N Abortus Di Ruangan
A. IDENTITAS PASIEN
Saat pengkajian klien mengatakan badannya lemas. Klien tidak bisa melakukan mobilisasi
terlalu banyak karena badanya yang lemah, klien mengatakan untuk setiap kegiataannya ia
dibantu oleh suaminya. Klien mengatakan tidak bisa bergerak terlalu banyak karena ketika klien
bergerak terlalu banyak ia merasa bagian perut bawah nya terasa nyeri. Saat masuk rumah sakit
tanggal 18 januari 2018 klien mengatakan alasannya karena klien merasa ari-ari nya (perut
bagian bawah) terasa nyeri. Skala nya nyerinya saat itu adalah 7 (skala 7-10). Nyeri yang
dirasakan oleh klien disertai dengan keluarnya flek darah. Diruangan perawatan klien
mengatakan di beri obat oleh dokter, dan itu membuat darah yang keluar semakin banyak. Saat
pengkajian tanggal 19 januari 2018 klien mengatakan nyeri sudah berkurang dengan skala 4
(skala 4-10). Tetapi ketika melakukan banyak gerakan nyerinya kembali kuat. Oleh karena itu
klien tidak bisa melakukan banyak mobilisasi.
C. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA
Saat dibawa kerumah sakit klien datang dengan keluhan nyeri di bagian ari-ari disertai
keluarnya darah pervaginaan lebih kurang 2 hari. Saat itu ternyata ketika di lakukan USG
kehamilan klien sudah berumur 9-10 minggu. Status kehamilan klien adalah G2P1A0H1 (gestasi
/kehamilan yang kedua, partus/ melahirkan satu kali, abortus belum pernah dan yang hidup satu
orang).
Klien mengatakan bahwa ia belum pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya. Apabila
sakit klien hanya berobat ke puskesmas dekat rumahnya.
Klien mengatakan orang tuanya masih hidup. Klien mengatakan bahwa orang tuanya tidak
memiliki riwayat penyakit menahun. Klien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarganya
yang pernah mengalami abortus/ keguguran sebelumnya.
X
Keterangan denogram :
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Pasien/klien
E. RIWAYAT KONTRASEPSI
Klien mengatakan saat ini tidak ada menggunakan alat kontrasepsi apapun. Dulu sebelum
hamil anak kedua beliau menggunakan pil KB sebagai alat kontrasepsi, lalu ketika anaknya yang
pertama berumur 3 tahun pasien tidak lagi menggunakan alat kontrasepsi.
G. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital :
TD : 99/62 mmHg N : 69x/i
RR : 20x/I S : 34,2 C
1) Antropometri
TB : 165 cm
BB sebelum hamil : 46 kg
BB saat hamil : 45 kg
IMT : 16,54 IMT dalam kategori rendah
2) Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Rambut : terlihat panjang dan terawat
Lain-lain : normascephali
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Mata : klien tidak menggunakan kacamata dan kontak lens.
Lain-lain : konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-).
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Hidung : tidak terpasang NGT, tidak ada pendarahan, tidak mengalami gangguan
penciuman.
Lain-lain : tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Mulut : tidak terpasang gudel, bersih, ETT tidak terpasang, tidak mengalami
gangguan pengecapan.
Lain-lain : tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada masalah kperawtan
Gigi : gigi tampak bersih dan masih tampak lengkap
Lain-lain : tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Telinga : tidak ada pendarahan, infeksi, dan tidak mengalami gangguan pendengaran.
Lain-lain : tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Leher : tidak ada pembesaran KGB, kaku kuduk dan tidak terpasang trakeostomi.
JVP : normal
Lain-lain : tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
b. Dada
Payudara : simetris, putting susu menonjol dan payudara bersih. Tidak ada retraksi,
tidak teraba massa dan tidak ada nyeri tekan.
Inspeksi : terlihat datar, sejajar dinding dada, tidak terlihat massa, dan juga tidak ada
bekas jahitan.
Palpasi : supel, hepar dan linen tidak teraba, turgor baik, massa (-), asites (-).
Perkusi : terdengar timpani seluruh lapang perut
Auskultasi : gerakan peristaltic usus (+), normal 7x/i
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
c. Tangan : cafillari refill time < 3 detik, tidak ada luka akibat tusukan infuse dan juga
tidak ada sianosis.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
d. Abdomen
Inspeksi : tidak terlihat bekas luka bekas operasi, tidak ada linea alba dan triae
gravidarum, tidak ada massa.
Palpasi : tinggi fundus uteri tidak teraba. Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah.
Perkusi : terdengar timpani seluruh lapang perut
Auskultasi : gerakan peristaltic usus (+), normal
H. PEMERIKSAAN PSIKOSOSIAL
Saat pengkajian klien mengatakan bahwa ternyata sehat itu sesuatu yang penting. Selama
pengkajian klien mengatakan tidak betah dirumah sakit. Klien mengatakan ingin cepat pulang
dari rumah sakit. Klien mengatakan bahwa ia takut tidak bisa melakukan kegiatan sehari-hari
seperti biasa karena badanya sangat lemas.
HASIL PEMERIKSAAN :
USG : G2P1A0H1
Mahasiswa
( Desti Sasmita )
“ ANALISA DATA “
kelemahan
Uterus berkontraksi
mengeluarkan sisa hasil
konsepsi
1. Gangguan intoleransi aktivitas b.d adanya pendarahan, kehilangan banyak darah, penurunan
jumlah SDM, suplai O2 dan nutrisi berkurang ke jaringan dan organ ditandai dengan
kelemahan fisik yang di alami pasien.
2. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d pendarahan dalam desisua, nekrosis jaringan sekitar, hasil
konsepsi lepas (aborsi) ditandai dengan uterus berkontraksi mengeluarkan sisa hasil konsepsi
dan wajah klien yang meringis menahan sakit.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN