Anda di halaman 1dari 10

STASE KEPERAWATAN ANAK

SATUAN ACARA PENYULUHAN PNEUMONIA PADA KLIEN DAN


KELUARGA DI RUANG CENDANA RSUD SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners


Stase Keperawatan Anak

Disusun oleh :
Thoriq Nugroho
Partesia Susanti
Nurida Ayu Permata Sary

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XII
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2018
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN PNEUMONIA PADA KLIEN DAN


KELUARGA DI RUANG CENDANA RSUD SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners


Stase Keperawatan Anak

Yang diajukan oleh:


Thoriq Nugroho
Partesia Susanti
Nurida Ayu Permata Sary

Telah disetujui
Pada

Hari :
Tanggal : 2018

Oleh:

Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik, Mahasiswa,

( ) ( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PNEUMONIA

Pokok bahasan : Pneumonia Pada Anak


Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Waktu : 30 menit
Hari/tanggal : Sabtu, 10 Maret 2018
Tempat : Ruang Cendana RSUD Sleman Yogyakarta

A. Latar belakang Masalah


Pneumonia merupakan masalah di negara berkembang. Di Indonesia
pneumonia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak
balita. Pneumonia merupakan penyebab kematian nomor 2 pada balita dan
nomor 3 bagi bayi serta nomor 5 bagi semua umur. Setiap anak Indonesia
mengalami episode gangguan sistem pernafasan 1,6 – 2 kali pertahun, dari
hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) di Indonesia, pneumonia
menempati urutan ketiga penyebab kematian bayi. Pneumonia adalah infeksi
saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai parenkim paru.
Pneumonia disebabkan oleh bakteri,yaitu Streptococcus pneumonia dan
Haemophillusbinfluenzae. Infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah atau
pneumonia masih merupakan problema klinik bagi Negara tropik / sub tropik
dan Negara berkembang maupun Negara yang sudah maju. Pada bayi dan
anak kecil ditemukan Staphylococcus aureus sebagai penyebab pneumonia
yang berat, serius dan sangat progesif dengan mortalitas tinggi. Bayi di bawah
2 bulan harus dirawat karena perjalanan penyakit lebih bervariasi, komplikasi
dan kematian sering terjadi.
Satuan acara penyuluhan ini guna memberikan informasi kepada
masyarakat, khususnya keluarga yang nantinya diharapkan dapat menambah
pengetahuan keluarga terhadap penanganan pneumonia sehingga keluarga
mampu mengaplikasikan informasi yang didapat untuk mencegah kejadian
ulang pneumonia di keluarga.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan keluarga pasien dapat
memahami tentang Pneumonia.

C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan keluarga pasien diharapkan mampu:
1. Keluarga klien mampu Memahami dan Menyebutkan tentang pneumonia
2. Keluarga klien mampu Memahami dan Menyebutkan penyebab
pneumonia
3. Keluarga klien mampu Memahami dan Menyebutkan gejala pneumonia
4. Keluarga klien mampu Memahami dan Menyebutkan pencegahan
pneumonia

D. Materi
(terlampir)

E. Metode
 Ceramah
 Diskusi
 Tanya jawab
F. Media
 Leaflet

G. Setting Tempat

AUDIANCE

Observer Fasilitator Leader

H. Pengorganisasian
Leader :
Fasilitator :
Observer :

I. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Kegiatan Waktu
peserta
1 Pendahuluan :
1. Menyampaikan salam - Membalas salam 5 menit
2. Perkenalan - Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan - Memberikan respon
4. Apersepsi
2. Penjelasan Materi
1. Pengertian peneumonia - Mendengarkan dan 20 menit
2. Penyebab pneumonia memperhatikan
3. Gejala-gejala pneumonia
4. Pencegahan pneumonia
3. Penutup : - Menanyakan hal yang
1. Tanya jawab belum jelas 5 menit
2. Evaluai - Menjawab pertanyaan
3. Menyimpulkan hasil penyaji
penyuluhan - Aktif bersama dalam
4. Memberikan salam menyimpulkan
- Membalas salam

H. Evaluasi
a. Prosedur : essay
b. Jenis : formatif
c. Bentuk : lisan
1. Evaluasi struktur
a. SAP sudah dibuat dan dikonsulkan
b. Media leaflet dan lembar balik sudah disiapkan
c. Materi pneumonia sudah siap
d. Kontrak waktu dengan audience
2. Evaluasi proses
a. Penyuluh melakukan kegiatan sesuai dengan perannya
b. Peserta pembelajaran sudah sesuai dengan sasaran
c. Kegiatan sudah dilaksanakan sesuai jadwal
d. Tersedianya alat atau media
e. Diakhir kegiatan sudah dievaluasi jalannya kegiatan
3. Evaluasi hasil
Peserta dapat menjawab pertanyaan tentang:
a. Peserta mampu menyebutkan tentang pneumonia 80%
b. Peserta mampu menyebutkan pencegahan pneumonia 80%
c. Peserta mampu menyebutkan penyebab pneumonia 80%
LAMPIRAN MATERI
PNEUMONIA

A. Pengertian Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagaian bawah yang
mengenai parenkim paru. Pneumonia disebabkan oleh bakteri,yaitu
Streptococcus pneumonia dan Haemophillusbinfluenzae (Hidayat,2005).

B. Penyebab pneumonia
1. Pneumonia umumnya disebabkan oleh bakteri, yaitu Streptococcus
pneumonia dan Haemophillus influenza. Pada bayi dan anak kecil
ditemukan Staphylococcus aureus sebagai penyebab pneumonia yang berat
dan sangat progesif dengan mortalitas tinggi
2. Status gizi bayi, status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan
nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan
anak.
3. Riwayat persalinan, riwayat persalinan yang mempengaruhi terjadinya
pneumonia adalah ketuban pecah dini dan persalinan pre term.
4. Konsumsi ASI, jumlah konsumsi ASI bayi akan sangat mempengaruhi
imunitas bayi, bayi yangg diberi ASI secara eksklusif akan memiliki daya
tahan tubuh yang lebih baik dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi
ASI secara eksklusif (Barbara, 2009).

C. Gejala-Gejala Pada Pneumonia


1. Pada anak usia 2 bulan - < 5 tahun
Pneumonia berat ditandai dengan batuk atau (juga disertai) kesulitan
bernafas, nafas sesak atau penarikan dinding dada sebelah bawah ke
dalam. Pada kelompok usia ini dikenal juga pneumonia sangat berat
dengan gejala batuk dan kesulitan bernafas karena tidak ada ruang tersisa
untuk oksigen di paru-paru.

2. Pada anak di bawah 2 bulan


Pneumonia berat ditandai dengan frekuensi pernafasan sebanyak 60 x/mnt
atau lebih tau (juga disertai) penarikan kuat pada dinding dada sebelah
bawah ke dalam (Ngastiyah, 2005).

D. Pencegahan Pneumonia
1. Menghindarkan anak (bayi) dari paparan asap rokok, polusi udara dan
tempat keramaiian yang berpotensi penularan
2. Menghindarkan anak (bayi) dari kontak dengan penderita ISPA
(Schwart,2005).
3. Membiasakan pemberian ASI
4. Segera berobat jika mendapatai anak mengalami panas, batuk, pilek,
terlebih jika disertai suara serak, sesak nafas dan adanya tarikan pada otot
diantara rusuk ( retraksi)
5. Imunisasi Hib (untuk memberikan kekebalan terhadap haemophilus
influenzae)
6. Menyediakan rumah sehat bagi bayi (Price, 2005).
DAFTAR PUSTAKA

Barbara C. Long, Buku ajar ilmu keperawatan medikal bedah, Edisi 5, Penerbit
Buku Kedokteran EGC tahun 2009, Jakarta.

Hidayat, A. A., 2005, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Salemba Medika,


Jakarta.

Ngastiyah, 2005, Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta.

Price, A Sylvia dan Lorraine M. Wilson. Patofisiologi: Konsep klinik proses-


proses penyakit, Edisi ke-4, tahun 2005, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.

Schwart, M.W. 2005. Pedoman Klilik Pediatrik. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai