Disusun Oleh:
KELOMPOK 7
1. Nurul Fatna Sari ( F0315065 )
2. Rahayu ( F0315073 )
3. Raka Riski Isniko ( F0315074 )
2. Hadiah Undian
a) Dasar Hukum
Dasar hukum pengenaan pajak penghasilan atas hadiah undian adalah PP RI
NO.132 Tahun 2000 Tanggal 15 Desember 2000
b) Objek Pajak
Yang menjadi objek pajak adalah hadiah undian yaitu dengan nama dan dalam
bentuk apapun yang diterima/ diperoleh orang pribadi/ badan yang pemberiannya
melaui cara undian.
c) Tarif Pajak
Atas penghasilan berupa hadiah undian yang diterima atau diperoleh orang pribadi
dan badan baik dalam negeri maupun luar negeri, dengan nama dan dalam bentuk
apapun dipotong atau dipungut PPh yang bersifat final sebesar 25% dari jumlah
bruto nilai hadiah undian.
d) Penyelenggara Undian
1. Orang pribadi
2. Badan
3. Kepanitiaan
4. Organisasi
5. Penyeenggara lainnya baik yang telah maupun belum memperoleh izin,
termasuk pengusaha yang menjual barang atau jasa yang memberikan hadiah
dengan cara diundi, misalnya bank, supermarket, toko, perusahaan, panitia
penarikan undian, dan sebagainya.
e) Kewajiban Penyelenggara Undian
1. Wajib memotong pajak penghasilan bila hadiah undian dibayarkan berupa uang
2. Wajib membuat dan memberikan bukti pemotongan atau pemungutan PPh atas
hadiah undian untuk setiap pembayaran atau penyerahan hadiah undian yang
bernilai Rp. 5.000.000,00 atau lebih.
3. Pada akhir bulan dibayarkan hadiah undian, terhadap pemotongan pph atas
hadiah undian yg dibuatkan bukti pemotongan, pemotong harus membuat
daftar pemotongan pph untuk bulan yang bersangkutan
4. Pemotong wajib melaporkan pph yang telah dipotong dan disetorkan kepada
kepala pelayanan pajak setempat selambatnya 20 bulan berikutnya
5. Apabila pada 4 butir diatas tidak dilaksanakan, maka dikenakan sanksi sesuai
dengan ketentuan dalam UUD No.6 th 1993 tentang ketentuan umum dan tata
cara perpajakan
8. Jasa Konstruksi
a) Pengertian dan Lingkup Jasa Konstruksi
Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan
konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan
jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi
Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan
perencanaan dan/ atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup
pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan
masing2, beserta kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan atau
bentuk fisik lain.
Perencanaan konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau
badan yang dinyatakan ahli yang profesional dibidang perencanaan jasa
konstruksi yang mampu mewujudkan pekerjaan dalam bentuk dokumen
perencanaan bangunan fisik lain.
Pelaksanaan konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau
badan yang dinyatakan ahli yang profesional dibidang pelaksanaan jasa
konstruksi yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk
mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau
bentuk fisik lain.
Pengawasan konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau
badan yang dinyatakan ahli yang profesional dibidang pengawasan jasa
konstruksi yang mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal
pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesai dan diserahterimakan.
Pengguna jasa adalah orang pribadi atau badan termasuk bentuk usaha
tetap yang memerlukan layanan jasa konstruksi.
Penyedia jasa adalah orang pribadi atau badan termasuk bentuk usaha
tetap yang kegiatan ushanya menyediakan layanan jasa konstruksi baik
sebagai perencana konstruksi dan pengawas konstruksi maupun sub-
subnya.
Nilai kontrak jasa konstruksi adalah nilai yang tercantum dalam satu
kontrak jasa konstruksi secara keseluruhan.
20. Pajak Penghasilan atas Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak
Orang Pribadi Dalam Negeri
Dengan perubahan ketentuan undang-undang PPh yaiyu dengan diundangkannya
Undang-undang No 36 tahun 2008 tentang PPh, khususnya pasal 17 ayat (2c)
mengatur tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang dibayarkan
kepada wajib pajak orang pribadi dalam negeri yaitu paling tinggi 10% dan bersifat
final. Dengan peraturan pemerintah No 19 tahun 2009 tentang pajak penghasilan atas
dividen yang diterima atau diperoleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri dikenai
PPh sebesar 10% dan bersifat final.
A. Kesimpulan
Pajak Penghasilan atas Penghasilan tertentu, menurut Pasal 4 ayat (2) undang-undang No.
36 Tahun 2008, adalah penghasilan yang pajaknya bersifat final, adalah:
a. Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat
utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota
koperasi orang pribadi;
b. Penghasilan berupa hadiah undiah;
c. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang
diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan
modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura;
d. Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha
jasa konstruksi, real estate, dan persewaan tanah dan bangunan; dan
e. Penghasilan tertentu lainnya;
Yang penjabarannya telah diatur dalam Peraturan Pemerintah dan
Undang-Undang tertentu.
B. Saran
Dari makalah yang telah kami buat dengan segala kekurangannya, kami harap pembaca
dapat memperbaiki dan menutup kekurangan yang kami buat pada proses pembuatan
makalah tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan tertentu yang kami buat.