Anda di halaman 1dari 8

TIPE KELUARGA DAN KELUARGA SEJAHTERA

Di susun Oleh :

Alfiatur Rohmah
I Komang Jodi Artawan
Josepha Mariana Tamaela
Kadek Ria Gangga Dwijayanti
Ervan Candra Trisnanto
Munifah
Mustofiyah
Nanda Ulfa Donella
Ni Wayan Lastini
Putu Jiwatmaja Krisna WYP

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2018
TIPE KELUARGA DAN KELUARGA SEJAHTERA

A. DEFINISI KELUARGA
Ada beberapa pengertian keluarga menurut beberapa ahli:
1. Bussard dan Ball (1996)
Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubunganya dengan
seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu dengan yang lain,
dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran dan kebiasaannya dan berfungsi sebagi
saksi segenap budaya luar dan mediasi hubungan anak dengan lingkunganya.
2. WHO (1969)
Keluarga adalah rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian
darah, adopsi atau perkawinan.
3. Depkes RI (1988)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan.
4. UU No.10 tahun 1992
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan
anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.
5. Duval (1972)
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptanakan dan mempertahankan budaya
yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,mental emosional dan sosial
dari tiap anggota keluarga.

B. CIRI-CIRI KELUARGA
1. Menurut Robert Maclver dan Charles Horton
a. Keluarga merupakan hubungan perkawinan
b. Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan
perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara
c. Keluarga mempunyai suatu system tata nama (nomenclature) termasuk
perhitungan garis keturunan.
d. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggota
berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan
membesarkan anak.
e. Keluarga merupakan temoat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga.
2. Ciri keluarga Indonesia
a. Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat gotong
royong
b. Dojiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran
c. Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemusatan dilakukan
secara musyawarah.

C. TIPE KELUARGA
1. Secara tradisional
Secara tradisional keluarga dikelompokan menjadi 2, yaitu:
a. Keluarga inti (Nuclear Family) ada;ah keluarga yang hanya terdiri dari ayah,
ibu dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi atau keduanya.
b. Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah anggota
keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek, nenek,
paman, bibi).
2. Secara Modern
a. Tradisional Neclear
Keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh
saksi-saksi legal dalam suatu ukatan perkawinan, satu atau keduanya dapat
bekerja diluar rumah.
b. Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga intimelalui perkawinan kembali
suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya,
baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru,
satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah.
c. Middle Age/Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istri dirumah kedua-duanya bekerja di rumah,
anak-anak meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karir.
d. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang keduanya
atau salah satu bekerja dirumah.
e. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasanganya dan
anak-anaknya dapat tinggal dirumah atau di luar rumah.
f. Dual Carrier
Suami istri atau keduanya orang karir dan tanpa anak.
g. Commuter Married
Suami istri atau keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu atau mencari
waktu untuk berkumpul.
h. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan
untuk kawin.
i. Three generation
Yaitu tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
j. Institusional
Yaitu anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti.
k. Communal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasanagan yang monogami dengan
anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas
l. Group Marriege
Satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunanya di dalam satu
kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan
semua adalah orang tua dari anak-anak.
m. Unmarried Parent Child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya diadopsi.
n. Cohibing Couple
Dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
o. Gay and lesbian Family
Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.
Sedangkan menurut Friedman (1986) membagi tipe keluarga sebagai berikut:
a. Nuclear family (keluarga inti). Terdiri dari orang tua dan anak yang masih
menjadi tanggunganya dan tinggal dalam satu rumah, terpisah dari sanak
keluarga lainya.
b. Extended family (keluarga besar). Satu keluaarga yang terdiri dari satu atau dua
keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan saling menunjang satu sama
lain.
c. Single parent family. Satu kelaurga yang dikepalai oleh satu kelapa keluarga
dan hidup bersama dengan anak-anaknya yang masih bergantung kepadanya.
d. Nuclear dyed. Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak,
tinggal dalam satu rumah yang sama.
e. Blanded family. Suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan, yang
masing-masing pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan
terdahulu.
f. Three generation family. Keluarga yang terdiri dari tiga generasi, yaitu kakek,
nenek, bapak, ibu, dan anakdalam satu rumah.
g. Single adult living alone. Bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu orang
dewasa yang hidup dalam rumahnya.
h. Middle age atau ederly couple. Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri
paruh baya.

D. PERAN KELUARGA
Peran adalah seperangkat perilaku interpersonal, sifat dan kegiatan yang berhubungan
dengan individu dalam posisi dan satuan tertentu. Setiap anggota keluarga mempunyai
peran masing-masing:
1. Ayah. Ayah sebagai pemimpin keluarga, pencari bafkah, pendidik,
pelindung/pengayom, dan pembari rasa aman kepada anggota keluarga. Selain
itu sebagai anggota masyarakat/kelompok sosial tertentu.
2. Ibu. Ibu sebagai penguruss rumah tangga, pangasuh, pendidik anak-anak,
pelindung keluarga, dan juga sebagai pencari nafkah tambahan kelaurga. Selain
itu sebagai anggota masyarakat/kelompok sosial tertentu.
3. Anak. Anak berperan sebagai pelaki psikososial sesuai dengan perkembangan
fisik, mental, sosial, dan spiritual. Selain itu sebagai anggota
masyarakat/kelompok sosial tertentu.
E. Keluarga Sejahtera
Tahap keluarga sejahtera ada beberapa sebagai berikut:
a. Keluarga pra sejahtera
Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal atau
belum sepenuhnya terpenuhi seperti spiritual, pangan, sandang, papan, kesehatan
dan KB. Contoh kebutuhan dasarnya yaitu:
1) 1.Melaksanakan ibadah menurut agama oleh mesing masing anggota keluarga
2) Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan dua kali sehari
3) Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian berbeda di rumah, bekerja, sekolah
dan bepergian
4) Bagian terluas dari lantai rumah bukan dari tanah
5) Bila anak sakit dan atau pasangan usia subur ingin ber KB dibawa ke sarana
kesehatan
b. Keluarga sejahtera I
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi
belum dapat memenuhi kebutuhan psikologisnya, seperti kebutuhan akan
pendidikan, KB, Interaksi dalam keluarga, interaksi lingkungan tempat tinggal, dan
transportasi. Pada keluarga Sejahtera 1, kebutuhan dasar (1-5) telah terpenuhi
Contoh kebutuhan sosial psikologisnya yaitu:
1) Anggota belum melaksanakan ibadah secara teratur
2) Paling sedikit satu minggu sekali , keluarga menyediakan daging/ikan/telor
3) Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru per
tahun
4) Luas lantai rumah paling kurang 8 meter persegi untuk untuk tiap penghuni
rumah
5) Seluruh anggota keluarga dalam tiga bulan terakhir dalam keadaan sehat
6) Paling kurang satu anggota keluarga yang berumur 15 tahun keatas
berpenghasilan tetap
7) Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa baca tulishuruf latin
8) Seluruh anak berusia 5-15 tahun bersekolah pada saat ini
9) Bila anak hidup dua atau lebih, keluarga yang masih pasangan usia subur
memakai kontrasepsi (kecuali sedang hamil)
c. Keluarga sejahtera II
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan kebutuhan sosial-
psikologisnya (1-14) tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan
seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi. Contoh kebutuhan
pengembangannya yaitu:
1) Memenuhi upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama
2) Sebagian penghasilan dapat disisihkan untuk tabungan keluarga
3) Biasanya makan bersama paling kurang sehari sekali dan kesempatan itu di
manfaatkan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga
4) Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya
5) Mengadakan rekreasi di luar rumah paling kurang satu kali per enam bulan

6) Dapat memperoleh berita dari surat kabar/radio/TV/majalah


7) Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi sesuai kondisi
daerah
d. Keluarga sejahtera III
Keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar , sosial psikologis,
dan pengembangan (1-21), tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur
bagi masyarakat atau kepedulian sosialnya belum terpenuhi, seperti sumbangan
materi, dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Contoh:
1. Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela memberikan
sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materi
2. Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan
/yayasan/institusi masyarakat
e. Keluarga sejahtera III plus
Keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial psikologis,
pengembangan dan telah dapat memberikan sumbangan yang teratur dan berperan
aktif dalam kegiatan kemasyarakatan atau memiliki kepedulian sosial yang tinggi
(1-23)
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC


Hernilawati. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Takalar(SulSel):
Pustaka As Salam
Setiadi. 2008. Konsep dan proses keperawatan keluarga. Jogjakarta: Graham ilmu
BKKBN, Pendataan Keluarga Tahun
2000 (http://www.bkkbn.go.id/privince/yogya/MENU 04.htm).

Anda mungkin juga menyukai