Anda di halaman 1dari 10

UJI MIKROSKOP

1.1 Maksud dan Tujuan

Pada praktikum mikroskop ini kita mencari tau bagaimana bentuk-bentuk penampang
membujur dan melintang pada serat dengan menggunakan mikroskop.

1.2 Dasar Teori

A. PENGERTIAN MIKROSKOP
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda-benda
yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang. Kata
Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “mikro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang
berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda
tersebut hinga berkali-kali lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali,
bahkan 1000 kali, dan perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat seiring
dengan perkembangan teknologi . Ilmu yang mempelajari objek-objek berukuran sangat
kecil dengan menggunakan mikroskop disebut Mikroskopi. Mikroskop ditemukan oleh
Anthony Van Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu peneliti dan ilmuan untuk
mengamati objek mikroskopis.

B. FUNGSI MIKROSKOP
Mikroskop memiliki fungsi sebagai berikut :

 Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat
kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
 Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi utamanya, bedanya
beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya ada jenis
mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis objek mikroskopis saja.

C. BAGIAN BAGIAN MIKROSKOP


Agar dapat menggunakan mikroskop kita harus mengetahui bagian-bagiannya terlebih
dahulu, untuk itu silahkan sahabat menyimak penjelasan kami tentang bagian-bagian
mikroskop ini.
Bagian Mikroskop terbagi menjadi bagian Optik dan bagian Mekanik (Non-Optik)

Bagian-Bagian Optik

 Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar,
pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk
memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki
perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
 Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa
objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat
menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian
objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas
bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang
diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
 Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
 Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk dan mengenai preparat.
 Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya
yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya
tersebut.
Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)

 Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif
yang diinginkan.
 Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa
objekti dan lensa okuler mikroskop.
 Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang
mikroskop.
 Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang
akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap
ditempat yang diinginkan.
 Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.
 Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.
 Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga
mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang
mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.

D. Cara menggunakan mikroskop

- Atur dahulu cahaya yang masuk dengan cermin datar atau cekung, kondensor
dan diafragma. Untuk penangkapan cahaya dekat digunakan cermin cekung dan
untuk cahaya yang jauh digunakan cermin datar.
Untuk perbesaran yang tinggi kondesor dinaikkan ke atas. Makin tinggi
pembesaran obyektif makin tinggi kondesor dinaikkan. Diafragma berfungsi juga
untuk menghilangkan cahaya dari samping.

- Objek diletakkan pada meja objek tepat dibawah lensa objektif.


Turunkan lensa obyektif dengan pembesaran terkecil, dengan memutar sekrup
lensa.

Tangan kiri memutar sekrup besar hingga tubus dan lensa okuler naik perlahan
sambil mata melihat lensa okuler sampai terlihat bayangan objek. Bila bayangan
kurang jelas, putarlah sekrup kecil untuk mempertajam bayangan.
- Setelah objek tampak jelas, carilah bagian-bagian yang akan dipelajari dengan
menggerakkan kaca objek ke kiri ke depan atau ke belakang dengan jalan
memutar sekrup penggerak kaca objek (putarlah dengan tangan kanan).
- Bila dengan pembesaran obyektif yang paling kecil, sasaran penglihatan belum
jelas, maka dipakai pembesaran obyektif yang paling besar, dengan jalan
memutar revolver. Jika akan dipakai pembesaran yang lebih besar, sekrup besar
tidak perlu diubah-ubah lagi, demikian pula bila dipakai pembesaran yang lebih
tinggi lagi. Dengan diubahnya pembesaran, intensitas cahaya akan berkurang san
supaya obyek lebih terang diafragma harus diperbesar.

a. Persiapan untuk mengamati pandangan memanjang/membujur serat:


 Bersihkan serat dari kotoran, lilin, minyak, lemak dengan sabun encer,
cuci bersih dan keringkan.
 Sejajarkan serat tersebut dengan tangan secara hati-hati.
 Letakkan serat tersebut diatas kaca objek dan pisahkan serat yang satu
dengan serat yang lain dengan jarum pemisah.
 Tutuplah serat dengan kaca penutup, tetesi dengan air melalui salah satu
kaca penutup.
 Tekanlah kaca penutup perlahan-lahan untuk mengeluarkan gelembung
udara.

b. Persiapan untuk mengamati pandangan melintang serat :


 Sediakan benang yang halus dan kuat.
 Masukkan kedalam lubang jarum jahit yang panjang.
 Tusukkan jarum tersebut ketengah-tengah gabus botol sampai tersembul
keluar.
 Masukkan kawat kecil pada lengkungan benang dan tariklah kembali
jarum tersebut sehingga meninggalkan lengkungan benang pada gabus.
 Ambillah kurang lebih 50 helai serat. Berilah lak merah dan masukkan
serat ke dalam lengkungan benang.
 Tariklah ujung benang sehingga seratnya masuk ke dalam gabus.
 Potonglah ujung-ujung serat yang menonjol dengan silet.
 Irislah gabus dengan tipis-tipis dengan pisau silet yang tajam setelah
laknya kering.
 Tempelkan irisan gabus yang mengandung serat tadi pada kaca penutup
dengan setetes gliserin.
 Letakkan pada kaca objek dengan hati-hati sehingga irisan gabus terletak
diantara kaca penutup dan kaca objek.
1.3 Alat dan bahan
- Miroskop
- Kaca objek (slide glass).
- Kaca penutup (cover glass).
- Jarum pemisah.
- Gabus.
- Lak. merah
- Air atau gliserin.
- Piau / silet

1.4 Cara kerja


- Siapkan mikroskop yang akan digunakan sesuai dengan petunjuk yang telah di
terangkan.
- Letakkan kaca objek yang berisi contoh uji yang telah disiapkan, tepat dibawah
lensa obyektif.
- Turunkan lensa obyektif dengan perbesaran yang terkecil dengan memutar-mutar
sekrup besar.
- Putarlah sekrup besar dengan tangan kiri agar lensa obyektif naik perlahan-lahan
sambil mengamati objek sampai bayangan serat dapat terlihat.
- Putarlah sekrup kecil untuk mempertajam bayangan.
- Siapkan alat tulis untuk menggambar objek.
- Amati contoh uji dan gambarlah penampang yang diamati. Bila contoh uji tidak
dapat terlihat bayangannya dengan jelas, maka persiapan contoh uji harus
diulangi lagi sampai hasilnya dapat diamati dengan jelas.
- Bandingkan hasil penggambaran yang diperoleh dengan contoh gambar
penampang serat yang ada.
- Tentukan serat yang diamati termasuk jenis serat apa. Bila tidak ada yang sesuai
lakukan uji lanjutan.
1.5 Data Pengujian
1.6 Diskusi
1. Ketika menutup slide glass dengan over glass dan ditetesi air , air jangan terlalu
banyak atau sedikit sehingga akan menimbulkan gelembung udara yang dapat
mengganggu dalam pengamatan.
2. Irisan lintang apabila tidak tipis, pada pengamatan serat akan tidak dapat dilihat.
3. Amati bentuk serat dengan teliti karena untuk beberapa jenis serat memiliki kemiripan
yang sesuai.
4. Cover glass yang digunakan harus bersih agar objek terlihat dengan jelas.
5. Pastikan contoh dalam eksikator benar – benar kering, agar mudah di iris.

1.7 Kesimpulan

Dengan menggunakan mikroskop kita bisa mengamati serat (bentuk melintang,


membujur, permukaan serat, karakteristik serat dan sifat serat) dengan lebih mudah dan
lebih baik. Dan kita pada praktikum ini kita bisa mengetahui bentuk nya secara sepesifik
dan akurat,, dan dan beberapa serat yang mempunyai bentuk seperti serat yang lain
maka dari itu kita harus lebih teliti lagi dalam menentukan jenis serat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA :

1. Serat-serat tekstil, Institut Teknologi Tekstil, Bandung, 1973.


2. Diktat Praktikum Serat Tekstil, STTT, Bandung, 2003.
LAPORAN
PRAKTIKUM IDENTIFIKASI SERAT TEKSTIL
UJI MIKROSKOP

NAMA :HILDA AMELYA


NPM :15020014
GROUP : IK1
DOSEN : JUJU J,AT.,M.Si.
ASISTEN : - Mia E., S.ST
-

POLITEKNIK SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL


BANDUNG
2016

Anda mungkin juga menyukai