PENDAHULUAN
1
Dengan menggunakan termoelekrik, panas yang dihasilkan selama proses ini
akan diubah menjadi listrik, sehingga panas yang dihasilkan tidak terbuang secara
percuma dan energi yang dihasilkan oleh pembangkit menjadi lebih besar, serta
efisiensi energi menjadi lebih tinggi. Pemanfaatan energi alternatif terbaharukan
yang ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi saat ini mulai
ramai dikembangkan. Oleh karena itu melalui Program Kreatifitas Mahasiswa
Bidang Karsa Cipta ini, diciptakan sebuah alat yaitu “COKRO PELITA” Cooker
Hood Penghasil Energi Listrik Berbasis Thermoelectric Sebagai Alternatif
Penghematan Energi Dalam Mewujudkan Eco-Green Technology. Cooker
Hood Penghasil Energi Listrik Berbasis Thermoelectric ini adalah sebuah prototype
alat yang memanfaatkan suatu energi panas yang terbuang dari hasil pembakaran
dan mengolahnya menjadi energi listrik melalui mekanisme thermoeletric.
Thermoeletric ini bertujuan untuk mengolah 'limbah panas' melalui bahan yang
dirancang khusus untuk menghasilkan energi dan meningkatkan efisiensi perangkat
secara keseluruhan. Sehingga terciptanya alat ini dapat membantu sekaligus
menghemat energi listrik dan mengurangi kerusakan alam dalam mewujudkan Eco-
Green Technology. Diharapkan dengan adanya “COKRO PELITA” Cooker
Hood Penghasil Energi Listrik Berbasis Thermoelectric Sebagai Alternatif
Penghematan Energi Dalam Mewujudkan Eco-Green Technology ini dapat
membantu industri makanan dalam mengolah energi terbarukan yang nantinya
dapat dinikmati manfaatnya untuk kehidupan bersama.
2
3. Bagaimana pengujian dan penerapan serta tingkat keberhasilan “COKRO
PELITA” Cooker Hood Penghasil Energi Listrik Berbasis Thermoelectric
Sebagai Alternatif Penghematan Energi Dalam Mewujudkan
Eco-Green Technology dalam alternatif penghematan energi yang terbaharukan ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari program ini adalah:
1. Mengetahui mekanisme kerja “COKRO PELITA” sebagai alat yang mampu
menghasilkan energi listrik
2. Mengetahui metode pembuatan kerja “COKRO PELITA” sehingga dapat
diaplikasikan pada masyarakat luas
3. Mengetahui tingkat keberhasilan kerja “COKRO PELITA” dalam mengolah
energi panas menjadi energi listrik sebagai energi yang terbaharukan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda
dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor
merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan
oleh suatu benda.
Energi panas sendiri adalah sebuah energi yang menghasilkan panas dan jika
energi panas diberikan pada sebuah benda maka akan membuat perubahan suhu
pada benda tersebut.Sumber tenaga panas sendiri ada adalah sebuah benda yang
bisa menghasilkan panas. Sumber energi ini bisa berasal dari alami atau memang
sudah memiliki tenaga panas atau memang sengaja dibuat manusia.
2.2 Thermoelectric
Thermoelectric merupakan teknologi pembangkit listrik dengan
menggunakan Energi Panas (kalor). Generator termoelektrik (juga disebut Seebeck
generator) adalah perangkat generator listrik yang mengkonversi panas (perbedaan
suhu) langsung menjadi energi listrik, menggunakan fenomena yang disebut efek
4
Seebeck (bentuk efek termoelektrik). Selain itu, termoelektrik juga dapat
mengkonversikan energi listrik menjadi proses pompa kalor/refrigerasi. Teknologi
termoelektrik adalah teknologi yang bekerja dengan mengkonversi energi panas
menjadi listrik secara langsung (generator termoelektrik), atau sebaliknya, dari
listrik menghasilkan dingin (pendingin termoelektrik). Untuk menghasilkan listrik,
material termoelektrik cukup diletakkan sedemikian rupa dalam rangkaian yang
menghubungkan sumber panas dan dingin. Dari rangkaian itu akan dihasilkan
sejumlah listrik sesuai dengan jenis bahan yang dipakai.
Gambar 2 Thermoelectric
5
akan meyebabkan adanya aliran arus yang melalui bahan termoelektrik sehingga
terjadi efek peltier. Fenomena inilah yang disebut dengan pompa kalor. Jika
dibandingkan dengan teknologi refrigerasi kompresi uap, termoelektrik memiliki
berbagai macam kelebihan antara lain: Pemanas atau pendingin dapat dengan
mudah diatur dengan menyesuaikan arah arusnya, sangat ringkas, tidak berisik,
tidak butuh perawatan khusus, tidak butuh refrigeran (Freon), tidak ada getaran.
Walau bagaimanapun juga, termolektrik masih memiliki kekurangan yaitu
performanya masih rendah.
6
penukar panas untuk mencapai hal ini adalah salah satu aspek teknik rekayasa
generator termoelektrik yang paling penting. Dalam operasi, keseluruhan generator
tenaga termoelektrik benar-benar berada pada gradien bersuhu besar. Ini juga berisi
antarmuka antara bahan di beberapa tempat yang membutuhkan kerugian termal
rendah. Tantangan merancang sistem yang handal yang beroperasi pada suhu
sangat tinggi adalah banyak. Selain itu, sistem tidak boleh menyebabkan tetesan
tekanan besar pada sumber pemanasan dan pendinginan, kendala teknik lain yang
sulit. Generator termoelektrik menghasilkan daya AC hanya setelah daya DC asli
dari modul termoelektrik melewati inverter. Sistem elektronika daya terintegrasi
diperlukan untuk memberikan tenaga AC kepada pelanggan. Hasilnya, listrik dari
panas yang terbuang sia-sia.
7
akumulator memiliki tegangan sebesar 2 volt, sehingga akumulator 12 volt
memiliki 6 cell sedangkan akumulator 24 volt memiliki 12 cell. Baterai atau aki,
atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya berlangsung proses
elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang tinggi.
Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel, adalah di dalam baterai
dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses
pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia, pengisian
kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan
melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan di dalam sel
(Hidayat, 2013).
Gambar 4 ACCU
8
2.6 Power Inverter
Power inverter adalah suatu alat elektronik yang bisa merubah arus/tenaga aki
menjadi arus listrik PLN, sehingga fungsi power inverter adalah sebagai listrik
cadangan karena apabila arus aki/tenaga dari aki sudah habis/kosong maka aki yang
sudah kosong perlu diisi ulang kembali dengan alat yang bernama charger aki atau
bisa juga mengecas aki dengan solar panels Power inverter juga ada 2 macam: 1.
Power inverter dengan charger aki 2. Power inverter tanpa charger aki Power
inverter yang dilengkapi charger aki ini sudah satu paket dengan charger aki
sehingga selain bisa merubah arus aki menjadi PLN maka juga bisa untuk mengecas
aki. Namun perlu diingat power inverter yang dilengkapi charger aki ini tetap
membutuhkan listrik PLN untuk mengecas aki karena memang power inverter yang
dilengkapi charger aki ini bukanlah pembangkit listrik. Bagi orang awam biasanya
output inverter dimasukkan input charger aki dengan tujuan agar bisa mengecas
tanpa listrik PLN dan tanpa panel surya, namun yang terjadi adalah power inverter
akhirnya meletus/meledak karena kesalahan berpikir orang awam tersebut. Perlu
dicatat bahwa power inverter bukanlah pembangkit listrik. Fungsi power inverter
hanyalah merubah arus aki menjadi PLN dan untuk mengecas aki tetap
membutuhkan charger aki yang dialiri dari arus PLN.
9
BAB III
METODE PELAKSANAAN
10
Persiapan bahan dan pengumpulan alat dilakukan pada tahap ini, dimana
kegiatan mulai dari mendata barang dan membeli komponen-komponen
serta alat penunjang yang dibutuhkan.
11
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Shiyamanto, Adi Nur.2015. Cara Membuat Pembangkit Listrik dari Energi Panas
"Thermoelectric Generator". http://knowlage-is-power.co.id/2015/08/cara-
membuat-pembangkit-listrik-dari.html. Diaskes pada tanggal 31 Mei 2017
13