Anda di halaman 1dari 10

SGD 2

TOPIK 9

1. Dipandang dari sudut ergonomic manakah lebih penting kursi operator atau kah kursi pasien ?
jelaskan
WINA
2. Mengapa kursi tipe pelana dianggap lebih baik dari segi ergonomi? Jelaskan
CANKUM
- Tidak ada tekanan yang berlebih pada paha sehingga aliran darah dari atau menuju kaki
menjadi lebih lancar dan mengurangi kaki bengkak
- Desain kursi yang menyebabkan posisi kaki terbuka saat duduk sehingga menstabilkan
posisi tulang belakang agar tetap tegak
- Posisi lutut yang berada di bawah panggul sehingga berat tubuh juga ditopang oleh kaki

3. Seorang dokter gigi baru hendak memulai praktek, ia ingin membeli dental unit, apa yang
harus ia perhatikan dalam memilih dental unit yang begitu banyak beredar di pasaran, sebagai
seseorang yang sudah memahami ilmu ergonomi apa yang anda sarankan terhadap dokter
tersebut dan jelaskan alasannya?
ADHI

 Operator Stools (kursi operator)

- Paling penting di ruang praktek


- Seat pan/alas duduk berpengaruh besar terhadap posisi panggul, yang merupakan dasar
dari postur tubuh
- Lebih netral posisi panggul, maka lebih seimbang tulang belakang, sehingga
mengurangi ketegangan leher belakang dan bahu

 Chairs : terdapat sandaran ataupun armrest/tidak


 Stools : tidak terdapat sandaran dan armrest
 Operator stools : ukuran laki2 eropa  berubah karena 70% drg dan perawat gigi adalah
wanita
 hydroulic controls ; menyesuaikan

 Seat depth
-Seat width/lebar dudukan kursi ; cukup lebar untuk menyangga operator, bila terlalu lebar
akan membutuhkan ruang yg lebih luas untuk manuver disekitar pasien

 Textured seat : jangan licin


 Backrest / sandaran : sandaran akan menjaga tulang belakang untuk tetap lurus, tinggi tidak
melebihi lumbar, bisa dinaikkan atau diturunkan akan lebih baik

 Five caster base on rollers


 Armrests
Untuk Pasien sendiri yang perlu diperhatikan :

 Patient Chair/ kursi pasien


 Small, thin headrest; lebih leluasa, lebih banyak ruang untuk kaki
 Narrow, thin, upper backrest ; sandaran yg menyempit di bagian kepala. Dipasaran masih
bnyk yg melebar di bagian bahu, hal ini menyulitkan operator terutama di posisi jam 9-jam
12

4. Apa perbedaan procedure scopes dan microscope ? Jelaskan


ASTRI

Procedure scope adalah teknologi terbaru dalam sistem magnifikasi yang memungkinkan
operator duduk tegak saat melihat ke layar LCD. Procedure scope membuat postur kepala tegak
sehingga mengurangi kelelahan pada mata. Kamera extraoral diletakkan diatas mulut pasien,
dengan proyeksi 1x23 gambar ke layar LCD. Layar dipasang sejajar dengan mata operator
sehingga operator bebas bergerak di sekitar pasien sambil memvisualisasikan ke layar.
Kedalaman lapangan kerja sekitar 4 inci (10,16 cm), sehingga seluruh area mulut secara fokus
dapat terlihat. Sedangkan pada microscopes operator dapat melihat langsung rongga mulut
melalui lensa optik mikroskop yang membuat lengkung penglihatan sebesar 90˚ atau lebih
dengan binokuler inclinable sehingga memungkinkan postur tetap tegak. Penempatan vertical
binokuler dapat meningkatkan postur ergonomic operator yang dapat dilakukan dengan 2 cara
yaitu dengan mengganti lensa objektif untuk meningkatkan jarak kerja, atau dengan
menambahkan spacer vertikal untuk mikroskop. Beberapa produsen juga menawarkan aksesoris
ergonomis yang memposisikan teropong dekat ke operator secara horizontal, untuk postur
kepala yang lebih netral. Mikroskop memungkinkan pembesaran dari sekitar 2x - 20x, tetapi
penggunaan binokuler menyebabkan kelelahan mata karena memanfaatkan sudut konvergensi
memerlukan periode akomodasi sehingga menyebabkan kelelahan pada mata. Sehingga tidak
semua kondisi harus menggunakan mikroskop melainkan dapat menggunakan loupes
konvensional.
5. Sebagai seorang dokter gigi anda ingin membeli loupes, tipe apa yang anda pilih? Dan jelaskan
alasannya
DELA
6. Apa yang dimaksud dengan declination angle dan working distance ? Jelaskan
MILA

Sudut deklinasi :

Working distance : jarak pandang antara operator dengan pasien, dimana jarak pandang yang
disarankan adalah 30-50 cm

7. Bagaimanakah sistem lighting yang baik untuk seorang operator agar dapat bekerja secara
maksimal?
NIRMA
 Sistem lighting sangat berpengaruh bagi perfoma kerja operator. Pada dental unit telah
dilengkapi Dental curing light/ Light Cure Unit sebagai penerang/light system saat
operator melakukan tindakan ke pasien. Agar dapat bekerja maksimal Dental curing
light pada dental unit diarahkan hanya pada rongga mulut pasien .
 Kondisikan posisi curing lightnya agar cahaya tepat kearah rongga mulut pasien
 Jangan dinyalakan saat arah lampu mata pasien.

8. Kasus : seorang dokter gigi yang sudah menjalani praktek lebih dari 25 tahun seringkali
mengeluh sakit pada punggung, leher dan bahu, dalam sehari pasiennya rata-rata 25 orang dan
dia biasa bekerja sampai larut malam. Selama 25 tahun praktek dia tidak pernah mengganti
kursi operator dan juga kursi pasiennya. Kira-kira apa yang menyebabkan dokter gigi ini
mengalami keluhan ini ditinjau dari berbagai aspek ergonomi
KA ADE
jika dilihat dari aspek ergonomisnya, kursi yang telah digunakan dokter itu tidak pernah diganti.
Seperti yang kita ketahui bahwa kursi yang digunakan lama2 kekuatan dan kenyamanan kursi
tersebut akan berkurang. Apalagi suda selama 25 tahun kursi tersebut tiak diganti. Seperti yang
kita ketahui bahwa kursi yng digunakan sudah sangat jadul. Mestinya kursi yang digunakan
harus ada sandarannya. Mengapa? Karena dengan adanya sandaran tersebut. Si dokter tidak
akan merasa sakit pada punggungnya. Sedangkan sakit leher dan bahu ini mungkin disebabkan
karena kursi pasien juga tidak diganti selama 25 tahun. Sedangkan seperti kita ketahui selama
25 tahun itu pasti sudah bnyak kursi pasien yg lebih ergonomis dan nyaman untuk digunakan.

TOPIK 10

1. Apa yang dimaksud dengan acute pain dan chronic pain. Jelaskan karakteristik serta terapinya !

CANJOT

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “ Red Flag Symptoms”? Apa gunanya kita mengetahui
symptoms ini ?

CANKUM

Red flag symptoms merupakan suatu gejala-gejala yang menandakan ada suatu masalah yang
terjadi di dalam tubuh, di mana dalam hal ini, yang dimaksud dengan masalah yang terjadi di
dalam tubuh adalah musculoskeletal disorder (MSDs). Kegunaan mengetahui symptom ini,
adalah:

- Untuk mengetahui gejala-gejala MSDs sehingga dapat mendeteksi sejak dini apakah
kita mengalami MSDs

- Agar dapat mengetahui tindakan yang tepat untuk menangani MSDs tersebut agar tidak
menjadi lebih parah.

ADHI

3. Apa perbedaan Hot Therapy dan Cold Therapy dan jelaskan tatacara penggunaannya !

DELA

ASTRI

Kompres panas dan dingin pada tubuh bertujuan untuk meningkatkan perbaikan dan pemulihan
jaringan. Bentuk kompres termal biasanya bergantung pada tujuannya. Kompres dingin pada
bagian tubuh akan menyerap panas dari area tersebut; kompas panas, tentu saja akan
menghangatkan area tubuh tersebut. Kompres panas atau dingin menghasilkan perubahan
fisiologis suhu jaringan, ukuran pembuluh darah, tekanan darah kapiler, area permukaan kapiler
untuk pertukaran cairan dan elektrolit, dan metabolisme jaringan. Durasi kompres juga
mempengaruhi respons.
EFEK FISIOLOGI KOMPRES PANAS DAN DINGIN

KOMPRES PANAS KOMPRES DINGIN

Vasodilatasi Vasokonstriksi

Meningkatkan permeabilitas kapiler Menurunkan permeabilitas kapiler

Meningkatkan metabolisme selular Menurunkan metabolisme selular

Merelaksasi otot Merelaksasi otot

Meningkatkan inflamasi; meningkatkan aliran Memperlambat pertumbuhan bakteri, mengurangi


darah kesuatu area inflamasi

Meredakan nyeri dengan merelaksasi otot Meredakan nyeri dengan membuat area menjadi
matirasa , memperlambat aliran inpuls nyeri, dan
meningkatkan ambang nyeri
Efek sedatif Efek anastesi lokal
Mengurangi kekakuan sendi dengan menurunkan Meredakan pendarahan
viskositas cairan sinovial

INDIKASI PILIHAN KOMPRES PANAS DAN DINGIN

indikasi Efek Panas Efek Dingin

Spasme Merelaksasi otot dan meningkatkan Merelaksasi otot dan menurunkan


otot kontraktilitasnya kontraktilitasnya

Inflamasi Meningkatkan aliran darah, melunakkan Vasokontriksi menurunkan permeabilitas


eksudat kapiler menurunkan aliran darah,
memperlambat metabolisme soluler

Nyeri Meredakan nyeri, kemungkinan dengan Meredakan nyeri dengan memperlambat


meningkatkan relaksasi otot, kecepatan konduksi saraf dan menghambat
meningkatkan sirkulasi, meningkatkan inpuls saraf, menyebabkan mati rasa, bekerja
relaksasai psikologis, dan merasa sebagai counterirritant, meningkatkan ambang
nyaman; bekerja sebagai counterirritant nyeri.

Kontraktur Mengurangi kontraktur dan


meningkatkan rentang pergerakan sendi
dengan lebih memungkinkan terjadinya
sintesis otot dan jaringan penyambung.

Kaku Mengurangi kaku sendi dengan


sendi menurunkan viskositas dan
meningkatkan distensibilitas

Cedera Meredakan pendarahan dengan konstriksi


traumatik pembuluh darah, meredakan edema dengan
mengurangi permeabilitas kapiler

4. Sebutkan apa strategi untuk mengatasi Low Back Pain ?

NIRMA

 Menjaga posisi duduk agar selalu ergonomis

• Hindari posisi duduk melebihi dari 20 menit

• Rebahkan badan dengan angkat kaki ke kursi atau bantal ( pinggul dan lutut bersudut
90o ) selama 30 menit, 2-3 kali/hari.

• Kurangi tekanan emosional

• Pertimbangkan untuk menggunakan tilt table atau swiss ball extension untuk stretching
otot dan renourish spinal

• Apabila sakit bertambah parah segera konsulkan ke dokter

WINA
5. Apakah yang dimaksud dengan Trigger Points, dan jelaskan terapinya !

CANJOT

ASTRI

Trigger Point adalah “otot kejang” yang dapat muncul pada lapisan myofascial yang
mengelilingi otot rangka. Trigger point adalah serat otot yang sangat terkontraksi sehingga
menyebabkan nyeri luar biasa pada daerah munculnya trigger point dan dapat menyebabkan
kejang otot yang menyebabkan nyeri pada bagian tubuh lainnya. Trigger Point merupakan
faktor besar penyebab timbulnya musculoskeletal disorder. Penyebab dari nyeri ini dibagi
menjadi dua yaitu mekanik dan ergonomic. Penyebab mekanik adalah terjadinya trauma akut
atau repetitive mikrotrauma. Trauma ini biasanya disebabkan karena postur tubuh yang jelek
(scoliosis, lordosis, kyposcoliosis), gangguan tidur dan problem pada sendi. Sedangkan
penyebab secara ergonomic misalnya posisi tidur yang jelek, posisi kerja yang buruk, sering
memakai sepatu dengan hak tinggi, dan sebagainya. Salah satu faktor pembangkit trigger
points adalah kontraksi otot yang berlangsung terus-menerus yang salah satunya disebabkan
postur kerja yang salah. Sehingga faktor pola kerja yang ergonomis akan sangat mempengaruhi
timbulnya trigger point atau aktifnya laten trigger points . Keluhan trigger point banyak terjadi
pada trapezius upper dimana kondisi ini sangat menganggu tingkat produktivitas kerja. Ketika
ada aktivitas pekerjaan yang menggunakan otot trapezius upper maka akan menimbulkan
hipoksia dalam sel otot dan akhirnya mengakibatkan penurunan PH lokal dan keluarnya
substansi-substansi yang dapat menstimulasi aktivitas nociceptor otot dan dorsal horn medulla
spinalis. Aktivitas nociceptor ini akan menimbulkan spasme, allodynia, hiperesthesia dan
mekanik hyperalgesia lokal yang merupakan tanda khas dari trigger point. Salah satu terapinya
adalah pemberian Intervensi ultra sound dan myofascial release

6. (KASUS)

1. Identifikasikan masalah diatas !


WINA
2. Kelainan apa yang di derita oleh drg wanita tersebut ?
KA ADE
Dokter tersebut sudah selama satu tahun mengalami kesemutan pada jari jari tangannya.
Dan menjadi parah ( mati rasa ) apabila pergelangan tangannya menekuk selama 1 menit.
Pekerjaan dokter tersebut melayani pasien bpjs dan bekerja pagi dan sore masing masing 5
jam. Dengan jumlah pasien 40.
Jadi menurut saya dokter tersebut mengalami kelainan CTS atau carpal tunnel syndrome.
Carpal tunnel syndrome terjadi karena saraf median tertekan atau terhimpit. Dimana saraf
median ini berfungsi untuk memberikan sensasi perasa atau sentuhan pada telapak ibu jari,
jari telunjuk, jari tengah, dan setengah dari jari manis. Selain itu, saraf median juga
memberikan tenaga pada otot tangan untuk menjepit atau mencubit benda oleh ibu jari dan
ujung jari-jari yang lain.Pada kebanyakan kasus CTS, penyebab tertekannya saraf median
ini masih belum diketahui. Tapi ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang
menderita CTS. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terkena
carpal tunnel syndrome.
* Faktor keturunan keluarga yang menderita CTS.
* Cedera pada pergelangan tangan.
* Kehamilan. Hampir setengah dari wanita hamil mengalami CTS.
* Pekerjaan berat dan berulang-ulang dengan memakai tangan,
* Kondisi medis lain, misalnya rheumatoid arthritis dan diabetes
Tapi jika kita hubungkan dengan kasus diatas maka bisa kita lihat bahwa pekerjaan berat
dan berulang2 dengan memakai tangan tanpa henti. Seperti pekerjaan dokter tersebut yng
bekerja pagi dan sore masing masing 5 jam. Hal ini yang menyebabkan dokter tersebut
terkena CTS.

3. Ditinjau secara ergonomi, apa yang seharusnya dilakukan untuk menghindari masalah
tersebut di atas ?
ADHI
S : SCHEDULE TIME FOR HEALING

C : CONSIDER ANTI-INFLAMATORY DRUGS

R : REST THE AREA

I : ICE IT

P : PROTECT AND SUPPORT AREA

T : TREATMENT BY THE PROPER HEALTHCARE

PROFESSIONAL

DELA
4. Jelaskan bagaimana perawatan / treatment untuk kelainan tersebut !
MILA
Terapi awal

• Hindari aktifitas pada daerah yg timbul trigger symptoms

• Istirahatkan tangan minimal 2 minggu

• Kalau diperlukan gunakan wrist splint (imobilisasi)

• Terapi dingin/kompres es untuk meredakan penbengkakan

Pengobatan
• Nsaid ( ibuprofen )

• Suntik kortikosteroid

• Prednisone ( oral steroid )

Latihan

• Terapi fisik untuk memulihkan kekuatan tangan

• Terapi untuk meningkatkan aktifitas atau ketrampilan kerja

CANKUM
Terapi Awal:

1) Menghindari aktifitas yang menimbulkan gejala kelainan tersebut

2) Mengistirahatkan tangan minimal 2 minggu

3) Menggunakan wrist splint untuk imobilisasi pergelangan tangan bila perlu


4) Mengkompres pergelangan tangan dengan es

- Pengobatan

1) NSAID (Ibuprofen)
2) Suntik kortikosteroid
3) Prednisone
- Operasi

Anda mungkin juga menyukai