Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
2. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Kota Depok, Kab. Bekasi, Kab. Karawang
dan Kab. Purwakarta
Komunikasi dan koordinasi lebih lanjut terkait jadwal dan teknis kegiatan dapat
menghubungi Oktri (081390367656) atau Ren+ (082216039472)
Atas perhatian dan kerja sama lbu, kami ucapkan terima kasih
ova@vreoetoan on+as
g
,
Yosephine, MKM
Tembusan:
1. Dirjen P2P (sebagai laporan)
2. Kepala Puskesmas seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
ON THE JOB TRAINING PENCATATAN DAN PELAPORAN IMUNISASI
DI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Arah pembangunan kesehatan saat ini menitikberatkan pada upaya promotif dan
preventif tanpa meninggalkan aspek kuratif dan rehabilitatif. Salah satu upaya preventif yaitu
dengan dilaksanakannya pemberian imunisasi. Imunisasi merupakan upaya untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit,
sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan.
Imunisasi merupakan layanan kesehatan esensial yang melindungi individu yang
rentan mengalami Penyakit - penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) seperti
penyakit campak, rubela, polio, difteri, pertusis, tetatus neonatorum. Imunisasi terbukti
sangat cost effective dalam menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat
PD3I. Dengan memberikan imunisasi yang tepat waktu, individu dan masyarakat akan tetap
terlindungi dan kemungkinan kejadian luar biasa (KLB) PD3I pun akan menurun.
Pengelola program imunisasi di puskesmas memegang peran penting sebagai
pelaksana utama program imunisasi. Hasil analisa situasi program imunisasi rutin
menunjukkan masih adanya disparitas cakupan imunisasi di tingkat kabupaten, kecamatan
dan desa/kelurahan, sehingga masih banyak jumlah anak-anak yang belum/tidak lengkap
status imunisasinya. Untuk dapat mengetahui kondisi cakupan di wilayahnya seorang
petugas imunisasi di puskesmas harus memiliki kemampuan dalam melakukan pencatatan,
pelaporan dan pemantauan hasil layanan imunisasinya, agar dapat disusun tindak lanjut
yang tepat dan sesuai pada masing-masing wilayah kerja. Hasil layanan imunisasi harus
tertuang dengan lengkap dan baik di dalam form pencatatan imunisasi baik manual melalui
buku kohort/register imunisasi dan buku pencatatan imunisasi lainnya, maupun sistem
elektronik dengan menggunakan aplikasi berbasis web.
Sejak 1 Januari 2023, Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan penggunaan
sistem elektronik dalam pencatatan, dan pelaporan hasil layanan imunisasi pada fasilitas
pelayanan kesehatan primer melalui Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) dan untuk
melakukan pemantauan, monitoring dan evaluasi serta analisa data dari hasil layanan
tersebut dapat dilihat melalui ASIK website atau lebih dikenal dengan dashboard ASIK.
Hingga saat ini, cakupan imunisasi rutin masih jauh dari target yang telah ditetapkan.
Berbagai kendala telah diidentifikasi sebagai penyebab rendahnya cakuan layanan
imunisasi di ASIK, diantaranya masih belum pahamnya petugas dalam melakukan input
data hasil layanan imunisasi ke dalam ASIK, menganalisasi data pada dashboard ASIK serta
masih banyaknya data riwayat yang belum terinput ke dalam ASIK.
Sehubungan dengan hal tersebut, agar petugas imunisasi di tingkat puskesmas
dapat memahami aplikasi ASIK, memahami kendala dan solusinya dalam penggunaan ASIK
serta dapat melakukan input data hasil layanan imunisasi ke dalam ASIK, Direktorat
Pengelolan Imunisasi akan melaksanakan kegiatan On the Job Training Pencatatan dan
Pelaporan Imunisasi Provinsi Jawa Barat sebagai kelanjutan dari pertemuan rekonsiliasi
data tingkat nasional pada 6 (enam) provinsi terpilih sebelumnya di tingkat pusat.
B. Tujuan Kegiatan:
Tujuan Umum:
1. Memberikan pemahaman dan pembekalan dalam penggunaan ASIK kepada pengelola
program imunisasi atau pengelola ASIK imunisasi di seluruh puskesmas di Provinsi
Jawa Barat
2. Melakukan percepatan input data riwayat dan hasil layanan imunisasi pada ASIK di
seluruh puskesmas Provinsi Jawa Barat
Tujuan Khusus:
1. Menyampaikan informasi dan memberikan pemahaman terkait ASIK dan dashboard
ASIK, serta penggunaannya;
2. Melakukan input data riwayat dan hasil layanan imunisasi ke dalam ASIK dan membaca
dashboard ASIK;
3. Mengidentifikasi kendala yang muncul pada ASIK dan dashboard ASIK dan
menemukan solusinya (baik yang dapat diselesaikan segera maupun yang harus
melalui proses lainnya).
C. Waktu dan Tempat Kegiatan:
Kegiatan pelaksanaan On the Job Training Pencatatan dan Pelaporan Imunisasi akan
dilaksanakan secara luring (tatap muka) selama 3 (tiga) hari dengan rincian kegiatan
sebagai berikut:
E. Metode:
Kegiatan On the Job Training Pencatatan dan Pelaporan Imunisasi ini dilakukan secara
luring (tatap muka) berupa :
• Pemaparan materi dari beberapa narasumber, yang dipandu oleh moderator;
• Pembekalan penggunaan ASIK dan analisa dashboard ASIK dari DTO, Dit
Pengelolaan Imunisasi, Dinas Kesehatan Kab/Kota;
• Input Data Hasil Layanan Imunisasi pada ASIK, Identifikasi masalah dan solusi oleh
peserta dan fasilitator. Peserta diharapkan membawa data layanan imunisasi
tahun 2022 - 2023 untuk bayi, baduta, antigen baru, anak usia sekolah, dan data
status imunisasi tetanus seluruh wanita usia subur (ibu hamil) baik yang
mendapatkan imunisasi Td maupun yang tidak pada tahun 2023;
• Diskusi dan tanya jawab, penyampaian kesimpulan, dan rencana tindak lanjut pasca
pertemuan.
F. Pembiayaan:
Pembiayaan kegiatan On the Job Training Pencatatan dan Pelaporan Imunisasi bersumber
dari DIPA APBN dan GAVI Satker Setditjen P2P untuk Dit. Pengelolaan Imunisasi Tahun
2023.
G. Agenda Acara:
Agenda acara tentatif untuk kegiatan On the Job Training Pencatatan dan Pelaporan
Imunisasi adalah sebagai berikut: