Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK R DENGAN

KEJANG DEMAM DI RUANG DEWI SINTA


RS PERMATA BUNDA

Nama Mahasiswa : Riskyadi fika wijaya


Nim : N420184387
Hari/Tanggal : Selasa ,27 03 2017
Tempat Praktek : ruang dewi sinta
A. Pengkajian.
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : An. R
Tanggal lahir / Um : 17 06 2016 / 1th 9bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Belum Sekolah
Pekerjaan : Belum Bekerja
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamaat : Jl, Niti Karya Jengglong Barat
Tanggal masuk RS : 27 03 2018
No RM : 262870
Diagnosa Medis : Kejang Demam Kompeleks
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.D
Umur : 44 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : swasta
Alamat : Jl, Niti Karya Jengglong Barat
Hubungan dengan klien : Ibu kandung
2. Riwayat Kesehatan.

a. Keluhan Utama.
Demam
b. Riwayat Penyakit Sekarang.
Pasien datang Dengan Keluhan Kejang mengeluarkan busa putih 1x di rumah , Panas
27 maret 2016 malam jam 10.36 di bawa di ruang IGD deengan suhu 38,2c nadi 104
x/menit RR:24x/m akral hangat GCS: E4 M ;6 V:5 = 15 composmentis di beri infus RL
10 tpm kemudian di bawa di rung dewi sinta dua di beri terapi sanmol 3x100 mg
selang seling dengan termorex 3x1 tbl sibital 2x30mg jika kejang extra 100 mg
c. Riwayat Penyakit Dahulu.
Menurut keterangan keluarga klien pernah mengalami kejang dan demam di rawat di
rumah sakit rs permata bunda satu tahun yang lalu di ruang ICU.
d. Riwayat Penyakit Keluarga.
Ibu klien mengatakan, dalam keluarganya tidak ada yang pernah menderita demam
atau kejang. Dan tidak pernah menderita penyakit seperti Hipertensi, TBC, Stroke
dan yang lainnya.
e. Riwayat Alergi.
Anak tidak punya riwayat alergi.

f. Genogram.

Keterangan:

: Laki laki

: Perempuan

: yang sakit

:Satu rumah

: Meninggal

3. Pola Fungsional. (MENURUT VIRGINIAN HENDERSEN)


a Bernafas
Sebelum sakit : Klien bernafas normal.
Ketika sakit : Klien bernafas lebih cepat karena suhu tubuh tinggi.
b Makan dan Minum
Sebelum sakit : klien makan 3x sehari bubur cereal. Anak suka makan bubur yang
lebih encer. Anak tidak suka apabila dibuatkan bubur cereal rasa
mengandung sayuran. Anak minum ASI 5x/ hari diselingi dengan
susu tambahan 2-3 gelas dot.
Ketika sakit : Klien mendapat bubur 2x sehari. Klien makan tidak habis. Klien
lebih sering minum susu tambahan
c Eliminasi
Sebelum sakit : Klien BAK 4x/ hari dengan warna kuning kecoklatan, bau khas,
tidak terdapat darah dan tidak disertai nyeri saat BAK. Klien BAB
1x/ hari berwarna kunign kecoklatan, bau khas, tidak terdapat darah,
tidak berlendir, konsistensi padat lunak, saat BAB dan tidak ada
nyeri.
Ketika sakit : Klien BAK 3x/ hari dengan warna kuning kecoklatan, bau khas,
tidak terdapat darah dan tidak disertai nyeri saat BAK. Klien BAB
1x /hari berwarna kunign kecoklatan, bau khas, tidak terdapat
darah, tidak berlendir, konsistensi padat lunak, saat BAB dan tidak
ada nyeri..
d Mobilisasi
Sebelum. Sakit : Klien dapat berdiri dan berjalan sendiri tanpa menggunakan alat
bantu apapun
Ketika sakit : Klien merasa lemas dan lemah sehingga tidak kuat menopang
tubuhnya sendiri.
e Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : Sebelum dirawat di Rumah Sakit ibu klien mengatakan biasa
Tidur jam 20.00 dan bangun jam 07.00, selain itu juga biasa
tidur siang kurang lebih 2 – 4 jam.
Ketika sakit : Klien susah tidur karena merasakan sakit kepala karena demam.
f Berpakaian
Sebelum sakit : Klien memilih dan memakai pakaian yang disukainya sendiri.
Ketika sakit : Klien tidak bisa memakai pakaian sendiri karena tubuhnya terlalu
lemas.
g Suhu Tubuh
Sebelum sakit : Suhu tubuh klien normal 37
Ketika sakit : Suhu tubuh klien saat sakit tinggi mencapai 38,4 c
h Kebersihan Tubuh
Sebelum sakit : Klien membersihkan diri dengan di mandi ibunya sehari 2x pagi dan
sore
Ketika sakit : Selama klien sakit, klien tidak bisa mandi karena demam. Klien
tidak mandi, hanya dilap saja badannya.
i Menghindari Bahaya
Sebelum sakit : Klien dapat menjaga dirinya sendiri dari bahaya yang mungkin
menghampirinya.
Ketika sakit : Selama klien sakit, klien tidak berdaya karena terlalu lemas. Oleh
karena itu, klien dirawat dan dijaga oleh keluarganya.
j Berkomunikasi
Sebelum sakit : Klien dapat berkomunikasi dengan belum lancar dan jelas
intonasina.
Ketika sakit : Kemampuan berkomunikasi sering menangis. ketika suhu tubuh
klien tinggi,
k Bekerja
Sebelum sakit : klien belum bekerja. Hanya bermain dan belajar bersama ibunya
Ketika sakit : manja sering minta gendong.

l Bermain
Sebelum sakit : Biasanya klien bermain dan berlibur bersama dengan keluarganya
dan temanya di halaman rumah.
Ketika sakit : Kemampuan bermain klien berkurang. Klien paling hanya bermain
saja di atas tempat tidur
m Spiritual
Sebelum sakit : Klien berdo di ajakkan ibunya ketika melakukan aktivitas
Ketika sakit : klien ketika sakit tetap di bimbing ibunya untuk berdoa sebelum
makan dan tidur
Belajar
Sebelum sakit : Klien belum sekolah hanya sering belajar sesuatu yang baru dengan
bermain dengan keluarga dan teman
Ketika sakit : Klien belajar sesuatu yang baru dengan mengamati apa yang di
lakukan perawat yang merawatnya ataupun dengan keluarga yang
menjaganya.

4. Pemeriksaan Fisik.
a tanggal : 27-03-2018.
b Keluhan Utama : Lemah
c Kesadaran : Composmetis
d TTV N : 110 kali/menit
RR : 24 x/menit BB : 11 kg
TB : 80 cm. Suhu : 38 C
e Kepala : I : kepala simetris, tidak ada lesi, warna rambut hitam, kepala mesochepal,
sutura belum menutup sempurna.
P: Tidak adanya pembengkakan/ penonjolan, dan tekstur rambut lebat.
f Mata : I: warna konjungtiva pink dan sclera berwarna putih, konjungtiva anemis (-),
isokhor, pupil 3 mm, sklera anikterik
Hidung : I: Hidung simetris, hidung eksternal warna sama dengan warna kulit lain.
Tidak ada polip, tidak ada perdarahan, dan tidak ada sekret.
P: Tidak ada nyeri tekan
g Telinga: l: Tidak menggunakan alat bantu dengar, posisi simetris, jumlah dua (kanan
dan kiri), bersih , tidak ada serumen.
P: Tidak ada nyeri tekan
h Mulut: I&P luar : warna mukosa mulut dan bibir kebiruan, tidak ada lesi dan
stomatitis, adanya sianosis.
I&P dalam : gigi belum lengkap, tidak ada perdarahan/radang gusi, lidah
simetris, warna pink, tidak ada infeksi.
i Leher I: warna sama dengan kulit lain, bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar
gondok.
I dan p kelenjer tiroid : Tidak ada nyeri, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan kelenjar limfe
A : Bising pembuluh darah

j Dada :
1. Paru- Paru
a) Inspeksi : Simetris, tidak terlihat tarikan dinding dada kedalam.
b) Palpasi :Vokal fremitus kanan-kiri sama
c) Perkusi : Sonor
d) Auskultasi : Bunyi paru normal ( vesikuler ).
2. Jantung
a) Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
b) Palpasi : teraba ictus cordis di SIC V – VI
c) Perkusi : pekak
d) Auskultasi : terdengar bunyi S1 dan S2
k Abdomen
: Inspeksi : Simetris, warna kulit sama dengan yang lainnya, tidak ada
lesi, tidak ada distensi
Auskultasi : Suara peristaltik (bising usus) di semua kuadran
(bagian diafragmadari stetoskop) terdengar setiap 13x/ menit.
P semua kuadran : Tidak ada nyeri saat ditekan.
P semua kuadran : Cubitan perut kembali cepat 2 detik.
l Ekstremitas catas: Terpasang infus RL 10 tetes/menit kekuatan otot
atas 4/4 bawah 4/4 dari (0 – 5).tidak ada luka dan edema
m Kulit :Sawo matang, kulit bersih, kuku pendek,
n Genetalia :Tidak terpasang DC, tidak ada luka.

5. Data Penunjang.
Tanggal 27-03-2018
Nama Hasil Indikasi Nilai Rujukam
Haemoglobin 12,3 g/dl N 14-18 g/dl
Lekosit : 5000 ul N 4000- 10.000 ul
Trombosit 208.000 ul N 150.000- 450.000 ul
Hematokrit 38% L 40-48%
GDS 86 N <180
Natrium 135,4 N 135 – 155
Kalium 4,01 N 3,6
Chloride 110,7 H 95- 108
Calcium 1.04 N 1,1 -1,4x

Therapy
Injeksi : sibital 2x30 mg
Infus
: Sanmol infus 3x 100
: RL 10 tetes / menit.
Oral : Sanmol
Diit : Lunak, bubur nasi, lauk,sayur,buah.

i
B. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Proses infeksi hipertermi
- ibu klien mengatakan anaknya suhu tubuh panas.
DO:
- wajah klien tampak merah
- suhu tubuh klien 380C, nadi 110x/menit, RR:20x/menit

2 DS: Kejang Resiko tinggi


- ibu klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit klien Kerusakan sel otak
mengalami kejang 1 kali disertai demam tinggi
DO:
- anak tampak lemas
- terpasang infus RL 20 tetes / menit, wajah tampak tegang
3 DS : Risiko cidera Aktivitas kejang
- Saat dikaji klien mengalami kejang 1 kali
- Klien demam sejak 2 hari sebelum masuk RS
- Klien kejang di rumah 2 kali selama 5 menit setiap kejang
DO :
- Saat kejang otot-otot seluruh tubuhnya tampak kaku, lidah
tergigit dan gigi tampak terkatup tutup.
C. DIAGNOSA KEPEREWATAN

NO DATA TANGGAL TANGGAL PARAF


DITEMUKAN
TERATASI
1 Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi atau inflamasi.
Ditandai dengan:
DS:
- ibu klien mengatakan anaknya suhu tubuh panas.
DO:
- wajah klien tampak merah
- suhu tubuh klien 38,00C, nadi 88x/menit, RR:38x/menit
2 Resiko terjadi kerusakan sel otak berhubungan dengan kejang.
Ditandai dengan:
DS:
- ibu klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit klien
mengalami kejang 6 kali disertai demam tinggi
DO:
- anak tampak lemas
- terpasang infus RL 20 tetes / menit,wajah tampak tegang
3 Resiko kejang berhunuungan dengan aktifitas kejang
DS : -
- Saat dikaji klien mengalami kejang 1 kali
- Klien demam sejak 2 hari sebelum masuk RS
- Klien kejang di rumah 2 kali selama 5 menit setiap
kejang
DO :
- Saat kejang otot-otot seluruh tubuhnya tampak kaku,
lidah tergigit dan gigi tampak terkatup tutup.

D. INTRVENSI KEPERAWATAN
NO Tujuan Intervensi rasionalisasi
Dx
1 Setelah dilakukan tindakan 1.Kaji tanda dan gejala adanya peningkatan suhu 1. Untuk mengidentifikasi pola
keperawatan selama 3 x 24 Tubuh dan penyebabnya. demam klien
jam tidak terjadi hipertermi. 2.Monitor TTV, suhu tiap 6 jam sekali 2. Untuk acuan mengetahui
Dengan KH: 3.Anjurkan klien banyak minum 2 –2,5 liter/24 jam 3. Kesadaran umum Klien
- Suhu tubuh normal 4.Anjurkan untuk memakai pakaian tipis dan menyerap keringat 4. Menurunkan suhu tubuh
(36-37C),klien 5.Memberi menyarankan tindakan keperawatan mengakibatkan penguapan
- tidak demam Kompres air hangat dan pada ibu klien untuk memberi kompres tubuh meningkat sehingga perlu di
- klien tampak sebagai penanganan pertama bila suhu tubuh anaknya tidak imbangi dengan asupan cairan yang
- nyaman. normal. banyak.
5. Untuk menurunkan suhu tubuh.

2 Setelah dilakuka tindakan 1. .Atur kepala dan beri bantal yang empuk, beri posisi 1. Mengarahkan Ekstremitas Denga
keperawatan selama 3 x 24jam yang nyaman hati-hati menurunkan resiko
tidak terjadi terjadi kerusakan 2. Longgarkan pakaian pada daerah leher atau trauma secara fisik ketika klien
sel otak dan tidak terjadi dada dan abdomen. kehilangan control terhadap otot
komplikasi. 3. Lakukan tanda-tanda vital dan tingkat kesadaran volunter.
Dengan kriteria hasil: 4. Kolaborasi pemberian tambahan O2 2. Untuk fasilitasi usaha bernafas
- tidak ada tanda 5. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikas atau ekspansi dada
tanda kejang 3. Mencatat Keadaan posiktal dan
- peredaran darah lancar Waktu penyembuhan pada
- suplai oksigen lancar Keadaan normal.
- komplikasi otak tidak 4. Dapat Menurunkan Hipoksia
terjadi Serebral sebagai akibat dari
- kerusakan sel otak sirkulasi yang menurun atau
tidak terjadi oksigen sekunder terhadap
pasmevaskuler
5. Obat anti kejang yang dapat
Menstabilkan membrane sel.

Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi faktor kognitif atau psikis dari klien yang 1) Menentukan kebutuhan pasien
terhadap keamanan dan
keperawatan selama 2x24 dapat menjadikan potensial jatuh dalam setiap keadaan
menentukan intervensi yang
jam diharapkan klien dan 2. Identifikasi karakteristik dari lingkungan yang dapat tepat
keluarga mampu: menjadikan potensial jatuh 2) Mengetahui lingkungan sekitar
pasien sehingga dapat di
1) Pengetahuan tentang 3. Monitor cara berjalan, keseimbangan dan tingkat kelelahan modifikasi untuk
resiko dengan ambulasi mengurangi resiko cidera
3) menentukan intervensi yang
2) Monitor lingkungan 4. Anjurkan untuk menjauhkan objek berbahaya dari tepat untuk pasien
yang menjadi resiko lingkungan 4) Mencegah resiko cedera
Tanggal NO IMPLEMENTASI PARAF
/jam DX
27-03 2018 1 1) .mengkaji tanda dan gejala adanya peningkatan Suhu Tubuh dan penyebabnya. R/suhu tubuh 38,2C
Jam 20.00

Jam 20.00 1 2) .meonitor TTV, suhu tiap 6 jam sekali R/temp: 38,2C rr:37x/m n:116x/mnt

Jam 02.00 1 3) menganjurkan klien banyak minum 2 –2,5 liter/24 jam R/klien meminum sedikit demi sedikit
menganjurkan untuk memakai pakaian tipis dan menyerap keringat R/anak tampak nyaman

Jam 06.00 1 4) menyaran kan tindakan keperawatan kompres air hangat dan pada ibu klien untuk memberi kompres
sebagai penanganan pertama bila suhu tubuhanaknya tidak normal.R/ibnya mengerti dengan penjelasan
Jam 20.10 1 5) mengatur kepala dan beri bantal yang empuk, beri posisi yang nyaman R/anak tampak nyaman

6) melonggarkan pakaian pada daerah leher atau dada dan abdomen.R/anak mau melonggarkan
Jam 20.15 1 pakaiannya

Jam 20.15 2
7) melakukan tanda-tanda vital dan Tingkat

Jam 20.20 2
8) kesadaran R/s:38,2C, rr:37x/mnt, n:116 x/m , kesadaran: komposmetis

Jam 20.00 2
9) mengkolaborasi pemberian tambahan O2 R/O2 sudah terpasang 2 liter
Jam 21.00 2
10) mengkolaborasi pemberian obat sesuai indikasi R/
Jam 04.00 2
11) Mengkaji frekuensi defekasi, R/ karakteristik Jumlah dan factor pencetus.
Jam 21.10 3
12) Mengkaji TTV.R/temp:38,2C, rr:37x/mnt, n:116x/mnt

Jam 02.00 3
13) Mengkaji status hidrasi, mata, turgor kulit dan membran mukosa.R/ mata agak cekung, membran
Jam 20.30 3 mukosa kering
14) Anak diistirahatkan.R/ menyuruh keluarga yang besuk untuk keluar ruangan

Jam 21.30 3
15) mengkolaborasi dengan pemerian cairan parenteral.R/
16) Melakukan Identifikasi faktor kognitif atau psikis dari klien yang dapat menjadikan potensial
Jam 20.35 3
jatuh dalam setiap keadaan

Jam 21.00 3
17) Melakukan Identifikasi karakteristik dari lingkungan yang dapat menjadikan potensial jatuh
28/03/2018 1 1) mengkaji tanda dan gejala adanya peningkatan Suhu Tubuh. R/suhu tubuh 36,0C
Jam 14.00
2) meonitor TTV, suhu tiap 6 jam sekali R/temp: 36,0C rr:39x/m n:110x/mnt
Jam 18.00

Jam 14.30 3) menganjurkan klien banyak minum 2 –2,5 liter/24 jam R/klien meminum sedikit demi sedikit

Jam 18.00 4) menganjurkan untuk memakai pakaian tipisdan menyerap keringatR/anak tampak nyaman

Jam 14.40 5) memberi edukasi tentang resiko resiko yang membahayakan saat terjadi kejang di rumah

F. EVALUASI
Tanggal/jam No Evaluasi paraf
dx
27/03/2018 1 S: Ibu klien mengatakan anak masih panas.
O: Suhu 38C, klien sudah tampak tenang.
A: masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi.

2 S: Ibu klien mengatakan anaknya tidak


Mengalami kejang lagi.
O: Tidak ada tanda-tanda kejang suplai Oksigen mencukupi, peredaran darah lancar.
A: Masalah teratasi sebagian.
P: intervensi dilanjutkan
28/03/2018 3 S : ibu mengatakan sudah mengerti apa yang dilakukan saat anak kejang
O : benda benda yang tajam dan dapat menccederai sudah di singkirkan dan sudah mengganti
dengan yang lunak lunak.
A : Masalah teratasi.
P : intervensi dihentikan

29/03/2018 1 S: Ibu klien mengatakan anak masih panas.


O: Suhu 37,8C, klien sudah tampak tenang.
A: masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi.

30/03/2018 2 S: Ibu klien mengatakan anaknya tidak Mengalami kejang lagi.


O: Tidak ada tanda-tanda kejang suplai Oksigen mencukupi, peredaran darah lancar.
A: Masalah teratasi.
P: intervensi dihentikan.
31/03/2018 1 S: Ibu klien mengatakan anak tidak panas lagi
O: Suhu 37C, klien sudah tampak tenang.
A: masalah teratasi.
P: intervensi dihentikan
i

Anda mungkin juga menyukai