LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PELAYANAN KESEHATAN
NOMOR HK.02.02/D/4871/2023
TENTANG
INSTRUMEN AKREDITASI PUSAT
KESEHATAN MASYARAKAT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Pimary Health Care (PHC))
merupakan salah satu pilar utama dalam agenda transformasi sistem
kesehatan nasional yang saat ini sedang disusun oleh Tim Transformasi
Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Salah satu elemen penguatan PHC
adalah terbangunnya kerangka kerja peningkatan mutu pelayanan
(quality framework) melalui suatu sistem akreditasi fasilitas kesehatan
primer yang kuat dan dengan manajemen yang baik sesuai dengan
standar internasional.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai bagian integral
dari fasilitas pelayanan kesehatan primer harus dapat menjawab
tantangan utama pelayanan kesehatan dasar yaitu menyediakan dan
memelihara keberlangsungan mutu pelayanan. Salah satu upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan adalah melalui akreditasi.
Tujuan utama akreditasi puskesmas adalah untuk pembinaan dan
peningkatan mutu kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan
terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem
penyelenggaraan pelayanan dan program, serta penerapan manajemen
risiko, dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat
akreditasi.
Sistem akreditasi pelayanan kesehatan primer telah dibangun sejak
tahun 2015, saat sistem akreditasi pelayanan kesehatan primer mengacu
-6
-
B. Sasaran
Sasaran dari instrumen survei akreditasi Puskesmas ini adalah
1. Pemerintah daerah propinsi;
2. Pemerintah daerah kabupaten/kota;
3. Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas); dan
4. Lembaga Penyelenggara Akreditasi.
-8-
BAB II
INSTRUMEN AKREDITASI PUSKESMAS
Instrumen Akreditasi Puskesmas ini dikelompokkan menjadi 5 (lima) Bab sebagaimana yang dituliskan di dalam standar akreditasi
Puskesmas namun diperjelas dengan isi dari RDOWS sesuai dengan yang tertera setiap elemen penilaian sebagai berikut.
penggalian
informasi
terkait proses
evaluasi hasil
sosialisasi
jenis-jenis
pelayanan
Puskesmas
serta tindak
c. Kriteria 1.2.3
Jaringan pelayanan dan jejaring di wilayah kerja Puskesmas dan dioptimalkan untuk
kses dan mutu pelayanan
dikelola meningkatkan a
kepada masyarakat
Elemen Penilaian R D O W S NILAI
a) Ditetapkan indikator 1. SK tentang 0
kinerja pembinaan Indikator Kinerja
jaringan pelayanan Pembinaan 5
dan jejaring Jaringan
Puskesmas (R). Pelayanan dan 10
Jejaring
b) Dilakukan Puskesmas. 1. Daftar identifikasi 0
identifikasi jaringan jaringan
pelayanan dan pelayanan dan 5
jejaring di wilayah jejaring
kerja Puskesmas Puskesmas. 10
untuk optimalisasi
koordinasi dan/atau
- 22
-
rujukan di bidang
upaya kesehatan (D).
e. Kriteria 1.2.5
Penyelenggaraan pelayanan UKM dan UKP dilaksanakan dengan pertimbangan etik dalam pengambilan keputusan pelayanan
- 26
-
Elemen Penilaian R D O W S NILAI
a) Puskesmas 1. SOP tentang 0
mempunyai Pelaporan dan
prosedur pelaporan Penyelesaian 5
dan penyelesaian Dilema Etik.
bila terjadi dilema 10
etik dalam
pelayanan UKP dan
pelayanan UKM (R).
b) Dilaksanakan 1. Bukti pelaporan Kepala 0
pelaporan apabila dilema eik. Puskesmas:
terjadi dilema etik 5
dalam pelayanan penggalian
UKP dan pelayanan informasi terkait 10
UKM (D, W). dilema etik yang
pernah terjadi dan
pelaksanaan
pelaporannya.
c) Terdapat bukti 1. Bukti dukungan Kepala 0
bahwa pimpinan kepala dan/atau Puskesmas:
dan/atau pegawai pegawai 5
Puskesmas Puskesmas dalam penggalian
- 27
-
mendukung penanganan/ informasi terkait 10
penyelesaian penyelesaian proses
dilema etik dalam dilema etik. penanganan
pelayanan UKP dan terhadap dilema
pelayanan UKM etik yang pernah
dan telah terjadi dan bentuk
dilaksanakan dukungan kepala
sesuai regulasi (D, dan/atau pegawai
W). Puskesmas dalam
penanganan/
penyelesaiannya.
Standar 1.3 Manajemen sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia Puskesmas dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ketenagaan Puskesmas harus dikelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
a. Kriteria 1.3.1
Tersedia sumber daya manusia (SDM) dengan jenis, jumlah, dan kompetensi sesuai kebutuhan pelayanan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b. Kriteria 1.3.2
Setiap pegawai Puskesmas mempunyai uraian tugas yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan maupun penilaian
kinerja pegawai.
e. Kriteria 1.3.5
Pegawai baru dan pegawai alih tugas wajib mengikuti orientasi agar memahami dan mampu melaksanakan tugas pokok dan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya
f. Kriteria 1.3.6
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
c) Ada program dan 1. RUK dan RPK yang 1. Dokumen analisis Koordinator atau 0
pelaksanaan mencantumkan tingkat risiko Tim K3:
imunisasi bagi kegiatan imunisasi pelayanan. 5
pegawai sesuai bagi pegwai 2. Bukti pelaksanaan penggalian
dengan tingkat imunisasi bagi informasi terkait 10
risiko dalam pegawai. proses
pelayanan (R, D, pelaksanaan
W). imunisasi bagi
pegawai.
- 39
-
d) Apabila ada pegawai 1. Bukti Koordinator atau 0
yang terpapar pelaksanaan Tim K3:
penyakit infeksi, konseling 5
kekerasan, atau terhadap penggalian
cedera akibat kerja, pegawai. informasi terkait 10
dilakukan 2. Bukti tindak proses
konseling dan lanjut hasil pelaksanaan
tindak lanjutnya konseling konseling bagi
(D, W). terhadap pegawai dan
pegawai. tindak lanjutnya.
a. Kriteria 1.4.2
Puskesmas merencanakan dan melaksanakan manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas.
b. Kriteria 1.4.3
Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan bahan berbahaya beracun (B3), pengendalian dan pembuangan limbah B3
dilakukan berdasarkan perencanaan dan ketentuan peraturan perundang-undangan
10
b) Dilaksanakan 1. SOP Pengelolaan 1. Bukti pelaksanaan Petugas yang 0
manajemen B3 dan Limbah B3 di program bertanggung
limbah B3 (R, D, Puskesmas manajemen B3 jawab terhadap 5
W). dan limbah B3 pengelolaan B3
- 47
-
yang meliputi dan limbah B3: 10
(huruf (a) sampai
dengan huruf (f) penggalian
sesuai pada informasi terkait
pokok pikiran proses
angka (2) kriteria pengelolaan B3
1.4.1) dan limbah B3
2. Bukti tindak
lanjut dari hasil
pelaporan dan
c. Kriteria 1.4.4 analisis.
Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan mengevaluasi manajemen kedaruratan dan bencana.
penggalian
informasi terkait
pemenuhan
program
pendidikan MFK
bagi petugas.
c) Dilakukan evaluasi 1. Bukti evaluasi Kepala Puskemas, 0
dan tindak lanjut program KTU, petugas
perbaikan pendidikan yang 5
pelaksanaan manajemen mendapatkan
pemenuhan fasilitas dan pendidikan MFK: 10
pendidikan keselamatan bagi
petugas
manajemen fasilitas penggalian
- 59
-
dan keselamatan Puskesmas informasi terkait
bagi petugas (D, W). 2. Bukti tindak evaluasi dan
lanjut perbaikan tindaklanjut
berdasarkan hasil program
evaluasi pendidikan
manajemen
fasilitas dan
keselamatan bagi
petugas
Puskesmas
a. Kriteria 1.5.1
Kepala Puskesmas dan penanggung jawab keuangan melaksanakan manajemen keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
2. Kepala
- 61
-
Puskesmas:
penggalian
informasi
terkait
pelaksanaan
pengelolaan
keuangan oleh
pengelola
keuangan.
Standar 1.6 Pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja
a. Kriteria 1.6.1
Dilakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja dengan menggunakan indikator kinerja yang ditetapkan sesuai dengan jenis
pelayanan yang disediakan dan kebijakan pemerintah.
Kepala Puskesmas dan penanggung jawab melakukan pengawasan, pengendalian kinerja, dan kegiatan perbaikan kinerja melalui audit
internal dan pertemuan tinjauan manajemen yang terencana sesuai dengan masalah kesehatan prioritas, masalah kinerja, risiko,
maupun rencana pengembangan pelayanan.
Elemen Penilaian R D O W S NILAI
a) Kepala Puskesmas 1. SK tim audit 0
membentuk tim Internal beserta
audit internal uraian tugas dan 5
dengan uraian tanggung jawab
tugas, wewenang, yang dapat 10
dan tanggung terintegrasi dengan
jawab yang jelas SK
(R). penanggungjawab
upaya pelayanan
di Puskesmas pada
kriteria 1.2.1
penggalian
informasi tentang
tindaklanjut
rekomendasi
pertemuan
tinjauan
manajemen
- 73
-
Standar 1.7 Pembinaan Puskesmas oleh dinas kesehatan daerah kabupaten/kota.
Puskesmas harus mendapatkan pembinaan dan pengawasan dari dinas kesehatan daerah kabupaten/kota mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dinas kesehatan daerah kabupaten/kota berperan dalam upaya perbaikan kinerja termasuk peningkatan mutu pelayanan
kesehatan Puskesmas
a. Kriteria 1.7.1
Puskesmas harus mendapatkan pembinaan dan pengawasan terpadu dari dinas kesehatan daerah kabupaten/kota dalam rangka
perbaikan kinerja, termasuk peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas
BAB II PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) YANG BERORIENTASI PADA UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF
Standar 2.1 Perencanaan terpadu pelayanan UKM.
Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas disusun secara terpadu berbasis wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas
program dan lintas sektor sesuai dengan analisis kebutuhan masyarakat, data hasil penilaian kinerja (capaian indikator
kinerja) Puskesmas termasuk memperhatikan hasil pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS
PK) dan capaian target Standar Pelayanan Minimal (SPM) daerah Kabupaten/Kota
a. Kriteria 2.1.1
Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas disusun secara terpadu berbasis wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program
dan lintas sektor sesuai dengan analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, data hasil penilaian kinerja (capaian indikator kinerja)
Puskesmas termasuk memperhatikan hasil pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan capaian
target standar pelayanan minimal (SPM) daerah kabupaten/kota
- 80
-
Elemen Penilaian R D O W S NILAI
a) Dilakukan 1. SK tentang 1. Bukti hasil Kepala 0
identifikasi identifikasi identifikasi Puskesmas, PJ
kebutuhan dan kebutuhan dan kebutuhan dan UKM, Koordinator 5
harapan harapan harapan Pelayanan UKM
masyarakat, masyarakat, masyarakat, dan pelaksana 10
kelompok kelompok kelompok pelayanan UKM:
masyarakat, masyarakat, masyarakat,
keluarga dan keluarga dan keluarga dan Penggalian
individu yang individu yang individu yang informasi terkait
merupakan sasaran merupakan merupakan identifikasi
pelayanan UKM sasaran pelayanan sasaran kebutuhan dan
sesuai dengan UKM pelayanan UKM, harapan
kebijakan dan 2. SOP identifikasi sesuai dengan masyarakat,
prosedur yang telah kebutuhan dan yang ditetapkan kelompok
ditetapkan (R, D, W). harapan oleh Puskesmas. masyarakat,
masyarakat, keluarga dan
kelompok 2. Data dukung individu yang
masyarakat, identifikasi merupakan
keluarga dan disesuaikan sasaran
individu yang dengan metode pelayanan UKM
merupakan yang dipilih untuk
sasaran pelayanan
- 81
-
melakukan
identifikasi
kebutuhan dan
harapan
masyarakat,
kelompok
masyarakat,
keluarga dan
individu, seperti
yang dituangkan
dalam Pokok
Pikiran 1.
Misal jika dalam
bentuk pertemuan
dengan tokoh
masyarakat, maka
minimal
melampirkan:
• Undangan
• Daftar hadir
• Notula yang
diserta dengan
- 82
-
- 83
-
foto kegiatan
- 84
-
b) Hasil identifikasi 1. Bukti analisis Kepala 0
kebutuhan dan hasil identifikasi Puskesmas, PJ
harapan masyarakat 2. Rencana kegiatan UKM, Koordinator 5
dianalisis bersama berdasarkan hasil Pelayanan UKM,
dengan lintas analisis dan pelaksana 10
program dan lintas 3. Bukti dilakukan pelayanan UKM
sektor sebagai analisis bersama serta lintas
bahan untuk lintas program & sektor:
pembahasan dalam lintas sektor,
menyusun rencana minimal Penggalian
kegiatan UKM (D, melampirkan: informasi terkait
W). • Undangan proses analisis
• Daftar hadir yang sudah
• Daftar hadir
• Notula yang
diserta dengan
foto kegiatan
Catatan:
Pemenuhan angka 1
dan 2 dapat
dikerjakan dalam 1
form.
- 87
-
d) Tersedia rencana RUK yang Kepala 0
usulan kegiatan menunjukkan hasil Puskesmas, PJ
(RUK) UKM yang rumusan dari EP b UKM, Koordinator 5
disusun secara dan EP c Pelayanan UKM
terpadu dan dan pelaksana 10
berbasis wilayah pelayanan UKM:
kerja Puskesmas
berdasarkan hasil Penggalian
- 88
-
analisis kebutuhan informasi terkait
dan harapan hasil RUK yang
masyarakat, hasil disusun
pembahasan
analisis data
capaian kinerja
pelayanan UKM,
dengan
memperhatikan
hasil pelaksanaan
b) kegiatan
Kriteria PIS PK (D,
2.1.2
Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas memuat kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat yang proses kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut dilakukan oleh masyarakat
sendiri dengan difasilitasi oleh Puskesmas
Catatan:
Bukti
kesepakatan
disesuaikan
dengan kegiatan
yang dilakukan
saat menyusun
- 90
-
RUK & RPK.
b) Terdapat bukti 1. Bukti Kepala 0
keterlibatan pelaksanaan Puskesmas, Pj
masyarakat dalam keterlibatan UKM, Koordinator 5
kegiatan masyarakat: Pelayanan UKM,
Pemberdayaan 2. RPK yang dan pelaksana 10
Masyarakat mulai memuat kegiatan pelayanan UKM
dari perencanaan, pemberdayaan serta masyarakat:
pelaksanaan, masyarakat.
perbaikan, dan 3. Bukti Penggalian
evaluasi untuk keterlibatan informasi terkait
mengatasi masalah masyarakat keterlibatan
kesehatan di dalam kegiatan masyarakat dalam
wilayahnya (D, W). pemberdayaan kegiatan
sesuai angka 1 pemberdayaan
mulai dari masyarakat mulai
perencanaan, dari perencanaan,
pelaksanaan, pelaksanaan,
perbaikan dan perbaikkan dan
evaluasi evaluasi.
Catatan:
- 91
-
masyarakat
disesuaikan dengan
kegiatan yang
dilakukan.
Misal, kegiatan
dilakukan dalam
bentuk pertemuan
minimal
melampirkan daftar
hadir, dan notula
yang diserta dengan
foto kegiatan.
Standar 2.2 Kemudahan akses sasaran dan masyarakat terhadap pelayanan UKM.
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM memastikan kemudahan akses sasaran dan
masyarakat terhadap pelaksanaan pelayanan UKM.
Pelayanan UKM Puskesmas mudah diakses oleh sasaran dan masyarakat, untuk mendapatkan informasi kegiatan serta
penyampaian umpan balik dan keluhan.
a. Kriteria 2.2.1
Penjadwalan pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas disepakati bersama dengan memperhatikan masukan sasaran, masyarakat,
- 96
-
kelompok masyarakat, lintas program dan lintas sektor yang dilaksanakan sesuai rencana.
dengan
b. Kriteria 2.2.2
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM memastikan akses sasaran dan masyarakat untuk
menyampaikan umpan balik dan keluhan
Catatan:
Pemenuhan poin 1, 2
dan 3 dapat
dituliskan di dalam 1
form yang sama
(tidak harus
dibuatkan terpisah)
a. Kriteria 2.5.1
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan, dan pelaksana kegiatan UKM bersama dengan tim pembina keluarga melaksanakan
pemetaan dan intervensi kesehatan berdasarkan permasalahan keluarga sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati
c. Kriteria 2.5.3
Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai bagian dari intervensi lanjut dalam bentuk peran serta masyarakat
terhadap masalah-masalah kesehatan
3. Bukti pelaporan
indikator kinerja
promosi
kesehatan yang
terintegrasi
dengan pelaporan
kinerja
Puskesmas
kepada Dinas
Kesehatan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi,
jika ada sistem
pelaporan elektronik
yang ditetapkan oleh
Kemenkes maka
pastikan Puskesmas
-
122
-
Jenis pelaporan
elektronik mengikuti
pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.
b. Kriteria 2.6.2
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Penyehatan Lingkungan
3. Bukti pelaporan
indikator kinerja
penyehatan
lingkungan yang
terintegrasi
dengan pelaporan
kinerja
Puskesmas
kepada Dinas
Kesehatan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi,
jika ada sistem
pelaporan elektonik
yang ditetapkan oleh
Kemenkes maka
-
127
sudah melaksanakan.
-
Pencatatan pelaporan
terkait penyehatan
lingkungan secara
elektronik misalnya.
• e-monev HSP
(Hygiene Sanitasi
Pangan)
• e-monev E1
(HygieneTempat
Fasilitas Umum)
• Sikelim(Laporan
Limbah)
• e-STBM
Jenis pelaporan
elektronik mengikuti
pemberlakukan saat
dilaksanakan survei
-
128
-
c. Kriteria 2.6.3
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Kesehatan Keluarga
Elemen Penilaian R D O W S NILAI
a) Tercapainya SK Kepala Puskesmas 1. Bukti pencapaian 0
indikator kinerja tentang Indikator dan target indikator
pelayanan UKM target Kinerja kinerja kesehatan 5
Esensial Kesehatan Pelayanan UKM keluarga
Keluarga sesuai kesehatan keluarga 2. Analisis 10
dengan pokok sebagai bagian dari pencapaian target
pikiran disertai indikator kinerja indikator kinerja
dengan analisisnya Puskesmas kesehatan
(R, D) keluarga
b) Dilaksanakan 1. RPK tahunan dan Bukti pelaksanaan PJ UKM, 0
upaya-upaya RPK Bulanan pelayanan UKM Koordinator dan
promotif dan esensial kesehatan pelaksana 5
preventif untuk 2. KAK pelayanan keluarga sesuai kesehatan
mencapai kinerja UKM kesehatan dengan pokok pikiran keluarga 10
pelayanan UKM keluarga minimal. Bukti
Esensial Kesehatan pelaksanaan Penggalian
Keluarga 3. SK tentang disesuaikan dengan informasi
sebagaimana pokok pelayanan UKM di jenis kegiatan. pelayanan
-
129
pikiran, dan Puskesmas Misal, apabila
- kesehatan
tertuang di dalam kegiatan dalam keluarga
RPK, sesuai dengan 4. SOP sesuai dengan bentuk pertemuan,
kebijakan, pelayanan minimal
prosedur dan melampirkan:
kerangka acuan UKM 1. Undangan
kegiatan yang telah kesehatan keluarga 2. Notula dan/ atau
ditetapkan (R, D, laporan
W)
yang
disertai
c) Dilakukan 1. Jadwal PJ UKM, 0
pemantauan secara pemantauan Koordinator -dan
periodik dan pelaksana 5
berkesinambungan 2. Hasil pemantauan kesehatan
terhadap capaian capaian keluarga : 10
indikator dan
upaya yang telah indikator Penggalian
dilakukan (D, W). kesehatan informasi upaya
keluarga yang pemantauan dan
penilaian
disertai pelayanan
-
130
- kesehatan
keluarga
d) Disusun rencana 1. Rencana tindak PJ UKM, 0
tindak lanjut dan lanjut pelayanan Koordinator —dan
dilakukan kesehatan pelaksana 5
tindaklanjut keluarga sesuai kesehatan
berdasarkan hasil hasil keluarga: 10
pemantauan yang pemantauan
terintegrasi ke dapat berupa RUK Penggalian
dalam dokumen atau RPK informasi upaya
perencanaan (D, perubahan menyusun
W). atau RPK bulanan rencana tindak
lanjut kesehatan
2. Bukti hasil keluarga yang
tindaklanjut dilakukan
e) Dilaksanakan SOP Pencatatan dan 1. Bukti pencatatan Kepala 0
pencatatan, dan Pelaporan (lihat bab I) indikator kinerja Puskesmas, PJ
dilakukan pelayanan UKM UKM, Koordinator 5
pelaporan kepada kesehatan dan pelaksana
kepala puskesmas keluarga kesehatan 10
dan dinas keluarga:
2. Bukti pelaporan
kesehatan daerah
capaian
-
131
kabupaten /kota pelayanan UKM
- Penggalian
sesuai dengan kesehatan informasi terkait
prosedur yang keluarga kepada pencatatan dan
telah ditetapkan (R, Kepala pelaporan
D, W) Puskesmas sesuai kesehatan
mekanisme yang keluarga
telah ditetapkan.
3. Bukti pelaporan
indikator kinerja
kesehatan
keluarga yang
terintegrasi
dengan pelaporan
kinerja
Puskesmas
kepada Dinas
Kesehatan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi
saat ini, jika ada
sistem pelaporan
-
132
Kemenkes maka -
pastikan Puskesmas
sudah melaksanakan.
Pencatatan pelaporan
kinerja kesga secara
elektronik misalnya e-
kohort, SIGA.
Jenis pelaporan
elektronik mengikuti
pemberlakukan saat
dilaksanakan survei
d. Kriteria 2.6.4
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Gizi
Elemen Penilaian R D O W S NILAI
a) Tercapainya SK Kepala Puskesmas 1. Bukti pencapaian 0
indikator kinerja tentang Indikator dan target indikator
pelayanan UKM target Kinerja kinerja gizi 5
esensial Gizi Pelayanan UKM gizi
sebagaimana yang sebagai bagian dari 2. Analisis 10
-
133
diminta dalam indikator kinerja pencapaian target
-
pokok pikiran Puskesmas indikator kinerja
disertai dengan gizi
analisisnya (R, D).
3. Bukti pelaporan
indikator kinerja
Gizi yang
terintegrasi
dengan
pelaporan kinerja
Puskesmas
-
136
kepada Dinas-
Kesehatan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi
jika ada sistem
pelaporan elektonik
yang ditetapkan oleh
Kemenkes maka
pastikan Puskesmas
sudah melaksanakan.
Pencatatan pelaporan
program gizi misal
aplikasi sigizi terpadu
Jenis pelaporan
elektronik mengikuti
pemberlakukan saat
dilaksanakan survei
e. Kriteria 2.6.5
-
137
Cakupan dan Pelaksanaan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian
- Penyakit.
penyakit pengendalian
penyakit:
2. Bukti pelaporan
capaian indikator
Penggalian
pelayanan UKM
informasi terkait
pencegahan dan
pencatatan dan
pengendalian
pelaporan
penyakit kepada
Pencegahan dan
Kepala Puskesmas
Pengendalian
sesuai mekanisme
Penyakit
yang telah
ditetapkan.
3. Bukti pelaporan
indikator kinerja
pencegahan dan
pengendalian
penyakit yang
terintegrasi
dengan pelaporan
kinerja
-
141
Puskesmas -
kepada Dinas
Kesehatan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan
pada standar ini
mengikuti target yang
diprioritaskan oleh
Puskesmas.
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi,
jika ada sistem
pelaporan elektonik
yang ditetapkan oleh
Kemenkes maka
pastikan Puskesmas
sudah melaksanakan.
Beberapa pencatatan
pelaporan elektronik
pada program P2
-
142
Menular sbb: -
• Sihepi
(hepatitis,sipilis,HI
V)
• SIHA (HIV/IMS)
• ARK (Register kohor
PDP).
• SITB ( pemeriksaan
TCM TB)
• SMILE( Penginputan
masuk keluarx
vaksin rutin dan
covid)
• Silantor (pelaporan
DBD , lepto dan
malaria)
Jenis pelaporan
elektronik mengikuti
pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.
-
143
-
Puskesmas melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya
a. Kriteria 2.7.1
Cakupan dan pelaksanaan UKM Pengembangan dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
Catatan: Sistem
pelaporan eletronik
mengikuti dengan
jenis pelayanan
UKM pengembangan
yang ditetapkan oleh
Puskesmas, (ika ada
sistem pelaporan
elektonik yang
ditetapkan oleh
Kemenkes maka
pastikan Puskesmas
sudah
melaksanakan)
Pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja dilakukan untuk menilai efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan,
kesesuaian dengan rencana, dan pemenuhan terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat. Pengawasan, pengendalian,
penilaian kinerja pelayanan UKM dilaksanakan dalam bentuk pemantauan dan supervisi pelaksanaan kegiatan pelayanan
UKM dengan menggunakan indikator kinerja pelayanan UKM
a. Kriteria 2.8.1
Kepala Puskesmas dan penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan supervisi untuk pengawasan pelaksanaan pelayanan UKM
Puskesmas yang dapat dilakukan secara terjadwal atau sewaktu-waktu.
b. Kriteria 2.8.2
Penanggung jawab UKM wajib melakukan pemantauan dalam upaya pelaksanaan kegiatan UKM sesuai dengan jadwal yang sudah
disusun agar dapat mengambil langkah tindak lanjut untuk perbaikan.
BAB III PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP), LABORATORY \4 DAN KEFARMASIAN
-
163
Standar 3.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis -
Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai dengan pemulangan dilaksanakan dengan
memperhatikan kebutuhan pasien dan mutu pelayanan.
Proses penerimaan sampai dengan pemulangan pasien, dilaksanakan dengan memenuhi kebutuhan pasien dan mutu pelayanan
yang didukung oleh sarana, prasarana dan lingkungan.
a. Kriteria 3.1.1
Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan pasien dilaksanakan dengan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan
pasien, serta mempertimbangkan hak dan kewajiban pasien.
a) Kriteria 3.2.1
Penapisan (skrining) dan proses kajian awal dilakukan secara paripurna, mencakup berbagai kebutuhan dan harapan pasien/keluarga,
serta dengan mencegah penularan infeksi. Asuhan pasien dilaksanakan berdasarkan rencana asuhan medis, keperawatan, dan asuhan
klinis yang lain dengan memperhatikan kebutuhan pasien dan berpedoman pada panduan praktik klinis.
Elemen Penilaian R D O W S NILAI
a) Dilakukan skrining 1. SK pelayanan klinis 1. Hasil pengkajian Pengamatan Dokter, Perawat,
dan pengkajian awal tentang pengkajian, awal perawat dan surveior terhadap Bidan
secara paripurna rencana asuhan, dokter yang proses:
oleh tenaga yang pemberian asuhan dituangkan ke • Pengkajian awal Penggalian
kompeten untuk dan pendidikan dalam form • Triase (proses informasi terkait
mengidentifikasi pasien/keluarga pengkajian skrining) dan skrining dan
kebutuhan 2. SOP pengkajian skrining lokasi nyeri pengkajian awal
pelayanan sesuai awal klinis secara paripurna
dengan panduan (screening) yang 2. Telaah rekam dalam
praktik klinis, meliputi: kajian medis jika ada mengidentifikasi
-
169
termasuk penangan medis, kajian keluhan nyeri - kebutuhan
nyeri dan dicatat penunjang medis, pelayanan pasien
dalam rekam medis dan kajian
(R, D, O, W). keperawatan
3. SOP Penulisan
Rekam Medis
termasuk
penulisan jika ada
penanganan nyeri
(lokasi nyeri)
b) Dalam keadaan 1. SK pelimpahan 1. Dokumen
tertentu jika tidak wewenang kualifikasi
tersedia tenaga petugas yang
medis, dapat 2. SOP pelimpahan dilimpahkan
dilakukan wewenang sesuai dengan
pelimpahan yang ditetapkan
wewenang tertulis dalam Surat
kepada perawat Keputusan Kepala
dan/atau bidan Puskesmas.
yang telah 2. Telaah RM : Bukti
mengikuti pelatihan, dilakukan kajian
untuk melakukan awal medis dan
kajian pemberian
-
170
awal medis dan asuhan medis -
pemberian asuhan sesuai dengan
medis sesuai dengan kewenangan
kewenangan delegatif yang
delegatif yang diberikan.
diberikan
c) Rencana (R, D).
asuhan 1. Telaah Rekam Dokter, perawat,
dibuat berdasarkan Medis bidan, petugas
hasil pengkajian gizi dan farmasi
awal, dilaksanakan 2. Bukti dilakukan tentang asuhan
dan dipantau, serta asuhan pasien kolaboratif
direvisi berdasarkan sesuai rencana,
hasil kajian lanjut PPK, dan SOP. (S- Penggalian
sesuai dengan O-A-P) informasi terkait
perubahan rencana asuhan
kebutuhan pasien 3. Tdk ada
(D, W). pengulangan yang
tidak perlu
S : Subjective O :
Objective A :
Assesment P :
Planning
-
171
d) Dilakukan asuhan Catatan - Dokter, perawat,
pasien, termasuk Perkembangan bidan, petugas
jika diperlukan Pasien gizi dan farmasi
asuhan secara Terintegrasi/CPPT tentang asuhan
kolaboratif sesuai kolaboratif
dengan rencana
asuhan dan Penggalian
panduan praktik informasi tentang
klinis dan/atau asuhan secara
prosedur asuhan kolaboratif
klinis agar tercatat
di rekam medis dan
tidak terjadi
pengulangan yang
tidak perlu (D, W).
e) Dilakukan 1. Bukti dilakukan Pengamatan
penyuluhan/pendidi pemberian surveior
kan kesehatan dan penyuluhan/pend Pelaksanaan
evaluasi serta tindak i dikan kesehatan penyuluhan/pend
lanjut bagi pasien kepada idikan kesehatan
dan keluarga pasien/keluarga bagi pasien dan
dengan metode yang 2. Evaluasi keluarga
dapat dipahami oleh pemahaman
pasien pasien
-
172
dan keluarga (D, O). dan keluarga -
3. Tindaklanjut
sesuai hasil
evaluasi
3. Bukti dilakukan
komunikasi
dengan RS
rujukan.
Standar 3.4 Pelayanan anestesi lokal dan tindakan.
Pelayanan anastesi lokal dan tindakan di Puskesmas dilaksanakan dengan sesuai standar.
Tersedia pelayanan anestesi lokal dan tindakan untuk memenuhi kebutuhan pasien
a. Kriteria 3.4.1
Pelayanan anestesi lokal di Puskesmas dilaksanakan sesuai dengan standar dan peraturan perundang-undangan.
-
175
Elemen Penilaian R D - O W S NILAI
a) Pelayanan anestesi 1. SK tentang Telaah rekam medis Pengamatan Dokter,dokter
lokal dilakukan oleh pelayanan anastesi pasien dengan surveior terhadap gigi, perawat,
tenaga kesehatan anastesi proses pelayanan bidan, dan tenaga
yang kompeten 2. SOP pelayanan anastesi oleh kesehatan
sesuai dengan anastesi tenaga kesehatan
kebijakan dan (menyesuaikan Penggalian
prosedur (R, D, O, kondisi di informasi tentang
W). Puskesmas) pelaksanaan
anestesi lokal di
puskesmas
b) Jenis, dosis, dan Telaah rekam medis
teknik anestesi lokal
dan pemantauan
status fisiologi
pasien selama
pemberian anestesi
lokal oleh petugas
dicatat dalam rekam
medis pasien (D)
-
176
Standar 3.5 Pelayanan gizi. -
Pelayanan Gizi dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelayanan Gizi diberikan sesuai dengan status gizi pasien secara reguler, sesuai dengan rencana asuhan, umur, budaya, dan
bila pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi makanan
a. Kriteria 3.5.1
Pelayanan Gizi dilakukan sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinis yang tersedia secara reguler.
3. Jadwal pemberian
makan pada
pasien
d) Pasien dan/atau Bukti dilakukan 0
keluarga pasien pemberian edukasi
diberi edukasi gizi kepada pasien 5
tentang pembatasan dan / atau keluarga
diet pasien dan pasien jika keluarga 10
keamanan/kebersih ikut menyediakan
a n makanan bila makanan bagi pasien
keluarga ikut
-
178
menyediakan -
makanan bagi
pasien (D).
e) Proses kolaboratif CPPT ( Catatan 0
Petugas gizi
digunakan untuk Perkembangan Pasien
merencanakan, Terintegrasi) dalam 5
Penggalian
memberikan, dan rekam medis
informasi tentang
memantau 10
pelaksanaan
pelayanan gizi (D,
kolaboratid dalam
W).
merencanakan,
memberikan dan
memantau
pelayanan gizi
a. Kriteria 3.6.1
Pemulangan dan tindak lanjut pasien yang bertujuan untuk kelangsungan layanan dipandu oleh prosedur baku.
a. Kriteria 3.7.1
Pelaksanaan pelayanan rujukan dilakukan sesuai dengan ketentuan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan dan mengacu pada
ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Kriteria 3.7.2
Dilakukan tindak lanjut terhadap rujukan balik dari FKRTL.
.
Elemen Penilaian R D O W S NILAI
a) Dokter/dokter gigi 1. SK tentang rujuk 1. Telaah rekam Pengamatan
Dokter/dokter gigi balik medis/CPPT yang surveior terhadap
penangggung berisi kajian ulang pelaksanaan
jawab pelayanan 2. SOP Rujuk Balik oleh dokter/ pengkajian ulang
melakukan kajian dokter gigi tentang kondisi pasien
ulang kondisi 3. SOP Kajian ulang kondisi pasien program rujuk
medis sebelum kondisi pasien program rujuk balik
menindaklanjuti rujuk balik FKTRL balik
umpan balik dari dan tindak lanjut
FKRTL sesuai 2. Surat rujuk balik
dengan kebijakan dari RS
dan prosedur yang
-
184
ditetapkan (R, D, -
O).
a. Kriteria 3.8.1
Tata kelola penyelenggaraan rekam medis dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
sesuai
dengan kebijakan dan
prosedur
b) yang
Rekam medis diisi Telaah rekam medis Pengamatan Dokter, Dokter
secara lengkap dan surveior terhadap Gigi dan/ atau
dengan tulisan yang pengisian rekam tenaga kesehatan
terbaca serta harus medis
dibubuhi nama, Penggalian
waktu pemeriksaan, informasi tentang
dan tanda tangan pengisian rekam
dokter, dokter gigi medis
dan/atau tenaga
kesehatan yang
melaksanakan
pelayanan
kesehatan
perseorangan;
apabila ada
kesalahan dalam
melakukan
-
188
pencatatan di rekam -
medis, dilakukan
koreksi sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundang-
undangan (D, O, W)
a. Kriteria 3.9.1
Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
Elemen Penilaian R D O W S NILAI
a) Kepala Puskesmas 1. SK jenis pelayanan
menetapkan nilai laboratorium
normal, rentang 2. SK tentang rentang
nilai rujukan untuk nilai normal
setiap jenis laboratorium
pemeriksaan yang 3. SK tentang nilai
disediakan, dan kritis laboratorium
-
189
nilai kritis 4. SOP - SOP terkait -
pemeriksaan pelayanan
laboratorium (R). laboratorium dan
pengelolaan limbah
a. Kriteria 3.10.1
Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
e) Dilakukan edukasi SOP pemberian Bukti pelaksaaan PIO Pengamatan Petugas Farmasi 0
kepada setiap informasi obat (PIO) surveior terhadap
pasien tentang pelaksanaan PIO Penggalian 5
indikasi dan cara informasi tentang
penggunaan obat pelaksanaan PIO 10
(R, D, O, W).
f) Obat gawat darurat 1. SOP penyediaan Bukti penyediaan Pengamatan Petugas di ruang 0
tersedia pada unit dan penyimpanan obat emergensi serta surveior terhadap yang
yang diperlukan obat gawat monitoringnya tempat melaksanakan 5
dan dapat diakses darurat penyimpanan tindakan
untuk memenuhi obat emergensi, 10
kebutuhan yang 2. SOP cara mengakses, Penggalian
bersifat gawat pemantauan/ pemantauan dan informasi tentang
darurat, lalu monitoring obat penggantian obat pelaksanaan
dipantau dan gawat darurat emergensi, jumlah pengelolaan obat
diganti tepat waktu secara berkala stock obat gawat darurat
-
196
setelah digunakan - dengan kartu
atau jika stock obat
kedaluwarsa ( R, D,
O, W).
penanggulangan
stunting yang Penggalian
kegiatan
pencegahan dan
penanggulangan
stunting
-
199
pencegahan dan -
penanggulangan
stunting
Catatan:
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi
saat ini, jika ada
sistem pelaporan
elektonik yang
ditetapkan oleh
Kemenkes maka
pastikan Puskesmas
sudah melaksanakan.
-
202
Pencatatan pelaporan
-
stunting misal
melalui melalui
aplikasi sigizi terpadu
(e-PPBGM)
Jenis pelaporan
elektronik mengikuti
pemberlakukan saat
dilaksanakan survei
Standar 4.2 Penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi.
Program penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi diselenggarakan dalam upaya meningkatkan pelayanan
kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, terutama penguatan pelayanan kesehatan primer, dengan mendorong upaya
promotif dan preventif.
Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan persalinan, pelayanan kesehatan masa sesudah
melahirkan, serta pelayanan kesehatan bayi baru lahir beserta pemantauan dan evaluasinya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
a. Kriteria 4.2.1
Puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan masa sesudah
melahirkan, dan pelayanan kesehatan bayi baru lahir.
-
203
-
Elemen Penilaian R D O W S NILAI
a) Ditetapkannya SK indikator kinerja Bukti pencapaian Pj UKM, 0
indikator dan target pelayanan ibu dan indikator kinerja Koordinator dan
kinerja dalam bayi yang merupakan dalam rangka pelaksanan 5
rangka penurunan bagian dari indikator penurunan jumlah pelayanan
jumlah kematian & target kinerja kematian ibu dan kesehatan ibu 10
ibu dan jumlah pelayanan UKM di bab jumlah kematian bayi dan bayi:
kematian bayi yang II yang disertai
disertai capaian analisisnya. Penggalian
dan
analisisnya (R, D, informasi terkait
W). penetapan
indikator,
pencapaian dan
analisanya
Catatan:
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi
saat ini, jika ada
-
210
sistem pelaporan -
elektonik yang
ditetapkan oleh
Kemenkes maka
pastikan Puskesmas
sudah melaksanakan.
Pencatatan pelaporan
jumlah kematian ibu
dan jumlah kematian
bayi misal melalui
melalui aplikasi
MPDN dan pelayanan
ANC melalui e-kohort
Jenis pelaporan
elektronik mengikuti
pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.
a. Kriteria 4.3.1
Program imunisasi direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi dalam upaya peningkatan capaian cakupan dan mutu
imunisasi.
Catatan:
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi
saat ini, jika ada
sistem pelaporan
elektonik yang
ditetapkan oleh
-
216
Kemenkes maka -
pastikan Puskesmas
sudah melaksanakan.
Untuk Pencatatan
pelaporan program
imunisasi saat ini
menggunakan
aplikasi SMILE dan/
atau ASIK.
Jenis pelaporan
elektronik mengikuti
pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.
Program Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) diselenggarakan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan menuju
cakupan kesehatan semesta, terutama penguatan pelayanan kesehatan primer dengan mendorong upaya promotif dan
preventif.
-
217
-
Puskesmas memberikan pelayanan kepada pengguna layanan TBC mulai dari penemuan kasus TBC pada orang yang terduga
TBC, penegakan diagnosis, penetapan klasifikasi dan tipe pengguna layanan TBC, serta tata laksana kasus yang terdiri atas
pengobatan pengguna layanan beserta pemantauan dan evaluasinya untuk memutus mata rantai penularan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
a. Kriteria 4.4.1
Puskesmas melaksanakan pelayanan kepada pasien TBC mulai dari penemuan kasus TBC pada orang yang terduga TBC, penegakan
diagnosis, penetapan klasifikasi dan tipe pengguna layanan TBC, serta tata laksana kasus yang terdiri atas pengobatan pasien beserta
pemantauan dan evaluasinya.
e) Dilakukan tata SOP tata laksana Telaah rekam medis Pengamatan PJ UKP, DPJP 0
laksana kasus kasus tuberkulosis pasien TB surveior terhadap
tuberkulosis mulai tata laksana Penggalian 5
dari diagnosis, pasien TB informasi terkait
pengobatan, tata laksana 10
-
220
pemantauan, - pasien TB di
evaluasi, dan tindak Puskesmas
lanjut sesuai dengan
kebijakan,
pedoman/panduan,
dan prosedur yang
telah ditetapkan ( R,
D, O, W).
f) Dikoordinasikan dan 1. SK tentang media 1. Bukti koordinasi Kepala 0
dilaksanakan komunikasi dan kegiatan Puskesmas, Pj
program koordinasi di peningkatan UKM, Koordinator 5
penanggulangan Puskesmas. (lihat program P2P & Pelaksana
tuberkulosis sesuai bab I) penanggulangan Tuberkulosis, 10
dengan rencana tuberkulosis lintas program
yang disusun 2. SOP komunikasi dan lintas sektor:
bersama secara dan koordinasi 2. Bukti hasil
lintas program dan (lihat bab II) pelaksanaan Penggalian
lintas sektor (R, D, kegiatan sesuai informasi terkait
W). dengan RPK dan koordinasi dan
RPKB, serta pelaksanaan
mengacu pada SK, kegiatan
SOP dan KAK penanggulangan
yang
-
221
ditetapkan. (Lihat
- tuberkulosis
dokumen regulasi
pada EP b).
Catatan:
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi
saat ini, jika ada
sistem pelaporan
elektonik yang
ditetapkan oleh
Kemenkes maka
pastikan Puskesmas
sudah melaksanakan.
-
223
-
Untuk pencatatan
pelaporan kasus TB
melalui aplikasi SITB.
Jenis pelaporan
elektronik mengikuti
pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.
Pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya diselenggarakan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan
menuju cakupan kesehatan semesta, terutama penguatan pelayanan kesehatan primer dengan mendorong upaya promotif dan
preventif..
Puskesmas melaksanakan pengendalian penyakit tidak menular utama yang meliputi hipertensi, diabetes melitus, kanker
payudara dan leher rahim, Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK), serta Program Rujuk Balik (PRB) penyakit tidak menular
(PTM) dan penyakit katastropik lainnya sesuai dengan kompetensi di tingkat primer, juga penanganan faktor risiko PTM
melalui pelayanan terpadu penyakit tidak menular (Pandu PTM) sesuai dengan algoritma Pandu..
a. Kriteria 4.5.1
-
224
Program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular -serta faktor risikonya direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan
ditindaklanjuti.
3. KAK terkait
program
pengendalian
Penyakit Tidak
Menular
c) Kegiatan 1. SK tentang media 1. Bukti koordinasi Kepala
pengendalian komunikasi dan kegiatan Puskesmas, Pj
penyakit tidak koordinasi di peningkatan UKM, Koordinator
menular Puskesmas. (lihat program P2P & Pelaksana
dikoordinasikan bab I) pengendalian PTM kader dan
dan dilaksanakan Penyakit Tidak sasaran PTM:
sesuai
-
226
dengan rencana 2. SOP komunikasi Menular -
yang telah disusun dan koordinasi Penggalian
bersama lintas lihat bab II) 2. Bukti hasil informasi terkait
program dan lintas pelaksanaan koordinasi dan
sektor sesuai kegiatan sesuai pelaksanaan
dengan kebijakan, dengan RPK dan kegiatan
pedoman/panduan RPKB, serta Penanggulangan
, prosedur dan mengacu pada SK, PTM
kerangka acuan SOP dan KAK
yang telah yang ditetapkan.
ditetapkan (R, D, (lihat dokumen
W). regulasi pada EP
b).
d) Diselenggarakan 1. SK tentang Bukti pelaksanaan Pengamatan Kepala
tahapan kegiatan pemeriksaan PTM PTM di Posbindu surveior terhadap Puskesmas, Pj
dan pemeriksaan di Posbindu pelaksanaan UKM, Koordinator
PTM di Posbindu pelayanan P2P & Pelaksana
sesuai dengan 2. SOP terkait Posbindu PTM dan kader:
ketentuan yang kegiatan PTM di
berlaku (R, D, O, Posbindu Penggalian
W). informasi terkait
pelaksanaan
-
227
- pelayanan PTM di
Posbindu
e) Dilakukan tata Telaah rekam medis Pengamatan Pj UKP, DPJP
laksana Penyakit terkait tata laksana surveior terhadap
Tidak Menular PTM secara terpadu tata laksana PTM Penggalian
secara terpadu terhadap pasien secara terpadu informasi terkait
mulai dari tata laksana PTM
diagnosis, secara terpadu
pengobatan,
pemantauan,
evaluasi, dan
tindak lanjut
sesuai dengan
panduan praktik
klinis dan
algoritma
pelayanan PTM
oleh tenaga
kesehatan yang
berkompeten ( D,
f) Dilakukan 1. Jadwal Kepala
pemantauan, pemantauan dan Puskesmas, Pj
evaluasi, dan evaluasi UKM, Koordinator
tindak
-
228
lanjut terhadap 2. Hasil pemantauan
- P2P & Pelaksana
pelaksanaan dan evaluasi PTM:
program sesuai dengan
pengendalian jadwal Penggalian
penyakit tidak informasi terkait
menular (D, W). 3. Bukti hasil kegiatan
tindaklanjut dari pemantauan dan
pelaksanaan evaluasi
pemantauan dan penanggulangan
evaluasi PTM
g) Dilaksanakan 1. SK tentang 1. Bukti pencatatan Kepala
pencatatan, dan Pencatatan dan kasus PTM di Puskesmas, Pj
dilakukan Pelaporan Puskesmas UKM, Koordinator
pelaporan kepada 2. Bukti pelaporan P2P & Pelaksana
kepala puskesmas 2. SOP pencatatan kasus PTM PTM:
dan dinas dan pelaporan kepada Kepala
kesehatan daerah Catatan: SK dan Puskesmas sesuai Penggalian
kabupaten/kota SOP pencatatan mekanisme yang informasi terkait
sesuai dengan dan pelaporan lihat telah ditetapkan. dengan
prosedur yang di bab I 3. Bukti pelaporaan pencatatan dan
telah ditetapkan (R, kasus PTM pelaporan kepada
D, W) Puskesmas Dinas Kesehatan
kepada
-
229
- Daerah Kab/Kota
Dinas Kesehatan.
sesuai dengan
regulasi yang
ditetapakan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi
saat ini, jika ada
sistem pelaporan
elektonik yang
ditetapkan oleh
Kemenkes maka
pastikan Puskesmas
sudah melaksanakan.
Pencatatan pelaporan
kasus PTM
menggunakan
aplikasi ASIK
-
230
elektronik mengikuti
-
pemberlakukan saat
dilaksanakan survei
a. Kriteria 5.1.1
Kepala Puskesmas menetapkan penanggungjawab mutu, tim mutu dan program peningkatan mutu Puskesmas.
2. Bukti evaluasi
pelaksanaan
program
peningkatan
mutu
-
233
-
c) Tim Mutu menyusun 1. Bukti penyusunan PJ mutu dan tim 0
program rencana mutu
peningkatan mutu peningkatan mutu 5
dan melakukan berdasarkan Penggalian
tindak lanjut upaya evaluasi informasi dalam 10
peningkatan mutu proses evaluasi
secara 2. Bukti hasil tindak program mutu,
berkesinambungan lanjut upaya penyusunan
(D, W). peningkatan mutu rencana
secara perbaikan, tindak
berkesinambunga lanjut upaya
n perbaikan
berkesinambunga
n
d) Program peningkatan Bukti pelaksanaan PJ mutu, tim 0
mutu komunikasi program mutu Puskesmas,
dikomunikasikan peningkatan mutu LP, LS 5
kepada lintas sesuai media
program dan lintas komunikasi kepada Penggalian 10
sektor, serta LP dan LS yang informasi terkait
dilaporkan secara ditetapkan oleh pelaksanaan
-
234
berkala kepada Puskesmas - komunikasi
kepala Puskesmas program
dan dinas kesehatan peningkatan mutu
daerah kabupaten/ kepada LP dan LS
kota sesuai dengan
prosedur yang telah
ditetapkan (D, W)
b. Kriteria 5.1.2
Kepala Puskesmas dan tim atau petugas yang diberi tanggung jawab untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien berkomitmen
untuk membudayakan peningkatan mutu secara berkesinambungan melalui pengelolaan indikator mutu.
a. Kriteria 5.2.1
Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya Puskesmas terhadap pengguna layanan, keluarga, masyarakat, petugas, dan lingkungan
diidentifikasi, dan dianalisis.
b) (D).Mutu
Tim Bukti pemantauan Penggalian
Puskesmas pelaksanaan rencana informasi progress
0
-
244
membuat penanganan risiko- pelaksanaan
pemantauan rencana 5
terhadap rencana penanganan risiko
penanganan risiko beserta hambatan 10
(D,W). dan upaya solusi
atas hambatan
yang ditemukan
a. Kriteria 5.3.1
Proses Identifikasi pasien dilakukan dengan benar.
b. Kriteria 5.3.2
Proses untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dalam pemberian asuhan ditetapkan dan dilaksanakan.
c) (D,W,S).
Dilakukan SOP pelaksanaan Bukti SBAR yang Penggalian Petugas 0
-
249
komunikasi efektif komunikasi efektif tercatat dalam - informasi tentang Puskesmas
pada proses serah formular SBAR pelaksanaan diminta untuk 5
terima pasien komunikasi efektif mensimulasika
yang memuat hal pada proses serah n komunikasi 10
kritikal dilakukan terima pasien efektif pada
secara konsisten proses serah
sesuai dengan terima pasien
prosedur dan
metode SBAR
dengan
menggunakan
formulir yang
dibakukan (R, D,
W, S)
c. Kriteria 5.3.3
Proses untuk meningkatkan keamanan terhadap obat-obat yang perlu diwaspadai ditetapkan dan dilaksanakan.
d. Kriteria 5.3.4
Proses untuk memastikan tepat pasien, it prosedur, dan tepat isi pada pasien g menjalani operasi/tindakan medis itetapka
s yan d n
tepa dan dilaksanakan.
f. Kriteria 5.3.6
Proses untuk mengurangi risiko pasien jatuh disusun dan dilaksanakan.
Puskesmas menetapkan sistem pelaporan insiden keselamatan pasien dan pengembangan budaya keselamatan.
Pelaporan insiden keselamatan pasien berhubungan dengan budaya keselamatan di Puskesmas dan diperlukan untuk
mencegah insiden lebih lanjut atau berulang pada masa mendatang yang akan membawa dampak kerugian yang lebih besar
bagi Puskesmas
a. Kriteria 5.4.1
-
257
Dilakukan pelaporan, dokumentasi, analisis akar masalah, dan -penyusunan tindakan korektif sebagai upaya perbaikan, dan
pencegahan potensi insiden keselamatan pasien.
b. Kriteria 5.4.2
Tenaga kesehatan pemberi asuhan berperan penting dalam memperbaiki perilaku dalam pemberian pelayanan yang mencerminkan
budaya mutu dan budaya keselamatan.
a. Kriteria 5.5.1
Regulasi dan program pencegahan dan pengendalian infeksi dilaksanakan oleh seluruh karyawan Puskesmas secara komprehensif
untuk mencegah dan meminimalkan risiko terjadinya infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan.
infeksi
terkait
pelayanan
kesehatan,
-
263
kewaspadaan -
isolasi,
(5) surveilans
penyakit infeksi
terkait
pelayanan
kesehatan dan,
(6) penggunaan
anti
mikroba secara
bijak
dan
komprehensif
dalam
penyelenggaraa
n pelayanan
2. Dilakukan 1. Bukti pelaksanaan Penggalian 0
pemantauan, monitoring dan Informasi terkait
evaluasi, tindak evaluasi pemantauan, 5
lanjut, dan pelaksanaan evaluasi, tindak
pelaporan terhadap program PPI lanjut, dan 10
pelaksanaan dengan indikator pelaporan
-
264
program PPI yang telah - terhadap
dengan ditetapkan. pelaksanaan
menggunakan program PPI
indikator yang 2. Bukti penilaian
ditetapkan (D, W) kinerja PPI
3. Bukti rekomendasi
perbaikan dan
tindaklanjutnya
dari hasil monev
program PPI
b. Kriteria 5.5.2
Dilakukan identifikasi berbagai risiko infeksi dalam penyelenggaraan pelayanan sebagai dasar untuk menyusun dan menerapkan
strategi untuk mengurangi risiko tersebut.
c. Kriteria 5.5.3
Puskesmas yang mengurangi risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan perlu melaksanakan dan mengimplementasikan program
PPI untuk mengurangi risiko infeksi baik bagi pasien, petugas, keluarga pasien, masyarakat, maupun lingkungan.
-
266
-
Elemen Penilaian R D O W S NILAI
a) Terdapat bukti SOP penerapan Dokumen Bukti Pengamatan Penggalian 0
penerapan dan kewaspadaan standar penerapan surveior terhadap informasi terkait
pemantauan seperti Penggunaan kewaspadaan standar pelaksanakan proses penerapan 5
prinsip
kewaspadaan APD, pengelolaan berdasarkan regulasi penerapan kewaspadaan
standar sesuai Linen, penempatan yang telah ditetapkan kewaspadaan standar 10
dengan Pokok pasien, pengelolahan di Puskesmas standar sesuai
Pikiran pada angka limbah, Dekontamina regulasi yang
(1) sampai dengan si peralatan perawatan ditetapkan
angka (9) sesuai pasien dengan benar
dengan prosedur dll
yang ditetapkan (R,
D, O, W).
d. Kriteria 5.5.4
Puskesmas melakukan upaya kebersihan tangan sesuai standar.
BAB III
PENUTUP
ERAL PELAYANAN
KESEHATAN,
OREMTUR JENfl