Anda di halaman 1dari 5

Minggu : XV

Topik : Kehilangan dan Kematian

Tinjauan kasus

Di sebuah desa dikota A ada sepasang suami istri yang baru 1 bulan menikah, sang suami
bernama Arza dan sang istri bernama Ningrum. Mereka satu sama lain sangat mencintai.
Apabila Arza sakit sang istri pun ikut merasakan sakit, begitu pula sebaliknya. Ketika itu
Ningrum baru saja di ketahui positif hamil. Arza dan Ningrum pun sangat senang dan berusaha
semaksimal mungkin melindungi dan menjaga calon anak mereka itu.pada suatu hari
arzamengalami kecelakaan yang mengakibatkan arza meninggal. Ibu ningrum mengatakan Hal
ini membuat ningrum merasa sangat terpukul dia terus menangis, tidak mau makan dan keluar
kamar dia mengurung diri dan memandang foto arza dia menjadi jarang berbicara dan
terkadang sering teriak memanggil nama arza. Dia sering berkata bahwa tidak percaya arza
telah pergi selain itu dia sering terbangun dan menangis keras memanggil arza. Saat pengkajian
ningrum tampak lemas,wajah tampak kusut. Klien tampak putus asa dan sedih, klien susah
berkosentrasi ketika perawat bertanya.tampak kantung mata tanda-tanda vital N: 75x/mnt , S:
370C , TD: 120/80 mmHg RR: 24x/mnt

 Data Fokus
 Data subyektif
 Data obyektif
a. Ibu klien mengatakan klien merasa sangat terpukul dia terus menangis, tidak
mau makan dan keluar kamar
b. Ibu klien mengatakan klien sering mengurung diri dan memandang foto arza
c. Ibu klien mengatakan klien menjadi jarang berbicara dan terkadang sering teriak
memanggil nama arza.
d. Klien mengatakan bahwa tidak percaya arza telah pergi.
e. Klien mengatakan sering terbangun dan menangis keras memanggil arza
f. Klien tampak lemas
g. wajah tampak kusut,
h. Klien tampak putus asa dan sedih,
i. klien susah berkosentrasi ketika perawat bertanya.
j. tampak kantung mata
 tanda-tanda vital
a. N: 75x/mnt
b. S: 370C
c. TD: 120/80 mmHg
d. RR: 24x/mnt

Analisa data

1) Masalah keperawatan
 Data subyektif:
a) Ibu klien mengatakan klien merasa sangat terpukul dia terus menangis, tidak
mau makan dan keluar kamar
b) Ibu klien mengatakan klien sering mengurung diri dan memandang foto arza
c) Ibu klien mengatakan klien menjadi jarang berbicara dan terkadang sering
teriak memanggil nama arza.
d) Klien mengatakan bahwa tidak percaya arza telah pergi.
e) Klien mengatakan sering terbangun dan menangis keras memanggil arza
 Data obyektif
a. wajah tampak kusut,
b. Klien tampak putus asa dan sedih,
c. klien susah berkosentrasi ketika perawat bertanya.
 tanda-tanda vital
a. N: 75x/mnt
b. S: 370C
c. TD: 120/80 mmHg
d. RR: 24x/mnt
2) Intervensi
a) Tujuan umum:

Pasien berperan aktif melalui proses berduka secara tuntas.

b) Tujuan khusus:
1. Mampu mengungkapkan perasaan berduka
2. Menjelaskan makna kehilangan
3. Klien dapat mengungkapkan kemarahan nya secara verbal
4. Klien dapat mengatasi kemarahan nya dengan koping yang adaptif
5. Klien dapat mengidentifikasi rasa bersalah dan perasaan takutnya
6. Klien dapat mengidentifikasi tingkat depresi
7. Klien dapat mengurangi rasa bersalah nya
8. Klien dapat menghindari tindakan yang dapat merusak diri
9. Klien dapat menerima kehilangan
10. Klien dapat bersosialisasi lagi dengan keluarga atau orang lain
3) TAHAP TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Mengingkari
• Jelaskan proses berduka
• Beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaan nya
• Mendengarkan dengan penuh perhatian
• Secara verbal dukung pasien,tapi jangan dukung pengingkaran yang dilakukan
• Jangan bantah pengingkaran pasien,tetapi sampaikan fakta
• Teknik komunikasi diam dan sentuhan
• Perhatikan kebutuhan dasar pasien
b. Marah
 Dorong dan beri waktu kepada pasien untuk mengungkapkan kemarahan secara
verbal tanpa melawan dengan kemarahan
 Bantu pasien atau keluarga untuk mengerti bahwa marah adalah respon yang
normal karena merasakan kehilangan dan ketidakberdayaan
 Fasilitasi ungkapan kemarahan pasien dan keluarga
 Hindari menarik diri dan dendam karena pasien /keluarga bukan marah pada
perawat
 Tangani kebutuhan pasien pada segala reaksi kemarahan nya.
c. Tawar-menawar
 Bantu pasien untuk mengidentifikasi rasa bersalah dan rasa takutnya
 Dengarkan dengan penuh perhatian
 Ajak pasien bicara untuk mengurangi rasa bersalah dan ketakutan yang tidak
rasional
 Berikan dukungan spiritual
d. Depresi
 Identifikasi tingkat depresi dan bantu mengurangi rasa bersalah
 Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan kesedihannya
 Beri dukungan non verbal dengan cara duduk disamping pasien dan memegang
tangan pasien
 Hargai perasaan pasien
 Bersama pasien bahas pikiran negatif yang sering timbul
 Latih pasien dalam mengidentifikasi hal positif yang masih dimiliki
e. Penerimaan
 Sediakan waktu untuk mengunjungi pasien secara teratur
 Bantu klien untuk berbagi rasa ,karena biasaanya tiap anggota tidak berada
ditahap yang sama pada saat yang bersamaan.
 Bantu pasien dalam mengidentifikasi rencana kegiatan yang akan dilakukan
setelah masa berkabung telah dilalui.
 Jika keluarga mengikuti proses pemakaman,hal yang dapat dilakukan adalah
ziarah (menerima kenyataan),melihat foto-foto proses pemakaman

STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah utama : kehilangan dan berduka

Pertemuan ke : 1

(respon mengingkari terhadap kematian suami)

a. proses keperawatan
1. Kondisi : klien tampak menangis terus dan tampak lemah
2. Diagnosa : Duka cita terganggu
3. TUK :
 Klien dapat membina hubungan saling percaya
 Klien mampu mengungkapkan perasaan berduka
4. Tindakan keperawatan :
o Bina hubungan saling percaya
o Jelaskan proses berduka
o Beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaan nya
o Mendengarkan dengan penuh perhatian
o Secara verbal dukung pasien,tapi jangan dukung pengingkaran yang dilakukan
o Teknik komunikasi diam dan sentuhan
o Perhatikan kebutuhan dasar pasien
STRATEGI PELAKSANAAN

1. Fase pra interaksi

Perawat melihat data-data pasien meliputi identitas pasien , alamat , pekerjaan , pendidikan ,
agama , suku bangsa ,riwayat kesehatan (RKS,RKD.RKK).Perawat telah siap melakukan tugas
nya tanpa ada masalah pribadi yang terbawa-bawa.

2. Fase orientasi

”selamat pagi, bu ningrum. bagaimana perasaan ibu sekarang? Perkenalkan buk Saya perawat A
. jadi buk hari ini saya akan membantu ibu untuk melewati masalah ibu. Bagaimana ibu apa ibu
punya waktu sekitar 10-15 menit. Saya akan menemani ibu sampai kemakam sampai prosesi
pemakaman nya selesai ya bu.”

3. Fase kerja

“apakah ibu mau menyampaikan sesuatu? Baiklah ibu saya paham dengan perasaan ibu saat
ini,ibu sedih dan kita semua disini juga sedih, tapi semua itu sudah kehendak dari yang kuasa,
kita sebagai manusia hanya bisa berserah diri dan menerima semua ini, ibu mau minum? Saya
ambilkan... ya. Bagaimana dengan makan?coba sedikit ya bu,agar ibu tidak lemas,”apakah ibu
mau kemakam? Baiklah akan saya temani ya bu...

4. Fase terminasi

“setelah kembali dari makam ,bagaimana perasaan ibu? Ibu masih tampak tampak sedih .saya
akan pulang dulu ya bu. Usahakan ibu makan,minum,dan istirahat ya.nanti,dua hari lagi saya
akan datang kesini lagi ya bu,dijam yang sama.kita.baiklah bu,sampai jumpa.”
DAFTAR PUSTAKA
http://anatasiachacha.blogspot.com/2014/05/askep-kehilangan-dan-berduka.html (diakses 18
Maret 2015. 22.22)

https://pastakyu.wordpress.com/2010/01/21/asuhan-keperawatan-kehilangan-dan-berduka/
(diakses 18 Maret 2015. 22.10)

Makassar, 25 Maret 2015


Mengetahui,
Dosen Tutor Mahasiswa

NURUL ILMI HAJAR


NIM : PO.71.3.201.14.1.130

Anda mungkin juga menyukai