatan daerah
kabupaten/kota sesuai
dengan prosedur yang telah
ditetapkan (D, W)

b. Kriteria 5.1.2
Kepala Puskesmas dan tim atau petugas yang diberi tanggung jawab untuk peningkatan mutu dan keselamat
berkesinambungan melalui pengelolaan indikator mutu.

Elemen Penilaian R
a) Terdapat kebijakan tentang 1. SK tentang indikator mutu di
indikator mutu Puskesmas yang Puskesmas yang terintegrasi
dilengkapi dengan profil dengan indikator kinerja
indikator (R). Puskesmas,
2. Profil indikator
mutu Puskesmas"

b) Dilakukan
pengukuran indikator mutu
sesuai profil indikator (D, W).

c) Dilakukan evaluasi terhadap


upaya peningkatan mutu
Puskesmas berdasarkan tindak
lanjut dari rencana perbaikkan
(D, W).

c. Kriteria 5.1.3
Dilakukan validasi dan analisis hasil pengumpulan data indikator mutu sebagai bahan pertimbangan d

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan validasi
data terhadap hasil
pengumpulan data indikator
sebagaimana diminta pada
pokok pikiran (D, O, W).
b) Dilakukan analisis data
seperti yang disebutkan dalam
pokok pikiran (D, W).

c) Disusun rencana tindak


lanjut berdasarkan hasil analisis
dalam bentuk program
peningkatan mutu.
(R, D, W)

d) Dilakukan tindaklanjut dan


evaluasi terhadap program
peningkatan mutu pada huruf c.
(D,
W).
e) Dilakukan pelaporan
indikator mutu kepada kepala
puskesmas dan dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota sesuai
dengan prosedur yang telah
ditetapkan (D, W)

a. Kriteria 5.1.4
Peningkatan Mutu dicapai dan dipertahankan.

Elemen Penilaian R
a) Terdapat bukti Puskesmas
telah mengujicobakan rencana
peningkatan mutu berdasarkan
kriteria
5.1.1 dan 5.1.2 (D, W).

b) Terdapat bukti Puskesmas


telah melakukan evaluasi dan
tindak lanjut terhadap hasil uji
coba peningkatan
mutu (D, W).

c) Keberhasilan program
peningkatan mutu di Puskesmas
dikomunikasikan dan
disosialisasikan kepada LP dan
LS serta dilakukan
pendokumentasian kegiatan
program peningkatan mutu (D,
W).
d) Dilakukan pelaporan
program peningkatan mutu
kepada dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota minimal
setahun sekali (D, W)

Standar 5.2 Program manajemen risiko.


Program manajemen risiko digunakan untuk melakukan identifikasi, analisis, evaluasi, penatalaksanaan risik
pasien, staf, pengunjung, serta institusi puskesmas dan sasaran pelayanan UKM serta masyarakat.
Upaya manajemen risiko dilaksanakan dengan menyusun program manajemen risiko setiap tahun yang
menetapkan konteks, identifikasi, analisis, evaluasi, penatalaksanaan risiko, dan pemantauan dan reviu y

a. Kriteria 5.2.1
Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya Puskesmas terhadap pengguna layanan, keluarga, masya

Elemen Penilaian: R
a) Disusun program Ditetapkan SK tentang
manajemen risiko untuk pelaksanaan manajemen resiko
ditetapkan oleh Kepala dan SOP nya
Puskesmas (R, W).
b) Tim Mutu
Puskesmas

memandu penatalaksanaan
risiko (D, W).

c) Dilakukan identifikasi,
analisis dan evaluasi risiko yang
dapat terjadi di Puskesmas yang
didokumentasikan dalam daftar
resiko
(D, W).

d) Disusun profil risiko yang


merupakan risiko prioritas
berdasar evaluasi terhadap
hasil identifikasi dan analisis
risiko yang ada pada daftar
risiko yang

memerlukan penanganan
lebih
lanjut (D,W)

b. Kriteria 5.2.2
Puskesmas melaksanakan penatalaksanaan risiko sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Elemen Penilaian R
a) Disusun rencana
penanganan risiko yang
diintegrasikan dalam
perencanaan tingkat Puskesmas
sebagai upaya untuk
meminimalkan dan/atau
memitigasi risiko
(D).

b) Tim Mutu
Puskesmas

membuat pemantauan
terhadap rencana
penanganan risiko (D,W).
c) Dilakukan pelaporan
kepada Kepala Puskesmas dan
kepada dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota serta lintas
program dan lintas sektor
terkait (D, W).

d) Ada bukti
Puskesmas telah melakukan
dan menindaklanjuti
analisis efek modus
kegagalan (failure mode
effect analysis) minimal
setiap setahun sekali pada
proses berisiko tinggi yang
diprioritaskan (D, W)

Standar 5.3 Sasaran keselamatan pasien.


Sasaran Keselamatan pasien diterapkan dalam upaya keselamatan pasien.
Puskesmas mengembangkan dan menerapkan sasaran keselamatan pasien sebagai suatu upaya untuk m
a. Kriteria 5.3.1
Proses Identifikasi pasien dilakukan dengan benar.

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan identifikasi pasien 1. SK tentang pelaksanaan SKP
sebelum dilakukan prosedur 2. SOP pelaksanaan identifikasi
diagnostik, tindakan, pemberian pasien
obat, pemberian imunisasi, dan
pemberian diet sesuai dengan
kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan (R, D, O, W).

b) Dilakukan prosedur tepat SOP pelaksanaan identifikasi


identifikasi apabila dijumpai pasien dengan kondisi khusus
pasien dengan kondisi khusus
seperti yang
disebutkan pada
pokok pikiran sesuai dengan
kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan (R, D, O, W)

b. Kriteria 5.3.2
Proses untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dalam pemberian asuhan ditetapkan dan dilaksanakan.

Elemen Penilaian R
a) Pemberian
perintah secara verbal lewat
telepon menggunakan teknik
SBAR dan TBAK sesuai dalam
pokok pikiran (D,
W).

b) Pelaporan kondisi
pasien dan
pelaporan nilai kritis hasil
pemeriksaan laboratorium
dilakukan sesuai dengan
prosedur, yaitu ditulis
lengkap, dibaca ulang oleh
penerima pesan, dan
dikonfirmasi oleh pemberi
pesan, dan dicatat dalam
rekam medis, termasuk
identifikasi kepada siapa
nilai kritis hasil
pemeriksaan laboratorium
dilaporkan (D,W,S).

c) Dilakukan SOP pelaksanaan


komunikasi efektif pada komunikasi efektif
proses serah terima pasien
yang memuat hal kritikal
dilakukan secara konsisten
sesuai dengan prosedur dan
metode SBAR dengan
menggunakan formulir yang
dibakukan (R, D, W, S)

c. Kriteria 5.3.3
Proses untuk meningkatkan keamanan terhadap obat-obat yang perlu diwaspadai ditetapkan dan dilaksanak

Elemen Penilaian R
a) Disusun daftar obat SOP tentang
yang perlu diwaspadai dan obat pengelolaan obat yang perlu
diwaspadai dan
dengan nama atau rupa mirip obat dengan nama dan rupa
serta dilakukan pelabelan dan mirip
penataan obat yang perlu
diwaspadai dan obat dengan
nama atau rupa mirip sesuai
dengan kebijakan dan
prosedur yang disusun (R, D,
O, W).

b) Dilakukan pengawasan dan


pengendalian penggunaan obat-
obatan psikotropika/narkot ika
dan obat-obatan lain yang perlu
diwaspadai (high

alert) (D, O, W)
d. Kriteria 5.3.4
Proses untuk memastikan tepat pasien, tepat prosedur, dan tepat sisi pada pasien yang menjalani ope

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan penandaan sisi SOP penandaan sisi
operasi/tindakan medis secara operasi/tindakan medis
konsisten oleh pemberi
pelayanan yang akan melakukan
tindakan sesuai
dengan kebijakan

dan prosedur yang ditetapkan


(R, O, W, S).
b) Dilakukan verifikasi sebelum
operasi/tindakan medis untuk
memastikan bahwa prosedur
telah dilakukan dengan benar
(D, O, W).
c) Dilakukan penjedaan (time
out) sebelum operasi/tindakan
medis untuk memastikan semua
pertanyaan sudah terjawab atau
meluruskan kerancuan (O, W).

e. Kriteria 5.3.5
Proses kebersihan tangan diterapkan untuk menurunkan risiko infeksi yang terkait dengan pelayanan keseh

Elemen Penilaian R
a) Ditetapkan standar 1. SOP tentang
kebersihan tangan Langkah kebersihan

yang mengacu pada standar tangan


WHO (R). 2. SOP tentang indikasi
kebersihan tangan dan peluang
kebersihan tangan
b) Dilakukan kebersihan tangan
sesuai dengan regulasi yang
ditetapkan (D, O, W)

f. Kriteria 5.3.6
Proses untuk mengurangi risiko pasien jatuh disusun dan dilaksanakan.

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan penapisan pasien 1. SOP penapisan pasien dengan
dengan risiko jatuh jatuh di rawat risiko jatuh di rawat jalan
jalan dan pengkajian risiko jatuh 2. SOP pengkajian risiko jatuh di
di IGD dan rawat inap sesuai IGD
dengan kebijakan dan prosedur 3. SOP pengkajian risiko jatuh di
serta dilakukan upaya untuk rawat inap
mengurangi risiko tersebut (R, O,
W, S).

b) Dilakukan evaluasi dan


tindak lanjut untuk mengurangi
risiko terhadap situasi dan lokasi
yang diidentifikasi berisiko terjadi
pasien jatuh (D, W)
Standar 5.4 Pelaporan insiden keselamatan pasien dan pengembangan budaya keselamatan.
Puskesmas menetapkan sistem pelaporan insiden keselamatan pasien dan pengembangan budaya keselamata
Pelaporan insiden keselamatan pasien berhubungan dengan budaya keselamatan di Puskesmas dan dipe
mendatang yang akan membawa dampak kerugian yang lebih besar bagi Puskesmas

a. Kriteria 5.4.1
Dilakukan pelaporan, dokumentasi, analisis akar masalah, dan penyusunan tindakan korektif sebag

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan 1. SK pelaporan insiden
pelaporan jika terjadi insiden keselamatan pasien
sesuai dengan kebijakan dan 2. SOP pelaporan insiden
prosedur yang ditetapkan keselamatan pasien secara
kepada tim keselamatan pasien internal
dan kepala puskesmas yang 3. SOP pelaporan insiden
disertai dengan analisis, keselamatan pasien secara
investigasi insiden, dan tindak eksternal
lanjut terhadap
insiden (R, D, W).

b) Dilakukan
pelaporan kepada Komite
Nasional
Keselamatan Pasien (KNKP)
terhadap insiden, analisis,
dan tindak lanjut sesuai
dengan kerangka waktu
yang ditetapkan (D, O, W)

b. Kriteria 5.4.2
Tenaga kesehatan pemberi asuhan berperan penting dalam memperbaiki perilaku dalam pemberia

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan pengukuran
budaya keselamatan pasien
dengan melakukan survei
budaya keselamatan pasien
yang menjadi acuan

dalam program budaya


keselamatan (D,W).
b) Puskesmas membuat sistem
untuk mengidentifikasi dan
menyampaikan laporan perilaku
yang tidak mendukung budaya
keselamatan atau "tidak dapat
diterima" dan upaya
perbaikannya (D,
W).

c) Dilakukan edukasi
tentang mutu klinis dan
keselamatan
pasien pada semua tenaga
kesehatan pemberi asuhan
(D, W)

Standar 5.5 Program pencegahan dan pengendalian infeksi.


Program pencegahan dan pengendalian infeksi dilaksanakan untuk mencegah dan meminimalkan terjadi
Pencegahan dan pengendalian infeksi yang selanjutnya disingkat PPI adalah upaya untuk mencegah
masyarakat sekitar fasilitas kesehatan

a. Kriteria 5.5.1
Regulasi dan program pencegahan dan pengendalian infeksi dilaksanakan oleh seluruh karyawan Puskes
infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan.

Elemen Penilaian R
1. Puskesmas menyusun Ditetapkan SK Pelaksanaan PPI
rencana dan melaksanakan Terdapat :
program PPI yang terdiri atas (R, 1. SOP Perencanaan PPI
D): 2. SOP Pelaksanaan PPI
(1) implementasi kewaspadaan
isolasi yang
terdiri atas
kewaspadaan standar dan

kewaspadaan berdasar
transmisi,
(2) pendidikan dan
pelatihan PPI (dapat
berupa pelatihan atau
lokakarya) baik bagi
petugas maupun pasien
dan keluarga, serta
masyarakat,
(3) penyusunan dan
penerapan bundel
infeksi terkait pelayanan
kesehatan,
(4) pemantauan
(monitoring)
pelaksanaan
kewaspadaan isolasi,
(5) surveilans penyakit
infeksi terkait pelayanan
kesehatan dan,
(6) penggunaan anti
mikroba secara bijak
dan komprehensif dalam
penyelenggaraan pelayanan
di Puskesmas

2. Dilakukan pemantauan,
evaluasi, tindak lanjut, dan
pelaporan terhadap
pelaksanaan
program PPI dengan
menggunakan indikator yang
ditetapkan (D, W)

b. Kriteria 5.5.2
Dilakukan identifikasi berbagai risiko infeksi dalam penyelenggaraan pelayanan sebagai dasar untuk m

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan identifikasi dan
kajian risiko infeksi terkait
dengan
penyelenggaraan

pelayanan di Puskesmas (D,


W).
b) Disusun dan dilaksanakan
strategi untuk meminimalkan
risiko infeksi terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan di
Puskesmas dan dipastikan
ketersediaan (a) sampai (c) yang
tercantum dalam bagian Pokok
Pikiran (D, W)

c. Kriteria 5.5.3
Puskesmas yang mengurangi risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan perlu melaksanakan da
pasien, petugas, keluarga pasien, masyarakat, maupun lingkungan.

Elemen Penilaian R
a) Terdapat bukti penerapan SOP penerapan kewaspadaan
dan pemantauan prinsip standar seperti Penggunaan
kewaspadaan standar sesuai APD, pengelolaan Linen,
dengan Pokok Pikiran pada penempatan pasien,
angka pengelolahan limbah,
(1) sampai dengan angka (9) Dekontamina si peralatan
sesuai dengan prosedur yang perawatan pasien dengan benar
ditetapkan (R, D, O, W). dll

b) Jika ada pengelolaan pada


pokok pikiran angka
(6) sampai dengan angka (8)
yang dilaksanakan oleh
pihak ketiga,

Puskesmas harus memastikan


standar mutu diterapkan oleh
pihak ketiga sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang- undangan (D, W)
d. Kriteria 5.5.4
Puskesmas melakukan upaya kebersihan tangan sesuai standar.

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan edukasi
kebersihan tangan pada seluruh
karyawan Puskesmas, pasien, dan
keluarga pasien (D,
W).

b) Sarana dan
prasarana untuk kebersihan
tangan tersedia di tempat
pelayanan (O).
c) Dilakukan evaluasi dan
tindak lanjut terhadap
pelaksanaan kebersihan tangan
secara periodik
sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan


(D, W)

e. Kriteria 5.5.5
Dilakukan upaya pencegahan penularan infeksi dengan penerapan kewaspadaan berdasar transmisi da

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan identifikasi penyakit 1. SOP / alur pemisahan
infeksi yang ditularkan melalui pelayanan Pasien untuk
transmisi airborne dan prosedur mencegah terjadinya transmisi
atau tindakan yang dilayani di 2. SOP penetapan prosedur
Puskesmas yang menimbulkan pelayanan unbtuk mencegah
aerosolisasi serta upaya terjadinya transmisi
pencegahan penularan infeksi
melalui transmisi
airborne dengan pemakaian
APD, penataan ruang periksa,
penempatan pasien, ataupun
transfer pasien sesuai dengan
regulasi yang
disusun (R, O, W)

b) Dilakukan evaluasi dan tindak


lanjut terhadap hasil pemantauan
terhadap pelaksanaan penataaan
ruang periksa, penggunaan APD,
penempatan pasien, dan transfer
pasien untuk mencegah transmisi
infeksi (D, W).

f. Kriteria 5.5.6
Ditetapkan dan dilakukan proses untuk menangani outbreak infeksi, baik di Puskesmas maupun di wilayah k

Elemen Penilaian R
a) Dilakukan identifikasi
mengenai kemungkinan
terjadinya outbreak infeksi, baik
yang terjadi di Puskesmas
maupun di wilayah kerja
Puskesmas (D, W).

b) Jika terjadi outbreak infeksi,


dilakukan penanggulangan
sesuai dengan kebijakan,
panduan, protokol kesehatan,
dan prosedur yang

disusun serta dilakukan


evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan
penanggulangan sesuai
dengan regulasi yang
disusun (D, W)

- 265 -
BAB III
PENUTUP
Penyelenggaraan akreditasi Puskesmas dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu
pelayanan kesehatan secara berkesinambungan dan terwujudnya perbaikkan tata kelola di
Puskesmas.
Dengan disusunnya instrumen akreditasi Puskesmas, diharapkan semua pihak yang terkait dalam
penyelenggaraan akreditasi Puskesmas baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga
penyelenggara akreditasi, maupun pemangku kepentingan lainnya, dapat melaksanakan
akreditasi
Puskesmas secara

efektif dan efisien.


PELAYANAN KESEHATAN,

DIREKTUR JENDERAL

AZHAR JAYA
tidak menular serta faktor risikonya direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan ditindaklanjuti.

D O W
Bukti pencapaian indikator Kepala Puskesmas, Pj
kinerja PTM yang disertai UKM, Koordinator P2P
dengan analisisnya dan pelaksanan PTM:
Penggalian informasi
terkait proses penetapan
indikator, pencapaian dan
analisanya.

Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator P2P
dan
pelaksanan PTM:
Penggalian informasi
terkait proses penetapan
program PTM

1. Bukti koordinasi kegiatan Kepala Puskesmas, Pj


peningkatan program UKM, Koordinator P2P &
pengendalian Pelaksana PTM kader dan
Penyakit Tidak sasaran PTM:
Menular Penggalian informasi
2. Bukti hasil pelaksanaan terkait koordinasi dan
kegiatan sesuai dengan RPK pelaksanaan kegiatan
dan RPKB, serta mengacu pada Penanggulangan PTM
SK, SOP dan KAK yang
ditetapkan. (lihat dokumen
regulasi pada EP b).

Bukti pelaksanaan PTM di Pengamatan surveior Kepala Puskesmas, Pj


Posbindu terhadap pelaksanaan UKM, Koordinator P2P &
pelayanan Posbindu Pelaksana PTM dan kader:
Penggalian informasi
terkait pelaksanaan

pelayanan PTM di
Posbindu
Telaah rekam medis terkait Pengamatan surveior Pj UKP, DPJP
tata laksana PTM secara terhadap tata laksana PTM Penggalian informasi
terpadu terhadap pasien secara terpadu terkait tata laksana PTM
secara terpadu

1. Jadwal Kepala
pemantauan dan evaluasi Puskesmas, Pj UKM,
Koordinator

2. Hasil pemantauan dan P2P & Pelaksana PTM:


evaluasi sesuai dengan jadwal Penggalian informasi
3. Bukti hasil tindaklanjut dari terkait kegiatan
pelaksanaan pemantauan dan pemantauan dan
evaluasi evaluasi penanggulangan
PTM
1. Bukti pencatatan kasus PTM Kepala Puskesmas, Pj
di Puskesmas UKM, Koordinator P2P &
2. Bukti pelaporan kasus PTM Pelaksana PTM:
kepada Kepala Puskesmas Penggalian informasi
sesuai mekanisme yang telah terkait dengan pencatatan
ditetapkan. dan pelaporan kepada
3. Bukti pelaporaan Dinas Kesehatan
kasus PTM Puskesmas kepada

Dinas Kesehatan. sesuai dengan Daerah Kab/Kota


regulasi yang ditetapakan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi saat ini, jika
ada sistem pelaporan elektonik
yang ditetapkan oleh
Kemenkes maka pastikan
Puskesmas sudah
melaksanakan.
Pencatatan pelaporan kasus
PTM menggunakan aplikasi
ASIK
Jenis pelaporan
elektronik mengikuti
pemberlakukan saat
dilaksanakan survei

mbungan terdiri atas upaya peningkatan mutu, upaya keselamatan pasien, upaya manajemen risiko, dan upaya pe
anan dan meminimalkan risiko bagi pasien, keluarga, masyarakat, petugas, dan lingkungan.

tim mutu dan program peningkatan mutu Puskesmas.

D O W
Kepala Puskesmas dan PJ
mutu
Penggalian informasi
terkait penyusunan
program mutu di

Puskesmas
1. Bukti PJ Mutu dan Tim mutu
pelaksanaan program Penggalian informasi
peningkatan mutu terkait proses
menyesuaikan dengan jenis pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan yang dilakukan. program peningkatan
2. Bukti evaluasi mutu
pelaksanaan program
peningkatan
mutu

1. Bukti penyusunan rencana PJ mutu dan tim mutu


peningkatan mutu Penggalian informasi
berdasarkan evaluasi dalam proses evaluasi
2. Bukti hasil tindak lanjut program mutu,
upaya peningkatan mutu penyusunan rencana
secara berkesinambungan perbaikan, tindak lanjut
upaya perbaikan
berkesinambunga
n
Bukti pelaksanaan komunikasi PJ mutu, tim mutu
program peningkatan mutu Puskesmas, LP, LS
sesuai media komunikasi Penggalian informasi
kepada LP dan LS yang terkait pelaksanaan
ditetapkan oleh

Puskesmas komunikasi program


peningkatan mutu
kepada LP dan LS

gung jawab untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien berkomitmen untuk membudayakan peningkatan mutu sec

D O W

Bukti pengukuran PJ indikator, PJ


indikator mutu sesuai profil mutu dan tim mutu:
indikator mutu dan periode Penggalian informasi
pelaporan terkait pengukuran
indikator mutu

Bukti evaluasi peningkatan Kepala Puskesmas, PJ


mutu sesuai dengan hasil mutu dan tim mutu
pelaksanaan tindak lanjut Penggalian informasi
terkait proses evaluasi
pengukuran mutu

a indikator mutu sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk peningkatan mutu Puskesmas d

D O W
Bukti dilakukan Pengamatan PJ Mutu, tim
validasi data hasil terhadap proses validasi mutu serta PJ indikator
pengukuran indikator mutu hasil pengumpulan data Penggalian informasi
sesuai pokok pikiran indikator mutu Puskesmas terkait proses validasi
hasil pengukuran
indikator mutu
Hasil analisis data yang Tim mutu dan PJ indikator
dilakukan oleh tim mutu mutu
sesuai dengan pokok pikiran Penggalian informasi
terkait analisis data
capaian indikator

Bukti penyusunan rencana Kepala Puskesmas, Pj


tindak lanjut berdasarkan mutu dan tim mutu
hasil analisis Penggalian informasi
terkait

penyusun rencana tindak


lanjut

Bukti tindak lanjut dan PJ mutu dan tim


evaluasi program mutu Penggalian informasi
minimal terdiri dari daftar terkait tindak lanjut dan
hadir dan notula yang diserta evaluasi program
dengan foto kegiatan mutu
Bukti pelaporan indikator Pengamatan hasil PJ Mutu, tim mutu dan
mutu sesuai prosedur yang pengukuran indikator Dinas Kesehatan Kab/
ditetapkan mutu melalui aplikasi Kota
mutu fasyankes Penggalian informasi
terkait pelaporan
indikator mutu

D O W
1. Bukti rencana uji coba PJ Mutu dan tim mutu
peningkatan mutu (PDSA) Penggalian informasi
berdasarkan hasil evaluasi terkait penyusunan proses
program mutu dan capaian peningkatan mutu (PDSA)
indikator mutu berdasarkan hasil capaian
2. Bukti pelaksanaan uji coba indikator
rencana peningkatan mutu mutu

1. Bukti evaluasi hasil uji coba PJ Mutu dan tim


peningkatan mutu Penggalian informasi
a) Bukti hasil tindak lanjut terkait evaluasi dan tindak
berdasarkan lanjut
hasil evaluasi peningkatan mutu (PDSA)
berdasarkan hasil capaian
indikator
mutu

1. Bukti dokumentasi PJ mutu dan tim mutu


(laporan) pelaksanaan Penggalian informasi
keberhasilan upaya terkait pendokumentasia
peningkatan mutu n dan komunikasi upaya
2. Bukti komunikasi hasil perbaikan.
peningkatan mutu sesuai
mekanisme komunikasi yang
ditetapkan oleh Puskesmas
3. Bukti sosialisasi
keberhasilan

upaya peningkatan
mutu
Bukti pelaporan PJ mutu dan tim mutu
program peningkatan mutu Penggalian informasi
ke Dinkes Kab/ kota yang terkait laporan hasil
terintegrasi dalam laporan program peningkatan
kinerja Puskesmas mutu ke Dinkes termasuk
pelaporan INM

entifikasi, analisis, evaluasi, penatalaksanaan risiko dan monitoring dan reviu untuk mengurangi kerugian dan cede
sasaran pelayanan UKM serta masyarakat.
n program manajemen risiko setiap tahun yang mancakup proses manajemen risiko yaitu komunikasi dan ko
enatalaksanaan risiko, dan pemantauan dan reviu yang dilakukan serta pelaporan manajemen resiko

mas terhadap pengguna layanan, keluarga, masyarakat, petugas, dan lingkungan diidentifikasi, dan dianalisis.

D O W
Penggalian informasi
kepada PJ Manajemen
resiko tentang
pelaksanaan manajemen
resiko
di Puskesmas
Bukti pelaksanaan Penggalian
manajemen resiko, informasi, tentang

yang meliputi poin b).(1) sd progress pelaksanaan


b). (4) manajemen resiko di
Puskesmas

Bukti identifikasi, analisis dan Penggalian informasi


evaluasi risiko yang terangkum tentang proses
dalam daftar resiko identifikasi, analisis dan
evaluasi risiko

Bukti profil resiko Penggalian informasi


proses penyusunan profil
resiko

dengan ketentuan yang berlaku.

D O W
Bukti rencana penanganan
risiko, yang di
implementasikan dalam RUK
dan RPK Puskesmas

Bukti pemantauan Penggalian


pelaksanaan rencana informasi progress

penanganan risiko pelaksanaan rencana


penanganan risiko beserta
hambatan dan upaya
solusi atas hambatan yang
ditemukan
Bukti penyampaian Penggalian informasi
pelaksanaan manajemen resiko upaya solusi atas
Puskesmas beserta hambatan hambatan yang ditemukan
dan peran serta dinkes dan peran dinkes
kabupaten/kota dan lintas kabupaten/kota dan lintas
sektor dalam membantu sektor
mengatasi hambatan yang
ditemukan Puskesmas

Bukti FMEA Penggalian


informasi proses
penyusunan FMEA

lamatan pasien.
keselamatan pasien sebagai suatu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan.
D O W
Bukti observasi kepatuhan Pengamatan surveior Penggalian informasi
identifikasi pasien terhadap pelaksanaan tentang siapa saja yang
identifikasi pasien oleh melakukan identifikasi
petugas Puskesmas pasien dan cara
melakukan identifikasi
pasien

Bukti identifikasi pasien Pengamatan surveior Penggalian informasi


dengan kondisi khusus yang terhadap proses kepada petugas
tercantum dalam rekam medis identifikasi pasien dengan Puskesmas, terkait tata
kondisi khusus cara indentifikasi
pasien apabila
ditemukan pasien dengan
kondisi khusus

m pemberian asuhan ditetapkan dan dilaksanakan.

D O W
Bukti TBAK dan/atau Bukti Penggalian informasi
SBAR yang dimasukkan dalam tentang proses
rekam medis pasien pelaksanaan TBAK atau
SBAR

1. Telaah rekam Penggalian


medis informasi tentang
2. Telaah buku pencatatan pelaporan kondisi pasien
hasil laboratorium dan pelaporan nilai kritis

Bukti SBAR yang Penggalian


tercatat dalam formular SBAR informasi tentang
pelaksanaan komunikasi
efektif pada proses serah
terima pasien

at yang perlu diwaspadai ditetapkan dan dilaksanakan.

D O W
Daftar obat yang Pengamatan Penggalian
perlu diwaspadai dan obat surveior terhadap informasi tentang proses
dengan nama pelabelan dan
atau rupa mirip penataan obat yang perlu pengelolaan obat yang
diwaspadai dan obat perlu diwaspadai dan obat
dengan nama atau rupa dengan nama dan rupa
mirip mirip

1. Daftar obat Pengamatan surveior Penggalian informasi


psikotropika/narko tika dan terhadap pelaksanaan tentang proses
obat- obatan lain yang perlu penyimpanan, penyimpanan,
diwaspadai (high alert) pengawasan dan pengawasan dan
2. Bukti monitoring pengendalian penggunaan pengendalian penggunaan
enggunaan obat- obat- obatan obat- obatan
psikotropika/nark psikotropika/nark

obatan psikotropika/narko otika dan obat- obatan lain otika dan obat- obatan lain
tika dan obat- obatan lain yang perlu diwaspadai yang perlu diwaspadai
yang perlu diwaspadai (high (high alert) (high alert).
alert)
r, dan tepat sisi pada pasien yang menjalani operasi/tindakan medis ditetapkan dan dilaksanakan.

D O W
Pengamatan surveior Penggalian informasi
terhadap pelaksanaan tentang proses penandaan
penandaan sisi sisi operasi/tindakan
operasi/tindakan medis. medis yang dilakukan di
Catatan: Observasi Puskesmas
dilakukan apabila

ada kasus yang


memerlukan
operasi/tindakan medis
Bukti pelaksanaan upaya untuk Pengamatan surveior Penggalian informasi
memastikan benar pasien dan terhadap pelaksanaan tentang proses
benar prosedur, sebelum benar pasien dan benar pelaksanaan benar pasien
dilakukan operasi/tindakan prosedur, sebelum dan benar prosedur,
medis. Bukti tersebut dilakukan sebelum dilakukan
dimasukkan ke dalam rekam operasi/tindakan medis. operasi/tindakan medis.
medis Catatan: Observasi
dilakukan apabila ada
kasus yang memerlukan
operasi/tindakan
medis
Pengamatan surveior Penggalian informasi
terhadap pelaksanaan tentang proses
penjedaan (time out) penjedaan (time out)
sebelum operasi/tindakan sebelum
medis operasi/tindakan medis
Catatan: Observasi
dilakukan apabila ada
kasus yang memerlukan
operasi/tindakan
medis

risiko infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan.

D O W
Bukti observasi kepatuhan Pengamatan surveior Penggalian informasi
kebersihan tangan terhadap budaya kepada petugas
kebersihan tangan di Puskesmas untuk
Puskesmas mengetahui tingkat
pemahaman petugas
Puskesmas terkait :
1. Langkah kebersihan
tangan
2. Indikasi kebersihan
tangan
3. Peluang

kebersihan tangan

dilaksanakan.

D O W
Pengamatan surveior Penggalian informasi
terhadap pelaksanaan kepada Puskesmas untuk
penapisan pasien dengan mengetahui tingkat
risiko jatuh pemahaman tentang tata
cara pelaksanaan
penapisan pasien dengan
risiko jatuh sesuai dengan
tempatnya (rawat
jalan/rawat
inap/IGD)

1. Bukti dilakukan evaluasi Penggalian informasi


untuk mengurangi risiko tentang evaluasi dan
terhadap situasi dan lokasi tindak lanjut untuk
yang diidentifikasi berisiko mengurangi risiko
terjadi pasien jatuh terhadap situasi dan
2. Bukti dilakukan lokasi yang diidentifikasi
tindaklanjut dari hasil evaluasi berisiko terjadi pasien
jatuh
engembangan budaya keselamatan.
atan pasien dan pengembangan budaya keselamatan.
ngan budaya keselamatan di Puskesmas dan diperlukan untuk mencegah insiden lebih lanjut atau berulang pada
ang lebih besar bagi Puskesmas

masalah, dan penyusunan tindakan korektif sebagai upaya perbaikan, dan pencegahan potensi insiden keselamatan p

D O W
1. Bukti dilakukan Penggalian informasi
pelaporan IKP, baik internal tentang proses pelaporan
atau eksternal insiden keselamatan
2. Bukti analisis, investigasi pasien
insiden
3. Bukti
tindaklanjut perbaikan untuk
mencegah terjadinya insiden
secara berulang

Bukti pelaporan IKP Pengamatan Penggalian


melalui aplikasi pelaporan IKP, surveior terhadap informasi tentang proses
baik pelaporan IKP pelaporan
pelaporan nihil atau pelaporan melalui aplikasi pelaporan insiden keselamatan
jika terjadi KTD atau sentinel IKP pasien ke KNKP

g dalam memperbaiki perilaku dalam pemberian pelayanan yang mencerminkan budaya mutu dan budaya kesela

D O W
Bukti observasi kepatuhan Penggalian informasi
terhadap kode etik dan terkait latar belakang
peraturan internal Puskesmas, penyusunan komponen
yang terdiri dari unsur dalam kode etik dan
untuk meningkatkan peraturan

mutu dan keselamatan pasien internal yang disusun


untuk meningkatkan
mutu dan keselamata
pasien
Terdapat mekanisme atau Penggalian informasi alur
sistem yang tertuang dalam pelaporan dan sistem
SOP, untuk laporan terhadap jaminan kerahasiaan
penemuan perilaku yang pelapor
melanggar kode etik dan
peraturan internal

1. Bukti sosialisasi Penggalian


kode etik dan peraturan informasi kepada petugas
internal,
dimana komponennya terdiri Puskesmas, terkait
dari unsur peningkatan mutu pemahamannya
dan keselamatan pasien terhadap kode etik dan
2. Terdapat bukti tindak lanjut peraturan internal
atas pelaporan adanya Puskesmas serta
tindakan yang melanggar kode hubungannya antara isi
etik dan peraturan internal dalam kode etik dan
peraturan internal
tersebut dengan
peningkatan mutu dan
keselamatan
pasien

ksi.
akan untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi terkait dengan pelayanan Kesehatan.
ya disingkat PPI adalah upaya untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengu

feksi dilaksanakan oleh seluruh karyawan Puskesmas secara komprehensif untuk mencegah dan meminimalkan risik

D O W
1. Bukti Dokumen
Perencanaan PPI yang terdapat
dalam RUK dan RPK
Puskesmas
2. Bukti Pelaksanaan PPI di
Puskesmas
1. Bukti pelaksanaan Penggalian Informasi
monitoring dan evaluasi terkait pemantauan,
pelaksanaan program PPI evaluasi, tindak lanjut, dan
dengan indikator pelaporan
yang telah ditetapkan. terhadap pelaksanaan
2. Bukti penilaian kinerja PPI program PPI
3. Bukti rekomendasi
perbaikan dan tindaklanjutnya
dari hasil monev program PPI

enyelenggaraan pelayanan sebagai dasar untuk menyusun dan menerapkan strategi untuk mengurangi risiko tersebu

D O W
1. Data Penggalian Informasi
supervisi/hasil audit Program terkait pelaksanaan audit
PPI program dan
2. Jika ada renovasi penyusunan ICRA
dilakukan Icra

konstruksi konstruksi jika ada


renovasi.
1. Dokumen ICRA Program PPI Penggalian Informasi
2. Dokumen Plan of Action terkait penyusunan ICRA
(POA) sesuai hasil ICRA program dan penyusunan
3. Bukti evaluasi hasil kegiatan POA dan evaluasi kegiatan
program PPI PPI

gan pelayanan kesehatan perlu melaksanakan dan mengimplementasikan program PPI untuk mengurangi risiko infe
gkungan.

D O W
Dokumen Bukti penerapan Pengamatan surveior Penggalian informasi
kewaspadaan standar terhadap pelaksanakan terkait proses penerapan
berdasarkan regulasi yang penerapan kewaspadaan kewaspadaan standar
telah ditetapkan di Puskesmas standar sesuai regulasi
yang ditetapkan

Bukti MOU dengan pihak ketiga Penggalian informasi


terkait proses dan
pelaksanaan kerjasama
dengan pihak ketiga
tandar.

D O W
Dokumen edukasi kebersihan Penggalian informasi
tangan kepada karyawan tentang pelaksanaan
Puskesmas, pasien, dan edukasi kebersihan
keluarga pasien seperti tangan kepada petugas
penyediaan media edukasi Puskesmas dan
leflet,video dll, foto2

edukasi, daftar hadir dan pasien


undangan saat melakukan
edukasi
jika ada

Pengamatan surveior
terhadap tersedianya
perlengkapan dan
peralatan kebersihan
tangan seperti wastafel,
ketersediaan air, handrub,
tisu dll
1. dokumen audit kebersihan Penggalian informasi
tangan terkait pelaksanaan
2. dokumen evaluasi evaluasi kebersihan
penyediaan perlengkapan dan tangan

peralatan kebersihan
tangan

n penerapan kewaspadaan berdasar transmisi dalam penyelenggaraan pelayanan pasien yang dapat ditularkan melal

D O W
pengamatan surveior Penggalian informasi
terhadap proses terkait proses pemisahan
pemisahan pasien untuk pelayanan pasien dan
mencegah terjadinya penerapan prosedur
transmisi penularan pelayanan untuk
sesuai dengan regulasi mencegah terjadinya
dan penerapan prosedur transmisi
pelayanan untuk
mencegah
transmisi
1. Dokumen bukti evaluasi Penggalian informasi
penerapan kewaspadaan terkait proses monitoring
berdasarkan transmisi dan evaluasi penerapan
2. Dokumen hasil tindaklanjut kewaspadaan
penerapan kewaspadaan berdasarkan transmisi
berdasarkan transmisi

eak infeksi, baik di Puskesmas maupun di wilayah kerja Puskesmas.

D O W
Dokumen data kasus outbreak Penggalian informasi
yang terjadi di Puskesmas dan terkait proses
wilayah kerja Puskesmas pengumpulan data
outbreak kepada petugas
Puskesmas, Dinkes
Kabupaten/kota dan lintas
sektor

Dokumen penanganan kejadian Penggalian informasi


outbreak di Puskesmas terkait dengan kejadian
KLB kepada petugas
Puskesmas,
Dinkes

Kabupaten/kota dan
lintas sektor

P
n dalam rangka peningkatan mutu
terwujudnya perbaikkan tata kelola di
harapkan semua pihak yang terkait dalam
ntah pusat, pemerintah daerah, lembaga
ngan lainnya, dapat melaksanakan

PELAYANAN KESEHATAN,
an ditindaklanjuti.

S NILAI
manajemen risiko, dan upaya pencegahan dan
gan.

S NILAI
0
5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10

budayakan peningkatan mutu secara

S NILAI
0
5
10

0
5
10

0
5
10

k peningkatan mutu Puskesmas dan kinerja.

S NILAI
0
5
10
0
5
10

0
5
10

0
5
10
0
5
10

S NILAI
Terdapat bukti 0
Puskesmas telah 5
mengujicobaka n 10
rencana peningkatan
mutu berdasarkan
kriteria 5.1.1
dan 5.1.2 (D, W).

Terdapat bukti 0
Puskesmas telah 5
melakukan evaluasi 10
dan
tindak lanjut
terhadap hasil uji coba
peningkatan mutu (D,
W).

Keberhasilan program 0
peningkatan mutu di 5
Puskesmas 10
dikomunikasika n dan
disosialisasikan
kepada LP dan LS serta
dilakukan
pendokumentas ian
kegiatan program
peningkatan mutu (D,
W).
Dilakukan pelaporan 0
program peningkatan 5
mutu kepada dinas 10
kesehatan daerah
kabupaten/kot a
minimal setahun sekali
(D, W)

k mengurangi kerugian dan cedera terhadap


siko yaitu komunikasi dan konsultasi,
ajemen resiko

dentifikasi, dan dianalisis.

S NILAI
0
5
10
0

5
10

0
5
10

0
5
10

S NILAI
0
5
10

5
10
0
5
10

0
5
10
S NILAI
0
5
10

0
5
10
S NILAI
0
5
10

Petugas 0
Puskesmas
diminta untuk 5
mensimulasika n 10
pelaporan nilai kritis

Petugas 0
Puskesmas diminta 5
untuk mensimulasika n 10
komunikasi efektif
pada proses serah
terima pasien

S NILAI
0
5
10

0
5
10
an dilaksanakan.

S NILAI
Petugas Puskesmas 0
diminta mensimulasika 5
n proses penandaan 10
sisi operasi/tindaka n
medis
0
5
10
0
5
10

S NILAI
0

5
10
0
5
10

S NILAI
Petugas Puskesmas 0
diminta mensimulasika 5
n tata cara penapisan 10
pasien dengan risiko
jatuh sesuai dengan
tempatnya (rawat
jalan/rawat inap/IGD)

0
5
10
ebih lanjut atau berulang pada masa

han potensi insiden keselamatan pasien.

S NILAI
0
5
10

0
5
10

n budaya mutu dan budaya keselamatan .

S NILAI
0
5
10
0
5
10

0
5
10

an Kesehatan.
nfeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan

mencegah dan meminimalkan risiko terjadinya

S NILAI
0
5
10
0
5
10
i untuk mengurangi risiko tersebut.

S NILAI
0
5
10
0
5
10

PPI untuk mengurangi risiko infeksi baik bagi

S NILAI
0
5
10

0
5
10
S NILAI
0
5
10

0
5
10
0
5
10

asien yang dapat ditularkan melalui transmisi.

S NILAI
0
5
10
0
5
10

S NILAI
0
5
10

0
5
10

Anda mungkin juga menyukai