Nomor : 2747/Dinkes.PPKB.443.24/06.23 Kepada Yth :
Sifat : Penting 1. Direktur RSUD Lampiran : 1 (Satu) Berkas 2. Kepala Puskesmas Perihal : Umpan Balik Kelengkapan Data TBC Se-Kabupaten Triwulan I Tahun 2023 Kepulauan Anambas di – Tempat
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih atas
dukungan Saudara yang telah mengirimkan data Program Penanggulangan Tuberkulosis Triwulan I Tahun 2023 secara tepat waktu, lengkap, dan valid. Per tanggal 6 Juni 2023, data Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) menunjukkan belum seluruh fasilitas pelayanan kesehatan mencatat dan melaporkan data program Tuberkulosis di SITB. Bersama ini kami sampaikan umpan balik sebagai berikut: Capaian program Tuberkulosis Triwulan I Tahun 2023 yang sudah masuk kedalam SITB dengan hasil analisa laporan sebagai berikut: a. Treatment coverage (TC) sebesar 9,90% dari target 90%. b. Treatment success rate (TSR) TBC SO sebesar 52,48% dari target 90%. Adapun TSR TBC RO ialah sebesar 0% dari target 75%. c. Capaian penemuan kasus TBC Anak 31,25% adalah dari target 90%. d. Capaian TBC HIV adalah 31,58% pasien TBC tahu status HIV dari target 70%. e. Capaian SPM (semua terduga) TBC sebesar 14,58% dari target 100%. f. Capaian indeks kasus TBC yang dilakukan investigasi kontak adalah 1,24% dari target 90%. g. Proporsi semua kasus TBC yang terdeteksi dengan alat Tes Cepat Molekuler adalah sebesar dari 9,32% target 70%. Berdasarkan hasil capaian tersebut, mohon pengelola program TBC melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Menginput data kasus TBC Triwulan I Tahun 2023, melengkapi hasil evaluasi pengobatan kasus TBC SO dan TBC RO Tahun 2022 di SITB. 2. Melakukan pemantauan data Triwulan I Tahun 2023 di SITB melalui menu alert & reminder dan menindaklanjuti data yang harus segera dilengkapi. Data yang harus ditindaklanjuti adalah sebagai berikut: a. Terduga yang belum memiliki permohonan laboratorium. b. Terduga yang sudah memiliki permohonan laboratorium namun belum memiliki hasil laboratorium. c. Terduga TBC yang belum memiliki hasil diagnosis. d. Terduga TBC yang diobati belum terdaftar sebagai Pasien TBC SO. e. Pasien TBC SO yang belum ada paduan obat. f. Pasien yang sudah memiliki paduan OAT namun belum melakukan ceklis pengobatan. g. Pasien TBC SO yang belum ada hasil pengobatannya. 3. Meningkatkan penemuan dan pengobatan pasien TBC melalui kegiatan sebagai berikut: a. Skrining gejala TBC yang dapat diikuti dengan pemeriksaan ronsen dada. Sasaran populasi skrining meliputi kontak serumah dan populasi berisiko lainnya (ODHIV, DM, Lansia, Populasi padat penduduk, Warga Binaan Pemasyarakatan). b. Melakukan investigasi kontak pada seluruh pasien TBC dan dilaporkan di SITB. c. Melakukan pelacakan kasus TBC pada pasien yang putus berobat. d. Mengoptimalkan jejaring Public Private Mix (PPM) pada fasilitas layanan kesehatan. 4. Memfasilitasi/menugaskan penanggung jawab program TBC untuk: a. Menganalisa ketersediaan OAT dan non OAT yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan setiap triwulan, agar tidak terjadi stock out OAT dan non OAT yang akan berdampak terhadap pelaksanaan tatalaksana pasien TBC di layanan. b. Meningkatkan koordinasi tim (program dan instalasi farmasi) di fasilitas pelayanan kesehatan. c. Mengatur distribusi OAT dan non OAT sesuai dengan penemuan pasien TBC atau perkiraan jumlah pasien yang akan ditemukan. d. Melakukan validasi pelaporan agar sinkron antara penemuan kasus TBC dan penggunaan obat sehubungan masih banyaknya kasus yang belum terlaporkan. Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
KEPALA DINAS KESEHATAN,
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
YESSY ARIESSANDY, S.Farm., Apt
Pembina Utama Muda / IV.c NIP. 19810418 200604 2 019