Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muhammad Okta Iskandar

NIM : 030543997
Jurusan : S1 Akuntansi
UPBJJ : Pangkalpinang

Bagaimana caranya untuk memulai investasi?


Investasi itu sebenarnya sungguh mudah sekali, anda cukup terjun langsung dan melakukannya.

Tapi sebelum itu, anda harus mengikuti 6 langkah ini terlebih dahulu. Pastikan agar anda tidak
melewatkan setiap langkahnya.

1. Mulailah untuk menghemat dan sisihkan uang anda.

Dengan anda menyisihkan dan mengalokasikan dana khusus untuk keperluan investasi, maka
anda akan memiliki dana untuk diinvestasikan. Semakin besar jumlah investasi anda, maka akan
semakin besar kesempatan anda untuk memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi.

2. Melakukan riset terlebih dahulu.

Sebelum melakukan investasi dengan saham atau produk jasa keuangan lainnya, sebaiknya anda
melakukan riset terlebih dahulu. Misalnya, anda bisa membandingkan beberapa produk dan jasa
keuangan yang sesuai dengan karakter dan tujuan investasi anda.

3. Carilah penyedia solusi keuangan yang tepat untuk anda.

Banyak sekali online broker untuk saham dan reksadana di Indonesia. Namun carilah penyedia
solusi keuangan yang memiliki reputasi baik, karena mereka memberikan solusi yang bisa
memberikan manfaat maksimal untuk anda, bukan hanya sekedar perantara melakukan transaksi
investasi.

4. Tentukan bagaimana cara anda berinvestasi.

Maksud dari poin diatas adalah cara anda dalam menginvestasikan uang anda, misalnya seperti
jangka waktu investasi yang anda ambil dan profil risiko anda yang sesuai dengan instrumen
yang anda pilih. Karena ini akan menentukan masa depan aset anda.
5. Selalu cek portofolio investasi anda.

Langkah selanjutnya setelah anda telah melakukan investasi uang anda, selalu lakukan
pengecekan terhadap portofolio investasi anda. Selalu pantau aset anda secara rutin, agar anda
bisa tahu sudah sampai mana keuntungan investasi anda.

6. Lakukan kembali langkah-langkah diatas.

Investasi tidak hanya cukup bila dilakukan sekali. Selalu lakukan langkah-langkah ini kembali
untuk menambah aset. Semakin banyak aset investasi anda, maka akan semakin besar
kesempatan anda untuk memperbesar imbal hasilnya.

Jika kita berinvestasi berarti kita telah mempersiapkan bekal masadepan kita. Investasi itu
layaknya sebuah pohon yang anda tanam. Pohon tersebut akan tumbuh dengan baik jika
menanamnya di media yang tepat dan anda terus merawatnya dengan baik, hingga saatnya tiba
anda bisa memetik buahnya dan menikmatinya. Segeralah berinvestasi!
4 Langkah Membangun Portofolio Yang Menguntungkan

Dalam dunia pasar modal sekarang ini, portofoilo yang terkelola dengan baik sangat penting
artinya bagi investor yang sukses. Sebagai investor individual, Anda perlu mengetahui bagimana
cara menentukan alokasi aset yang terbaik untuk memenuhi tujuan dan sasaran investasi pribadi
Anda. Dengan kata lain, portofolio Anda sebaiknya dapat memenuhi kebutuhan akan modal di
masa mendatang dan memberikan ketenangan pikiran. Investor dapat membentuk portofolio
yang sesuai dengan tujuan dan strategi investasi dengan mengikuti sebuah pendekatan sistematik.
Berikut ini adalah beberapa langkah penting untuk melakukan pendekatan tersebut.

Langkah 1: Menentukan alokasi aset yang tepat


Memastikan situasi dan tujuan investasi individual Anda sebagai tugas pertama dalam
membentuk portofolio. Fator penting yang perlu dipertimbangkan adalah umur, berapa waktu
yang dibutuhkan untuk menumbuhkan investasi Anda, serta jumlah modal yang akan
diinvestasikan dan kebutuhan modal di masa yang akan datang. Seorang lajang lulusan
perguruan tinggi yang baru memulai karirnya akan mempunyai strategi investasi yang berbeda
dengan seseorang yang sudah menikah, berumur 55 tahun, yang berharap bisa membantu
membiayai pendidikan tinggi anaknya dan berencana untuk segera pensiun.
Faktor kedua yang perlu diperhitungkan adalah personalitas dan toleransi risiko Anda. Apakah
Anda tergolong orang yang bersedia mengambil risiko keuangan untuk mendapatkan
kemungkinan hasil yang lebih besar? Semua orang ingin mendapatkan hasil yang tinggi dari
tahun ke tahun, tapi jika Anda tak bisa tidur dengan nyenyak ketika investasi Anda anjlok dalam
jangka pendek, kesempatan untuk mendapatkan hasil yang tinggi dari aset seperti itu tidaklah
seimbang dengan stres yang akan Anda hadapi. Anda akan melihat, dengan memperjelas situasi
Anda saat ini dan kebutuhan modal di masa depan, juga toleransi risiko Anda, akan menentukan
bagaimana mengalokasikan aset Anda dalam berbagai kelompok aset. Kemungkinan hasil yang
lebih tinggi diperoleh dengan risiko kehilangan yang lebih besar (prinsip yang dikenal sebagai
pertukaran risiko/hasil) - Anda tak akan mengeliminasi risiko sebanyak optimasinya untuk
kondisi dan gaya Anda yang unik. Misalnya, anak muda yang tidak mau tergantung pada
investasi sebagai sumber pendapatan dapat mengambil risiko lebih besar untuk mencapai hasil
yang lebih besar. Sebaliknya seseorang yang sudah mendekati masa pensiun perlu fokus pada
perlindungan asetnya dan menghasilkan pendatan dari aset-aset tersebut dengan
mempertimbangkan efisiensi pajak.
Investor konservatif versus agresif
Secara umum, semakin besar risiko yang bisa Anda tanggung, semakin agresif portofolio Anda,
dengan memilih posisi ekuitas yang lebih besar, dan obligasi serta sekuritas berpendapatan tetap
yang lebih sedikit. Sebaliknya semakin kecil risiko yang dianggap sesuai, semakin konservatif
portofolio Anda.
Perhatikan dua contoh berikut: yang pertama portofolio investor konservatif dan yang kedua
portofolio investor yang lebih agresif.
Tujuan utama portofolio konservatif adalah melindungi nilai aset. Alokasi aset yang
diperlihatkan di atas akan menghasilkan pendapatan lancar dari obligasi, dan juga memberikan
pertumbuhan modal dalam jangka panjang potensial dari investasi ekuitas berkualitas tinggi.
Portofolio yang lebih agresif akan memuaskan toleransi risiko rata-rata, menarik keinginan itu
untuk menerima risiko lebih tinggi dalam portofolio mereka dengan tujuan mencapai
keseimbangan pertumbuhan modal dan pendapatan.

Langkah 2: Membentuk portofolio yang didesain pada langkah 1


Segera setelah menentukan alokasi aset yang tepat, Anda perlu membagi modal dalam kelompok
aset yang tepat. Pada level dasar, hal ini tidak sulit; ekuitas adalah ekuitas, dan obligasi adalah
obligasi.
Tapi Anda dapat memecah lebih lanjut berbagai jenis aset yang berbeda namun masih dalam satu
kelompok ke dalam sub kelompok, yang juga mempunyai risiko dan potensi hasil yang berbeda.
Contohnya,seorang investor mungkin akan membagi porsi ekuitas dalam sektor dan kapitalisasi
pasar yang berbeda dan antara saham domestik dan asing. Porsi obligasi kemungkinan akan
dialokasikan ke dalam obligasi jangka pendek dan jangka panjang, utang pemerintah versus
perusahaan, dan sebagainya.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk memilih aset-aset dan sekuritas untuk memenuhi
strategi alokasi aset anda (perlu diingat untuk menganalisa kualitas dan potensial setiap produk
investasi yang dibeli - tidak semua obligasi dan sama mempunyai sifat yang sama):
 Memilih Saham - Pilih saham yang memenuhi level risiko yang Anda inginkan dalam
porsi ekuitas portofolio Anda - sektor, kapitalisasi pasar dan tipe saham adalah faktor-
faktor yang perlu dipertimbangkan. Anlisa perusahaan dengan menggunakan stock
screeners untuk membuat daftar potensi saham untuk dipilih, dan lanjutkan dengan
analisa lebih dalam dalam setiap potensi pembelian untuk menentukan peluang dan risiko
untuk dilanjutkan. Langkah ini merupakan kerja intensif untuk menambahkan sekuritas
ke dalam portofolio, dan menuntut Anda untuk secara teratur memonitor perubahan harga
saham dan mengtahui berita terbaru mengenai perusahaan dan industrinya.
 Memilih Obligasi - Ketika memilih obligasi, ada beberapa faktor untuk dipertimbangkan
termasuk jatuh tempo kupon, rating dan tipe obligasi, demikian pula lingkungan suku
bunga secara umum.
 Reksa dana - Reksa dana tersedia dalam radius kelompok aset yang luas dan
memungkinkan Anda memiliki saham dan obligasiyang diriset dan dipilih oleh funds
manager. Tentu saja, funds manager akan membebani biaya atas jasa-jasa mereka, yang
akan diambil dari hasil yang Anda terima. Reksa dana indeks menghadirkan pilihan lain;
mereka cenderung mempunyai fee yang lebih rendah karena mencerminkan sebuah
indeks yang mapan dan dikelola secara pasif.
 Exchange-Traded Funds (E TF) - Jika Anda lebih suka untuk tidak berinvestasi di reksa
dana, ETF bisa menjadi alternatif yang mungkin. Pada dasarnya Anda memikirkan ETF
sebagai reksa dana yang ditransaksikan seperti saham. ETF mirip dengan reksa dana yang
merpresentasikan sekeranjang besar saham - yang biasanya dikelompokkan berdasarkan
sektor, kapitalisasi, negara dan sebagainya - kecuali bahwa mereka tidak dikelola secara
aktif, melainkan melacak indeks yang dipilih atau sekeranjang saham. Karena mereka
dikelola secara pasif, ETF menawarkan penghematan biaya dibanding reksa dana
sekaligus memberikan diversifikasi. ETF juga mencakup sejumlah besar kelompok aset
dan dapat menjadi perangkat yang berguna untuk menggenapkan portofolio Anda.
Langkah 3: Menilai kembali bobot portofolio

Segera setelah mempunyai portofolio yang mantap, Anda perlu menganalisa dan
menyeimbangkannya secara periodik karena pergerakan pasar dapat menyebabkan perubahan
pembobotan awal. Analisa secara periodeik juga untuk menilai alokasi aktual dari portofolio
aset, mengkategorikan investasi secara kuantitatif, dan menentukan proporsi nilainya secara
keseluruhan.
Faktor-faktor yang mungkin berubah setiap saat adalah situasi keuangan Anda, kebutuhan di
masa mendatang dan toleransi risiko. Jika faktor-faktor tersebut berubah, mungkin Anda perlu
menyesuaikan portofolio Anda. Atau mungkin Anda kini siap untuk mengambil risiko yang lebih
besar dan alokasi aset Anda memerlukan sedikit proporsi untuk dipertahankan pada saham
berkapitalisasi kecil yang lebih berisiko.

Pada dasarnya untuk menyeimbangkan kembali, Anda perlu menentukan posisi mana saja yang
terlalu banyak dan kurang banyak. Misalnya, katakanlah Anda memiliki 30% ekuitas
berkapitalisasi rendah dalam aset Anda saat ini, namun alokasi aset Anda menyarankan bahwa
sebaiknya Anda hanya memiliki 15% aset dalam kelompok tersebut. Upaya menyeimbangkan
kembali termasuk menentukan seberapa banyak posisi yang diperlukan untuk mengurangi dan
mengalokasikannya ke kelompok aset lainnya.

Langkah 4: Menyeimbangkan kembali secara strategis

Segera setelah Anda menentukan sekuritas apa saja yang perlu dikurangi dan berapa banyak,
putuskan kelompok sekuritas mana yang jumlah dan ragamnya masih kurang yang ingin dibeli
dengan menjual sekuritas yang jumlahnya terlalu banyak. Untuk memilih sekuritas yang tepat,
gunakan pendekatan sebagaiman dibahas pada Langkah 2.
Ketika menjual aset untuk menyeimbangkan portofolio Anda, sediakan waktu untuk
memperhitungkan implikasi pajak dari penyesuaian portofolio Anda. Mungkin investasi Anda di
saham bertumbuh telah meningkat dengan cepat selama tahun lalu, tapi jika Anda ingin menjual
semua posisi ekuitas Anda untuk menyeimbangkan portofolio, Anda mungkin akan dikenakan
pajak keuntungan modal (capital gain) yang sukup signifikan, Pada kasus ini, mungkin akan
lebih bermanfaat untuk tidak menambahkan dana ke kelompok aset tersebut di masa yang akan
datang, namun tetap melanjutkan menambahkannya di kelompok aset lain. Cara ini akan
mengurangi bobot saham bertumbuh dalam portofolio Anda dari waktu ke waktu tanpa terkena
pajak.
Pada saat yang sama, selalu pertimbangkan proyeksi sekuritas yang Anda miliki. Jika Anda
mencurigai bahwa saham bertumbuh yang sama-sama terlalu banyak akan jatuh, Anda mungkin
akan menjualnya kecuali berimplikasi pajak. Opini analis dan laporan riset merupakan perangkat
yang berguna yang dapat diterapkan untuk mengurangi implikasi pajak.

Pentingnya diversifikasi

Melalui seluruh proses konstruksi portofolio, sangat penting untuk mempertahankan diversifikasi
di atas segalanya. Memang tidak mudah untuk mempunyai berbagai jenis sekuritas dari berbagai
kelompok aset; Anda juga harus mendiversifikasi setiap kelompok aset. Pastikan bahwa yang
Anda miliki dalam kelompok aset tertentu tersebar dalam berbagai subkelompok dan sektor
industri.
Seperti kami sebutkan, investor dapat mencapai diversifikasi yang sangat baik dengan
menggunakan reksa dana dan ETF. Saran investasi ini memungkinkan investor individual untuk
mencapai skala ekonomi yang dinikmati fund manager besar, yang tak dapat tak mungkin
dihasilkan oleh rata-rata investor dengan dana yang terbatas.

Kesimpulan
Secara keseluruhan, portofolio yang terdiversifikasi dengan baik merupakan taruhan terbaik
untuk pertumbuhan investasi dalam jangka panjang dan konsisten. Cara tersebut akan
melindungi aset Anda dari risiko penurunan yang tinggi dan perubahan struktural perekonomian
dari waktu ke waktu. Dengan memantau diversifikasi portofolio, melakukan penyesuaian jika
diperlukan, maka Anda meningkatkan peluang untuk mencapai sukses finansial jangka panjang
yang jauh lebih besar.

Literatur : www.indopremier.com

Anda mungkin juga menyukai