BAB IV
Peledakan pada tunnel dilakukan dengan desain yang telah ditentukan oleh
departemen (drill and blast) PT NHM. Biasanya didesain desain yang sesuai dengan
spesifikasi alatyang beroperasi di dalam tambang. Geometri peledakan yang
digunakan baik tinggi maupun lebar berukuran 5 x 5,5 m. Sedangkan bahan
peledakan yang digunakan adalah ANFA (modifikasi dari ANFO) yang diproduksi PT
Orica Mining Service.
Selain pada tunnel, pengeboran dan peledakan dilakukan juga pada Open
Stope. Dimana badan bijih di ledakan dari level bawah (undercut) ke level atas
(overcut). Pengeboran dan peledakan didesain sesuai ketentuan panjang (span) yang
ditentukan untuk mengambil badan bijih dengan volume yang besar. (Gambar2.8)
Material hasil peledakan (ore dan waste) dimuat oleh Load Haul Dumptruck
(LHD) type Toro 1400 Loader yang kemudian diangkut menggunakan Articulated
Dump Truck (ADT) type HITACHI AH400 CAT B40D dengan kapasitas 25 ton.
Pengangkutan material dilakukan dari stockpile, dimana ore diangkut ke tempat
penyimpanan sementara (rompad), dan waste ke timbunan/disposal terdekat.
Berdasarkan Tabel 4.1 jam kerja pada hari Jumat didapat waktu lebih singkat
dibandingkan hari kerja lainnya.
4.3.1 Efisiensi Kerja
Efisiensi kerja merupakan waktu kerja yang tersedia secara aktual yang
digunakan sebagai waktu kerja produktif. Untuk mengetahui besarnya efisiensi kerja
dapat diukur dengan menghitung selisih waktu produktif kerja terhadap waktu
hambatan.
Tabel 4.2
Waktu Kerja Produktif PT Panghegar Mitra Abadi
No Keterangan n Hari Jam
Hari Kerja
Jumlah Hari 30
1
Jumlah Hari Libur 1
Dari tabel Tabel 4.2 diketahui hasil pengamatan total waktu kerja produktif di
PT Panghegar Mitra Abadi yaitu 140,5 jam per-18 hari
31
Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui hasil pengamatan total waktu hambatan
alat gali dan muat yang terlihat, maka dapat dihitung efisiensi kerja alat gali dan muat
di PT Panghegar Mitra Abadi sebagai berikut :
We
E = x 100%
Wp
Wp - Wh
= x 100%
Wp
190 -35,975
= x 100%
190
= 81,065 %
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa PT Panghegar
Mitra Abadi termasuk dalam efisiensi kurang baik untuk alat yang menggunakan
Crawler Tractor. Hal ini dapat dilihat pada Table 4.4:
32
Tabel 4.4
Factor Efisiensi Kerja dan Management
Tingkat Efisiensi Operator
Macam Alat
Eff. Baik sekali Eff. Sedang Eff. Kurang baik
Crawler Tractor 92 % = 55 min/jam 83 % = 50 min/jam 75% = 45 min/jam
Ber-ban Karet 83 % = 50 min/jam 75 % = 45 min/jam 67% = 30 min/jam
Sumber : Ir. Partanto, Prodjosumarto. Pemindahan Tanah Mekanis, 2005.
Dari tabel 4.5 diatas dapat diketahui hasil pengamatan total waktu hambatan
alat angkut yang terlihat, maka dapat dihitung efisiensi kerja alat angkut di PT
Panghegar Mitra Abadi sebagai berikut :
We
E = x 100%
Wp
Wp - Wh
= x 100%
Wp
33
190-28,73
= x 100%
190
= 84,878 %
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa PT
Panghegar Mitra Abadi termasuk dalam efisiensi baik untuk alat yang
menggunakan Ban Karet. Hal ini dapat dilihat pada Table 4.4:
Tabel 4.6
Factor Efisiensi Kerja dan Management
Tingkat Efisiensi Operator
Macam Alat
Eff. Baik sekali Eff. Sedang Eff. Kurang baik
Crawler Tractor 92 % = 55 min/jam 83 % = 50 min/jam 75% = 45 min/jam
Ber-ban Karet 83 % = 50 min/jam 75 % = 45 min/jam 67% = 30 min/jam
Sumber : Ir. Partanto, Prodjosumarto. Pemindahan Tanah Mekanis, 2005.
Dimana :
t1 = Waktu Menggali / Digging
t2 = Waktu Swing Isi
t3 = Waktu Menumpahkan muatan (Dumping)
t4 = Waktu Kembali Kosong
Waktu edar (cycle time) alat angkut dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Ca = ta + tb + tc + td + te + tf + tg (menit)
Dimana :
ta = Waktu Tunggu Pengisian, (detik)
tb = Waktu Mengatur Posisi Pengisian / Manuever Loading, (detik)
tc = Waktu Pengisian / Loading, (detik)
td = Waktu Angkut material, (detik)
te = Waktu Mengatur Posisi Dumping / Manuever Dumping, (detik)
tf = Waktu Dumping, (detik)
tg = Waktu Angkut Kosong, (detik)
35
𝐸𝑚 𝑥 𝐹𝑚 𝑥 𝑆𝐹 𝑥 𝐻𝑚 𝑥 3600 𝑥 𝜌𝑖
Produktivitas (Pm) =
𝐶
Keterangan :
Pm1 = Produktivitas alat muat (LCM/jam/unit)
Hm = Kapasitas bucket alat muat (LCM)
FFm = Fill Factor = Faktor pengisian alat muat (%)
Em = Effisiensi kerja alat muat (%)
SF = Swell factor
Cm = Waktu edar alat muat (detik)
3600 = konversi satuan waktu (detik ke jam)
Produksi pada alat muat dirumuskan sebagai berikut :
Pm = Pm1 x nm
Keterangan :
Pm = Produksi alat muat (LCM/jam/unit)
Pm1 = Produktivitas alat muat (LCM/jam/unit)
nm = Banyaknya alat muat (unit)
Tabel 4.7
Kemampuan Produksi Alat Gali - Muat
KEMAMPUAN PRODUKSI ALAT MEKANIS
Jenis Alat Gali - Muat
Type Excavator
Spesifikasi Komatsu PC 300
No Parameter Simbol Nilai Satuan
Working
3 Em 0,81065 %
Efficiency
Tabel 4.8
Cycle Time Alat Gali - Muat
Time (s)
Cycle Cycle
No Swing Swing Time Time
Digging Loading
Loaded Empty (s) (mnt)
= 64,658 LCM/Jam
= 64,658 LCM/Jam x 2,6 ton/m3
= 168,11 ton/jam
Keterangan :
Pa = Kemampuan produksi alat angkut (LCM/jam/unit)
Hm = Kapasitas Bucket alat muat (LCM)
FFm = Fill Factor = Faktor pengisian alat muat (%)
np = Jumlah pengisian alat muat untuk penuhi bak alat angkut
Ea = Effisiensi kerja alat angkut (%)
Sf = Swell factor
60 = Konversi satuan waktu (menit ke jam)
Ca = Waktu edar alat angkut (menit)
Tabel 4.9
Kemampuan Produksi Alat Angkut
KEMAMPUAN PRODUKSI ALAT ANGKUT
Jenis Alat Gali
Type Dum Truck
Spesifikasi Hino Super Ranger FF 172 MA
Bucket
1 Hm 1,2 LCM
Capacity
38
Bucket Fill
2 FFm 0,71 %
Factor
Working
3 Em 0,84878 %
Efficiency
Swell
4 SF 0,65 %
Factor
Jumlah
6 np 8
Pengisian
Sumber : Kegiatan Lapangan PT Panghegar Mitra Abadi
Tabel 4.10
Cycle Time Alat Gali - Muat
Time (s)
Cycle Cycle
No Hauling Manuver Hauling Manuver Time
Loading Dumping Time (s) Time (m)
Loaded Dumping Empty Empty Closure
= 12,396 LCM/jam
= 12,399 LCM/jam x 2,6
= 32,232 Ton/jam
Produktivitas Alat Angkut Per Jam (Pj)
= Pa x Ja
= 32,232 Ton/Jam x 3
= 96,969 Ton/Jam
Produktivitas Alat Angkut Per Hari (Ph)
= Pj x Waktu Kerja Efeketif
= 96,969 Ton/jam x 7,8 Jam
= 756,358 Ton/hari
Produktivitas Alat Angkut Per Bulan
= 756,3582 Ton x 26 Hari
=19.665,313 ton/bulan
Dimana :
MF = faktor keserasian
Na = jumlah alat angkut yang dioperasikan
Nm = jumlah alat muat yang dioperasikan
Ltm = waktu pemuatan tiap alat angkut yang besarnya sama dengan
jumlah pemuatan dikalikan waktu edar (cycle time) alat muat,
(menit)
Ca = waktu edar (cycle time) alat angkut, (menit)
Dari persamaan diatas, ada tiga kemungkinan harga keserasian kerja yaitu :
a) MF 1, kemampuan produksi alat muat lebih besar dari pada kemampuan alat
angkut, sehingga ada waktu tunggu bagian alat muat.
b) MF 1, kemampuan produksi alat muat sama dengan kemampuan produksi
alat angkut jadi tidak ada waktu tunggu.
c) MF 1, kemampuan produksi alat angkut lebih besar dari pada kemampuan
produksi alat muat, sehingga ada waktu tunggu bagi alat angkut.
Tabel 4.11
Jumlah dan Waktu Edar Alat Gali – Muat dan Angkut Yang Digunakan
Waktu
Jumlah
Jenis Alat Edar
Alat
(Detik)
Alat Gali Muat Excavator tipe Komatsu PC 300 1 23,724
Alat Angkut Dumptruck tipe HINO SR FF 172 MA 3 1.091,796
Sumber : Kegiatan Lapangan PT Panghegar Mitra Abadi
Dari data tabel diatas maka dapat dihitung keserasian alat gali – muat dan
angkut sebagai berikut :
MF = ( Na x Ltm ) / ( Nm x Cta )
= ( 3 x (23,724 x 8) ) / (1 x 1.091,796 )
= 0,52
MF 1, kemampuan produksi alat muat lebih besar dari pada kemampuan alat angkut,
sehingga ada waktu tunggu bagian alat muat.
41
mengoperasikan 3 unit alat angkut dan 1 unit alat muat. Maka perlu
dioptimalkan semua unit alat angkut yang tersedia agar keserasian alat dan
produktifitas optimum dapat tercapai sesuai dengan target perusahaan.