Anda di halaman 1dari 24

STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

SATUAN ACARA PENYULUHAN


KLIEN POST PARTUM
DI BANGSAL NUSA INDAH II
RSUD SLEMAN

DISUSUN OLEH :
1. NURIDA AYU PERMATA SARY 3217089
2. PARTESIA SUSANTI 3217090
3. THORIQ NUGROHO 3217113

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XII
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2018
HALAMAN PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


KLIEN POST PARTUM
DI BANGSAL NUSA INDAH II
RSUD SLEMAN

Telah disetujui pada


Hari :
Tangggal :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(…………………………….) (……………………………..)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MASA NIFAS

Pokok bahasan : Masa Nifas


Sasaran : Ibu-ibu Post Partum
Waktu : 40 menit
Hari/tanggal : Kamis, 5 April 2018
Tempat : Ruang Nusa Indah 2
Penyuluh : Partesia, Nurida, Thoriq

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang KB dan Alat
Kontrasepsi, selama 1x 40 menit diharapkan pasangan Usia Subur (PUS) di
bangsal Nusa Indah 2 dapat memahami tentang KB dan alat kontrasepsi.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang masa nifas, selama
1x 30 menit diharapkan pasangan Usia Subur (PUS) di bangsal Nusa Indah
2 dapat:
1. Memahami 85% pengertian masa nifas dan tanda-tanda bahaya masa
nifas
2. Memahami 85% pengertian ASI eksklusif dan manfaat pemberian ASI
3. Memahami 85% pengertian nutrisi, zat gizi yang dibutuhkan dan
dampak jika ibu nifas tidak terpenuhi gizinya
4. Memahami 85% pengertian keluarga berencana dan macam-macam
alat kontrasepsi

C. Materi
(Terlampir):

1. Pengertian masa nifas


2. Tanda-tanda bahaya masa nifas
3. Pengertian ASI ekslusif
4. Jangka panjang pemberian ASI ekslusif
5. Manfaat pemberian ASI ekslusif
6. Pengertian nutrisi
7. Zat gizi yang dibutuhkan ibu nifas
8. Dampak jika gizi ibu nifas tidak terpenuhi
9. Pengertian keluarga berencana
10. Manfaat KB
11. Macam-macam alat kontrasepsi

D. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Kegiatan peserta Waktu
1 Pendahuluan :
a. Menyampaikan salam a. Membalas salam 5 menit
b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan
c. Apersepsi c. Memberikan respon
2. Penjelasan Materi
1. Pengertian masa nifas dan tanda- a. Menyimak 25 menit
tanda bahaya masa nifas b. Bertanya
2. Pengertian ASI eksklusif dan c. Memperhatikan
manfaat pemberian ASI
3. Pengertian nutrisi, zat gizi yang
dibutuhkan dan dampak jika ibu
nifas tidak terpenuhi gizinya
4. Pengertian keluarga berencana
dan macam-macam alat
kontrasepsi
3. Penutup :

a. Tanya jawab a. Menanyakan hal 10 menit


b. Menyimpulkan hasil yang belum jelas
penyuluhan b. Aktif bersama dalam
c. Memberikan salam menyimpulkan
c. Membalas salam

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

F. Media
Leaflet
G. Evaluasi
1. Evaluasi persiapan
a. SAP sudah dipersiapkan
b. Mempersiapkan materi dan leaflet
2. Evaluasi proses
a. Peserta penkes sudah sesuai dengan kriteria
b. Kegiatan sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal
c. Tersedianya alat dan media
d. Penyuluh melakukan kegiatan sesuai dengan perannya
e. Diakhir kegiatan sudah dievaluasi jalannya kegiatan
3. Evaluasi hasil
a. Peserta dapat menjawab pertanyaan
b. Memahami 85% pengertian masa nifas dan tanda-tanda bahaya
masa nifas
c. Memahami 85% pengertian ASI eksklusif dan manfaat pemberian
ASI
d. Memahami 85% pengertian nutrisi, zat gizi yang dibutuhkan dan
dampak jika ibu nifas tidak terpenuhi gizinya
e. Memahami 85% pengertian keluarga berencana dan macam-
macam alat kontrasepsi
Lampiran Materi

TANDA BAHAYA PADA IBU NIFAS

A. Pengertian Masa Nifas


Masa nifas (Puerperium) adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6-8 minggu (Prawirohardjo, 2010)
Puerperium berlangsung 6 minggu atau 42 hari merupakan waktu yang
diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal,
dijumpai dua kejadian penting pada puerperium, yaitu involusi uterus dan
proses laktasi (Manuaba, 2007). Masa nifas dimulai beberapa jam setelah
plasenta lahir dan mencakup 6 minggu berikutnya. (APN, 2008)
Jadi masa nifas adalah periode yang dimulai setelah kelahiran plasenta
dan berakhir ketika alat-alat kandungan pulih seperti keadaan sebelum hamil
yang lamanya 6 minggu atau 42 hari.

B. Tanda-tanda Bahaya Masa Nifas


Adalah suatu tanda yang abnormal yang mengindikasikan adanya
bahaya/komplikasi yang dapat terjadi selama masa nifas, apabila tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu
(Pusdiknakes, 2011).
Tanda-tanda bahaya masa nifas, sebagai berikut:
1. Pendarahan Post Partum
a. Tanda dan gejala
Pendarahan post partum adalah pendarahan lebih dari 500-600 ml dalam
masa 24 jam setelah anak lahir (Prawirohardjo, 2010).
Menurut waktu terjadinya dibagi atas 2 bagian:
1) Pendarahan Post Partum Primer (Early Post Partum Hemorragie)
yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir. Penyebab utama adalah
atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta dan robekan jalan lahir.
Terbanyak dalam 2 jam pertama.
2) Pendarahan Post Partum Sekunder (Late Post Partum Hemorragie)
yang terjadi setelah 24 jam, biasanya terjadi antara hari ke 5-15 post
partum. Penyebab utama adalah robekan jalan lahir dan sisa plasenta
(Prawirohardjo, 2010)
Menurut Manuaba (2008), pendarahan post partum merupakan
penyebab penting kematian maternal khususnya di Negara berkembang.
Factor-faktor penyebab pendarahan post partum adalah:
a. Grandemultipara
b. Jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun
c. Persalinan yang dilakukan dengan tindakan
b. Penanganan
Perdarahan yang perlahan dan berlanjut atau perdarahan tiba-tiba
merupakan suatu kegawatdaruratan, segeralah bawa ibu ke fasilitas
kesehatan.
2. Lochea yang Berbau Busuk (Bau dari Vagina)
Lochea adalah cairan yang dikeluarkan uterus melalui vagina dalam masa
nifas sifat lochea alkalis, jumlah lebih banyak dari pengeluaran lender waktu
menstruasi dan berbau anyir (Cairan ini berasal dari bekas melekatnya
plasenta).
Lochea dibagi dalam beberapa jenis (Rustam Muchtar, 2008):
a. Lochea rubra (cruenta): Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-
sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium, selama dua hari pasca
persalinan.
b. Lochea Sanguinolenta: Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir hari
ke 3-7 pasca persalinan.
c. Lochea Serosa: Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-
14 pasca persalinan.
d. Lochea Alba: Cairan putih, setelah 2 minggu.
e. Lochea Purulenta: Terjadi infeksi, cairan seperti nanah berbau busuk.
f. Lochiostasis: Lochea tidak lancar keluarnya.
1. Tanda dan gejala
a) Keluarnya cairan dari vagina
b) Adanya bau yang menyengat dari vagina
c) Disertai dengan demam > 38oC
2. Penanganan
Jagalah selalu kebersihan vagina anda, jika terjadi hal – hal yang tidak
diinginkan segeralah periksakan diri anda ke fasilitas kesehatan.

3. Sub-Involusi Uterus (Pengecilan Rahim yang Terganggu)


Involusi adalah keadaan uterus yang mengecil oleh kontraksi rahim
dimana berat rahim dari 1000 gr saat setelah bersalin, menjadi 40-60 mg 6 minggu
kemudian. Bila pengecilan ini kurang baik atau terganggu disebut sub-involusi
(Rustam Muchtar, 2008).
Factor penyebab sub-involusi, antara lain: sisa plasenta dalam uterus,
endometritis, adanya mioma uteri (Prawirohardjo, 2010).
a. Tanda dan gejala
1) Uterus lebih besar dan lebih lembek dari seharusnya
2) Fundus masih tinggi
3) Lochea banyak dan berbau
4) Pendarahan
b. Penanganan
Segera periksakan diri anda ke fasilitas kesehatan.
4. Nyeri pada Perut dan Panggul
a. Tanda dan gejala
1) Peritonitis: Peradangan pada peritoneum
2) Demam
3) Nyeri perut bagian bawah
4) Suhu meningkat
5) Nadi cepat dan kecil
6) Nyeri tekan
7) Pucat muka cekung, kulit dingin
8) Anoreksia terkadang muntah
b. Penanganan
Lakukan istirahat baring, bila nyeri tidak hilang segera periksakan ke fasilitas
kesehatan.
5. Pusing dan Lemas yang Berlebihan
Menurut Manuaba (2008), pusing dan lemas pada masa nifas dapat disebabkan
karena tekanan darah rendah, anemia, kurang istirahat dan kurangnya asupan
kalori sehingga ibu kelihatan pucat.
a. Tanda dan gejala
1) Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh bagian kepala
2) Kepala terasa berdenyut dan disertai ras mual dan muntah
3) Lemas
b. Penanganan
1) Lakukan istirahat baring
2) Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan
vitamin yang cukup
3) Minum sedikitnya 3 liter setiap hari
4) Meminum tablet fe selama 40 hari
5) Minum kapsul vitamin A (200.000 unit)
6. Suhu Tubuh Ibu >38oC
Peningkatan suhu tubuh pada ibu selama 2 hari kemungkinan terjadi infeksi nifas.
a. Tanda dan gejala
Biasanya terjadi dalam 24 jam setelah melahirkan dengan suhu > 38 oC
b. Penanganan
1) Istirahat baring
2) Kompres dengan air hangat
3) Perbanyak minum
4) Jika ada syok, segera bawa ibu ke fasilitas kesehatan.
7. Penyulit dalam Menyusui
Untuk dapat melancarkan ASI, dilakukan persiapan sejak awal kehamilan
dengan melakukan masase, menghilangkan kerak pada putting susu sehingga
duktusnya tidak tersumbat.
Untuk menghindari putting susu terbenam sebaiknya sejak hamil, ibu dapat
menarik-narik putting susu dan ibu harus tetap menyusui agar putting selalu
sering tertarik.
Sedangkan untuk menghindari putting lecet yaitu dengan melakukan teknik
menyusui yang benar, putting harus kering saat menyusui. Putting lecet dapat
disebabkan karena cara menyusui dan perawatan payudara yang tidak benar, bila
lecetnya luat menyusui 24-48 jam dan ASI dikeluarkan dengan tangan atau pompa
(Manuaba, 2008)
Beberapa keadaan abnormal pada masa menyusui yang mungkin terjadi:
a. Bendungan ASI
1. Penyebab: penyempitan duktus laktiferus, kelenjar yang tidak dikosongkan
dengan sempurna, kelainan pada putting susu.
2. Gejala: timbul pada hari ke 3-5, payudara bengkak, keras, tegang, panas dan
nyeri, suhu tubuh meningkat.
3. Penanganan
a) Susukan payudara sesering mungkin
b) Kedua payudara disusukan
c) Kompres hangat payudara sebelum disusukan
d) Bantu dengan memijat payudara untuk permulaan menyusui, sanggah
payudara.
e) Kompres dingin pada payudara diantara menyusui
f) Bila diperlukan berikan paracetamol 500 mg peroral setiap 4 jam.
b. Mastitis
Adalah suatu peradangan pada payudara biasaya terjadi pada 3 minggu setelah
melahirkan. Penyebabnya salah satunya kuman yang menyebar melalui luka
pada putting susu/peredaran darah (Manuaba, 2008)
1) Tanda dan gejala
a) Payudara membesar dan keras
b) Payudara nyeri, memerah dan membisul
c) Suhu tubuh meningkat dan menggigil
2) Penanganan
a) Sanggah payudara
b) Kompres dingin
c) Susukan bayi sesering mungkin
d) Banyak minum dan istirahat yang cukup
c. Abses payudara
Adalah terdapat masa padat mengeras dibawah kulit yang kemerahan terjadi
karena mastitis yang tidak segera diobati. Gejala sama dengan mastitis terdapat
bisul yang pecah dan mengeluarkan pus (nanah) (Manuaba, 2008)
ASI EKSKLUSIF

A. Pengertian ASI eksklusif


ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi tanpa tambahan
seperti susu formula, air putih, air jeruk dan tambahan makanan padat seperti
pisang dan bubur nasi.
B. Jangka waktu pemberian ASI eksklusif
Bayi sehat umumnya tidak memerlukan makanan tambahan sampai usia
6 bulan. Para ahli menemukan bahwa manfaat ASI meningkatkan bila hanya
diberi ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupannya.
C. Manfaat pemberian ASI pada bayi
a. ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna dan sumber Gizi
yang ideal, seimbang dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.
b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Zat kekebalan yang terdapat pada ASI dapat melindungi dari penyakit
diare, mencegah terjadinya infeksi dan alergi.
c. ASI dapat meningkatkan kecerdasan
Faktor penentu kecerdasan anak, yaitu faktor genetik (bawaan yang
diturunkan orang tua) dan faktor lingkungan (ASUH, ASIH, ASAH).
1. ASUH: menunjukkan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan suatu
jaringan sangat dibutuhkan nutrisi atau makanan yang bergizi dan ASI
memenuhi kebutuhan ini.
2. ASIH: menunjukkan kebutuhan bayi untuk perkembengan emosi dan
spiritualnya. Yang terpenting di sini adalah pemberian kasih sayang
dan perasaan aman. Seorang anak yang merasa disayangi akan mampu
menyayangi lingkungannya sehingga ia akan berkembang menjadi
manusia dengan budi pekerti dan nurani yang baik. Selain itu, seorang
bayi yang merasa aman, karena merasa dilindungi, akan berkembang
menjadi oang dewasa yang mandiri dengan emosi yang stabil. ASI
eksklusif memenuhi kebutuhan awal untuk hal ini.
3. ASAH: menunjukkan kebutuhan akan stimulasi atau rangsangan yang
akan merangsang perkembangan kecerdasan anak secara optimal. Ibu
yang menyusui merupakan guru pertama yang terbaik bagi bayinya.
Seringnya bayi menyusu membuatnya terbiasa berhubungan dengan
manusia lain dalam hal ini ibunya. Dengan demikian, perkembangan
sosialisasinya akan baik dan ia akan mudah berinteraksindengan
lingkungannya kelak. ASI eksklusif memenuhi kebutuhan awal untuk
ini.
d. Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang
Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusu akan
merasakan kasih sayang ibu. Selain itu juga, merasa aman karena masih
dapat mendengar detak jantung ibu yang telah ia kenal sejak dalam
kandungan.
NUTRISI MASA NIFAS
1. Pengertian Gizi pada Ibu nifas
Gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya.
Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui meningkat menjadi
25%. Ibu nifas membutuhkan nutrisi yang cukup, gizi seimbang, terutama
kebutuhan protein dan karbohidrat.
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu,
yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI
berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus
otot, serta kebiasaan makanan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu
ketat dalam mengatur nutrisinya, yang penting adalah makanan yang menjamin
pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayinya.

2. Zat Gizi yang Dibutuhkan Ibu Nifas


a. Kalori
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air
susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama
hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi
baik adalah 70 kal/100 ml dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk
setiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640
kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari selama 6 bulan kedua untuk
menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengkonsumsi 2.300-
2.700 kal ketika menyusui. Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk
melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses produksi
ASI, serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang dikonsumsi juga perlu
memenuhi syarat, seperti : susunya harus seimbang, porsinya cukup dan
teratur, tidak terlalu asin, pedas dan berlemak, serta tidak mengandung
alkohol, nikotin dan bahan pengawet dan pewarna.
b. Protein
Ibu memerlukan tambahan 20 gr protein diatas kebutuhan normal ketika
menyusui. Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kal yang dianjurkan .
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel yang rusak
atau mati. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan protein
nabati. Protein hewani antara lain telur, daging, ikan, udang, kerang, susu, dan
keju. Sementara itu, protein nabati banyak terkandung dalam tahu, tempe,
kacang-kacangan dan lain-lain.
c. Cairan
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Ibu
menyusui dianjurkan minum 2-3 liter per hari dalam bentuk air putih, susu
dan jus buah (anjurkan ibu minum tiap kali menyusui). Mineral, air dan
vitamin digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan
mengatur kelancaran metabolisme didalam tubuh. Sumber zat pengatur tubuh
tersebut bisa diperoleh dari semua jenis sayur dan buah-buahan segar.
d. Vitamin dan mineral
Kegunaan vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan metabolisme
tubuh. Beberapa vitamin dan mineral yang ada pada air susu ibu perlu
mendapat perhatian khusus karena jumlahnya kurang mencukupi, tidak
mampu memenuhi kebutuhan bayi sewaktu bayi bertumbuh dan berkembang.
e. Zat besi
Zat besi dapat mencegah anemia dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Sumber zat besi antara lain hati, telur, sumsum tulang dan sayuran hijau.
Kebutuhan zat besi sebanyak 28 mg per hari. Pil zat besi (Fe) harus diminum,
untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.
f. Iodium
Iodium dapat meningkatkan pertumbuhan fisik dan mental. Sumber
iodium yaitu garam beriodium. Kebutuhan iodium sebanyak 200 mg per hari.
g. Vitamin C dan A
Vitamin C digunakan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh,
produksi ASI. Sumber vitamin C antara lain buah-buahan atau sayuran
berwarna hijau kuning. Kebutuhan vitamin C sebanyak 85 mg per hari.
Vitamin A sebanyak 850 mg per hari
Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) sebanyak 2 kali yaitu pada 1 jam
setelah melahirkan dan 24 jam setelahnya agar dapat memberikan vitamin A
kepada bayinya melalui ASI.
3. Manfaat Gizi pada Ibu Nifas
a. Untuk mempercepat kesembuhan ibu terutama kesembuhan alat reproduksi
b. Untuk memenuhi nutrisi ibu, agar dapat mencukupi kebutuhan ASI bayinya
4. Dampak jika Gizi Ibu Nifas Tidak Terpenuhi
a. Menghambat pemulihan tubuh pasca persalinan
b. Kelelahan dan gangguan kesehatan
c. Berkurangnya produksi ASI
KB DAN ALAT KONTRASEPSI
A. Pengertian Keluarga Berencana (KB)
Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu program yang digalakkan
pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia. Hal ini
disebabkan jumlah penduduk Indonesia menduduki peringkat ke 4 jumlah
penduduk terbanyak di dunia. Program KB adalah program yang berada di
bawah pengawasan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.
Lembaga inilah yang mengelola dan mengatur pelaksanaan program KB
bagi masyarakat Indonesia.
Salah satu cara untuk mengsukseskan program KB adalah dengan
mengkampanyekan penggunaan alat kontrasepsi. Beberapa macam alat
kontrasepsi dalam program KB diantaranya adalah pil KB, implant, suntik,
IUD, dan kondom. Selain itu juga dapat dilakukan dengan vasektomi dan
tubektomi. Sasaran penggunaan alat KB adalah para pasangan muda dan ibu
yang baru melahirkan.

B. Manfaat KB
1. Mengatur angka kelahiran dan jumlah anak dalam keluarga.
2. Membantu pemerintah mengurangi resiko ledakan penduduk.
3. Penggunaan kondom akan membantu mengurangi resiko penyebaran
penyakit menular melalui hubungan seks.
4. Meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat.
5. Menjaga kesehatan ibu dengan cara pengaturan waktu kelahiran dan
juga menghindarkan kehamilan dalam waktu yang singkat.

C. Macam-Macam Alat Kontasepsi


1. Cara Kontrasepsi Sederhana
Kontarsepsi sederhana tanpa alat dapat dilakukan dengan
senggama terputus dan pantang berkala.
a. Senggama Terputus
Merupakan cara kontrasepsi yang paling tua. Senggama
dilakukan sebagaimana biasa, tetapi pada puncak
senggama, alat kemaluan pria dikeluarkan dari liang vagina
dan sperma dikeluarkan di luar. Cara ini tidak dianjurkan
karena sering gagal, karena suami belum tentu tahu kapan
spermanya keluar.
b. Pantang Berkala (Sistem Kalender)
Cara ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada
saat istri dalam masa subur. Cara ini kurang dianjurkan
karena sukar dilaksanakan dan kadang istri juga kurang
terampil dalam menghitung siklus haidnya setiap bulan
2. Kontrasepsi Hormonal
1) Pil KB
Kelebihan
a. Paling efektif bila diminum secara teratur
b. Dapat digunakan untuk pengobatan seperti ketegangan menjelang
menstruasi, pendarahan menstruasi yang tidak teratur, nyeri saat
menstruasi
c. Dapat meningkatkan libido (gairah seks)
Kekurangan
a. Harus meminum pil secara teratur setiap hari
b. Berat badan bertambah, rambut rontok, tumbuh jerawat mual
sampai muntah, kadang muncul sakit kepala
2) KB Suntik
Kelebihan
a. Suntikan 3 bulan bisa digunakan untuk menyusui
b. Pengawasan lebih ringan
c. Hubungan seks dengan suntikan KB bebas
d. Tingkat efektivitasnya tinggi
Kekurangan
a. Suntikan 3 bulan berefek samping : perdarahan tidak teratur, BB
bertambah, haid tidak datang, kembalinya kesuburan lebih lambat.
b. Suntikan 1 bulan tidak bisa digunakan oleh ibu menyusui.
3) Implant (Susuk)
Kelebihan
a. Dipasang selama 5 tahun
b. Kontrol medis ringan
c. Dapat dipasang pada waktu menstruasi atau setelah melahirkan
Kekurangan
a. Menimbulkan gangguan menstruasi
b. BB bertambah, menimbulkan jerawat
c. Lubang senggama lebih kering
d. Lebih gampang dipasang daripada dicabut
3. KB dengan Alat
1) IUD (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Jenis-jenis AKDR di Indonesia:
a. Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada
bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat
tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan)
yang cukup baik.
b. Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk
memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran
diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan
kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200
mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada
jenis Coper-T.
c. Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua
tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel.
Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi
gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2
atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran
multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
d. Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti
spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol,
dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4
jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya.
Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9
(benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30
mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop
mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari
pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang
menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari
bahan plastik.
Kelebihan
a. Pemasangan tidak sulit
b. Kontrol medis ringan
c. Pulihnya kesuburan setelah IUD dilepas berlangsung baik
d. Angka perlindungan lebih tinggi
Kekurangan
1) Terdapat pendarahan, lubang senggama terasa lebih basah, dapat
terjadi infeksi radang pinggul, bahkan kemandulan.
2) Tali IUD dapat mengganggu hubungan senggama
2) Kondom Pria
Kelebihan
a. Murah, mudah didapat, tidak perlu pengawasan, cukup efektif jika
digunakan dengan benar
Kekurangan
a. Kenikmatan terganggu, kemungkinan alergi, ada resiko sobek,
digunakan hanya untuk 1 kali angka kegagalan tinggi
3) Kondom Wanita
Kelebihan
a. Didesain untuk mencegah kehamilan dan PMS
b. Tidak menimbulkan alergi
Kekurangan
a. Harga relatif mahal
4. KONTRASEPSI MANTAP (STERILISASI)
Kontrasepsi mantap atau biasa disebut sterilisasi dapat dibedakan
menjadi dua yaitu tubektomi untuk wanita dan vasektomi untuk pria.
1) Tubektomi (Sterilisasi pada Wanita)
Tubektomi adalah suatu tindakan memotong atau menutup
saluran tuba falopi sehingga memutuskan jalur pertemuan ovum
dan sperma.
2) Vasektomi (Sterilisasi pada Wanita)
Vasektomi adalah tindakan memotong dalam menutup saluran
sperma (vasdeferens) yang menyalurkan sperma keluar dari testis.
Kelebihan:
a. Merupakan KB yang paling efektif karena kemungkinan terjadinya
kehamilan sangat kecil
Kekurangan:
a. Memerlukan keterampilan khusus
b. Biaya relatif mahal
5. Metode Kontasepsi Baru
Dengan adanya metode kontrasepsi yang baru, berarti pula
memberikan lebih banyak pilihan, dapat membantu mengatasi
beberapa kendala pemakaian kontrasepsi. Meskipun demikian,
pengembangan kontrasepsi baru untuk menambah yang sudah ada
sangat terasa kurang membawa perubahan yang positif dan
inovatif. Beberapa metode yang sedang diuji klinik antara lain:
a. Cincin kontrasepsi
Cincin ini dimasukkan ke dalam vagina, bentuknya seperti
kue donat, dan mengandung steroid, yaitu progestin atau
progestin ditambah estrogen, yang dilepas ke dalam aliran
darah. Cincin kontrasepsi mengandung dosis hormon yang lebih
rendah dibanding dengan kontrasepsi oral. Wanita dapat
memasukkan dan mengeluarkan cincin ini sendiri.
b. Vaksin antifertilitas reversible
Vaksin ini menyebabkan antibodi berinteraksi dengan human
chrrionic gonadotropin (HCG), suatu hormon yang
memelihara kehamilan. Tanpa HCG, lapisan uterus lepas dengan
membawa telur yang sudah dibuahi sehingga terjadi menstruasi.
c. Norplant II
Norplant II memiliki kelebihan dibanding dengan norplant yang
ada sekarang, karena norplant II hanya memerlukan dua
implantasi subdermal. Dengan demikian, lebih mudah
memasukkan dan mengeluarkannya.
d. Suntikan
Kontrasepsi ini menggunakan mikrosfero atau mikrokapsul.
Injeksi terbuat dari satu atau lebih hormon di dalam kapsul yang
dapat dibiodegrasi, yang melepaskan hormon dan menghambat
ovulasi. Satu suntikan dapat melindungi satu, tiga, atau enam
bulan, tergantung dari jenis komposisi kimianya.
e. Implantasi Transdermal
Implantasi transdermal menyebabkan pelepasan
kontrasepsi steroid yang lambat dan teratur ke aliran darah melalui
kulit. Wanita dapat menempatkan implant tersebut pada tubuh
dan melepaskannya sesuai keinginan. Pada salah satu
jenis implantasi transdermal, seorang wanita
menggunakan tiga implantasi selama tiga minggu. Setiap
implantasi efektif selama tujuh hari. Pada minggu
berikutnya, digunakan implantasi plasebo sehingga terjadi
menstruasi.
f. IUD bentuk T yang baru
IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi
yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil
penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam
mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun
perdarahan menstruasi. Kerugian metode
ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan
amenore.
g. Kondom wanita
Kondom ini dikendalikan oleh wanita dan mengurangi risiko
terkena penyakit menular seksual. Dari uji klinik menunjukkan
bahwa kelicinan, kebocoran, kerusakan, dan hambatan
efektivitasnya lebih baik dibandingkan kondom pria.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI. 2011. Panduan baku


klinis program pelayanan keluarga berencana. Jakarta : Depkes RI

Saifudin, AB et al. 2010. Buku acuan nasional keluarga berencana. NCR-


POGI, YGPSP. Jakarta.

Ambarwati,Eni.Wulandari,Dyah.2009. Asuhan Kebidanan Nifas.Yogjakarta:


Mitra Cendikia zasPress.

Marmi. 2012. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta: pustaka


pelajar

Saleha, Siti. 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Makasar : Salemba
medika

Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Andi :
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai