Anda di halaman 1dari 13

Pengkajian Keperawatan Maternitas dengan Ny.

N Abortus Di Ruangan

Kebidanan RSUD Teluk Kuantan

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. N Umur : 32 tahun

Tanggal lahir : 10-03-1984 Jenis kelamin : Perempuan

Tanggal masuk : 18-01-1994 Suku/bangsa : Melayu

Tanggal pengkajian : 19-01-2018 Dari/Rujukan : IGD

Diagnosa medic : Abortus inkomplit NRM : 09-11-00

B. KELUHAN UTAMA (PQRTS)

Saat pengkajian klien mengatakan badannya lemas. Klien tidak bisa melakukan mobilisasi
terlalu banyak karena badanya yang lemah, klien mengatakan untuk setiap kegiataannya ia
dibantu oleh suaminya. Klien mengatakan tidak bisa bergerak terlalu banyak karena ketika klien
bergerak terlalu banyak ia merasa bagian perut bawah nya terasa nyeri. Saat masuk rumah sakit
tanggal 18 januari 2018 klien mengatakan alasannya karena klien merasa ari-ari nya (perut
bagian bawah) terasa nyeri. Skala nya nyerinya saat itu adalah 7 (skala 7-10). Nyeri yang
dirasakan oleh klien disertai dengan keluarnya flek darah. Diruangan perawatan klien
mengatakan di beri obat oleh dokter, dan itu membuat darah yang keluar semakin banyak. Saat
pengkajian tanggal 19 januari 2018 klien mengatakan nyeri sudah berkurang dengan skala 4
(skala 4-10). Tetapi ketika melakukan banyak gerakan nyerinya kembali kuat. Oleh karena itu
klien tidak bisa melakukan banyak mobilisasi.
C. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA

Saat dibawa kerumah sakit klien datang dengan keluhan nyeri di bagian ari-ari disertai
keluarnya darah pervaginaan lebih kurang 2 hari. Saat itu ternyata ketika di lakukan USG
kehamilan klien sudah berumur 9-10 minggu. Status kehamilan klien adalah G2P1A0H1 (gestasi
/kehamilan yang kedua, partus/ melahirkan satu kali, abortus belum pernah dan yang hidup satu
orang).

Klien mengatakan belum pernah mengalami keguguran sebelumnya. Klien mengatakan


hanya sering merasa pusing karena tekanan darahnya selalu dibawah ambang normal (<120/80
mmHg). Klien menderita penyakit darah rendah atau dikenal dengan istilah hipotensi. Penyakit
ini sudah lama diderita oleh klien . klien mengatakan sudah mengalami hipotensi sejak ia masih
gadis. Hal ini membuat klien kurang bisa beraktivitas dengan maksimal karena jika klien banyak
melakukan aktivitas akan mudah untuk lelah.

Klien mengatakan bahwa ia belum pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya. Apabila
sakit klien hanya berobat ke puskesmas dekat rumahnya.

D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA/ DENOGRAM

Klien mengatakan orang tuanya masih hidup. Klien mengatakan bahwa orang tuanya tidak
memiliki riwayat penyakit menahun. Klien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarganya
yang pernah mengalami abortus/ keguguran sebelumnya.

X
Keterangan denogram :

: Laki-laki

: Perempuan

: Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

: Pasien/klien

---- : Tinggal serumah

E. RIWAYAT KONTRASEPSI

Klien mengatakan saat ini tidak ada menggunakan alat kontrasepsi apapun. Dulu sebelum
hamil anak kedua beliau menggunakan pil KB sebagai alat kontrasepsi, lalu ketika anaknya yang
pertama berumur 3 tahun pasien tidak lagi menggunakan alat kontrasepsi.

F. POLA KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Nutrisi dan hidrasi


 Sebelum hamil :
Ibu mengatakan makan tiga kali sehari dengan menu nasi, lauk, sayuran dengan porsi
sedang. Ibu mengatakan minum air putih empat sampai lima gelas perhari.
 Selama hamil :
Ibu makan dua kali sehari dengan menu nasi, lauk, sayuran dengan porsi sedang dan
terkadang hanya porsi kecil. Hal ini disebab kan karena nafsu makanya berkurang. Ibu
mengatakan minum enam sampai delapan gelas perhari dan ibu tidak mengkonsumsi
susu hamil.
2. Eliminasi
 Sebelum hamil :
Ibu biasa BAB satu kali dalam sehari dan itu dilakukan pada pagi hari. BAB ibu
konsistensi nya lunak. Ibu BAK tiga sampai empat kali sehari dan berwarna
kekuningan.
 Selama hamil :
Ibu biasa BAB satu kali sehari dengan konsistensi agak padat kehitaman dan BAK lima
sampai enam kali sehari berna kuning.
3. Isitirahat
 Sebelum hamil :
Ibu mengatakan biasa tidur malam pada pukul 22.00-05.00 Wib dan ibu jarang tidur
siang.
 Selama hamil :
Ibu mengatakan tidur malam pada pukul 23.00-04.00 Wib dan jarang tidur siang
Karena harus menjemput anaknya sekolah.
4. Personal hygene
 Sebelum hamil :
Ibu mengatakan setiap hari mandi 2 kali sehari dan ibu mengatakan bahwa ia mencuci
daerah kemaluannya setiap habis BAB dan BAK serta mengeringkannya dengan kain
bersih serta mengganti celana dalam setiap habis mandi.
 Selama hamil :
Ibu mengatakan mandi 2-3 kali dalam sehari. Ibu mengatakan bahwa ibu mencuci
daerah kemaluannya setiap habis BAB dan BAK serta mengeringkan nya dengan kain
bersih serta mengganti celana dalam setiap habis mandi.
5. Kegiatan sehari-hari
Ibu mengatakan bahwa ia adalah seorang ibu rumah tangga. Ibu setiap harinya harus
bangun pagi untuk menyiapkan sarapan suami dan anaknya. Suami ibu bekerja disalah satu
perusahaan swasta. Ibu mengatakan bahwa selalu menjemput anaknya sepulang sekolah.
Ibu mengatakan bahwa kalau kegiatannya sudah terlalu banyak maka ia akan mudah lelah
dan lemas. Dalam melakukan pekerjaan rumah tangga sering kali ibu dibantu oleh suami.
6. Pola hidup sehat
Ibu tidak pernah mengkonsumsi rokok, minuman beralkohol, dan obat-obatan terlarang.
Namun suami ibu merupakan perokok aktif dan ibu merasa agak terganggu dengan asap
rokok.ibu mengatakan selalu menghindari suaminya apabila suami sedang merokok. Ibu
mengatakan tidak memiliki binatang peliharaan. Ibu mengatakan jarang melakukan
olahraga. Ibu mnegatakan keringatnya keluar ketika melakukan pekerjaan rumah tangga.
7. Pola hubungan seksual
 Sebelum hamil :
Ibu mengatakan bahwa ia melakukan hubungan seksual 3 kali dalam seminggu. Tidak
ada keluhan dalam pola hubungan seksual.
 Selama hamil :
Ibu mengatakan bahwa ia melakukan hubungan seksual 2 kali dalam seminggu. Hal ini
dikarenakan ibu merasa gairah seksual nya menurun dan suami mamaklumi akan hal
tersebut.

G. PEMERIKSAAN FISIK

 Tanda-tanda vital :
TD : 99/62 mmHg N : 69x/i
RR : 20x/I S : 34,2 C

1) Antropometri
 TB : 165 cm
 BB sebelum hamil : 46 kg
 BB saat hamil : 45 kg
 IMT : 16,54 IMT dalam kategori rendah
2) Pemeriksaan fisik
a. Kepala
 Rambut : terlihat panjang dan terawat
Lain-lain : normascephali
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
 Mata : klien tidak menggunakan kacamata dan kontak lens.
Lain-lain : konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-).
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
 Hidung : tidak terpasang NGT, tidak ada pendarahan, tidak mengalami gangguan
penciuman.
Lain-lain : tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
 Mulut : tidak terpasang gudel, bersih, ETT tidak terpasang, tidak mengalami
gangguan pengecapan.
 Lain-lain : tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada masalah kperawtan
 Gigi : gigi tampak bersih dan masih tampak lengkap
Lain-lain : tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
 Telinga : tidak ada pendarahan, infeksi, dan tidak mengalami gangguan pendengaran.
Lain-lain : tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
 Leher : tidak ada pembesaran KGB, kaku kuduk dan tidak terpasang trakeostomi.
JVP : normal
Lain-lain : tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
b. Dada
 Payudara : simetris, putting susu menonjol dan payudara bersih. Tidak ada retraksi,
tidak teraba massa dan tidak ada nyeri tekan.
 Inspeksi : terlihat datar, sejajar dinding dada, tidak terlihat massa, dan juga tidak ada
bekas jahitan.
 Palpasi : supel, hepar dan linen tidak teraba, turgor baik, massa (-), asites (-).
 Perkusi : terdengar timpani seluruh lapang perut
 Auskultasi : gerakan peristaltic usus (+), normal 7x/i
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
c. Tangan : cafillari refill time < 3 detik, tidak ada luka akibat tusukan infuse dan juga
tidak ada sianosis.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
d. Abdomen
 Inspeksi : tidak terlihat bekas luka bekas operasi, tidak ada linea alba dan triae
gravidarum, tidak ada massa.
 Palpasi : tinggi fundus uteri tidak teraba. Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah.
 Perkusi : terdengar timpani seluruh lapang perut
 Auskultasi : gerakan peristaltic usus (+), normal

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

e. Genitalia : klien tidak terpasang kateter


Lain-lain : tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
f. Kaki : tidak mengalami oedem, tidak ada infeksi dan bekas luka. Tidak mengalami
sianosis dan juga tidak dingin.

H. PEMERIKSAAN PSIKOSOSIAL

Saat pengkajian klien mengatakan bahwa ternyata sehat itu sesuatu yang penting. Selama
pengkajian klien mengatakan tidak betah dirumah sakit. Klien mengatakan ingin cepat pulang
dari rumah sakit. Klien mengatakan bahwa ia takut tidak bisa melakukan kegiatan sehari-hari
seperti biasa karena badanya sangat lemas.
HASIL PEMERIKSAAN :

USG : G2P1A0H1

MEDIKASI OBAT-OBATAN YANG DIBERIKAN

 Cairan infus RL (IVFD) : 20 tpm


 Gastrol
 Amoxilin
 Methilergo
 pct

Teluk Kuantan, 27-01-2018

Mahasiswa

( Desti Sasmita )
“ ANALISA DATA “

No Data (DO/DS) Etiologi Masalah


1. DS : Kelainan genitalia ibu, Gangguan aktivitas
 pasien mengatakan semua kegiatan di bantu gangguan siskulasi plasenta
oleh suami karena badan nya lemah
 pasien mengatakan tidak bisa mandiri Menyebabkan kematian fetus
melakukan kegiatan yang biasa nya ia
lakukan sendiri. Pendarahan pada desidua
 Pasien mengatakan bahwa ia seperti orang basalis nekrosis jar, sekitar
yang tidak berdaya. sebagian & seluruh hasil
DO : konsepsi dilepaskan oleh

 Pasien tampak lemah uterus

 Pasien tampak bedrest total


 Pasien tampak berbaring saja ditempat tidur Adanya pendarahan

 Makan dan minum pasien tampak dibantu


Uterus berkontraksi
keluarga
mengeluarkan sisa kontrasepsi
 Toileting pasien tampak dibantu
 Mobilisasi tampak dibantu
Kehilangan banyak darah

Penurunan jumlah SDM

Suplai O2 dan nutrisi


berkurang kedalam organ

kelemahan

gangguan intoleransi aktivitas


2. DS : Kelainan genitalia ibu & Gangguan rasa
 Pasien mengatakan nyeri sekali pada perut gangguan sirkulasi plasenta nyaman nyeri
bagian bawah dan tidak menyebar
kepinggang, durasinya 2 menit, rasanya Menyebabkan kematian fetus
seperti mules skalanya 5 (skala 1-10)
 Pasien mengatakan ketika bergerak nyeri Pendarahan pada desidua
pada bagian perut makin terasa sakitnya. basalis nekrosis jariangan
DO : sekitar
 Pasien tampak meringis menahan sakit
 Pasien tampak gelisah Sebagian dan seluruh hasil

 Pasien tampak memegang bagian perut konsepsi dilepaskan oleh

 Tingkah laku pasien tampak sangat uterus

berhati-hati dalam bergerak


Sebagian hasil konsepsi
 Posisi pasien adalah posisi untuk
tertinggal di uterus gawat ibu
mengurangi nyeri (miring).

Uterus berkontraksi
mengeluarkan sisa hasil
konsepsi

Gangguan rasa nyaman nyeri


DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan intoleransi aktivitas b.d adanya pendarahan, kehilangan banyak darah, penurunan
jumlah SDM, suplai O2 dan nutrisi berkurang ke jaringan dan organ ditandai dengan
kelemahan fisik yang di alami pasien.

2. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d pendarahan dalam desisua, nekrosis jaringan sekitar, hasil
konsepsi lepas (aborsi) ditandai dengan uterus berkontraksi mengeluarkan sisa hasil konsepsi
dan wajah klien yang meringis menahan sakit.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa keperawatan Tujuan/kriteria Intervensi Rasional


hasil
1. Gangguan intoleransi Tujuan : setelah  Observasi tanda-tanda vital
aktivitas b.d adanya dilakukan tindakan  Kaji tingkat kemampuan
pendarahan, kehilangan keperawatan 2x24 pasien untuk beraktivitas
banyak darah, jam diharapakan  Kaji pengaruh aktivitas
penurunan jumlah SDM, pasien dapat terhadap kondisi
suplai O2 dan nutrisi melakukan uterus/kandungan
berkurang ke jaringan aktivitas tanpa  Bantu pasien untuk
dan organ ditandai adanya komplikasi. memenuhi kebutuhan
dengan kelemahan fisik Sesuai dengan KH: aktivitasa sehari-hari
yang di alami pasien.  Pasien  Bantu pasien untuk
beraktivitas melakukan tindakan
seperti biasa
 Pasien mandiri
melakukan
kegiatan sehati-
hari
 Pasien
melakukan
kegiatan tanpa
bantuan orang
lain.
2. Gangguan rasa nyaman
nyeri b.d pendarahan
dalam desisua, nekrosis
jaringan sekitar, hasil
konsepsi lepas (aborsi)
ditandai dengan uterus
berkontraksi
mengeluarkan sisa hasil
konsepsi dan wajah
klien yang meringis
menahan sakit.

Anda mungkin juga menyukai