I. PENDAHULUAN
Strategi dan sasaran arah kebijakan RPJMN 2020 - 2024 Meningkatkan Pelayanan
Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta mempunyai lima strategi yaitu:
peningkatan KIA,KB dan Kesehatan reproduksi, percepatan perbaikan gizi
mansyarakat, penigkatan pengendalian penyakit, penguatan system Kesehatan dan
POM, Dari kelima strategi tersebut mempunyai indicator dan target. Yang menjadi
focus tugas pokok dan fungsi peningkatan mutu pelayanan Kesehatan di FKTP
termasuk di strategi ke lima dengan indkatornya adalah persentasi fasilitas Kesehatan
tingkat pertama terakreditas dengan baseline data 40% dan target 2024 100 %
terakreditasi.dan persentase rumah sakit terakreditasi baselin data 63% target sampai
tahun 2024 100%.
Masa Pandemi copid 19 reakreditasi ditunda dengan turunnya surat Di cabutnya surat
edaran nomor HK.02.01/MENKES/455/2020 tentang perizinan dan akreditasi
fasilitas pelayanan kesehatan, dan penetapan rumah sakit pendidikan pada masa
pandemi corona virus disease 2019 (covid-19) kegiatan persiapan dan survei
akreditasi untuk rumah sakit dan laboratorium kesehatan mulai dilakukan setelah
status Bencana Nasional atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) dinyatakan dicabut oleh Pemerintah. dan diganti dengan
surat edaran nomor HK.02.01/MENKES/133/2021 berisi tentang 1. Kegiatan dan
survei akreditasi untuk fasilitas pelayanan Kesehatan dapat dilakukan secara daring
(online) dan/atau luring dengan meempeerhatikan zona resikocovid 19 di
provinasi/Kabupaten/kota dan penerapan protocol Kesehatan. 2 Rumah Sakit,
Puskesmas,Klinik dan laboratorium Kesehatan yang seertifikat akreditasinya
dinyatakan masih tetap berlaku dan/atau telah memiliki pernyataan komitmen untuk
menjaga dan melakukan upaya peningkatan mutu berdasarkan nomor
HK.02.01/MENKES/455/2020 tentanf perizinana dan akreditasi fasilitas
Kesehatan.SErtifikat akreditasi masih berlaku sampai tanggal 18 februari 2022.
II. LATARBELAKANG
Instrument akreditasi versi tahun 2015 terdapat 9 BAb , 42 Standar 168 Kriteria dan
776 elemen penilaian lebih disempurnakan dan dimudahkan dalam pemahamannya
menjadi instrument akreditasi versi revisi terdiri dari: 5 Bab. 34 standar. 78 kriteria,
dan 297 elemen penilaian. Standar akreditasi puskesmas direvisi dengan analisis
menjawab tantangan issue global ( mutu dan keselmatan pengguna jasa
pelayanan.kesehatan). pengembangan ilmu pengetahuan. Persaingan gobal, peubahan
regulasi. Mengakomodir program prioritas nasional, menjawab UHC-JKN. Perlunya
simplikasi standar dan instrument termasuk pengembanagn metode survei berbasis IT,
penguatan penerapan PPI dan sasaran keselamatan pasien
Pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan tersebut yang di gaide oleh instrument
akreditasi maka perlu adanya penguatan, pemahaman bagi Puskesmas khususnya
yang akan reakreditasi bagi seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Sukabumi.
Adapun jadwal kegiatan pelaksanaan semua wilayah mempunyai agenda yang sama
dengan Narasumber surveyor FKTP Kabupaten Sukabumi Peserta adalah dari Tim
Pokja Admen, UKM , UKP dan Mutu dari tiap Puskesmas.
Menjelaskan Standar.
Pokok Pikiran dan
elemen penilian ( Materi Terlampir)
Kumpulan Pertanyaan
Apa bedanya 9 Bab dengan 5 Bab. Kendali Kami dilapangan di akreditasi kita tidak
paham apa yang kita lakukan sebetulnya pemerintah dan Dinas harapkan dengan
Puskesmas yang berkualitas. Melaksanakan dengan ROWDS dibuat saja. Kita buat
tidak paham seperti anak TK kita tidak tahu apa yang ada. Contoh jenis resiko apa yang
harus kita lakukan. Yang kita lakukan menyediakan . contoh zoom harus ditulis tidak
ada arahan harus mencatat. Saat akre sudah ada bayang bayang sekarang sudah baru.
Ke tiga berharap bisa dijelaskan harus ada SK ada cantumnya disan acuan adalah UU
no sekian. Kita harapkan seperti ada daftar pusktaka nya. Contoh ada laboratorium
harus ada ini.monitoringnya mana. Kita tidaak berpiran seperti itu contoh ada
ceklisnya. Tempat bertanya adalah KTU atau Kapus ditanya tidak bisa. Harapan
ingindijelaskan BAB 1 SK UU yanag diacu itu apa dokumen apa ceklis apa? Cara
menentukan orang itu bentrok. Membuat satu satu bentrok. Haruskan menetukan orang
itu dengan bab lain. Sesuai dengan kompetennya jadi kacau balau.
Jawab
Dinkes itu sudah membuat WS untuk disampaikan ke seluruhnya yang paling sulit
adalah PKM Cuek-cuek.
Cjangkar
Surveyor tidak mendikte ngawang-ngawang ngaos heula ditaros pada inti lupa. Saya
rasa PKM sudah berusaha memahami nya . Ketika surveyor berbeda nanyanya.
Jawab
Tanya
Tanya
Untuk identifikasi. Sebaiknya kita buat sedikit kita kerjakan atau kita banyak tapi kita
tidak dikerjakan .
Jawab;
Pengendali mutu cepat melakukan revisi terhadap dokumen. Untuk SOP dokumen
copid akan ditanyakan tergantung surveyornya.
C.KELUARAN
D.PENUTUP
Demikian laporan ini dibuat untuk dijadikan bahan laporan dan tindak lanjut kegiatan.
Semoga apa yang dilakukan untuk mendapatkan stara akreditasi yang lebih baik.
Mengetahui
Kepala
Subkoor
Upaya
Pelayanan
dan
Pembiyaan
kesehatan