tangan, cupping ujung radius dan ulna, serta pelebaran garis epifise.
2. Kadar fosfor serum yang rendah, kadar kalsium normal atau rendah,
Gambaran Radiologis
1
Gambar 6 Tampak seluruh garis metafisis keluar dengan pelebaran dari
lempeng epifisis. Ini juga dinamakan karakteristik “Bowing”
(membungkuk) dan pemendekan dari tulang kaki
2
Gambar 8 Tampak “cupping” (perlengkungan) pada metafisis, robekan
dan pemiringan pada tulang radius dan ulna bagian distal.
Gambar 9 Tampak “bowing” (membungkuk) pada tulang tibia dan femur disertai
pemendekan tulang.
3
Patologi Anatomi
Osteomalacia/rickets
Unmineralized matrix
Gambar 10 Berkurangnyamatrikskalsifikasipadatulang
kurang memadai.
Laboratorium
4
Hipofosfatemia dengan kadar ureum yang normal dan tanpa disertai
renalis.
Diferensial Diagnosa
1. Scurvy
dan dentin.2
sign)
Terakhir pada area yang lemah, mudah fraktur dengan corical margin
(Pelkan spurs)
5
Gambar 11: Scurvy. Tepi epifisis sklerotik (Wimberger’s sign). Pada
lempeng epifisis, densistas meningkat dan kalsifikasi (Frankel’s line).
Dibawahnya terdapat zona luscent sebagai akibat kurangnya mineralisasi
dari oesteoid (Trumerfeld zone)
6
2. Osteogenesis Imperfecta
tulang yang rapuh, osteoporotik, dan mudah patah. Kelainan lain yang
dapat timbul meliputi sklera berwarna biru, sendi yang lentur, dan
dentinogenesis imperfecta.13
Gambar 13 Terdapat osteopenia. Terlihat fraktur dan hasilnya “bowing” dan periostitis.
7
Gambar 14 Tulang panjang terdapat “gracile”dan membugkuk (bowed).
Tanda-tanda osteopenia juga terlihat
3. Thalasemia β Mayor
8
Keadaan ini rata-rata terjadi pada 1 dari 4 anak bila kedua orang
mutasi titik dan bukan delesi gen. Thalasemia mayor merupakan dua
(heterozigot campuran).14
9
Tabel Diferensial Diagnosa
Penatalaksanaan
(1,25(OH)2D). Vitamin D dirubah menjadi aktif di ginjal dan hati dan menjadi
bentuk alfacacidol atau calcitriol, jadi pasien dengan gangguan ginjal dan hati
anak-anak dan dan harus diberikan secara hati-hati pada pasien dengan
10
1. Pengobatan defisiensi vitamin D akut dengan ergocalciferol 6000 IU (150
μg) per hari selama 2-4 bulan bayi dan anak usia > 1 tahun.
5. Defisit nutrisi juga dapat diberikan suplemen kalsium secara oral (bayi 1-2
mmol/kg, anak usia > 1 tahun dan anak sekolah diberikan dengan dosis 25
mmol per hari). Suplemen fosfat tidak terlalu dibutuhkan, karena fosfat
6. Pada defisiensi vitamin D yang berat, level kalsium harus selalu diawasi
dosis 25-50 ng/kg per hari (maksimal 1 μg) secara oral atau intra muskular.
selama masa kehamilan atau prematuritas. Ricket pada neonatus harus selalu
11
dikonfirmasi dengan pemeriksaan radiologi lutut dan sendi pergelangan
secara intravena selama 30-60 menit. Untuk pemeliharaan dapat diberikan 0.5
dengan dosis 0.25 mmol/kg dengan dosis 4 kali per hari. Pada neonatus,
ergocalciferol 100 IU (25 μg) per hari dapat menaikkan serum kalsium.9
Prognosis
Hasil dari diagnosa rickets akibat defisiensi vitamin D ringan pada anak-
beberapa bulan atau tahun selama pengobatan. Pada kasus rickets yang lanjut,
12
Daftar Pustaka
13
10. Holick MF. Metabolic bone disease: osteomalacia and rickets. Available
from:URL;
http://www.med.unc.edu/tarc/events/eventfiles/Osteomalacia%20and%20
Rickets.pdf tanggal 7 November 2013. Hal 2-3.
11. Sutton D. Textbook of radiology and imaging volume 2. Renton P.
Congenital skeletal anomalies. Young JWR. Metabolic and endocrine
disorder affecting bone. 7thed. United Kingdom: Elsevier; 2003. Hal 1125-
1357.
12. Keila. Vitamin D rickets. Available from: URL;
http://pediatrics.uchicago.edu/chiefs/documents/VitaminDRicketts-
Keila.pdf tanggal 7 November 2013. Hal 5.
13. Dorland WAN. Kamus kedokteran dorland. 29thed. Jakarta: EGC; 2002.
Hal 1564.
14. Hoffbrand AV, Pettit JE, Moss PAH. Kapita selekta hematologi. Kelainan
genetik pada hemoglobin. 4thed. Jakarta: EGC; 2005. Hal 69-70.
15. Shah KN, Rathi PC, Textbook of Orthopedics and Trauma volume
1.Rickets. 7thed.United VRG : under the aegis of indian orthopedic
Association; 2008. Hal 210-217.
16. Solomon L, Warwick D and Nayagam S. EbookApley and solomon’s
concise system of Orthopaedics and Trauma; 2014. Hal 71-73.
17. Morrissy, Raymond T. Ebook Pediatric Orthopaedics. Rickets. 6thed.2006.
hal 175-178.
18. Kumar V, Robbins SL, Cortan RS. Bukuajarpatologi. Penyakitlingkungan.
7thed.Jakarta : EGC; 2007. Hal 331-335.
19. Sjamsuhidajat R, Karnadihardja W, dkk. Buku Ajar ilmubedah. Sistem
musculoskeletal. 3thed. Jakarta: EGC; 2007. Hal 998-1001.
20. Rasjad C. Ilmubedahortopedi. Kelainnan metabolic
danendokrinpadatulang. 3thed. Jakarta; 2007. Hal 182-185.
14