Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Bangunan ramah lingkungan (Green Building) adalah suatu bangunan yang menerapkan prinsip
lingkungan dalam perancangan, pembangunan, pengoperasian, dan pengelolaannya dan aspek penting
penanganan dampak perubahan iklim.

MANFAAT PENERAPAN GREEN BUILDING

Penerapan Green Building bukan saja memberikan manfaat secara ekologis, tetapi juga bernilai
ekonomis, karena dapat menurunkan biaya operasional dan perawatan gedung.

Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam membangun sebuah green building.

A. TEPAT GUNA LAHAN

Berdasarkan kriteria ini, bangunan akan dilihat apakah sesuai dengan tata guna lahan yang
telah direncanakan atau tidak. Beberapa sub kategori dari Tepat Guna Lahan antara lain:

 Basic Green Area – area hijau


 Micro Climate – iklim mikro
 Accessibility - aksebilitas
 Public Transportation – transportasi umum

CONTOH DALAM PEMILIHAN TEPAT GUNA LAHAN

1. Adanya area lansekap berupa vegetasi pada site.


2. Iklim sekitar site yang tidak ekstrem atau pembangunan green bulding menyesuaikan dengan iklim
sekitar site
3. Terdapat sarana dan prasarana yang memadai disekitar site seperti jaringan telefon, listrik, PDAM, dll
4. Terdapat minimal 5 jenis fasilitas umum dalam jarak pencapaian jalan utama sejauh 1500 m dari
tapak.
5. Adanya halte atau stasiun transportasi umum dalam jangkauan 300 m dari gerbang lokasi bangunan
dengan perhitungan di luar jembatan penyeberangan dan ramp.
6. Adanya fasilitas pejalan kaki yang aman, nyaman dan bebas dari perpotongan akses kendaraan
bermotor untuk menghubungkan minimal 3 fasilitas umum diatas dan atau dengan stasiun transportasi
masal.

B. Efisiensi Energi & Konservasi

pengurangan energi seperti meminimalisir lampu dengan pencahayaan dari luar, serta
mengurangi penggunaan AC dengan desain dan material yang mampu mengurangi hawa
panas. Beberapa Sub kategori Efisiensi Energi & Konservasi antara lain:

 Electrical Sub Metering - Sub Metering Listrik


 OTTV Calculation - Perhitungan OTTV
 Energy Efficiency Measure - Pengukuran Efisiensi Energi
 Natural Lighting - Pencahayaan Alami
 Ventilation - Ventilasi
CONTOH PENGAPLIKASIAN Efisiensi Energi & Konservasi pada bangunan

1. Pendinginan dan kontrol kelembaban dalam bangunan gedung yang hemat energI.
2. Penggunaan lampu hemat energi yang disertai dengan memaksimalkan cahaya alami untuk sistem
pencahayaan.
3. Pemantauan konsumsi energi pada bangunan.
4. Pemilihan peralatan elektronik yang paling efektif juga efisien dalam konsumsi energi.
5. Pemakaian ventilasi pada bangunan sebagai penghawaaan alami agar mengurangi pemakaian AC
pada bangunan.

C. Konservasi Air

Konservasi air berkenaan dengan cara bangunan meminimalisir penggunaan air.


Beberapa sub kategori Konservasi Air antara lain:

 Water Calculation - Perhitungan Air


 Water Fixtures - Perlengkapan Air
 Water Recycling Alternative Water Resource - Sumber Daya Air Alternatif Daur Ulang Air
 Rainwater Harvesting - Mengumpulkan air hujan

CONTOH PENGAPLIKASIAN Konservasi Air pada bangunan

1. Menggunakan meteran air agar setiap pemakaian air terpantau


2. Menggunaan perlengkapan air yang dapat menghemat pengeluaran air, seperti penggunaan
shower dan closed dual
3. Water Recycling System berfungsi untuk mengolah air kotor dan air bekas sehingga dapat
digunakan kembali untuk keperluan flushing toilet ataupun sistem penyiraman tanaman.
Dengan sistem ini, penggunaan air bersih dapat dihemat dan menjadi salah satu aspek
penting untuk menunjang konsep green building.

Anda mungkin juga menyukai