Anda di halaman 1dari 5

C C

Salim

DISTRIBUSI NORMAL
Oktavianus Ch Salim
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Trsakti

ABSTRACT

The normal distribution is the most important of continuous distribution, used in statistical
application with shown as a bell shape curve, because many type of data are approximately
normally distribution, or can be transformed to another scala. This curve is symetric with the
highest point at the center and the total area under the curve is unity, because it is symetric, the
probability to the left of the mean is 1/2, as is the probability to the right of the mean. The mean is
thus the same as the median and the mode. One particular member of the family of normal
distribution is the standard normal curve, it has a mean of zero (Ơ= 0) and standard deviation of
one ( ơ = 1 ). (J Kedokter Trisakti 1999;18(2):107-111)

Key words: Statistics, normal distribution.

PENDAHULUAN

Data kuantitatip biasa dapat disajikan dalam tampak hanya sebagai sebuah kurva
bentuk suatu distribusi frekuensi atau semata. Kurva yang didapat secara teoritis
histogram. Bila data yang didapat makin menggambarkan distribusi sebagian besar
banyak dan intervalnya makin sempit, maka variabel yang bersifat kontinu. Salah satu
gambaran histogram akan terlihat sebagai bentuk kurva distribusi yang paling penting
suatu kurva yang halus. Selanjutnya kita adalah Distribusi Normal1,6,4. (Lihat gambar
dapat menggambarkan histogram tanpa 1).
terlihat gambaran batang-batangnya dan

Gambar 1

107 J Kedokter Trisakti, Mei-Agustus 1999-Vol.18, No.2


C C

Salim

DEFINISI DAN KONSEP DASAR 2,4 :


Distribusi Normal adalah suatu 3. Jumlah seluruh daerah diatas sumbu X
distribusi empirik atau teoritis, yang dan dibawah kurva setara dengan
meskipun sudah banyak digunakan dalam satu atau seratus persen. Karena kurva
bidang statistik tetapi masih merupakan Normal simetris,berbentuk lonceng dan
suatu misteri pada banyak orang. Distribusi unimodal maka daerah di di kanan dan
Normal disebut juga distribusi Gauss ( di kiri garis tegak lurus diatas mean
Carl Friedrich Gauss, seorang ahli masing-masing besarnya 0,5 atau 50%.
matematik yang banyak memberikan andil 4. Kurva ditetapkan oleh dua parameter
pada pengembangannya pada permulaan yaitu 'mean' yang merupakan pusat
abad 19). Kata 'normal' disini tidak diartikan atau konsentrasi distribusi dan standar
sebagai kata-kata dalam bahasa inggris deviasi yang menentukan penyebaran
'normal' yang berarti 'ordinary atau common' distribusi di sekitar 'mean'.
dan tidak juga seperti terminologi 5. Ujung-ujung kurva meruncing dikanan
kedokteran sebagai 'tidak sakit',, namun dan kiri tetapi tidak pernah mennyentuh
merupakan suatu model matematik yang garis X (asymptotic), dan jarak keujung-
menggambarkan penyebaran probabilitas ujungnya dari 'mean' menujukkan tingkat
dari pengamatan yang tidak terbatas dan frekuensi pengukuran.
diukur terus menerus. 6. Bila garis tegak lurus dibuat pada jarak
Ciri-ciri penting suatu distribusi normal : satu standar deviasi di kanan dan di kiri
'mean' akan mencakup daerah seluas
1. Berbentuk lonceng berarti simetris di kira-kira 68% di dalamnya (antara
kanan dan kiri dari 'mean' garis tersebut, kurva dan sumbu bila dua
2. 'Mean' = 'median' = 'mode', nilai standard deviasi 95%, bila tiga standar
dari ketiga ukuran sentral ini terletak deviasi 99,7% dan area di luar tiga
pada titik yang sama pada sumbu X standar deviasi hampir selalu
dan hanya mempunyai satu 'mode' diabaikan.(Lihat gambar 2).
(unimodal).

Gambar. 2

108 J Kedokter Trisakti, Mei-Agustus 1999-Vol.18, No.2


C C

Salim

Distribusi normal ini menjadi sangat penting mendapatkan distribusi yang mendekati
karena banyak variabel kontinu seperti normal. Pada kenyataannya kita jarang
kadar kolesterol, tekanan darah, berat mengetahui bentuk distribusi dari populasi,
badan dan tinggi badan mempunyai distribusi untuk ini dibutuhkan satu patokan yang
yang mendekati distribusi normal, apabila praktis yang menyatakan bahwa sampel
distribusi data tersebut tidak mengikuti cukup besar untuk dapat menerapkan
distribusi normal maka perlu dilakukan 'central limit theorem'. Di sini kita
transformasi menjadi skala lain misal menjumpai apa yang disebut sebagai
dengan menggunakan logaritme atau akar HUKUM 30 yang mengatakan bahwa : "
sehingga distribusi data tersebut menjadi secara umum, satu sampel yang terdiri
mendekati normal. Sebagai ilustrasi : dari 30 atau lebih elemen dapat dikatakan
Menurut laporan dari 'Joint National cukup besar agar 'central limit theorem'
Committe on the Detection, Evaluation and dapat diberlakukan". Di sini dikatakan
Treatment of High Blood Pressure’ tahun 'secara umum' karena akan dibutuhkan
1988, diagnosa hipertensi pada orang jumlah sampel yang lebih besar untuk
dewasa (18 tahun atau lebih) ditetapkan bila mendapatkan suatu distribusi yang
tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. mendekati normal bila distribusi pada
Tekanan darah yang tergambar pada populasi sangat jauh dari normal; sebaliknya
program skrining masyarakat luas jumlah sampel yang lebih sedikit akan
biasanya terdistribusi secara simetris, kurva dibutuhkan bila distribusi populasi
bentuk lonceng. Masalah yang sering mendekati distribusi normal. Konsekwensi
dihadapi adalah menentukan titik potong dari ini sering timbul istilah sampel kecil
dimana seseorang dinyatakan menderita bila jumlah sampel kurang dari 30 dan
atau tidak menderita hipertensi. Untuk ini sampel besar bila jumlah sampel lebih
biasanya digunakan titik potong dimana besar dari 30. Penerapan hukum 30 ini juga
inferensi dari sampel pada populasi harus hati-hati karena pada prinsipnya bila
diperkirakan mencakup 95%, artinya kita ingin informasi lebih banyak, kita ambil
diharapkan 95% dari populasi dalam sampel yang lebih besar, sehingga ketidak
keadaan normotensive. pastian kita terukur dari standard deviasi)
Alasan lain yang mendasari pentingnya tentang parameter yang akan diestimasi
Distribusi Normal adalah ' Central Limit akan berkurang.
Theorem' yang menyebutkan bahwa ,
3,5
pengambilan sampel secara random dari Distribusi Normal Standar :
sebuah distribusi ( tanpa menghiraukan jenis
distribusinya ) maka distribusi dari Suatu distribusi yang paling penting,
sampel x akan mendekati distribusi normal, dengan mean = 0 dan standard deviasi = 1.
dan makin besar jumlah sampelnya Semua bentuk distribusi normal dapat
distribusi akan makin mendekati distribusi ditransformasikan (transformasi Z) ke
normal. Menjadi pertanyaan bagi kita standard distribusi normal ini, yang disebut
adalah, berapa jumlah sampel yang sebagai distribusi Z. Tranformasi ini
dibutuhkan sehingga kita dapat menghasilkan suatu deviasi standar normal
menggunakan theorem tersebut ? Ukuran atau nilai Z, yang menunjukan besarnya
dimana distribusi dari sampel mendekati penyimpangan nilai observasi terhadap nilai
distribusi normal tergantung pada bentuk mean (miu) dan dan dinyatakan dalam
distribusi dari populasi. Bila populasi standar deviasi, yang kita hitung dengan
terdistribusi secara normal, distribusi setiap cara :
ukuran sampel adalah tak selalu terlihat
normal terutama bila jumlah sampel kecil. x-P
Sebaliknya untuk populasi yang terdistribusi
Z = -------
sangat jauh dari normal, diperlukan jumlah
SD
sampel yang relatif lebih besar untuk

109 J Kedokter Trisakti, Mei-Agustus 1999-Vol.18, No.2


C C

Salim

mmHg) dengan Z = 1,46 (tekanan


diastolik 104 mmHg ) , didapatkan nilai
Contoh penggunaan dalam praktek : Skrining 0,2799, yang berarti diperkirakan 28%
hipertensi : Misalnya kita individu atau 55.980 mempunyai
mengukur tekanan darah pada 200.000 ribu hipertensi ringan.
partisipan pada suatu program skrining 5. Berapa proporsi individu yang
tekanan darah penduduk dalam skala besar. mempunyai tekanan diastolik antara 105
Hasilnya akan diperoleh suatu distribusi dan 114 mmHg (hipertensi sedang) ?
normal dengan 'mean 85 dan standard Ditetapkan area antara nilai Z = 1,54
deviasi 13 mm Hg. Sehubungan dengan (Tekanan diastolik 105 mmHg) dengan Z
rekomendasi dari 'Joint National Committee = 2,23 (tekanan diastolik 114 mmHg),
on Detection, Evaluation and treatment of didapatkan nilai 0,0489, yang berarti
High Blood Pressure' tahun 1988 tentang diperkirakan 4,89% individu atau 9800
hipertensi berdasarkan tekanan diastolik, mempunyai hipertensi sedang.
dinyatakan bila tekanan diatolik 90 mmHg 6. Berapa proporsi penderita yang
atau lebih harus dikonsultasi ke dokter. mempunyai tekanan distolik 115 mmHg
Beberapa pertanyaan bisa timbul : atau lebih ?. Dengan cara yang sama
1. Berapa proporsi individu dalam skrining didapatkan nilai Z = 2,3077 atau 2,31
yang mempunyai tekanan diastolik 90 (tekanan diastolik 115 mmHg) yang
mmHg atau lebih? Untuk ini kita dapat setara dengan 0,0104 = 1.04% atau
menghitung dengan menggunakan 2080 individu menderita hipertensi berat.
rumus Z . 7. Dalam tekanan diastolik berapa, 95%
2. Tekanan darah diastolik 90 mmHg individu (central limits 95%) ?. Karena
terletak kira-kira 0,38 SD diatas 'mean' kurva normal simetris, maka 95% sentral
85. Kemudian kita melihat dalam tabel limit terbagi atas dua daerah 47.5%
Z, daerah yang sesuai dengan nilai Z = dikiri dan kanan mean yang sesuai
0,38 yaitu 0,3520 = sekitar 35%. Dapat dengan nilai Z = 1.96.
ditarik kesimpulan bahwa sekitar 35 % _ = Ơ + 1.96 SD
individu dalam sampel mempunyai
tekanan darah diastolik 90 mmHg atau _ atas/kanan = Ơ + 1.96 SD
lebih atau bila secara random kita = 85 +(1.96) (13)
memilih partisipan akan didapati = 110.48 = 111 mmHg
probabilitasnya 0,35 dengan tekanan
darah 90 mmHg atau lebih. Ini berarti _ bawah/kiri = Ơ - 1.96 SD
sekitar 0,35 X 200.000 orang harus = 85 - (1.96)(13)
berkosultasi dengan dokter. = 59.52 = 60 mmHg
3. Berapa proporsi individu dengan tekanan 95% peserta program skrinning mempunyai
darah diastolik 95 mmHg atau lebih ? tekanan darah diastolik antara 60 dan 111
Dengan cara yang sama didapatkan Nilai mmHg.
Z = 0,7692 = 0,77 yang setara dengan Interval angka-angka diantara _ + 2 SD ini
0,2206 dalam tabel. Berarti 22% atau disebut sebagai 95% Confidence interval
44.120 partisipan mempunyai tekanan untuk Ơ yang mempunyai 2 aspek , yaitu
darah diastolik 95 mmHg atau lebih. suatu interval yang didapat dari perhitungan
4. Berapa proporsi individu yang data dan tingkat kepercayaanyang
mempunyai tekanan diastolik antara 90 memberikan kemungkinan bahwa cara ini
- 104 mmHg (hipertensi ringan) ? menghasilkan yang dapat menggambarkan
Kita harus menetapkan area diantara parameter.
nilai Z = 0,38 (Tekanan diastolik 90

110 J Kedokter Trisakti, Mei-Agustus 1999-Vol.18, No.2


C C

Salim

Gambar.3

Dari contoh-contoh diatas terlihat bahwa kita akan mempunyai distribusi normal pada
dapat menggunakan kurva normal untuk penarikan sampel berulang-ulang
menjawab berbagai pertanyaan tentang data
kuantitatif. Banyak variabel dalam bidang KESIMPULAN
kedokteran bila didapat dari kelompok
individu yang besar, akan dapat Distribusi Normal yang merupakan
digambarkan secara tepat dengan kurva suatu distribusi teoritis, yang tampaknya
normal. Implikasi penting dari hal-hal yang cukup sederhana, ternyata sangat berguna
telah dibahas di atas antara lain dalam dalam penelitian-penelitian epidemiologis
penghitungan 'confidence interval', karena terutama dalam menentukan batas-
pada dasarnya data yang menarik di bidang batas nilai standar parameter.
statistik (beda antara dua mean, proporsi)

DAFTAR PUSTAKA
1. Altman, G.D., Bland, J.M.,1995. The Normal New York: Freeman and Company, 80 - 5.
Distribution. BMJ., 310:298 . Rosner, B.1986. Fundamentals of
2. Bland, M. 1996. An introduction to medical Biostatistics, 2nd ed.Boston Duxbary Press,
statistics. 2nd ed. Oxford: Oxford University 102 - 110.
Press, 101 - 118. 5. Simpson, J., Berry, G. 1998. Normal
3. Essex-Sorlie, D.1995. Medical Biostatistics & Distribution. Dalam: Kerr C et al
Epidemiology. Connecticut: A Simon & ed's.Handbook of Public Health Methods.
chuster Company, 71 - 85. Sidney : The Mc Graw Hill Company. Inc, 212
4. Moore, D.S., Mc Cabe, G.P.1986 – 216. 70.
Introduction to the practice of Statistics,

111 J Kedokter Trisakti, Mei-Agustus 1999-Vol.18, No.2

Anda mungkin juga menyukai