Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dilakukan manusia dalam
mendewasakan anak. Pendidikan akan membawa perubahan sikap, prilaku, nilai-nilai
individu, kelompok ataupun masyarakat. Metode pendidikan merupakan cara-cara
yang dipakai seseorang untuk membimbing anak/peserta didik sesuai dengan
perkembangannya kearah tujuan yang hendak dicapai. Karena antara pendidik dan
peserta didik mempunyai kedudukan seimbang, maka metode pendidikannya lebih
mengarah pada metode diskusi, tanya jawab, pemberian tugas, problem solving dan
berjalan dalam suasana yang dialogis.
Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan
digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan tertentu. Macam-macam alat
pendidikan yaitu:a.perbuatan pendidik, yakni alat pendidikan yang bersifat non
material. Alat non material ini berupa alat mengarahkan dan mencegah; b.benda-
benda sebagai alat bantu pendidikan. Alat pendidikan ini bersifat material, contonya :
buku, meja kursi, papan tulis, dll.
Penggunaan media pembelajaran dalam membantu pengajar dalam membantu
pengajar dalam menyampaikan materi sehingga lebih menarik para siswa bisa
memahami materi yang disampaikan dengan baik serta dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.

Selain itu, intensitas pengaruh lingkungan pendidikan juga tergantung


kemampuan anak menyerap rangsangan yang diberikan oleh lingkungannya
kemudian memilah (yang baik dan buruk) rangsangan tersebut yang sesuai
kebutuhannya, serta sejauh mana lingkungan mampu memahami dan memberikan
fasilitas terhadap kebutuhan individu (peserta didik). Dalam GBHN disebutkan

1
bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama
antara keluarga, pemerintah, dan masyarakat. Jadi, dibutuhkan sinergi antar masing-
masing pihak agar pendidikan terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan dan
tujuan pendidikan itu sendiri juga tercapai.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana Isi Pendidikan Matematika itu ?


1.2.2 Apa-apa saja Metode dalam Pembelajaran Matematika ?
1.2.3 Apa-apa saja Alat dalam pembelajaran Matematika ?
1.2.4 Bagaimana Lingkungan Pendidikan Matematika ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan.

1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana isi pendidikan matematika tersebut


1.3.2 Untuk menambah wawasan tentang metode-metode apa saja dalam
pembelajaran matematika
1.3.3 Untuk mengetahui berbagai macam alat dalam pembelajaran matematika
1.3.4 Untuk mengetahui seperti apa lingkungan pendidikan matematika itu.

1.4 Ruang Lingkup

1.4.1 Isi Pendidikan Matematika


1.4.2 Metode Pembelajaran Matematika
1.4.3 Alat pembelajaran Matematika
1.4.4 Lingkungan Pendidikan Matematika

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Isi Pendidikan Matematika


Melalui pendidikan, seorang anak tumbuh menjadi dewasa. Supaya anak
tumbuh menjadi dewasa tersebut ditetapkan isi/materi pendidikan yang relevan. Isi
pendidikan adalah segala sesuatu yang diberikan peserta didik untuk keperluan
pertumbuhan. Isi pendidikan berbeda dengan isi pengajaran. Isi pendidikan berupa
nilai, pengetahuan, dan ketrampilan. Sedangkan isi pengajaran berupa pengetahuan
dan ketrampilan.
Nilai merupakan nilai-nilai kemanusiaan yang berupa pengalaman dan
penghayatan manusia. Pengetahuan mengacu pada pengalaman indra dan pengalaman
rasio/budi. Ketrampilan biasanya diperoleh melalui latihan dan kebiasaan.1
Pengetahuan yang lebih sederhana harus dikuasai dahulu oleh peserta didik
sebelum menguasai pengetahuan yang lebih rumit, artinya mereka tidak bisa belajar
random, acak atau lompat-lompatan. Ibarat baru belajar naik tangga, maka diawali
anak tangga pertama, kemudian diikuti kedua, ketiga dan seterusnya. Bila belum kuat
benar bisa diulangi lagi.
Hierarki belajar benar-benar menjadi landasan pokok belajar matematika jika
ingin berhasil.2 Menguasai matematika tidak hanya dilihat dari unitnya saja seperti
aritmatika, akan tetapi ada yang lebih luas yaitu menguasai dan terampil
menyelesaikan masalah dengan tahapan-tahapan tertentu. Paling sederhana siswa
dapat menguraikan langkah-langkah menyelesaikan masalah sekarang-kurangnya tiga
langkah penyelesaian soal.

1
http://rizallatief9.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_5842.html
2
Ali Hamzah dkk,perencanaan dan strategi pembelajaran matematika(Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada,2014),hlm.21-22.

3
Penguasaan langkah-langkah penyelesaian masalah inilah akhirnya menjadi
target berhasil atau tidaknya seorang guru mengajar matematika. Dalam masyarakat
pendidikan dan umum kata matematika sering dipakai dalam pergaulan. Ketika
sekelompok orang membicarakan tentang perkembangan ekonomi, maka beredar
pembicaraan perhitungan matematika yang menolong dan membantu persoalannya.3
Pendidikan matematika merupakan upaya untuk meningkatkan daya nalar
peserta didik, meningkatkan kecerdasan peserta didik, dan mengubah sikap
positifnya. Ada tahap untuk mencapai hal itu yang dilihat dalam indikator kompetensi
pembelajaran matematika, satu tahap berkaitan dengan tahap lainnya.4

2.2 Metode Pembelajaran Matematika

2.2.1 Pengertian Metode Pembelajaran Matematika

Metode adalah suatu cara yang teratur atau yang telah dipikirkan secara
mendalam untuk digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Metode mengajar adalah
suatu cara yang direncanakan dan digunakan pendidikan apakah ia guru atau dosen
dalam proses pembelajaran agar tujuan tercapai. Hakikat metode mengajar
matematika adalah cara yang teratur yang telah dipikirkan secara mendalam untuk
digunakan. Yang direncanakan dan digunakan pendidik apakah ia guru atau dosen
dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran matematika di mana
peserta didik mempunyai kompetensi penalaran dalam penggunaan rasio yang lebih
baik ketimbang penggunaan emosi.

Pembelajaran matematika merupakan proses membangun pemahaman peserta


didik tentang fakta , konsep , prinsip dan skill sesuai dengan kemampuannya.5

3
Ibid.,hlm.49.
4
Ibid.,hlm.57.
5
Ibid.,hlm257-259.

4
2.2.2 Macam-Macam Metode Pembelajaran Matematika

Beberapa metode mengajar matematika adalah.

1. Metode Ceramah
Ceramah adalah penuturan dan penerangan secara lisan oleh guru atau doseen
di depan kelas. Alat interaksinya adalah berbicara. Peserta didik menengarkan
dengan teliti dan mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan pengajar.
Metode ini berisi uraian singkat sebagai pengantar untuk masuk kepada
penjelasan umum, ceramah sering dipakai sebagai uraian singkat ditengah
pelaksanaan pembelajaran. Guru harus sadar dan cerdas kapan menggunakan
metode ceramah dan kapan tidak tepat.
Prosedur yang dilakukan dengan metode ceramah yaitu :
a. Guru menyiapkan materi dan pokok pelajaran
b. Guru menerangkan sambil berdiri materi dengan kalimat yang lancar
menggunakan bahasa yang efektif yang dapat dicerna siswa dan siswa
mendengarkan dengan seksama.
c. Materi penjelasan guru didukung oleh pengetahuan dan sebelumnya telah
dikuasai siswa.
d. Selama proses penjelasan siswa mndengarkan dan tidak ada yang
mencatat sehingga mereka mengerti benar apa yang dijelaskan.
e. Akhir ceramah guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan
mencatat.

Waktu penggunaan metode ceramah yaitu :

1. Jika pengajar akan menyamaikan fakta yang tepat dimana tidak ada bahan
bacaan yang merangkum fakta yang dimaksud.
2. Ingin menyampaikan pembelajaran kepada kelas besar 75-100 orang.
3. Bila pengajar mempunyai keahlian sebagai pembicara yang bersemangat
sehingga dapat memotivasi peseera didik

5
4. Menyimpulkan pokok-pokok pikiran yang diajarkan.
5. Memperkenalkan pokok bahasan baru.

Keuntungan metode ceramah

1. Guru tidak repot hanya bermodalkan kepintaran berbicara yang baik


2. Sesuai dengan penanaman konsep tingkat kognitif
3. Bila siswa konsentrasi penuh, tekun serta seksama mendengarkan akan
mendapatkan hasil yang memuaskan.

Kelemahan metode ceramah

1. Kepuasan yang palsu


2. Berpikir dan bernalar yang tinggi untuk MIPA tidak cocok.
3. Perhatian siswa sedikit sekali selama proses pembelajaran dan tetap pasif.
4. Guru tidak dapat secara seimbang memprediksi kelemahan dan kekuatan
siswa
5. Tidak ada partisipasi siswa dalam belajar6

2. Metode Demonstrasi dan Eksperimen

Metode ini digunakan oleh pengajar silih berganti dan saling melengkapi.
Metode demonstrasi dilakukan pengajar untuk menunjukan kepada kelas
bagaimana langkah-langkah menyelesaikan soal-soal matematika oleh guru.
Bisa juga guru bersama-sama mendemonstasikan cara mengonstruksi
bersama-sama misalnya bangun ruang bujur sangkar. Para siswa membuat
bersama-sama guru sehingga dapat memahami konsep garis dan diagonal.7

6
Ibid.,hlm261-262.
7
Ibid.,hlm.263.

6
3. Metode Tanya Jawab

Suatu cara pembelajaran untuk memberi pemahaman konsep melalui


pertanyaan guru ke kelas, ditanggapi siswa selanjutnya siswa lain melengkapi
jawabannya. Pengajaran dalam bentuk tanya jawab akan memberi kesempatan
kepada murid-murid untuk merefleksikan keingintahuaan dan kebutuhannya
akan informasi yang lebih lengkap. Pada saat yang sama, dengan meminta
jawaban atas kunci pertanyaan, guru dapat mengetahui kemajuan kelas
tersebut.

4. Metode drill

Yaitu metode mengajar, dimana siswa diajak ketempat keterampilan untuk


melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya,
untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Drill merupakan suatu cara
mengajarkan dengan banyak memberikan latihan apa yang dipelajari siswa
sehingga mereka mempunyai suatu keterampilan. Latihan adalah suatu
kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang. Antara situasi belajar dengan
situasi pada kehidupan sehari-hari. Dengan melakukan latihan, hasil pekerjaan
siswa akan makin sempurna.8

5. Metode Pemberian Tugas

Metode ini adalah metode mengajar yang diterapkan dalam proses belajar
mengajar, yang biasa disebut dengan Resitasi, guru menyuruh membaca dan
juga menambah tugas cari buku lain untuk membedakannya. Teknik
memberikan tugas memiliki tujuan agar siswa menghasilkan hasil belajar
yang lebih mantap, karena siswa melakukan latihan-latihan selama melakukan
tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih
terintegritas.

8
Ibid.,hlm.296-297.

7
6. Metode Penemuan atau discovery

Suatu cara untuk menyampaikan ide/gagasan mlalui proses menemukan.


Peserta didik menemukan sendiri pola-pola dan struktur matematika melalui
sederetan pengalaman belajar yang lampau. Keterangan-keterangan yang
harus dipelajari peserta didik tidak disajikan dalam bentuk final. Peserta didik
diwajibkan melakukan aktivitas mental sebelum keterangan yang dipelajari itu
dapat dipahami. Metode ini diartikan sebagai sebuah prosedur mengajar yang
mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi objek, dan lain-lain,
sebelum sampai kepada generalisasi.

7. Metode Inkuiri

Adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh


kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia
atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis dan analitis sehingga mereka
dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Metode
ini mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah
didapatkan selama belajar. Inkuiri menempatkan peseerta didik sebagai sunjek
belajar yang aktif, namun guru tetap memegang peranan penting dalam
mendesain pengalaman belajar.9

8. Metode Ekspositori

Adalah metode terpadu terdiri dari metode informasi, metode demonstrasi,


metode tanya jawab, metode latihan dan pada akhir pelajaran diberikan tugas.
Prosedur yang digunakan dalam menerapkan metode ekspositori dalam
pembelajaraan matematika yaitu : guru memberikan informasi materi yang
dibahas dengan metode ceramah, kemudian memberikan uraian dan contoh
soal yang dikerjakan di papan tulis secara interaktif dan komunikatif dengan

9
Ibid.,hlm.270-272.

8
metode demonstrasi. Tahap selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya dengan metode tanya jawab. Lalu mereka mengajarkan
soal yang dibeikan guru sambil guru berkeliling memeriksa pekerjaan siswa.
Salah seorang ditugaskan mengerjakan soal dipapan tulis. Guru memberikan
rangkuman yang bisa ditugaskan kepada siswa untuk membuat
rangkumannya, atau guru yang membuat rangkuman atau guru bersama-sama
siswa membuat rangkuman.

9. Metode Diskusi

Adalah salah suatu cara dalam pembelajaran matematika dimana diawali tugas
menyelesaikan satu judul dalam pokok bahsan matematika tiap kelompok
dengan soal berbeda, kemudian mereka mempresentasikan hasilnya, ada
penyaji dan pemandu serta peserta diskusi atau audien. Dengan diantara
pemandu seorang menyajikan materi atau ada pembagi tugas bergilir
menyajikan dengan menggunakan papan tulis dan atau proyektor bagi
pengguna power point, kemudian dibuka pertanyaan pertermin dan ada
interaksi tanya jawab melalui pemandu diskusi. Guru memberikan penjelasan
bila dibutuhkan untuk kelengkapan jawaban tim penyaji.

10. Metode STAD(student Teams Achievement Division)

Menerangkan aktivitas dan interaktif para siswa, saling memotivasi dan


membantu memahami suatu materi pelajaran, ada 7 komponen utama yaitu :
Tujuan jelas, persiapan pembelajaran pembentukan kelompok- presentasi
tugas – persiapan kuis – kepastian bahwa siswa telah memahami isi materi,
pembentukan kelompok yang heterogen, kuis individual menyakini bahwa
siswa berhasil dalam belajar, indikator tanggung jawab siswa, kemajuan skor
secara individual dan pengakuan secara memberikan hadiah terhadap
pemenang. Tahapan yang dilalui adalah : penyajian materi, kerja kelompok,

9
tes individu , perhitungan skor perkrmbangan individu dan tahap penghargaan
kelompok.

11. Metode Group Investigasi

Adalah suatu cara pembelajaran matematika yang banyak berhubungan


dengan proyrk-proyrk studi yang terintegritasi, yang berhubungan dengan hal-
hal semacam penguasaan, analisis dan mensintesiskan. Misalkan dalam
pengukuran ketinggian, jarak menggunakan alat peraga Klinometer. Dibuat
grup untuk melakukan tugas proyek pengukuran ini.

12. Metode TGT (Tournamen Game Team)

TGT menggunakan turnamen akademik dan kuis-kuis serta sistem skor


kemajuan individu. Para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan
anggota tim yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka. TGT
sering dikombinasikan dengan STAD. Dengan menambah turnamen tertentu
pada struktur STAD yang biasanya. Deskripsi TGT dengan prosedur berikut :

a. Presentasi dikelas
b. Turnamen
c. Menempatkan para siswa kedalam turnamen
d. Rekognisi tim10

2.3 Alat pembelajaran Matematika

Peranan Media Pendidikan dalam proes Pembelajaran banyak kita jumpai.


Dalam kegiatan belajar mengajar guru harus mampu menjelaskan konsep kepada
siswanya dan ini dibantu dengan alat peraga, karena dengan bantuan alat peraga yang
sesuai dengan topik pembahasan maka siswa akan lebih mudah memahami.

10
Ibid.,hlm.300-302.

10
Peranan media dalam proses pembelajaran yaitu :

1. Meletakkan ide-ide dasar suatu konsep.


2. Dapat diharapkan akan tumbuh keinginan yang tinggi untuk belajar
matematika atau lainnya.
3. Akan menyenangi belajar matematika dan pelajaran lainnya.
4. Akan dibangkitkan motivasi berprestsi
5. Konsentrasi belajar akan dapat ditingkatkan
6. Berpikir logis dan sistematis
7. Mudah memahami hubungan antara matematika atau mata pelajaran lain
dengan lingkungan alam sekitar.11

2.3.1 Kalkulator sebagai Alat Penanaman Konsep

Penanaman konsep yang dapat dibantu oleh kalkulator, antara lain :

1. Menamamkan sifat identitas penjumlahan dan perkalian. Untuk ini siswa


diminta mencari nilai-nilai penjumlahan bilangan-bilangan tertentu dengan
menggunakan kalkulator serta menarik kesimpulan dari fakta-fakta yang
diperoleh.
2. Menanamkan sifat operasi dari dua bilangan yang saling invers, baik yang
berkaitan dengan invers penjumlahan maupun invers perkalian.
3. Menanamkan sifat-sifat pertukaran(komutatif) dan pengelompokan (asosiatif)
pada operasi penjumlahan dan perkalian melalui pasangan-pasangan
bilangan.12

2.3.2 Komputer sebagai Media Pembelajaran Matematika

Menurut Suharjo (2000) kegunaan komputer adalah :

Ibid.,hlm.115-116.
11

Endang Setyo Winarni dkk,Matematika untuk PGSD (Bandung: PT Remaja


12

Rosdakarya,2011),hlm.73-74

11
1. Sebagai mesin ketik yang canggih dan memiliki kemampuan memproses kata
yang cepat.
2. Untuk mengatur data/ informasi yang cukup banyak, sehingga memudahkan
data itu untuk diolah secara teliti dan tepat.
3. Untuk membuat gambar/grafik , baik dalam bentuk gambar diam maupun
gambar beergerak (animasi)
4. Untuk menghasilkan bunyi (sound) tertentu
5. Untuk memberikan sajian informasi dalam bentuk komunikasi dua arah
interaktif.13

2.3.3 Beberapa Peralatan Media Pebelajaran

Mengenal beberapa peralatan media pembelajatran yang sering dipakai dikelas. Jenis
Media yang sering dipakai :

1. Over Head Proyektor (OHP)


2. Slide proyektor
3. Grafis
4. Multimedia (VCD umum dan VCD interaktif menggunakan komputer)

Fungsi media ada tiga yaitu :

1. Sebagai alat bantu visual


2. Penyalur pesan atau informasi belajar
3. Pembawa informasi

Media berfungsi sebagai alat bantu visual merupakan sarana yakni memberikan
pengalaman visual kepada peserta didik. Dengan adanya sarana ini maka mendorong

13
Ibid.,hlm.87.

12
motivasi, memperjelas dan mempermudah memahami konsep yang abstrak serta
mempertinggi daya serap/ rentensi peserta didik.14

Rencana alat peraga untuk pembelajaran matematika tingkat SMP dan SMA
misalkan alat peraga kekekalan luas, kekekalan volume/isi seperti isi kubus , isi
balok, isi prisma segi tiga, isi tabung, isi bola. Alat peraga kekekalan banyak seperti
lidi. Alat peraga untuk teori peluang seperti : uang logam, dadu, bidang empat,
bidang delapan, gangsing (segitiga, bujur sangkar, segi empat, segi lima, segi n), paku
payung , kartu, bola berwarna. Alat peraga untuk pengukuran dalam matematika
seperti : meteran, bususr derajat, roda meteran, kampak Tomahawk, jepit bola,
spidometer, jangka serong, hipsometer, dan klinometer. Bangun langsung geometri
seperti macam-macam daerah segi tiga, segi empat, kerangka benda-benda ruang,
benda ruang, pengubinan. Alat peraga untuk permainan matematika seperti ; mesin
fungsi, saringan Erathostenes , bujur sangkar ajaib, menara Hanoi, katu demino
dengan bermacam variasi sesuai dengan keperluan, perkalian tulang Napier dengan
macam-macam basisnya, kode rahasia, Alat peraga itu bisa yang asli atau tiruan.15

. 2.4 Lingkungan Pendidikan


Lingkungan pendidikan pada hakikatnya sesuatu yang ada di luar diri
individu. Lingkungan pendidikan meliputi: a. lingkungan pendidikan keluarga,
merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama, b. lingkungan
perguruan/sekolah, merupakan lingkungan pendidikan yang mengembangkan dan
meneruskan pendidikan anak untuk tumbuh menjadi warga Negara yang cerdas,
terampil, dan bertingkah laku baik, c. lingkugan organisasi pemuda, merupakan
lingkungan pendidikan yang diharapkan mampu membina pemuda/pemudi
memadukan kecerdasan, budi pekerti dan perilaku sosial.16

14
Ali Hamzah.,Op.Cit.hlm.114.
15
Ibid.,hlm.120.
16
http://rizallatief9.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_5842.html

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mendidik dan dididik adalah kegiatan fundamental. Supaya anak menjadi
dewasa, ditetapkan isi atau materi yang relevan untuk keperluan pertumbuhan.
Isi pendidikan meliputi nilai, pengetahuan, dan ketrampilan. Di samping itu,
metode pendidikan juga diperlukan karena berfungsi sebagai alat untuk mencapai
tujuan pendidikan dan selalu terkait dengan proses pendidikan. Dalam memilih
metode yang tepat, perlu memperhatikan tujuan yang hendak dicapai, kemampuan
pendidik, kebutuhan peserta didik, dan isi atau materi pendidikan. Untuk mendukung
terlaksananya proses pendidikan, alat pendidikan sangat diperlukan baik yang
bersifat tindakan yaitu perbuatan pendidik yang bersifat nonmaterial (software)
maupun yang berupa kebendaan yaitu alat bantu pendidikan yang bersifat materi
(hardware). Tercapainya tujuan pendidikan juga tak lepas dari faktor lingkungan
pendidikan yang berupa fisik, budaya, dan lingkungan sosial atau masyarakat. Isi,
metode, dan alat pendidikan merupakan hal yang berbeda namun sangat erat
kaitannya. Setelah isi pendidikan diketahui, maka metode dan alat pendidikan yang
dipakai harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Lingkungan pendidikan
akan mempengaruhi proses dan output pendidikan. Jadi, keempat pokok bahasan
tersebut akan saling mendukung.

3.2 Saran
1. Sudah seharusnya keluarga, masyarakat, dan pemerintah bekerja sama untuk
melaksanakan dan mewujudkan tujuan pendidikan agar generasi penerus
bangsa menjadi generasi yang cerdas, terampil, dan bertingkah laku baik.
2. Hendaknya keluarga dan masyarakat lebih menjaga lingkungannya agar tetap
kondusif dan memberikan pengaruh-pengaruh positif agar proses pendidikan
berjalan sesuai yang diharapakan.

14
3. Hendaknya pemerintah senantiasa memperbaiki dan meningkatkan alat-
alat pendidikan agar sesuai yang dibutuhkan peserta didik demi terlaksananya
proses pendidikan sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan.
4. Pendidik sudah seharusnya selalu belajar mengenai metode-metode
pendidikan agar menjadi pendidik yang lebih baik dan dapat memenuhi
kebutuhan peserta didik dalam proses pendidikan.
5. Sebagai mahasiswa, khususnya mahasiswa kependidikan, harus selalu
berpartisipasi dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia dengan terus
belajar, mengerti isi pendidikan, metode dan alat-alatnya, serta pengaruh
lingkungan pendidikan sebagai bekal untuk mendidik anak yang merupakan
generasi penerus bangsa agar lebih cerdas, trampil, dan bertingkah laku baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Winarni ,Drs.Hj Endang Setyo,M.pd dan Dra.Sri Harmini,S.pd , M.pd ,Matematika


untuk PGSD (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2011)
http://rizallatief9.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-
x_5842.html. (Diakses pada tanggal 21 Mei 2015 pukul 16.05)

Hamzah,Drs.H.M Ali,M.pd dan Drs. Muhlisrarini ,perencanaan dan strategi


pembelajaran matematika(Jakarta : PT Rajagrafindo Persada,2014)

16

Anda mungkin juga menyukai