BAB 1 Fix Proposal Seminar
BAB 1 Fix Proposal Seminar
pengetahuan dan teknologi. Dalam rangka membangun sumber daya manusia yang
lebih baik, pembangunan di bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang
sangat diperlukan sehingga dapat memiliki rasa percaya diri untuk bersaing dengan
merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan dan memberikan kontribusi yang
mata pelajaran yang menduduki peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat
dilihat dari pelaksanaan pelajaran matematika yang diberikan kepada seluruh jenjang
pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Sehubungan
dengan peranan matematika yang sangat penting, terdapat beberapa alasan perlunya
1
2
dalam bahasa matematika seperti tabel, grafik, diagram, persamaan, dan lain-lain.
bahwa agar terbentuknya kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin
melalui kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, dan melalui sifat objektif, jujur,
untuk melakukan atau tidak melakukan suatu kegiatan. Seseorang yang telah
memiliki suatu komitmen maka mereka tidak akan ragu dalam menentukan sikap dan
memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugasnya akan mampu bekerja keras. Hal
ini dilakukan bukan hanya terhadap dirinya sendiri tapi juga pada orang lain.
mendasar bagi setiap orang dalam pekerjaannya. Tanpa ada suatu komitmen, tugas-
tugas yang diberikan kepadanya sukar untuk terlaksana dengan baik.” Komitmen
yang tinggi terhadap tugas dapat menimbulkan minat seseorang untuk melakukan
Menurut Sutisna dalam (Syarifa, 2011:4) “Suatu istilah umum yang sering
yaitu suatu energi dalam diri yang sebaliknya mendorong seseorang untuk tekun dan
3
menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya karena individu tersebut telah
Siswa yang memiliki task commitment yang tinggi tidak mudah puas dengan
pekerjaaan yang apa adanya, harapan yang tinggi untuk menyelesaikan tugas dengan
cepat, tepat waktu serta hasil yang maksimal. Sehingga task commitment juga
merupakan motivasi internal dalam diri siswa yang dapat menjadi daya dorong kuat
untuk memunculkan potensi yang dimiliki dan memperoleh prestasi yang baik.
siswa tidak hanya dipengaruhi oleh aspek kecerdasan. Banyak siswa yang
rendah, karena beberapa faktor pendukung untuk berprestasi yang tidak dimilikinya,
diberikan oleh guru mereka. Hal ini diperkuat oleh pernyataan dari seorang guru
bidang studi matematika pada SMPN 6 Banda Aceh, beliau menyatakan bahwa ada
siswa yang sebenarnya memiliki potensi untuk berprestasi tinggi, namun justru
memiliki prestasi rendah. Hal ini dikarenakan keberhasilan belajar siswa tidak hanya
oleh faktor non kognitif, seperti kemauan mereka dalam mengerjakan setiap tugas
hasil belajar siswa, terutama dalam pelajaran matematika yang sangat membutuhkan
kemampuan berfikir dan latihan mengerjakan soal-soal. Oleh karena itu penulis
2016/2017”.
B. Rumusan Masalah
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPN 6 Banda Aceh?
2. Berapa besar pengaruh positif task commitment terhadap hasil belajar matematika
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
2) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran serta informasi
dengan postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh
penyelidik”, maka dari itu anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Matematika merupakan mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh setiap siswa
kelas VII SMPN 6 Banda Aceh dan setiap siswa kelas VII mendapat perlakuan
b. Hasil belajar matematika yang dicapai siswa diperoleh dari sistem penilaian yang
sama.
melalui data yang terkumpul.” Oleh karena itu rumusan hipotesis dalam penelitian
6
ini adalah “Ada pengaruh positif dan signifikan antara task commitment terhadap
F. Definisi Istilah
digunakan dalam penelitian ini, maka perlu diberikan pengertian sebagai berikut :
1. Task commitment adalah suatu tekat yang kuat dalam diri sendiri yang tidak
2. Pengaruh adalah suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu baik itu
orang, benda maupun segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi
terhadap hasil belajar siswa, seperti selalu mengerjakan tugas yang diberikan
guru baik latihan maupun PR, menyelesaikan tugas tepat waktu, bertekad
G. Landasan Teori
1. Task Commitment
Komitmen pada tugas atau yang disebut juga dengan task commitment
merupakan kecenderungan dalam diri seseorang untuk merasa terlibat aktif dengan
penuh rasa tanggung jawab. Menurut Sahertian yang dikutip oleh Batubara (2008:6)
7
“Komitmen pada tugas merupakan suatu keputusan atau perjanjian seseorang dengan
dirinya sendiri untuk melakukan atau tidak melakukan, berhenti atau meneruskan
suatu kegiatan.” Sehubungan dengan pendapat Sahertian maka seseorang yang telah
memiliki satu dari beberapa alternatif yang dianggap baik, tidak ragu dalam
Sejalan dengan pendapat di atas rendahnya komitmen pada tugas dapat me-
ditunjukkannya. Perilaku aktual dari task commitment atau komitmen pada tugas
adalah sebagai bentuk ketekunan, keuletan, kerja keras, latihan yang terus-menerus,
percaya diri dan suatu keyakinan dari kemampuan seseorang untuk menyelesaikan
pekerjaan penting.
Siswa yang memiliki task commitment yang tinggi tidak mudah puas dengan
pekerjaaan yang apa adanya, harapan yang tinggi untuk menyelesaikan tugas dengan
cepat, tepat waktu serta hasil yang maksimal. Sehingga task commitment juga
merupakan motivasi internal dalam diri siswa yang dapat menjadi daya dorong kuat
untuk memunculkan potensi yang dimiliki dan memperoleh hasil belajar yang baik.
memenuhi tiga kriteria yaitu: kemampuan umum, kreativitas, dan task commitment
8
pada tugas adalah kemauan yang berasal dari dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk tekun dan ulet, meskipun mengalami berbagai rintangan dan
hambatan dalam melakukan dan menyelesaikan tugas yang telah menjadi tanggung
jawabnya.
Task commitment terdiri dari beberapa aspek. Melalui aspek-aspek ini dapat
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menentukan pilihan
3. Menetukan standar
sikap dan perilakunya, biasanya standar yang digunakan adalah standar yang cukup
baik.
1. Menyeleksi
diprioritaskan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya yang utama, perilaku
yang akan dipilihnya sesuai dengan prioritasnya dalam tanggung jawabnya sebagai
siswa. Menyeleksi adalah hal penting yang harus dilakukan sebelum menentukan
2. Menentukan arah
arah yang ingin dicapai dalam tugasnya, sehingga perilakunya terarah dan
berprestasi lebih baik dari sebelumnya dan lebih baik dari prestasi orang lain.
3. Meregulasi
merasa mampu memusatkan perhatian pada saat belajar, pada tugas sekolahnya,
instrumen angket task commitment adalah: (a) meyeleksi, yaitu berkaitan dengan
tugas dan tanggung jawabnya; (b) menentukan arah, berkaitan dengan kemampuan
individu menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam tugasnya; (c) meregulasi,
10
berkaitan dengan kemampuan individu memusatkan perhatian pada saat belajar dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor lingkungan fisik maupun lingkungan
melakukan berbagai aktivitas sosial, seperti berinteraksi dengan teman sebaya, orang
tua dan keluarga. Selain faktor lingkungan fisik dan lingkungan sosial, “Hal-hal yang
umpan balik. Sedangkan Faktor intrinsik, seperti: kebutuhan, tujuan, dan arti
yang hal ini juga berarti bahwa dengan kesungguhannya dalam belajar secara
otomatis dia juga akan bersungguh-sungguh dalam setiap tugas yang diberikan
11
padanya. Dari beberapa kajian teori tentang faktor task commitment, penulis
2.1 Faktor instrinsik, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan fisik, seperti:
b. Kemampuan siswa
tugas-tugas yang diberikan dari sekolah. Keinginan seorang anak perlu diiringi
c. Kondisi siswa
kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas. Siswa yang sedang dalam keadaan
sakit, lapar atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar dan sebaliknya.
2.2 faktor ekstrinsik, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sosial, seperti:
a. Kondisi lingkungan
Interaksi yang dilakukan siswa dengan lingkungan sosial, baik dengan teman
sebaya maupun dengan orang tua, siswa akan mendapatkan suatu pengaruh yang
12
yang diterima siswa adalah pengaruh dari orang tua dan keluarga karena orang tua
negatif. Jika pengaruh yang didapatkan siswa dalam bentuk negatif maka pengaruh
tersebut secara tidak langsung akan menjadi penghambat siswa dalam meningkatkan
kemampuan yang dimilikinya. Jika pengaruh yang didapatkan siswa dalam bentuk
positif maka pengaruh tersebut akan menjadi sebuah dukungan yang dapat
2. Hasil Belajar
berpendapat bahwa “Hasil belajar atau pembelajaran dipakai sebagai pengaruh yang
memberikan suatu ukuran nilai dari metode alternatif dalam kondisi yang berbeda.
Hasil belajar dikelompokkan dalam tiga aspek taksonomi tujuan pembelajaran, yaitu
kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.”
belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar
untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang bertujuan
untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai suatu materi atau belum.
kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri.
melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam individu (faktor
1) Kondisi Fisiologis
sesuai dengan pendapat Syah (2013:130) bahwa “Kondisi umum jasmani dan tonus
(tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-
pelajaran.” Kondisi ini terdiri dari kesesehatan jasmani, gizi yang cukup (jika gizi
kurang maka lekas lelah dan sukar menerima pelajaran), dan kondisi panca indra.
2) Kondisi Psikologis
a. Minat
pakasaan atau perintah. Menurut Syah (2010:152), “Dalam proses belajar, minat
berfungsi sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang akan mendorong
seseorang untuk belajar. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar
siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.” Seorang siswa yang menaruh minat besar
lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah
yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai
Siswa yang kurang berminat dalam pelajaran tertentu pasti akan terhambat
dalam kegiatan belajarnya. Persoalan komitmen pada tugas ini, dapat juga dikaitkan
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
b. Kecerdasan
Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa tidak dapat diragukan lagi,
intelegensi dalam mencapai hasil belajar maka guru harus memberikan perhatian
khusus kepada anak-anak yang terhadap keluarbiasaan intelegensi siswa, baik yang
c. Bakat
dalam jenis dan derajatnya. Menurut Ruswandi (2013:160), “Bakat adalah suatu pola
yang terus menerus berulang dari pikiran, perasaan, atau perilaku seseorang yang
dapat diterapkan secara produktif. ”Potensi ini akan tampak setelah siswa belajar dan
berlatih, juga sangat berarti bagi peningkatan kualitas belajar siswa di sekolah. Oleh
karena itu yang dikatakan anak berbakat ialah anak yang mempunyai kemampuan
untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan
latihan. Sehubungan dengan hal ini, bakat akan mempengaruhi tinggi rendahnya
d. Motivasi
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam siswa itu sendiri, seperti:
ekstrinsik adalah timbul apabila ada dorongan dari lingkungan di luar siswa yang
bersangkutan.
e. Kemampuan Kognitif
untuk dikuasai karena menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan termasuk
dapat dikatakan menjadi faktor yang sangat penting, karena sebagian besar waktu
2) Faktor Instrumental
guru/pengajar.
17
diri terhadap tugas adalah kemauan yang berasal dari dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk tekun dan ulet, meskipun mengalami berbagai rintangan dan
hambatan dalam melakukan dan menyelesaikan tugas yang telah menjadi tanggung
jawabnya.”
penelitian ini adalah tugas siswa dalam belajar, jadi komitmen yang dimaksudkan di
penggambaran task ini pada situasi sehari-hari yang sering dihadapi murid, misalnya
sekolah, situasi konflik dalam menghadapi pelajaran seperti matematika dan sikap
Komitmen pada tugas secara awam dapat dipahami sebagai motivasi dari
dalam diri atau motivasi internal yang dapat menjadi daya dorong amat kuat untuk
memunculkan potensi yang dimiliki. Menurut Hawadi yang dikutip oleh Firmanto
ditunjukkannya.”
Task commitment pada siswa adalah hal yang paling penting karena
efisien, yang dapat mengakibatkan kinerja yang baik. Tingkat produktivitas dan etos
kerja pada siswa yang bersangkutan juga dapat meningkat. Ada beberapa faktor yang
18
mempengaruhi komitmen pada tugas, di antaranya adalah cita-cita dan aspirasi yang
penting pada siswa untuk membangun prilaku positif dalam mencapai hasil belajar
yang tinggi.
suatu tekad yang kuat dalam diri sendiri, yang tidak memerlukan dorongan dari luar
mempengaruhi hasil belajar siswa terdiri dari faktor internal dan eksternal. Salah satu
faktor internal tersebut adalah task commitment. Jadi task commitment berpengaruh
H. Metode Penelitian
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar dua variable yang
digunakan, yaitu variable (X) sebagai nilai task commitment siswa dan variable (Y)
bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan serta berarti atau tidaknya
hubungan itu.”
Jalan Tgk. Lam U No. 1, Lampineung, Banda Aceh. Penelitian dilakukan pada
semester II (genap) tahun pelajaran 2016/2017 yaitu dimulai dari tanggal 1-21 Mei
2017.
populasi penelitian merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan, karena
keseluruhan. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VII SMPN 6 Banda Aceh. Kelas VII yang tersedia di SMPN 6 Banda
Aceh yaitu sebanyak 8 kelas. Peneliti tidak meneliti seluruh populasi yang ada
wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel
secara acak. Dari lima kelas yang ada, peneliti mengambil dua kelas secara random
dan kelas yang diambil yaitu kelas VII-1 dan VII-2 dengan jumlah siswa sebanyak
60 orang.
20
1. Angket
daftar pertanyaan maupun pernyataan yang diberikan kepada orang lain dengan
peneliti.”
Angket ini terdiri dari aspek-aspek task commitment yang meliputi aspek
menyeleksi, menentukan arah dan aspek meregulasi. Angket yang digunakan dalam
penelitian ini bersifat langsung, yaitu daftar pertanyaan langsung diberikan pada
responden dan dibuat dengan dua variasi yaitu pernyataan positif (favourable) dan
Angket ini bersifat tertutup yaitu setiap item disediakan 4 jawaban. Sistem
penilaian mulai dari 1, 2, 3 dan 4. Sedangkan alternatif jawaban yang tersedia adalah
sebagai berikut.
Skor 3 = S (Sesuai)
21
Skor 2 = S (Sesuai)
Jumlah item secara keseluruhan adalah 24 item yang terdiri dari 12 item
favourabel dan 12 item unfavourabel. Berikut ini adalah tabel rancangan angket task
Aspek-aspek
Komitmen pada Favourable Unfavourable Total
Tugas
Menyeleksi 4 4 8
Menentukan Arah 4 4 8
Meregulasi 4 4 8
Total 12 12 24
Aspek-aspek
Komitmen pada Favourable Unfavourable Total
Tugas
Menyeleksi 1,7,13,19 2,8,14,20 8
Menentukan Arah 3,9,15,21 4,10,16,22 8
Meregulasi 5,11,17,23 6,12,18,24 8
Total 12 12 24
22
2. Tes
Tes prestasi atau achivment test merupakan tes yang digunakan untuk
untuk mengukur hasil belajar matematika siswa peneliti memberikan tes beberapa
soal matematika. Materi yang akan diujikan pada tes ini adalah materi fungsi
komposisi dan fungsi invers. Hasil yang didapat berupa nilai pada tes tersebut
digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa. Tes dilaksanakan
3. Wawancara
wawancara dilakukan untuk menelusuri lebih jauh tentang jenis kesulitan dan
siswa yang terpilih sebagai subjek penelitian. Siswa yang akan diwawancarai dipilih
berdasarkan nilai yang mereka peroleh dan informasi kesalahan yang dilakukan pada
setiap jawaban soal. Siswa yang menjadi subjek tersebut tidak hanya yang
mendapatkan nilai rendah, sedang, tetapi juga yang mendapatkan nilai tinggi. Hal ini
dimaksudkan agar peneliti juga mengetahui dimana letak kesulitan yang dihadapi
Analisis data atau pengolahan data merupakan salah satu langkah yang
terpenting dalam suatu penelitian. Jika analisis data salah, maka pengambilan
kesimpulan tentu akan salah. Untuk memudahkan pengolahan data dalam penelitian
ini, setiap nilai dari variabel ini diberi kode yaitu nilai task commitment sebagai
variabel bebas (X) dan hasil belajar matematika siswa sebagai variabel terikat (Y).
akan dianalisis dengan statistik parametris berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
(1996:273) ialah:
𝑘
2
𝑂𝑖 − 𝐸𝑖
𝜒 =∑
𝐸𝑖
𝑖=1
Dengan:
𝐸𝑖 : frekuensi teoritik
Dalam menganalisis data yang telah terkumpul melalui angket, untuk membuktikan
hipotesis, serta untuk mengetahui pengaruh task commitment terhadap hasil belajar
24
siswa, digunakan dengan acuan skor mean hipotetik dan standar deviasi, penelitian
1) Data Hipotetik
a. Menentukan skor minimum dari jumlah item pada skala kemudian dikalikan
b. Menentukan skor maksimum pada skala setelah itu dikalikan skor skala yang
paling tinggi
1
𝜇= (𝑖 + 𝑖𝑚𝑎𝑥 )𝛴𝑘
2 𝑚𝑖𝑛
Keterangan:
𝜇 : rata-rata hipotetik
𝛴𝑘 : jumlah item
1
𝜎 = (𝑥𝑚𝑎𝑥 − 𝑥𝑚𝑖𝑛 )
6
Keterangan:
𝜎 : standar deviasi
Tinggi : 𝑋 ≥ (𝜇 + 1𝜎)
25
2) Data Empirik
c. Rata-rata empirik adalah hasil pembagian skor total angket dengan jumlah
3882
sampel penelitian. 𝑥̅ = = 73,25
53
rumus :
𝑓
𝑃= × 100%
𝑛
Keterangan :
𝑃 : Prosentase
𝑓 : frekuensi
𝑛 : Jumlah subjek
terikat berdasarkan satu peubah bebas dalam suatu persamaan linier. Hubungan
kedua peubah tersebut pada garis lurus, disebut juga garis regresi linear. Untuk
∑ 𝑋 2 ∑ 𝑌 − ∑ 𝑋 ∑ 𝑋𝑌
𝑎=
𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋𝑖 )2
26
𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌)
𝑏=
𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2
𝑌̂ = 𝑎 + 𝑏𝑋
Keterangan:
𝑎 = konstanta
𝑏 = koefisien regresi
dengan sumbu Y pada X, jika X sama dengan nol (0), maka a+b(0). Konstanta b
adalah kemiringan garis lurus (slop). Angka b yang semakin besar maka semakin
miring garis lurus dan sebaliknya. Besarnya konstanta b akan menunjukkan dua hal,
yaitu arah hubungan positif atau negative dan perubahan Y yang terjadi karena
perubahan pada variabel X. Setelah harga koefisien arah regresi liniernya diperoleh,
Analisis ini dilakukan untuk mencari kuatnya hubungan dan arah hubungan
antara variabel, yaitu koefisien korelasi antara task commitment dengan hasil belajar
metematika. Data yag diperoleh akan diolah dengan menggunakan rumus korelasi
product moment dari pearson yang dikemukakan oleh Susetyo (2012:180) yaitu:
𝑛 ∑ 𝑋𝑌−∑ 𝑋 ∑ 𝑌
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2 }{𝑛 ∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌)2 }
27
Keterangan:
n : jumlah sampel
Koefisien korelasi dengan notasinya r terdapat hubungan -1 < r < +1, dimana
adanya korelasi tak langsung atau korelasi negatif dan tanda positif menyatakan
korelasi langsung atau korelasi positif. Khusus untuk r = 0, maka ditafsirkan bahwa
𝑟 yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan
variabel X dengan Y jika dikalikan dengan 100%.” Oleh karena itu besarnya
commitment dengan hasil belajar siswa, maka digunakan kuadrat dari koefisien
korelasi (𝑟 2 ). Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi
pada variabel terikat dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel
bebas.
R = r2xy × 100%
6. Uji Hipotesis
𝑟√𝑛 − 2
𝑡=
√1 − 𝑟
𝐻1 ∶ 𝜌 > 0 Ada pengaruh positif antara task commitment terhadap hasil belajar
taraf signifikan 𝛼 = 0,05. Kriteria pengujian adalah tolak 𝐻0 jika 𝑡 ≥ 𝑡(1−𝛼) dan
6. Jadwal Penwlitian
Penelitian ini direncanakan dalam waktu tiga bulan dengan perincian sebagai
berikut :
di lapangan
30
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Nur. 2009. Komitmen Terhadap Tugas Ditinjau dari Motivasi Berprestasi
pada Mahasiswa. Skripsi. Semarang: Unika Soegijapranata
Batubara, Enri Cofermi. 2008. Hubungan Komitmen pada tugas, Pemberian Imbalan
dan Motivasi Kerja Dengan Disiplin Kerja Guru SMA Se-Kabupaten Madina,
(Jurnal online), (http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-23766-
enrico.pdf., diakses 3 September 2016).
Firmanto, Ari. 2013. Kecerdasan, kreatifitas, task commitment dan jenis kelamin
sebagai prediktor prestasi hasil belajar siswa. Sains dan Praktik Psikologi, I
(I): 26-36.
Lestari, Eva Darma. 2012. Pengaruh Motivasi dalam Pembelajaran pada Materi
Limit Fungsi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Inshafuddin
Banda Aceh Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Banda Aceh: Unsyiah
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Susetyo, Budi. 2012. Statistika untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara
Perhitungan dengan SPSS dan MS Office Excel. Bandung: PT Refika
Aditama
Syarifa, Alvie dkk. 2011. Hubungan antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan
Komitmen pada tugas (Task Commitment) pada Siswa Akselerasi tingkat
SMA. INSAN, (Jurnal Online), vol. 13 (01),
(http://journal.unair.ac.id/filerPDF/artikel%201-13-1.pdf., diakses 20 Juli
2016)