Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN


KELUARGA BERENCANA
Jln. Imam Bonjol No.50 Kel. Tarempa Kec. Siantan 29791
Email : dinkes@anambaskab.go.id, Website : dinkes.anambaskab.go.id

Tarempa, 6 Juni 2023

Nomor : 2747/Dinkes.PPKB.443.24/06.23 Kepada Yth :


Sifat : Penting 1. Direktur RSUD
Lampiran : 1 (Satu) Berkas 2. Kepala Puskesmas
Perihal : Umpan Balik Kelengkapan Data TBC Se-Kabupaten
Triwulan I Tahun 2023 Kepulauan Anambas
di –
Tempat

Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih atas


dukungan Saudara yang telah mengirimkan data Program
Penanggulangan Tuberkulosis Triwulan I Tahun 2023 secara
tepat waktu, lengkap, dan valid.
Per tanggal 6 Juni 2023, data Sistem Informasi
Tuberkulosis (SITB) menunjukkan belum seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan mencatat dan melaporkan data program
Tuberkulosis di SITB. Bersama ini kami sampaikan umpan
balik sebagai berikut:
Capaian program Tuberkulosis Triwulan I Tahun 2023
yang sudah masuk kedalam SITB dengan hasil analisa laporan
sebagai berikut:
a. Treatment coverage (TC) sebesar 9,90% dari target 90%.
b. Treatment success rate (TSR) TBC SO sebesar 52,48% dari
target 90%. Adapun TSR TBC RO ialah sebesar 0% dari
target 75%.
c. Capaian penemuan kasus TBC Anak 31,25% adalah dari
target 90%.
d. Capaian TBC HIV adalah 31,58% pasien TBC tahu status
HIV dari target 70%.
e. Capaian SPM (semua terduga) TBC sebesar 14,58% dari
target 100%.
f. Capaian indeks kasus TBC yang dilakukan investigasi
kontak adalah 1,24% dari target 90%.
g. Proporsi semua kasus TBC yang terdeteksi dengan alat Tes
Cepat Molekuler adalah sebesar dari 9,32% target 70%.
Berdasarkan hasil capaian tersebut, mohon pengelola
program TBC melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Menginput data kasus TBC Triwulan I Tahun 2023,
melengkapi hasil evaluasi pengobatan kasus TBC SO dan
TBC RO Tahun 2022 di SITB.
2. Melakukan pemantauan data Triwulan I Tahun 2023 di
SITB melalui menu alert & reminder dan menindaklanjuti
data yang harus segera dilengkapi. Data yang harus
ditindaklanjuti adalah sebagai berikut:
a. Terduga yang belum memiliki permohonan
laboratorium.
b. Terduga yang sudah memiliki permohonan
laboratorium namun belum memiliki hasil
laboratorium.
c. Terduga TBC yang belum memiliki hasil diagnosis.
d. Terduga TBC yang diobati belum terdaftar sebagai
Pasien TBC SO.
e. Pasien TBC SO yang belum ada paduan obat.
f. Pasien yang sudah memiliki paduan OAT namun belum
melakukan ceklis pengobatan.
g. Pasien TBC SO yang belum ada hasil pengobatannya.
3. Meningkatkan penemuan dan pengobatan pasien TBC
melalui kegiatan sebagai berikut:
a. Skrining gejala TBC yang dapat diikuti dengan
pemeriksaan ronsen dada. Sasaran populasi skrining
meliputi kontak serumah dan populasi berisiko lainnya
(ODHIV, DM, Lansia, Populasi padat penduduk, Warga
Binaan Pemasyarakatan).
b. Melakukan investigasi kontak pada seluruh pasien TBC
dan dilaporkan di SITB.
c. Melakukan pelacakan kasus TBC pada pasien yang
putus berobat.
d. Mengoptimalkan jejaring Public Private Mix (PPM) pada
fasilitas layanan kesehatan.
4. Memfasilitasi/menugaskan penanggung jawab program
TBC untuk:
a. Menganalisa ketersediaan OAT dan non OAT yang ada
di fasilitas pelayanan kesehatan setiap triwulan, agar
tidak terjadi stock out OAT dan non OAT yang akan
berdampak terhadap pelaksanaan tatalaksana pasien
TBC di layanan.
b. Meningkatkan koordinasi tim (program dan instalasi
farmasi) di fasilitas pelayanan kesehatan.
c. Mengatur distribusi OAT dan non OAT sesuai dengan
penemuan pasien TBC atau perkiraan jumlah pasien
yang akan ditemukan.
d. Melakukan validasi pelaporan agar sinkron antara
penemuan kasus TBC dan penggunaan obat
sehubungan masih banyaknya kasus yang belum
terlaporkan.
Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatiannya
diucapkan terima kasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN,


PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA

YESSY ARIESSANDY, S.Farm., Apt


Pembina Utama Muda / IV.c
NIP. 19810418 200604 2 019

Anda mungkin juga menyukai